i
LEMBAR PENGASAHAN
Laporan Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit di Rumah Sakit Sakina Idaman oleh Tim
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Sakina Idaman telah disahkan
dan disetujui pada:
Hari : Senin
Tanggal : 7 Januari 2020
Disetujui oleh:
Nuri Iriyani, S.Farm., Apt dr Nur Muhammad Artha, M.Kes M.Sc., Sp.A
Yayasan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karuniaNya, Laporan Mutu Rumah Sakit Tahun 2019 oleh Tim PMKP
Rumah Sakit Sakina Idaman telah dapat diselesaikan.
iii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL…................................................................................i
SURAT KEPENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR .................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................1
A. PENDAHULUAN .................................................................................1
B. TUJUAN ...............................................................................................1
BAB II. WAKTU EVALUASI....................................................................2
BAB III. KEGIATAN..................................................................................3
BAB IV. LAPORAN HASIL PELAKSANAAN........................................4
BAB V. PENUTUP......................................................................................10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai perwujudan dari visi dan misi Rumah Sakit Sakina Idaman untuk menjadi Rumah Sakit
andalan yang aman di wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta maka diperlukan suatu
upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien dan masyarakat pada umunya.
Peningkatan mutu dan Keselamatan pasien merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam
rangka meningkatkan pelayanan medis dan keperawatan.
Dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien, Rumah sakit membentuk suatu tim
yang bertugas membantu direktur untuk melaporkan indikator mutu di semua unit kerja. Hasil
dari laporan indikator mutu dilaporkan kepada direktur utama dan diteruskan ke pemilik
Rumah sakit untuk dapat melakukan tindak lanjut dari hasil analisis dan rekomendasi yang
telah dilakukan oleh unit terkait dengan didampingi tim PMKP
BAB II
1
WAKTU EVALUASI
BAB III
KEGIATAN
2
No NAMA KEGIATAN TA TAHUN 2019
2020 JA FE MA AP ME JU JUL AG SE OK NO DE
1 Pemilihan indikator
2 Pembuatan Kamus
indikato
3 Pembuatan borang
pemantauan mutu
4 Pengumpulan data
mutu
5 Analisis
6 Pelaporan
7 Evaluasi tahunan
BAB IV
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
3
WAKTU TANGGAP PELAYANAN PASIEN PONEK OLEH DOKTER ≤ 5 MENIT
120% Penambahan dokter
jaga ugd dan
pembagian tugas
100%
80%
Masalah:
Axis Title
1. Ketersediaan dokter
60% umum hanya 1 orang
2. Masih melayanan
pelayanan poli umum
40%
20%
0%
APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Analisa :
Pada Tahun 2018 terdapat keterlambatan melakukan waktu tanggap pelayanan
pasien PONEK oleh dokter ≤ 5 menit. Sehingga pelayanan saat itu mengalami
keterlambatan, tetapi tidak mempengaruhi kondisi pasien. Hal ini dikarenakan
beberapa pasien datang bersamaan sedangkan dokter UGD terbatas. Hal ini sangat
mempengaruhi mutu pelayanan UGD. Selain itu karena di UGD juga melayani poli
pemeriksaan umum sehingga jika 1 dokter berjaga menpengaruhi waktu tanggap
pelayanan pasien PONEK.
b. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit oleh dari dokter Spesialis Obgyn
100%
4
Penolong Persalinan Dengan Penyulit Oleh Dokter SpOG
120% Pendelegasian dokter jaga
PONEK dengan dokter DPJP
100%
60%
40%
20%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Angka pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit oleh dokter SpOG
periode April – Desember 2018 masih dibawah target yang ditetapkan sebesar
100%. Pad bulan Agustus terjadi penurunan angka capaian hal ini dikarenakan
belum ada koordinasi antara DPJP dengan dokter jaga PONEK. Selain itu juga
dikarenakan Dokter SpOG tidak selalu berada ditempat saat ada persalinan dengan
penyulit.
5
kemampuan merawat bayi BBLR 1500-2500 pasien ponek
120%
80%
Axis Title
60%
Paseien BBLR
meningkat
40% Fasilitas kurang
20%
0%
APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBERDESEMBER
Analisa :
Dari data yang diperoleh setiap bulannya bayi dengan berat 1500-2500 gram
belum mencapai target 100%. Dari April-Juni 2018 ketidakcapaian sesuai standar
dikarenakan kurangnya incubator dan NCPAP. Bulan juli sudah dibelikan incubator 1
dan NCPAP 1 buah sehingga diharapkan akan meningkatkan kemampuan sesuai standar.
Peningkatan terlihat pada bulan September-desember 2018 hanya mencapai kenaikan 5%
saja. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya tenaga terlatih yang belum mendapatkan
pelatihan NICU.
6
KELENGKAPAN ASSESMENT MEDIS DALAM 24 JAM PADA KASUS PONEK
120% Sosialisasi ulang kepada DPJP
di rapat komite Medis
100%
80%
Kenaikan jumlah
pasien
Monitoring turun
Axis Title
60%
40%
20%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Pada bulan april – desember 2018 assesment awal medis dalam 24 jam
dalam kasus PONEK belum memenuhi target sesuai yang diharapkan yang
harusnya target 100 %. Ketidaklengakapan ini menimbulkan masalah pada saat
pic bpjs dalam melakukan klaim ke bpjs.Ketidaklengkapan ini dilakukan grading
diunit dan dialporkan regrading oleh PMKP. Karena kejadian ini tidak
menimbulkan sesuatu yang serius kepada pasien maka grading dari Tim PMKP
sama yaitu kategori hijau dan dikembalikan ke Unit Rawat Inap untuk ditindak
lanjuti. Kepala Unit Rawat Inap melakukan analisis dan rencana tindak lanjut agar
tidak terjadi hal yang serupa.
