OLEH
Rita Nurfa
105361117216
NIM : 105361117216
Disahkan oleh,
Pengelola P2K
i
LEMBAR PENILAIAN AKHIR
PEMANTAPAN PROFESI KEGURUAN (P2K)
NIM : 105361117216
Maka nilai akhir yang iberikan berasarkan rubric penilaian Laporan Kegiatan
Profesi keguruan, sebagai berikut.
Pertemuan 1
Pembimbing
Pertemuan . . .
B Kegiatan Pengabdian
Pencegahan covid 19
(misalnya: Tulisan, Poster
atau Vidio yang dilampirkan
dilaporan)
A = 3.50 – 4.00, B = 3.00 – 3.49, C = 2.50 – 2.99, D = 2.00 – 2.49
Nilai Akhir =
∑ ( A+ B) = .. .+. . . = . . .
2 2
Disahkan oleh,
Dosen Pembimbing Pengelola P2K
ii
iii
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................i
LEMBAR PENILAIAN...............................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
Belajar......................................................................................................5
Masalah....................................................................................................5
F. Tujuan......................................................................................................6
A. Kajian Teori.............................................................................................7
1. Pengertian Belajar..............................................................................7
2. Hakikat Matematika...........................................................................9
iii
iv
Together (NHT).................................................................................18
B. Hipotesis Tindakan..................................................................................22
A. Kegiatan ke-1...........................................................................................31
B. Kegiatan ke-2...........................................................................................31
A. Kegiatan ke-1...........................................................................................33
B. Kegiatan ke-2...........................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya
berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses
yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh
kedepan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang
Untuk membangun masyarakat terdidik, masyarakat yang cerdas, maka mau tidak
mau harus merubah paradigma dan sistem pendidikan. Dalam proses pembelajaran
pembelajaran. Suasana yang memberi kesempatan luas bagi setiap peserta didik untuk
berdialog dan mempertanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan pengembangan diri
sadar telah terencana. Dengan adanya perencanaan yang baik akan mendukung
Salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui proses
pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan pada semua mata pelajaran, salah satunya
1
2
menjadi warga negara yang hemat, cermat dan efisien dan matematika membantu
anak-anak yang masuk sekolah pada usia 5 atau 6 tahun memiliki citra diri yang
positif tentang kemampuan belajar mereka sendiri tetapi angka tinggi tersebut
2012: 33).
dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan dari setiap belajar mengajar
adalah untuk memperoleh hasil yang optimal. Kegiatan ini akan tercapai jika
siswa sebagai subyek terlibat secara aktif baik fisik maupun emosinya dalam
bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam
perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut
Dalam pembelajaran aktif siswa dipandang sebagai subyek bukan obyek dan
belajar lebih dipentingkan dari pada mengajar. Disamping itu, siswa ikut
dalam pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran aktif, fungsi guru adalah
optimal.
siswa cenderung kurang mampu dalam menggunakan rumus dan kurang percaya
tergantung pada guru dan temannya. Ketiga, kurangnya semangat dan minat siswa
pelajaran matematika cukup sulit dan kebanyakan rumus yang harus dihafal.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dicari solusi yang dapat mengatasi
masalah-masalah tersebut, dalam hal ini guru dituntut bukan hanya menguasai
materi pelajaran yang akan diajarkan tapi juga dapat memilih dan menggunakan
suatu model atau metode pembelajaran yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri
siswa, serta dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran yang akhirnya
pembelajaran.
suatu cara yang dapat merangkul siswa untuk mempelajari matematika, salah satu
dari 4-6 orang dengan kemampuan dan latar belakang yang heterogen dan saling
4
membantu satu sama lain. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif yaitu tipe
Numbered Heads Together (NHT). Pada dasarnya, NHT merupakan varian dari
Perbedaannya terletak pada pemberian nomor atau kartu yang diberikan guru pada
siswa merasa senang dan antusias selama proses pembelajaran sehingga hasil
Menengah Atas. Sering juga dikatakan bahwa matematika sekolah adalah unsur-
tidak menarik. Kedua, merupakan ilmu yang sangat berguna bagi kehidupan
5
kurangnya minat dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga
menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa. Hal ini terbukti dari nilai
rata-rata ulangan harian siswa yang masih belum mencapai criteria ketuntasan
minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah, yaitu 75. Sebaiknya seorang guru
menggunakan suatu metode dalam mengajar yang bisa mengatasi masalah yang
Berdasarkan profil proses pembelajaran di kelas dan profil hasil belajar yang
telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah
masalah yang ada dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah dengan
tipe Numbered Heads Together (NHT) ini, maka diharapkan dapat meningkatkan
Sesuai dengan pengalaman sebelumnya bahwa siswa akan giat belajar, dapat
setiap akhir pembelajaran akan diberikan tugas dimana nilai-nilai tugas tersebut
merupakan salah satu pertimbangan dalam menentukan nilai akhir. Tujuan lain
yang ingin dicapai melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) adalah untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami materi
Negeri 4 Baranti.
F. Tujuan
kelas VII B SMP Negeri 4 Baranti melalui model pembelajaran kooperatif tipe
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
kita merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat kita katakan, tidak ada
ruang dan waktu dimana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar,
dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun
waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak
dikatakan bahwa tanpa belajar, sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Belajar
adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi
peserta didik, kata "belajar" merupakan kata yang tidak asing, bahkan sudah
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam
perilaku peserta didik yang kompleks. Peserta didik adalah penentu terjadi atau
tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat peserta didik
Namun, kegiatan belajar tidak hanya dialami oleh peserta didik saja, tetapi
7
8
dapat diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang
menggunakan pancaindra. Dengan kata lain, bahwa belajar adalah suatu cara
tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Menurut William
Burton (Rokhayati, 2010:10) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku,
baik aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap pada individu berkat adanya
Dari beberapa defenisi belajar yang telah dikemukakan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa belajar itu adalah salah satu kegiatan atau aktifitas manusia
yang merupakan proses usaha yang aktif untuk memperoleh perubahan tingkah
laku yang baru, baik melalui berbagai pengalaman maupun kegiatan aktifitas yang
2. Hakikat Matematika
bentuk atau struktur yang abstrak dan hubungan antara hal-hal tersebut. Untuk
9
matematika merupakan belajar konsep dan struktur yang terdapat dalam bahan
yang sedang dipelajari, serta mencari hubungan antara konsep dan struktur.
umum, hal ini disebabkan karena jangkauan matematika yang sangat luas. jika
masing-masing yang berbeda. Ada yang mengatakan bahwa matematika itu adalah
adalah logika pada masa dewasa; matematika adalah ratunya ilmu sekaligus
adalah sains formal yang murni; matematika adalah sains yang memanipulasi
symbol; matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang; matematika adalah
Menurut Hudoyo (Roslina 2005:15) karakteristik yang dimaksud antara lain: (1)
adanya konsistensi atau taat asas, (3) Obyek matematika bersifat abstrak, (4)
pendidikan formal.
hakekatnya adalah kegiatan psikologis, yakni kegiatan aktif dalam memahami dan
berkenaan dengan ide-ide atau konsep abstrak yang diberi simbol-simbol itu
itu terlebih dahulu kita harus memakai ide-ide yang terkandung di dalamnya.
pendidikan. Komponen guru dan siswa merupakan dua subjek yang sangat
dan kesiapan yang memadai untuk belajar. Kualitas diartikan sebagai mutu,
yang memberi nuansa agar program pembelajaran tumbuh dan berkembang secara
optimal.
kualitas hidup kita. Pembelajaran yang baik tentu akan memperoleh kualitas yang
baik pula.
dalam belajar harus mendapatkan perubahan perilaku yang positif pada tiap
barulah kualitas pembelajaran dinilai cukup baik. Menurut Achjar Chalil, jika
ingin memperoleh kualitas pembelajaran yang tepat, peserta didik dan pendidik
kualitas pembelajaran. Transfer informasi harus dilakukan oleh kedua belah pihak,
dikatakan memiliki kualitas yang baik jika peserta didik sudah tergornisasi demi
benar harus melibatkan peserta didik secara langsung. Peserta didik juga harus
menggunakan semua panca indra nya untuk mengalami proses pembelajaran itu.
dapat diartikan sebagai mutu, tingkat atau nilai, yang meliputi kualitas proses dan
kualitas hasil sebagai upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar
program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Dari segi proses
tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik,
kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya
pada diri sendiri. Hal ini bisa dilihat dengan meningkatnya kehadiran dan
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang
kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen,
kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan
semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan
13
mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman
belajar dari guru kepada siswa. Siswa dapat membelajarkan sesama siswa lainnya.
Pembelajaran oleh rekan sebaya lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru.
Siswa harus merasa senang bahwa mereka saling tergantung positif dan
sumber belajar, peran kelompok dan penghargaan. Selain itu, guru perlu
baik.
proses belajar. Keterampilan sosial yang perlu dan sengaja diajarkan seperti
tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan
orang lain, mandiri dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin
kelompok dan hasil kerja sama agar selanjutnya anggota kelompok dapat
dan mana yang tidak, dan mambuat keputusan terhadap tindakan yang bisa
15
sebagai berikut.
a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
c. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab
kelompok kooperatif.
belajarnya.
dan rendah.
16
c. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis
kelamin berbeda-beda.
Efek penting yang kedua adalah penerimaan yang luas terhadap orang yang
siswa belajar.
Fase-2 Guru menyajikan informasi kepada
secara efisien.
