Anda di halaman 1dari 28

Tugas 02-OJT 1: KELOMPOK A

Tugas 02-OJT 1 Melakukan Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran

Peserta membaca dan mempelajari bahan bacaan yang menjadi satu rangkaian dalam bahan pembelajaran Diklat Calon Kepala Sekolah agar dapat mendalami materi-materi
yang berkaitan dengan Pembentukan Karakter, Manajerial Sekolah, Kepemimpinan Pembelajaran Melalui Coaching dalam Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan,
Pengembangan Kewirausahaan, dan Rencana Tindak Lanjut Kepemimpinan (RTL).
Peserta dapat mengunduh format Instrumen Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran dari LMS seperti tampak dalam tabel di bawah ini:

Tabel Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran

Nama Mata Materi Hal Baru yang


No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
1 Pembentukan I. Pembentukan dinamika kelompok I. Penugasan Dinamika Kelompok Setelah membaca
Karakter A. Latar Belakang materi tentang
Dinamika kelompok sebagai suatu metoda dan proses ,merupakan salah satu alat manajemen pembentukan
untuk menghasilkan kerjasama kelompok yang optimal,agar pengelolaan organisasi menjadi karakter beberapa
lebih efektif,efisien dan produktif. hal yang baru saya
Sebagai metoda dinamika kelompok membuat setiap anggota kelompok menyadari siapa peroleh adalah
dirinya dan siapa orang lain yang hadir bersamanya dalam kelompok 1. Dinamika
Sebagai suatu proses dinamika kelompok berupaya menciptakan situasiyang membuat seluruh kelompok
anggota kelompok terlibat secara aktif dalam perkembangan kelompok. 2. Konsep belajar
B.Target Kompetensi mandiri
Setelah mengikuti kegiatan dinamika kelompok maka kita harus mampu menerapkan nilai 3. perbedaan
-nilai kepemimpinan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai kepala Coaching dan
sekoalah pada dimensi : mentoring
1. Dimensi Kompetensi Kepribadian
a. Beraklah mulia,
b. Memiliki integritasdan tanggungjawab
c. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri
d. Bersikap terbuka
e. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah
f. Memiliki bakat dan minat dalam jabatan
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
2. Dimensi kompetensi sosial
a. Bekerjasama dengan pihak lain
b. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial masyarakat
c. Memiliki kepekaan sosial
3. Dimensi Kompetensi Kepemimpinan Pembelajaran
a. Menyusun pemecahan masalah pembelajaran dalam rangka pengembangan sekolah
b. Menciptakan inovasi
c.Bekerja keras
d.Memiliki motivasi yang kuat
e.Pantang menyerah
f. memiliki naluri kewirausahaan

C. Langkah-langkah Pembelajaran
Skenario Pembelajaran dinamika kelompok
Pembukaan45’
(pembukaan,tarjet kompetensi,Kontrak program,pembentukan kelompok dan penjelasan
penugasan)
Pelaksanaan 70
’(Koordinasi kelompok,pelaksaan penugasan
Penutupan 65’
(Refleksi,testimoni dari peserta terhadap pelaksanaan dinamika kelompok, Penutupan

