Full
Full
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Oleh:
Mercy Tiara Kezia Zebua
NIM: 148114102
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Mercy Tiara Kezia Zebua
NIM: 148114102
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pembimbing utaffi&,
Oleh:
Mercy Tiara Kezia Zebua
NIM: 14811402
Mengetahui
Fakultas Farmasi
f"
fr,* $rff*q
i,f
. lv' cr-sF'
S //*;,I*i'i
ii a ,ri;Y-i
2^*. $-_
'"ft[+ r..ir'+'ll
4
Tanda Tangan
llt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
1V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan deikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
Yang menyatpkan,
!
di
i. l
,rl
tli :
i
!
i
tt ,f-t
ri/
.i i 'r\
I
|
t l\,
F-**
t/
ttr
tt
( ..,{'
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul
“Pengukuran Ketaatan Terapi Antidiabetika Dengan Metode Morisky
Medication Adherence Scale-8 dan Pengaruhnya Terhadap Besar Risiko
Penyakit Kardiovaskular pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian paying dari Ibu Dita Maria
Virginia, M.Sc., Apt. dengan nomor SK 082.Penel/LPPM USD/VI/2017 dengan
judul proposal “Pengaruh Komorbiditas Terhadap Ketaatan Terapi Pada
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2”. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan
proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena
itu, dengan penuh ucapan syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing utama
yang selalu meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan
arahan, serta selalu memberi semangat, dukungan, kritik dan juga saran
sejak awal proses pembuatan proposal hingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini.
3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK selaku
dosen penguji yang telah memberikan banyak kritik, saran dan arahan
yang membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
4. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt. selaku Kaprodi sekaligus DPA
yang telah mengayomi, memberikan arahan dan bimbingan selama
penulis berkuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
5. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk
penulis melakukan penelitian.
6. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
UGM, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
7. Kedua orangtuaku, papa Angerago Zebua, SE dan mama dr. Sutji
Septina Ichtyarni Mendrofa, yang selalu mendoakan dan menyemangati
penulis tanpa lelah, terima kasih sudah memberikan dukungan baik
material dan moral, selalu mengingatkan penulis untuk berdoa dan terus
semangat untuk menyelesaikan kuliah di Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................. v
PRAKATA ............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
ABSTRACT .............................................................................................................. 1
ABSTRAK .............................................................................................................. 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 4
Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................................... 4
Lokasi dan Sampel Penelitian ............................................................................. 5
Analisis Data ....................................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 7
Profil Responden ................................................................................................. 7
Faktor yang Mempengaruhi Ketaatan ............................................................... 10
Faktor yang Mempengaruhi Estimasi Besar Risiko Terjadinya Penyakit
Kardiovaskular .................................................................................................. 12
Pengaruh Ketaatan Terhadap Estimasi Besar Risiko Terjadinya Penyakit
Kardiovaskular .................................................................................................. 15
KESIMPULAN ..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
LAMPIRAN .......................................................................................................... 22
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 32
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Patients who are diagnosed with type 2 diabetes mellitus (DM) has
increased rapidly in numbers in a span of several years. Patients with type 2
diabetes has increased risk by 2 – 4 fold for stroke and 2 - 8 times the risk of heart
failure. Adherence to the patient in taking antidiabetic medication is the key to
avoid complications of DM, one of which is cardiovascular disease (CVD). The
method used to measure the estimated risk of CVD in the next 10 years is the
Framingham Risk Score (FRS), while the patient adherence is measured using
Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8). The purpose of this study is to
determine the characteristics of patients with type 2 diabetes mellitus in Panti
Rapih Hospital, to determine the factors affecting the estimated value of the risk of
CVD and patient adherence, and to see the impact of patient adherence to the
estimated value of the risk of CVD in the next 10 years based on the FRS. This
analytic observational study with cross-sectional design was conducted on 123
patients with type 2 DM are taken in accordance with prior inclusion and exclusion
criteria. The data obtained were analyzed using an unpaired t-test and chi square
test or Fisher if the data does not meet the requirements to be tested by chi square.
