Anda di halaman 1dari 6

UAS ANTROPOLOGI 2019

Review Jurnal
PARADIGMA ILMU SOSIAL-BUDAYA
-SEBUAH PANDANGAN-
Oleh Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, M.A.

Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Gasal


Mata Kuliah Antropologi

Dosen Pengampu
Surono, M.A.

Disusun Oleh
Nama : Annisa Khoirul Azizah
Kelas : R23F
NIM : 18081772

JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA
2019
UAS ANTROPOLOGI 2019

Review Jurnal Paradigma Ilmu Sosial-Budaya


-Sebuah Pandangan-

Judul Sebuah Pandangan


Jurnal Paradigma Ilmu Sosial-Budaya, -Sebuah Pandangan-
Halaman Jurnal 24 Halaman
Penulis Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, M.A.
Reviewer Annisa Khoirul Azizah [18081772]
Program Studi Psikologi
Tanggal Review 12 Januari 2019

I. Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah Penulis bermaksud
untuk mengkaji secara khusus dan rinci tentang apa yang
dimaksud sebagai paradigma serta mempunyai sebuah
konsep penting guna memahami perkembangan dan
mengembangkan ilmu-ilmu sosial-budaya.
II. Latar Belakang Sebelum “paradigma“ menjadi sebuah konsep yang populer,
para ilmuwan sosial-budaya telah menggunakan beberapa
konsep lain dengan makna yang kurang lebih sama, yakni:
kerangka teoritis (theoretical framework), kerangka
konseptual (concep-tual framework), kerangka pemikiran
(frame of thinking), orientasi teoritis (theoretical
orientation), sudut pandang (perspective), atau pendekatan
(approach). Kini istilah pa-radigma sudah mulai banyak
digunakan oleh ilmuwan sosial-budaya. Meskipun demi-
kian, dalam buku ini istilah-istilah lama tersebut juga tetap
akan digunakan, dengan makna yang kurang-lebih sama
dengan paradigma (paradigm).
Kelalaian Kuhn untuk menjelaskan secara rinci apa yang
dimaksudnya sebagai paradigma telah menyulitkan kita
untuk menggunakannya sebagai konsep penting guna
memahami perkembangan dan mengembangkan ilmu-ilmu
sosial-budaya. Sementara itu, tidak banyak ilmuwan sosial-
budaya yang menggunakan perspektif Thomas Kuhn untuk
memahami perkembangan-perkembangan teori dalam ilmu-
ilmu sosial-budaya. Untuk mengatasi kesulitan ini penulis
UAS ANTROPOLOGI 2019

akan mencoba menguraikan apa yang dimaksud sebagai


paradigma.

III. Subyek Subyek Penelitian yang ingin diteliti oleh Penulis adalah
Penelitian konsep dari teori pemikiran Kuhn terhadap makna
Paradigma.
IV. Metode  Metode penelusuran faktanya menggunakan metode
Material yang menggali informasi tentang arti dan
konsep Paradigma dari beberapa dokumen dan
pandangan Paradigma dari oranglain..
 Metode pengumpulan datanya menggunakan
metode kepustakaan, hipotesa, dan observasi.
 Metode Penelitian menggunakan metode
Korelasional yang mengkaji konsep pemaknaan
tentang Paradigma yang penulis miliki dengan
konsep pemaknaan tentang Paradigma yang Khun
miliki .
V. Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dapat
dikemukakan bahwa Paradigma adalah seperangkat konsep
yang berhubungan secara logis antara satu dengan yang lain
yang membentuk sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi
untuk memahami, menafsirkan, dan menjelaskan kenyataan
dan atau masalah yang dihadapi (Ahimsa-Putra, 2009: 2)
VI. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis
Penelitian untuk mengkaji bagaimana secara khusus dan rinci tentang
apa yang dimaksud sebagai Paradigma serta mempunyai
sebuah konsep penting guna memahami perkembangan dan
mengembangkan ilmu-ilmu sosial-budaya, dapat di
kemukakan beberapa pendapat berikut :
1. Bahwa suatu paradigma merupakan suatu perangkat
konsep yang digunakan untuk memandang,
mempelajari dan menjelaskan gejala-gejala empiris.
Konsep-konsep ini sebagian berupa atau memuat
asumsi-asumsi dasar, nilai-nilai, model, ma-salah-
masalah, istilah-istilah tertentu, metode penelitian,
UAS ANTROPOLOGI 2019

