Resiliensi Trauma Dan Gejala Posttraumatic Stress
Resiliensi Trauma Dan Gejala Posttraumatic Stress
2, Desember 2018
KATA KUNCI Trauma Resilience Scale (TRS), PTSD, Kekerasan, Dewasa muda
KEYWORDS Trauma Resilience Scale (TRS), PTSD, Violence, Young adults
186
Jurnal Psikogenesis, Volume 6, No.2, Desember 2018
PENDAHULUAN
Peristiwa traumatis merupakan Abell (2010) menyatakan bahwa indi-
peristiwa yang luar biasa, bukan karena vidu yang menyaksikan ataupun men-
sesuatu yang jarang terjadi, namun galami langsung suatu peristiwa kekera-
terkait dengan korban yang harus san akan mengalami efek traumatis
melakukan adaptasi tidak biasa terhadap yang relatif sama.
kehidupannya (Herman & Harvey, Di usia dewasa awal, individu
1997). Kekerasan merupakan salah satu yang pernah menyaksikan atau
bentuk peristiwa traumatis (Cortina & mengalami langsung peristiwa
Kubiak, 2006). Di Indonesia, jumlah kekerasan mengalami banyak efek
kasus kekerasan terus meningkat setiap negatif dari peristiwa tersebut. Mereka
tahunnya. Kasus kekerasan yang terjadi dapat mengalami kesulitan dalam
tersebut bervariasi, mulai dari kekerasan menjalin relasi romantis (Finkelhor &
personal (misalnya kekerasan dalam Browne, 1985), menampilkan perilaku
rumah tangga dan kekerasan dalam berisiko seperti merokok, minum
pacaran), kekerasan komunitas minuman keras, menggunakan obat-
(misalnya perkosaan dan pencabulan), obatan terlarang, hingga mengalami
ataupun kekerasan berbasis gender stres (Papalia & Feldman, 2014),
(Putra, 2017). Menurut APA (American melakukan kekerasan terhadap
Psychological Association), kekerasan pasangannya ataupun diperlakukan
didefinisikan sebagai bentuk ekstrim secara kasar oleh pasangannya
dari agresi, yang berwujud (Ehrensaft, Cohen, Brown, Smailes,
penyerangan, pemerkosaan, ataupun Chen, & Johnson, 2003). Efek lainnya
pembunuhan (apa.org, 2000). dari peristiwa kekerasan yang terjadi
Margolin dan Gordis (2004) adalah trauma yang dialami individu (de
membagi jenis kekerasan menjadi fami- Zulueta, 2007).
ly violence dan community violence. Kekerasan berada di luar
Family violence merupakan kekerasan keinginan korbannya dan membuat
yang dilakukan oleh orang terdekat, mereka harus mengalami penderitaan
seperti oleh keluarga, sedangkan com- yang mendalam, sehingga peristiwa
munity violence merupakan kekerasan kekerasan dikatakan sebagai peristiwa
yang dilakukan oleh orang di luar traumatis (Norris, 1992). Jenis dan ting-
keluarga atau orang yang tidak dikenal. kat keterpaparan terhadap peristiwa
Terkait dampak kekerasan, Madsen dan traumatis dapat menjadi salah satu
187
Jurnal Psikogenesis, Volume 6, No.2, Desember 2018
188
Jurnal Psikogenesis, Volume 6, No.2, Desember 2018
baik sebagai korban ataupun pelaku, ensi trauma, maka hasil ini diharapkan
maka penelitian ini bertujuan untuk dapat menjadi dasar bagi para praktisi
menganalisis hubungan antara gejala maupun institusi terkait untuk
PTSD dengan resiliensi terhadap trauma merancang suatu program yang dapat
pada individu dewasa awal yang pernah meningkatkan kesadaran masyarakat
terpapar kekerasan. Jika penelitian ini mengenai pentingnya melakukan tinda-
membuktikan bahwa gejala PTSD kan preventif serta penanganan terhadap
berhubungan signifikan dengan resili- peristiwa kekerasan di Indonesia.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk olah menggunakan teknik Kolmogorov-
menganalisis hubungan antara gejala Smirnov guna mengetahui distribusi da-
PTSD dan resiliensi terhadap trauma ta penelitian. Jika data penelitian terdis-
pada individu dewasa awal yang pernah tribusi normal (p > 0.05), maka peneliti
terpapar kekerasan. Dengan demikian, akan melakukan uji korelasi parametrik
karakteristik partisipan ini adalah indi- menggunakan Pearson Product Mo-
vidu berusia 20 hingga 40 tahun yang ment. Sebaliknya, apabila data
pernah mengalami ataupun menyaksi- penelitian tidak terdistribusi normal (p <
kan peristiwa kekerasan. Karakteristik 0.05), maka peneliti akan melakukan
lainnya adalah partisipan harus terindi- pengujian korelasi dengan
kasi gejala PTSD, yang dilihat dari skor menggunakan Spearman’s Rank.
