Anda di halaman 1dari 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIDIABETIKA DENGAN


METODE MORISKY MEDICATION ADHERENCE SCALE-8 DAN
PENGARUHNYA TERHADAP BESAR RISIKO PENYAKIT
KARDIOVASKULAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

HALAMAN JUDUL
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Mercy Tiara Kezia Zebua
NIM: 148114102

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIDIABETIKA DENGAN


METODE MORISKY MEDICATION ADHERENCE SCALE-8 DAN
PENGARUHNYA TERHADAP BESAR RISIKO PENYAKIT
KARDIOVASKULAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Mercy Tiara Kezia Zebua
NIM: 148114102

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Persetuj uan Pernbimbing

PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIDIABETIKA DENGAN


METODE MORISKY MEDICATION ADIIERENCE SCALE-g DAN
PENGARUHNYA TERHADAP BESAR RISIKO PENYAKIT
KARDIOVASKULAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGVAKARTA

Skripsi yang diajttkan cleh:


Ivlercy Tiara Kezia Zebua
NIIM:148 114102

Telah disetujui oieh

Pembimbing utaffi&,

Virginia, M.Sc., Apt Tangg al 9 Oktob er 2017


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pengesahan Skripsi Berjudul

PENGUKURAN KETAATAI\T TERAPI AI\TTIDIABETIKA DENGAN


METODE MORISKY MEDICATION ADHERENCE SCAZIS-S DAII
PENGARUHNYA TERIIADAP BESAR RISIKO PENYAKIT
KARDIOVASKULAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

Oleh:
Mercy Tiara Kezia Zebua
NIM: 14811402

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Fannasi

Universitas Sanata Dharma


Pada tanggah 30 Oktober 2017

Mengetahui
Fakultas Farmasi

itas Sanata Dharma

f"
fr,* $rff*q
i,f
. lv' cr-sF'

S //*;,I*i'i
ii a ,ri;Y-i
2^*. $-_
'"ft[+ r..ir'+'ll
4

Tanda Tangan

1. Dita Maria Virginia, M.Sc", Apt.

2. Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt.

3. dr. Fenty, M.Ke$-, Sp.PK

llt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah ini,


maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 9 Oktober 2AI7


Penuli

Mercy Tiara Kezia Zebua

1V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADBMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:


Nama : Mercy TiaraKeziaZebua
Nomor Mahasiswa : 148114102

Demi perkembangan ilmu pengetahuan saya memberi kepada Perpustakan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:


PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIDIABETIKA DENGAN
METODE MORISKY MEDICATION ADHERENCE SCALE-g DAN
PENGARUHNYA TERIIADAP BESAR RISIKO PENYAKIT
KARDIOVASKULAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan deikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan


secara terbatas dan mempublikasikannya di intemet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu memintaizin dari saya ataupun memberi loyalty
kepada saya selamatetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal: 9 Oktober 2017

Yang menyatpkan,
!
di
i. l
,rl
tli :
i
!
i
tt ,f-t
ri/

.i i 'r\

I
|

t l\,
F-**
t/
ttr

tt
( ..,{'

Mercv TiaraKezia Zebua


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul
“Pengukuran Ketaatan Terapi Antidiabetika Dengan Metode Morisky
Medication Adherence Scale-8 dan Pengaruhnya Terhadap Besar Risiko
Penyakit Kardiovaskular pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian paying dari Ibu Dita Maria
Virginia, M.Sc., Apt. dengan nomor SK 082.Penel/LPPM USD/VI/2017 dengan
judul proposal “Pengaruh Komorbiditas Terhadap Ketaatan Terapi Pada
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2”. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan
proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena
itu, dengan penuh ucapan syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing utama
yang selalu meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan
arahan, serta selalu memberi semangat, dukungan, kritik dan juga saran
sejak awal proses pembuatan proposal hingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini.
3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK selaku
dosen penguji yang telah memberikan banyak kritik, saran dan arahan
yang membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
4. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt. selaku Kaprodi sekaligus DPA
yang telah mengayomi, memberikan arahan dan bimbingan selama
penulis berkuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
5. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk
penulis melakukan penelitian.
6. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
UGM, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
7. Kedua orangtuaku, papa Angerago Zebua, SE dan mama dr. Sutji
Septina Ichtyarni Mendrofa, yang selalu mendoakan dan menyemangati
penulis tanpa lelah, terima kasih sudah memberikan dukungan baik
material dan moral, selalu mengingatkan penulis untuk berdoa dan terus
semangat untuk menyelesaikan kuliah di Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Adik-adikku, Ribka Liliana Zebua dan Yeremia Faolima Batara Zebua


yang saat ini sedang berjuang untuk menyelesaikan kuliah dan
sekolahnya, terima kasih untuk dukungan, perhatian, dan semangatnya.
9. Teman-teman FSM C 2014 dan seluruh teman-teman angkatan 2014
yang sudah menjadi bagian selama penulis berkuliah di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma.
10. Kelompok Soekirman yaitu Alvilitha Nurmala Lubis, Angela Marselly
Br Barus “Batak”, Kalvin Halimawan Susanto “Mofo”, Kurnia
Yogyanti “Cuex”, Aprithalia Theresia “Icil” dan papi Satriavi Yanuar
Deny yang telah melewati banyak hal bersama-sama dengan penulis
selama kuliah.
11. “GRUP” yang berisikan Angel, Icil, Novia Ariella Rangkai “Ayay”, dan
Meilina Rikatetri “Memey” yang selalu menyemangati dan
mengingatkan deadline.
12. Kelompok skripsiku, Erica, Kalvin, Anas, Indri, dan bitter friend Lina,
yang senantiasa menanyakan progress naskah serta mendengarkan
keluh kesah dan kebingungan penulis selama menyusun penelitian ini,
terima kasih teman-teman.
13. Agatha Nensida Venary, Defika Taqilala dan Angel yang selalu
mengajak penulis untuk nyekrip setiap hari selasa dan sabtu.
14. Teman-teman dari UKF Basket Fakultas Farmasi yang sudah berbagi
kenangan di Paingan Sport Center.
15. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
berperan dalam penyusunan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
khalayak yang membutuhkan. Terima kasih.

Yogyakarta, 9 Oktober 2017

Penulis

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................. v
PRAKATA ............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
ABSTRACT .............................................................................................................. 1
ABSTRAK .............................................................................................................. 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 4
Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................................... 4
Lokasi dan Sampel Penelitian ............................................................................. 5
Analisis Data ....................................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 7
Profil Responden ................................................................................................. 7
Faktor yang Mempengaruhi Ketaatan ............................................................... 10
Faktor yang Mempengaruhi Estimasi Besar Risiko Terjadinya Penyakit
Kardiovaskular .................................................................................................. 12
Pengaruh Ketaatan Terhadap Estimasi Besar Risiko Terjadinya Penyakit
Kardiovaskular .................................................................................................. 15
KESIMPULAN ..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
LAMPIRAN .......................................................................................................... 22
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 32

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I. Profil Pasien DM tipe 2 di RS Panti Rapih Yogyakarta ........................... 8


Tabel II. Karakteristik Pasien DM tipe 2 di RS Panti Rapih Yogyakarta .............. 9
Tabel III. Profil Obat Diabetes Mellitus ................................................................ 9
Tabel IV. Hubungan Antara Faktor Terhadap Ketaatan ...................................... 12
Tabel V. Hubungan Antara Faktor Risiko Terhadap Estimasi Besar Risiko
Terjadinya Penyakit Kardiovaskular ..................................................................... 14
Tabel VI. Perbedaan Rerata nilai FRS Pada Pasien Taat dan Tidak Taat ............ 15
Tabel VII. Pengaruh Ketaatan Terapi Terhadap Estimasi Besar Risiko Terjadinya
CVD ...................................................................................................................... 16

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Subjek Penelitian Pasien DM Tipe 2 Periode Mei-Juni 2017 di Rumah


Sakit Panti Rapih ................................................................................. 6

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ........................................................................ 22


Lampiran 2. Ethical Clearance ........................................................................... 23
Lampiran 3. Surat Keterangan Verifikasi Data CE&BU .................................... 24
Lampiran 4. Infomed Consent ............................................................................ 25
Lampiran 5. Formulir Data Penelitian ................................................................. 26
Lampiran 6. Panduan Wawancara MMAS-8 ...................................................... 27
Lampiran 7. Definisi Operasional ....................................................................... 28
Lampiran 8. Perhitungan Subjek Penelitian ........................................................ 31

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Patients who are diagnosed with type 2 diabetes mellitus (DM) has
increased rapidly in numbers in a span of several years. Patients with type 2
diabetes has increased risk by 2 – 4 fold for stroke and 2 - 8 times the risk of heart
failure. Adherence to the patient in taking antidiabetic medication is the key to
avoid complications of DM, one of which is cardiovascular disease (CVD). The
method used to measure the estimated risk of CVD in the next 10 years is the
Framingham Risk Score (FRS), while the patient adherence is measured using
Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8). The purpose of this study is to
determine the characteristics of patients with type 2 diabetes mellitus in Panti
Rapih Hospital, to determine the factors affecting the estimated value of the risk of
CVD and patient adherence, and to see the impact of patient adherence to the
estimated value of the risk of CVD in the next 10 years based on the FRS. This
analytic observational study with cross-sectional design was conducted on 123
patients with type 2 DM are taken in accordance with prior inclusion and exclusion
criteria. The data obtained were analyzed using an unpaired t-test and chi square
test or Fisher if the data does not meet the requirements to be tested by chi square.
Of the total respondents, respondents were classified as adherent as much as
55.29% with a mean score of the overall MMAS-8 5.744 ± 1.634. The obtained
average score is 35.263 ± 17.286 FRS which as many as 74,78% of respondents
are at high risk for CVD in 10 years.

Keywords: Adherence, MMAS-8, DM type 2, FRS, CVD.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Pasien yang terdiagnosa Diabetes Mellitus tipe 2 mengalami peningkatan


jumlah yang pesat dalam hitungan tahun. Pasien dengan DM tipe 2 memiliki
peningkatan sebesar 2-4 kali lipat untuk terkena stroke dan 2-8 kali lipat terkena
gagal jantung. Ketaatan pasien dalam mengkonsumsi obat antidiabetika merupakan
kunci utama untuk menghindari komplikasi dari penyakit DM, dimana salah
satunya adalah penyakit kardiovaskular (cardiovascular disease/CVD). Metode
yang digunakan untuk mengukur estimasi besar risiko terkena CVD dalam 10 tahun
kedepan adalah Framingham Risk Score (FRS), sedangkan ketaatan pasien diukur
menggunakan Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien DM tipe 2 di RS Panti Rapih,
melihat pengaruh ketaatan pasien terhadap nilai estimasi besar risiko terkena CVD
dalam 10 tahun kedepan berdasarkan nilai FRS, serta untuk mengetahui faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap nilai estimasi besar risiko terkena CVD dan
ketaatan pasien. Penelitian observasional analitik dengan rancangan cross-sectional
ini dilakukan dengan 123 pasien DM tipe 2 yang diambil sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Data yang didapat dianalisis dengan t-
test tidak berpasangan dan uji Chi square atau Fisher jika data tidak memenuhi
persyaratan untuk diuji dengan Chi square. Dari total responden, responden yang
tergolong taat sebanyak 55,29% dengan rerata skor MMAS-8 keseluruhan
5,744±1,634. Didapatkan rerata FRS sebesar 35,263±17,286% dimana sebanyak
96,75% responden berisiko tinggi terkena CVD dalam 10 tahun kedepan. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh dari ketaatan tinggi terhadap
penurunan nilai FRS (p>0,05) pada pasien DM tipe 2 di RS Panti Rapih
Yogyakarta.

Kata Kunci: Ketaatan, MMAS-8, DM tipe 2, FRS, CVD.

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
International Diabetes Federation (IDF) (2009) menyatakan bahwa ada
285 orang di dunia yang menderita Diabetes Mellitus (DM) dengan peningkatan
sebanyak 90%. Penderita DM diestimasikan akan mengalami peningkatan
sebanyak 54% menjadi 438 juta orang di tahun 2030. Angka kejadian diabetes
mellitus di Indonesia meningkat dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% pada tahun
2013. Peringkat teratas prevalensi diabetes mellitus yang terdiagnosis dokter
diduduki oleh Yogyakarta dengan nilai 2,6% (Kemenkes, 2013). World Health
Organization (WHO,2003) memperkirakan bahwa nantinya jumlah penderita DM
di Indonesia akan terus mengalami peningkatan, dari semula 8,4 juta penderita di
tahun 2000 dan nantinya menjadi sekitar 21,3 juta kasus pada tahun 2030.
Diabetes Mellitus tipe 2 mencapai angka 90% dari total kejadian DM, dan
prevalensi DM tipe 2 di US untuk pasien berumur 20 tahun atau lebih adalah sebesar
10,7%. Berbagai faktor dapat menyebabkan DM tipe 2, diantaranya adalah
resistensi insulin. Diabetes Mellitus tipe 2 lebih sering muncul pada pasien paruh
baya yang mengalami overweight maupun obesitas (Dipiro, 2011; NIDDK, 2014).
Pada pasien berumur 40 tahun yang tidak mengidap penyakit kardiovaskular
(CVD), besar risiko yang diperkirakan untuk berkembang menjadi CVD pada umur
80 adalah 30,7% untuk pasien wanita tanpa diabetes dan 44,3 untuk pasien laki-
laki. Sedangkan pada pasien dengan diabetes, perkiraan risiko terjadinya CVD
adalah sebesar 58,2% dan 67,4% untuk pasien perempuan dan pasien laki-laki
(Shah et al., 2015).
Pasien dengan DM tipe 2 memiliki peningkatan risiko terhadap CVD.
Penyakit DM menyebabkan terjadinya penyakit arteri coroner dan stroke sebanyak
2-4 kali lipat dan meningkatkan kemungkinan terjadinya gagal jantung sebesar 2-8
kali lipat dibandingkan pasien yang tidak terkena DM. Pasien penderita DM
mempunyai risiko morbiditas dan mortalitas kardiovaskular lebih tinggi
dibandingkan pasien yang tidak menderita DM (Chamnan et al., 2014; Martin-
Timón et al., 2014).
Framingham Risk Score (FRS) adalah salah satu metode yang paling
banyak digunakan secara global untuk memprediksi risiko CVD dalam 10 tahun

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kedepan pada seseorang. Framingham Risk Score memprediksi resiko CVD


berdasarkan umur (30-74), status diabetes, jenis kelamin, status merokok, tekanan
darah sistolik, terapi antihipertensi dan BMI. Hasil dari perhitungan menggunakan
instrumen Framingham Risk Score nantinya dikategorikan sebagai risiko rendah
(<20%) dan risiko tinggi (≥20%) (Garg et al., 2015).
Ketaatan pasien DM dalam mengkonsumsi obat dapat mempengaruhi
outcome dari terapi. Studi menunjukkan bahwa target kadar gula darah pada
penderita DM tipe 2 hanya dapat dicapai oleh kurang dari 50% pasien, dimana
mungkin ada hubungannya dengan penurunan ketaatan pasien terhadap terapi.
Kadar gula darah pada penderita DM tipe 2 perlu dikontrol untuk mencegah
komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular jangka panjang. Hiperglikemia yang
terjadi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan kerusakan berbagai sistem tubuh
terutama syaraf dan pembuluh darah. Salah satu konsekuensi dari diabetes yang
sering terjadi adalah peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke (ADA, 2013;
Kemenkes, 2014).
Pengukuran ketaatan pada penelitian ini dilakukan dengan MMAS-8.
Metode ini digunakan karena metode MMAS-8 dapat mengklasifikasikan pasien ke
dalam kelompok taat dan kelompok yang tidak taat secara tepat jika dibandingkan
dengan instrumen lain. MMAS-8 termasuk instrumen yang sederhana, tidak
membutuhkan banyak biaya, dapat digunakan pada clinical practice dan berguna
dalam mengidentifikasi pasien yang bermasalah dalam ketaatan pada outpatient
setting (Krousel-Wood et al., 2009).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien DM
tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, mengetahui faktor-faktor yang
berpengaruh ketaatan terapi pasien, dan besar risiko CVD berdasarkan nilai
Framingham Risk Score (FRS), dan untuk mengetahui pengaruh ketaatan terhadap
besar risiko CVD.

METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian analitik
observasional dengan rancangan penelitian cross-sectional. Studi cross-sectional

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merupakan jenis penelitian observasional pengambilan data dari sebagian atau


keseluruhan masyarakat dilakukan dalam satu waktu (Hulley et al., 2007).
Penelitian ini mengobservasi pengaruh ketaatan pasien DM tipe 2 dalam
mengkonsumsi obat terhadap besarnya skor FRS masing-masing kelompok
ketaatan dalam satu waktu, mengobservasi faktor-faktor yang mempengaruhi besar
estimasi risiko CVD dan mengobservasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketaatan
pasien. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dengan panduan
pertanyaan sesuai dengan instrumen MMAS-8, serta dilakukan pengumpulan data
umur, BMI, status merokok, dan status pengobatan terhadap tekanan darah sistolik.
Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017 di poliklinik Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta, khususnya klinik penyakit dalam dan bekerjasama
dengan dokter spesialis endokrin di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Jumlah
pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta memenuhi jumlah
minimal sampel yang telah dihitung dan pengambilan data menjadi lebih efektif
karena peneliti bekerjasama dengan dokter spesialis endokrin. Subjek dari
penelitian ini merupakan pasien DM tipe 2 yang berobat dalam rentang waktu
penelitian. Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosa mengalami
DM tipe 2, berusia 40—74 tahun, menjalankan terapi antidiabetika, dapat
berkomunikasi secara lisan, bersedia dan dapat diukur tinggi dan berat badan, serta
bersedia menjadi subjek penelitian dan menandatangani informed consent,
sedangkan kriteria eksklusi yang ditetapkan dalam penelitian ini antara lain pasien
yang mengalami DM gestasional, infark miokard, heart failure, stroke, CHD dan
CKD. Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 44
orang untuk tiap-tiap kelompok pasien taat dan pasien tidak taat. Jumlah responden
dihitung dengan rumus responden untuk penelitian cross-sectional dengan
Zα=1,96; nilai presisi atau d sebesar 0,10; dan nilai perkiraan prevalensi ketaatan
terapi diabetes mellitus pada penelitian sebelumnya atau p=0,869 (Zongo et al.,
2016). Jumlah total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak
123 orang responden. Penarikan jumlah sampel disertakan seperti pada Gambar I.

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Total Populasi
738

20 tidak ada data TB/BB


Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
3 tidak ada data TD
178 55
32 mengalami CVD

Total Sampel
123

Gambar 1. Subjek Penelitian Pasien DM Tipe 2 Periode Mei-Juni 2017 di Rumah


Sakit Panti Rapih
Analisis Data
Data pasien didapatkan dari wawancara dengan instrumen MMAS-8
(terlampir) dan pengukuran tinggi serta berat badan pasien. Pengambilan responden
dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Besar skor dari
MMAS-8 nantinya dikelompokkan menjadi kelompok taat (skor 6—8) dan
kelompok tidak taat (skor <6). Hasil pengukuran tinggi dan berat badan pasien
selanjutnya digunakan untuk menghitung BMI pasien. Besar estimasi risiko terkena
CVD dihitung dengan FRS interaktif yang diakses dari situs
https://www.framinghamheartstudy.org/risk-functions/cardiovascular-disease/10-
year-risk.php# dengan mengisi komponen informasi seperti umur, jenis kelamin,
status merokok, BMI, TDS, status diabetes dan status pengobatan hipertensi. Pasien
dikatakan memiliki risiko rendah apabila nilai FRS <20% dan memiliki risiko tinggi
bila nilai FRS ≥20% (Wong et al., 2015; Garg et al., 2015).
Uji statistik dalam penelitian ini dilakukan menggunakan IBM SPSS
Statistics 22 Lisensi UGM. Karakteristik pasien dianalisis secara deskriptif dan
disajikan dalam tabel yang berisikan banyak data (n), persentase (%) dan p-value.
Uji normalitas data ketaatan pasien dilakukan dengan Kolmogorov-smirnov karena
jumlah pasien dalam kelompok taat maupun kelompok tidak taat >50. Didapatkan
hasil bahwa data yang didapatkan terdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji t-
test tidak berpasangan untuk melihat perbedaan nilai FRS dari kelompok taat dan
tidak taat pada taraf kepercayaan 95%. Data nilai FRS dan ketaatan diubah kedalam

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bentuk data kategorikal dimana nilai FRS dibagi kedalam kategori risiko rendah
dan risiko tinggi, dan ketaatan dibagi kedalam kategori taat dan tidak taat. Data
akan dianalisis menggunakan uji Chi-Square atau Fisher pada taraf kepercayaan
95% untuk melihat pengaruh faktor-faktor seperti ketaatan, jenis kelamin, lama
DM, TDS, BMI, status pendidikan, status merokok, status terapi antihipertensi dan
polifarmasi terhadap besar nilai estimasi terkena CVD. Pengaruh dari faktor-faktor
yang telah disebutkan dilihat dari besar Odds Ratio (OR) dan p-value yang
didapatkan setelah data dianalisis dengan Chi-Square atau Fisher.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Profil Responden
Penelitian ini mengambil 123 responden pasien DM di Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta. Berdasarkan Tabel I, tidak ada perbedaan proporsi yang
bermakna dari tiap kelompok ketaatan untuk setiap variabel yang disebutkan.
Responden yang tergabung dalam penelitian ini 62,60% perempuan; 50,40%
berusia ≥60 tahun dengan rata-rata usia pasien 59,54±8,15 tahun. Hal ini sesuai
dengan penelitian Awodele dan Osuolale (2015) yang mengatakan bahwa proporsi
pasien perempuan yang menderita DM tipe 2 lebih besar dibandingkan pasien laki-
laki dan Kautzky-Willer et al (2016) yang mengatakan bahwa insidensi diabetes
meningkat seiring dengan meningkatnya umur. Ada sebanyak 50,40% pasien telah
didiagnosa DM <10 tahun dengan rata-rata lama DM 10,26±8,32 tahun; 85,35%
menempuh pendidikan >SMP; 69,92% memiliki BMI ≥23kg/m2; 43%
mengkonsumsi obat DM secara oral; 94% responden tidak mengalami polifarmasi
dimana tidak sesuai dengan penelitian Peron et al (2015) yang mengatakan bahwa
lebih dari 50% pasien DM mengalami polifarmasi. Kemudian terdapat 69,91%
pasien tidak merokok; 64,23% memiliki riwayat DM di keluarga; 55,29%
berolahraga; 73,17% tidak mengkonsumsi jamu dan 98,37% tidak mengkonsumsi
alkohol.
Data yang ditampilkan pada Tabel II menunjukkan bahwa tidak adanya
perbedaan rerata usia, lama DM, dan tekanan darah antara pasien taat dan pasien
tidak taat. Namun ada perbedaan rerata yang signifikan pada kategori BMI dan skor
MMAS-8 pada pasien yang taat dan tidak taat (p-value <0,05). Hal ini didukung