Of the total respondents, respondents were classified as adherent as much as
55.29% with a mean score of the overall MMAS-8 5.744 ± 1.634. The obtained
average score is 35.263 ± 17.286 FRS which as many as 74,78% of respondents
are at high risk for CVD in 10 years.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN
International Diabetes Federation (IDF) (2009) menyatakan bahwa ada
285 orang di dunia yang menderita Diabetes Mellitus (DM) dengan peningkatan
sebanyak 90%. Penderita DM diestimasikan akan mengalami peningkatan
sebanyak 54% menjadi 438 juta orang di tahun 2030. Angka kejadian diabetes
mellitus di Indonesia meningkat dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% pada tahun
2013. Peringkat teratas prevalensi diabetes mellitus yang terdiagnosis dokter
diduduki oleh Yogyakarta dengan nilai 2,6% (Kemenkes, 2013). World Health
Organization (WHO,2003) memperkirakan bahwa nantinya jumlah penderita DM
di Indonesia akan terus mengalami peningkatan, dari semula 8,4 juta penderita di
tahun 2000 dan nantinya menjadi sekitar 21,3 juta kasus pada tahun 2030.
Diabetes Mellitus tipe 2 mencapai angka 90% dari total kejadian DM, dan
prevalensi DM tipe 2 di US untuk pasien berumur 20 tahun atau lebih adalah sebesar
10,7%. Berbagai faktor dapat menyebabkan DM tipe 2, diantaranya adalah
resistensi insulin. Diabetes Mellitus tipe 2 lebih sering muncul pada pasien paruh
baya yang mengalami overweight maupun obesitas (Dipiro, 2011; NIDDK, 2014).
Pada pasien berumur 40 tahun yang tidak mengidap penyakit kardiovaskular
(CVD), besar risiko yang diperkirakan untuk berkembang menjadi CVD pada umur
80 adalah 30,7% untuk pasien wanita tanpa diabetes dan 44,3 untuk pasien laki-
laki. Sedangkan pada pasien dengan diabetes, perkiraan risiko terjadinya CVD
adalah sebesar 58,2% dan 67,4% untuk pasien perempuan dan pasien laki-laki
(Shah et al., 2015).
Pasien dengan DM tipe 2 memiliki peningkatan risiko terhadap CVD.
Penyakit DM menyebabkan terjadinya penyakit arteri coroner dan stroke sebanyak
2-4 kali lipat dan meningkatkan kemungkinan terjadinya gagal jantung sebesar 2-8
kali lipat dibandingkan pasien yang tidak terkena DM. Pasien penderita DM
mempunyai risiko morbiditas dan mortalitas kardiovaskular lebih tinggi
dibandingkan pasien yang tidak menderita DM (Chamnan et al., 2014; Martin-
Timón et al., 2014).
Framingham Risk Score (FRS) adalah salah satu metode yang paling
banyak digunakan secara global untuk memprediksi risiko CVD dalam 10 tahun
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian analitik
observasional dengan rancangan penelitian cross-sectional. Studi cross-sectional
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Total Populasi
738
Total Sampel
123
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bentuk data kategorikal dimana nilai FRS dibagi kedalam kategori risiko rendah
dan risiko tinggi, dan ketaatan dibagi kedalam kategori taat dan tidak taat. Data
akan dianalisis menggunakan uji Chi-Square atau Fisher pada taraf kepercayaan
95% untuk melihat pengaruh faktor-faktor seperti ketaatan, jenis kelamin, lama
DM, TDS, BMI, status pendidikan, status merokok, status terapi antihipertensi dan
polifarmasi terhadap besar nilai estimasi terkena CVD. Pengaruh dari faktor-faktor
yang telah disebutkan dilihat dari besar Odds Ratio (OR) dan p-value yang
didapatkan setelah data dianalisis dengan Chi-Square atau Fisher.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh penelitian yang dilakukan oleh Grandy et al (2013) berpendapat bahwa pasien
dengan BMI yang lebih rendah mempunyai ketaatan yang lebih baik dibandingkan
dengan pasien dengan BMI tinggi. Rata-rata skor MMAS-8 yang didapat 5,74±1,63
dimana 68 pasien tergolong taat (55,29%) dengan rata-rata besar risiko
36,05±17,50%.
