Anda di halaman 1dari 18

ABSTRAKSI

Makalah yang berjudul “Strategi Kognitif” ini terdiri atas 3 bab. Bab I yaitu


pendahuluan, berisi latar belakang, pembatasan masalah dan tujuan penulisan. Latar
belakang berisi penjelasan singkat berkaitan dengan judul makalah ini. Pada latar belakang
dijelaskan bahwa strategi belajar sangat diperlukan untuk mencapai kompetensi yang baik.
Hal tersebut melatarbelakangi munculnya pemikiran untuk menyusun makalah ini agar para
pembaca dapat mengetahui lebih jauh tentang strategi belajar yang akan berguna bagi
pengembangan kompetensi mereka. Dari latar belakang tersebut, dibuat pembatasan masalah
agar  terlihat jelas hal-hal apa saja yang akan dibahas dalam makalah ini karena
pembatasanmasalah merupakan pokok-pokok atau kerangka garis besar dari permasalahan
yang akan dibahas. Selanjutnya, bagian terkahir pada bab ini yaitu tujuan penulisan. Penulis
menyatakan tujuannya melakukan penulisan makalah ini di bagian tujuan penulisan.

Bab II, yaitu pembahasan yang berisi materi-materi yang sesuai dengan judul makalah
ini. Judul dari setiap pokok pembahasan berasal dari pembatasan masalah yang telah
dicantumkan pada bab 1.

Bab III, yaitu penutup. Pada bab terakhir inilah dijelaskan kesimpulan dari hasil
pembahasan pada bab 2. Pada bagian simpulan inilah kita dapat melihat rangkuman dari
seluruh pokok pembahasan. Selain simpulan, pada bab ini juga terdapat saran yang
disampaikan penulis kepada para pembaca makalah ini.

i
KATA PENGANTAR
Teriring ucap syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas semua berkah,
rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Strategi Belajar (Kognitif Strategi)” ini kami susun dalam
rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika di
Universitas Negeri Makassar. Adapun tujuan lain dari penyusunan makalah ini yaitu sesuai
dengan judulnya, untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan strategi belajar, khususnya
tentang strategi kognitif.
Makalah ini kami susun dalam bentuk kalimat efektif dan mudah dipahami sehingga
para pembaca mampu memahami maksud dan isi makalah ini. Namun, kami juga menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami minta kepada para
pembaca untuk memberikan saran atau masukan yang membangun demi perbaikan makalah
ini.
Akhir kata, kami ucapkan selamat belajar kepada para pembaca makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, khususnya bagi para pelajar agar mereka
mengetahui lebih mendalam mengenai strategi belajar.           

Makassar, Agustus 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
1. Pengertian Strategi Kognitif............................................................................................3
2. Latar Belakang Berkembangnya Strategi Kognitif..........................................................5
3. Faktor-Faktor Pendukung Perkembangan Kognitif Individu..........................................6
4. Penerapan Strategi Kognitif Dalam Pembelajaran Matematika......................................6
5. Fungsi Strategi Kognitif...................................................................................................9
6. Peranan Strategi Kognitif dalam Berbagai Aspek.........................................................10
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................13
A. Kesimpulan........................................................................................................................13
B. Saran...................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai cara
penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Orang yang
berperang dalam mengatur strategi untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan
tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari
kuantitas maupun kualitasnya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun
tindakan yang harus ia dilakukan baik tentang siasat peperangan, taktik dan teknik peperangan
maupun waktu yang tepat untuk melakukan serangan. Dengan demikian, dalam menyusun
strategi, perlu memperhitungkan berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar.
Seiring berjalannya waktu, istilah strategi dipakai dalam banyak konteks dengan
makna yang tidak selalu sama. Di dalam konteks belajar mengajar, strategi berarti pola umum
perbuatan guru dan peserta didik di dalam perwujudan kegiatan balajar mengajar. Istilah lain
yang juga dipergunakan untuk maksud ini adalah model-model mengajar.
Belajar adalah proses mental yang aktif untuk mendapatkan, mengingat dan
menggunakan pengetahuan. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir
yang sangat kompleks sehingga untuk mempelajari segala sesuatu yang ada di sekelilingnya,
setiap individu mempunyai strategi belajar tertentu. Strategi belajar ini disebut strategi
kognitif.
Strategi kognitif merupakan suatu macam keterampilan intelektual khusus yang
mempunyai kepentingan tertentu bagi proses belajar dan berpikir. Strategi kognitif bermanfaat
bagi pelajar untuk belajar mandiri karena dengan strategi kognitif, mereka dapat
mendayagunakan segala keterampilan intelektual yang pernah mereka pelajari. Dengan
demikian, jelas bahwa strategi kognitif sangat penting bagi siapa pun untuk mencapai
kompetensi yang baik. Atas dasar inilah kami menyusun makalah yang berjudul “Strategi
Belajar (Kognitif Strategi)” ini agar para pembaca dapat mempelajari secara mendalam hal-
hal yang berkaitan dengan strategi kognitif yang akan sangat berguna bagi proses belajar
mereka.