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

oleh penelitian yang dilakukan oleh Grandy et al (2013) berpendapat bahwa pasien
dengan BMI yang lebih rendah mempunyai ketaatan yang lebih baik dibandingkan
dengan pasien dengan BMI tinggi. Rata-rata skor MMAS-8 yang didapat 5,74±1,63
dimana 68 pasien tergolong taat (55,29%) dengan rata-rata besar risiko
36,05±17,50%.
Tabel I. Profil Pasien DM tipe 2 di RS Panti Rapih Yogyakarta
Taat Tidak Taat
Variabel Jumlah (n) Persentase (%) p-value*
n % n %
Jenis Kelamin
Perempuan 77 62,60 41 53,25 36 46,75 0,57
Laki-Laki 46 37,39 27 58,70 19 41,30 0,24
Usia
< 60 tahun 61 49,59 30 49,20 31 50,80 0,90
≥ 60 tahun 62 50,40 38 62,30 24 38,70 0,08
Lama DM
< 10 tahun 62 50,40 34 54,84 28 45,16 0,45
≥ 10 tahun 61 49,59 34 55,74 27 44,26 0,37
Pendidikan
≤ SMP 18 14,63 10 55,56 8 44,44 0,64
> SMP 105 85,36 58 55,24 47 44,76 0,28
BMI
< 23 kg/m2 37 30,08 16 43,24 21 56,76 0,41
≥ 23 kg/m2 87 69,92 52 60,47 34 39,53 0,05
Obat Diabetes
Insulin 39 31,70 23 58,97 16 41,03 0,27
Oral 54 43,90 28 51,85 26 48,15 0,79
Insulin dan Oral 30 24,39 17 56,67 13 43,33 0,47
Polifarmasi
Ya 7 5,69 5 71,43 2 28,57 0,26
Tidak 116 94,30 63 54,31 53 45,69 0,35
Merokok
Ya 37 30,08 18 48,65 19 51,35 0,87
Tidak 86 69,91 50 58,14 36 41,86 0,13
Riwayat Keluarga
Ya 79 64,23 43 54,43 36 45,57 0,43
Tidak 44 35,77 25 56,82 19 43,18 0,37
Olahraga
Ya 68 55,29 41 60,29 27 39,71 0,09
Tidak 55 44,71 27 49,09 28 50,91 0,89

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lanjutan Tabel I. Profil Pasien DM tipe 2 di RS Panti Rapih Yogyakarta


Taat Tidak Taat
Variabel Jumlah (n) Persentase (%) p-value*
n % n %
Jamu
Ya 33 26,83 19 57,58 14 42,42 0,39
Tidak 90 73,17 49 54,44 41 45,56 0,40
Alkohol
Ya 2 1,63 1 50 1 50 -
Tidak 121 98,37 67 55,37 54 44,63 0,24
*data diuji dengan menggunakan uji Chi-Square non parametrik

Tabel II. Karakteristik Pasien DM tipe 2 di RS Panti Rapih Yogyakarta


Rerata ± SD
Karakteristik p-value*
Total Taat Tidak Taat
Usia (tahun) 59,54 ± 8,15 60,21 ± 8,60 58,73 ± 7,54 0,32
Lama DM (tahun) 10,26 ± 8,32 10,46 ± 8,00 10,00 ± 8,78 0,76
BMI (kg/m2) 25,17 ± 3,68 26,09 ± 3,69 24,44 ± 3,47 0,01
Tekanan Darah
Sistolik (mmHg) 141,56 ± 21,03 141,41 ± 19,33 141,75 ± 23,13 0,93
Diastolik (mmHg) 77,52 ± 15,23 75,76 ± 12,20 79,69 ± 18,17 0,16
Skor MMAS-8 5,74 ± 1,63 6,94 ± 0,77 4,27 ± 1,14 <0,01
Berdasarkan data yang didapatkan (Tabel III), obat yang paling banyak
digunakan dalam terapi adalah insulin (31,71%) dan sulfonilurea (17,89%). Insulin
dapat digunakan pada pasien DM tipe 2 karena efektivitasnya yang tinggi untuk
mengontrol dan menurunkan kadar glikemik, sedangkan ulfonilurea merupakan
golongan obat yang sangat sering dipakai dalam terapi antidiabetika karena selain
sulfonilurea merupakan obat yang dapat ditoleransi, harga yang murah juga dapat
dijadikan alasan seringnya penggunaan obat-obatan golongan sulfonilurea (ADA,
2017; Sola et al, 2015).
Tabel III. Profil Obat Diabetes Mellitus
Jenis Obat* Jumlah (n) Persentase (%)
Monotherapy
INS 39 31.71
SUL 22 17.89
SGLT2I 2 1.63
AGS 1 0.81
BIG 1 0.81
DPP4I 0 0
GLP1A 0 0
TZD 0 0

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lanjutan Tabel III. Profil Obat Diabetes Mellitus


Jenis Obat* Jumlah (n) Persentase (%)
Dual Therapy
BIG+SUL 17 13.82
INS+SUL 13 10.57
INS+AGS 4 3.25
SUL+AGS 3 2.44
INS+BIG 2 1.63
BIG+TZD 1 0.81
SUL+GLP1A 1 0.81
Triple Therapy
INS+SUL+AGS 7 5.69
BIG+SUL+AGS 4 3.25
INS+BIG+SUL 2 1.63
BIG+SUL+TZD 1 0.81
INS+BIG+TZD 1 0.81
INS+SUL+GLP1A 1 0.81
Jenis Obat: AGS=alfa-glukosidase; BIG=biguanida; DPP4i=DPP-4 inhibitor; GLP1A=
GLP1 agonis; INS=insulin; SGLT2I=SGLT-2 inhibitor; SUL=sulfonilurea;
TZD=thiazolinedinedion.

Faktor yang Mempengaruhi Ketaatan


Faktor-faktor yang mempengaruhi ketaatan disertakan pada Tabel IV. Dari
total 123 responden, pasien yang termasuk dalam kategori taat dalam penelitian ini
berjumlah sebanyak 68 orang pasien (55,28%) dan sisanya termasuk kedalam
kategori pasien tidak taat. Variabel seperti usia, lama DM, jenis kelamin,
pendidikan, dan polifarmasi memiliki p-value >0,05. Terlihat bahwa tidak ada
pengaruh dari setiap variabel yang diukur terhadap ketaatan pasien. Hal ini tidak
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad et al (2013) dimana penelitian
ini mengatakan bahwa semakin tua usia pasien, ketaatan terhadap pengobatan juga
akan meningkat. hal ini disebabkan karena ada kemungkinan bahwa pasien yang
lebih muda kurang menyadari tentang penyakit yang dideritanya sehingga kurang
taat terhadap terapi yang dijalankan. Variabel jenis kelamin menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan bermakna antara jenis kelamin perempuan atau laki-laki
terhadap ketaatan pasien (p-value >0,05). Dimana penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Arifulla (2013), namun berbeda dari penelitian yang

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dilakukan oleh Rwegerera (2014) yang berpendapat bahwa pasien perempuan


