Isi Proposal Revisi 3
Isi Proposal Revisi 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjalar dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya
berwarna hijau kemerahan atau berwarna ungu. Umbinya berawal dari cabang
makanan ringan, salah satu makanan ringan yang terbuat dari kentang adalah
keripik kentang atau chips kentang. Chips Kentang adalah potongan tipis
kentang yang digoreng deep fried atau dipanggang sampai garing. Keripik
buatan atau MSG). Keripik kentang adalah bagian penting dari pasar
"barat" lainnya. Makanan ringan atau snack adalah istilah bagi makanan yang
bukan merupakan menu utama (makan pagi, makan siang atau makan
1
malam). Makanan yang dianggap makanan ringan adalah sesuatu yang
memberi sedikit suplai energi ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk
dinikmati rasanya.
produk merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan daya saing
pengendalian mutu pada produk keripik kentang tersebut, salah satu merk dari
keripik kentang yang beredar dipasaran adalah Chitato Potato Chips. Kajian
B. Tujuan Kegiatan
Semarang.
C. Manfaat Kegiatan
2
Manfaat yang dapat diambil dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di PT.
baku kentang.
Semarang.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kentang
yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula.
Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di
Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak ribuan tahun
semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di
dataran tinggi.
Spanyol dari Peru ke Eropa sejak tahun 1565. Semenjak itulah, kentang
di Indonesia, tumbuhan ini mulai ada semenjak tahun 1794, dimulai dengan
Priangan dan Gunung Tengger. Pada tahun 1812, kentang sudah dikenal dan
1000 mdpl hingga 2000 mdpl, pada tanah humus. Tanah bekas letusan
4
gunung berapi yang berstruktur remah lebih disukai. Berikut klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Upakelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : S. tuberosum
juga ada zat solanin yang dikenal sebagai obat penenang, anti kejang, anti
jamur, dan pestisida. Kompresan air kentang ini dikenal sangat membantu
5
pengobatan luka pada kulit, terlebih di negara miskin yang sulit cangkok
Informasi gizi pada tiap 100 gram kentang dapat dilihat pada Tabel 1.
6
Tabel 1: Informasi Nilai Gizi Kentang
Chitato Potato Chips adalah salah satu merek kategori produk makanan
diproduksi oleh PT. Indofood Fritolay Makmur yang merupakan anak perusahaan
dari PT. Indofood, sebuah produsen makanan yang cukup besar di Indonesia.
digemari oleh banyak orang. Di beberapa daerah di Indonesia pun ada yang
perlu adanya kajian mengenai pengawasan produksi dan pengawasan mutu proses
7
1. Informasi Nilai Gizi, Lemak, Kolesterol dan garam Pada Snack Chitato Potato
Chips.
Informasi gizi yang bertujuan untuk memberi informasi nilai gizi pada
suatu produk makanan guna menghindari informasi yang simpang – siur pada
masyarakat luas, Informasi gizi pada snack chitato potato chips diambil dari
kemasan snack chitato potato chips ukuran 600 gram. Informasi gizi chitato
No. Nilai Gizi Pada 600 Gram Chitato Potato Chips (AKG)
1. Total energi 80 Kkal
2. Energi dari lemak 40,5 Kkal %
3. Natrium / Sodium 105 mg (4%)
4. Karbohidrat total 8 g (3%)
5. Serat pangan 0 g (0%)
6. Gula 0 g (0%)
7. Protein 1 g (2%)
8. Vitamin A 0%
9. Vitamin C 6%
10. Kalsium 0%
11. Zat besi 0%
12. Kalium 6%
Sumber : AKG Pada Kemasan Chitato Potato Chips 2016
Sedangkan untuk kadar kalori dari snack chitato potato dapat dilihat pada
Tabel 3.
No
Kadar kalori Pada 600 Gram Chitato Potato Chips
.
1. Lemak / Kalori 80 Kkal
2. Lemak Total 4,5 gr
3. Lemak Jenuh 0 gr
Sumber : Kemasan Chitato Potato Chips 2016
Jenis golongan lemak, kolesterol dan garam pada 600 gram snack chitato
8
Tabel 4. Kadar lemak, Kolesterol dan Garam Chitato Potato Chips
No
Kadar lemak, Kolesterol dan Garam Chitato Potato Chips
.
1. Lemak Sedang
2. Kolesterol Rendah
3. Garam Rendah
3. Lemak total 4,5 g (7%)
Sumber : Kemasan Chitato Potato Chips 2016
B. Pengendalian Mutu
kurang baik pada tahapan rangkaian mutu yang relevan untuk mencapai
memastikan apakah kebijakan dalam hal mutu (standar) dapat tercermin dalam
hasil akhir. Dengan perkataan lain pengawasan mutu merupakan usaha untuk
mempertahankan mutu atau kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai
perusahaan.