D. Pelaksanaan Dinamika Kelompok


1. Penjelasan umum
Dengan Dasar Permendiknas nomor 13 Tahun 2007 tentang Standart kepala sekolah
1. Kontrak kerja dan pembentukan kelompok(moda daring, Modatatap muka langsumg,
2. Yel nasional
3. Pembentukan suku
4. Lagu kebangsaan dan yel yel suku
5. Pelaksanaan penugasan (Membangun kreatifitasdan Kerjasama melalui melalui
penugasan mencipta Gerakan koreografi)
6. Rambu-rambu nilai kepemimpinan dalam pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah
(kekompakan,kreatifitas,kerjasama,keaktifan,tanggungjaaab,rasa ingin
tahu,menumbuhkan motivasi diri dalam semangat kerja
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
II. Membangun Kebiasaan Refleksi Secara Mandiri(Srl/Belajar Mandiri)
A. Hubungan Dinamika kelompok dengan konten materi
B. Konsep Belajar Mandiri
1. Konsep Belajar Mandiri (SRL)
SRL adalah kemampuan seseorang dalam mengarahkan dirinya sendirimenghadapai situasi
akademik (Zimmerman, 1998)
SRL adalah kemampuan seseorang untuk mengelolasecara efektifpengalaman belajarnya
II. Membangun kebiasaan refleksi sehingga mencaai belajar yang optimal (Febrianela, 2001)
secara Mandiri(SRL) SRL adalah bentuk belajar individual dengan bergantung pada motivasi belajar (Baumert 2002.
SRl bukan merupakan kemampuan mental (intelegensi/akademis) melainkan suatu proses
ketika seseorang berpartisipasi aktifdalam belajarnyadan mampu mengendalikan
pikiran,perilaku dan emosinya untuk mencapai kesuksesan di dalam proses belajar tersebut.
2. Aspek-Aspek Belajar Mandiri
Menurut Zimmermana sebagai berikut :
a. Metacognitive Self-Regulation (kemampuan individu dalam
merencanakan,mengorganisasikan,memonitor dan melakukan evaluasi dalam aktivitas
belajar
b. Physical and Social Environment Managenent
Cara mengatur kondisi fisik dan sosial yaitu dengan mempelajari lingkungan sekitar dan
mencari bantuan
c. Time Management
Pengaturan waktu yang baikdan bijakakan mempengaruhi prestasi belajat
d. Effort Regulation
Kemampuan seseorang untuk menerima suatu kegagalan dan membangun kepercayaan diri
3. Strategi Belajar Mandiri (SRL)
Menurut Zimmerman(dalam Cheng,2011) Strategi belajar mandiri menggambarkan baimana
kemauan,motivasi dan metakognisi seseorang ditunjukkan dalam bentuk perilaku yang nyata.
10 Strategi SRL yaitu :
1) Evaluasi terhadap kemajuan tugas (self evaluating)
2) Mengatur materi pelajaran (organizing and transforming)
3) Membuat rencana dan tujuan belajar (goal setting and planning) 4) Mencari informasi (seeking
information)
5) Mencatat hal penting
6) Mengatur lingkungan belajar (environmental structuring)
7) Konsekuensi setelah mengerjakan tugas (self consequences)
8) Mengulang dan mengingat (rehearsing and memorizing)
9) Mencari bantuan sosial (seek social assistance)
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
10) Meninjau kembali catatan, tugas atau tes sebelumnya dan buku pelajaran (review record)
4. Implementasi Self Regulated Learning terhadap beban kerja kepala sekolah
Seorang kepala sekolah yang mempunyai SRL yang bagus mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Terbiasa dengan mengetahui bagaimana menggunakan strategi kognitif (pengulangan,
elaborasi, dan organisasi) yang membantu mereka untuk memperhatikan, mentransformasi,
mengorganisasi, mengelaborasi, dan menguasai informasi.
b. Mengetahui bagaimana merencanakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan proses mntal
untuk mencapai tujuan personal (metakognisi).
c. Memperlihatkan seperangkat keyakinan motivasional dan emosi yang adaptif, seperti tingginya
keyakinan diri secara akademik, memiliki tujuan belajar, mengembangkan emosi positif
terhadap tugas (senang, puas, antusias), memiliki kemampuan untuk mengontrol dan
memodofokasinya, serta menyesuaikan diri dengan tuntutan tugas dan situasi belajar khusus.
d. Mampu merencanakan, mengontrol waktu, dan memiliki usaha terhadap penyelesaian tugas,
tau bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang meyenangkan.
e. Menunjukan usaha yang besar untuk berpartisipasi dalam mengontrol dan mengatur tugas-
tugas akademik, iklim, dan struktur kelas.
f. Mampu melakukan strategi disiplin, yang bertujuan menghindari gangguan internal dan
eksternal, menjaga konsentrasi, usaha, dan motivasi selama menyelesaikan tugas
5. Strategi Inovasi dalam pengembangan kompetensi guru dan murid
Kepala sekolah harus mampu membangun SRL yang dimiliki oleh seluruh warga sekolah, ini akan
terwujud jika kepala sekolah juga mempunyai SRL yang bagus.

III. Mengembangkan Kompetensi Warga Sekolah Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Murid
(Facilitating, Coaching, Mentoring
1. Hubungan Penugasan dinamika kelompok dengan konten materi
Refleksi kegiatan pada akhir penugasan. Peserta diminta mengungkapkan pengalamannya
dalam penugasan
2. Konsep Kepemimpinan Pembelajaran kepala sekolah
Bass (dalam Dhewanto 2013) menyatakan kepemimpian merupakan kemauan seseorang
mempengaruhi orang laindalam melaksanakan keinginannya.Kepala sekolah selain sebagai
pemimpin juga seorang manajer,oleh karena itu kepala sekolah akan selalu berfungsi sebagai
leader dan juga manager
Perbedaan Pemimpin dan Manajer
Pemimpin :
ü Fokus pada pencapaian visi dan misa
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
ü Menentukan arah dan memikirkan strategi menuntaskan misi
ü Memberi kebebasan kepada para staf untuk melaksanakan pekerjaan agar tetapterarah
dan menjawab vis,misi dan tujuan
ü Memotivasi dan memberi inspirasi kepada staf untuk melaksanakan visi,misi dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Manajer :
III. Mengembangkan kompetensi
warga sekolah untuk meningkatkan
ü Fokus pada pencapaian tujuan
kualitas belajar murid(Facilitating, ü Menggunakan rencana kerja
Coaching,Mentoring) ü Mengorganisasi dan mengatur staf
ü Melakukan pengawasan dan evaluasi tehadap pelaksanaan recana
Kepala sekolah sebagai pemimimpin pembelajaran harus mampu berperan sebagai educator,
,manager, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator dan entrepreneur.
Kemampuan kepala sekolah dalam facilitating, coaching, dan mentoring akan mempengaruhi
implementasi peran dalam kepemimpinan pembelajaran.
1. Konsep Coaching and Mentoring bagi Kepala Sekolah
a. Definisi Coaching
coaching merupakan kegiatan pembinaan yang membuka potensi seseorang untuk memaksimalkan
kinerja mereka sendiri, yang membantu mereka untuk belajar daripada mengajar mereka.
Cakupan dari coaching meliputi:
1) Mengakses potensial
2) Memfasilitasi individu untuk membuat perubahan yang diperlukan
3) Memaksimalkan kinerja
4) Membantu orang memperoleh ketrampilan dan mengembangkan
5) Menggunakan Teknik komunikasi khusus
Jenis-jenis Coaching : Menurut Homan dan Miler dalam Nadya (2012:45), membagi coaching
ke dalam 4 kategori berdasarkan tujuan dari implementasi coaching pada organisasi atau
perusahaan:
1. Coaching untuk mendukung pembelajaran
2. Coaching untuk kinerja
3. Coaching untuk pengembangan kepemimpinan
4. Coaching tim dan kelompok

