1
1
GENETIKA
PERCOBAAN I
NIM : H041201068
KELOMPOK : IV (EMPAT)
LABORATORIUM GENETIKA
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Makhluk hidup yang ada di muka bumi ini sangat beragam.Setiap jenis
membedakannya antara yang satu dengan yang lainnya.Sifat atau ciri yang
dimiliki oleh setiap makhluk hidup ada yang dapat diturunkan dan ada pula yang
mengikuti pola tertentu yang khas bagi setiap makhluk hidup.Pewarisan sifat dari
dari Austria.Beliau lahir tanggal 22 Juli 1822.Karena jasanya itu beliau dijuluki
misalnya warna biji dan bentuk biji yang diamati sampai generasi F2. Prediksi
awal Mendel dalam hal ini akan menghasilkan rasio fenotipe generasi F2 adalah
keturunan F2 hasil yang diperoleh mendekati rasio 9:3:3:1 sesuai dengan hipotesis
alternatif Mendel dimana kedua pangan alel bersegregasi secara bebas satu sama
(Campbell, dkk.,2008).
I.2 Tujuan Praktikum
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 26 Maret 2021 pukul
TINJAUAN PUSTAKA
Hibrid adalah turunan dari suatu persilangan antara dua individu yang
yang berbeda. Suatu genotip dihibrid adalah heterezigot padadua lokus. Dihibrid
membentuk empat gamet yang secara genetik berbeda dengan frekunesi yang
kira-kira sama karna orientasi acak dari pasangan kromosom nonhomolog pada
hidup yang tidak dimiliki oleh orang lain karena memperhitungkan sifat genetik
adalah perbandingan yang dimiliki makhluk hidup yang tidak dimiliki oleh orang
Perbandingan genetis merupakan suatu cara membedakan dua hal atau tiga
hal berbeda dalam pewarisan sifat dari orang tua kepada keturunannya yang akan
pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan dalam
dua sel anak”. Hukum ini berlaku untuk persilangan monohibrid (persilangan
turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu
nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, dan alel dominan (nampak dari
2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan dan satu dari
tetua betina.
3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda, alel dominan akan
selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif yang tidak
selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada
sari dari bunga tanaman yang bijinya berlekuk dan diserbukkan pada putik dari
bunga tanaman yang bijinya bulat.Semua keturunan F1 yang berupa suatu hybrid
F1 Genotip : Bb
F2
mengadakan segregasi, sehingga setiap gamet hanya menerima sebuah gen saja
(Suryo, 1986).
II.3 Hukum Mendel II
pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya, sehingga
secara bebas. Hukum hukum asortasi gen (get berpasangan secara bebas) :
1. Setiap satu gen dari alel berpasangan secara bebas dengan gen dari alel lain.
sifat berbeda, misalnya persilangan menggunakan sifat bentuk dan warna biji.
bijinya hijau (bbkk) disilangkan dengan tanaman yang bijinya bulat kuning
bulat kuning, bulat hijau, berkerut kuning, berkerut hijau. Mendel dapat
mengambil kesimpulan bahwa anggota dari sepasang gen memisah secara bebas
P: ♀ BBKK ♂bbkk
F1: BbKk
bulat kuning
F2 :
Dari percobaan yang dilakukan oleh Mendel diatas, diperoleh diagram
Sering kali kita ragu-ragu apakah data hasil percobaan yang kita lakukan
percobaan biologis itu tidak mungkin didapatkan data yang segera dapat
adanya penyimpangan antara hasil yang didapat dengan hasil yang diharapkan
secara teoritis harus dievaluasi. Suatu cara untuk mengadakan evaluasi itu ialah
𝑑2
𝑋2 = ∑( )
𝑒
Keterangan :
∑ : sigma (jumlah)
kebebasan, yang nilainya sama dengan jumlah kelas fenotip dikurangi dengan
perbandingan fenotip 3:1 (ada dominasi penuh), berarti ada 2 kelas fenotip,
sehingga derajat kebebasannya = 2 – 1 = 1. Jika terdapat sifat intermedier,
dalam suatu populasi yang bereproduksi secara seksual. Bagi suatu lokus genetik
yang memiliki produk gena lebih dari satu atau bersifat alelik,maka frekuensi
gena tersebut juga frekuensi alel dari lokus tersebut. Dalam hal ini perlu
diperhatikan bahwa untuk menghitung frekuensi suatu gena atau frekuensi alel
perlu diketahui dulu sebaran genotip dalam populasi yang diperiksa (Bandura,
1962).