7
a. Penanganan SC emergency pasien PONEK ≤ 30 menit.
86.00%
84.00%
82.00%
april mei juni juli agustus september oktober november desember
Analisis:
Penanganan operasi sesar emergency pasien PONEK ≤ 30 menit belum
tercapai dari bulan April hingga Desember 2018. Terjadi kenaikan kecepatan
pelayanan dari april 2018 sampai juni 2018. Akan tetapi terjadi penurunan yang
terus menerus dari juli hingga desember 2018. Hal ini terjadi karena ada beberapa
faktor sehingga belum mencapai target yang diinginkan. Salah satu faktornya
yaitu ketersediaan tenaga ruang operasi yang tetap belum terpenuhi. Faktor yang
memperlama jalannya operasi karena pegawai di kamar operasi adalah pegawai
kontrak rumah sakit yang dipanggil jika terdapat kasus dalam ruang operasi.
8
Selain itu juga ketersediaan dokter anestesi tetap belum ada sehingga menjadi
faktor pendukung tidak tercapainya penanganan operasi sesar ≤ 30 menit.
100
80
Capaian
60
Ketersedian darah AB
tidak ada di bank darah
40
20
0
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisis :
Pada bulan April – Juni 2018 ketersediaan darah pada kasus PONEK sudah
sesuai dengan target, yaitu tercapai 100%. Dalam hal ini laboratorium bekerjasama
dengan PMI baik Kota maupun Sleman dalam upaya penyediaan darah. Pada bulan
Juli – September 2018 ketersediaan darah mengalami penurunan dari capaian
target. Penyebab capaian hasil untuk ketersediaan darah di BDRS Sakina Idaman
berada dibawah target pada bulan Agustus dan September karena ketersediaan
darah golongan AB tidak ada di BDRS Sakina Idaman, sedangkan jumlah pasien
yang membutuhkan darah golongan AB berjumlah 3 kantong (bulan Agustus) dan 6
9
kantong (bulan September), sehingga penyediaan darah dan crosstest dilakukan di
PMI Kota atau Sleman. Dalam hal ini proses Kecocokan darah (Crosstest) pasien
dengan darah donor sudah bisa dilakukan di Bank Darah Rumah Sakit Sakina
Idaman (BDRS) yang mulai beroperasi mulai bulan Agustus 2018. Namun, dalam
upaya penyediaan darah, BDRS Sakina Idaman tetap bekerjasama dengan PMI
Kota maupun Sleman untuk golongan darah A, B dan O. Sedangkan untuk
golongan darah AB tidak dilakukan dropping karena umur darah yang hanya 35
hari, sedangkan permintaan darah pasien untuk golongan AB jarang
Pada bulan Oktober - Desember 2018 ketersediaan darah mengalami peningkatan
untuk mencapai target. Penyebab capaian hasil untuk ketersediaan darah di BDRS
Sakina Idaman yang masih berada dibawah target pada bulan Oktober karena
ketersediaan darah golongan AB tidak ada di BDRS Sakina Idaman, sedangkan
jumlah pasien yang membutuhkan darah golongan AB pada bulan Oktober
berjumlah 2 kantong. Untuk bulan November dan Desember tidak ada permintaan
darah golongan AB, sehingga ketersediaan darah di BDRS dapat mencapai target.
10
3. Sasaran Keselamatan Pasien PONEK
a. Kepatuhan Petugas dalam Identifikasi Pasien Ponek
100%
60%
40%
20%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Pelaksanaan kepatuhan identifikasi pasien Ponek pada bulan April-
Desember 2018 masih berada di bawah standar yang diharapkan. Hal ini
dikarenakan kepatuhan petugas yang belum sepenuhnya patuh dalam
melaksanakan identifikasi pasien pada saat pemberian obat, pengambilan
specimen. Ketidakpatuhan petugas terhadap pelaksanaan identifikasi pasien dapat
meningkatkan risiko terjadinya insiden keselamatan pasien karena kesalahan
identifikasi pasien.
11
b. Pelaksanaan Pelaporan Nilai Kritis Pada Pasien Ponek
100%
95%
Pasien meningkat,
CAPAIAN
85%
80%
75%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Pada bulan April – Desember 2018, capaian rata-rata waktu penyampaian nilai
kritis ada mengalami kenaikan dan penurunan. Belum tercapainya target tersebut
disebabkan beberapa permasalahan yang terjadi, seperti pemeriksaan kimia darah
(Bilirubin Direk dan Total) yang membutuhkan proses analitik lama, pemeriksaan
Darah Rutin yang harus membutuhkan konfirmasi pemeriksaan serta banyaknya
sampel yang harus dikerjakan pada saat proses yang bersamaan sedangkan petugas
yang jaga pada saat itu hanya 1 orang. Dalam hal ini dapat menimbulkan terlambatnya
penanganan pasien oleh DPJP yang dapat berdampak pada keselamatan pasien.
Keterlambatan diagnosa pada pasien dapat mempengaruhi diagnosis, prognosis atau
terapi.
12
c. Kepatuhan Petugas dalam pelabelan Obat High Alert
100%
96%
95%
94%
93%
92%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Pada tahun 2018 ada dibeberapa bulan supervise dilakukan obat high
alert tidak dilakukan penempelan saat serah terima obat high alert. Hal ini sering
terjadi jika obat-obat tersebut fast moving dan sering digunakan seperti
MGSO4, oksitosin. Mengalami peningkatan perbaikan dalam pelabelan dari unit
farmasi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Hal ini dikarenakan adanya
sistem dalam penyerahan obat dengan double cek secara ketat sehingga obat
yang tidak berlebel tidak akan diterima oleh orang kedua sebagai pengecek
kedua. Ini harus terus ditingkatkan agar keselamatan pasien selalu terjamin.
