Makalah Sejarah Muhammadiyah 1
Makalah Sejarah Muhammadiyah 1
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan pertolongannya sehingga kami dapat membuat makalah
Pendidikan Agama Islam ini yang membahas tentang “Organisasi Islam di
Indonesia Muhammadiyah”.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyusunkan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan
baik.
Semoga makalah yang kami buat ini bukan hanya bisa bermanfaat bagi
kami namun juga bermanfaat bagi siapapun yang membaca makalah ini , kami
sadar dalam hal penulisan atau isi masih jauh dari sempurna maka dari itu kritik
dan saran sangat kami harapkan untuk lebih baik di kesempatan lain
kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Pembentukan Muhammadiyah......................2
2.2 Pendiri dan Tokoh Pendukung Muhammadiyah.....................3
2.3 Ciri Khas Gerakan.....................................................................4
2.4 Wilayah Penyebaran................................................................4
2.5 Kondisi Saat Ini.........................................................................5-8
BAB III : PENUTUP
3.1Kesimpulan..........................................................................9
3.2 Saran...................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Pembentukan Muhammadiyah
1. Latar Belakang Internal
a. Aspirasi keagamaan KH. Ahmad Dahlan
KH. Ahmad Dahlan yang terinspirasi dari QS. Ali Imran : 104. Bahwa perlu
“diadakan” suatu golongan yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah
kemungkaran. Dan bentuk golongan tersebut adalah dengan ORGANISASI.
Pengertian Ma'ruf adalah segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah;
sedangkan pengertian Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari
pada-Nya.
b. Keadaan Umat Islam
Umat Islam saat itu (tahun 1900 an) berada dalam kondisi yang
memprihatinkan. Miskin, bodoh, terpinggirkan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh
musuh-musuh Islam untuk menghancurkan.
2
2. Latar Belakang Eksternal
a. Praktek ajaran Islam yang tercampur dengan ajaran lain.
Penyebaran ajaran agama Islam pada masa awal di nusantara menggunakan
system asimilasi yang tidak menimbulkan pertentangan dari masyarakat
nusantara yang masih beragama hindu, budha maupun kepercayaan. Asimilasi
yang dilakukan oleh wali songo sangat berhasil memasukkan Islam dalam
kehidupan masyarakat kala itu.
Namun ketika para wali sudah tiada, tarbiyah yang dilakukan belum berhasil,
ajaran Islam masih bercampur dengan ajaran yang lain, dan hal itu terjadi sampai
sekarang dan dianggap sebagai ajaran Islam. Sebagai contoh adalah ritual
Peringatan kematian 40 hari dan sebagainya. Hal inilah yang perlu diluruskan oleh
umat Islam.
3
2.3 Ciri Khas Gerakan
4
2.4 Kondisi Saat Ini
Tidak ada catatan pasti jumlah massa organisasi Islam terbesar kedua ini. Akan
tetapi warga Muhammadiyah juga tersebar diseluruh willayah Indonesia dan
menjadi rebutan partai-partai politik.
Konon jumlah warga Muhammadiyah mencapai 40 juta. Dalam situs
Beritasatu.com disebutkan warga Muhammadiyah berjumlah lebih dari 35 juta
orang. Anggap saja jumlah warga Muhammadiyah adalah 40 juta, maka
presentasenya adalah 19,3 persen dari total jumlah umat Islam di Indonesia.
Adapun Muhammadiyah bergerak dan aktif di bidang:
1. Bidang Pendidikan
Lahirnya pemikiran Muhammadiyah tampaknya dilatarbelakangi oleh berbagai
faktor yang berakar dari adanya rasa tidak puas terhadap sistem pendidikan yang
dualistis yaitu sistem pendidikan Barat yang lebih mengembangkan aspek
intelektual, atau sistem pendidikan yang bercorak sekuler yang bersifat negatif
terhadap agama dan membuat jarak sosial dengan mayoritas kelompok sosial
lainnya. Dalam waktu yang sama lembaga pendidikan Islam tetap
mempertahankan ciri pendidikannya yang khas, yang belum tersentuh oleh arus
kebudayaan Barat. Bahkan, pelajaran masih terpusat pada kitab-kitab lama
dengan metode yang belum banyak berubah sejak lembaga pendidikan itu
didirkan. Misalnya saja, dalam dunia pesantren; literatur kitab-kitab kuning
menjadi perioritas utama, dan mengabaikan kitab-kitab umum yang berasal dari
Barat.
K. H. Ahmad Dahlan memandang bahwa kedua jenis pendidikan yang demikian
sangat tidak memuaskan sehingga ia tidak cenderung pada salah satunya, tetapi
mencoba untuk mengkompromikan segi-segi positif dan kedua jenis pendidikan
dan mengatasi kesenjangan sosial yang terjadi dalam masyarakat. K. H. Ahmad
Dahlan mencetuskan ide-ide dan pikiran-nya, di antara pokok pikirannya adalah :
5
1. Memasukkan pelajaran agama ke dalam lembaga pendidikan Barat
dengan membangun sekolah swasta yang meniru sekolah gubernemen dengan
memberikan mata pelajaran agama di dalamnya. Dengan demikian, pemikiran
Muhammadiyah mempunyai andil yang besar
dalam menjadikan pelajaran agama sebagai mata pelajaran yang diakui di sekolah
pemerintah. Hingga saat ini, mata pelajaran agama tercantum sebagai salah satu
bidang studi di sekolah-sekolah negeri dengan ketetapan MPRS No.
XXVII/MPRS/1966 psl 2 dan 3, serta keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 008.C/U/1975 yang menetapkan sembilan bidang studi yang
wajib diikuti oleh murid-murid yang beragama Islam.
3. Bidang Ekonomi
Visi dan pandangan hidup keagamaan warga Muhammadiyah perlu juga
mempertajam kepekaannya dalam wilayah enterprineurship (kewiraswastaan).
Gerakan sosial keagamaan yang berjalan tanpa dibarengi dan diperkokoh oleh
basis kekuatan ekonomi akan pincang. Jika dahulu basis-basis kekuatan ekonomi
terpusat kepada industri kecil, sekarang beralih ke wilayah pengelolaan lembaga
pendidikan. Hanya saja ,pengelolaan lembaga pendidikan sebagai sumber
ekonomi belum dapat dikelola secara profesional.
7
4. Akidah dan Ibadah
Pandangan Muhammadiyah dalam masalah akidah antara lain
adalah tahyul dan khurafatmerupakan penyebab utama keterbelakangan umat.
Karena itu, keyakinan umat terhadap tahyul dan khurafat harus dikikis habis-
habisan, sehingga mereka memperpegangi dan memiliki akidah yang kuat, serta
membuat diri mereka lebih maju.
Dalam masalah ibadah, yang menjadi tujuan utama Muhammadiyah dalam bidang
usahanya adalah memberantas bid’ah. Menurut Muhammadiyah, bid’ah
merupakan kesesatan yang tidak pernah dipraktekkan oleh Nabi saw.
Dengan demikian, agenda pembaharuan pemikiran keagamaan Muhammadiyah
yang pluralis sosial keagamaan, tetap saja aktual dan sinkron dengan
pembangunan bangsa.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Muhammadiyah berartipengikut Muhammad yang mengandung
pengertian sebagai sekelompok orang yang berusaha atau pelanjut dakwah rasul
dalam mengembangkan tata kehidupan masyarakat. Dengan demikian,
Muhammadiyah dimaksudkan sebagai organisasi yang gerak perjuangannya
ditujukan ; untuk mengembankan suatu tata kehidupan masyarakat sebagaimana
dikehendaki Islam, yang bertujuan untuk menyebarkan agama Islam, baik melalui
pendidikan maupun gerakan sosial. Dengan demikian, tercipta masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.
3.2 Saran
Makalah ini sangat membutuhkan kritik dan saran anda, supaya makalah ini
bisa menjadi lebih baik lagi. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA