Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ERIECK

PEKERJAAN : MAHASISWA
KOTA : MEDAN SUMATERA UTARA

POLIGAMI DALAM HUKUM POSITIF DAN PERSYARATANNYA

Pernikahan merupakan salah satu amalan yang baik yang dianjurkan didalam agama.
Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW juga mengatakan bahwa menikah itu dapat
menyempurnakan separuh agama dalam hadist nabi yang berbunyi :
“jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karena
itu, bertakwalah kepada Allah pada separuh yang lainnya” (HR. Al-Baihaqi )
Pengertian pernikahan terdapat pada pasal 1 UU no. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan
pasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi :
Pasal 1 UU 1 tahun 1974
“perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa”.
Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam
“Perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau
mitssaqon gholidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan
ibadah”.
Dan didalam Islam juga dibolehkan menikah lebih dari seorang istri atau yang lebih sering
dikenal dengan sebutan “poligami”. Namun, bagaimana poligami menurut hukum positif?
Dan apa syarat-syarat poligami? Simak artikel berikut ini.
Didalam pasal 3 ayat 1 UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dikatakan bahwa Pada
azasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri dan
seorang istri hanya boleh mempunyai seorang suami atau biasa disebut dengan monogami.
Akan tetapi di ayat 2 pasal 3 tersebut dikatakan bahwa pengadilan dapat memberikan izin
kepada seorang suami untuk beristri lebih dari seorang apabila dikehendaki oleh para pihak.
Dengan ini jelas bahwa untuk berpoligami maka harus ada kesepakatan dari para pihak dalam
hal ini suami harus mendapatkan izin dari istri.
Syarat lain yang harus dipenuhi seorang suami yang ingin berpoligami dijelaskan didalam
pasal 55 Kompilasi Hukum Islam dan pasal 56 Kompilasi hukum islam Jo.pasal 4 Uu No. 1
thn 1974 yang berbunyi :
Pasal 55 kompilasi hukum islam

1) Beristeri lebih  satu orang pada waktu bersamaan, terbatas hanya sampai empat
isteri.
2) Syarat utama beristeri lebih dari seorang, suami harus mampu berlaku adil terhada
p isteri‐isteri dan anak‐anaknya.
3) Apabila syarat  utama yang disebut pada ayat (2) tidak mungkin dipenuhi, suami 
dilarang beristeri  dari seorang.

Pasal 56 KHI Jo. Pasal 4 Uu no.1 thn 1974

1) Suami  yang  hendak  beristeri  lebih  dari  satu  orang  harus  mendapat  izin  dari 
Pengadilan Agama. 
2) Pengajuan permohonan Izin dimaksud pada ayat (1) dilakukan menurut pada  tata c
ara  sebagaimana diatur dalam  Bab.VIII Peraturan Pemeritah No.9 Tahun 1975. 
3) Perkawinan yang dilakukan dengan  isteri kedua, ketiga atau keempat tanpa izin dari 
Pengadilan Agama, tidak  mempunyai kekuatan hukum.  

Pengadilan agama membeikan izin kepada suami untuk beristri lebih dari seorang apabila
istri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai istri, istri mendapatkan cacat badan atau
penyakit yang tidak dapat disembuhkan, dan istri tidak dapat melahirkan keturunan1.
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa untuk berpoligami, selain harus memenuhi
persyaratan yang telah dijelaskan ada juga disana disebutkan bahwa suami harus bisa berlaku
adil terhadap anak dan istrinya. Pertanyaannya bagaimana hakim bisa menilai bahwa sisuami
benar-benar bisa berlaku adil?. Didalam Peraturan Pemerintah (PP) no.9 tahun 1975 tentang
pelaksanaan atas UU No. 1 tahun 1974 pasal 41 huruf c yang berbunyi :
c) ada atau tidak adanya kemampuan suami untuk menjamin keperluan hidup isteri-
isteri dan anak-anak, dengan memperlihatkan :
 surat keterangan mengenai penghasilan suami yang ditanda-tangani oleh
bendahara tempat bekerja; atau
 surat keterangan pajak penghasilan; atau
 surat keterangan lain yang dapat diterima oleh Pengadilan.
Dalam melakukan pemeriksaan, hakim harus memanggil dan mendengar isteri yang
bersangkutan dan pemeriksaan dipengadilan dilakukan oleh hakim selambat lambatnya 30
hari setelah diterima surat permohonan 2.
Apabila pengadilan berpendapat bahwa alasan pemohon sudah cukup, maka pengadilan
memberikan izin poligami kepada suami.
Demikian, semoga bermanfaat

1
Pasal 57 kompilasi hukum islam jo. Pasal 2 UU No.1 Thn 1974

2
Pasal 42 PP No.9 thn 1995

Anda mungkin juga menyukai