[1]
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1) Apa pengertian strategi kognitif?
2) Bagaimana latar belakang berkembangnya strategi kognitif?
3) Apa faktor-faktor pendukung perkembangan kognitif individu?
4) Bagaimana penerapan strategi kognitif dalam pembelajaran matematika?
5) Apa fungsi strategi kognitif?
6) Bagaimana peranan strategi kognitif dalam berbagai aspek?
C. Tujuan
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, adapun tujuan yang hendak kami capai
melaluipenyusunan makalah ini yaitu:
1) Untuk mengetahui pengertian strategi kognitif.
2) Untuk mengetahui latar belakang berkembangnya strategi kognitif.
3) Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung perkembangan kognitif individu.
4) Untuk mengetahui penerapan strategi kognitif dalam pembelajaran matematika.
5) Untuk mengetahui fungsi strategi kognitif.
6) Untuk mengetahui peranan strategi kognitif dalam berbagai aspek.

[2]
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Strategi Kognitif


a) Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses yang dilakukan individu untuk memperoleh
kecakapan, keterampilan dan sikap. Belajar  dimulai dari masa kecil sampai akhir
hayat seseorang. Berikut ini pendapat beberapa ahli tentang definisi belajar:
o Gagne (1984) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana organisme
berubah perilakunya yang diakibatkan oleh pengalaman.
o Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran,
membaca dan meniru. Belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat
pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca dan
meniru.
Menurut pendapat Gagne (1988) ada 5 kemampuan-kemampuan yang
diperoleh sebagai hasil belajar, yaitu sbb:
a. Keterampilan Intelektual, merupakan keterampilan pikiran. Keterampilan ini
merupakan penampilan-penampilan yang ditunjukkan oleh seseorang atau siswa
tentang operasi-operasi intelekual yang dapat dilakukannya.
b. Strategi Kognitif, merupakan suatu proses kontrol, yaitu suatu proses internal
yang digunakan seseorang untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan
perhatian, belajar, mengingat dan berpikir (Gagne, 1985).
c. Informasi Verbal, yang termasuk verbal ialah nama atau label, fakta dan
pengetahuan. Tujuan akhir pelajaran informasi verbal adalah seseorang
mengetahuinya (mampu mengingatnya). Informasi verbal diperoleh seseorang
melalui pendengaran (kata-kata yang diucapkan oleh orang lain, radio, tv dan
sejenisnya) dan melalui membaca.
d. Keterampilan Motorik, mencakup kegiatan-kegiatan fisik dan keterampilan
intelektual.
e. Sikap (afektif), merupakan salah satu ranah perilaku manusia atau siswa yang
merupakan kegiatan dari tujuan pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari ranah
kognitif dan psikomotorik. Jujur, sopan, ramah, suka menolong orang lain, hati-
hati, rajin, kreatif, kritis, disiplin dan sejenisnya merupakan sikap-sikap positif
yang harus dibentuk dan dikembangkan pada diri setiap peserta didik.

[3]
b) Pengertian Strategi Kognitif
Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha
untuk mencapai suatu kemenangan dalam peperangan karena memang pada awalnya,
kata strategi hanya digunakan dalam lingkungan militer. Namun seiring berjalannya
waktu, istilah strategi kemudian digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki
esensi yang relatif sama termasuk diadopsi ke dalam konteks belajar yang disebut
dengan istilah strategi belajar.
Strategi belajar yang dimiliki oleh setiap individu tidak selalu sama. Mereka
punya strategi-strategi belajar tertentu. Strategi belajar inilah yang disebut strategi
kognitif. Sebelum membahas lebih jauh tentang pengertian strategi kognitif, sebaiknya
kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu “kognitif”.
Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan psikolog untuk menjelaskan
semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan
pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan,
memecahkan masalah dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis
yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati,
membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya (Desmita,
2006 :103).
Pada penjelasan diatas, dikatakan bahwa kognitif digunakan psikolog untuk 
menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran,
ingatan dsb. Berarti, strategi kognitif juga berhubungan dengan aktivitas atau
prosedur-prosedur mental.
Secara etimologis, istilah cognitive strategy (strategi kognitif) diturunkan
dari dua kata kerja Latin, yaitu: co-agitare yang antara lain berarti memikirkan,
merencanakan, merancang, mereka-reka; dan strategema, atis yang berarti siasat.
Dengan demikian, strategi kognitif adalah siasat untuk mengerti. Tetapi strategi
kognitif tidak identik denganintellectual skill (keterampilan intelektual) karena
keterampilan intelektual lebih berorientasi pada interaksi belajar sebagai individu
dengan lingkungan belajarnya, yaitu angka, kata-kata (bahasa), simbol, rumus, prinsip,
prosedur dan sebagainya. Sedangkanstrategi kognitif merupakan kemampuan
seseorang untuk mengontrol interaksinya dengan lingkungan.
Kemampuan strategi kognitif menyebabkan proses berpikir unik di dalam
menganalisis, memecahkan masalah dan di dalam mengambil keputusan. Kemampuan
dan keunikan berpikir tersebut disebut sebagai executive control atau control tingkat
tinggi, yaitu analisis yang tajam, tepat dan akurat. Pernyataan tersebut sejalan dengan
[4]
pendapat yang dikemukakan oleh Gagne (telah dibahas pada bagian A.1) bahwa
strategi kognitif merupakan suatu proses kontrol.

Berikut ini pendapat beberapa ahli tentang strategi kognitif:


a) Robert M. Gagne
Menurut Robert M.Gagne, strategi kognitif adalah kemampuan internal yang
terorganisasi yang dapat membantu pelajar dalam proses belajar, proses berpikir,
memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
b) Bell-Gredler
Menurut Bell-Grelder, strategi kognitif adalah proses berpikir induktif. Ketika
mempelajari sesuatu, seseorang membuat suatu generalisasi dari fakta,
konsep danprinsip yang tidak berkaitan dengan ilmu yang dimilikinya, melainkan
menggunakan kemampuan berpikir internalnya sehingga dapat diterapkan dalam
berbagai bidang ilmu yang dimilikinya. Dengan kata lain, strategi kognitif merupakan
kapabilitas yang mengatur cara bagaimana siswa mengelola belajarnya.
c) Rigney
Strategi kognitif adalah operasi-operasi atau prosedur-prosedur mental yang
bisa digunakan individu untuk mendapatkan, menahan serta mengambil kembali
berbagai pengetahuan dan kepandaian.
d) Weinstein dan Mayer
Strategi kognitif mencerminkan bagaimana seseorang belajar, mengingat dan
berpikir serta bagaimana memotivasi diri mereka sendiri.
e) Jonassen
Jonassen berkesimpulan bahwa strategi-strategi kognitif merepresentasikan
kegiatan-kegiatan kognitif yang sangat luas yang mendukung pembelajaran seseorang.