b. Definisi Mentoring
Mentoring adalah proses pembelajaran yang dilakukan dari orang yang jauh lebih berpengalaman
(mentor) ke orang yang kurang berpengalaman (mentee) dalam bidang tertentu
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
Salah satu peran penting seorang pemimpin adalah melakukan mentoring
2. Strategi Implementasi Coaching and Mentoringang
Ada 9 langkah yang perlu dilakukan untuk menjadi mentor
a. Jadikan mengembangkan orang lain sebagai prioritas
b. Tetapkan prioritas siapa yang hendak anda kembangkan
c. Kembangkan hubungan terlebih dahulu sebelum memulainya
d. Bantulah tanpa syarat
e. Biarkan mereka terbang Bersama anda untuk sementara waktu
f. Isikan bahan bakar pada tangka mereka
g. Bertahanlah hingga mereka bisa bekerja sendiri dengan baik
h. Bersihkan landasannya
Beberapa hambatan yang serig diciptakan mentor:
1. Tujuan yang tidak jelas
2. Birokrasi
3. Isolasi
4. Kesibukan
Ada 4 tahapan yang perlu diterapkan dalam mentoring
1. I Do You Watch
2. I Do you Help
3. You Do I Help
4. You Do I Watch
Fungsi kegiatan mentoring
a. Fungsi remidial atau rehabilitative
b. Fungsi edukatif atau pengembangan
c. fungsi preventif atau pencegahan
3. Pemetaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi Guru, Tendik, siswa
Pemetaan kebutuhan pengembangan keprofesian dapat dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut:
a. Melaksanakan evaluasi diri guru/tendik dan analisis hsil PKG/UKG
b. Menganalisis profil guru dan analisis kebutuhan pengembangan profesi setiap guru dan tendik
c. Membuat rencana pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan
d. Membuat rencana final pengembangan profesi
4. Strategi Inovasi pengembangan kompetensi guru dan tendik yang berorientasi kepada
Peserta Didik (implementasi kepemimpinan pembelajaran)
Strategi inovasi yang dipilih kepala sekolah akan menentukan program yang paling
efektif dan efisien untuk mengembangkan kompetensi guru dan tendik yang berorientasi
kepada peserta. Pengembangan profesi dapat dilakukan secara :
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
1. Pengembangan kooperatif
2. Pengembangan mandiri
3. Pengembangan intensif

IV. Menggerakkan Komunitas Belajar Di Lingkungan Sekolah , Organisasi Profesi, Dan


Lingkungan Yang Lain Community Of Practice)
1. Hubungan penugasan kelompok dengan konten materi
2. Konsep Community of Principe bagi Kepala Sekolah
Adalah sebuah komunitas yang berisikan sekelompok orang yang memiliki profesi sama berbagi
pengetahuan tentang topik dengan tujuan meningkatnya ilmu pengetahuan
3. Tujuan dari Community of Practise
menyediakan cara bagi para praktisi untuk berbagi ilmu, tips, saran dan pengalaman-pengalaman
terbaik. Bertanya ke rekan sejawat atau seprofesi serta mendukung satu sama lainnya
Ada 3 teknik pelaksanaan Community of practise
a. Tatap muka langsung
b. Webiner
c. Diskusi Grub Via WhatsApp
4. Strategi mendorong dan menggerakkan Guru,tendik dan peserta didikdalam komunitas-
komunitas belajar yang menunjang kompetensi
Pembentukan komunitas belajar di sekolah sangat penting dalam meningkatkan kualitas belajar
peserta didik dan meningkatkan prestasi akademis peserta didik
Kegiatan MGMP, KKG, seminar-seminar pelatihanpelatihan dan lainnya adalah bentuk yang dapat
diadikan alternative untuk meningkatkan professional.

