Disusun Oleh:
Maghi Iqbal Fathudin
(1514618029)
Sesi : 2
Dosen :
Dr.Ir Mahdiyah, M.Si
A. Latar Belakang
Bumbu instan menjadi salah satu alternatif memasak yang praktis dan hemat
waktu. Bumbu instan adalah campuran dari berbagai macam bumbu dan rempah yang
diolah dan diproses dengan komposisi tertentu. Terdapat dua jenis bumbu instan,
yang berbentuk pasta atau basah, dan berbentuk kering atau bubuk. Bumbu basah
adalah bumbu yang masih segar sedangkan bumbu kering adalah bumbu basah yang
dikeringkan (Hambali, 2008). Bumbu instan disajikan dalam satu kemasan yang
memiliki fungsi dan kegunaan untuk memasak sesuai dengan jenis masakannya.
Bumbu instan jenis kering maupun basah banyak diminati oleh para ibu
rumah tangga, bukan hanya karena harganya, tetapi bahan bumbu instan dinilai lebih
praktis. Terdapat banyak jenis dan merek bumbu instan, dengan kegunaan yang
berbeda. Ada beberapa merek bumbu instan yang beredar di masyarakat, yaitu
Indofood, Bamboe, Sajiku, Sasa, Cap Ibu, Masako, Royco dan lainnya. Berbagai
bumbu olahan yang terdapat di pasaran seperti untuk sayur asem, sayur lodeh, gulai,
rawon, soto, opor, tumis, rendang, kare, bumbu nasi goreng, ikan goreng, ayam
goreng, juga ada bumbu untuk tempe goreng. Tingginya harga bumbu dapur
membuat konsumen beralih ke bumbu instan yang lebih hemat dan praktis.
Adapun sikap konsumen terhadap bumbu instan yang basah maupun yang
kering merupakan kecenderungan tanggapan konsumen menyukai atau tidak
menyukai bumbu instan. Dalam hal ini sikap dipandang mengandung tiga komponen
terkait, pertama pengetahuan tentang bumbu instan termasuk juga dengan
kepercayaan konsumen terhadap merek bumbu tertentu, ke dua evaluasi baik atau
buruknya suatu merek produk termasuk merek bumbu instan, dan ke tiga perilaku
aktual terhadap bumbu instan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan ketertarikan penulis untuk meneliti lebih dalam Ketertarikan
Masyarakat dalam Penggunaan Bumbu Instan, maka penulis Mengidentifikasi
beberapa masalah yang akan diteliti yakni:
1. Bagaimana sikap konsumen rumah tangga terhadap bumbu instan ?
2. Bagaimana pola pembelian konsumen terhadap bumbu instan ?
3. Faktor dominan apa yang mempengaruhi pembelian bumbu instan pada
pumah tangga?
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya akan mengambil data dari Ibu Rumah Tangga Perumahan
Bukit Gading Cisoka Blok D Kel. Selapajang Kec. Cisoka Kab. Tangerang Banten.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditetapkan, maka rumusan
Masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sikap konsumen rumah tangga terhadap bumbu instan?
2. Bagaimana pola pembelian konsumen terhadap bumbu instan?
3. Apa faktor dominan yang mempengaruhi pembelian bumbu instan pada
rumah tangga?
E. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui sikap konsumen rumah tangga terhadap bumbu instan.
2. Mengetahui pola pembelian konsumen terhadap bumbu instan.
3. Mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi pembelian bumbu instan
pada rumah tangga.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Pihak Produsen, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan dan
mempertimbangkan bumbu instan yang akan diproduksi,
2. Pihak Peneliti lain, sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian
tentang bumbu instan.
3. Pihak Konsumen, memberikan sumbangan berupa data empirik yang
berkaitan tentang hubungan antara persepsi terhadap merek dengan
pengambilan keputusan membeli. Sehingga diharapkan dapat
mengevaluasi produk yang akan dibeli.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons. Dari segi biologis, perilaku
(manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati
langsung maupun yang tidak diamati oleh pihak luar (dalam Soekidjo Notoatmodjo,
2012). Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku berarti tanggapan
atau reaksi individu karena adanya rangsangan. Perilakumanusia pada hakekatnya adalah
proses interaksi individu dengan lingkungannya sebagai manifestasihayati bahwa dia
adalah mahluk hidup. (Kusmiyatidan Desminiarti,1991).
Perilaku dibedakan menjadi dua yaitu perilaku tertutup (convert behavior) dan
perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku tertutup merupakan respon seseorang yang
belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Sedangkan perilaku terbuka merupakan
respon dari sesorang dalam bentuk tindakan yang nyata sehingga dapat diamati lebih jelas
dan mudah (Fitriani, 2011). Ibu rumah tangga merupakan sosok yang paling penting
dalam keluarga. Karena lazimnya seluruh kebutuhan dan pemeliharaan rumah tangga
diatur oleh seorang ibu, dalam hal ini pekerjaan rumah dalam hal memasak diserahkan
kepada ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga adalah wanita yang lebih banyak
menghabiskan waktunya dirumah dan mempersembahkan waktunya tersebut untuk
mengasuh dan mengurus anak-anaknyamenurut pola yang diberikan masyarakat umum
(dwijayanti: 1999). Sedangkan menurut Kartono (1992), defenisi ibu rumah tangga
adalah wanita yang mayoritas waktunya depergunakan untuk mngerjakan dan
memelihara anak-anaknya dengan pola asuh yang baik dan benar. Sedangkan menurut
Effendy (2004) ibu rumah tangga adalah sosok ibu yang berperan dalam menurus rumah
tangga seperti memasak, mencuci, menyapu, mengasuh serta mendidik anak-anaknya dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosial, memenuhi kebtuhan efektif dan sosial
anak-anaknya, serta menjadi anggota masyarakat yang aktif dan harmonis
dilingkunganyya dalam berbagai kegiatan seperti PKK, arisan, pengajian, dan
sebagainya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibu rumah tangga dapat diartikan
sebagai seorang wanita yang mengatur penyelenggaraan berbagai macam pekerjaan
rumah tangga, atau dengan pengetian lain ibu rumah tangga merupakan seorang istri (ibu)
yang hanya mengurusiberbagai pekerjaan dalam rumah tangga (tidak bekerja di kantor.