memiliki ketaatan yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien laki-laki.
Pada kelompok dengan lama DM <10 tahun dan ≥10 tahun, jumlah pasien
taat untuk kedua kelompok sebanyak 34 orang, dan jumlah pasien tidak taat pada
kedua kelompok tersebut masing-masing 28 orang dan 27 orang dengan p-value
0,920. Dalam penelitian ini, tidak ada pengaruh lama DM terhadap ketaatan pasien.
Penelitian yang dilakukan oleh Arifulla et al (2013) menyatakan hasil yang
berbeda. Penelitian ini mengatakan bahwa pasien dengan lama DM yang lebih
sebentar mempunyai ketaatan yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh
kecenderungan pasien untuk lebih taat di tahun-tahun pertama terdiagnosa
penyakit, dan semakin lama durasi DM ketaatan pasien terhadap pengobatan mulai
berubah.
Pada variabel pendidikan, 10 orang dari kelompok pendidikan ≤SMP masuk
dalam kategori taat dan 8 orang lainnya masuk dalam kategori tidak taat. 58 orang
dari kelompok pendidikan >SMP termasuk dalam kategori taat dan 47 sisanya ada
dalam kategori tidak taat. Tingkat pendidikan tidak memiliki pengaruh terhadap
ketaatan (p-value >0,05). Saepudin (2013) mengatakan bahwa tingkat pendidikan
yang cukup baik merupakan salah satu modal dasar yang dapat digunakan untuk
meningkatkan keberhasilan terapi, yaitu dengan adanya upaya edukasi yang intensif
kepada pasien, hal tersebut juga kemungkinan terkait dengan pengetahuan dan
wawasan yang lebih baik dibandingkan responden dengan pendidikan rendah.
Menurut Maher et al (2014), polifarmasi didefiniskan sebagai pengobatan
dengan jumlah obat sebanyak ≥5 buah. Di dalam kategori taat, ada 5 pasien yang
yang mengalami polifarmasi dan 63 pasien tidak mengalami polifarmasi,
sedangkan pada kategori tidak taat, ada 2 pasien yang mengalami polifarmasi dan
53 orang yang tidak mengalami polifarmasi (p-value >0,05). Data pada Tabel IV
menunjukkan bahwa polifarmasi tidak mempengaruhi ketaatan secara signifikan.
Hasil yang sama didapatkan dari penelitian Jarab et al (2014) dan Shams et al
(2015) sehubungan dengan pengaruh polifarmasi terhadap ketaatan.

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel IV. Hubungan Antara Faktor Terhadap Ketaatan


Taat Tidak Taat OR
Variabel p-value
(n=68) (n=55) (95% CI)
Usia
< 60 Tahun 30 31 0,61
0,18
≥ 60 Tahun 38 24 (0,299 – 1,251)
Lama DM
< 10 Tahun 34 28 0,96
0,92
≥ 10 Tahun 34 27 (0,474 – 1,963)
Jenis Kelamin
Perempuan 41 36 0,80
0,56
Laki-laki 27 19 (0,383 – 1,677)
Pendidikan
≤SMP 10 8 1,01
0,98
>SMP 58 47 (0,370 – 2,770)
Polifarmasi
Ya 5 2 2,10
0,32*
Tidak 63 53 (0,392 – 11,285)
*data dianalisis dengan uji Fisher
Faktor yang Mempengaruhi Estimasi Besar Risiko Terjadinya Penyakit
Kardiovaskular
Untuk melihat hubungan antara faktor terhadap estimasi besar risiko
terjadinya CVD, data yang telah didapatkan dianalisis dengan uji Fisher atau uji
Chi-Square dan hasilnya disertakan dalam Tabel V. Sebanyak 92 orang responden
(74,80%) berisiko tinggi terkena CVD dan sisanya memiliki risiko rendah.
Data pada Tabel V menunjukkan bahwa BMI, pendidikan, status merokok,
status terapi antihipertensi dan polifarmasi tidak mempengaruhi besar estimasi
risiko terjadinya CVD secara signifikan (p>0,05). Hasil analisis menunjukkan hasil
yang berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Chen et al (2013) dimana
penelitian ini berpendapat bahwa pasien dengan BMI >23 kg/m2 memiliki risiko
terkena penyakit CVD lebih besar dibandingkan dengan pasien dengan BMI ≤23
kg/m2. Pasien dengan BMI yang lebih tinggi dapat meningkatkan risiko CVD
dengan mekanisme inflamasi seperti peningkatan produksi adiposa, sitokin dan
mediator inflamasi lainnya. Peningkatan sitokin dapat meningkatkan inflamasi dan
akumulasi lipid, dimana hal ini mempunyai efek yang merusak pembuluh darah.
Selain itu, pasien dengan diabetes juga mempunyai peningkatan jumlah C-reactive
protein (CRP), yang dapat berpengaruh terhadap disfungsi endotel.
Ketidakseimbangan produksi NO dari prostasiklin di endotel dapat terjadi karena

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

meningkatnya jumlah CRP. Selain itu, CRP juga dapat meningkatkan penyerapan
LDL pada dinding vaskular dan berpengaruh terhadap disfungsi entodel dan
pembentukan plak aterosklerosis (Burke, 2008; Leon dan Maddox, 2015).
Hasil analisis dengan statistik juga menunjukkan bahwa pendidikan tidak
mempengaruhi estimasi besar risiko penyakit CVD (p-value 0,506). Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Kozakiewics et al (2016) mengatakan bahwa pasien
dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memiliki tingkat risiko yang lebih
rendah dibandingkan pasien dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Keto et
al (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa rata-rata nilai FRS untuk pasien
laki-laki yang merokok dan tidak merokok masing-masing sebesar 14,7% dan
7,5%. Sedangkan untuk pasien perempuan yang merokok dan tidak merokok, rata-
rata nilai FRS yang didapatkan adalah 5,9% dan 3,3% untuk masing-masing
kelompok.
Variabel yang mempengaruhi estimasi besar risiko CVD secara signifikan
adalah usia, lama DM, jenis kelamin, dan TDS. Hal ini sesuai dengan penelitian
Maas dan Appelman (2010) yang menyatakan bahwa pasien wanita dengan
diabetes mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami komplikasi
kardiovaskular dibandingkan dengan pasien laki-laki. Penelitian yang dilakukan
oleh Moller-Leimkkuhler (2007) juga menyatakan bahwa ada peningkatan risiko
terkena CVD sebesar 3-7 kali lipat pada pasien wanita dengan DM dan 2-3 kali lipat
pada pasien laki-laki dengan DM.
Wanita memiliki hormon estrogen yang mempunyai efek kardioprotektif
dengan meningkatkan ekspresi dari dismutase superoksida dan menghambat
aktivitas dari NADPH oksidase sehingga menurunkan oxidative stress.
Kemampuan untuk mengubah androgen menjadi estrogen menjadi tidak seimbang
pada pasien wanita dengan DM tipe 2 karena adanya pengurangan aktivitas enzim
aromatase pada rahim. Dengan begitu, sifat protektif estrogen terhadap kesehatan
kardiovaskular termasuk didalamnya sifat untuk menekan obesitas dan
dyslipidemia menurun pada pasien wanita dengan DM dibandingkan dengan pasien
wanita tanpa DM (Yang dan Rackelhoff, 2011; Wakabayashi, 2017).

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penelitian lain yang dilakukan oleh O’Donnell dan Elosua (2008)


mengatakan bahwa untuk individu dengan umur 40 – 70 tahun, setiap 20mmHg
kenaikan pada tekanan darah sistolik dan 10mmHg kenaikan pada tekanan darah
diastolik dalam range 115/75mmHg – 185/115mmHg akan membuat risiko terkena
CVD meningkat sebanyak 2 kali lipat. Penelitian ini juga menyatakan bahwa terapi
antihipertensi berhubungan dengan 35% - 40% penurunan insidensi stroke; 20% -
25% penurunan infark miokard dan >50% penurunan insidensi gagal jantung,
dimana hal tersebut tidak mendukung hasil yang didapatkan dalam penelitian ini.
Bertoluci dan Rocha (2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa durasi
diabetes merupakan kunci penentu dari risiko CVD pada pasien DM, dimana pasien
dengan durasi DM >10tahun dapat dikatakan memiliki peningkatan risiko
terjadinya CVD. Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara statistik, durasi DM
mempengaruhi besar risiko penyakit CVD (p <0,05) dimana pasien dengan lama
DM <10 tahun memiliki risiko rendah terkena CVD sebesar 3,19 kali dibandingkan
dengan pasien yang memiliki lama DM ≥10 tahun (OR 3,178; 95% CI 1,320 –
7,648).

Tabel V. Hubungan Antara Faktor Risiko Terhadap Estimasi Besar Risiko Terjadinya
Penyakit Kardiovaskular
Risiko Rendah Risiko Tinggi OR
Variabel p-value
(n=31) (n=92) (95% CI)
Usia
< 60 Tahun 28 33 16,69
0,00*
≥ 60 Tahun 3 59 (4,712 – 59,099)
Lama DM
< 10 Tahun 22 40 3,19
0,008
≥ 10 Tahun 9 52 (1,320 – 7,648)
Jenis Kelamin
Perempuan 25 52 3,20
0,016
Laki-laki 6 40 (1,201 – 8,555)
TDS
< 140 mmHg 28 34 15,92
0,00*
≥ 140 mmHg 3 58 (4,5 – 56,337)
BMI
≤ 23 kg/m2 9 29 0,89
0,80
> 23 kg/m2 22 63 (0,364 – 2,168)

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lanjutan Tabel V. Hubungan Antara Faktor Risiko Terhadap Estimasi Besar Risiko
Terjadinya Penyakit Kardiovaskular
Risiko Rendah Risiko Tinggi OR
Variabel p-value*
(n=31) (n=92) (95% CI)
Pendidikan
≤SMP 4 14 0,83
0,50
>SMP 27 78 (0,250 – 2,725)
Merokok
Ya 7 30 0,60
0,30
Tidak 24 62 (0,234 – 1,556)
Terapi Antihipertensi
Ya 22 59 1,37
0,49
Tidak 9 33 (0,564 – 3,312)
Polifarmasi
Ya 1 6 0,48
0,44
Tidak 30 86 (0,055 – 4,132)
*data dianalisis dengan uji Fisher
Pengaruh Ketaatan Terhadap Estimasi Besar Risiko Terjadinya Penyakit
Kardiovaskular
Tabel VI. Perbedaan Rerata nilai FRS Pada Pasien Taat dan Tidak Taat
Kriteria Rerata nilai FRS (%) p-value
Taat 36,05±17,51
0,59
Tidak Taat 34,29±18,32
Perbedaan rerata estimasi besar risiko terjadinya CVD pada pasien taat dan
pasien tidak taat ditunjukkan oleh Tabel VI. Rerata estimasi besar risiko dari
kelompok pasien taat dan tidak saat masing-masing adalah 36,05±17,51% dan
34,29±18,32%. Dari hasil analisis, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang
bermakna antara kedua kelompok pasien dengan besar risiko terjadinya CVD (p-
value 0,59). Tabel diatas menunjukkan bahwa rerata nilai FRS pada pasien tidak
taat lebih rendah dari pasien taat. Hal ini mungkin disebabkan oleh kelemahan
instrument FRS yang menurut Payne (2012) cenderung melebih-lebihkan estimasi
risiko terkena CVD dibandingkan ASSIGN dan UKPDS.
Kelemahan dari metode wawancara dengan kuisionner MMAS-8 juga ikut
andil dalam data yang didapatkan. Menurut Voils et al (2011), kelemahan metode
wawancara adalah besar kemungkinan bahwa hasil wawancara memiliki reliabilitas
yang rendah karena memiliki bias dalam pengukurannya. Bias yang dimaksud
adalah seperti keinginan pasien untuk dianggap taat dan ingatan pasien yang kurang
akurat. Pengukuran ketaatan secara self-reported biasanya meningkatkan

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kemungkinan pasien untuk masuk dalam kategori taat sebesar 10 – 20%


dibandingkan dengan pengukuran ketaatan dengan metode lain.

Tabel VII. Pengaruh Ketaatan Terapi Terhadap Estimasi Besar Risiko Terjadinya
CVD
Risiko Rendah Risiko Tinggi OR
Variabel p-value
(n=31) (n=92) (95% CI)
Ketaatan
Taat 15 53 0,69
0,37
Tidak Taat 16 39 (0,31 – 1,56)
Berdasarkan data pada Tabel VI, ketaatan tidak berpengaruh terhadap
estimasi besar risiko terjadinya CVD. Hasil analisis secara praktis menunjukkan
bahwa pasien yang taat dalam menjalankan terapi memiliki risiko rendah terkena
CVD sebesar 0,69 kali dibandingkan pasien yang tidak taat (OR 0,69; 95% CI 0,31
– 1,56), namun tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik antara ketaatan
pasien dengan besar risiko terkena CVD (p-value 0,37). Hal ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Broadbent et al (2011) dimana penelitian ini
mengatakan bahwa pencegahan komplikasi CVD berhubungan dengan ketaatan
pasien dalam menjalankan terapi antidiabetika, dimana pasien yang taat memiliki
risiko CVD yang lebih rendah dibandingkan pasien yang tidak taat. Namun hasil
analisis data sesuai dengan penelitian Rwegerera et al (2014) yang mengatakan
bahwa ketaatan yang tinggi dalam mengkonsumsi terapi antidiabetika tidak
berhubungan secara signifikan dengan kontrol glikemik yang lebih baik maupun
besarnya risiko CVD.
Ketaatan pasien sangat berpengaruh dalam mengontrol kadar gula darah
sekaligus menurunkan manifestasi klinis dari DM, baik makrovaskular ataupun
mikrovaskular. Ketidaktaatan terhadap regimen terapi pada pasien diabetes dapat
menimbulkan peningkatan risiko mortalitas dan morbiditas. Faktor penyebab
ketidaktaatan pasien dalam mengkonsumsi obat diantaranya faktor sosio-ekonomi,
ketidakpatuhan pasien terhadap jadwal kontrol ke klinik dan ketidakpatuhan pasien
terhadap pola diet (Awodele dan Osuolale, 2015; Ahmed et al., 2017).
Data yang telah dibahas menunjukkan bahwa usia, lama DM, jenis kelamin,
pendidikan dan polifarmasi tidak mempengaruhi ketaatan pasien DM tipe 2 dalam
mengkonsumsi terapi antidiabetika. Sedangkan faktor yang mempengaruhi besar

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

estimasi terkena CVD dalam 10 tahun kedepan adalah usia, lama DM, jenis kelamin
dan TDS, sedangkan faktor seperti BMI, pendidikan, status merokok, status terapi
antihipertensi dan polifarmasi tidak. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
ketaatan pasien tidak mempengaruhi besar estimasi terkena CVD dalam 1- tahun
kedepan. Hal ini disebabkan oleh kelemahan metode pengukuran risiko CVD dan
kelemahan metode wawancara. Keterbatasan dari penelitian ini adalah peneliti
tidak mengamati terapi lain yang dijalankan oleh pasien seperti misalnya terapi
statin, dan peneliti tidak memperhitungkan faktor lain seperti sosio-ekonomi pasien,
pendapatan pasien, kepatuhan terhadap jadwal kontrol pasien dan kepatuhan pasien
dalam menjalankan diet.
Penelitian ini menggunakan metode FRS dengan perhitungan BMI karena
pada saat pengumpulan data, jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan
kolesterol lengkap tidak mencapai jumlah minimum responden yang dibutuhkan
dalam penelitian ini. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai
ketaatan pasien dalam mengkonsumsi terapi antidiabetika terhadap besar estimasi
terkena CVD dalam 10 tahun kedepan dengan memperhitungkan faktor-faktor lain
dan menggunakan metode lain.
KESIMPULAN
1. Karakteristik pasien DM di RS Panti Rapih Yogyakarta (n=123) adalah
62,60% pasien berjenis kelamin wanita; 50,40% pasien berumur ≥ 60 tahun;
69,92% memiliki BMI ≥23 kg/m2; 94,30% mengalami polifarmasi; dan
64,23% memiliki riwayat keluarga yang terkena DM. tidak ada perbedaan
proporsi pasien taat dan tidak taat pada semua variabel.
2. Usia, lama DM, jenis kelamin, pendidikan dan polifarmasi tidak
mempengaruhi ketaatan pasien DM tipe 2 secara signifikan.
3. Faktor yang mempengaruhi besar estimasi terkena CVD dalam 10 tahun
kedepan adalah usia, lama DM, jenis kelamin dan TDS, sedangkan faktor
seperti BMI, pendidikan, status merokok, status terapi antihipertensi dan
polifarmasi tidak.
4. Ketaataan terapi antidiabetika tidak mempengaruhi besar estimasi risiko
CVD pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2.