V. Mengembangkan Kematangan Diri (Self Maturity) Secara Holistik (Spiritual, Moral, Emosi,
Dan Intelektual)
1. Hubungan penugasan dinamika kelompok dengan konten pribadi
Refleksi kegiatan pada akhir penugasan
a. Mengingat Kembali pelaksanaan membuat yel suku dan koreografi
b. Menghubungkan nilai-nilai yang ditemukanselama mengikuti penugasan
c. Menarik kesimpulan tentang makna membuat yel suku dan koreografi terhadap
pembentukan karakter kepemimpinan dalam diri calon kepala sekolah
2. Konsep Kematangan diri(Self Maturity) bagi Kepala Sekolah
Menurut Wasty Soemanto perkembangan kematangan manusia (self maturity) meliputi 3 aspek berikut
a. Perkembangan Fisiologi Kematangan diri manusia secara fisiologis berkisar usia 17 sampai dengan
20 tahun.
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
b. Perkembangan psikologis Masa kematangan terlihat ketika individu berumur 20 tahun.
IV. Menggerakkan komunitas belajardi c. Perkembangan secara paedagogis Kematangan pribadi merupakan tahapan dimana intelek
lingkunagn sekoalh,organisasi memimpin perkembangan semua aspek kepribadian menuju kematangan pribadi, sehingga individu
profesidan lingkungan lain yang tersebut mempunyai kemampuan mengasihi Allah dan sesaman manusia.
community of practice 3. Karakter Kematangan Diri (Self Maturity)
Menurut Allport ada 6 karakteristik kematangan diri individu, yaitu
a. Peerluasan perasaan diri
b. Hubungan diri yang hangat dengan orang lain
c. Keamanan emosional dan penerimaan diri
d. Persepsi,ketrampilan dan tugas yang realistis
e. Obyektifitas diri
f. Filsafat hidup yang mempersatukan
Kesimpulan dari 6 karakteristik adalah diri yang sehat dan matang akan selalu memandang positif baik
terhadap kehidupan masa depan, tanggung jawab terhadap pekerjaan, dan tentu saja mempunyai
emosi yang matang yang dapat memahami orang lain yang berbeda dengan dirinya.
4. Fungsi Self Mutility atau kematangan diri bagi kehidupan
Antara lain :
a. Mampu mengevaluasi
b. Mengenali perubahan
c. Melalukan penyesuaian dari hasil evaluasi
d. Menjadi penasihat untuk mengambil kesimpulan
e. Menjadi kompas internal
5. Implementasi kematangan diri (self maturity dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
kepala sekolah
Dari 3 Tugas kepala sekolah (manajerial, supervise guru dan tendik, mengembangkan kewirausahaan,
V. Mengembangkan kematangan kepala sekolah dalam memenuhi beban kerjanya tersebut perlu mempunyai pribadi yang matang, yang
diri(Self Maturity) secara akan membawa kondisi sekolah yang kondusif untuk terciptanya kualitas pembelajaran yang unggul.
holistic(spiritual, Moral, Emosi, dan
Intelektual)
VI. Refleksi Akhir Pengembangan Karakter
Refleksi diri tentang kepala sekolah berkarakter dan Profesional meliputi 18 karakter yaitu :
A. Religius
B. Jujur
C. Toleransi
D. Disiplin
E. Kerja keras
F. Kreatif
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
G. Mandiri
H. Rasa ingin tahu
I. Semangat kebangsaan
J. Cinta tanah air
K. Menghargai prestasi
L. Bersahabat/komunikati
M. Cinta damai
N. Gemar membaca
O. Peduli lingkunagn.
P. Peduli sosial
Q. Tanggungjawab