2. Latar Belakang Berkembangnya Strategi Kognitif


Strategi kognitif berkembang berdasarkan paradigma
konstruktivistik. Konstruktivisme dikembangkan luas oleh Jean Piaget. Ia dikenal
sebagai seorang psikolog, namun pada akhirnya lebih tertarik pada filsafat
konstruktivisme dalam proses belajar. Prinsip belajar konstruktivisme yaitu guru tidak
begitu saja memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswalah yang harus aktif
membangun pengetahuan dalam pikiran mereka. Sehingga dalam proses belajar
mengajar di dalam kelas, siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah dan
[5]
bergelut dengan ide-ide. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka
sendiri. Dengan dasar itu, maka belajar dan pembelajaran harus dikemas menjadi
proses “mengkonstruksi” bukan “menerima” pengetahuan.
Paradigma konstruktivisme oleh Jeans Piaget inilah yang melandasi timbulnya
strategi kognitif yang disebut teori Metakognisi. Metakognisi merupakan keterampilan
yang dimiliki oleh siswa dalam mengatur dan mengontrol proses berpikirnya.
Paradigma konstruktivistik dan teori metakognisi melahirkan prinsip reflection
in action. Reflection in action merupakan gambaran tentang proses belajar bahwa
proses belajar diawali dari pengalaman nyata yang dialami oleh si pembelajar.
Kemudian, pengalaman tersebut direfleksi secara individual. Dengan demikian pada
dasarnya proses pembelajaran strategi kognitif merupakan proses reflection in action.
Selanjutnya, strategi kognitif berkembang dalam waktu yang cukup lama dan
panjang sebagai hasil dari pendidikan. Dalam hal ini, proses belajar merupakan proses
yang penting dalam pengembangan strategi kognitif seseorang. Strategi kognitif
dikembangkan melalui proses refleksi perilaku ketika seseorang menghadapi masalah
dalam proses belajarnya.

3. Faktor-Faktor Pendukung Perkembangan Kognitif Individu


Hasil belajar setiap orang berbeda dari orang lain karena strategi kognitif setiap
orang pun tak pernah benar-benar sama. Kemampuan internal yang dimiliki dan atau
dilakukan setiap orang berbeda dari orang lain. Keunikan setiap orang dalam
mengolah informasi hingga pengambilan keputusan itu lazim disebut
sebagai executive control, kontrol tingkat tinggi. Perbedaan itu disebabkan oleh
adanya faktor-faktor pendukung perkembangan kognitif setiap orang, yaitu sbb:
a. Kedewasaan (maturasi)
b. Pengalaman fisik
c. Pengalaman logika-matematik
d. Transmisi sosial
e. Pengendalian diri (ekuilibrasi)

4. Penerapan Strategi Kognitif Dalam Pemeblajaran Matematika


 Strategi Kognitif Dalam Memahami Matematika
1) Strategi Menggaris Bawahi Atau Menandai Ide-Ide Penting
 Pengertian :

[6]
Menggaris bawahi adalah menandai ide-ide atau rumus-rumus penting dari suatu teks
atau bacaan dengan menggunakan garis bawah atau bangun persegi panjang atau
stabilo.

 Kegunaan :
1. Membuat pengulangan dan penghafalan lebih cepat dan lebih efisien.
2. Membantu menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang telah di
ketahui.
2) Strategi Pembuatan Catatan Pinggir
 Pengertian :
Catatan pinggir adalah keterangan tambahan atau komentar- komentar untuk diingat
tentang suatu ide atau rumus penting yang dicatat pada bagian-bagian yang kosong
dari teks atau bacaan.
 Kegunaan :
1. Catatan pinggir melengkapi garis bawah dalam membuat pengulangan dan
penghafalan lebih cepat dan lebih efisien.
2. Membantu menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang telah
ada.
3) Strategi Pembuataan Rangkuman
 Pengertian :
Membuat ringkasan (rangkuman) adalah menuliskan secara ringkas pernyataan atau
rumus yang mewakli ide utama dari teks atau bacaan.
 Kegunaan :
Membantu memahami dan mengingat materi matematka yang sudah dipelajari dan
dapat digunakan oleh siswa lain dalam mempelajari materi tersebut.
4) Strategi Pembuatan Peta Konsep
 Pengertian :
Peta konsep adalah suatu sajian visual atau diagram tentang bagaimana ide-ide penting
(konsep) dari suatu topik tertentu yang dihubungkan satu sama lain dengan pola logis.
 Kegunaan :
Peta konsep dapat membuat makna ide-ide atau istilah-istilah menjadi jelas dan
membantu siswa memahami lebih baik apa yang dipelajari.

[7]
 Strategi Kognitif Dalam Pemecahan Masalah Matematika
1) Strategi Heuristik
 Pengertian :
Strategi heuristik dalam pemecahan masalah adalah menemukan jawaban atas suatu
masalah dengan cara yang tidak ketat, seperti dengan menggambar, membuat diagram,
atau analogi (winkel, 1996).
 Kegunaan :
Heuristik dapat menyalurkan pikiran siswa sehingga dia tidak bekerja secara
membabi-buta atau mencoba-coba tanpa arah.
2) Strategi Berpikir Mundur
 Pengertian :
Strategi pemikiran mundur adalah strategi pemecahan masalah yang bertitik tolak dari
tujuan yang telah diketahui (hal yang ditanyakan), kemudian menemukan jalan untuk
menuju ke tujuan tersebut.
 Kegunaan :
Untuk menemukan cara pemecahan efektif terhadap masalah yang dapat dipecahkan
dengan berbagai cara dan banyak melibatkan konsep atau prinsip.
3) Strategi Berpikir Maju
 Pengertian :
Strategi pemikiran maju adalah strategi pemecahan masalah berangkat (star) dari hal-
hal yang diketahui, kemudian memikirkan berbagai jalan, bahkan dengan jalan
mencobanya untuk sampai pada tujuan (hal yang ditanyakan).
 Kegunaan :
untuk memecahkan masalah yang tidak terlalu banyak menggabungkan (melibatkan)
konsep atau prinsip.
4) Strategi Berpikir Induktif
 Pengertian :
Straregi berpikir induktif adalah strategi pemecahan masalah berpangkal dari hal-hal
yang khusus, selanjutnya secara bertahap menuju kepada suatu simpulan atau sifat
yang umum (Soedjadi, 2000).
 Kegunaan:
Untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan memformulasi rumus umum atau
mengkonstruksi sifat-sifat atau syarat-syarat umum dari suatu prinsi.

[8]
5) Straregi Berpikir Deduktif
 Pengertian :
Prosdur berpikir deduktif adalah prosedur berpikir yang berpangkal dari hal
(pernyataan) yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat
khusus (Soedjadi, 2000).
 Kegunaan :
Untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan penggunaan rumus umum, sifat-
sifat umum, atau syarat-syarat umum dari suatu prinsip pada hal-hal yang bersifat
khusus.

5. Fungsi Strategi Kognitif


Objek strategi kognitif ialah proses berpikir individu atau siswa itu sendiri.
Seperti telah dijelaskan pada bagian A.2 bahwa strategi kognitif tidak identik dengan
keterampilan intelektual. Strategi kognitif tidak terpengaruh secara kritis oleh
pelaksanaan pembelajaran, menit demi menit. Karena strategi kognitif objeknya
adalah kemampuan internal individu atau siswa jadi dikendalikan oleh masing-masing
individu atau siswa itu sendiri. Maka, dapat dikatakan bahwa strategi kognitif
berfungsi untuk menunjang individu atau siswa untuk belajar dan berkembang dengan
sendirinya sehingga individu atau siswa tersebut dapat berpikir secara mandiri.
Selain menunjang individu untuk berpikir secara mandiri, strategi kognitif juga
berfungsi membantu individu dalam memilih alternatif strategi pemecahan masalah
yang paling tepat diantara sekian banyak pilihan. Hal ini disebabkan karena masalah
yang dihadapi individu tidak selalu sama dengan yang pernah ia alami sebelumnya.
Sehingga, keterampilan intelektual saja tidak memadai. Harus ada pengorganisasian
dan kontrol terhadap proses belajar individu itu. Pengorganisasian dan kontrol itulah
yang disebut strategi kognitif.
Kemudian, Bruning dan Jonassen berpendapat bahwa strategi kognitif
memfasilitasi transfer informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.
Hal ini disebabkan karena individu yang memiliki strategi kognitif yang baik pasti
memiliki strategi-strategi khusus untuk memroses informasi yang telah diterimanya ke
dalam bentuk yang lebih mudah diingat.
Fungsi lain strategi kognitif yaitu untuk menjadikan individu menjadi individu
yang kompeten. Pressley berkeyakinan bahwa kompetensi sering merupakan hasil dari
penggunaan strategi yang tepat dan bukan dikarenakan kemampuan superior pribadi
atau kerja keras belaka. Menurut Pressley, Borkowski & Schneider, pengguna strategi

[9]
yang baik adalah seseorang yang mempunyai suatu varitas strategi dan menggunakan
prosedur-prosedur tersebut untuk mengatasi tantangan kognitif. Hal ini diperkuat lagi
oleh Pressley yang didasarkan pada hasil penelitian yang membuktikan bahwa
individu yang sukses memiliki strategi kognitif yang lebih baik daripada individu yang
kurang sukses.
Individu yang memiliki strategi kognitif yang baik adalah individu yang
memiliki kesadaran metakognisi. Artinya, yang bersangkutan tidak hanya memiliki
strategi-strategi dalam pemrosesan informasi, tetapi juga memiliki strategi-strategi
metalearning. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
individu berkesadaran metakognitif lebih strategis dan bertindak lebih baik dibanding
individu yang tidak berkesadaran metakognitif (Garner & Alexander, 1989; Pressley
& Ghatala, 1990 dalam Schraw & Dennison, 1994). Salah satu sebabnya adalah
karena kesadaran metakognitif memungkinkan seseorang untuk merencanakan,
merangkai dan memonitor belajarnya dengan cara yang langsung meningkatkan
kepandaiannya. Hal ini diperkuat oleh Resnick (1989) yang menyatakan bahwa
individu yang sukses cenderung mengelaborasi dan mengembangkan penjelasan dari
buku atau materi lain secara mandiri serta cenderung memonitor pemahaman sendiri.
Lebih jauh Schraw & Dennison (1994) menyebutkan bahwa perbedaan dalam
penggunaan strategi dan kepandaian lebih berkaitan dengan perbedaan kesadaran
metakognitif daripada dengan perbedaan dalam bakat intelektual.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai kompetensi yang
optimal, individu harus memiliki strategi kognitif. Strategi kognitif yang selayaknya
dimiliki tidak hanya strategi-strategi utama, seperti strategi-strategi pemrosesan
informasi  yang bekerja lebih kepada menghasilkan pemahaman informasi, tetapi
juga strategi-strategi pendukung, yang berfungsi memonitor proses belajar agar iklim
belajar yang memadai dapat terpelihara. Semakin banyak strategi kognitif yang
dimiliki atau dikuasai, semakin besar peluang seseorang untuk memiliki strategi
kognitif yang baik. Selanjutnya, semakin baik strategi kognitif yang digunakan,
semakin besar peluang seseorang untuk menjadi individu yang kompeten.

6. Peranan Strategi Kognitif dalam Berbagai Aspek


a. Peran Strategi Kognitif dalam Pembelajaran Matematika
Strategi kognitif berpotensi digunakan dalam semua cabang ilmu Matematika.
Tergantung dari bagaimana seorang guru mengarahkan siswanya untuk menemukan rumus-
rumus atau teorema-teorema yang berkaitan dengan cabang ilmu matematika yang diajarkan.
[10]
Misalanya pelajaran bidang datar, awalnya siswa hanya diberitahu tentang luas segi empat.
Selanjutnya siswa diminta menemukan sendiri bagaimana mendapatkan rumus luas segitiga,
layang-layang, belah ketupat, trapesium, lingkaran, dan sebagainya. Jika guru menerapkan
metode seperti itu, maka siswa akan berpikir secara mandiri dan menggunakan strategi
kognitifnya masing-masing.