Tabel I. Profil Pasien DM tipe 2 di RS Panti Rapih Yogyakarta
Taat Tidak Taat
Variabel Jumlah (n) Persentase (%) p-value*
n % n %
Jenis Kelamin
Perempuan 77 62,60 41 53,25 36 46,75 0,57
Laki-Laki 46 37,39 27 58,70 19 41,30 0,24
Usia
< 60 tahun 61 49,59 30 49,20 31 50,80 0,90
≥ 60 tahun 62 50,40 38 62,30 24 38,70 0,08
Lama DM
< 10 tahun 62 50,40 34 54,84 28 45,16 0,45
≥ 10 tahun 61 49,59 34 55,74 27 44,26 0,37
Pendidikan
≤ SMP 18 14,63 10 55,56 8 44,44 0,64
> SMP 105 85,36 58 55,24 47 44,76 0,28
BMI
< 23 kg/m2 37 30,08 16 43,24 21 56,76 0,41
≥ 23 kg/m2 87 69,92 52 60,47 34 39,53 0,05
Obat Diabetes
Insulin 39 31,70 23 58,97 16 41,03 0,27
Oral 54 43,90 28 51,85 26 48,15 0,79
Insulin dan Oral 30 24,39 17 56,67 13 43,33 0,47
Polifarmasi
Ya 7 5,69 5 71,43 2 28,57 0,26
Tidak 116 94,30 63 54,31 53 45,69 0,35
Merokok
Ya 37 30,08 18 48,65 19 51,35 0,87
Tidak 86 69,91 50 58,14 36 41,86 0,13
Riwayat Keluarga
Ya 79 64,23 43 54,43 36 45,57 0,43
Tidak 44 35,77 25 56,82 19 43,18 0,37
Olahraga
Ya 68 55,29 41 60,29 27 39,71 0,09
Tidak 55 44,71 27 49,09 28 50,91 0,89
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meningkatnya jumlah CRP. Selain itu, CRP juga dapat meningkatkan penyerapan
LDL pada dinding vaskular dan berpengaruh terhadap disfungsi entodel dan
pembentukan plak aterosklerosis (Burke, 2008; Leon dan Maddox, 2015).
Hasil analisis dengan statistik juga menunjukkan bahwa pendidikan tidak
mempengaruhi estimasi besar risiko penyakit CVD (p-value 0,506). Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Kozakiewics et al (2016) mengatakan bahwa pasien
dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memiliki tingkat risiko yang lebih
rendah dibandingkan pasien dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Keto et
al (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa rata-rata nilai FRS untuk pasien
laki-laki yang merokok dan tidak merokok masing-masing sebesar 14,7% dan
7,5%. Sedangkan untuk pasien perempuan yang merokok dan tidak merokok, rata-
rata nilai FRS yang didapatkan adalah 5,9% dan 3,3% untuk masing-masing
kelompok.
Variabel yang mempengaruhi estimasi besar risiko CVD secara signifikan
adalah usia, lama DM, jenis kelamin, dan TDS. Hal ini sesuai dengan penelitian
Maas dan Appelman (2010) yang menyatakan bahwa pasien wanita dengan
diabetes mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami komplikasi
kardiovaskular dibandingkan dengan pasien laki-laki. Penelitian yang dilakukan
oleh Moller-Leimkkuhler (2007) juga menyatakan bahwa ada peningkatan risiko
terkena CVD sebesar 3-7 kali lipat pada pasien wanita dengan DM dan 2-3 kali lipat
pada pasien laki-laki dengan DM.
Wanita memiliki hormon estrogen yang mempunyai efek kardioprotektif
dengan meningkatkan ekspresi dari dismutase superoksida dan menghambat
aktivitas dari NADPH oksidase sehingga menurunkan oxidative stress.
Kemampuan untuk mengubah androgen menjadi estrogen menjadi tidak seimbang
pada pasien wanita dengan DM tipe 2 karena adanya pengurangan aktivitas enzim
aromatase pada rahim. Dengan begitu, sifat protektif estrogen terhadap kesehatan
kardiovaskular termasuk didalamnya sifat untuk menekan obesitas dan
dyslipidemia menurun pada pasien wanita dengan DM dibandingkan dengan pasien
wanita tanpa DM (Yang dan Rackelhoff, 2011; Wakabayashi, 2017).