13
d. Kepatuhan Petugas dalam pengisian Surgery Safety Checklist
60%
40%
20%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Dari hasil pencapaian bulan April-Desember 2018 kepatuhan pengisian surgery
safety ceklis masih ada yang dibawah standar. Hal ini dikarenakan kurangnya
kepatuhan petugas dalam pengisian surgery safety ceklist. Faktor terburu-buru dan
sering terlupa menjadi pemicu utama ketidakpatuhan. Sosialisasi terus menerus
dilakukan sehingga terus meningkat dan sesuai standar pada bulan agustus-desember
2018.
14
e. Kepatuhan Petugas dalam cuci tangan
75%
70%
65%
60%
55%
50%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Dari hasil audit kepatuhan kebersihan pada bulan April-Desember 2018 didapatkan
angka kepatuhan masih di bawah target yang ditetapkan sebesar 90%. Kegagalan
kepatuhan kebersihan tangan dikarenakan sarana dan prasarana yang belum adekuat di
beberapa unit kerja yang berakibat kepatuhan petugas belum sesuai yang ditargetkan.
Selain itu kesadaran petugas akan pentingnya kebersihan tangan yang masih rendah.
15
f. Kepatuhan petugas dalam melaksanakan upaya pencegahan resiko cidera akibat
pasien jatuh
100%
60%
40%
20%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Kepatuhan untuk mencegah resiko jatuh pada pasien PONEK masih
dibawah standar yaitu 100%. Penyebab hal ini karena kepatuhan petugas dalam
melakukan reasesmen resiko jatuh masih banyak yang tidak diterapkan dan
kurangnya sarana pendukung untuk melaksanakan implementasi dari asesmen
resiko jatuh yang baru terpenui sebagian.
16
B. INDIKATOR MUTU WAJIB KEMENKES
1. Kepatuhan Identifikasi Pasien
120%
100%
80%
CAPAIAN
60%
40%
20%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Pembukaan gedung OK
baru Pasien banyak
Karyawan baru Kepatuhan
Pemahaman kurang kurang
17
AAnalisis:
Hasil capaian kepatuhan petugas dalam melaksanakan identifikasi pasien periode
bulan April – Desember 2018 masih dibawah standar yang diharapkan. Pada bulan
April sampai Juni terjadi peninngkatan kepatuahan identifikasi pasien. Selanjutkan
trend kepatuhan menjadi turun drastic sampai bulan November 2018 dikarenakan
banyak terjadi pergantian dokter umum di Unit Gawat Darurat. Hal ini dikarenakan
faktor kepatuhan petugas yang tidak melakukan reidentifikasi sebelum melakukan
tindakan. Kejadian ini sangat berbahaya karena berpotensi menimbulkan Kejadian
Tidak Diharapkan.
50%
0%
18
Analisa :
Waktu tanggap pelayanan pasien Gawat Darurat di UGD ≤ 5 menit sudah
sesuai target yang ditentukan yaitu 100% dari bulan April-Desember 2018.
Pencapaian yang selalu dipertahankan dari bulan ke bulan untuk tanggap gawat
darurat.
90%
80% Alur
pemeriksaan
70% diperpendek
60%
Axis Title
50%
30%
20%
10%
0%
APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBBER NOVEMBER DESEMBER
Analisis:
Pada bulan april - desember 2018 ketepatanwaktupelayanandokterrawatjalan ≤60
menitbelummemenuhi target sesuai yang diharapkan yang harusnya target ≥100 %.
19
Pada grafik pemantauan terlihat capaian yang naik turun dari bulan april sampai
Oktober 2018. Tetapi terdapat peningkatan yang signifikan pada bulan November
2018 dan Desember 2018. Hal ini dikarenakan adanya Sistem Informasi Rumah Sakit
terbaru yang dapat mendata ketepatan pelayanan dokter rawat jalan sehingga data yang
diperoleh memang dari pasien itu mendaftar sampai terlayani dikasir.
5.00%
4.00%
Axis Title
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Analisis :
Berdasarkan grafik diatas, di Rumah Sakit Sakina Idaman untuk penundaan
operasi elektif di bulan April sampai Desember2018 tidak melebihi batas
20
maksimal target 5%. Ada kenaikkan penundaan yang besar pada bulan Juni 2018
yaitu disebabkan oleh adanya pasien yang kadar hemoglobin yang rendah,
sehingga tindakan operasi pasien ditunda karena pasien harus menjalani perbaikan
kondisi umum terlebih dahulu dengan tranfusi darah. Penundaaan karena
perbaikkan kondisi memang sangat mempengaruhi nilai capaian yang ada.
Capaian untuk 2018 sudah baik dan harus selalu dipertahankan.
80%
Axis Title
60%
Komitmen dokter untuk vitite
belum baik
40%
20%
0%
APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBERDESEMBER
Analisa:
21
Pada bulan april-desember 2018 kepatuhan jam visit dokter masih belum memenuhi
target sesuai yang diharapkan yang harusnya target 100 %. Ketidakpatuhan ini
menimbulkan masalah yaitu complain pasien karena merasa pelayanan menjadi
mundur dan untuk pasien yang seharusnya pulang jadi tertunda dan itu menyebabkan
hari rawat inap bertambah.
92 Pasien meningkat
Kepatuhan menurun
90 Pemahaman pelaporan
nilai kritis belum baik
88
86
84
82
Analisis :
22
Pada bulan April – Desember 2018, capaian rata-rata waktu penyampaian
nilai kritis ada mengalami kenaikan dan penurunan. Belum tercapainya target
tersebut disebabkan beberapa permasalahan yang terjadi, seperti pemeriksaan
kimia darah (Bilirubin Direk dan Total) yang membutuhkan proses analitik lama,
pemeriksaan Darah Rutin yang harus membutuhkan konfirmasi pemeriksaan serta
banyaknya sampel yang harus dikerjakan pada saat proses yang bersamaan
sedangkan petugas yang jaga pada saat itu hanya 1 orang. Dalam hal ini dapat
menimbulkan terlambatnya penanganan pasien oleh DPJP yang dapat berdampak
pada keselamatan pasien. Keterlambatan diagnosa pada pasien dapat
mempengaruhi diagnosis, prognosis atau terapi.
23
Kesesuaian
120% Formularium Nasional Pasien JKN
Konfirmasi jika tidak
sesuai
100%
80%
Resep dr obgyn penulisan vitamin hamil diluar fonas
60%
Axis Title
40%
20%
0%
Analisis:
Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional bagi RS Provider BPJS sesuai
dengan standar kecuali pada bulan Agustus 2018. Hal ini dikarenakan pasien JKN
pada bulan agustus kebanyakan adalah pasien obgyn yang penulisan resepnya adalah
multivitamin kehamilan bermerk tidak masuk dalam Formularium Nasional.
24
Kepatuhan Penggunaan Formularium RS untuk pasien Non JKN
120%
100%
80%
60%
presentase
40%
20%
0%
Analisis:
25
Kepatuhan Kebersihan Tangan Petugas
RS Sakina Idaman
Tahun 2018
100%
95%
90%
85%
80%
Kepatuhan
75%
70%
65%
60%
55%
50%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis :
Dari hasil audit kepatuhankebersihanpadabulan April-Desember
2018didapatkanangkakepatuhanmasih di bawah target yang ditetapkansebesar
90%.Kegagalankepatuhankebersihantangandikarenakansaranadanprasarana yang
belumadekuat di beberapa unit kerja yang berakibatkepatuhanpetugasbelumsesuai
yang ditargetkan. Selain itu kesadaran petugas akan pentingnya kebersihan tangan
yang masih rendah.
10. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera akibat Pasien Jatuh pada pasien Rawat
Inap
26
KEPATUHAN UPAYA PENCEGAHAN RISIKO CEDERA AKIBAT PASIEN JATUH
PADA PASIEN RAWAT INAP
120%
100%
80%
CAPAIAN
60%
40%
20%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Capaian kepatuhan petugas dalam upaya pencegahan risiko cedera akibat
Pengadaan fasilitas bel dan
pasien jatuh pada pasien rawat inap pada periode bulan April
handle–kamar
Desember
mandi 2018
masih belum mencapai standar yang diharapkan. Capaian ini masih harus
ditingkatkan agar sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Upaya untuk
meningkatkan kepatuhan petugas dan faktor penghambat terjadinya ketidak
patuhan harus segera ditindak lanjuti agar upaya kepatuhanPasien
menjadi bagus dan
meningkat,
kepatuhan
tidak ada kejadian pasien jatuh. Dalam tahun 2018 ada kejadian pasien jatuh yang
menurun
diduga terjadi dislokasi akibat jatuh dari kamar mandi. Penanganan harus segera
dilakukan agar capaian terpenuhi dan menghindari insiden kejadian tidak
diharapkan terulang kembali.
27
KEPATUHAN CP
TAHUN 2018
Sosialisasi CP di komite medis
100%
90%
80%
70%
PROSENTASE KEPATUHAN CP
60% Sosialisasi
ke dokter
50% belum
menyeluruh
40%
30%
20%
10%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis :
Kepatuhan CP selama bulan April-Desember 2018 sebagian belum mencapai
target yang telah ditetapkan sebesar 80%. Angka kepatuhan mengalami penurunan
pada bulan Mei 2018, dari 70% turun menjadi 67% dan tren kembalinaik di bulan
berikutnya. Angka kepatuhan CP paling rendah pada bulan Mei 2018 sebesar 67%
dan pencapaian terbaik di bulan Desember 2018 sebesar 92%.
28
kepuasan pasien dan keluarga
Memperbaiki sistem antrian
82%
80%
78%
76%
74%
Axis Title
72%
Banyak komplain antraian dan dokter
70%
68%
66%
64%
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Analisis:
29
kecepatan respon komplain
120% Evaluasi penyelsaian
100%
80%
Axis Title
40%
20%
0%
april mei juni juli agustus sept oktober november desember
Analisis:
Kecepatan respon complain pasien di rumah sakit masih perlu
ditingkatkan karena terjadi penurunan dari standar pada bulan Juli 2018.
Penurunan ini dikarenakan adanya penyelesaian komplian administrasi
keuangan yang tertangani lama sehingga mempengaruhi capaian kecepatan
respon komplian. Selain bulan Juli sudah bagus respon komplian pasien
ditangani dengan cepat sesuai dengan standar. Terlihat pada grafik bulan
September terdapat lonjakan angka 0% karena pada bulan tersebut tidak ada
komplian yang masuk di rumah sakit.
C. MUTU UNIT
30
1. Intensiv
Ketepatan pengisian assesmen awal 1x24 setelah pasienBBLR masuk rawat intensiv
Ketepatan pengisian assesmen awal 1x24 jam setelah pasien BBLR masuk rawat intensiv
102%
100%
98%
Sosialisasi asesmen
awal 1x24 jam pasien
96% BBLR
94%
Pasien meningkat
Kepatuhan menurun
92%
90%
88%
APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Analisa :
Berdasarkan data yang diperoleh, masih ditemukan ketidak tepatan
pengisian assessment awal 1x24 jam setelah pasien BBLR masuk rawat intensive.
