Anda di halaman 1dari 16

ASKEP KEPERAWATAN PADA KELUARGA IBU IROH

A. Pengkajian.
1. Identifikasi data keluarga
 Nama keluarga : Keluarga Ibu Iroh
 Alamat : RT 5, RW 5, Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Bogor.
 Komposisi keluarga
Nama JK Hub. Umur Tempat Lahir Pekerjaan Pendidikan
Jayadi Lk Bapak 30 Parung Jualan SLTP
Iroh Pr Ibu 23 Tegal IRT SD
Ani Pr Anak 9 Parung Pelajar Kelas III MI
Aria Lk Anak 2 Parung - -

 Tipe Keluarga : Keluarga Inti dengan 2 orang anak


 Latar belakang budaya : Bapak penduduk asli parung sedangkan ibu berasal
dari tegal.jawa tengah
 Agama : Islam, Bapak biasanya ke mesjid setiap magrib dan hari jum’at
 Status kelas sosial : Bapak bekerja jualan rujak setiap hari, perkiraan
pendapatan berdasarkan pengeluaran/bulan : Rp. 500.000,-
 Rekreasi : keluarga tidak pernah melakukan rekreasi bersama karena mereka
mengganggap itu bukan kebutuhan
2. Tahap perkembangan dan riwayat keluarga
 Tahap perkembangan keluarga : keluarga dengan anak sekolah
 Tugas perkembangan keluarga :
 Riwayat keluarga : Keluarga merasa tidak ada hal yang perlu diceritakan atau
sejarah yang menyakitkkan.
 Genogram keluarga

Nene Nene
Kakek Kakek
k k

Bapak Ibu
Jayadi Iroh

Anak Anak
Aria Ani
3. Data Lingkungan
 Karakteristik Rumah : Status rumah Menempel pada rumah orang tua yang
terdiri dari 1 kamar tidur, 1 ruang tamu dan dapur kecil dan 1 kamar mandi
beserta WC, Sumber Air diangkut setiap hari dari tetangga
 Setiap kamar mempunyai penerangan yang kurang diserta ventilasi yang tidak
memadai, kondisi rumah kotor, jarang dibersihkan dengan alasan tidak
sempat, Pengaturan perabot rumah tidak tertata.
 Lingkungan keluarga;
 Mobilisasi keluarga. Angkutan umum ada setiap saat, tapi keluarga jarang
bepergian karena butuh biaya, untuk belanj asehari-hari menunggu lewat
didepan rumah
 Hubungan keluarga dengan sekitarnya :
 Jaringan support sosial lainnya : Keluarga mempunyai struktur pemerintahan
mulai dari RT, RW dan Desa, puskesmas dekat dengan rumah, tapi jarang
digunakan karena alas an tidak ada uang dan mahal berobat ke Puskesmas.
Keluarga juga tidak mempunyai kartu sehat. sarana pendidikan tersedia adalah
SD.
4. Struktur Keluarga
 Pola komunikasi : Bapak adalah pengambil keputusan dalam keluarga, jarang
dilakukan musyawarah dengan anggota keluarga yang lain
 Struktur kekuatan :.
 Struktur Peran : peran yang tertinggi ada ditangan bapak
 Nilai-nilai keluarga :
5. Fungsi Keluarga
 Fungsi afektif : Keluarga merasakan bahwa hidup harus dijalani apa adanya
sebagi takdir
 Fungsi sosialisasi :
 Fungsi perawatan kesehatan : Setiap ada anggota keluarga yang sakit mereka
memakai obat-obat tradisional dan membeli obat di warung, jarang berobat ke
Puskesmas.
 Koping Keluarga
 Stressor keluarga : Keluarga merasakan kesulitan ekonomi
 Kemampuan keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat sangat
tergantung dari bapaknya
 Keluarga tidak menggunakan support sosial lainnya biasanya keluarga
berhutang ke tengkulak jika butuh uang dan dibayar sewaktu panen ikan yang
dipeliahara didepan rumah.
6. Pemeriksaan Fisik anggota keluarga