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. Hubungan Antara Faktor Risiko Terhadap Estimasi Besar Risiko Terjadinya
Penyakit Kardiovaskular
Risiko Rendah Risiko Tinggi OR
Variabel p-value
(n=31) (n=92) (95% CI)
Usia
< 60 Tahun 28 33 16,69
0,00*
≥ 60 Tahun 3 59 (4,712 – 59,099)
Lama DM
< 10 Tahun 22 40 3,19
0,008
≥ 10 Tahun 9 52 (1,320 – 7,648)
Jenis Kelamin
Perempuan 25 52 3,20
0,016
Laki-laki 6 40 (1,201 – 8,555)
TDS
< 140 mmHg 28 34 15,92
0,00*
≥ 140 mmHg 3 58 (4,5 – 56,337)
BMI
≤ 23 kg/m2 9 29 0,89
0,80
> 23 kg/m2 22 63 (0,364 – 2,168)
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan Tabel V. Hubungan Antara Faktor Risiko Terhadap Estimasi Besar Risiko
Terjadinya Penyakit Kardiovaskular
Risiko Rendah Risiko Tinggi OR
Variabel p-value*
(n=31) (n=92) (95% CI)
Pendidikan
≤SMP 4 14 0,83
0,50
>SMP 27 78 (0,250 – 2,725)
Merokok
Ya 7 30 0,60
0,30
Tidak 24 62 (0,234 – 1,556)
Terapi Antihipertensi
Ya 22 59 1,37
0,49
Tidak 9 33 (0,564 – 3,312)
Polifarmasi
Ya 1 6 0,48
0,44
Tidak 30 86 (0,055 – 4,132)
*data dianalisis dengan uji Fisher
Pengaruh Ketaatan Terhadap Estimasi Besar Risiko Terjadinya Penyakit
Kardiovaskular
Tabel VI. Perbedaan Rerata nilai FRS Pada Pasien Taat dan Tidak Taat
Kriteria Rerata nilai FRS (%) p-value
Taat 36,05±17,51
0,59
Tidak Taat 34,29±18,32
Perbedaan rerata estimasi besar risiko terjadinya CVD pada pasien taat dan
pasien tidak taat ditunjukkan oleh Tabel VI. Rerata estimasi besar risiko dari
kelompok pasien taat dan tidak saat masing-masing adalah 36,05±17,51% dan
34,29±18,32%. Dari hasil analisis, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang
bermakna antara kedua kelompok pasien dengan besar risiko terjadinya CVD (p-
value 0,59). Tabel diatas menunjukkan bahwa rerata nilai FRS pada pasien tidak
taat lebih rendah dari pasien taat. Hal ini mungkin disebabkan oleh kelemahan
instrument FRS yang menurut Payne (2012) cenderung melebih-lebihkan estimasi
risiko terkena CVD dibandingkan ASSIGN dan UKPDS.
Kelemahan dari metode wawancara dengan kuisionner MMAS-8 juga ikut
andil dalam data yang didapatkan. Menurut Voils et al (2011), kelemahan metode
wawancara adalah besar kemungkinan bahwa hasil wawancara memiliki reliabilitas
yang rendah karena memiliki bias dalam pengukurannya. Bias yang dimaksud
adalah seperti keinginan pasien untuk dianggap taat dan ingatan pasien yang kurang
akurat. Pengukuran ketaatan secara self-reported biasanya meningkatkan
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel VII. Pengaruh Ketaatan Terapi Terhadap Estimasi Besar Risiko Terjadinya
CVD
Risiko Rendah Risiko Tinggi OR
Variabel p-value
(n=31) (n=92) (95% CI)
Ketaatan
Taat 15 53 0,69
0,37
Tidak Taat 16 39 (0,31 – 1,56)
Berdasarkan data pada Tabel VI, ketaatan tidak berpengaruh terhadap
estimasi besar risiko terjadinya CVD. Hasil analisis secara praktis menunjukkan
bahwa pasien yang taat dalam menjalankan terapi memiliki risiko rendah terkena
CVD sebesar 0,69 kali dibandingkan pasien yang tidak taat (OR 0,69; 95% CI 0,31
– 1,56), namun tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik antara ketaatan
pasien dengan besar risiko terkena CVD (p-value 0,37). Hal ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Broadbent et al (2011) dimana penelitian ini
mengatakan bahwa pencegahan komplikasi CVD berhubungan dengan ketaatan
pasien dalam menjalankan terapi antidiabetika, dimana pasien yang taat memiliki
risiko CVD yang lebih rendah dibandingkan pasien yang tidak taat. Namun hasil
analisis data sesuai dengan penelitian Rwegerera et al (2014) yang mengatakan
bahwa ketaatan yang tinggi dalam mengkonsumsi terapi antidiabetika tidak
berhubungan secara signifikan dengan kontrol glikemik yang lebih baik maupun
besarnya risiko CVD.