tertentu dari persilangan tersebut. Metode chi kuadrat adalah cara yang tepat kita
pakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari hasil persilangan
denganh hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teotitis. Dengan cara
ini seorang ahli genetika dapat menentukan satu nilai kemungkinan untuk menguji
test), dan Uji kenormalan data dengan melihat distribusi data (Goodness of fit
Penyimpangan semu terjadi karena interaksi antar alel dan genetik sebagai
A. Interaksi Alel : Berbagai bentuk interaksi alel adalah interaksi dominan tidak
sempurna, kodominan, variasi dua atau lebih gen sealel (alel ganda), dan alel letal.
2. Kodominan, dua alel suatu gen yang menghasilkan produk berbeda dengan alel
yang satu tidak dipengaruhi oleh alel yang lain. Contohnya sapi berwarna merah
3. Alel Ganda, fenomena adanya tiga atau lebih alel dari suatu gen. Umumnya gen
tersusun dari dua alel alternatifnya. Alel ganda dapat terjadi akibat mutasi dan
mutasi menyebabkan banyak variasi alel.Gejala adanya dua atau lebih fenotipe
adanya variasi.
1. Atavisme, munculnya suatu sifat sebagai akibat interaksi dari beberapa gen.
Contoh atavisme adalah sifat genetis pada jengger ayam. Ada empat bentuk
jengger ayam, yaitu walnut (RP), rose (RRP), pea (rrP), dan single (rrpp).
2. Polimeri, bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif atau saling menambah.
Polimeri terjadi akibat interaksi atara dua gen atau lebih sehingga disebut juga
sifat gen ganda. Contoh polimeri terdapat pada percobaan persilangan gandum,
3. Kriptomer, sifat gen dominan yang tersembunyi jika gen tersebut berdiri
sendiri, namun gen dominan tersebut berinteraksi dengan gen dominan lainnya,
dimana gen dengan alel dominan menutupi kerja gen lain, epistatis resesif yaitu
gen dengan alel homozigot resesif mempengaruhi gen lain, epistatis gen dominan
rangkap adalah peristiwa dua gen dominan atau lebih yang bekerja untuk
gen yang saling melengkapi. Interaksi gen tersebut disebut juga epistatis gen
resesif rangkap.
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah alat tulis menulis,
III.1.2 Bahan
berbagai warna.
masing kantong berisi 20 biji genetic, terdiri dari 5 kuning hijua, 5 kuning
b) Diambil satu biji genetik dari kantong kanan dengan tangan kanan dan
satu biji genetik dari kantong kiri dengan tangan kiri pada waktu yang
melaporkan hasilnya pada asisten dan menulis hasil data kelas (data yang
IV.1 Hasil
1. Dominansi Penuh
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
∑ 8 4 2 2
Tabel IV.2 Uji Chi-square Data Kelompok
Kelp. K_B_ K_bb kkB_ kkbb
O 8 4 2 2
E 9 3 3 1
D -1 1 -1 1
d2 0,11 0,33 0,33 1
𝑒
x2 1,77
I 7 3 5 1
II 10 3 2 1
III 9 5 1 1
IV 8 4 2 2
V 11 2 1 2
VI 7 4 5 0
∑ 52 21 16 7
O 52 21 16 7
E 54 18 18 6
D -2 3 -2 1
d2 0,07 0,5 0,22 0,16
𝑒
x2 0,95
IV.2 Pembahasan
dan akan bertemu secara acak atau random.Metode yang digunakan adalah
bernas), 4 K_bb (Kuning kisut), 2 KkB_ (Putih bernas), 2 kkbb (Putih kisut). Jika
fenotipnya adalah 9:3:3:1. Maka ekspetasi yang sesuai dengan teori Mendel
bernas), dan 1 kkbb (Putih kisut). Dari hasil perhitungan telah didapatkan 2 =
1,77. Oleh karena ada empat kelas fenotip (yaitu kuning bernas, kuning kisut,
putih bernas, dan putih kisut), berarti ada 3 derajat kebebasan yaitu 4 – 1 = 3.