≥ 50 pada alat ukur PTSD Checklist- Selain alat ukur PCL-C dan
Civilian Version. Dengan menggunakan TRS, untuk memperkaya hasil
metode purposive sampling, partisipan penelitian, peneliti juga menyusun
dalam penelitian ini berjumlah 131 kuesioner riwayat kekerasan yang ber-
orang. tujuan untuk menggali tentang gam-
Penelitian ini menggunakan dua baran peristiwa kekerasan yang
kuesioner. Gejala PTSD diukur partisipan alami atau saksikan.
menggunakan alat ukur PTSD Check- Kuesioner tersebut disusun peneliti
list-Civilian Version (PCL-C) yang dengan mengacu pada literatur
disusun oleh Weathers, Litz, Huska, dan mengenai kekerasan. Margolin dan
Keane (1993), sedangkan resiliensi ter- Gordis (2004) mengungkapkan bahwa
hadap trauma diukur menggunakan alat bahwa dampak yang individu rasakan
ukur Trauma Resilience Scale (TRS) setelah peristiwa kekerasan tergantung
yang disusun oleh Madsen dan Abell pada waktu, jenis, dan keparahan papa-
(2010). Setelah dilakukan uji coba ter- ran kekerasan tersebut. Kemudian, Un-
hadap 41 orang sampel yang sesuai gar (2013) memaparkan bahwa berbagai
dengan kriteria penelitian, ditemukan faktor yang ada di lingkungan individu
bahwa kedua alat ukur tersebut reliabel dapat mempengaruhi resiliensi individu.
untuk digunakan (α > 0.6). Hasil ana- Dengan demikian, peneliti menyusun
lisis aitem untuk seluruh aitem pada aitem pada kuesioner riwayat kekerasan
kedua alat ukur tersebut juga menun- dengan pertanyaan berupa pendidikan
jukkan bahwa aitem-aitem pada alat dan gender partisipan; jenis dan durasi
ukur tersebut valid untuk digunakan kekerasan; dan lain sebagainya. Selan-
(skor corrected item-total correlation jutnya, data yang diperoleh dari
berada pada rentang 0.281 - 0.918). kuesioner riwayat kekerasan ini akan
Data yang didapatkan dari kedua dimanfaatkan sebagai analisis tambahan
alat ukur tersebut kemudian peneliti dalam penelitian ini. Analisis tambahan
189
Jurnal Psikogenesis, Volume 6, No.2, Desember 2018
190
Jurnal Psikogenesis, Volume 6, No.2, Desember 2018
DISKUSI
Penelitian ini mengimplikasikan bahwa pada individu (Javidi & Yadollahie,
semakin minim gejala PTSD yang 2012). Gejala PTSD yang tinggi dapat
dimiliki partisipan, maka ia semakin mengakibatkan individu mengalami
mampu resilien terhadap trauma, dan gangguan stres pasca trauma, tingkat
sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan intrusi dan penghindaran yang tinggi,
dengan hasil penelitian sebelumnya serta gejala depresi atau kecemasan
yang dilakukan oleh Connor, dkk (Brewin, Andrews, & Valentine, 2000).
