Anda di halaman 1dari 19

JENDELA NURSING JOURNAL

TUGAS KEPERAWATAN KRITIS

Intradialytic Massage as the Evidence Based Nursing to Reduce


Leg Cramps in Patients with Chronic Kidney Failure

TELAAH JURNAL

Di susun oleh :

BESSE NUR AISIAH

17111024110023

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN

TAHUN 2020

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
JENDELA NURSING JOURNAL
I. DESKRIPSI UMUM
No. Item
1. Judul jurnal
Intradialytic Massage as the Evidence Based Nursing to Reduce Leg Cramps in
Patients with Chronic Kidney Failure
2. Penulis Jurnal
a. Putri Nurfitriani
b. Beti Kristinawati
c. Haris Joko Prasetyo
3. Nama Jurnal / dipublikasikan oleh
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
4. Penelaah/review jurnal
Besse Nur Aisiah
5. Sistematika penulisan
IMRAD ( Introduction, Methode, Result, Analyze, Discussion )
6. Referensi daftar pustaka
10 jurnal yang terdiri dari 7 jurnal internasional dan 3 jurnal nasional

II. DESKRIPSI CONTENT:

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
JENDELA NURSING JOURNAL
No Komponen Jurnal Item question to help “ Telaah Jurnal “

1 Pendahuluan 1. Apa masalah penelitian


 Kram kaki yang terjadi pada pasien
gagal ginjal kronis
2. Seberapa besar masalah tersebut?
Hasil observasi didapatkan
komplikasi pada pasien yang
menjalankan terapi hemodialisa
salah satunya ialah komplikais
kram sekitar 24%-86% dari kasus
tahun-tahun pertama terapi
dialisis, namun data yang
ditunjukan hanya sekitar
2%pasien mengalami kram
setelah melakukan 2 sesi
hemodialisa dalam seminggu
3. Dampak masalah jika tidak di atasi?
 Jika tidak diatasi Penyakit jantung
Acute Coronary Syndrome secara
klinis ditandai dengan adanya nyeri
dada (angina) atau dada terasa
tertekan ketika beraktivitas
4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi?
Bandingkan antara masalah yang
ada/kenyataan dengan harapan/target?
 Tidak ada kesenjanngan dalam
penelitian. Penelitian yang di
lakukan sesuai dengan harapan /
target. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Rezky (2015)
menunjukkan terdapat pengaruh
terapi pijat terhadap tekanan
darah pada pasien hipertensi.
Gerakan pijat dapat meningkatkan
sirkulasi darah, merangsang
relaksasi, meningkatkan kualitas
tidur, dan mengurangi kontraksi
otot

 Berdasarkan penelitian yang


dilakukan Adams Rose pada tahun
2018 memperlihatkan hasil bahwa
massage therapy menciptakan
hasil positif secara kseluruhan
For complete information author guidelines please
check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
JENDELA NURSING JOURNAL
dalam kemampuan pasien untuk
menangani aspek fisik dan
psikologis. Studi menunjukkan
tidak hanya penjrunan yang
signifikan pada tingkat nyeri ,
tetapi juga interrelatif nyeri,
relaksasi, tidur, emosi, pemulihan
dan akahirnya mengalami proses
penyembuhan.
5. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan
hipotesis yang ditetapkan oleh peneliti
 Tujuannya terapi intradialytic
massage untuk mengurangi kram
otot pada pasien gagal ginjal
kronis yang menjalani
hemodialisa
2 Methode

1. Desain 1. Desain penelitian apa yang digunakan?


penelitian  Pre-post design
Untuk desain eksperimen:

a. Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk


menentukan efektifitas suatu intervensi?
 Tidakk, karena peneliti menentukan
pengambiulan sampel dengan cara
menetapkan ciri-ciri khusus yang
bsesuai dengan tujuan dan
Penerapan Evidence Based Nursing
(EBN) diawali dengan penentuan
fenomena actual yang terjadi di
ruangan kemudian dilakukan
pencarian terhadap jurnal-jurnal
yang sesuai untuk memberikan solusi
intervensi.
b. Apakah peneliti melakukan random alokasi
(randomisasi)?
 Tidak, penelitian ini menggunakan
perbandingan kriteria inklusi dan
ekslusi untuk mengetahui manfaat
dari penggunaan akupresur.
c. Jika peneliti melakukan randomisasi,
bagaimana prosedurnya, apakah dilakukan
randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa
yang melakukan randomisasi?

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
JENDELA NURSING JOURNAL
 Tidak, yang pertama melakukan
penelitian melakukan pengumpulan
dari beberapa jurnal setelah itu
peneliti menentukan 1 jurnal
pendukung untuk dijadikan sebagai
dasar dalam penerapan.
d. Jika ternyata pada data dasar (base line)
terdapat perbedaan karakteristik/variable
perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti
melakukan pengendalian pada uji statistic
dengan stratifikasi atau uji multivariate?
 Tidak Dilakukan penambahan dan
pengurangan variable
e. Apakah peneliti melakukan masking atau
penyamaran dalam memberikan perlakuan
pada responden (responden tidak menyadari
apakah sedang mendapatkan intervensi yang
diuji cobakan?
 Peneliti tidak menggunakan masking
atau penyamaran karena penelitian
yang dilakukan berjumlah 7
responden yang menderita
komplikasi kram pada kaki pada
pasiien gagal ginjal kronik yang
menjalankan hemodialisa di RSUP
DR. Soeradji Tirtonegoro.
Intervensi yang dilakukan mengkaji
data pasien meliputi usia, jenis
kelamin, berapa lama di Hd, dan
mengkaji skala nyeri pre post
intervensi dengan wong baker
FACES
f. Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah
peneliti melakukan blinding saat mengukur
outcome? Blinding merupakan upaya agar
sampel atau peneliti tidak mengetahui kedalam
kelompok mana sampel dimasukkan (
eksperiment atau control ). Hal ini
menunjukkan upaya peneliti meningkatkan
validitas informasi
 Desain ini menggunakan teknik pre-
post design. Instrument penerapan
dengan menggunakan skala
penilaian nyeri wong baker FACES.
Pelaksanaan dilakukan di ruangan

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
JENDELA NURSING JOURNAL
hemodialisa RSUP DR. Soeradji
Tirtonegoro
2. Populasi dan 1. Siapa populasi target dan populasi
sampel terjangkau?
 Populasi target dan terjangkau
adalah semua penderita gagal ginjal
kronik yang menderita komplikasi
kram kaki saat dilakukan
hemodialisa di RSUP Dr.Soeradji
Tirtonegoro. Jumlah populasi
berjumlah 15 pasien dengan
responden yang diteliti berjumlah 7
pasien atau responden
2. Siapa sampel penelitian? Apa kriteria
inklusi dan eksklusi sampel?
 Sampel yang digunakan adalah
seluruh pasien yang memenuhi
kriteria ekslusi dan inklusi.
3. Bagaimana metode sampling yang
digunakan untuk memilih sampel dari
populasi target?
 Metode sampling yang digunakan
adalah pre test and post test

4. Berapa jumlah sampel yang digunakan


dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah
sampel?
 7 responden
3. Pengukuran 1. Variable apa saja yang diukur dalam
atau penelitian?
pengumpulan  Nyeri dengan skala wong baker
data FACES
2. Metode apa yang digunakan untuk
mengumpulkan data?
 Penerapan Evidence Based Nursing
(EBN) diawali dengan penentuan
fenomena actual yang terjadi di
ruangan kemudian dilakukan
pencarian terhadap jurnal-jurnal
yang sesuai untuk memberikan solusi
intervensi.
3. Alat ukur apa yang digunakan untuk
mengumpulkan data?

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
JENDELA NURSING JOURNAL
 Alat ukur yang digunakan peneliti
yaitu visual
 wong baker FACES
1. 4. Bagaimana validitas dan rehabilitas alat
ukur/instrument yang digunakan? Apakah
peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat
ukur? Jika dilakukan apa metode yang
digunakan untuk menguji validitas dan
rehabilitas alat ukur dan bagaimana hassilnya?
 Instrument penerapan menggunakan
intervensi pre-post design dengan skala
penilaian nyeri wong baker FACES.
Pelaksanaan dilakukan di ruangan
hemodialisa RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro.
5. Siapa yang melakukan pengukuran atau
pengumpulan data? Apakah dilakukan
pelatihan khusus untuk observer atau yang
melakukan pengukuran?
 Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Adams Rose pada tahun 2018
memperlihatkan hasil bahwa massage
therapy menciptakan hasil positif secara
kseluruhan dalam kemampuan pasien
untuk menangani aspek fisik dan psikologis.
Studi menunjukkan tidak hanya penjrunan
yang signifikan pada tingkat nyeri , tetapi
juga interrelatif nyeri, relaksasi, tidur,
emosi, pemulihan dan akahirnya mengalami
proses penyembuhan. Menurut hasil
observasi di ruang hemosialisa di RSUP dr.
Soeradji Tirtonegoro pada tanggal 21
januari_15 februari 2020 dengan komplikasi
kram pada kaki dengan intervensi penilaiam
nyeri dari skala 1-10 dengan menggunakan
skala pengukuran wong baker FACES
4. Analisis data 1. Uji statistic apa yang digunakan untuk menguji
hipotesis atau menganalisis data?
 Tidak dilakukan uji statistic pada penelitian
ini
2. Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti
menggunakan metode intention to treat atau on
treatment analysis?
 Penelitian peneliti menggunakan metode on
treatmen analysis karena 15 pasien dengan
responden yang diteliti berjumlah 7 orang
pasien
For complete information author guidelines please
check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
JENDELA NURSING JOURNAL
a. Intention to treat adalah menganalisis
semua sampel yang megikuti penelitian,
baik yang drop out, loss follow up atau
berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel
yang drop out dianggap hasil intervensi
yang gagal.
b. On treatment analysis hanya menganalisis
sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out
diannggap tidak mengikuti penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis
3. Program atau software statistic apa yang
digunakan peneliti untuk menganalisis data?
 Tidak menggunakan software statistic
dalam menganalisi data
3 Hasil penelitian

1. Alur penelitian 1. Bagaimana alur (flow) penelitian yang


dan data base menggambarkan responden yang mengikuti
line penelitian sampai selesai, drop out dan loss
follow up?
 Penerapan Evidence Based Nursing (EBN)
diawali dengan penentuan fenomena aktual
yang terjadi di ruangan kemudian dilakukan
pencarian terhadap jurnal-jurnal yang sesuai
untuk memberikan solusi intervensi.
Berikutnya menentukan 1 jurnal beserta
jurnal pendukung untuk dijadikan sebagai
dasar dalam penerapan. Setelah itu
mengambil jumlah populasi sebanyak 15
pasien dengan jumlah responden yang diteliti
berjumlah 7 orang pasien.

2. Bagaimana karakteristik responden dan


baseline data?
Pada penelitian memiliki 15 pasien tetapi
yang dijadikan sampel hanya 7 responden
dengan karakteristik sebagai berikut :
 7 orang yang mengalami komplikasi
kram pada kaki( pre test )
 Menggunakan kriteria inklusi dan
ekslusi
 Usia 18-90 tahun
 Sudah menjalani HD kurang lebih 6
bulan
 Memiliki dry weight (+2kg
perubahan berat badan)
For complete information author guidelines please
check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
JENDELA NURSING JOURNAL
 Menyetujui sebagai partisian dengan
mengisi informed consent.
 Penyakit yang diderita (neuropati
perifer, dan lain-lain)
3. Pada penelitian eksperiment apakah variable
perancu (counfounding variable) dalam data
base line tersebar seimbang pada setiap
kelompok? Jika tidak seimbang apa dilakukan
peneliti untuk membuat penelitian bebas dari
pengaruh variable perancu?
 Pada penelitian tidak terdapat variable
perancu, karena hasil penelitian
menunjukkan adanya bahwa perubahan
skala nyeri menggunakan wong baker
FACES yang diberikan intervensi terapi
intradialitik massage melaporkan rata-
rata pre test dan post tets minggu
pertama mengalami penurunan dari
skala 8 menjadi skala 4
2. Hasil 1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti
penelitian melakukan uji hipotesis, apakah hipotesis
penelitian terbukti atau tidak terbukti (
bermakna atau tidak secara statistic )? Apakah
hasil penelitian juga bermakna secara klinis?
a. Hasil penelitian