Fase-4 Guru membimbing kelompok-
kelompok.
pembelajaran kooperatif bagi siswa dengan hasil belajar yang rendah antara lain:
c. Memperbaiki kehadiran;
beberapa variasi dari model tersebut. Setidaknya terdapat empat pendekatan yang
pendekatan struktural yang meliputi Think Pair Share (TPS) dan Numbered
Heads Together (NHT) (Trianto, 2007: 49). Namun dalan penelitian ini penulis
(NHT) karena pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe
Kagen (Ibrahim 2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan
yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap
Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang
mencakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
masing-masing anggota kelompok, dimana nomor ini akan menjadi alat bagi guru
terdiri dari 4-5 orang anggota heterogen, dan belajar dengan metode pembelajaran
pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam
mengerjakannya.(Mengajukan Pertanyaan)
(Berfikir Bersama)
4. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil
5. Guru dan siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang
Heads Together (NHT) terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang
dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah :
b. Memperbaiki kehadiran;
memgeluarkan pendapatnya.
h. Waktu untuk mengoreksi hasil kerja siswa, lebih efektif dan efisien.
seperti ini.
b. Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena membutuhkan
kelas. Akan tetapi usaha sungguh-sungguh yang terus menerus akan dapat
Dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa,
B. Hipotesis Tindakan
sebagai berikut:
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas VII B SMP Negeri
4 Baranti dengan jumlah siswa 22 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan
yang dilakukan secara bersama-sama antara guru dan siswa untuk memahami
dengan salah satu gejala yang terlihat adalah meningkatnya aktivitas siswa dalam
yang masih berpusat pada guru. Persiapan pembelajaran yang harus dirancang
1. Materi Ajar
2. Sumber belajar
23
24
1. Mencantumkan identitas
c. Indikator merupakan:
keterampilan.
dapat diobservasi.
indikator.
Karena itu pada bagian ini dicantumkan pembelajaran dan metode yang
kegiatan akhir/penutup.
26
secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang
digunakan.
8. Menentukan penilaian
a. Menentukan tujuan.
b. Menentukan instrument.
c. Melaksanakan instrument.
d. Menganalisis instrument.
e. Merefleksi instrument.
dikarenakan adanya waktu pelaksanaan penelitian begitu singkat dan juga ada
Secara lebih rinci, implementasi penelitian tindakan kelas (PTK) ini dapat
1. Tahap Perencanaan
dalam kelas.
ditentukan.
Ada beberapa tahapan yang ditempuh dalam pembelajaran ini antara lain;
pertemuan.
melihat secara langsung kondisi atau keadaan siswa pada saat pembelajaran
observasi adalah aktivitas siswa dan guru selama proses belajar mengajar
berlangsung. Selain itu, pada tahap ini juga dilaksanakan evaluasi (tes hasil
belajar) untuk mengetahui sejauh mana peningkatan yang telah dicapai siswa
4. Tahap Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan dan
dianalisis. Pada tahap ini dilakukan refleksi untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan yang telah dicapai pada proses pembelajaran. Hasil refleksi ini
selanjutnya.
Keguruan (P2K) di kelas VII-b SMP Negeri 2 Watang Sidenreng yang dimana
yang diterapkan oleh guru/peneliti. Adapun yang dibahas disini adalah hasil
siswa dimana berdasarkan hasil pengamatan sikap siswa di kelas selama kegiatan
belajar siswa dan dapat meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar siswa serta
menumbuhkan rasa saling kerjasama antar siswa. Selain itu, siswa lebih antusias
dalam mengikuti pembelajaran ditandai dengan rasa semangat dan disiplin siswa
1. Simpulan
2. Saran
pembelajaran matematika.
pembelajaran matematika.
BAB IV
A. Kegiatan ke-1
Covid 19 atau Corona Virus adalah kelompok besar virus yang menyebabkan
berbagai jenis penyakit. Mulai dari batuk pilek hingga penyakit yang lebih parah.
Inveksi virus covid-19 pertama kali dilaporkan di Wuhan pada 31 desember 2019.
semakin meningkat setiap harinya. Sampai saat ini, para peneliti di dunia terus
bekerjasama untuk menggali informasi terkait virus baru ini, melacak penyebaran
covid-19.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan covid-19.
bagian sekolah yang sering di sentuh misalkan kursi, meja, dan lain sebagainya.
Baranti.
B. Kegiatan ke-2
imbauan dan edukasi terkait covid-19 serta langkah-langkah yang bisa dilakukan
WhatsApp SMPN 4 Baranti baik siswa maupun para guru. Video animasi tersebut
31
32
pula di posting di media social laiinya sebagai bentuk edukasi kepada setiap
TUJUAN KEGIATAN
A. Kegiatan ke-1
B. Kegiatan ke-2
Video animasi covid-19 dibuat dengan tujuan untuk memberikan edukasi atau
pemahaman kepada masyarakat luas tentang bahaya virus corona serta bagaimana
1. Simpulan
video animasi terkait Covid 19. Tujuan tentu semata-mata untuk memutus
2. Saran
33
34
penyebaran covid-19
DAFTAR PUSTAKA
http://www.masbied.com/category/skripsi/2011/02/20/pendekatan-keterampilan-
proses.html.
35