Berdasarkan hasil pemantauan hal ini dikarenakan kurang lengkapnya proses
persalinan dan kurang lengkapnya tanda tangan dokter DPJP akan tetapi di tiga
bulan terakhir sudah mencapai target hal ini perlu dipertahankan untuk menjaga
kualitas mutu unit rawat khusus.
2. Farmasi
a. Kesalahan Penyerahan Perbekalan Farmasi
31
100%
kesalahan
90% penyerahan perbekalan farmasi
80%
70%
60%
50%
CAPAIAN 40%
30%
20%
10%
0%
Analisis:
32
ketidaktepatan 5 benar
0.35%
0.30%
0.25%
0.20%
0.15%
Axis Title
0.10%
0.05%
0.00%
Analisis:
Dari bulan April-Desember 2018 terdapat kejadian salah pemberian obat dari
laporan Kejadian Tidak Diharapkan pada bulan Juni 2018 sebesar 0,3%. Hal ini
sangat berbaaya karena salah satu kejadian adalah pembuatan RCA yang
kasusnya yaitu salah pemberian sediaan obat dari salep mata menjadi salep kulit
dan sudah diberikan dan digunakan oleh pasien. Upaya-upaya untuk
meningkatkan keselamatan pasien yaitu dengan tidak adanya kesalahan dalam
pemberian obat secara 5 benar.
33
Waktu tunggu obat Racikan
70
60
50
40
m e n it
30
20
10
Analisis:
Keterlambatan waktu penerimaan obat racikan pada bulan April-Desember 2018
tidak ada yang terjadi yaitu masih dibawah standar 60 menit. Kepuasan pasien
saat mengambil obat adalah tidak lamanya dalam antrian obat sehingga
peningkatan capaian hasil waktu tunggu racikan harus selalu ditingkatkan.
30
25
20
m e n it
15
10
34
Analisis:
Keterlambatan waktu penerimaan obat non racikan pada bulan April-Desember
2018 tidak ada yang terjadi yaitu masih dibawah standar 30 menit. Kepuasan
pasien saat mengambil obat adalah tidak lamanya dalam antrian obat sehingga
peningkatan capaian hasil waktu tunggu non racikan harus selalu ditingkatkan.
penggunaan antibiotik
120%
100%
80%
60%
Axis Title
40%
20%
0%
Analisis:
Pada bulan April-Desember 2018 penggunaan antibiotic di rumah sakit sudah
memenuhi standar yaitu sesuai dengan indikasi, kesesuaian antibiotic, dosis dan
35
durasi penggunaan. Hal ini dikarenakan ada beberapa antibiotic yang memang
sudah ditetapkan dalan Clinical pathway sehingga penggunaannya menjadi
seragam. Peningkatan capaian untuk memenuhi syarat keamanan dalam
penggunaan antibiotika.
3. UGD
a. Waktu tanggap pelayanan gawat darurat kurang dari 5 menit
100%
80%
60%
Axis Title
40%
20%
0%
Analisa :
36
Rencana Tindak lanjut:
Pertahankan capaian Waktu tanggap pelayanan pasien Gawat Darurat di
UGD ≤ 5 menit agar sesuai dengan satandar.
40%
30%
20%
10%
0%
4. Kamar Bersalin
a. Kematian ibu melahirkan karena eklamsi < 2%
37
ANGKA KEMATIAN IBU MELAHIRKAN KARENA EKLAMSIA
3%
2%
2%
CAPAIAN
1%
1%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Dalam periode April – Desember 2018 tidak ada kematian ibu melahirkan karena
pre eklamsia. Capaian ini sudah sesuai dengan target yang ditetapkan.
38
ANGKA KEMATIAN IBU MELAHIRKAN KARENA
PERDARAHAN
3%
2%
2%
CAPAIAN
1%
1%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Dalam periode April – Desember 2018 tiadak ada kematian ibu melahirkan
karena perdarahan. Capaian ini sudah sesuai dengan target yang ditetapkan.
5. Poliklinik
a. Pasien rawat jalan yang ditangani dengan strategi Dots
39
Persentase Skrining Poli DOTS Tahun 2018
100%
90%
80%
70%
60%
Axis Title
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Ap ri l M ei Juni Juli A g u s t u s S e p t em b e r O k t o b er N o v e m b er D e s em b e r
Analisis:
Pada periodebulan April - Desember 2018 terdapatpasien TB pada bulan APril,
Mei dan November. Skreningpasien TB dengan DOTSsesuaidengan SPO yang
sudahditetapkan di RumahSakit Sakina Idaman.
6. Radiologi
a. Penolakan expertises
40
PENOLAKAN EXPERTISES
120%
100%
80%
CAPAIAN
60%
40%
20%
0%
Analisis:
Pada periode bulan April - Desember 2018 tidak ada penolakan expertises.
Pencapaian ini dikarenakan penatalaksanaan pemeriksaan radiologi yang sesuai
dengan SPO yang sudah ditetapkan di Rumah Sakit Sakina Idaman. Kondisi
semacam ini perlu untuk dipertahankan sehingga dapat meminimalisir radiasi
yang terkena ke pasien.
41
PEMERIKSAAN ULANG RADIOLOGI
120%
100%
80%
CAPAIAN
60%
40%
20%
0%
Analisis :
Pada periode bulan April - Desember 2018 tidak ada pemeriksaan ulang.
Pencapaian ini dikarenakan penatalaksanaan pemeriksaan radiologi yang sesuai
dengan SPO yang sudah ditetapkan di Rumah Sakit Sakina Idaman. Kondisi
semacam ini perlu untuk dipertahankan sehingga dapat meminimalisir radiasi yang
terkena ke pasien.
42
Kesalahan cetak film pada pemeriksaan radiologi
120%
100%
CAPAIANA 80%
60%
40%
20%
0%
Analisis :
Pada periode bulan April – Desember 2018 tidak ada Kesalahan Cetak
Film pada Pemeriksaan radiologi, Pencapaian ini dikarenakan penatalaksanaan
sebelum mencetak hasil foto yang sesuai dengan SPO yang sudah ditetapkan di
Rumah Sakit Sakina Idaman. Kondisi semacam ini perlu untuk dipertahankan
sehingga dapat meminimalkan dalam rijek film radiologi.
7. Ruang Operasi
43
a. Pelaksanaan asesmen prasedasi dan pranastesi
96.00%
95.00%
Petugas masih jadi satu dengan kamar bersalin
94.00%
93.00%
92.00%
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Analisis :
Berdasarkan grafik diatas pencapaian pelaksanaan asesmen prasedasi dan
praanastesi pada tahun 2018 terjadi penunuran pada bulan juli dikarenakan pada
saat itu koordinasi saat pra dan pos operasi dilakukan oleh petugas di kamar
bersalin. Sedangkan pada bulan Agustus kamar operasi pindah dan sudah ada
orang khusus yang mengurusi di kamar operasi.
44
Evaluasi Pemantauan Status Fisiologis Selama Anestesi & Sedasi
120%
100%
80%
Axis Title
60%
40%
20%
0%
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Analisis :
Berdasarkan grafik diatas pencapaian monitoring status fisiologis pasien
selama anestesi bulan April sampai Desember 2018 sudah mencapai target.
Rencana Tindak Lanjut:
Pertahankan hasil capaian agar selalu sesuai dengan target
100%
80%
HASIL
60%
40%
20%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Berdasarkan data diatas pelaksanaan pemantauan asesmen pra anestesi dan pra
sedasi telah dilaksanakan. Hal ini perlu dipertahankan unutk menjaga kualitas
45
mutu unit ruang operasi
Rencana Tindak Lanjut:
Pertahankan hasil capaian agar selalu sesuai dengan target
d. Pelaksanaan evaluasi ulang bila terjadi konversi tindakan dari lokal atau regional
anastesi ke general anastesi
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Berdasarkan data yang didapat dari bulan April-Juni 2018, tidak ditemukan
kejadian konversi tindakan lokal atau regional anestesi ke general anestesi.
Capaian ini sudah sesuai dengan target yang ditetapkan.
Rencana Tindak Lanjut:
Pertahankan hasil capaian agar selalu sesuai dengan target
46
Kelengkapan Asesmen Pra Bedah
101%
100%
97%
CAPAIAN
95%
94%
93%
92%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Berdasarkan data yang diperoleh, masih ditemukan asesmen pra bedah
yang belum terisi lengkap. Berdasarkan hasil pemantauan hal ini dikarenakan pada
saat dilakukan asesmen pasien sudah tidak kooperatif terkait dengan kondisinya,
sehingga dokter sulit melakukan identifikasi pada pasien.
47
Pelaksanaan Site Marking
120%
100%
80%
CAPAIAN
60%
40%
20%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Berdasarkan data diatas pelaksanaan site marking sudah 100 % dilakukan
pada kasus organ ganda. Pada bulan Januari sampai September tidak ditemukan
kasus operasi organ ganda.
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
jan feb maret april mei juni juli agst sept okt nov des
Analisis :
48
Berdasarkan data diatas tidak ditemukan perbedaan diagnosis pre dan post
operasi selama dilakukan operasi pada pasien.
Rencana Tindak Lanjut:
Pertahankan hasil capaian agar selalu sesuai dengan target
100%
80%
CAPAIAN
60%
Koordinasi petugas
40% barng dengan kamar
bersalin
20%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis :
Berdasarkan data diatas, petugas belum disiplin dalam pelaksanaan
pengisian surgical safety checlist. Berdasarkan pemantauan, petugas sering lupa
mengisi kolom tanda tangan pada form Surgical Safety Checlist.
Rencana Tindak Lanjut:
*Sosialisai SOP surgical safty ceklis
*Evaluasi dan monitoring SPO
49
Keterlambatan Waktu Operasi Elektif Lebih Dari 30 Menit
25% Ruang Ok hanya 1
Pasien masih diskusi
20%
15%
CAPAIAN
Pembukaan OK 2
10%
5%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis :
Berdasarkan data diatas masih terjadi keterlambatan waktu operasi lebih
dari 30 menit. Beberapa faktor penyebab terjadinya keterlambatan antara lain
adalah saat pasien masih berdiskusi dengan keluarga untuk memutuskan
persetujuan tindakan, selain itu pada saat salah satu ruang operasi direnovasi,
sehingga hanya satu ruang operasi yang beroperasional, saat akan dilakukan
operasi, operasi yang berlangsung sebelumnya belum selesai.
8. Gizi
a. Respon time pemberian makan > 80%
50
RESPON TIME PEMBERIAN MAKAN
90.00%
80.00% Sosialisai
Penambahan petugas
70.00%
60.00%
Kepatuhan petugas
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis :
Respon time pemberian makan pasien pada bulan april – desember 2018, Respon
time pemberian makan pasienselama 1 tahun 2018 masih belum mencapai
standar. Hal ini dikarenakan kekurangan petugas distribusi makanan, sehingga
jam distribusi tidak dapat berjalan sesuai dengan standar jam yang telah
ditetapkan.
51
SISA MAKAN PASIEN <50% Variasi menu makanan
1.00% Menerima reques pasien
Menu VVIP VIP
0.90% makanan
monoton
0.80%
0.70%
0.60%
Axis Title
0.50%
0.40%
0.30%
0.20%
0.10%
0.00%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Sisa makan siang pasien yang > 50% pada bulan april – desember 2018..
Beberapa pasien mengeluhkan menu sayur yang diolah dengan cara ditumis,
pasien lebih menginginkan menu sayur yang berkuah dan terbuat dari sayur
yang berwarna hijau, lauk hewani masih terlalu monoton. Tetapi hasil evaluasi
bulan april – desember 2018 sudah semakin bagus semakin menurun datanya.
9. Rekam Medis
52
a. Ketidaklengkapan Informed Consent
20%
15%
capaian
10%
5%
0%
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisis :
Pada bulan April – Desember 2018 capaian mutu rekam medis untuk
ketidaklengkapan pengisian catatan medis pasien itu masih belum memenuhi
standar, pada bulan Maret-Juni nilai capaian sudah mendekati standar, akan tetapi
pada bulan Juni sampai mulai meningkat lagi, hal ini disebabkan karena prilaku
yang sangat sulit untuk membudayakan mengisi lengkap pada lembar informed
consent, hal ini sangat diperlukannya perbaikan untuk menurunkan jumlah angka
ketidaklengkapan pengisian informed consent. Tingginya angka keluar masuknya
karyawan juga mempengaruhi terkait capaian ini. Ini bisa diantisipasi dengan
sosialisasi kembali tata cara pengisian informed consent dan juga melakukan
pendekatan terhadap dokter ataupun petugas kesehatan lain yang mempunyai
otoritas mengisi informed consent
53
Ketidaklengkapan Catatan Medis Pasien (KLPCM)
30%
25%
20%
capaian
15%
10%
5%
0%
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisis :
Pada bulan April-Desember 2018 angka ketidaklengkapan pengisian
catatan medis pasien masih cukup tinggi, masih jauh memenuhi untuk memenuhi
standar, hal ini terjadi disebabkan karena prilaku petugas yang tidak patuh untuk
mengisi catatan medis pasien terutama pada pencatatan tanggal, jam serta tanda
tangan dan nama terang juga masih sulit dilakukan dan masih susah untuk terbaca,
walaupun ada bebrapa petugas yang patuh, tetapi masih diperlukan sosialisasi
ulang untuk bisa lebih menurunkan angka ketidaklengpan catatan medis pasien
menjadi sesuai standar yaitu 0%.
10. Laboraturium
54
a. Waktu tunggu pelayanan ≤ 140 menit
140
120
100
Capaian
80
60
40
20
0
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisis :
Pada bulan April – Desember 2018 rata-rata waktu tunggu pelayanan sudah
memenuhi target yaitu ≤ 140 menit untuk pemeriksaan yang bisa dilakukan di
Laboratorium Sakina Idaman berupa, Darah Rutin, Kimia Darah, Immunoserologi
(Rapid), Mikrobiologi (Cat gram dan KOH), Urinalisa dan Feses. Dalam hal ini
perlu dipertahankan capaiannya sehingga mutu pelayanannya tercapai sesuai target.
Hal ini sangat mempengaruhi mutu pelayanan Laboratorium. Waktu tunggu hasil
pelayanan yang cepat akan mengurangi adanya complain pasien dan dapat
membantu DPJP dalam menegakan diagnosa.
55
Pelaksanaan Expertise Hasil
120
100
80
Capaian
60
40
20
0
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisis :
Pada bulan April – Desember 2018 pelaksanaan expertise hasil
pemeriksaan sudah memenuhi target yaitu tercapai 100% yang dilakukan oleh
Dokter Sp PK, selaku dokter penanggungjawab laboratorium. Dalam hal ini perlu
dipertahankan capaiannya sehingga mutu pelayanannya bisa tercapai sesuai
target. Hal ini dapat mempengaruhi mutu pelayanan laboratorium, dikarenakan
pelaksanaan expertise yang dilakukan oleh dokter Sp PK ini mampu
meningkatkan kepercayaan baik pasien, perawat/bidan atau DPJP saat menerima
hasil pemeriksaan.
56
Kebutuhan Darah Tranfusi
120
100
80
Capaian
60
40
20
0
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisis :
Pada bulan April – Juni 2018 ketersediaan darah sudah sesuai dengan
target, yaitu tercapai 100%. Namun, pada bulan Juli – September 2018
ketersediaan darah mengalami penurunan dari capaian target. Penyebab capaian
hasil untuk ketersediaan darah di BDRS Sakina Idaman berada dibawah target
pada bulan Agustus dan September karena ketersediaan darah golongan AB tidak
ada di BDRS Sakina Idaman, sedangkan jumlah pasien yang membutuhkan darah
golongan AB berjumlah 3 kantong (bulan Agustus) dan 6 kantong (bulan
September), sehingga penyediaan darah dan crosstest dilakukan di PMI Kota atau
Sleman. Dalam hal ini proses Kecocokan darah (Crosstest) pasien dengan darah
donor sudah bisa dilakukan di Bank Darah Rumah Sakit Sakina Idaman (BDRS)
yang mulai beroperasi mulai bulan Agustus 2018. Namun, dalam upaya
penyediaan darah, BDRS Sakina Idaman tetap bekerjasama dengan PMI Kota
maupun Sleman untuk golongan darah A, B dan O. Sedangkan untuk golongan
darah AB tidak dilakukan dropping karena umur darah yang hanya 35 hari,
sedangkan permintaan darah pasien untuk golongan AB jarang.
57
Menyediakan darah golongan AB.
0.06
0.05
0.04
Capaian
0.03
0.02
0.01
0
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisis :
Pada bulan April – Juni 2018 tidak terjadi adanya reaksi tranfusi darah dan
sudah sesuai dengan target, yaitu tercapai 100%. Namun, pada bulan Juli –
September 2018 terjadi reaksi tranfusi saat dilakukan tranfusi darah pada salah
satu pasien di rawat inap di bulan September. Meskipun sudah dilakukan
kecocokan dan kesesuaian identitas baik pasien ataupun darah donor, dan sesuai,
namun tubuh pasien bereaksi gatal-gatal saat tranfusi dilakukan. Perawat bangsal
segera menghentikan proses tranfusi selama 1 jam dan mencatat reaksi tranfusi
yang terjadi di lembar monitoring tranfusi yang ada di rekam medis pasien.
