Dokumen - Tips Toner Wajah Penyegar
Dokumen - Tips Toner Wajah Penyegar
KURNIA MEGAWATI
260110130122
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
1
I. Pengertian Toner
Tonner merupakan sediaan yang digunakan untuk menyempurnakan
penggunaan pembersih, membersihkan sisa-sisa pembersih yang tertinggal serta
memberikan kesegaran pada kulit. Penyegar merupakan sediaan larutan air atau
campuran air dan alkohol. Biasanya jika menggunakan alkohol, hanya dipakai
dalam jumlah kecil. Penyegar umumnya mengandung active content yang
membantu mengencangkan dan memelihara kelembutan kulit wajah, astringent,
humectant dan bahan active lainnya biasanya ditambahkan (Marlina, 2011).
2
3. Praformulasi
a) Mentimun
Mentimun mengandung 90% air, protein, lemak, karbohidrat, kalsium,
fosfor, besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C. Mentimun
dapat menyegarkan juga membersihkan noda di wajah, mengecilkan pori
pori di wajah dan mengangkat kelebihan minyak di wajah (Nursiah, 2011).
Mentimun adalah salah satu jenis sayur yang dikenal di hampir
setiap negara. Tanaman ini berasal dari Himalaya, Asia Utara dan meluas
ke seluruh daratan baik tropis atau subtropis. Tanaman ini merupakan
tanaman yang semusim yang bersifat menjalar atau merambat dengan
perantaraan alat pemegang seperti ajir atau tali plastic. Tanaman mentimun
memiliki batang yang berwarna hijau, lunak dan berbulu dengan panjang
yang bisa mencapai 1,5 m (Nursiah, 2011).
Klasifikasi botani tanaman mentimun adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L
(Nursiah,
2011).
b) Jeruk Nipis
Jeruk nipis mengandung flavonoid (poncirin, hesperidine, rhoifolin, dan
narigin), minyak lomonene, linalool, kalsium, fosfor, besi, asam sitrat,
vitamin A, B1, dan C. Jeruk nipis juga berfungsi sebagai oner, kandungan
vitamin C ini efektif membantu menghilangkan noda di wajah, membantu
mengecilkan pori-pori di wajah dan membantu mencegah tumbuhnya
jerawat (Amelia, 2015).
3
c) Alkohol
Sinonim : Ethyl alcohol; ethyl hydroxide; grain alcohol;
methyl carbinol.
Rumus empiris & BM : C2H6O 46,07
4
Tabel Penggunaan alkohol
d) NaOH
Natrium hidroksida mengandung tidak kuran dari 97,5% alkali
jumlah dihitung sebagai NaOH, dan tidak lebih dari 2,5% Na2CO3
Berat molekul : 40
Organileptis
Bentuk : Batang, butiran, masa hablur ataun keeping, kering, keras,
rapuh, dan menunjukkan susunan hablur, mudah meleleh basah,
sangat alkali dan korosif, segera menyerap CO2
Warna : Putih
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol
(95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
(Raymond, et al., 2009).
e) Tween 80
Sinonim : Polyoxyethylene Sorbitan Fatty Acid Ester;
Polysorbate 80; Polysorbatum 80
5
Rumus Struktur :
6
Tabel Penggunaan Tween 80:
Penggunaan Concentration
(%)
Agen pengemulsi
Digunakan sendiri dalam emulsi minyak dalam air 1–15
Digunakan kombinasi dengan emulsifier hidrofilik dalam 1–10
emulsi minyak dalam air
Digunakan untuk meningkatkan pengikatan air dalam salep 1–10
Agen solubilisasi
Untuk komponen aktif yang kelarutannya jelek dalam basis 1–10
lipofilik
Agen pembasah
Untuk komponen aktif yang tidak larut dalam basis lipofilik 0.1–3
f) Propilengikol
Sinonim : 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol;
methyl ethylene glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol, (−)-1,2-
Propanediol (+)-1,2-Propanediol
Rumus empiris : C3H8O2
Berat Molekul : 76,09
Fungsi : Sebagai pengawet antimikroba, humektan, pelarut, penstabil
untuk vitamin dan sebagai pelarut campur.
Kelarutan : dapat dicampur dengan aseton, kloroform, etanol 95%,
gliserin dan air; larut dalam 6 bagian eter, tidak bercampur dengan
minyak mineral tetapi akan melarutkan beberapa minyak essensial.
