Disusun Oleh :
FITRIYANI
12
XII MIPA 6
2020 / 2021
PENUGASAN BAHASA INDONESIA
Disusun Oleh :
FITRIYANI
12
XII MIPA 6
2020 / 2021
Topik : Perkembangan Novel di Indonesia
Setiap karya sastra yang ditulis tentunya memiliki ide, gagasan, pengalaman, dan
amanat yang ingin disampaikan kepada pembaca, dengan harapan apa yang disampaikan itu
menjadi sesuatu yang berharga bagi perkembangan kehidupan masyarakat. Adapun ide,
gagasan atau pengalaman dan amanat yang ingin disampaikan sastrawan tersebut tidak akan
adanya hubungan sebab akibat dan timbal balik antara karya satra dengan situasi sosial
tempatnya dilahirkan. Meskipun karya sastra yang baik pada umumnya tidak langsung
tidak mau tercermin dalam karya sastra tersebut. Oleh karena itu, karya sastra tidak terlepas
memiliki peran penting dalam kehidupan kemanusiaan, peran tersebut dapat tereksplorasi dari
tradisi moral dan religi yang senantiasa menumbuhkan penghayatan terhadap nilai-nilai
kebaikan, sehingga dapat membangun manusia untuk mengenali, memilih, dan meyakini yang
benar adalah benar serta yang salah adalah salah. Dari awal keberadaannya sebagai hasil
kebudayaan yang dikenal dengan sastra tradisional, karya sastra Indonesia kemudian terus
berkembang hingga akhirnya dikenal dengan sastra modern. Perkembangan sastra Indonesia
mengalami berbagai ekplorasi substansi (terutama tema) mulai dari keberadaan permasalahan
ekonomi, sosial, politik maupun budaya dan permasalahan keagamaan. Dari awal masa
kemerdekaan novel Matahariah karya Mas Marco Kartodikromo mengangkat pemikiran
multikulturalisme yang tidak terlepas dari realitas sosial dengan mengeksplorasi permasalahan
ironisnya, aktivis seperti Marco menjadi korban pertama yang mengakhiri hidupnya di
Selain itu pada tahun ’60-an karya-karya Pramoedya Ananta Toer seperti Tetralogi
novel Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Rumah Kaca, dan Jejak Langkah, kemudian,
novel Perburuan, Gadis Pantai dan lainnya yang mengeksplorasi sosio-kultural Indonesia
yang juga dipadukan dengan konfrontasi ras, ketimpangan sosial dan ekonomi yang begitu
signifikan. Pada era tahun 70-an permasalahan budaya dan adat kemudian mengemuka yang
ditandai dengan hadirnya novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli, dan terus berlanjut pada
tahun 80-an walaupun pada akhirnya tahun ini perkembangan permasalahan ketimpangan
sosial, ekonomi, politik lebih banyak berkembang seperti yang tereksplorasi dalam trilogi
novel Ahmad Tohari Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang kemukus Dini Hari, dan Jentera
Wan anwar bahwa karya sastra tahun 70-an lebih tercurah pada eksperimentasi estetik
dengan budaya tradisi sebagai sumber. Walaupun pada waktu itu ada karya-karya Iwan
Simatupang yang menulis karya sastra dengan sindiran dan ejekannya yang juga menonjolkan
pandangan pembaca terhadap keseluruhan hasil karya sastra yang muncul pada tahun 70-an.
dan sosial pada tahun 90-an hingga tahun 2000-an masih terus berlanjut dengan munculnya
novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata. Ketimpangan sosial dan perekonomian yang
terejawantahkan ke dalam bentuk kemiskinan dalam novel Laskar Pelangi, tampak jelas
dengan adanya sekolah khusus yang dibentengi dengan tembok tinggi bagi karyawan PN
Timah yang menyediakan sarana-prasarana pendidikan memadai, fasilitas yang lengkap, dan
kehidupan yang layak. Sedangkan SD Muhammadiyah tidak mempunyai semua fasilitas yang
dimiliki oleh sekolah PN Timah, semangat anak-anak kampung miskin tersebut untuk
berjuang dengan gigihnya agar dapat belajar tidak pernah padam walaupun dalam keadaan
Mereka bersekolah tanpa alas kaki, baju tanpa kancing, atap sekolah yang bocor jika
hujan, dan papan tulis yang berlubang sehingga terpaksa ditambal dengan poster Rhoma
Irama. Pembahasan mengenai ketimpangan ekonomi dan sosial ini menjadi sebuah bom pada
tahun 2000-an ini bagi keberadaan masyarakat sekarang setelah perkembangan karya sastra
sebelumnya yang lebih mengeksplorasi permasalahan cinta dan ketabuan yang diantaranya
hubungan seksual dan permasalahan kelamin yang dapat terlihat pada karya-karya Ayu
Utami, Jenar Mahesa Ayu dan lainnya serta karya-karya yang lebih berkisar pada karya novel
populer Islami yang lebih di setir oleh Helvi Tiana Rosa dan karya-karya yang lebih
mementingkan aspek pasar. Sehingga fenomena laskar pelangi ini menjadi sebuah karya yang
Suatu karya sastra akan dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya faktor
lingkungan dan keadaan zaman ketika karya satra tersebut diciptakan. Karya sastra pada
sebelum kemerdekaan pasti berbeda dengan karya sastra yang diciptakan setelah
kemerdekaan. Begitupun dengan karya sastra yang diciptakan pada zama yang modern seperti
saat ini banyak sekali novel – novel yang diciptakan pada zaman ini tetapi tentu isi yang
dibahas dari novel pada zaman sekarang jauh berbeda dengan isi novel pada zaman
dahulu.novel zaman sekarang banyak sekali yang mengangkat kisah kisah percintaan yang
berbanding terbalik dengan isi novel yang diciptkan pada zaman dahulu yang banyak