B. Diagnosa keperawatan
1. Potensial ( Wellness ) :
2. Resiko : Resiko terjadinya penyakit infeksi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal bahaya dari kurangnya ventialsi
3. Aktual :
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELURGA Tn. N
DENGAN MASALAH UTAMA
DI DESA WARU JAYA

A. PENGKAJIAN

!. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn. N
2. Umur : 25 tahun
3. Pekerjaan : Karyawan swasta
4. Pendidikan : SD
5. Suku : Sunda
6. Alamat dan No Telp : Rt. 6 / RW 05 Waru Jaya Parung
7. Komposisi Keluarga

NO NAMA JK PEKERJAAN HUBUNGAN TEMPAT/TGL PENDIDIKAN


DGN KK LAHIR
1. Ny. N P Ibu R. Tangga Istri KK 25 th SD
2. An. Y P - Anak 4,5 th -

8. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Kasus

: Tinggal serumah
9. Tipe Keluarga : keluarga inti
(karena terdiri dari ayah, ibu dan anak)

10. Suku : sunda, tidak ada kebiasaan budaya yang merugikan


kesehatan.

11. Agama : Islam

12. Status Sosial Ekonomi

Berikut akan diuraikan berdasarkan pemasukan dan pengeluaran keluarga yang


dikonversi dalam pemasukan dan pengeluaran / bulan :
NO PEMASUKAN JUMLAH PENGELUARAN JUMLAH
(Rp)
1 Gaji / bulan 700.000,- Bahan makan / lauk pauk 300.000,-
10.000 / hari
2 -- Listrik 30.000,-
3 - Transportasi 60.000,-
4 - Dana Sosial Lainnya 10.000,-
5 - Kesehatan 150.000,-
TOTAL 700.000,- TOTAL 550.000,-
SISA 150.000,-

Dilihat dari tabel diatas dapat dismpulkan bahwa pemasukan keluarga lebih banyak
dibanding pengeluaran, keluarga mengatakan sisa penghasilan disimpan, rata-rata setiap
bulan Rp. 150.000,-. Keluarga mengatakan untuk saat ini pendapatan keluarga cukup
untuk biaya kebutuhan sehari-hari.

13. Aktifitas Rekreasi Keluarga

Sehari- hari keluarga biasa menonton TV atau VCD, sedangkan rekreasi bersama diluar
rumah pada saat belanja kebutuhan sehari-hari di pasar setiap satu minggu sekali.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

14. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini :


Keluarga berada pada tahap 3 yaitu keluarga dengan anak prasekolah.
15. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum terpenuhi :
Pembagian waktu untuk perhatian ke anak karena tadinya ibu bekerja.
16. Riwayat Keluarga Inti :
Tn N :
Tn. H mengatakan belum pernah sakit serius, paling batuk pilek karena lelah
seharian bekerja atau kehujanan di perjalanan. Kalau sakit paling beli obat sendiri
atau berobat ke Puskesmas. Tidak merokok dan minum kopi setiap pagi saja.
Seminggu yang lalu baru menderita batuk pilek.
Ny. N :
Ny. M mengatakan, tidak ada penyakit kronis, paling sakit ringan (batuk pilek).
Untuk mencegah kehamilan ibu menggunakan KB suntik.
Seminggu yang lalu baru menderita batuk pilek.
An. Y :
An. Y pernah menderita penyakit TB paru pada umur 3 tahun dan telah
mendapatkan pengobatan tapi pernah putus selama 1 bulan. Tapi telah diberi
sisipan dan pengobatan dilanjutkan sampai tuntas. Saat ini An. Y sudah
diberobatkan di dokter spesialis anak, dan dianjurkan pengobatan untuk selama 6
bulan. Tidak mau makan meskipun sudah diberi vitamin

Keluarga sering beli obat di warung bila sakit dan kalau tidak sembuh pergi berobat ke
Puskesmas atau dokter praktek. Tidak ada pengalaman yang negatif terhadap pelayanan
petugas kesehatan. Keluarga pernah mendapat informasi tentang penyakit TB paru dari
mahasiswa yang dulu tapi sekarang sedang lupa.
17. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari kedua orang tua Tn. R dan Ny. M tidak ada yang mempunyai penyakit kronis
atau menulart. Paling sakit yang diderita hanya batuk dan pilek saja.

III. LINGKUNGAN
18. Karakteristik Rumah

a. Kepemilikan Rumah : Milik sendiri.

b. Luas Bangunan : Kurang lebih 21 M2, tidak ada pekarangan sisa/


halaman
c. Jenis Bangunan : Permanen, lantai keramik

d. Saranan Kesehatan Lingkungan :


Sumur dan Kondisi Air : Sumur gali, air tidak bau,
tidak berwarna dan tidak berasa.

WC / Jamban : Septic tank, bersih, angsa trin


Tempat Sampah : Ada, belakang rumah.

SPAL : Ada, sebagian terbuka dan dialirkan ke got di belakang


rumah.

Jendela : hanya di ruang depan saja sedangkan jendela hanya ada


jendela kaca dan genteng kaca. Jendela jarang dibuka
disiang hari dengan alasan keamanan.

Ventilasi dan Pencahayaan : Ventilasi ada di ruangan tengah, dan kamar, pakai
kaca atas bawah yang tengahnya ada celah
Pencahayaan disiang hari cukup dengan cahaya
mata hari / tidak gelap.

e. Denah Rumah :

19 . Karakteristik Tetangga dan Komunitas

Keluarga tinggal di lingkungan tidak terlalu padat , penataan rapi dan bersih.
Umumnya tetangga adalah suku sunda dan betawi, tidak ada kesulitan adalam kehidupan
sehari-hari, hubungan dengan tetangga baik, karena keluarga aktif ikut kegiatan social
disekitar rumah. Keluarga juga ikut aktif dalam kegiatan RT.

20. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga (khusunya) sudah tinggal dilingkungan komunitas sejak 3 tahun yang lalu. Tn.
B berangkat kerja jam 06.45 dan pulang ke rumah jam 16.30 WIB. Sedangkan isteri
hanya di rumah dan sesekali kumpul dengan tetangga.

21. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Keluarga aktif berinteraksi dengan masyarakat disekitar, aktif ikut pertemuan RT,
pengajian tiap malam jum’at.

22. Sistem Pendukung Keluarga


Keluarga mempunyai tabungan, jika ada keperluan mendadak mengambil tabungan. Dan
dukungan orang tua sangat baik karena dekat dengan orang tua.

IV. STRUKTUR KELUARGA

23 . Pola Komunikasi Keluarga


Keluarga sering menggunakan komunikasi terbuka dengan bahasa Sunda dan Indonesia
yang relatif cepat. Komunikasi dilakukan pada saat santai sambil nonton TV.

24. Struktur Kekuatan keluarga


Keluarga ini direstui oleh kedua orang tua masing-masing. Mereka mengawali dengan
pacaran selama 1 tahun. Sebagai pengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn. N.
Isteri selalu memberikan masukan ke suami tentang pekerjaan atau masalah yang
dihadapi, dan biasanya suami mengikuti anjuran isteri.

25. Struktur Peran (Formal dan Informal)


Masing-masing anggota keluarga melaksankan peran masing-masing. Tn. N sebagai
pencari nafkah dan pengambil keputusan dan Ny. N yang mengatur urusan rumah tangga
sehari-hari.

26 . Nilai atau Norma keluarga


Nilai yang dianut dalam keluarga adalah nilai buadaya Sunda yang sudah bercampur
Betawi. Tidak ada keyakinan yang menghambat dalam potensi menuju keluarga yang
sehat. Kebiasaan yang merugikan kesehatan tidak ada, tidak ada yang merokok ataupun
minum alkohol.

V. FUNGSI KELUARGA

27. Fungsi Afektif


Keluarga telah menjalankan fungsi kasih sayang dengan baik. (belum terkaji secara
lengkap).

28. Fungsi Sosialisasi


Keluarga aktif bersosialisasi dengan tentangga, dan selalu mengikuti pertemuan-
pertemuan yang dilaksanankan di masyarakat.