metode analisis, hasil analisis dan representasi


2. Asumsi dasar, nilai-nilai dan model merupakan unsur
paradigma yang biasanya bersifat implisit, namun
kehadirannya menjadi dasar bagi unsur-unsur
paradigma yang lain. Dalam asumsi-asumsi dasar,
nilai-nilai dan model terkandung pandangan-
pandangan filosofis dari suatu paradigma. Pandangan-
pandangan filosofis inilah yang biasa disebut
“epistemologi”.
3. Masalah penelitian, metode penelitian dan metode
analisis, sebenarnya merupakan bagian dari sebuah
paradigma, sehingga suatu metode penelitian dan suatu
metode analisis tidak dapat berdiri sendiri terlepas dari
unsur paradigma yang lain. Oleh karena itu, nama
suatu metode penelitian sebenarnya harus sesuai
dengan nama paradigmanya. Dengan demikian, istilah
“penelitian kualitatif” dan “penelitian kuantitatif”
sebenarnya kurang tepat, kecuali jika “penelitian” di
situ diartikan sebagai “pengumpulan data”. Sebagai
bagian dari sebuah paradigma, nama sebuah kegiatan
penelitian akan lebih tepat jika disebut sebagai
penelitian evolusi, penelitian difusi, penelitian
struktural, penelitian fungsional, penelitian
fenomenologis, penelitian interpretif, dan seterusnya.
4. Sebuah paradigma sebagai sebuah kerangka pemikiran
tidak sama dengan prosedur penelitian ataupun format
proposal. Dalam paradigma berbagai unsur yang ada di
dalamnya tidak harus dipandang sebagai hal-hal yang
berurutan secara kronologis, walaupun unsur-unsur
tersebut saling berhubungan satu sama lain, dan
kehadiran unsur-unsur tersebut dapat membentuk
sebuah paradigma tidaklah berlangsung bersamaan.
5. Istilah “pendekatan kuantitatif“ dan “pendekatan
kualitatif“ sebaiknya tidak lagi digunakan, kecuali jika
UAS ANTROPOLOGI 2019

telah ada pendefinisian baru tentang makna dari istilah


tersebut yang lebih memuaskan. Nama untuk
pendekatan yang digunakan sebaiknya adalah nama
paradigmanya, sebagaiman yang telah dipaparkan di
atas.

VII. Kelebihan 1. Dasar teori dan Hipotesis Tepat


Penelitian 2. Menggunakan banyak metode analisis
3. Menggunakan banyak referensi sumber
4. Menggunakan banyak variabel analisis.
VIII. Kekurangan Data pembuktian untuk Faktanya sebagian besar dari asumsi
Penelitian dan kutipan oranglain, dan kurangnya bukti wawancara
secara langsung. Atau pembuktian dari hipotesa di
masyarakat.
IX. Saran Saran dari penulis antara lain :
 Diharapkan agar para ilmuwan yang menggunakan
perspektif dari Thomas Kuhn atau perspektifnya
masing-masing untuk lebih menjelaskan secara rinci apa
yang dimaksud dengan sebuah Paradigma serta lebih
konsisten dengan konsep yang mereka gunakan.
X. Referensi Penulis menggunakan banyak referensi untuk menyusun
jurnal dan melaksanakan penelitian ini. Dibawah ini adalah
contoh dari referensi yang penulis gunakan :
 Ahimsa-Putra, H.S. 2008. Paradigma dan Revolusi
Ilmu Dalam Antropologi Budaya: Sketsa Beberapa
Episode. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Yogyakarta;
Universitas Gadjah Mada.
 Cuff, E.C. dan G.C.F.Payne (eds.). 1979. Perspectives
in Sociology. London: George Allen & Unwin.
 Inkeles, A. 1964. What is Sociology?. Englewood Cliffs,
N.J.: Prentice-Hall.
 Kuhn, T. 1970. The Structure of Scientific Revolutions.
Chicago: The University of Chi-cago Press. Second
Edition, Enlarge
UAS ANTROPOLOGI 2019

Anda mungkin juga menyukai