(2003), yang menemukan bahwa tingkat Namun, seiring dengan resiliensi
resiliensi berhubungan negatif secara terhadap trauma yang meningkat, maka
signifikan dengan tingkat keparahan tingkat gejala PTSD yang dapat
gejala PTSD. Selain itu, Bonanno menyebabkan individu mengalami
(2004) juga menemukan bahwa gangguan kejiwaan menjadi menurun.
individu yang resilien lebih mampu Pada penelitian ini, peneliti
untuk mempertahankan tingkat fungsi menggambarkan faktor-faktor yang
fisik dan psikologis yang relatif sehat mungkin mempengaruhi dampak dari
dan stabil setelah adanya pengalaman peristiwa kekerasan pada partisipan.
traumatis. Dengan demikian, semakin Hasil uji statistik terhadap data
tinggi resiliensi trauma yang dimiliki demografi dan kuesioner riwayat
individu berkaitan dengan minimnya kekerasan penelitian menunjukkan
gejala PTSD yang dimiliki individu. bahwa partisipan yang pernah
Hasil penelitian ini juga sejalan mengalami langsung peristiwa
dengan hasil penelitian Campbell-Sills, kekerasan memiliki gejala PTSD yang
dkk (2006) yang menemukan bahwa lebih tinggi dibandingkan partisipan
individu dengan tingkat resiliensi yang yang hanya menyaksikan peristiwa
tinggi memiliki gejala gangguan kekerasan. Hasil ini sejalan dengan
kejiwaan yang lebih sedikit temuan Spilsbury, dkk (2007) bahwa
dibandingkan individu dengan tingkat individu yang mengalami atau menjadi
resiliensi yang rendah. Tingkat gejala korban langsung dari peristiwa
PTSD itu sendiri berhubungan kuat kekerasan memiliki tingkat trauma yang
dengan gangguan kejiwaan lainnya terus meningkat, dibandingkan dengan
191
Jurnal Psikogenesis, Volume 6, No.2, Desember 2018
KESIMPULAN
Hasil utama penelitian ini negatif yang signifikan antara gejala
mengimplikasikan adanya hubungan PTSD dengan resiliensi terhadap trauma
192
Jurnal Psikogenesis, Volume 6, No.2, Desember 2018
pada individu dewasa awal yang pernah ini menunjukkan bahwa terdapat perbe-
terpapar kekerasan. Semakin minim daan yang signifikan pada gejala PTSD
gejala PTSD yang dimiliki partisipan, maupun resiliensi trauma partisipan jika
maka ia semakin mampu resilien ter- ditinjau dari pengalaman kekerasan dan
hadap trauma, dan sebaliknya. Selanjut- keberlangsungan kekerasan yang diala-
nya, analisis tambahan dari penelitian mi ataupun disaksikan partisipan.
SARAN
Mengacu pada hasil utama penelitian spesifik. Sebagai contoh, berdasarkan
ini, yang mengungkapkan hubungan literatur yang ada, kekerasan seksual
negatif yang signifikan antara gejala memiliki dampak yang paling besar
PTSD dengan resiliensi terhadap dibandingkan dengan jenis kekerasan
trauma, maka bagi para praktisi atau lainnya. Oleh karena itu, untuk
institusi yang berminat di bidang penelitian selanjutnya, peneliti berharap
pemulihan penyintas kekerasan dapat karakteristik sampel dapat menjadi
merancang suatu kegiatan yang lebih spesifik pada konteks salah satu
bertujuan untuk meningkatkan resiliensi jenis kekerasan, misalnya kekerasan
terhadap trauma pada penyintas seksual. Penelitian selanjutnya juga
kekerasan sebagai upaya proteksi diharapkan dapat meneliti variabel-
terhadap pengembangan gejala PTSD. variabel lain yang tidak dijelaskan oleh
Salah satu kelemahan penelitian ini penelitian ini, seperti variabel locus of
adalah penelitian ini tidak spesifik control dan atribusi sosial untuk men-
menginvestigasi dalam konteks jenis jelaskan resiliensi trauma secara lebih
kekerasan tertentu, sehingga hasil komprehensif ataupun variabel social
penelitian ini tidak dapat mengungkap learning untuk lebih menggambarkan
dinamika suatu kekerasan secara gejala PTSD partisipan.
DAFTAR PUSTAKA
193
Jurnal Psikogenesis, Volume 6, No.2, Desember 2018
194
Jurnal Psikogenesis, Volume 6, No.2, Desember 2018
195
Jurnal Psikogenesis, Volume 6, No.2, Desember 2018
196