9
Dengan demikian, dalam hal pengawasan mutu semua produk yang
penyimpangan yang terjadi harus dicatat serta dianalisis agar dapat digunakan
mutu bahan baku, pengawasan mutu proses dan pengawasan mutu produk
metode-metode tersebut untuk memperoleh hasil dengan mutu yang lebih baik.
pada tingkatan - tingkatan dan toleransi yang dapat diterima oleh konsumen.
proses atau menghilangkan penyebab timbulnya hasil yang kurang baik pada
rangkaian mutu yang relevan agar tercapai hasil guna yang ekonomis.
10
pekerja dan sanitasi lingkungan. Kegiatan sanitasi dalam industri pangan
(Sunaryo, 1985).
secara fisik, kimia, biologi, dan mikrobiologi pada semua tahapan proses yang
harus dilakukan secara aseptis sehingga layak untuk diproses selanjutnya. Mutu
11
c. Pengendalian mutu proses sebaiknya menggunakan pendekatan sistem
produksi akhir.
konsumen. Produk akhir yang dihasilkan dari proses produksi harus memenuhi
Kesehatan dari segi mikrobiologi, kimia dan fisik, serta tidak boleh
mikrobiologi meliputi TPC (Total Plate Count), E.Coli, coliform, dan yeast.
12
Sedangkan pengujian organoleptik meliputi warna, bau, dan rasa. (Ingglet,
1970).
5. Mutu Kentang
Mutu kentang termasuk dalam mutu bahan baku dalam proses pengolahan,
berikut adalah beberapa kriteria dari kentang segar, kentang cacat, kentang tua
a. Kentang segar
Yaitu, umbi batang tanaman kentang dalam keadaan utuh, bersih dan
segar. Tidak ditemukan luka fisik, cacat, busuk, hama yang menempel atau
kotoran hitam yang menempl pada bagian daging kentang dan memiliki
13
Tabel 5. Kriteria Kentang Segar
No
Kriteria Keterangan
.
1. warna daging Putih, Kuning, Putih kekuning-kuningan
atau kuning keputih-putihan.
2. Bentuknya Bulat, Lonjong/ Lonjong bulat.
3. Keseragaman Ukuran Ukuran yang seragam sesuai dengan
penggolongan 4 macam ukuran berat.
Toleransi diatas/dibawah ukuran berat
masing-masing 5 % maksimum.
4. Ke rataan permukaan Tidak lebih dari 10 % berat kentang dalam
kentang partai mempunyai benjolan yg lebih besar
dari 1 cm.
Sumber : Mutu Buah dan Sayur 20014
b. Kentang cacat
warna, bermata dalam atau karena kerusakan lain, kecuali bila cacat tersebut
c. Kentang tua
Kulit kentang kuat & tidak lebih dari 5 % berat kentang dalam
Bila kulit kentang cukup kuat dan tidak lebih dari 10 % berat
permukaannya.
14
Secara umum pengolahan snack chitato potato chip dari mulai penyedian
bahan baku sampai pengemasan dan distribusi memlalui berbagai tahapan proses,
diantaranya:
atau pembuatan bahan makanan. Jika bahan baku yang digunakan mutunya
baik maka diharapkan produk yang dihasilkan juga berkualitas. Evaluasi mutu
dilakukan untuk menjaga agar bahan yang digunakan dapat sesuai dengan
syarat mut yang digunakan. Bahan utama yang digunakan adalah kentang yang
2. Pensortiran
3. Pembersihan
kotoran yang menempel. Kegiatan ini dilakukan biasanya kentang dialiri di bak
4. Pengupasan kulit
dengan
15
cara manual dengan tenaga manusia dan otomatis dengan mesin penggaruk
atau bersih dari kulit dan kotoran lainnya, namun kekurangannya tenaga kerja
yang dibuthkan sangatlah banyak agar kentang yang jumlahnya banyak dapat
5. Pemotongan / Pengirisan
pengolahan snack chitato potato chips. Karena ketika ukuran kentang akan
kelombang pada kripik kentang dan merupaan ciri khas dari snack chitato
potato chips.
6. Penggorengan
dilakukan dengan suhu dan waktu tertentu agar kentang menjadi kripik yang
renyah sesuai dengan mutu yang diterapkan dipabrik. Penggorengan ini juga
7. Penirisan Minyak
16
menempel pada kripik terbuang dan membuat kripik memiliki daya simpan
yang lama.