 Dalam penerapan intradialitik


massage ini terjadi penurunan
skala nyeri (kram pada kaki) pada
7 responden dengan skor rata- rata
penurunan nyeri skala 2, ini
menunjukan bahwa analitik
massage mampu menurunkan skala
nyeri yang terjadi pada pasien gagal
ginjal dengan komplikasi kram
pada bagian kaki.

b. Penelitian melakukan uji hipotesis

 Penerapan analitik massage yang


dilakukan pada pasien gagal ginjal
kronik yang menjalankan
hemodialisa yang mengalami
komplikais kram pada bagian kaki
(Nyeri) mampu memberikan
For complete information author guidelines please
check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
JENDELA NURSING JOURNAL
manfaat mengurangi nyeri, sehingga
dapat meminimalkan terjadinya
kram yang berkelanjutan.

c. Penelitian mencantumkan manfaat yang


terdapat pada analitik massage

2. Untuk penelitian eksperimen dengan variable


dependen kategorik apakah peneliti
menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis
dari hasilmpenelitian sepertinumber need to
treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau
absolute risk reduction (ARR)
a. Peneliti menjelaskan atau Relative Risk
( RR ) yaitu perbandingan antara
sebelum dan sesudah dilakukan
pemberian akupresur

b. Peneliti menjelaskan jumlah pasien yang


akan diberi intradialitik massage dengan
intervensi skala nyeri wong baker
FACES
4 Diskusi (discuss) 1. Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil
penelitian? Apakah peneliti membuat
interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang
hal-hal yang ditemukan dalam penelitian
berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun
hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis,
namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara
ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.
 Berdasarkan hasil tabel penelitian diperoleh
hasil bahwa responder secara keseluruhan
berjenis kelamin (100%) Karakteristik umur
paling banyak usia 5-6 tahun berjumlah 3
responden ( 42,8%), usia 1-2 tahun (28,5%),
usia 3-4 tahun (14,2%) dan usia 7-8 tahun
(14,2%)


2. Bagaimana peneliti membandingkan hasil
penelitiannya dengan penelitian-penelitian
terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk
menunjukkan adanya relevansi?

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
JENDELA NURSING JOURNAL
 Penerapan Evidence Based Nursing
(EBN) diawali dengan penentuan
fenomena aktual yang terjadi di ruangan
kemudian dilakukan pencarian terhadap
jurnal-jurnal yang sesuai untuk
memberikan solusi intervensi. Pencarian
jurnal elektronik internasional
menggunakan mesin pencari
menggunakan NCBI, Reserchgate,
Iranian Journal of Nursing and Midwifery
Reaserch, International Journal of
Therapeautic Massage & Bodywrok
dengan kata kunci yang digunakan yaitu
‘leg cramps’, ‘hemodyalisis, ‘therapy for
leg cramps’, ‘massage for leg cramps’, ‘leg
cramps on’ ‘patient hemodyalisis,
‘hemodialisa’, dan ‘kram kaki’. Dari
pencarian jurnal yang telah dilakukan
ditemukan 10 jurnal yang terdiri 7 jurnal
internasional dan 3 jurnal nasional.
Penerapan EBN ini menggunakan jurnal
utama yang ditulis oleh Mastnardo D;
Janice M; Krist Hall; M Catherine; Cain
Katrice; Theurer Jacqueline; Huml A;
Sehgal A (2016) dengan judul Intradialytic
Massage for Leg Cramps Among
Hemodialysis Patients: a Pilot Randomized
Controlled Trial (D, M. et al., 2016).
3. Bagaimana nilai kepentingan (importancy)
hasil penelitian?
 Penerapan evidence based nursing
tentang intradialytic massage dapat
memberikan maanfaat dalam
menurunkan nyeri kram kaki pada
pasien gagal ginjal yang menjalani
hemodialisa.
4. Apakah mungkin penelitian ini direplukasi
pada setting pratik klinik lainnya?
 Penerapan EBN ini menggunakan teknik pre-
post design dengan menggunakan instrument
penerapan menggunakan skala penilaian nyeri
wong baker FACES yang dilakukan di
ruangan hemodialisa RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro.
For complete information author guidelines please
check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
JENDELA NURSING JOURNAL
 populasi berjumlah 15 pasien dengan
responden yang diteliti berjumlah 7 orang
pasien. Intervensi terapi intradialitik
dengan melakukan pengukuran skala
nyeri wong baker FACES
5. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan
kelemahan penelitian? Apakah kelemahan ini
tidak menurunkan validitas hasil penelitian?
 Penggunaan yang tepat ialah mengkomsumsi
obat-obatan yang diresepkan oleh dokter dan
akan diberikan sebelum dilakukan
hemodlialisa atau dengan kombinasi
merupakan penatalaksanaan yang paling
efektif untuk menurunkan kram pada kaki
dengan menggunakan terapi intradialitik
massage dengan nintervensi mengukur nyeri
yang dirasakanoleh responden. Namun, pada
kenyataannya tidak semua nyeri dapat
diintervensi dengan analgetik sistemik bahkan
beberapa penelitian menunjukkan hasil yang
kurang baik pada penggunaan obat-obat
penurun rasa nyeri (Brown, 2014).