29. Fungsi Perawatan keluarga

MASALAH KESEHATAN PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN


KELUARGA
Penatalaksanaan terapi tidak Mengenal Masalah kesehatan :
efektif di rumah Ny. N mengatakan kalau anaknya menderita sakit
paru-paru. Dulu pernah mendapatkan pengobatan
selama 6 bulan pada umur 3 tahun dan pernah putus
pada pengobatan. Sekarang kambuh lagi.
Keluarga pernah mendapat informasi tentang penyakit
paru tersebut dari mahasiswa yang lalu tapi sekarang
lupa lagi.

Mengambil Keputusan :
Ny. N mengatakan saat ini anaknya dberobatkanke
dokter spesialis anak dan mendapatkan obat dalam
bentuk puyer yang dikemas selama 1 bulan.

Merawat anggota keluarga :


Ny. N mengatakan : kalau anaknya sakit pertama kali
diberi obat dan setelah tidak sembuh baru dibawa ke
Puskesmas. Demikiannjuga yang dilakukan dengan
suami dan dirinya. Untuk penyakit paru anaknya ini,
dia tidak tahu bagaimana cara mencegah penularan
dan apa yang harus dilakukan untuk mendukung
penyembuhannya.

Modifikasi Lingkungan :
Ny. N mengatakan tidak tahu bagaimana seharusnya
lingkungan dapat mendukung untuk penyembuhan
penyakit anaknya. Jendela tidak dibuka dengan alasan
untuk keamanan.

Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan :


Ny. N mengatakan bila sakit beli obat di warung dan
kalau tidak sembuh baru dibawa ke Puskesmas atau
dokter praktek.

Risiko gangguan akibat Mengenal Masalah kesehatan :


lingkungan yang tidak sehat Ny. N Mengatakan bahwa dirinya dan suaminya baru
(ISPA) komunikasi dalam satu minggu yang lalu sakit batuk pilek.
keluarga
Mengambil Keputusan :
Tn. N mengatakan setiap sakit batuk dan pilek beli
obat dulu di warung (ultraflu) baru kalau tidak
sembuh, berobat ke puskesmas atau dokter praktek.

Merawat anggota keluarga :


Ny. N mengatakan kalau sakit biasanya kerokan dulu
atau beli di warung. Kalau tidak sembuh baru dia pergi
ke puskesmas atau dokter praktek.

Modifikasi Lingkungan :
Ny. N mengatakan : tidak tahu kalau jendela tidak
dibuka dapat mnyebabkan gangguan kesehatan.

Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan :


Kalau sakit dan diobati di warung tidak sembuh
keluarga akan berobat ke puskesmas atau dokter
praktek.

Potensial untuk ditingkatkan Mengenal Masalah kesehatan :


perilaku hidup bersih dan sehat Ny. N Mengatakan bahwa keluarganya selalu menjaga
sehari-hari (dalam hal kebersihan diri dengan mandi secara rutin setiap
kebersihan diri) sehari-hari. Menggosok gi setiap hari dan mencuci
rambut setiap hari. Begitu juga dengan suami dan
anaknya juga demikian. Suaminya tidak merokok.

VI. STREES DAN KOPING KELUARGA

30. Stresor jangka pendek :

Pada saat dikaji tidak ada.


31. Streosor Jangka Panjang
sakit anaknya yang saat ini mendapat pengobatan selama 6 bulan. Padahal dulu sudah
pernah diobati dengan waktu yang sama.
32. Kekuatan Keluarga :
Kemampuan keluarga dalam menjaga kebersihan diri (perilaku hidup bersih dan sehat
seperti mandi, sikat gigi dan tidak merokok.
33. Kemampuan Keluarga berespon terhadap Situasi / Stresor :

Dalam mengatasi anaknya yang sakit ini keluarga akan berjanji untuk berobat teratur
agar sembuh.

34. Strategi Koping Yang di Gunakan

Koping yang digunakan berdoa mohon petunujuk kepada Allah SWT dan berobat
teratur .
35. Strategi Adaptasi Disfungsional :
Tidak ada

VII. PEMERIKSAAN FISIK


ASPEK Tn. N Ny. N An. Y
Tekanan Darah 120 / 90 120 / 80 -
(Mm/ Hg)
TB (CM) / BB (Kg) 165 / 60 154 / 60 - / 11
Suhu ( C ) 37 36,8 36
Pernafasan 18 X / menit 16 X / menit 28 X / menit
Rambuk/ Kepala Normal Normal Normal
Mata,Telinga, Mulut, Tdk Pakai kaca mata, Tidak Pakai kaca Mata normal,
hidung, tengorokan pendengaran normal, mata, pendengaran pendengaran normal,
tidak bau, gigi bersih, normal, tidak bau, tidak bau, gigi bersih,
lidah bersih, nyeri gigi bersih, lidah lidah bersih, nyeri
menelan tidak ada, bersih, nyeri menelan menelan tidak ada,
tidak ada,
Leher Tidak ada kaku leher, Tidak ada kaku leher, Tidak ada kaku leher,
pembesaran kelenjer pembesaran kelenjer pembesaran kelenjer
tidak ada, tidak ada, tidak ada, pembesaran
pembesaran vena pembesaran vena vena Jugularis tidak
Jugularis tidak Jugularis tidak ditemui
ditemui ditemui
Thoraks Simetris, bunyi Simetris, bunyi Simetris, bunyi jantung
jantung normal, tidak jantung normal, tidak normal, tidak ada
ada kelainan, suara ada kelainan, suara kelainan, suara nafas
nafas vesikuler, nafas vesikuler, vesikuler.
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, hepar-
hepar-ginjal-limpa hepar-ginjal-limpa ginjal-limpa tidak
tidak teraba, tidak tidak teraba, tidak teraba, tidak terasa
terasa benjolan, terasa benjolan, benjolan, bising usus
biisng usus positif, biisng usus positif, positif, tidak ada nyeri
tidak ada nyeri tekan- tidak ada nyeri tekan- tekan-lepas.
lepas. lepas.
Eksterimitas atas dan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
bawah dan persendiaan pergerakan, kekakuan pergerakan, kekakuan pergerakan, kekakuan
sendi, , ROM penuh, sendi, , ROM penuh, sendi, , ROM penuh,
kekuatan otot 5 kekuatan otot 5 kekuatan otot 5
Sistem genitalia Tidak Diperiksa Tidak Diperiksa Tidak Diperiksa

VIII. Harapan keluarga

Keluarga berharap agar anaknya cepat sembuh.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Analisa Data
DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
DO : Penatalaksanaan
Tampak ibu serius menceritakan masalahnya, kadang-kadang terapi tidak efektif di
terhenti karena anaknya minta jajan rumah (pengobatan
BB An. Y = 11 Kg TB paru) pada
Obat dari dokter = selama 1 bulan keluarga Tn. N
DS : khususnya An. Y b.d
Ny. N mengatakan kalau anaknya menderita sakit paru-paru. Ketidakmampuan
Dulu pernah mendapatkan pengobatan selama 6 bulan pada keluarga mengenal
umur 3 tahun dan pernah putus pada pengobatan. Sekarang penyakit TB paru
kambuh lagi.
Keluarga pernah mendapat informasi tentang penyakit paru
tersebut dari mahasiswa yang lalu tapi sekarang lupa lagi.
Ny. N mengatakan : kalau anaknya sakit pertama kali diberi
obat dan setelah tidak sembuh baru dibawa ke Puskesmas.
Demikiannjuga yang dilakukan dengan suami dan dirinya.
Untuk penyakit paru anaknya ini, dia tidak tahu bagaimana
cara mencegah penularan dan apa yang harus dilakukan untuk
mendukung penyembuhannya.
Ny. N mengatakan tidak tahu bagaimana seharusnya
lingkungan dapat mendukung untuk penyembuhan penyakit
anaknya. Jendela tidak dibuka dengan alasan untuk keamanan.
Ny. N mengatakan bila sakit beli obat di warung dan kalau
tidak sembuh baru dibawa ke Puskesmas atau dokter praktek.