Stabilitas : propilen glikol stabil dalam wadah tertutup tetapi pada
temperatur tinggi dan dalam keadaan wadah terbuka maka
propilenglikol akan mudah teroksidasi dan akan menaikkan produk
seperti propionaldehid, asam laktat, asam piruvat dan asam asetat.
7
Pemerian : Propilen glikol berwarna jernih atau tidak berwarna,
kental, praktis tidak berbau, cairan yang manis, agak terasa getir
seperti gliserin. Propilen glikol mempunyai titik didih 188oC.
(Raymond, et al., 2009).
g) Nipasol
Mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 100,5% C 10H12O3
dihitung terhadap zat yang dikeringkan.
Sinonim: Propil p-hidroksi benzoate; propil parabean; Propil
pasasept; chemocide PK; solbrol P; Propil chemosept
Rumus Molekul & BM: C10H12O3 / 180,21
Rumus Struktur:
8
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air; larut dalam 3,5 bagian etanol
(95%)P; dalam 3 bagian aseton P; dalam 140 bagian Gliserol P;dan
dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali
hidroksida.
Wadah dan penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik
Khasiat: Pengawet
Penggunaan: Penggunaan nipasol sebagai zat pengawet adalah 0,1-0,2
%
pH: Propil Paraben menunjukkan aktifitas antimikroba pada pH antara
4-8
(Raymond, et al., 2009).
h) Nipagin
Nama Kimia : Methyl-4-hydroxybenzoate
Rumus empiris : C8H8O3
Rumus Struktur :
9
Aplikasi : pengawet (antimikroba). Biasanya digunakan
kombinasi sebagai pengwet dengan perbandingan metal paraben (0,185)
dan propel paraben (0,02%)
Stabilitas dan penyimpanan : disimpan dalam wadah tertutup
baik, kering dan sejuk.
Ketidakcocokan : Aktivitas antimikroba dan metil
paraben jauh berkurang dengan adanya surfaktan nonionik, seperti
polisorbat 80, sebagai akibat dari micellization aktivitas. Namun, propilen
glikol (10%) telah ditunjukkan untuk mempotensiasi antimikroba yang
dari paraben di hadapan surfaktan nonionik dan mencegah interaksi antara
metil dan 80 polisorbat. Incompatibilitas lain dengan zat, seperti bentonit,
magnesium trisilicate, talk, tragacanth, natrium alginat, minyak esensial,
sorbitol, dan atropine juga bereaksi dengan berbagai gula
(Raymond, et al., 2009).
10
Penggunaan Konsentrasi (100%)
Sediaan topical 0,02-0,3
Larutan oral dan suspense 0,015-0,2
Sediaan rectal 0,1-0,18
(Raymond, et al., 2009).
Amelia, Asha. 2015. Masfaat Jeruk Nipis Untuk Wajah. tersedia online di
http://sehatsatu.com/manfaat-jeruk-nipis-untuk-wajah/ (Diakses pada 25
April 2015 pukul 21.34 WIB).
11
Dwiasturi, Rini. 2011. Pengaruh Penambahan CMC (Carboxymethyl Cellulose)
Sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol Sebagai Humektan dalam
Sediaan Gel Sunscreen Ekstrak Kering Polifenol Teh Hijau (Camellia
Sinensis L). Tersedia online di
https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal
%20Penelitian/vol13no2mei2010/2010%20Mei_06%20Rini_Dwiastuti.pd
f (Diakses 26 April 2015 pukul 20.08 WIB).
Marlina. 2011. Perawatan Wajah. Tersedia online di
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KE
LUARGA/195902031986032-
MARLINA/BU_112_Dasar_Rias/4__pERAWATAN_wAJAH.pdf
(Diakses pada 25 April 2015 pukul 17.45 WIB).
Nikkadarwati. 2015. Memilih Toner Wajah Sesuai Jenis Kulit. Tersedia online di
http://artikelkesehatanwanita.com/memilih-toner-wajah-sesuai-jenis-
kulit.html (Diakses pada 2 Mei 2015 pukul 18.30 WIB)
Nursiah, Hasyim. 2011. Formulasi sari mentimun (Cucumis sativus L.) sebagai
krim masker dengan berbagai konsentrasi emulgator nonionic. Tersedia
online di http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?
act=tampil&id=55716&idc=7 (Diakses pada 25 April pukul 20.09 WIB).
Raymond, et al,. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. America : The
Pharmaceutical Press.
12