Tindakan diindikasikan pada pasien dengan gejala berat seperti perdarahan, infeksi, deformitas estetik berat atau gangguan fungsional. Terapi LM dapat dengan pemberian obat atau intervensi, dengan terapi kompresi, skleroterapi, dan bedah (Leigehn & Heran, 2008; Mulligan et al, 2014; Lee et al, 2010).
Gambar 12. Pilihan terapi pada LM.
Terapi konservatif dapat dilakukan seperti drainase limfatik manual, latihan pergerakan dan terapi kompresi. Pasien harus diedukasi untuk melakukan perawatan kulit dengan akurat dan mencegah trauma untuk meminimalisir risiko infeksi (Lee et al, 2010). Terapi medikamentosa pada LM komplikata dengan sirolimus menunjukkan hasil yang memuaskan (Hammil et al, 2011). Antibiotik dan steroid dapat diberikan pada LM komplikata dengan perdarahan dan infeksi (Colletti et al, 2014; Carqueja et al, 2018). Skleroterapi dapat dilakukan pada LM makrokistik, namun tidak pada LM mikrokistik. Bedah rekonstruksi dapat dilakukan pada limfedema primer. Bedah reseksi pada LM sulit dilakukan dan seringkali tidak mungkin untuk melakukan reseksi lesi total karena dekat dengan bagian proksimal dan struktur anatomi penting. Kekambuhan sering terjadi meskipun pada lesi yang direseksi komplit (Carqueja et al, 2018). A. Prognosis Prognosis pada umumnya baik seperti yang sudah dijelaskan di atas namun memiliki risiko kekambuhan cukup tinggi. Meskipun beberapa lesi dapat dihilangkan namun beberapa lesi yang lain juga memiliki kesulitan tersendiri dalam proses menghilangkannya (Carqueja et al, 2018). BAB III KESIMPULAN
Malformasi vaskular tampak sebagai kelompok patologi yang kompleks dan
berbvariasi dengan pengaruh signifikan pada kehidupan pasien akibat morbiditas yang menyertai. Anomali ini disebabkan oleh gangguan pada perkembangan embriologi. Belum ada penyebab genetik yang teridentifikasi meskipun beberapa gen dan jalur berhubungan dengan patogenesisnya. Malformasi vaskular masih menjadi tantangan karena manifestasi, diagnosis dan perjalanannya sangat bervariasi dan seringkali tidak terprediksi. Anomali ini harus ditatalaksana oleh tim multidisiplin dan tujuan terapi harus memperhatikan bahwa lesi ini sulit disembuhkan dan sering terjadi kekambuhan.