DO : Risiko gangguan
- akibat lingkungan
DS : yang tidak sehat
(ISPA) pada keluarga
Ny. N Mengatakan bahwa dirinya dan suaminya baru satu
Tn. N khususnya Tn.
minggu yang lalu sakit batuk pilek.
N dan Ny. N b. d
Tn. N mengatakan setiap sakit batuk dan pilek beli obat dulu ketidakmampuan
di warung (ultraflu) baru kalau tidak sembuh, berobat ke keluarga dalam
puskesmas atau dokter praktek. mengenal faktor-
Ny. N mengatakan kalau sakit biasanya kerokan dulu atau beli faktor yang berisiko
di warung. Kalau tidak sembuh baru dia pergi ke puskesmas terhadap penyakit
atau dokter praktek. ISPA
Ny. N mengatakan : tidak tahu kalau jendela tidak dibuka
dapat mnyebabkan gangguan kesehatan.
Kalau sakit diobati dengan obat yang dibeli di warung, bila
tidak sembuh keluarga akan berobat ke puskesmas atau dokter
praktek.
DO : Risiko gangguan
- akibat lingkungan
DS : yang tidak sehat
Ny. N Mengatakan bahwa keluarganya selalu menjaga (ISPA) pada keluarga
kebersihan diri dengan mandi secara rutin setiap sehari-hari. Tn. N khususnya Tn.
Menggosok gi setiap hari dan mencuci rambut setiap hari. N dan Ny. N b. d
Begitu juga dengan suami dan anaknya juga demikian. ketidakmampuan
Suaminya tidak merokok. keluarga dalam
mengenal faktor-
faktor yang berisiko
terhadap penyakit
ISPA

2. Prioritas Masalah
Konflik mengambil keputusan pada keluarga Tn. R dalam keinginan punya anak
NO KRITERIA SKORE BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1 Sifat Masalah :
- Kurang sehat 3 1 3/3 X 1 = 1 Dalam keluarga
ada stressor yaitu
orang tua ingin
punya anak tetapi
Ny. M masih
ingin
menundanya. Ini
akan
menyebabkan
konflik dalam
mengambil
keputusan.
2 Kemungkinan
Masalah dapat 1 2 1/2 X 2 = 1 Masalah belum
diubah : berat, potensi
- Sebagian keluarga
memadai
3 Potensial Masalah
untuk dicegah : 3 1 3//3 X 1 = 1 Masalah sudah
- Tinggi terjadi dan perlu
waktu untuk
merubah
4 Menonjolnya Keluarga
masalah 2 1 2/2X1 = 1 menganggap ada
- Masalah masalah yang
dirasakan dan perlu perlu segera
penanganan. ditangani
TOTAL 4

Gangguan komunikasi dalam keluarga

NO KRITERIA SKORE BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN


1 Sifat Masalah : Masalah telah
- Tidak/ kurang 3 1 3/3 X 1=1 terjadi sehingga
sehat mengganggu
kesehatan
keluarga
2 Kemungkinan Pengetahuan dan
Masalah dapat 1 2 1/2 X 2 = 1 riwayat
diubah : perjalanan cinta
- sebagian keduanya dapat
dipakai sebagai
dasar
menyelesaikan
masalah ini.
3 Potensial Masalah Masalah sudah
untuk dicegah : 2 1 2//3 X 1 = 2/3 terjadi, tetapi ada
- Cukup potensi untuk
cukup dengan
dasar acuan
tujuan
perkawinan
4 Menonjolnya Keluarga
masalah 2 1 2/ 2 X 1 = 1 mengganggap hal
- Masalah berat, tersebut
harus segera merupakan
ditangani maslah yang berat
dan harus segera
diatasi
untukkelanggenga
n perkawinannya.
TOTAL 3 2/3

Berdasarkan perhitungan maka prioritas diangonsa Keperawatannya adalah :


1. Konflik mengambil keputusan pada keluarga Tn. R dalam keinginan punya anak
b/d Ketidakmampuan keluarga mengenal peran masing-masing dalam keluarga
2. Gangguan komunikasi dalam keluarga Tn. R b.d ketidak mampuan keluarga
dalam mengenal masalah komunikasi dalam keluarga.
Daftar Kepustakaan

Friedman. M.M, (1998); Family Nursing : Theory & Practice, 4/E, Connectiout :
Appleton- Century- Cropts.

Buleched, M.G; McCloskey, C.J, (1999); Nursing Intervention effective Nursing


Treathments, W.B Saunders Company.

Carpenito, J.L, (1999); Handbook of Nursing Diagnosis, 8/E, Lippincott, Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai