PENDAHULUAN
- Ibu Ketua dan Para Anggota Majelis Hakim Yang Kami Muliakan
- Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Terhormat
- Sidang Pengadilan Yang Mulia
Dengan hormat,
Hal ini berakibat sulit bagi Terdakwa atau Penasihat Hukum untuk
melakukan Pembelaan diri, sebagai suatu manifestasi Hukum dari
Dakwaan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum.
1. LANDASAN JURIDISCH
1.2 Bahwa dengan mengacu pada Ketentuan Pasal 191 ayat (2)
KUHAP, menurut M. Yahya Harahap (2006 – 122) yang
dikonstruksikan sebagai suatu “Onslag van rechtvervolging”,
Perkara ini dapat pula masuk dalam ruang lingkup Hukum
Administratief, sehingga apa yang didakwakan oleh Jaksa
Penuntut Umum tersebut pada dasarnya adalah berupa
Perintah Atasan kepada Bawahan (Ondergeschikt) mengenai
pemberian izin Penunjukan Langsung Tanpa Lelang kepada
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sleman
untuk pengadaan buku Teks Wajib SD, SMP dan SMA melalui
Disposisi – disposisi Bupati yang ternyata dalam hal ini tidak
dilaksanakan atau bahkan disalahgunakan oleh Bawahannya,
sehingga dengan demikian adalah bukan merupakan kesalahan
Terdakwa.
2
Hal ini yang tidak pernah dicermati atau memang sengaja
dikesampingkan / disembunyikan, sehingga tidak dijadikan sebagai
bahan – bahan Pertimbangan oleh Jaksa Penuntut Umum, sehingga
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum seolah – olah dibuat – buat
(helemaal op gemaakt) / tidak sewajarnya atau seperti paksaan
(forceren), sehingga apabila dalam pemeriksaan dimuka
Persidangan nantinya bisa berakibat dan akan menimbulkan
sebagai bahan - bahan yang kurang dan apabila kurangnya bahan
yang disajikan dimuka Persidangan, akan menimbulkan adanyua
Bahan yang kurang untukmenjadi pertimbangan Hukum, sehingga
akan menjadi pula adanya Putusan yang kurang cukup
dipertimbangkan oleh Judex Facti (onvoldoende gemotiveerd), maka
putusan akan menjadi Cacat Hukum ;
4
UNDANGAN YANG BERLAKU, ternyata telah diabaikan oleh
Bawahannya
Menimbang,
Menimbang,
Vide : Pasal 16 ayat (4) Undang – undang No. 15 tahun 2004 yang
menandaskan yaitu harus adanya Tanggapan (Cross Check)
dari Pejabat Pemerintah yang bertanggungjawab) yang
diperiksa.
7
3. Bahwa BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Hasil Audit
Investigasi atas Pengadaan Buku Teks Wajib SD, SMP dan SMA
dinilai hasil perhitungannya telah Merugikan Negara, adalah tidak
benar dan dinilai salah Perhitungan dan selanjutnya untuk
meluruskan adanya Perhitungan Kerugian Negara adalah sangat
diragukan kebenarannya, sekarang diajukan gugatan terhadap
BPKP dan pada Pengdailan Negeri Bantul tersebut Register Perkara
Perdata Nomor 21 / Pdt.G / 2009 / PN. Btl.
4. Kedua Pasal tersebut diatas tidak bisa diabaikan begitu saja oleh Auditor
tetapi dalam kenyataannya bahwa Audit Investigasi oleh BPKP tersebut
sama sekali tidak melakukan sesuai dengan Aturan Perundang –
undangan yang berlaku, jika mereka bertahan pada Surat Kerja Sama
(SKB) antara BPKP dengan KAPOLRI, justru mereka Melanggar
Hukum oleh karena Kerjasama tersebut berbenturan dengan BPK
yang berdasarkan bukan SKB tetapi berdasarkan Undang –
Undang yang lebih tinggi derajadnya dari pada Surat Kerjasama
(SKB) tersebut.
9
Terdakwa selaku BUPATI, tidaklah ADIL (onrechtvaardig), aneh,
dan hal itu akan menjadi suatu Perkosaan Hukum
(rechtsverkrachting) semata ;
Karena hal itu tidak diungkap dengan terurai unsur – unsurnya secara
jelas, cara yang bagaimana Terdakwa dalam hal ini sampai dituduh
terlibatkan, yaitu ikutserta berbuat, sehingga dikenai unsur – unsur dalam
Tuduhannya itu adalah tidak memungkinkan (onmogelijk).
10
“Barangsiapa melakukan perbuatan untuk menjalankan
“Peraturan Undang - undang tidak boleh dihukum”
Pasal 1, menyebutkan :
11
“Perkara Perdata tentang ada atau tidak adanya HAK
“PERDATA itu.”
12
masalah mengapa diungkit, padahal tujuannya diberikan CASH
BOND adalah sudah Tepat, bukan untuk kepentingan Pribadi
(redelijk).
PERMOHONAN
Bahwa berdasarkan hal – hal tersebut diatas yang telah kami sampaikan
dalam Eksepsi ini, maka kami Tim Penasihat Hukum Terdakwa mohon
kehadapan Yang Terhormat Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Pidana No.
271 / Pid.B / 2009 / PN.Slmn untuk berkenan menerima dan memeriksa
Eksepsi ini serta selanjutnya menjatuhkan Putusan sebagai berikut ;
Hormat kami,
Tim Kuasa Hukum Terdakwa
1. R.M.H.SETYOHARDJO,S.H
2. R.HERKUS WIJAYADI,S.H
15
Bahwa adanya KERUGIAN NEGARA didasarkan pula adanya suatu Kepastian
Hukum (rechtszekerheid) demikian sebagaimana tersebut Pasal 1 ayat (2) Undang –
undang R.I. Undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
16
17
3. EKSEPSI DAKWAAN BATAL DEMI HUKUM (Exceptie
disqualificatoir)
Hal ini berakibat sulit bagi Terdakwa atau Penasihat Hukum untuk melakukan
Pembelaan diri, sebagai suatu manifestasi Hukum dari Dakwaan yang diajukan
oleh Jaksa Penuntut Umum.
3.2 Bahwa Obscuur Libel yang Confuse atau misleading tersebut, yaitu
antara lain :
karena itu harus Ditolak atau setidak – tidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet ontvankelijk verklaard)
1. Bahwa dengan mengacu pada Ketentuan Pasal 67 KUHAP, Pasal 191 ayat (2)
KUHAP, menurut M. Yahya Harahap (2006 – 122) yang dikonstruksikan
sebagai suatu “Onslag van rechtvervolging” lagi pula dalam perkara ini, syarat
dengan masalah Hukum Administratief, masuk dalam ruang lingkup Hukum
Tata Usaha Negara, sehingga apa yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum
tersebut pada dasarnya adalah mengenai Perintah Atasan kepada Bawahan
(Ondergeschikt) melalui Disposisi – disposisi Bupati tidak dilaksanakan
bahkan disalahgunakan, bukan merupakan kesalahan Terdakwa.
2. Bahwa ijin Penunjukan Langsung Tanpa Lelang Pengadaan Buku Teks Wajib SD,
SMP, SMA Kabupeten Sleman oleh Terdakwa selaku BUPATI adalah dibenarkan,
bukan merupakan suatu Pelanggaran Hukum bagi Terdakwa selaku Bupati
19
Surat Terdakwa / Bupati Sleman Nomor 425 / 00101026 tanggal 24 April
2004 dimaksud, yang pada prinsipnya mengijinkan Penunjukkan
Langsung, dengan syarat harus memperhatikan Peraturan Perundang –
undangan yang berlaku, yaitu Keppres RI. Nomor 80 tahun 2003
2.2 Sehubungan dengan adanya Bukti Surat Bupati No. 425 / 00001028
tertanggal 24 April 2004 dengan adanya Pendirian Bupati Sleman / Terdakwa
mengenai PENUNJUKAN LANGSUNG justru telah diteguhkan
kebenarannya yaitu terdapat dalam Pertimbangan – pertimbangan
Hukumnya Hakim Tinggi / Judex Facti yang pada intinya Perkara Pidana
Register No. 36 / PID / 2007 / PTY dan Perkara Perdata No. 34 / PID / 2007 /
PTY tertanggal 15 Nopember 2007 terhadap kedua Terdakwa (Drs, Muh.
Bachrum, MM dan Drs. Muhdori Masukoharjo) dalam memberikan alasan –
alasan oleh Hakim Tinggi / Judex Facti untuk menjatuhkan Putusan Perkara
Pidana terhadap 2 (dua) orang Terdakwa :
Menimbang,
Menimbang,
20
- Melaksanakan Penunjukan Langsung Tanpa Lelang kepada PT. Balai
Pustaka (Persero) sebagai pelaksana Pengadaan Pengangkutan Buku – buku
Pelajaran bagi SD, SMP dan SMA di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman
1. Bahwa dengan mengacu pada Pasal 191 ayat (2) KUHAP, menurut M. Yahya
Harahap (2006 – 122) yang dikonstruksikan sebagai suatu “Onslag van
rechtvervolging” lagi pula dalam perkara ini masuk dalam ruang lingkup
Hukum Administratief, sehingga apa yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut
Umum tersebut pada dasarnya adalah mengenai Perintah Atasan kepada
Bawahan (Ondergeschikt) melalui Disposisi – disposisi Bupati apabila tidak
dilaksanakan bahkan disalahgunakan adalah bukan merupakan kesalahan
Terdakwa.
21
2. Bahwa dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum / JPU itupun tidak jelas,
Terdakwa didakwa oleh JPU apakah sebagai :
Bahwa Terdakwa dalam hal selaku Bupati Kabupaten Sleman pada setiap Tahun
Anggaran terutama pada Anggaran tahun 2004 dan tahun 2005 telah melaporkan
kepada :
Kesemuanya atau apa yang telah dilaporkan tersebut dengan tanggapan yang baik,
sama sekali tidak ada peringatan atau teguran kepada yang melaporkan, sehingga
menurut Hukum “DIAM berarti SETUJU (Stilzwijgenid)” adalah suatu pendirian
yang mengandung pengakuan setelah mendapat laporan tanpa adanya teguran,
sehingga dengan demikian apa yang dilaksanakan oleh Terdakwa selaku Bupati
kesemuanya ada benar, tidak ada yang melakukan Pelanggaran Hukum
22