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N. S., Ramli, A., Islahudin, F., et al., 2013. Medication adherence in patients
with type 2 diabetes mellitus treated at primary health clinics in Malaysia.
Dove Medical Press Ltd. 7:525-530.
Ahmed, N. O., Abugalambo, S., dan Almethen, G. H., 2017. Adherence to oral
hypoglycemic medication among patients with diabetes in Saudi Arabia.
International Journal of Health Sciences. 11(3):45–49.
American Diabetes Association. 2013. Standards of medical care in diabetes. Diabetes
Care 36(Suppl 1):S11–66.
American Diabetes Association. 2017. Standards of medical care in diabetes. Diabetes
Care 36(Suppl 1):S11–66.
Arifulla, M., John, L. J., Sreedharan, J., et al., 2013. Patients’ Adherence to Anti-
Diabetic Medications in a Hospital at Ajman, UAE. Malays J Med Sci.
21(1):44—49.
Awodele, O., dan Osuolale, J. A., 2015. Medication adherence in type 2 diabetes
patients: study of patients in Alimosho General Hospital, Igando, Lagos,
Nigeria. African Health Sciences. 15(2):513-522. doi:10.4314/ahs.v15i2.26.
Bertoluci, M. C., dan Rocha., V. Z., 2017. Cardiovascular risk assessment in patients
with diabetes. Diabetol Metab Syndr. 9:25.
Broadbent, E., Donkin, L., Stroh, J. C., 2011. Illness and treatment perceptions are
associated with adherence to medications, diet, and exercise in diabetic
patients. Diabetes Care. 34:338–340. doi: 10.2337/dc10-1779.
Burke, G. L., Bertoni, A. G., Shea, S., et al., 2008. The Impact of Obesity on
Cardiovascular Disease Risk Factors and Subclinical Vascular Disease. Arch
Intern Med. NIH Public Access. 168(9):928—935.
Chamnan, P., Simmons, R. K, Sharp, S. J., et al., 2009. Cardiovascular risk assessment
scores for people with diabetes: a systematic review. Diabetologia
52(10):2001-2014. doi:10.1007/s00125-009-1454-0.
Chen, Y., Copeland, W. K., Vedanthan, R., et al., 2013. Association Between Body
Mass Index and Cardiovascular Disease Mortality in East Asians and South
Asians:pooled analysis of prospective data from the Asia Cohort Consortium
BMJ. 347:f5446.

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dipiro 2011, Triplitt, C.L., Charles, A., et al., 2011, Diabetes Mellitus, dalam Dipiro,
J.T., dkk., Pharmacotherapy: A Pathophysiology Approach, 8th edition, 1205-
1241, The McGraw-Hill Companies, Inc., USA.
Garg, N., Muduli, S. K., Kapoor, Aditya et al., Comparison of different cardiovascular
risk score calculators for cardiovascular risk prediction and guideline
recommended statin uses, Indian Heart J. 1133:6.
Grandy, S., Fox, K. M., Hardy, E., & SHIELD Study Group. 2013. Association of
Weight Loss and Medication Adherence Among Adults With Type 2 Diabetes
Mellitus: SHIELD (Study to Help Improve Early evaluation and management
of risk factors Leading to Diabetes). Current Therapeutic Research, Clinical
and Experimental, 75, 77–82.
Hulley, S.B, Cumming, S.R, Browner, W.S, et al.. 2007. Designing Clinical Research
an Epidemiologic Approach. Edisi ketiga. Philadelphia: Lippincott William &
Wilkin.
International Diabetes Federation. 2009. Diabetes atlas. 4th ed. Brussels: IDF.
Jarab, A.S., Almrayat, R., Alqudah, S., et al., 2014, Predictors of Non-Adherence to
Pharmacotherapy in Patients with Type 2 Diabetes, Int J Clin Pharm
36(4):725-733.
Kautzky-Willer, A., Harreiter, J., Pacini, G., 2016. Sex and gender differences in risk,
pathophysiology, and complications of type 2 diabetes mellitus. 1Gender
Medicine Unit, Division of Endocrinology and Metabolism, Department of
Internal Medicine III, Medical University of Vienna, Währinger Gürtel 18–
20, 1090 Vienna, Austria.
Kementerian Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Jakarta, hal. 88.
Kementrian Kesehatan RI, 2014, Situasi dan Analisis Diabetes, Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan RI, Jakarta, hal. 7.
Keto, J., Ventola, H., Jokelainen, J., et al., 2016. Cardiovascular disease risk factors in
relation to smoking behavior and history: a population-baset cohort study.
Open Heart. 3:e000358.

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kozakiewics, K., Podolecka, E., Syzdol, M., et al., 2016. Relationship between
education and cardiovascular risk score. Pol Arch Med Wewn. 126(5):369-
371.
Krousel-Wood M. A, Muntner P, Islam T, et al., 2009. Barriers to and determinants of
medication adherence in hypertension management: perspective of the cohort
study of medication adherence among older adults. Med Clin North Am
93:753–769.
Leon, B. M., dan Maddox, T. M., 2015. Diabetes and cardiovascular disease:
Epidemiology, biological mechanisms, treatment recommendations and future
research. World J Diabetes. 6(13):1246—1258.
Maas, A. H. E. M. dan Appelman, Y. E. A., 2010. Gender differences in coronary heart
disease. Netherlands Heart Journal. 18(12):598–602.
Martín-Timón, I., et al., 2014. “Type 2 Diabetes and Cardiovascular Disease: Have All
Risk Factors the Same Strength?” World Journal of Diabetes 5.4 444–
470. PMC.
Maher, R. L., Hanlon, J. T., and Hajjar, E. R,. 2014. Clinical Consequences of
Polypharmacy in Elderly. Expert Opinion on Drug Safety, 13(1),
10.1517/14740338.2013.827660.
Moller-Leimkuhler, A. M., 2007. Gender differences in cardiovascular disease and
comorbid depression. Dialogues Clin Neurosci. 9:71-83.
National Institute of Diabetic and Digestive and Kidney Disease (NIDDK). 2014.
Prevent Diabetes Problem : Keep Yout Feet and Skin Healthy. Diakses dari
http://www.diabetes.niddk.niv.gov . diakses pada 21 November 2016.
O’Donnell, C. J. and Elosua, R., 2008. Cardiovascular Risk Factors. Insights From
Framingham Heart Study. Rev ESP Cardiol. 61(3):299—310.
Payne, R. A., 2012. Cardiovascular risk. British Journal of Clinical Pharmacology,
74(3), 396–410.
Peron, E. P., Ogbonna, K. C., Donohoe, K. L., 2015. Diabetic Medications and
Polypharmacy. Clinics in geriatric medicine. 31(1):17-vii.
Rwegerera, G. M., 2014. Adherence to anti-diabetic drugs among patients with Type 2
diabetes Mellitus at Muhimbili National Hospital, Dar es Salaam, Tanzania-
A cross-sectional study. Pan African Medical Journal. 17:252.

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Saepudin, S.P., Hidayanti, P dan Ningsih, E.S., 2013. Kepatuhan Penggunaan Obat
pada Pasien Hipertensi di Puskesmas. Jurnal Farmasi Indonesia. 6(4):249.
Shah A. D., Langenberg C., Rapsomaniki E., et al., 2015, Type 2 diabetes and incidence
of cardiovascular diseases: a cohort study in 1·9 million people. The Lancet
Diabetes & Endocrinology;3(2):105-113. doi:10.1016/S2213-
8587(14)70219-0.
Shams, N., Amjad, S., Kumar, N., et al., 2016, Drug Non-Adherence in Type 2
Diabetes Mellitus; Predictors and Associations, J Ayub Med Coll Abbottabad
28 (2) : 302-307.
Sola, D., Rossi, L., Schianca, G. P. C., et al., 2015. Sulfonylureas and their use in
clinical practice. Arch Med Sci. 11(4):840—848.
Venugopal, K., dan Mohammed, M.Z., 2014, Prevalence of Hypertension in Type-2
Diabetes Mellitus, J Health Res, 4(1): 223-227.
Voils, C. I., Hoyle, R. H., Thorpe, C. T., et al., 2011. Improving the measurement of
self-reported medication non-adherence. Journal of Clinical Epidemiology
64:250-254.
Wakabayashi, I. 2017. Gender Differences in Cardiovascular Risk Factors in Patients
with Coronary artery disease and those with type 2 diabetes. Department of
Environmental and Preventive Medicine, Hyogo College of Medicine,
Nishinomiya, Hyogo 663-8501, Japan. 9(5):E503-E506.
Wong, M.C., et al., 2015. Association Between the 8-Item Morisky Medication
Adherence Scale (MMAS-8) Score and Glycaemic Control Among Chinese
Diabetes Patients. J Clin Pharmacol 55 (3) : 279-287.
World Health Organization (WHO), 2003, Adherence for Long-Term Therapy,
Switzerland, pp. 3, 12.
Yang, X. P., dan Reckelhoff, J. F., 2011.. Estrogen, hormonal replacement therapy and
cardiovascular disease. Curr Opin Nephrol Hypertens. 20(2): 133—138.
Zongo, A., Guénette, L., Moisan, J., et al., 2016, Predictive Validity of Self-Reported
Measures of Adherence to Noninsulin Antidiabetes Medication against
Control of Glycated Hemoglobin Levels, Can J Diabetes 40 (1) : 58-65.

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Ethical Clearance

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3. Surat Keterangan Verifikasi Data CE&BU

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Infomed Consent

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Formulir Data Penelitian

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Panduan Wawancara MMAS-8

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Definisi Operasional


Cara Pengukuran
Variabel Definisi Operasional
Skala Penilaian
Ketaatan terapi Ketaatan adalah suatu istilah yang Numerik 1=taat
menggambarkan sikap pasien 2=tidak taat
selama mengkonsumsi obat,
menjalankan diet tertentu atau Diubah Berdasarkan
menjalankan perubahan gaya hidup menjadi skor total
(life style changes) (Ming, kategorikal MMAS-8
2008).Ketaatan terapi diukur dengan
instrumen MMAS-8 dan
diklasifikasikan menjadi taat (skor
6-8) dan tidak taat (skor < 6) (Wong
et al., 2015).
CVD Penyakit kardiovaskular Numerik 1=risiko
(penyakit merupakan salah satu komplikasi rendah
dari DM. Framingham Risk Score
kardiovaskular) (FRS) adalah metode yang paling Diubah 2=risiko
sering digunakan untuk menjadi tinggi
menghitung 10 tahun risiko kategorikal Ditentukan
penyakit kardiovaskular pada berdasarkan
seseorang. Nilai FRS dikategorikan
sebagai risiko rendah (<20%) dan nilai FRS
risiko tinggi (≥20%) (Garg, et al., yang
2015). didapatkan
dengan
memasukkan
jenis
kelamin,
umur, SBP,
status terapi
hipertensi,
status
merokok,
status
diabetes,
BMI kedalam
kalkulator
FRS.
Usia Lama hidup subjek penelitian yang Skala 1= <60 tahun
dihitung dari awal kelahiran sampai numerik 2= ≥60 tahun
pada saat wawancara dilaksanakan.
Usia dikategorikan menjadi 2, <60 Diubah
tahun dan ≥60 tahun (Venugopal et menjadi
al., 2014). kategorikal

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Cara Pengukuran
Variabel Definisi Operasional
Skala Penilaian
Lama DM Durasi waktu pasien terdiagnosa Skala 1= <10 tahun
diabetes, dihitung sejak awal pasien numerik 2= ≥10 tahun
didiagnosa diabetes oleh dokter
sampai pada saat wawancara
dilakukan. Lama DM dibagi Diubah
menjadi 2 kategori, <10 tahun dan menjadi
≥10 tahun. kategorikal
Pendidikan Pendidikan formal yang dijalani Kategorikal 1= ≤SMP
oleh subjek penelitian, ditentukan 2= >SMP
berdasarkan ijazah terakhir yang
dimiliki subjek. Pendidikan dibagi
menjadi 2 kategori, ≤SMP dan
>SMP
BMI BMI (Body Mass Index) adalah Numerik 1= ≤23kg/m2
ukuran yang digunakan untuk 2= >23
menilai proporsionalitas
perbandingan antara tinggi dan Diubah kg/m2
berat badan seseorang. BMI dibagi menjadi
menjadi 2 kategori, <23kg/m2 dan kategorikal
≥23kg/m2. Data BMI idapatkan dari
rumus:
𝐵𝐵 (𝑘𝑔)
𝑇𝐵2 (𝑚)
Polifarmasi Pengobatan dengan jumlah obat ≥5 Kategorikal 1= ya
buah (Maher et al., 2014). 2= tidak
Merokok Tindakan membakar tembakau Kategorik 1= ya
untuk menudian dihisap isinya baik 2= tidak
menggunakan rokok atau pipa.
Merokok dikategorikan menjadi
merokok (merokok setiap hari,
berhenti merokok ≤5 tahun yang
lalu, terpapar asap rokok secara
terus menerus dari lingkungan
rumah atau tempat kerja/perokok
pasif), dan tidak merokok
(Kemenkes RI, 2013; Mannan et
al., 2011).
Riwayat Subjek penelitian dikatakan Kategorikal 1= ya
keluarga memiliki riwayat keluarga diabetes 2= tidak
bila salah satu keluarga inti (ayah,
ibu saudara kandung) atau kakek,
nenek subjek penelitian
terdiagnosis diabetes mellitus tipe
2.

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Cara Pengukuran
Variabel Definisi Operasional
Skala Penilaian
Olahraga Gerakan tubuh dengan intensitas Kategorikal 1= ya
sedang untuk meningkatkan 2= tidak
kebugaran fisik sekurang-
kurangnya 3 kali seminggu (ADA,
2017).
Jamu Ramuan dari tumbuhan, hewan, Kategorikal 1= ya
mineral, sediaan sarian atau 2= tidak
campuran yang digunakan untuk
pengobatan. Subjek dikatakan
mengkonsumsi jamu apabila
mengkonsumsi jamu dalam 6 bulan
terakhir.

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8. Perhitungan Subjek Penelitian

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS

Nama lengkap penulis adalah Mercy Tiara Kezia Zebua.


Penulis lahir di Bekasi pada tanggal 28 Maret 1997 dan
merupakan anak sulung dari 3 bersaudara dari pasangan
Angerago Zebua, SE dan dr. Sutji Septina Ichtyarni Mendrofa.
Penulis menempuh pendidikan formal di TK Xaverius
Kalianda (2001-2002), tingkat sekolah dasar di SDS Bhakti Ibu
(2002-2008), tingkat sekolah menengah pertama di SMP
Xaverius Pahoman (2008-2009) dan SMP Xaverius Teluk
Betung (2009-2011), tingkat sekolah menengah atas di SMA
Fransiskus Bandar Lampung (2011-2014) dan pada tahun 2014 penulis melanjutkan
pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan di FF USD, penulis aktif
sebagai asdos dan tergabung dalam beberapa kegiatan kepanitiaan, diantaranya
sebagai asisten dosen dalam mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia (2016,2017),
Farmakologi-Toksikologi (2016,2017), Biofarmasetika-Farmakokinetika (2017),
Komunikasi Farmasi (2017), sebagai anggota sie keamanan dalam kepanitiaan
Pharmacy Performance Road to School (2014, 2015, 2016), anggota sie acara
dalam Sumpah Apoteker XXX (2015) dan PEPTIDA (Pharmacy 3on3 Basketball
and Dance Competition), dan merupakan anggota aktif UKF Basket FF USD.

32

Anda mungkin juga menyukai