Anda di halaman 1dari 3

Nama : Atiqah Yumna

Kelas : XI MIPA 2
Mata Pelajaran : PPKn

Kasus Pelanggaran HAM dan Penyelesaiannya di Indonesia

 Di Pulau Sumatera

1. Siswi di Padang dipaksa menggunakan jilbab. Hal ini sempat terjadi pada awal tahun
2021, tepatnya di SMKN 2 Padang, Sumatera Barat. Seharusnya peserta didik tidak
boleh dipaksa mengenakan jilbab seperti yang dialami siswi nonmuslim di SMKN 2
Padang, karena ini telah melanggar Hak Asasi Manusia.
Solusi Penyelesaian :
Mengukuhkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 tahun 2014
tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah yang mengatur bahwa tidak ada kewajiban model pakaian kekhususan
agama tertentu menjadi pakaian seragam sekolah.

2. Kekerasan yang dilakukan aparat negara yang mengakibatkan puluhan warga


meninggal di Aceh Selatan pada 17 Mei 2003. Sejumlah warga disiksa dan ditembak,
serta sejumlah rumah dibakar.
Solusi Penyelesaian :
Pengadilan HAM dengan keseriusan Kejaksaan Agung untuk menindaklanjuti kasus
tersebut, dan menjatuhkan pidana kepada pihak yang bersalah.

 Di Pulau Jawa
1. Peristiwa Tanjung Priok terjadi pada tahun 1984 antara aparat dengan warga yang
berawal dari masalah SARA dan unsur politis. Akibat peristiwa ini, Tanjung Priok
pada saat itu disebut sebagai “The Killing Field”. Dalam peristiwa ini terjadi
pelanggaran HAM dimana ratusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan
penembakan.
Solusi Penyelesaian :
Karena peristiwa Tanjung Priok merupakan pelanggaran HAM yang bersifat berat,
maka penyelesaiannya dilakukan melalui pengadilan HAM, dan menjatuhkan pidana
kepada pihak yang bersalah. Serta mempertegas peraturan mengenai SARA dan
unsur – unsur lain agar lebih dihormati.

2. Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998 saat ribuan mahasiswa menggelar
longmarch / aksi demonstrasi ke gedung DPR/MPR untuk menolak pemilihan
kembali Soeharto sebagai presiden. Dalam peristiwa ini terjadi pelanggaran HAM
dimana 7 orang tewas dan 16 orang luka – luka akibat dipukuli, diinjak, dan
ditembak brutal oleh polisi.
Solusi Penyelesaian :
Karena Tragedi Trisakti terjadi karena penembakan oleh polisi, kasus ini
penyelesaiannya melalui pengadilan militer dan mempertegas peraturan mengenai
hak kebebasan berpendapat dan hak – hak lain agar lebih dihormati.
 Di Pulau Sulawesi

1. Bentrok polisi dan warga di Takalar pada tahun 2009. Hal ini dipicu ratusan orang
yang coba hentikan aktivitas pabrik gula milik PTPN XIV. Masalah kontrak tanah
yang jatuh tempo jadi pemicu utama. Massa tak terkendali lantaran ulah provokator
kemudian terlibat lempar batu. Sebanyak enam warga sipil alami luka tembak.
Sementara itu, tujuh personil kepolisian juga alami cedera dari level ringan hingga
sedang.
Solusi Penyelesaian :
Melaporkan kejadian pada Komnas HAM untuk mengukuhkan UU No. 39 tahun
1999 tentang HAM dan menegakkan keadilan hukum. Komnas HAM meminta
kepolisian untuk mengedepankan upaya persuasif dalam menyelesaikan, sebab
penyelesaian represif akan menambah korban baru, baik dari polisi maupun
masyarakat setempat. Komnas HAM juga meminta Kapolda agar menindak
aparatnya yang dianggap telah menyalahi prosedur pengamanan.

2. Tragedi Amarah (April Makassar Berdarah) pada tahun 1996. Adanya demonstrasi
yang dipicu oleh kenaikan tarif angkutan umum, terjadi bentrok parah yang diwarnai
aksi penyerbuan kampus. Tiga orang mahasiswa Universitas Muslim Indonesia
meregang nyawa akibat penganiayaan. Mereka adalah Syaiful Bya (21) mahasiswa
teknik arsistektur UMI, Andi Sultan Iskandar (21) mahasiswa ekonomi akuntansi
UMI, dan Tasrif (21) mahasiswa ekonomi studi pembangunan UMI. Hingga kini,
kasus tragedi Amarah tak kunjung mendapatkan keadilan.
Solusi Penyelesaian :
Dikarenakan kasus ini tak kunjung tuntas, maka solusinya adalah dengan melakukan
aksi unjuk rasa menuntut kasus pelanggaran HAM. Seharusnya, dalam hal ini
Komnas HAM menindak dan menjatuhkan sanksi pada pihak yang bersalah pada
tragedi ini.

 Di Pulau Kalimantan

1. Kasus kematian tersangka an. Sdr. Hendri Dedianto (alm) di dalam tahanan Polsek
Batu Licin. Kasus ini telah menjadi salah satu perhatian Komnas HAM mengingat
pada kasus tersebut diduga telah terjadi kesalahan prosedur dalam proses
pemeriksaan.
Solusi Penyelesaian :
Tim penyelidikan Komnas HAM perlu melakukan pendalaman guna memperoleh
klarifikasi dan informasi yang sebenarnya terkait perkembangan penanganan kasus
tersebut. Pihak Komnas HAM RI akan terus memonitor perkembangan pemeriksaan
kasus tersebut dengan melakukan koordinasi dengan penyidik di Mabes Polri.

2. Aksi pembunuhan gadis 20 tahun di Kutai Barat pada 1 Februari 2021. Motif
pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku dilatarbelakangi karena pelaku kesal saat
korban menolak diajak berhubungan badan.
Solusi Penyelesaian :
Pelaku dikenakani Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider 338
KUHP subsider 351 ayat 3 KUHP, yang ancaman hukumannya seumur hidup hingga
mati.
 Di Pulau Papua

1. Kasus Wamena Berdarah pada April 2003. Peristiwa Wamena berawal ketika
masyarakat sipil Papua, dikejutkan dengan penyisiran terhadap 25 kampung dan
desa. Penyisiran dilakukan akibat dari sekelompok massa tak dikenal yang
membobol gudang senjata Markas Kodim I 1702/Wamena dan menewaskan dua
anggota Kodim.
Solusi Penyelesaian :
Diselesaikan melalui mekanisme yudisial yaitu pemeriksaan di pengadilan,
sebagaimana diatur dalam UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
HAM. Komnas HAM selaku penyelidik melengkapi berkas penyelidikan untuk
ditindaklanjuti dengan langkah penyidikan oleh Kejaksaan Agung.

2. Kerusuhan Universitas Cenderawasih,di Jayapura 16 Maret 2006. Peristiwa berdarah


itu bermula ketika ratusan mahasiswa Universitas Cendrawasih melakukan aksi demo
menolak keberadaan PT Freeport Indonesia di Papua. Namun, demo yang digelar
selama 3 hari sejak 14 Maret 2006 itu berujung rusuh pada 16 Maret 2006. Empat
orang polisi dan seorang anggota TNI menjadi korban.
Solusi Penyelesaian :
Polisi menangkap beberapa warga yang diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Pada 18 Maret 2006, tim penyidik dari Polresta Jayapura dan Polda Papua
menetapkan 14 tersangka dalam kasus 16 Maret 2006 untuk ditindaklanjuti dan
diberi sanksi.

Anda mungkin juga menyukai