Anda di halaman 1dari 8

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Asuhan Keperawatan

3.1.1. Pengkajian

Dalam laporan ini asuhan keperawatan diberikan kepada keluarga

Tn.S selama 3 hari, dilaksanakan dari tangal 22 s/d 24 Mei 2019. Proses

keperawatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Keluarga yang dikelola merupakan Tn. S beralamat di Gampoeng

Reuleuy Mangat Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya.

Keluarga Tn. S merupakan tipe nuclear family. Saat ini Tn. S tinggal

dengan istri (Ny. E) dan kedua anaknya (An. R dan An. M) yang masih

kecil. Keluarga Tn. S berasal dari suku Aceh yang bertempat tinggal di

Reuleuy Mangat. Bahasa yang digunakan sehari-hari dalam keluarga

adalah bahasa Aceh. Tn.S merupakan kepala keluarga dan juga sebagai

pencari nafkah. Tn. S bekerja sebagai Wiraswasta, sedangkan istrinya

bekerja sebagai Ibu rumah tangga. Menurut keluarga Tn. S pendapatan

keluarga mencukupi untuk keperluan sehari-hari.

Dari hasil pengkajian Ny. E mengatakan bahwa dirinya baru saja

melahirkan anak kedua, saat ini Ny. E mengalami mastitis, infeksi pada

bagian payudara yang sedang menyusui, Ny. E mengatakan nyeri di

bagian payudaranya akibat ASI nya yang tidak lancar, Ny. E tampak

32
menunjuk bagian yang sakit dan tampak meringis. Ny. E mengatakan

selama ini anak nya di berikan air susu dan tidak lagi menyusui.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Proverawati

(2010) etiologi mastitis adalah bayi tidak mau menyusui sehingga ASI

tidak diberikan secara adekuat yang menyebabkan mastitis jika tidak

segera ditangani, lecet pada putting susu yang menyebakan kuman

staphylococcus aereus masuk menyebakan infeksi mastitis, personal

hygiene ibu kurang terutama pada putting susu ibu dan bendungan ASI

yang tidak adekuat ditangani sehingga menyebabkan mastitis.

Ny. E mengatakan bahwa dirinya juga mengalami masalah

Hipertensi dan Gastritis Ny. E mengatakan bahwa beliau mengalami

Hipertensi sudah di alami sejak 1 tahun yang lalu, Ny. E sering

mengalami kaku kuduk, terasa pusing dan mudah lelah. Ny. E

mengatakan bahwa sudah mempunyai riwayat gastritis sejak sekolah

SMA, Ny. E mengatakan jika sakit hanya membeli obat di apotik

Ditinjau dari fungsi afektif, keluarga Ny. E memiliki hubungan

yang harmonis dalam keluarga. Ny. E mengatakan bahwa Tn. S memiliki

sikap perduli terhadap suatu masalah apalagi masalah kesehatan. Dalam

pengambilan keputusan yang tersering diambil pada keluarga Tn. S yaitu

oleh masing- masing (Tn. S dan Ny. E). Namun, Ny. E mengatakan

bahwa dirinya sering berdiskusi dengan Tn. S terlebih dahulu sebelum

mengambil keputusan.

33
Keluarga Tn. S memiliki rumah pribadi yang berbentuk permanen.

Perabotan rumah tangga tidak banyak dan sangat sederhana. Rumah

memiliki jendela disetiap kamar dan di ruang keluarga dan selalu di buka.

Suhu udara di dalam rumah tidak terasa lembab. Penerangan rumah dari

listrik. Rumah terdiri dari ruang tengah, dua kamar, satu dapur dan satu

kamar mandi. Lantai rumah terbuat dari semen, Sumber air minum

keluarga Tn. S berasal dari air isi ulang sedangkan untuk MCK

menggunakan air sumur dengan kondisi air jernih, tidak berbau dan tidak

berasa. Adapun jarak sumur dan septic tank ± 10 meter. Halaman rumah

tidak terlalu luas dan tampak bersih, tidak ada sampah. Keluarga Bapak S

tidak memelihara hewan ternak.

3.1.2. Analisa Data

Tabel 3.1
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Data subjektif : Ketidakmampuan Ketidakefektifan
a. Ny. E mengatakan nyeri di keluarga merawat pemeliharaan kesehatan pada
bagian payudaranya anggota keluarga keluarga Tn. S khususnya
b. Ny. E mengatakan payudaranya dengan Mastitis Ny. E
bengkak
c. Ny. E mengatakan selama sakit
infeksi payudara tidak pernah
menyusui lagi

Data Objectif :
a. Ny. E tampak meringis
b. Skala nyeri 4
c. Frekuensinya : hilang timbul
d. Durasi : 10 menit
e. payudara tampak bengkak

34
3.1.3. Skoring Masalah

Tabel 3.2
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn. S khususnya Ny.
E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan Mastitis

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


Sifat masalah: 3/3 x1 1 Masalah sudah terjadi tanda dan
Aktual gejala mendukung untuk terjadinya
masalah apabila tidak segera ditangani
Ny. E mengatakan kurang
pengetahuan terkait perawatan
Mastitis
Kemungkinan masalah dapat 1/2 x2 1 Terjadi masalah tambah berat
diubah: dikarenakan Ny. E mengatakan
Sebagian kurang mengetahui tentang mastitis
Potensial masalah untuk 2/3 x1 2/3 Keluarga dapat mencegah komplikasi
dicegah cukup pada Ny. E apabila anggota keluarga
mampu mengenal dan merawat
anggota keluarga dengan hipertensi
dirumah.
Menonjolnya masalah: 2/2 x1 1 Ny. E mengatakan masalah dirasakan,
Ada masalah tapi tidak perlu namun tidak perlu segera ditangani.
segera ditangani
Total 3 2/3

3.1.4. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa atau masalah keperawatan pada keluarga ini diangkat

berdasarkan data hasil pengkajian perawat yang menunjukkan bahwa

selama ini keluarga Tn.S belum mampu untuk memelihara kesehatan diri

secara efektif. Hal ini tergambar dari kurangnya pengetahuan dan

motivasi keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan penyakit

mastitis.