Ketaatan pasien sangat berpengaruh dalam mengontrol kadar gula darah
sekaligus menurunkan manifestasi klinis dari DM, baik makrovaskular ataupun
mikrovaskular. Ketidaktaatan terhadap regimen terapi pada pasien diabetes dapat
menimbulkan peningkatan risiko mortalitas dan morbiditas. Faktor penyebab
ketidaktaatan pasien dalam mengkonsumsi obat diantaranya faktor sosio-ekonomi,
ketidakpatuhan pasien terhadap jadwal kontrol ke klinik dan ketidakpatuhan pasien
terhadap pola diet (Awodele dan Osuolale, 2015; Ahmed et al., 2017).
Data yang telah dibahas menunjukkan bahwa usia, lama DM, jenis kelamin,
pendidikan dan polifarmasi tidak mempengaruhi ketaatan pasien DM tipe 2 dalam
mengkonsumsi terapi antidiabetika. Sedangkan faktor yang mempengaruhi besar
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
estimasi terkena CVD dalam 10 tahun kedepan adalah usia, lama DM, jenis kelamin
dan TDS, sedangkan faktor seperti BMI, pendidikan, status merokok, status terapi
antihipertensi dan polifarmasi tidak. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
ketaatan pasien tidak mempengaruhi besar estimasi terkena CVD dalam 1- tahun
kedepan. Hal ini disebabkan oleh kelemahan metode pengukuran risiko CVD dan
kelemahan metode wawancara. Keterbatasan dari penelitian ini adalah peneliti
tidak mengamati terapi lain yang dijalankan oleh pasien seperti misalnya terapi
statin, dan peneliti tidak memperhitungkan faktor lain seperti sosio-ekonomi pasien,
pendapatan pasien, kepatuhan terhadap jadwal kontrol pasien dan kepatuhan pasien
dalam menjalankan diet.
Penelitian ini menggunakan metode FRS dengan perhitungan BMI karena
pada saat pengumpulan data, jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan
kolesterol lengkap tidak mencapai jumlah minimum responden yang dibutuhkan
dalam penelitian ini. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai
ketaatan pasien dalam mengkonsumsi terapi antidiabetika terhadap besar estimasi
terkena CVD dalam 10 tahun kedepan dengan memperhitungkan faktor-faktor lain
dan menggunakan metode lain.
KESIMPULAN
1. Karakteristik pasien DM di RS Panti Rapih Yogyakarta (n=123) adalah
62,60% pasien berjenis kelamin wanita; 50,40% pasien berumur ≥ 60 tahun;
69,92% memiliki BMI ≥23 kg/m2; 94,30% mengalami polifarmasi; dan
64,23% memiliki riwayat keluarga yang terkena DM. tidak ada perbedaan
proporsi pasien taat dan tidak taat pada semua variabel.
2. Usia, lama DM, jenis kelamin, pendidikan dan polifarmasi tidak
mempengaruhi ketaatan pasien DM tipe 2 secara signifikan.
3. Faktor yang mempengaruhi besar estimasi terkena CVD dalam 10 tahun
kedepan adalah usia, lama DM, jenis kelamin dan TDS, sedangkan faktor
seperti BMI, pendidikan, status merokok, status terapi antihipertensi dan
polifarmasi tidak.