11. Keuangan
58
Ketidaklengkapan pendukung penagihan
14%
12%
10%
Capaian
8%
6%
4%
2%
0%
Apr-18 Mei-18 Jun-18 Jul-18 Agust-18 Sep-18 Okt-18 Nov-18 Des-18
Analisis:
Berdasarkan grafik diatas, pencapaian unit keuangan masih belum
mencapai target dikarenakan masih kurangnya pengecekan data, dan peninjauan
ulang sebelum dikirim ke pihak ketiga sehingga perlu diadakan evaluasi terkait
meningkatnya pencapaian yang didapat, agar sesuai dengan target.
59
a. Baku mutu limbah cair
100%
98%
96%
94%
CAPAIAN
92%
90%
88%
86%
84%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisisi:
Dari data pemantauan bulan April-Desember 2018 ada satu bulan yang tidak
memenuhi target yaitu pada bulan Oktober 2018 sebesar 90%. Hasil pemeriksaan
kualitas limbah cair memenuhi persyaratan pada Perda DIY No. 7 th 2016 tentang Baku
Mutu Limbah Cairdengan parameter Suhu, TDS, pH, BOD, COD, TSS, NH3 Bebas,
MBAS, Minyak dan Phenol.
60
Tidak Tercampunya Limbah Non Infeksius Ke Limbah
Infeksius
120%
100%
80%
CAPAIAN
60%
40%
20%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
Tidak tercampurnya limbah non infeksius ke limbah infeksius masih di bawah
standaryaitu masih dibawah 100%. Hal ini dapat dipengaruhi oleh adanya
ketidakpatuhan petugas dalam memisahkan limbah infeksius dan limbah non
infeksius. Perlu peningkatan agar kepatuhan ini menjadi tinggi sehingga dapat
tercapainya standar.
61
Keterlambatan Respon Time Genset
120%
100%
Capaian 80%
60%
40%
20%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis:
100%
80%
Axis Title
60%
40%
20%
0%
APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBERDESEMBER
ANALISA :
Pada bulan April - Desenber 2018 assesment awal medis dalam 24 jam
62
belum memenuhi target sesuai yang diharapkan yang harusnya target 100 %.
Ketidaklengakpan ini menimbulkan masalah pada saat pic bpjs dalam melakukan
klaim ke bpjs. Ketidaklengkapan ini dilakukan grading di unit dan dialporkan
regarding olehPMKP. Karena kejadian ini tidak menimbulkan sesuatu yang serius
kepada pasien maka grading dari Tim PMKP sama yaitu kategori hijau dan
dikembalikan ke Unit Rawat Inap untuk ditindaklanjuti. Kepala Unit Rawat Inap
melakukan analisis dan rencana tindaklanjut agar tidak terjadi hal yang serupa.
a. Kejadian IDO
Kenai
k
Kejadian IDO a
RS Sakina Idaman n
Tahun 2018 j
6%
5%
4%
kejadian
3% Per
2% b
1%
0%
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis :
Berdasarkan data surveilans HAIs tim PPI selama tahun 2018, angka kejadian IDO
pada bulan Agustus dan November 2018 belum memenuhi target yang ditetapkan
sebesar 1,5%. Angka kejadian IDO pada bulan Agustus 2018 sebesar 1,75%,
menurun di bulan September 2018 menjadi 1,2% dan meningkat kembali di bulan
November 2018 menjadi 5,15%. Kenaikan kejadian IDO dikarenakan kenaikan
jumlah operasi yang cukup tinggi yang tidak diimbangi monitoring yang memadai
sehingga kepatuhan petugas dalam penerapan bundles IDO menurun.
63
RTL :
1) Review SPO bundles IDO
2) Sosialisasi SPO bundles IDO
3) Monitoring pelaksanaan bundles IDO
b. Kejadian Plebitis
Kejadian Phlebitis
RS Sakina Idaman Pasien
Tahun 2018 meningkat
4.0 kepatuhan
Pemahaman
menurun
3.5 bundles phlebitis
rendah pada
3.0 petugas baru
2.5
Kejadian
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis :
Berdasarkan data surveilans HAIs tim PPI selama tahun 2018, angka kejadian
Plebitis pada bulan September dan November 2018 belum memenuhi target yang
ditetapkan sebesar 1,5%. Angka kejadian Plebitis pada bulan September 2018 sebesar
3.6 0/00, menurun di bulan Oktober 2018 menjadi 00/00 dan meningkat kembali di
bulan November 2018 menjadi 3,30/00. Kenaikan kejadian plebitis dikarenakan
kurangnya pemahaman dan kepatuhan petugas dalam penerapan bundles phlebitis.
RTL :
1) Sosialisasi SPO bundles plebitis
2) Monitoring pelaksanaan bundles plebitis
64
Kejadian ISK HAIs
RS Sakina Idaman
Tahun 2018
1.60
1.40
1.20
1.00
Kejadian
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
Analisis :
Berdasarkan data surveilans HAIs tim PPI selama tahun 2018, angka kejadian ISK
HAIs telah memenuhi target yang ditetapkan < 1,5 0/00. Keberhasilan capaian ini
dikarenakan pemahaman dan kepatuhan petugas pada penerapan bundles ISK telah
baik.
RTL :
1) Sosialisasi berkala SPO bundles ISK
2) Monitoring pelaksanaan bundles ISK
BAB IV
65
PENUTUP
Direktur
Rumah Sakit Sakina Idaman
66
67