b. Peran Strategi Kognitif dalam Akselerasi Pembelajaran


Kelas akselerasi merupakan kelas percepatan pembelajaran yang disajikan
kepada peserta didik yang memiliki kemampuan lebih atau istimewa dengan materi-
materi atau kurikulum yang padat sehingga dalam waktu lebih pendek mereka dapat
menyelesaikan pendidikannya.
      Jika pembelajaran akselerasi berhasil dalam pelaksanaannya dimana tujuan yang
diharapkan juga tercapai maka diperoleh beberapa segi positif, yaitu peserta didik yang
potensial dapat menyelesaikan pendidikannya lebih cepat dari waktu biasanya, efisien dalam
waktu dan efisien dalam biaya.
Dave Meier menulis beberapa prinsip pokok akselerasi pembelajaran, yaitu:
1) Adanya keterlibatan total pembelajar dalam meningkatkan pembelajaran.
2) Belajar bukanlah mengumpulkan informasi secara pasif, melainkan menciptakan
pengetahuan secara  aktif.                                                
3) Kerjasama di antara pembelajar sangat membantu meningkatkan hasil belajar
4) Belajar berpusat aktivitas sering lebih berhasil daripada belajar berpusat presentasi\
5) Belajar berpusat aktivitas dapat dirancang dalam waktu yang jauh lebih singkat
daripada waktu yang diperlukan untuk merancang pengajaran dengan presentasi.

Tuntutan agar pembelajaran akselerasi mampu memenuhi harapan


sebagaimana diuraikan di atas, antara lain dapat dipenuhi dengan mengupayakan
proses pembelajaran sedemikian rupa. Salah satu upaya yang dapat dipilih adalah
menerapkan strategi kognitif dalam proses tersebut atau pembelajaran strategi
kognitif. Pembelajaran strategi kognitif menurut EduTech Wiki adalah suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan perkembangan keterampilan
berpikir dan proses-proses sebagai suatu alat untuk meningkatkan belajar.
Jika strategi kognitif dilaksanakan secara konsekuen dan ditunjang dengan
fasilitas belajar yang memadai maka proses belajar dan pembelajran akselarasi dapat
membawa hasil, di mana peserta didik dapat menyelesaikan pendidikannya dengan
hasil sebagaimana diharapkan dan dengan waktu yang lebih pendek.

[11]
c. Peran Strategi Kognitif di Perguruan Tinggi
Mahasiswa adalah individu-individu yang telah dewasa baik secara fisik, afektif,
sosial, maupun kognitif. Mereka secara teoritis adalah individu-individu yang telah
mampu menangani aktivitas belajar dan berpikirnya sendiri. Dengan kemampuan
mengatur kegiatan kognitif pada diri sendiri, mereka akan semakin baik pula
pemikirannya.
Berkenaan dengan uraian singkat di atas dapat dinyatakan bahwa proses belajar
dan pembelajaran di perguruan tinggi akan lebih baik jika pelaksanaannya merupakan
aplikasi dari strategi kognitif. Peranan strategi kognitif di perguruan tinggi sangat
diperlukan karena materi belajar mahasiswa lebih banyak berupa konsep-konsep dan
teori-teori. Sehingga, mahasiswa dilatih berpikir mandiri dan menggunakan strategi
kognitif sebaik mungkin.

[12]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab 2, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu
sbb:
1. Secara etimologis, istilah cognitive strategy (strategi kognitif) diturunkan
dari dua kata kerja Latin, yaitu: co-agitare yang antara lain berarti memikirkan,
merencanakan, merancang, mereka-reka; dan strategema, atis yang berarti siasat.
Dengan demikian, strategi kognitif adalah siasat untuk mengerti.
2. Strategi kognitif berkembang berdasarkan paradigma konstruktivistik. Paradigma
konstruktivisme inilah yang melandasi timbulnya strategi kognitif yang disebut
teori Metakognisi. Paradigma konstruktivistik dan teori metakognisi melahirkan
prinsip reflection in action yang sama saja dengan proses pembelajaran strategi
kognitif.
3. Keunikan setiap orang dalam mengolah informasi hingga pengambilan
keputusan pasti berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan oleh adanya faktor-faktor
pendukung perkembangan kognitif setiap orang, yaitu kedewasaan (maturasi),
pengalaman fisik, pengalaman logika-matematik, transmisi sosial dan pengendalian
diri (ekuilibrasi).
4. Menurut Jonassen, strategi kognitif dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sbb:
 Strategi Utama, terbagi dua jenis yaitu:
a. Strategi pemrosesan materi, terbagi 3 yaitu: strategi mengulang (mengulang
sederhana dan mengulang kompleks); strategi organisasi (outlining, spatial,
mnemonics); strategi elaborasi (pembuatan catatan, PQ4R, bridging).
b. Strategi kognitif aktif, seperti MURDER (Mood-Understand-Recall-Digest-
Expand-Review) dan SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review).
 Strategi Pendukung, meliputi strategi-strategi sistem belajar, seperti penetapan
tujuan, manajemen waktu, manajemen konsentrasi dan tehnik-tehnik relaktasi
serta strategi-strategi Metalearning.

[13]
5. Metalearning terbagi atas 5 kelompok yaitu: strategi perencanaan, attending,
encoding, review dan evaluasi.
6. Fungsi strategi kognitif antara lain: untuk menunjang individu untuk dapat berpikir
secara mandiri; membantu individu dalam memilih alternatif strategi pemecahan
masalah yang paling tepat diantara sekian banyak pilihan; memfasilitasi
transferinformasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang; untuk
menjadikan individu menjadi individu yang kompeten.
7. Strategi kognitif berperan dalam berbagai aspek, diantaranya yaitu berperan dalam
pembelajaran MTK dan dalam akselerasi pembelajaran. Selain itu, strategi kognitif
juga sangat berperan di lingkungan perguruan tinggi yaitu bagi mahasiswa karena
materi pembelajaran di dunia kampus membutuhkan kemampuan berpikir mandiri
dan strategi kognitif yang baik.

B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis kemukakan kepada para pelajar setelah
selesainya makalah ini, yaitu sbb:
1. Sebagai seorang pelajar, kita harus berkompeten di segala aspek baik dalam hal
keterampilan intelektual maupun strategi kognitif, motorik dan afektif.
2. Sebagai seorang pelajar, kita harus memiliki strategi belajar khusus yang
memungkinkan kita untuk mudah mengingat informasi-informasi yang telah kita
peroleh.
3. Sebagai seorang pelajar, kita harus melatih diri untuk berpikir secara mandiri
sehingga mampu menyelesaikan sendiri tiap masalah yang dihadapi guna menjadi
individu yang kompeten.

       

[14]
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. “Makalah Cara atau Strategi Metode
PembelajaranKognitif”.http://charis7512.blogspot.co.id/2013/05/makalah-cara-atau-
strategimetode.html/Diakses
Kamis, 22 September 2016 pukul 23:17.

Anonim. 2012. “Teori Belajar Kognitif dan Metakognitif”.


http://sahabatidamanku.blogspot.co.id/2012/10/teori-belajar-kognitif-danmetakognitif.html/
Kamis, 22 September 2016 pukul 23:35.

Anonim. 2013. “Pengertian Strategi Pembelajaran”.


http://berlian90.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-strategi-pembelajaran.html/Diakses
Kamis, 22 September 2016 pukul 23:54.

Latifah, Melly. 2010. “Strategi Kognitif (Cognitive Strategies)”. 


http://tumbuh-kembang-anak.blogspot.co.id/2010/03/strategi-kognitif-
cognitivestrategies.html/Diakses
Kamis, 22 September 2016 pukul 22:10.

Nurdin. 2016. “Model Pembelajaran Menumbuhkembangkan Kemampuan Metakognitif”

[15]

Anda mungkin juga menyukai