4. Ketaataan terapi antidiabetika tidak mempengaruhi besar estimasi risiko
CVD pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, N. S., Ramli, A., Islahudin, F., et al., 2013. Medication adherence in patients
with type 2 diabetes mellitus treated at primary health clinics in Malaysia.
Dove Medical Press Ltd. 7:525-530.
Ahmed, N. O., Abugalambo, S., dan Almethen, G. H., 2017. Adherence to oral
hypoglycemic medication among patients with diabetes in Saudi Arabia.
International Journal of Health Sciences. 11(3):45–49.
American Diabetes Association. 2013. Standards of medical care in diabetes. Diabetes
Care 36(Suppl 1):S11–66.
American Diabetes Association. 2017. Standards of medical care in diabetes. Diabetes
Care 36(Suppl 1):S11–66.
Arifulla, M., John, L. J., Sreedharan, J., et al., 2013. Patients’ Adherence to Anti-
Diabetic Medications in a Hospital at Ajman, UAE. Malays J Med Sci.
21(1):44—49.
Awodele, O., dan Osuolale, J. A., 2015. Medication adherence in type 2 diabetes
patients: study of patients in Alimosho General Hospital, Igando, Lagos,
Nigeria. African Health Sciences. 15(2):513-522. doi:10.4314/ahs.v15i2.26.
Bertoluci, M. C., dan Rocha., V. Z., 2017. Cardiovascular risk assessment in patients
with diabetes. Diabetol Metab Syndr. 9:25.
Broadbent, E., Donkin, L., Stroh, J. C., 2011. Illness and treatment perceptions are
associated with adherence to medications, diet, and exercise in diabetic
patients. Diabetes Care. 34:338–340. doi: 10.2337/dc10-1779.
Burke, G. L., Bertoni, A. G., Shea, S., et al., 2008. The Impact of Obesity on
Cardiovascular Disease Risk Factors and Subclinical Vascular Disease. Arch
Intern Med. NIH Public Access. 168(9):928—935.
Chamnan, P., Simmons, R. K, Sharp, S. J., et al., 2009. Cardiovascular risk assessment
scores for people with diabetes: a systematic review. Diabetologia
52(10):2001-2014. doi:10.1007/s00125-009-1454-0.
Chen, Y., Copeland, W. K., Vedanthan, R., et al., 2013. Association Between Body
Mass Index and Cardiovascular Disease Mortality in East Asians and South
Asians:pooled analysis of prospective data from the Asia Cohort Consortium
BMJ. 347:f5446.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dipiro 2011, Triplitt, C.L., Charles, A., et al., 2011, Diabetes Mellitus, dalam Dipiro,
J.T., dkk., Pharmacotherapy: A Pathophysiology Approach, 8th edition, 1205-
1241, The McGraw-Hill Companies, Inc., USA.
Garg, N., Muduli, S. K., Kapoor, Aditya et al., Comparison of different cardiovascular
risk score calculators for cardiovascular risk prediction and guideline
recommended statin uses, Indian Heart J. 1133:6.
Grandy, S., Fox, K. M., Hardy, E., & SHIELD Study Group. 2013. Association of
Weight Loss and Medication Adherence Among Adults With Type 2 Diabetes
Mellitus: SHIELD (Study to Help Improve Early evaluation and management
of risk factors Leading to Diabetes). Current Therapeutic Research, Clinical
and Experimental, 75, 77–82.
Hulley, S.B, Cumming, S.R, Browner, W.S, et al.. 2007. Designing Clinical Research
an Epidemiologic Approach. Edisi ketiga. Philadelphia: Lippincott William &
Wilkin.
International Diabetes Federation. 2009. Diabetes atlas. 4th ed. Brussels: IDF.
Jarab, A.S., Almrayat, R., Alqudah, S., et al., 2014, Predictors of Non-Adherence to
Pharmacotherapy in Patients with Type 2 Diabetes, Int J Clin Pharm
36(4):725-733.
Kautzky-Willer, A., Harreiter, J., Pacini, G., 2016. Sex and gender differences in risk,
pathophysiology, and complications of type 2 diabetes mellitus. 1Gender
Medicine Unit, Division of Endocrinology and Metabolism, Department of
Internal Medicine III, Medical University of Vienna, Währinger Gürtel 18–
20, 1090 Vienna, Austria.
Kementerian Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Jakarta, hal. 88.
Kementrian Kesehatan RI, 2014, Situasi dan Analisis Diabetes, Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan RI, Jakarta, hal. 7.
Keto, J., Ventola, H., Jokelainen, J., et al., 2016. Cardiovascular disease risk factors in
relation to smoking behavior and history: a population-baset cohort study.
Open Heart. 3:e000358.
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kozakiewics, K., Podolecka, E., Syzdol, M., et al., 2016. Relationship between
education and cardiovascular risk score. Pol Arch Med Wewn. 126(5):369-
371.
Krousel-Wood M. A, Muntner P, Islam T, et al., 2009. Barriers to and determinants of
medication adherence in hypertension management: perspective of the cohort
study of medication adherence among older adults. Med Clin North Am
93:753–769.
Leon, B. M., dan Maddox, T. M., 2015. Diabetes and cardiovascular disease:
Epidemiology, biological mechanisms, treatment recommendations and future
research. World J Diabetes. 6(13):1246—1258.
Maas, A. H. E. M. dan Appelman, Y. E. A., 2010. Gender differences in coronary heart
disease. Netherlands Heart Journal. 18(12):598–602.
Martín-Timón, I., et al., 2014. “Type 2 Diabetes and Cardiovascular Disease: Have All
Risk Factors the Same Strength?” World Journal of Diabetes 5.4 444–
470. PMC.
Maher, R. L., Hanlon, J. T., and Hajjar, E. R,. 2014. Clinical Consequences of
Polypharmacy in Elderly. Expert Opinion on Drug Safety, 13(1),
10.1517/14740338.2013.827660.
Moller-Leimkuhler, A. M., 2007. Gender differences in cardiovascular disease and
comorbid depression. Dialogues Clin Neurosci. 9:71-83.
National Institute of Diabetic and Digestive and Kidney Disease (NIDDK). 2014.
Prevent Diabetes Problem : Keep Yout Feet and Skin Healthy. Diakses dari
http://www.diabetes.niddk.niv.gov . diakses pada 21 November 2016.
O’Donnell, C. J. and Elosua, R., 2008. Cardiovascular Risk Factors. Insights From
Framingham Heart Study. Rev ESP Cardiol. 61(3):299—310.
Payne, R. A., 2012. Cardiovascular risk. British Journal of Clinical Pharmacology,
74(3), 396–410.
Peron, E. P., Ogbonna, K. C., Donohoe, K. L., 2015. Diabetic Medications and
Polypharmacy. Clinics in geriatric medicine. 31(1):17-vii.
Rwegerera, G. M., 2014. Adherence to anti-diabetic drugs among patients with Type 2
diabetes Mellitus at Muhimbili National Hospital, Dar es Salaam, Tanzania-
A cross-sectional study. Pan African Medical Journal. 17:252.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saepudin, S.P., Hidayanti, P dan Ningsih, E.S., 2013. Kepatuhan Penggunaan Obat
pada Pasien Hipertensi di Puskesmas. Jurnal Farmasi Indonesia. 6(4):249.
Shah A. D., Langenberg C., Rapsomaniki E., et al., 2015, Type 2 diabetes and incidence
of cardiovascular diseases: a cohort study in 1·9 million people. The Lancet
Diabetes & Endocrinology;3(2):105-113. doi:10.1016/S2213-
8587(14)70219-0.
Shams, N., Amjad, S., Kumar, N., et al., 2016, Drug Non-Adherence in Type 2
Diabetes Mellitus; Predictors and Associations, J Ayub Med Coll Abbottabad
28 (2) : 302-307.
Sola, D., Rossi, L., Schianca, G. P. C., et al., 2015. Sulfonylureas and their use in
clinical practice. Arch Med Sci. 11(4):840—848.
Venugopal, K., dan Mohammed, M.Z., 2014, Prevalence of Hypertension in Type-2
Diabetes Mellitus, J Health Res, 4(1): 223-227.