 Tidak di temukan kelemahan pada


penelitian ini

Intradialytic Massage as the Evidence Based Nursing to


Reduce Leg Cramps in Patients with Chronic Kidney Failure

Putri Nurfitriani1, Beti Kristinawati1, Haris Joko Prasetyo2


1
Nursing Program, Health Science Faculty, Universitas Muhamadiyah Surakarta

2
Dokter Soeradji Tirtonegoro Klaten General Hospital

Coresponding author:
J230195049@student.ums.ac.id

ABSTRACT

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
JENDELA NURSING JOURNAL
Background: Hemodialysis is a treatment that is often used in patients with chronic
kidney failure. However, hemodialysis can cause side effects on its users. One of them is
muscle cramps. Muscle cramps are one of the side effects that occur in patients with
chronic kidney failure who do hemodialysis.
Purpose: To apply the application of intradialytic massage in reducing muscle cramps in
patients with chronic kidney failure undergoing hemodialysis
Methods: This application was carried out on 7 participants who were selected according
to the characteristics of the participants who had been determined. This forward method
is in the form of pre-post design with the instrument used, namely FACES wong baker to
assess leg cramps.
Results: Based on the results of the application of evidence based nursing, there is a
decrease in pain scale after an intradialytic massage.
Conclusion: Intradialytic massage can provide benefits in reducing leg cramping pain in
kidney failure patients undergoing hemodialysis.

Keywords:
Hemodialise; Intradialytic massage; Leg Cramps; Acute Renal Failure

LATAR BELAKANG
Hemodialisa menjadi salah satu prosedur tindakan dengan teknologi tinggi yang
digunaakan sebagai penggati fungsi ginjal untuk mengeluarkan sisa metabolisme.
Hemodialisa ini menjadi salah satu penatalaksanaan yang sering diterapkan pada pasien
gagal ginjal. Di Indonesia, gagal ginjal menjadi salah satu permasalahan keshatan yang
memiliki angka penderita yang banyak. Sebesar 499.800 rang (2%) penderita ga 2 gal
ginjal di Indonesia (Moeloek, 2018).

Hemodialisa mejadi terapi paling sering digunakan dikarenakan keberhasilan dan


penggunaan di seluruh dunia membuktikan manfaat dan keamanannya. Hemodialisa
dapat menimbulkan komplikasi pada pasien yang menjalaninya salah satunya yaitu kram.
Komplikasi kram diamati sekitar 24%-86% dari kasus selama tahun-tahun pertama terapi
dialisis, namun data menunjukkan bahwa hanya 2% pasien menderita

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
Jendela Nursing Journal, 4(1), 2020,

kram setelah memiliki ≥2 sesi hemodialisis dalam seminggu (Ko Kobrin, 2007).
Penyebab kram otot tidak sepenuhnya dimengerti, tetapi penelitian elektromiografi
menunjukkan bahwa penyebab berasal dari neuron pada otot itu sendiri. Metabolisme otot
subnormal dianggap sebagai faktor yang paling penting dalam etiologi kram. Untuk
alasan ini, hipotensi, perubahan plasma osmolaritas, hiponatremia, defisiensi karnitin,
hipomagnesemia dan hipoksia jaringan juga diduga menyebabkan pengembangan kram.
Dalam situasi di atas, metabolisme otot akan terganggu dan menimbulkan kram. Kram
otot dapat terjadi saat mendekati akhir sesi dialisis. Glukosa hipertonik, garam dan
manitol dapat diberikan dalam pengobatan akut kram (D, M. et al., 2016). Tindakan-
tindakan medis dan non-medis dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kram otot.

Penelitian menunjukkan mengurangi kram otot dapat dilakukan dengan pemberian 350
mg kina sulfat selama 1-2 jam. Sebelum memulaimodialisa. Terapi pemberian kina sulfat
meiliki bany.ak efek samping seperti atrofi oprikus, trombositopenia, aritmia, interaksi
obat dengan warfari.n, dan digoxin. Pemberian 400 mg/hari vitamin E, 250 mg/ hari
vitamin. C, 12 mg dari monohydrate kratinin. sebelum dialisis, prozosin 025-1 mg.) dan
L creatinin dapat memantu menurunkan resiko kram tindakan ini masih belum terbukti
keamanan untuk penggunaan waktu yang lama (Ko Kobrin, 2007). Sedangkan tindakan
non medis dapat menjadi salah satu aternatif yang dapat dilakukan, seperti olah raga
teratur menghindari intradialtic hipotensi, peruahan osmolaritas, dan melakukan
intradialytic massage. Intradialytic Massage tebukti efektif untuk mengatasi kram otot
pada pasien hemodialysis. Penurunan nyeri kram otot yang terjadi setelah dilakukan
intradialytic massage diakibatkan karena saat otot kaki diberikan pijat maka akan
mingkatkan relaksasi dan meningkatkan endorphin ke otak serta mengurangi ketegangan
pada otot.

Hasil analisa situasi yang dilakukan pada tanggal 10-16 Januari 2020 ditemukan 53% (8
pasien) dengan total 15 yang menjalani hemodialisa di RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro
mengeluh kram pada kaki. Berdasarkan latar belakang tersebut, penting untuk diterapkan
Evidence Based Nursing berupa Intradilaytic Massage pada pasien gagal ginjal kronis
yang enjalani hemodialisa.

TUJUAN
Evidence based nursing ini dilakukan untuk menerapkan aplikasi intradialytic massage
dalam mengurangi kram otot pada pasien dengan gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa

METODE
Penerapan EBN ini dilakukan pada tanggal 21 Januari – 15 Februari 2020 di Ruang
Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat di Jawa Tengah. pada penerapan EBN ini, peneliti
mencari beberapa hasil penelitian sebagai dasar dalam penerapan EBN yang didasarkan
pada fenomena yang ditemukan. hasil penelitian yang digunakan ini dicari dibeberapa
search engine seperti NCBI, Reserchgate, Iranian Journal of Nursing and Midwifery
Reaserch, International Journal of Therapeautic Massage & Bodywrok dengan kata kunci
yang digunakan yaitu ‘leg cramps’, ‘hemodyalisis, ‘therapy for leg cramps’, ‘massage for
leg cramps’, ‘leg cramps on’ ‘patient hemodyalisis, ‘hemodialisa’, dan ‘kram kaki’. Dari

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
Jendela Nursing Journal, 4(1), 2020,
pencarian jurnal yang telah dilakukan ditemukan 10 jurnal yang terdiri 7 jurnal
internasional dan 3 jurnal nasional. Penerapan EBN ini

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
Jendela Nursing Journal, 4(1), 2020, 3

menggunakan jurnal utama yang ditulis oleh Mastnardo D; Janice M; Krist Hall; M
Catherine; Cain Katrice; Theurer Jacqueline; Huml A; Sehgal A (2016) dengan judul
Intradialytic Massage for Leg Cramps Among Hemodialysis Patients: a Pilot Randomized
Controlled Trial (D, M. et al., 2016).

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pre-post design. Jumlah partisipan
dalam penerapan EBN ini berjumlah 7 dengan kriteria inklusi yang ditetapkan yaitu usia
18-90 tahun, sudah menjalani HD ± 6 bulan, memiliki dry weight yang stabil (±2 kg
perubahan berat badan), menyetujui sebagai partisipan dengan mengisi informed consent.
Sedangkan untuk kriteria ekslusi yang ditetapkan yaitu partisipan memiliki penyakit
Neuropati Perifer, fraktur, cidera, atau menjalani operasi di kaki, terdapat luka di kaki
(luka bakar, ulserasi, memar), terdapat penyakit kulit (seperti psoriasis akut, eksema),
partisipan yang menolak menjadi responden. Penerapan EBN ini dilakukan dengan
mengkaji data partisipan seperti usia, jenis kelamin, berapa lama telah di HD, penyakit
yang diderita, dan mengkaji skala nyeri pre dan post intervensi dengan wong baker
FACES.

Penerapan Evidance Based Nursing ini telah disetujui oleh komite etik Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan nomer surat kelayakan etik
2895.2020 Prinsip etik yang digunakan yaitu dengan merahasiakan informasi tentang
partisipan dan nama partisipan dengan mengubah partisipan menjadi nama inisial, serta
dengan meminta persetujuan partisipan menggunakan informed consent yang di tanda
tangani oleh partisipan.

HASIL
Berdasarkan hasil penerpan EBN yang telah dilakukan dengan melibatkan 7 partisipan,
berikut ini merupakan gambaran karakteristik partisipan yang meliputi usia, jenis
kelamin, berapa lama telah di HD, penyakit yang diderita, dry wight, dan UF goal yang
dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Karakteristik Partisipan

Frekuensi
Karakteristik n
(%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 0 0
Perempuan 7 100
>65 tahun 0 0

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
Jendela Nursing Journal, 4(1), 2020, 4

Frekuensi
Karakteristik n (%)
Lama HD
1-2 tahun 2 28,5
3-4 tahun 1 14,2
5-6 tahun 3 42,8
7-8 tahun 1 14,2
9-10 tahun 0 0
Peyakit Penyerta
Hipertensi 4 57,1
DM 2 28,5
Jantung 1 14,2
Dry Weight
≤2 kg 5 71,4
≥3 kg 2 28,5
UF Goal (ml)
300 1 14,2
500 1 14,2
2500 2 28,5
2700 1 14,2
3000. 2 28,5

Berdasarkan pada tabel 2 menunjukkan terjadi penurunan skala nyeri setelah dilakukan
tindakan intradialytic massage pada minggu pertama (lihat tabel 2). Terlihat skala nyeri
pre-intervensi yang tertinggi pada angka 8 (hurts Whole Lot/Nyeri sekali). Sedangkan
setelah diberikan tindakan, skala nyeri menurun dengan angka tertinggi 4 (Hurts Little
More/Nyeri sedikit banyak).

Table 2 Hasil Pre dan Post Skala Nyeri Wong Baker FACES

Waktu Min-
95%CI
(pre n=7, post n=7) Mean ± SD Mak Lower Upper

Minggu Ke- Pre 4,28 ± 0,75 4–8 2,28 6,28


1 Post 2,57 ± 1,38 2–4 2 3,14
Minggu Ke- Pre 1,42 ± 1,3 2–6 1,14 1,71
2 Post 1,07 ± 0,97 0–2 0,71 1,42

Pada minggku ke-2 intevensi menunjukkan terdapat penurunan skala nyeri pre- intervensi
dibandingkan pada minggu ke-1. Skala nyeri tertinggi pre intervensi yang dirasakan
partisipan berada pada skala 6 (Hurts Little More/Nyeri sedikit banyak). Sedangkan
setelah intervnsi kala tertinggi pada angka 2 (Hurts Litle Bit/ Nyeri sedikit) dan terendah
0 (No Hurts).

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
Jendela Nursing Journal, 4(1), 2020, 5

PEMBAHASAN
Penurunan nyeri kram otot yang terjadi setelah dilakukan intradialytic massage
diakibatkan karena saat otot kaki diberikan pijat maka akan mingkatkan relaksasi dan
meningkatkan endorphin ke otak serta mengurangi ketegangan pada otot (Deeb, 2017) .
Teori ini juga didukung oleh Chanif (2013) bahwa pijat kaki memiliki empat gerakan
dasar. gerakan-gerakan ini menstimulasi serabut saraf (serat A-beta) pada kaki dan lapisan
dermatom yang mengandung resptor sentuhan dan tekanan. Reseptor selanjutnya
mengirimkan impuls saraf ke sistem saaf pusat. Sistem kontrol gerbang diaktifkan melaui
penghambat interneuron sehingga fungsi sel-T menutup pesan rasa sakit yang tidak
ditransmisikan ke sistem rasa sakit. Karena itu otak tidak menerima pesan rasa sakit.
Selain itu juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Adams Rose (2010) bahwa
massage therapy menciptakan hasil positif secara keseluruhan dalam kemampuan pasien
untuk menangani aspek fisik dan psikologis. Studi menunjukkan tidak hanya penurunan
yang signifikan pada tingkat nyeri, tetapi juga interrelatif nyeri, relaksasi, tidur, emosi,
pemulihan, dan akhirnya, proses penyembuhan (Adam et. Al., 2010).

Etiologi kram otot selama dialisis sampai saat ini belum diketahui, tetapi empat faktor
predisposisi yang paling penting adalah hipotensi, hipovolemia (under dry weight),
tingkat fltrasi tinggi hal ini menyebabkan gangguan relaksasi otot sekunder (Daugirdas,
2015). Penelitian yang pernah dilakukan oleh Rezky (2015) menunjukkan terhadapat
pengaruh terapi pijat terahadap tekanan darah penderita hipertensi. Gerakan pijat dapat
meningatkan sirkulasi darah dan sirkulasi getah bening, merangsang relaksasi,
meningkatkan kualitas tidur, mengurangi kontraksi otot (Chanif , 2013).

SIMPULAN
Penerapan evidence based nursing tentang intradialytic massage dapat memberikan
maanfaat dalam menurunkan nyeri kram kaki pada pasien gagal ginjal yang menjalani
hemodialisa.

REFERENSI
Moeloek, N. F. (2018). Air Bagi Kesehatan: Upaya Peningkatan Pomotif Preventif bagi
Kesehatan Ginjal di Indonesia. Jakarta: KEMENKES.
Ko Kobrin, S.M. & Berns, J.S. (2007). Quinine--a tonic too bitter for hemodialysis
associated muscle cramps? Semin Dial, 20, 396-401
D, M. et al., 2016. Intradialytic Massage for Leg Cramps Among Hemodialysis
Patients: A Pilot Randomized Controlled Trial. International Journal of
THerapeutik Massage and Bodywork, 9(2), p. 4.
Deeb, H. A. A. E.-o. E., Donia, S. A. A., Zeid, M. M. H. & Moursy, A. M. E.-S., 2017.
Effect of Reflexology Foot Massage on Leg Cramps for Patients on
Hemodialysis. Journal Nursing and Health Science, 6(2), p. 52.
Chanif, Petpichetchian, W. & Chongchaeron, w., 2013. Does Foot Massage Relieve
Acute Postoperative Pain? A Literature Review. Nurse Media Journal of
Nursing , 3(1), p. 492.
Adams, R., White, B. & Backeet, C., 2010. The Effects of Massage Therapy on Pain
Management in the Acute Care Settin. International Journal of Therapeutic
Massage and Bodywork, 3(1), p. 4.

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines
Jendela Nursing Journal, 4(1), 2020, 6

Daugirdas, J. T., Blake, P. G. & Ing, T. S., 2015. Handbook of Dialysis. 5nd penyunt.
Philadelphia: Wolters Kluwer Health
Rezky, R. A., Hasneli, Y. & Hasanah, O., 2015. Pengaruh Tearpi Pijat Refleksi Kaki
Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Primer. JOM, 2(2), p.
1454.

For complete information author guidelines please


check
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/about/submissions#authorGuidelines

Anda mungkin juga menyukai