Ibu rumah tangga memiliki keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi
seluruh individu dari berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan
sosial ekonomi lainnya.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana ibu rumah
tangga berperilaku dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku
tersebut.Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan
bahwa perilaku ibu rumah tangga adalah semua kegiatan,tindakan, serta proses psikologis
yang dilakukan oleh ibu rumah tangga yang merupakan respon dari stimulus atau
rangsangankemudian mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika
membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas
atau kegiatan mengevaluasi.
2.2 Bumbu Masak Instan
Bumbu adalah bahan bahan sebagai penyedap makanan yang berfungsi untuk
membangkitkan selera makan, yang digunakan dalam keadaan segar atau basah. Bumbu
ini berasal dari bahan makanan hewani maupun dari tumbuh – tumbuhan. Bumbu adalah
proses menyampaikan rasa atau meningkatkan rasa dari masakan. Bumbu termasuk
bumbu dan rempah-rempah yang dengan sendirinya disebut “bumbu”.Bumbu atau “herb”
adalah tanaman aromatik yang ditambahkan pada makanan sebagai penyedap dan
pembangkit selera makan.(Explore IPTEK,2016). Sedangkan menurut Vina (2015)
bumbu adalah suatu bahan untuk mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma
bahan alami. Di lain pihak, Farel (1990) melanjutkan bahwa defenisi bumbu adalah
bahan campuran yang terdiri dari satu atau lebih rempah-rempah atau ekstrak rempah-
rempah yang ditambahkan ke dalam makanan selama pengolahan atau dalam persiapan,
sebelum disajikan untuk memperbaiki flavor alami makanan sehingga lebih disukai oleh
konsumen. Menurut Hartati (2001), bumbu digunakan dalam makanan untuk
meningkatkan selera nafsu makan dan cita rasa.
Instan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah langsung (tanpa
dimasak lama) dapat diminum atau dimakan). Bumbu Instan adalah bumbu siap
pakaicampuran dari berbagai macam bumbu dan rempah-rempah yang diolah dan
diproses dengan komposisi tertentu. Menurut Lee dalam Hartati (2001) secara fisik
bumbu instan dihasilkan oleh industri dibagi dua yaitu bumbu yang berbentuk bubuk dan
bumbu yang berbentuk cair.
Bumbu instan adalah campuran dari beragam rempah- rempah dengan komposisi
tertentu dan dapat langsung digunakan sebagai bumbu masak untuk masakan tertentu.
Menurut Lee dalam Hartati (2001) secara fisik bumbu instan dihasilkan oleh industri
dibagi dua yaitu bumbu yang berbentuk bubuk dan bumbu yang berbentuk cair. Bumbu
instan basah adalah bumbu yang masih segar tanpa pengeringan sedangkan bumbu instan
kering adalah bumbu basah yang dikeringkan. Rempah-rempah yang difomulasikan
menjadi bumbu instan tersebut dapat dimanfaatkan untuk konsumsi sehari-hari oleh
rumah tangga maupun industry (Hambali, 2008). Bumbu instan dalam bentuk kering
yaitu Racik Ikan, Racik Tempe, Racik Ayam, Sayur Tumis, dan lain –lain. Bumbu instan
dalam bentuk basah yaitu Opor, Rendang, Gulai, Lodeh, Rawon, Kare, Kaldu ayam dan
masih banyak yang lainnya.
1. Persepsi
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubung dengan tindakan yang akan diambil
adalah merupakan praktik tingkat pertama.
2. Respon terpimpin
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh
adalah merupakan praktik tingkat kedua.
3. Mekanisme
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau
sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.
4. Adopsi
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik.
Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan
tersebut.
2.6 Kerangka Konsep
2.7 Hipotesis
Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan ibu rumah tangga
dalam penggunaan bumbu masak instan di Perumahan Bukit Gading Cisoka Blok D No.
8 Kelurahan Selapajang Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang Banten.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga di Perumahan
Bukit Gading Cisoka Blok D No. 8 Kelurahan Selapajang Kecamatan Cisoka Kabupaten
Tangerang Banten, yang berjumlah 257 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah sebagian ibu rumah tangga di Perumahan Bukit
Gading Cisoka Blok D No. 8 Kelurahan Selapajang Kecamatan Cisoka Kabupaten
Tangerang Banten. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Simple
Random Sampling.
Dimana :
n = Sampel
N = Populasi
maka :
n = 257/1+257(0,10)2 = 71,98 = 72
Data primer diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner yang meliputi
data pengetahuan, sikap dan tindakan ibu rumah tangga dalam penggunaan bumbu masak
instan.