Voils, C. I., Hoyle, R. H., Thorpe, C. T., et al., 2011. Improving the measurement of
self-reported medication non-adherence. Journal of Clinical Epidemiology
64:250-254.
Wakabayashi, I. 2017. Gender Differences in Cardiovascular Risk Factors in Patients
with Coronary artery disease and those with type 2 diabetes. Department of
Environmental and Preventive Medicine, Hyogo College of Medicine,
Nishinomiya, Hyogo 663-8501, Japan. 9(5):E503-E506.
Wong, M.C., et al., 2015. Association Between the 8-Item Morisky Medication
Adherence Scale (MMAS-8) Score and Glycaemic Control Among Chinese
Diabetes Patients. J Clin Pharmacol 55 (3) : 279-287.
World Health Organization (WHO), 2003, Adherence for Long-Term Therapy,
Switzerland, pp. 3, 12.
Yang, X. P., dan Reckelhoff, J. F., 2011.. Estrogen, hormonal replacement therapy and
cardiovascular disease. Curr Opin Nephrol Hypertens. 20(2): 133—138.
Zongo, A., Guénette, L., Moisan, J., et al., 2016, Predictive Validity of Self-Reported
Measures of Adherence to Noninsulin Antidiabetes Medication against
Control of Glycated Hemoglobin Levels, Can J Diabetes 40 (1) : 58-65.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cara Pengukuran
Variabel Definisi Operasional
Skala Penilaian
Lama DM Durasi waktu pasien terdiagnosa Skala 1= <10 tahun
diabetes, dihitung sejak awal pasien numerik 2= ≥10 tahun
didiagnosa diabetes oleh dokter
sampai pada saat wawancara
dilakukan. Lama DM dibagi Diubah
menjadi 2 kategori, <10 tahun dan menjadi
≥10 tahun. kategorikal
Pendidikan Pendidikan formal yang dijalani Kategorikal 1= ≤SMP
oleh subjek penelitian, ditentukan 2= >SMP
berdasarkan ijazah terakhir yang
dimiliki subjek. Pendidikan dibagi
menjadi 2 kategori, ≤SMP dan
>SMP
BMI BMI (Body Mass Index) adalah Numerik 1= ≤23kg/m2
ukuran yang digunakan untuk 2= >23
menilai proporsionalitas
perbandingan antara tinggi dan Diubah kg/m2
berat badan seseorang. BMI dibagi menjadi
menjadi 2 kategori, <23kg/m2 dan kategorikal
≥23kg/m2. Data BMI idapatkan dari
rumus:
𝐵𝐵 (𝑘𝑔)
𝑇𝐵2 (𝑚)
Polifarmasi Pengobatan dengan jumlah obat ≥5 Kategorikal 1= ya
buah (Maher et al., 2014). 2= tidak
Merokok Tindakan membakar tembakau Kategorik 1= ya
untuk menudian dihisap isinya baik 2= tidak
menggunakan rokok atau pipa.
Merokok dikategorikan menjadi
merokok (merokok setiap hari,
berhenti merokok ≤5 tahun yang
lalu, terpapar asap rokok secara
terus menerus dari lingkungan
rumah atau tempat kerja/perokok
pasif), dan tidak merokok
(Kemenkes RI, 2013; Mannan et
al., 2011).
Riwayat Subjek penelitian dikatakan Kategorikal 1= ya
keluarga memiliki riwayat keluarga diabetes 2= tidak
bila salah satu keluarga inti (ayah,
ibu saudara kandung) atau kakek,
nenek subjek penelitian
terdiagnosis diabetes mellitus tipe
2.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cara Pengukuran
Variabel Definisi Operasional
Skala Penilaian
Olahraga Gerakan tubuh dengan intensitas Kategorikal 1= ya
sedang untuk meningkatkan 2= tidak
kebugaran fisik sekurang-
kurangnya 3 kali seminggu (ADA,
2017).
Jamu Ramuan dari tumbuhan, hewan, Kategorikal 1= ya
mineral, sediaan sarian atau 2= tidak
campuran yang digunakan untuk
pengobatan. Subjek dikatakan
mengkonsumsi jamu apabila
mengkonsumsi jamu dalam 6 bulan
terakhir.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
32