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn. S

khususnya Ny. E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga dengan Mastitis. Diagnosa ini didukung

dengan keluhan yang di alami oleh Ny. E yaitu Ny. E mengatakan nyeri di

35
bagian payudaranya akibat ASI nya yang tidak lancar, Ny. E tampak

menujuk bagian yang sakit dan tampak meringis. Ny. E mengatakan

selama ini anak nya di berikan air susu dan tidak lagi menyusui. Ny. E

juga mengatakan selama ini belum pernah mendapat informasi tentang

mastitis dan belum pernah berobat ke pelayanan kesehatan yang terdekat

yaitu ke puskesmas.

Nyeri akut adalah sensori yang tidak menyenangkan dan

pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial. Nyeri

akut dapat di ukur dengan menggunakan skala nyeri (Wilkinson,2010).

3.1.5. Intervensi Keperawatan

Intervensi adalah rencana keperawatan yang akan direncanakan

kepada pasien sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan sehingga

kebutuhan pasien dapat terpenuhi (Potter &Perry, 2010). Dalam intervensi

ditulis sesuai dengan kriteria intervensi NIC dan NOC. Kriteria hasil

dengan diagnosa keperawatan ini adalah nyeri dapat dikendalikan oleh

pasien dan adanya laporan lisan terkait penurunan skala nyeri.

Intervensi yang dilakukan adalah penyuluhan pendidikan

kesehatan untuk mengenai mastitis pada keluarga Tn. S khususnya Ny.E

pada tanggal 22 Mei 2019. Adapun pendidikan kesehatan yang diberikan

berupa pengertian matistis tanda dan gejala, penyebab terjadi mastitis.

Pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk intervensi keperawatan yang

mandiri untuk membantu klien, baik individu, kelompok ataupun

36
masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan

pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai pendidik

(Notoatmodjo, 2010).

Notoadmodjo (2010) mengatakan pendidikan kesehatan adalah

suatu upaya kesehatan atau kegiatan kondusif untuk kesehatan artinya

pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau

mengetahui cara mereka memelihara kesehatan, bagaimana menghindari

atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan

orang lain. Mengacu pula pada tugas utama dari 5 fungsi perawatan

keluarga yang dikemukan oleh Friedman (2010) yaitu mengenal masalah

kesehatan maka intervensi utama yang dilakukan oleh perawat adalah

pemberian pendidikan kesehatan pada keluarga Tn.S.

Selanjutnya pada tanggal 23 Mei 2019 perawat telah melakukan

demonstrasi tentang bagaimana cara melakukan perawatan payudara

dengan benar. Demonstrasi ini dianggap penting untuk meningkatkan

pengetahuan keluarga khususnya untuk mengurangi rasa nyeri yang

dirasakan Ny. E dan mencegah infeksi yang lebih parah. Modifikasi

lingkungan untuk masalah dengan mastitis perawat memberikan

intervensi tentang menjaga pola makan yang tingi protein bagi Ny. E

agar meningkat produksi ASI dan kelancaran ASI.

37
3.1.6. Implementasi

Penulis melakukan tindakan keperawatan pada keluarga Tn. S

dengan masalah keperawatan Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

pada keluarga Tn. S khususnya Ny. E berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan Mastitis.

pada tanggal 23 Mei 2019 penulis mengunjungi rumah Tn. S di

Gampoeng Reuleuy Mangat. Implementasi pertama yang diberikan

mengacu pada lima tuga kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah

kesehatan mastitis dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang

mastitis meliputi pengertian mastitis, etiologi mastitis, tanda gejala mastiti

dan nutrisi yang baik bagi penderita mastitis.

pada tanggal 24 Mei 2019 penulis memberikan tindakan

keperawatan yang kedua dari 5 tugas kesehatan keluarga yaitu keluarga

mampu merawat anggota keluarga dengan mastitis dengan mengajarkan

cara perawatan payudara dan mendemonstrasikan cara perawatan

payudara. Tindakan selanjut nya penulis mengajarkan tentang cara

modifikasi lingkungan yang sesuai untuk anggota keluarga dengan

mastitis yaitu mendikusikan cara memodifikasi lingkungan untuk anggota

keluarga tentang cara modifikasi lingkungan untuk anggota dengan

mastitis. dan tugas kesehatan keluarga yang terakhir yaitu mendiskusikan

cara pemanfaatan pelayanan keehatan yang dapat dikunjungi yaitu

Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik dokter dan keluarga mengunjugi

pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan dan pengobatan mastitis.

38
3.1.7. Evaluasi Keperawatan

Hasil evaluasi yang didapatkan terhadap intervensi yang sudah

diberikan pada Ny.E sudah teratasi. Hal ini dikarenakan keluarga Ny. E

mengerti tentang mastitis, cara merawat keluarga dengan mastitis, mampu

mendemonstrasikan perawatan payudara dan modifikasi lingkungan

penderita mastitis serta memanfaatkan fasilitas kesehatan terdekat.

Setelah diberikan intervensi payudara Ny. E tidak bengkak lagi dan ASI

nya juga mulai lancar. Keluarga Ny. E berharap akan selalu

mengimplementasikan ilmu yang sudah diperoleh dalam kehidupan

sehari-hari.

39

Anda mungkin juga menyukai