8. Mixing
berputar 180̊ dan pada waktu yang telah ditentukan yang memungkinkan
9. Pengemasan
seal dan diberi rongga udara yang memungkinkan keripik tetap renyah dan
kerusakan pada
sangat penting dilakukan karena dari penyimpanan ini lah kita bisa tahu mutu
17
Penyediaan Bahan
Sortasi
Limbah Kulit
Pengupasan Kulit Kentang
Pemotongan
Minyak Penggorengan
goreng Uap air
Sisa
Penirisan
minyak
BPT : Flavor,
Pewarna, aroma,
pengawet dll. Mixing
Pengemasan
Keripik Kentang
Distribusi
18
BAB III
METODE KEGIATAN
berikut:
Kerja Lapangan (PKL) atau magang di PT. Indofood Fritolay Makmur, Semarang
langsng atau tatap muka antara penulis dan narasumber, tepatya dilakukan di
19
melaksanakan kegiatan PKL. Berikut merupakan metode pengumpulan data
langsung berkaitan dengan proses produksi snack Chitato Potato Chips serta
produksi.
perusahaan dan topik yang berkaitan dengan proses produksi Snack Chitato
lapangan.
c. Bimbingan
Universitas Semarang.
d. Pencatatan
20
kondisi umum perusahaan, sejarah berdirinya perusahaan dan data lainnya
b. Studi Pustaka
kegiatan PKL dengan data yang sudah ada secara teori dari berbagai
literatur
atau pustaka yang sudah ada pada berbagai bahan kajian dalam penulisan
c. Dokumentasi
berupa foto – foto kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan PKL sebagai
bukti fisik.
21
BAB IV
A. Nama Kegiatan
1. Kegiatan PKL ini diikuti oleh Mahasiswa S1 Teknologi Hasil Pertanian (Ilmu
dengan waktu yang telah ditetapkan oleh pihak industri atau perusahaan
3. Kegiatan PKL ini dapat diambil untuk masa kegiatan PKL selama ± 1 – 3
4. Peserta kegiatan PKL diwajibkan untuk membuat laporan akhir kegiatan PKL
yang terkait dengan hal – hal yang telah dihadapi, didapat, dipelajari, dan
bersangkutan.
berikut :
22
Lama PKL : ± 1 Bulan (24 hari kerja)
SEMARANG.
Tengah
No Minggu
Kegiatan I II III IV
.
1 Persiapan dan pengenalan kondisi
lingkungan perusahaan
2 Pengamatan dan pengambilan data
primer kegiatan produksi
3 Pelaksanaan dan Pengambilan data
primer dan sekunder di lapangan
23
4 Melengkapi data untuk persiapan
penyusunan laporan Praktik Kerja
Lapangan
F. Pelaksana Kegiatan
E-mail : adihidayanto95@gmail.com
NIM : D.111.14.0092
24
BAB V
PENUTUP
A. Penutup
Demikian proposal praktek kerja lapangan industri hasil pertanian ini saya
untuk dapat dipahami bersama dan dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan
dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), sehingga besar harapan saya
MAKMUR, Semarang. Proposal kegiatan PKL ini masih bersifat fleksibel, segala
hal dan ketentuan yang belum ada dan tercakup dalam proposal ini, dapat
perusahaan.
kegiatan PKL ini dapat berjalan dengan lancar sesuia target dan tujuan yang
hendak dicapai.
25
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A., R. A., Edwards, G. H., Fleet dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan.
Terjemahan oleh Hari Purnomo dan Adiono. UI Press, Sukabumi.
Ingglet, G.E. 1970. Corn, Culture, Manufacture and Processing Product. The AUI
Publishing Co. Inc. Wesport Connecticut.
Ishikawa, K., dan J. Lu., David. 1992. Pengendalian Mutu terpadu. Penerbit PT.
Remaja Rosdakarya. Bandung.
26
Susanto, T., dan B. Saneto. 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. PT.
Bina Ilmu, Surabaya
27
Lampiran 1. Bidang Kajian Praktik Kerja Lapangan
I. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
C. Struktur Organisasi
D. Tenaga Kerja
produk
28
IV. PERALATAN PRODUKSI
A. Peralatan Produksi
B. Tenaga Penggerak
V. PENGENDALIAN MUTU
A. Sanitasi
B. Penanganan Limbah
C. Promosi
29
Lampiran 2. Garis Besar Laporan Praktik Kerja Lapangan
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR ILUSTRASI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
A. Kentang
B. Proses Pengolahan
B. Materi
C. Metode
30
A. Latar Belakang Perusahaan
Perkembangan Perusahaan
3. Struktur Organisasi
4. Tenaga Kerja
B. Proses Pengolahan
V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
31
Lampiran 3. Biodata Penulis
32