Angka 1,77 tidak tercantum pada tabel, tetapi angka itu terletak antara angka 1,42
dan 2,37. Nilai kemungkinannya terletak antara 0,50 dan 0,70. Karena nilai
kemungkinan itu lebih besar daripada 0,05 (batas signifikan) maka dapat diambil
bernas), 21 K_bb (Kuning kisut), 16 kkB_ (Putih bernas), dan 7 kkbb (Putih
kisut). Jika menurut teori Mendel karena bersifat dihibrid (K_B_) maka
perbandingan fenotipnya adalah 9:3:3:1. Maka ekspetasi yang sesuai dengan teori
(Putih bernas), dan 6 kkbb (Putih kisut). Hasil ekspetasi ini diperoleh dari
yaitu 96. Pada K_B_ , menurut teori Mendel dihasilkan 9/16 × 96 = 54 yang
bersifat kuning bernas, namun dari percobaan diperoleh 52 berarti deviasi sebesar
-2, dimana deviasi ini diperoleh dari hasil yang diperoleh dikurangi dengan
ekspetasi. Pada K_bb dan kkB_, menurut teori Mendel dihasilkan 3/16 × 96 = 18
yang bersifat kuning kisut dan putih bernas, namun dari percobaan diperoleh 21
kuning kisut dan 16 putih bernas berarti terdapat deviasi sebesar 3 pada kuning
kisut dan -2 pada putih bernas. Dan pada kkbb, menurut teori Mendel dihasilkan
1/16 × 96 = 6 yang bersifat putih kisut, namun dari percobaan diperoleh 7 berarti
Dari data-data tersebut hasil dari total deviasi pangkat dua dibagi dengan
total ekspetasi maka diperoleh nilai X2 (chi-square) total sebesar 1,58. Nilai chi-
square ini dicari untuk membuktikan data hasil percobaan yang dilakukan dalam
praktikum sudah sesuai dengan teori yang ada supaya percobaan yang dilakukan
kebebasannya.
V.1 Kesimpulan
8:4:2:2 dengan melakukan percobaan dengan cara mengambil dari kantong secara
fenotipe dengan rasio mendekati perbandingan 9:3: 3:1, dan nilai kemungkinan
yang diperoleh terletak antara 0,50 dan 0,70. Karena nilai kemungkinan itu lebih
besar daripada 0,05 (batas signifikan) maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil
V.2 Saran
Cahyono, F., 2010. Kombinatorial dalam Hukum Pewarisan Mendel. Institut Teknologi
Bandung.
Oktarisna, F. A., Andy, S., Arifin, N. S., 2013. Pola Pewarisan Sifat Warna Polong
Nusantari, E., 2013. Jenis Miskonsepsi Genetika yang Ditemukan pada Buku Ajar di
Hasanuddin. Makassar.
Putri E. D., 2013. Aplikasi Kombinator dalam Analisis Genetika Mendelian. Jurnal
Press
Yunus Effendi, 2020. Buku Ajar Genetika Dasar. Pustaka Rumah C1nta. Magelang
Lewin, P. D., 1998. Embryology and the Evolutionary Synthesis: Waddington,
Leeds, Leeds.
McElreath, R., & Henrich, J., 2007. The Oxford Handbook of Evolutionary Psychology
51(6), 857-872.
Tariq, S., 2020. The Case of Qualitative Genetics in Fish. International Journal Paper
Veyver, I. B., & Peng, H.-H., 2008. Mendelian Inheritance and Its Exceptions. Glob.
Schwarzbach, E., dkk, 2014. Gregor J. Mendel - Genetics Founding Father. Czech J.