VI. Refleksi Akhir Pengembangan


Karakter
2 Manajerial A. MEMIMPIN UPAYA A. Budaya belajar adalah cerminan mutu pendidikan sekolah yang tumbuh kembangnya Setelah membaca
Sekolah MEWUJUDKAN VISI SEKOLAH berdasarkan semangat dan nilai yang dianut sekolah, lingkungan, suasana, rasa, sifat, dan materi tentang
MENJADI BUDAYA iklim sekolah yang mampu mengembangkan kecerdasan, keterampilan siswa yang Manajerial sekolah
BELAJAR YANG BERPIHAK ditampakkan dalam bentuk kerjasama warga sekolah dalam kedisiplinan, tanggung jawab, saya mendapatkan
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
PADA MURID dan motivasi belajar. Budaya belajar merupakan pandangan hidup yang diakui bersama informasi teantang
oleh masyarakat sekolah yang mencakup cara berpikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin hal yang
baik dalam wujud fisik maupun abtrak, terutama yang berkaitan dengan hasil belajar. sebelumnya belum
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya belajar adalah : saya ketahui antara
1. Kepemimpinan lain :
2. Keteladanan  RKJM
3. Keramahan  RKT
4. Toleransi  Sistem
5. Kerja keras Informasi
6. Disiplin Manajemen
7. Kepedulian Sosial Sekolah
8. Kepedulian Lingkungan (SIMS)
9. Rasa Kebanggaan
10. Tanggung jawab
Indikator budaya belajar berpihak pada murid :
1. Sistem pembelajaran lebih baik.
2. Waktu belajar lebih panjang.
3. Memiliki lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran.
Untuk mewujudkan visi sekolah kepala sekolah menciptakan budaya belajar yang berpihak
pada peserta didik yaitu dengan :
1. Penyusunan RKS
1, Penyusunan RKS
Penyusunan RKS yang didalamnya memuat visi sekolah yang tepat,pengelolaan standar
kelulusan,pengelolaan standar isi,pengelolaan standar proses, dan pengelolaan standar
penilaian.RKS merupakan sebuah proses perencanaan atas semua hal dengan baik dan
teliti untuk mencapai tujuan pendidikan agar sekolah dapat menyesuaikan dengan
kekhasan,kondisi dan potensi daerah,sosial budaya masyarakat,potensi sekolah dan
kebutuhan peserta didik. RKS merupakan pedoman kerja dalam pengembangan
sekolah,dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah serta bahan acuan untuk mengidentifikasi serta mengajukan sumber daya yang
diperlukan.Dimana setiap sekolah harus membuat:
a. RKJM ( Rencana Kerja Jangka Menengah ) yang menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu 4 tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan.
b. Rencana Kerja Tahunan ( RKT) dinyatakan dalam RKAS ( Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah ) yang dilaksanakan berdasarkan RKJM.RKT adalah program
jangka pendek atau tahunan sebagai jabaran atau operasionalisasi RKJM.
Procedure Penyusunan RKS :
a. Menetapkan visi,misi,dan tujuan sekolah.
b. Pelaksanaan EDS ( Rapor Mutu Sekolah ) sebagai salah satu dasar penyusunan
program.
c. Dari hasil EDS diperoleh berbagai kekurangan atau masalah pada masing-masing
standar,lalu dipilih skala prioritas,
d. Dilakukan monitoring proses pelaksanaan program.
2. Pengelolaan Standar Kompetensi
Lulusan (Pengelolaan Peserta 2. Pengelolaan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) atau Pengelolaan Peserta Didik
Didik) Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses dan standar penilaian, standar guru dan tenaga kependidikan, Standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan
terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai
setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Fungsi Standar Kompetensi Lulusan Standar kompetensi lulusan digunakan
sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.
3. Pengelolaan Standar Isi
(Pengelolaan Kurikulum)
3.Pengelolaan Standar Isi (Pengelolaan Kurikulum dan Bahan Pembelajaran)
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran,
dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar isi ditetapkan untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang
lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan
pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Pengelolaan Standar Proses
4. Pengelolaan Standar Proses
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Standar proses pendidikan merupakan standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
standar komptensi lulusan.
5. Pengelolaan Standar Penilaian
5.Pengelolaan Standar Penilaian.
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan
sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
B. MEMIMPIN DAN MENGELOLA
SEKOLAH YANG BERDAMPAK B. Memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada peserta didik meliputi
PADA PESERTA DIDIK beberapa kegiatan:
1. Menyusun prioritas dan merancang program yang sesuai visi sekolah, realistis, dan
mengacu peta kebutuhan murid
2. Mengelola sumber daya sekolah
a. Mengidentifikasi dan mendapatkan sumber daya dari berbagai sumber yang
sah untuk menjalankan program sekolah
b. Menggerakkan dan memberdayakan sumber daya sekolah secara efektif untuk
meningkatkan kualitas belajar
3. Menunjukkan praktik yang menjadi teladan dalam pelaksanaan program sekolah yang
berdampak terhadap murid
4. Mengarahkan warga sekolah menjalankan program dengan menjelaskan
keterkaitannya dengan visi sekolah
5. Memantau dan memberi umpan balik untuk memotivasi warga sekolah dalam
menjalankan program yang berdampak terhadap murid
6. Memandu pertemuan berkala untuk merefleksikan dan memperbaiki program sekolah
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
agar lebih berdampak terhadap murid

Sumber daya sekolah yang dikelola dengan baik akan mendukung pencapaian visi sekolah.
Sumber daya sekolah meliputi sumber daya manusia maupun non manusia. Pengelolaan
sumber daya manusia berkaitan dengan pengelolaan guru dan tenaga kependidikan,
pengelolaan peserta didik sedangkan pengelolaan sumber daya non manusia berkaitan
1. Pengelolaan Standar Pendidik dan dengan pengelolaan sarana dan prasarana dan pengelolaan keuangan (pembiayaan).
Tenaga Pendidikan 1. Pengelolaan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ( PTK )
a.Guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, mendidik, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaliasi peserta didik dalam rangka memperbaiki anak
bangsa melalui proses pendidikan. Kepala sekolah diharapkan dapat memahami
pentingnya pengembangan kompetensi guru secara optimal yang akhirnya dapat
meningkatkan kinerja guru dengan maksimal. Beberapa upaya yang dilakukan oleh
kepala sekolah dalam rangka meningkatkan pengetahuan, ketrampilan sekaligus
profesional guru dan tenaga kependidikan lainnya melalui penataran,
pelatihan/training, pendidikan, lokakarya, coaching, mentoring, workshop, IHT,
tutor sebaya, pendampingan, magang, seminar, atau kgiatan ilmiah lainnya ataupun
secara informal melalui media massa, televisi, radio, koran, dan majalah maupun
publikasi lainnya.
b. Tenaga administrasi sekolah/madrasah terdiri atas kepala tenaga administrasi
sekolah/madrasah, pelaksana urusan, dan petugas layanan khusus.
c.Tenaga perpustakaan bertanggungjawab atas perencanaan dan pengelolaan
perpustakaan sekolah. Oleh karena itu, tenaga perpustakaan harus memiliki
kemampuan yang memadai, bermotivasi tinggi, jumlah yang mencukupi, dan dapat
2. Pengelolan Standar Sarana dan melayani pengunjung dengan baik.
Prasarana 2. Pengelolaan Standar Sarana dan Prasarana
Standar prasarana dan sarana pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan yang
berkaitan dengan persyaratan minimal tentang lahan, ruang kelas, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi, perabot, alat dan media pendidikan, buku, dan sumber belajar lain, yang diperlukan
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
Sarana sekolah terdiri dari tiga kelompok besar yaitu :
a. Perabot sekolah.
b. Alat pelajaran yang terdiri dari buku, alat-alat peraga dan perlengkapan laboratorium.
3. Pengelolaan Standar Pengelolaan c. Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audio visual yang menggunakan
alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
3. Pengelolaan Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang meliputi
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, serta
kepemimpinan sekolah, sistemi nformasi. Pengelolaan sekolah menjadi tanggung jawab
kepala sekolah yang meliputi:
1) Perencanaan Program Sekola
2) Pelaksanaan Rencana Kerja
3) Pengawasan dan Evaluasi
Pengelolaan sistem informasi manajemen sekolah
Sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengelolaan dari mulai 1).
Pengumpulan data, 2). Pengolahan data, 3). Penyimpanan data, 4). Pengambilan data dan
5). Penyebaran informasi dengan menggunakan berbagai peralatan yang tepat, dengan
maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan dengan cepat dan
tepat, untuk dasar pembuatan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Jenis-jenis Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIMS)
a. Sistem informasi profil sekolah (Portal Sekolah)
b. Sistem informasi personalia (SDM)
c. Sistem informasi siswa
d. Sistem informasi sarana dan prasarana sekolah
e. Sistem informasi akademik
f. Sistem informasi keuangan
4. Pengelolaan Standar Pembiayaan
g. Sistem Informasi Perpustakaan Digital
h. Sistem e-Learning
4. Pengelolaan Standar Pembiayaan
Standar pembiayaan mengatur komponen dan besarnya biaya operasional satuan
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
pendidikan. Pembiayaan mencakup biaya investasi, biaya operasi dan biaya personal satuan
pendidikan. Biaya investasi mencakup pembiayaan penyediaan sarana prasarana,
pengembangan SDM, dan modal kerja tetap. Biaya operasi satuan pendidikan
adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional
satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai standar
nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan
meliputi: gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segalatunjangan yang melekatpada
gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung
seperti daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembut ,
tranportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Biaya personal meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran
secara teratur dan berkelanjutan.
3 Kepemimpinan A. PEMBELAJARAN 1. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi Setelah membaca
pembelajaran BERDIFFERENSIASI Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) materi tentang
melalui yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Kepemimpinan
coaching dalam pembelajaran
Supervisi Guru 2.MemetakanKebutuhanBelajar Murid melalui coaching
dan Tenaga Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed dalam supervisi
Kependidikan Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar Guru dan Tenaga
murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek.
Kependidikan saya
mendapatkan
Ketiga aspek tersebut adalah:
informasi tentang
1. Kesiapan belajar (readiness) murid
2. Minat murid hal yang
3. Profil belajar murid sebelumnya belum
saya ketahui antara
lain :
B.PENERAPAN COACHING DALAM 1. Definisi Coaching
SUPERVISI AKADEMIK - Pembelajara
Coaching adalah gaya pembinaan dengan cara berkomunikasi, yang lebih banyak n
mendengar secara aktif serta bertanya untuk menggali lebih banyak serta memberikan diferensiasi
umpan balik positif yang konstruktif dalam rangka menggali pencapaian potensi diri dari - Coaching
orang yang dituntunnya (coachee). Selain itu, kepala sekolah akan melibatkan guru dalam
mengambil suatu keputusan, sehingga dari keputusan yang diambil, guru akan memiliki “rasa
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
memiliki” atas keputusan tersebut dan akan bertanggungjawab dan berkomit mendalam
melakukannya.

2. Jenis-jenis Coaching
1) Coaching untuk mendukung pembelajaran
2) Coaching untuk kinerja
3) Coaching untuk pengembangan kepemimpinan
4) Coaching tim dan kelompok Jenis coaching ini melibatkan

3.PelaksanaanCoaching oleh KepalaSekolah


Adapun langkah-langkah yang dilakukan kepala sekolah dalam melakukan pembinaan
kepada guru adalah sebagai berikut :

1.Menemukan potensi
Pada tahap ini, kepala sekolah mencari kelebihan yang menjadi keunggulan dalam kinerja
guru dari hasil pengamatan nya saat supervisi.

2.Memberi apresiasi
Kepala sekolah memberikan apresiasi dengan cara memuji atau menunjukkan ekspresi
bangga dengankinerjabaik guru. Hal inipenting untuk menumbuhkan rasa percayadiri guru.
Serta menimbulkan kesadaran bahwa ada potensi-potensi kebaikan yang bisa dibangun
selanjutnya.

3.Mengukur kepuasan kinerja


Kepala sekolah menanyakan kepuasan kinerja dengan mengukur dari rentang 1 sampai 10.
Dimana 1 sangat tidak puas dan 10 sangat puas. Hal ini membuat guru menyadari bahwa
kinerjanya tidaklah sempurna.

4.Menemukan kekurangan kinerja


Kepala sekolah menanyakan hal apa yang membuat guru tidak puas dengan hasil kinerja
mengajarnya.
5.Menemukan perbaikan
Kepala sekolah mengajak guru menemukan sendiri hal apa yang seharusnya dilakukan untuk
memperbaiki kinerja mengajar selanjutnya.
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
6.Berkomitmen
Kepalasekolahmeminta guru berkomitmenmelakukanperbaikandengancaramenuliskan
minimal 3 hal yang akanmenjadiperbaikankinerjamengajar pada bukucatatan guru dan
kepalasekolah.

4. Coaching Model TIRTA


Coaching model TIRTA merupakanmodifikasidari model GROW yang
telahdikenalsebelumnya.Adapun langkahmelakukan coaching model TIRTA
terdapatdalamgambar di bawah

Inti dari penyelenggaraanpendidikan di sekolah adalah proses pembelajaran. Pembelajaran


yang berkualitas hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang berkualitas pula. Salah satu
kegiatan penting dalam rangka bantuan peningkatan kualitas guru adalah supervise
akademik.

Inti dari kegiatan supervise adalah membantu guru dan berbeda dengan penilaian kinerja
guru, meskipun di dalam supervise akademik ada penilaian. Dalam supervise akademik
menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu
kegiatan yang tidak bias dihindarkan prosesnya (Sergiovanni, 1987).

a. Prinsip-PrinsipSupervisiAkademik
b. Pendekatan, Teknik dan Model SupervisiAkademik
c. InstrumenSupervisiAkademik
d. TahapanSupervisiAkademik

Supervisi Tenaga Kependidikan adalah supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah
kepada tenaga kependidikan yang terkait dengan pengelolaan dan administrasi pendidikan
sehingga akan menunjang proses pendidikan di sekolah.

Hal yang perlu dalam supervisi Tendik :


Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
1.Prinsip SupervisiTendik
2.Sasaran Supervisi Tenaga Kependidikan
C.KONSEP DAN IMPLEMENTASI 3.PengembanganInstrumen
SUPERVISI AKADEMIK (GURU) 4.Langkah-Langkah KegiatanSupervisiTendik

Coaching dilaksanakan setelah kepala sekolah melaksanakan supervisi. Hasil supervise akan
dianalisis mana yang menjadi potensi guru dan mana yang menjadi kelemahan guru dalam
mengajar. Dalam pelaksanaan coaching kepala sekolah focus kepada kelemahan guru, dan
mengubah kelemahan tersebut menjadi komitmen yang akan dikembangkan guru pada
pembelajaran berikutnya, melalui kesadaran yang timbul dari dalam diri guru sendiri.

Keberhasilan seorang pemimpin dapat dilihat dari kemampuannya dalam menggerakkan


orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah sebagai supervisor
mempunyai tanggung jawab untuk peningkatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
D.KONSEP DAN IMPLEMENTASI pembelajaran di sekolah serta mempunyai peranan yang sangat penting terhadap
SUPERVISI TENDIK (TENAGA perkembangan dan kemajuan sekolah. Oleh karena itu, ia harus melaksanakan supervise
KEPENDIDIKAN) secara baik dan benar sesuai dengan prinsip-prinsip supervise serta teknik dan pendekatan
yang tepat. Pembinaan-pembinaan yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru dapat
meningkatkan kinerja dan dedikasi guru dalam dunia pendidikan.
E.PELAKSANAAN COACHING OLEH
KEPALA SEKOLAH Adapun langkah-langkah yang dilakukan kepala sekolah dalam melakukan pembinaan
kepada guru adalah sebagai berikut :
F.MEMBANGUNLINGKUNGAN 1.Menemukan potensi
BELAJAR YANG Pada tahap ini, kepala sekolah mencari kelebihan yang menjadi keunggulan dalam kinerja
BERPUSAT PADA guru dari hasil pengamatannya saat supervisi.
PESERTA DIDIK 2.Memberi apresiasi
Kepala sekolah memberikan apresiasi dengan cara memuji atau menunjukkan ekspresi
bangga dengan kinerja baik guru. Hal ini penting untuk menumbuhkan rasa percayadiri guru.
Serta menimbulkan kesadaran bahwa ada potensi-potensi kebaikan yang bisa dibangun
selanjutnya.
3.Mengukur kepuasan kinerja
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
Kepala sekolah menanyakan kepuasan kinerja dengan mengukur dari rentang 1 sampai 10.
Dimana 1 sangat tidak puas dan 10 sangat puas. Hal ini membuat guru menyadari bahwa
kinerjanya tidaklah sempurna.
4.Menemukankekurangan kinerja
Kepala sekolah menanyakan hal apa yang membuat guru tidak puas dengan hasil kinerja
mengajarnya.
5.Menemukan perbaikan
Kepala sekolah mengajak guru menemukan sendiri hal apa yang seharusnya dilakukan untuk
memperbaiki kinerja mengajar selanjutnya.
6. Berkomitmen
Kepala sekolah meminta guru berkomitmen melakukan perbaikan dengan cara menuliskan
minimal 3 hal yang akan menjadi perbaikan kinerja mengajar pada buku catatan guru dan
kepala sekolah.

Seorang calo n kepala sekolah harus memahami Model kompetensi kepemimpinan sekolah
yang baru. Model ini menyebutkan bahwa Kompetensi kepemimpinan sekolah memiliki 4
kategoriyakni (1). Kategorime ngembangkan diri dan orang lain, (2) memimpin pembelajaran,
(3).memimpin managemen sekolah dan (4) memimpin pengembangaan sekolah. Sebagai
calon pemimpin pembelajaran, calon kepala sekolah harus memiliki kompetensi dalam upaya
membangun lingkungan belajar yang kondusif, nyaman dan aman
4 Pengembangan A. Pengembangan Sekolah Melalui .
Kewirausahaan Pendekatan Pengembangan
Komunitas Berbasis Aset (PKBA)

1. Pendekatan Pengembangan Pendekatan PKBA ini melihat komunitas sebagai pencipta dari kesehatan dan Pengertian Istilah
Komunitas Berbasis Aset kesejahteraan, bukan sebagai sekedar penerima bantuan. Pendekatan ini PKBA
(PKBA) menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan
tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di
dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan.
Pendekatan ini mampu mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang
dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya
guna. Karen itu pendekatan ini berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh
sebuah komunitas.
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e

2. Ekosistem sekolah Kualitas pembelajaran di sekolah ditentukan oleh interrelasi antara kepala sekolah, guru dan
siswa. Kondisi ekologis sekolah mencakup antara lain sumber daya alam, sumber daya
manusia, lokasi geografis, historis, dan daya dukung pemerintah. Kondisi sosial mencakup
antara lain peserta didik, pendidik, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan daya dukung
komite sekolah. Sedangkan kondisi spiritual mencakup antara lain agama dan budaya.

3. Aset-aset dalam sebuah Ada tiga tujuan tertinggi dalam mengembangkan sekolah (ultimate concern):
komunitas 1. Menjalankan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan di sekolah.
2. Mengelola sekolah agar tumbuh berkembang harmonis bersama dengan kehidupan
politik, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat di sekitarnya
3. Menjaga dan membudayakan nilai-nilai karakter dan moral agar bisa hidup tumbuh dan
berkembang di dalam dunia pendidikan, yakni di lingkungan sekolah diantara guru, siswa,
orang tua, masyarakat dan lingkungan menjadi aspek penting dalam pengelolaan
sekolah.

Kompetensi Kepala sekolah menurut Permendiknas No 13 Tahun 2007 meliputi


Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi Akademik dan Sosial. Kemudian tugas
dan fungsi kepala sekolah antara lain menurut Permendikbuud No 6 Tahun 2018 ,
adalah: 1) mengelola manajerial sekolah, 2) melakukan supervisi akademik dan
manajerial, dan 3) mengembangkan kewirausahaan sekolah menjadi lebih baik dari waktu
ke waktu.

Pengembangan sekolah oleh seorang kepala sekolah dilakukan melalui pengalaman baik
(Best Practice) secara berkesinambungan dan konsistten terhadap prinsip-prinsip
kepemimpinan dan kemampuan kewirusahaan yang dimilikinya.
A. Gagasan Inovasi Pengembangan
Sekolah
1. Identifikasi Permasalahan
Pembelajaran Di sekolah Berbagai
Secara Internal EDS digunakan untuk mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangannya, pandangan
memiliki data dasar yang akurat, mengidentifikasi peluang, memberikan laporan formal mengenai konsep
kepada pemangku kepentingan, sedangkkan untuk lingkungan Eksternal digunakan untuk kepemimpinan
menyediakan data dan informasi, pembuatan keputusan, perencanaan anggaran kewirausahaan dan
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
pendidikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, mengidentifikasi kebutuhan metode-metode
sarana dan prasarana, mengidentifikasi pelatihan serta kebutuhan program pengembangan, pembelajaran
mengidentifikasi keberhasilan sekolah. kewirausahaan yang
efektif untuk
Selain melalui EDS kepala sekolah dapat melakukan identifikasi masalah melalui kegiatan pengembangan
supervisi pembelajaran yang dilakukan secara periodik dengan menggunakan instrumen kepemimpinan
supervisi. kewirausahaan para
2. Pendekatan Inovatif dalam siswa
pengembangan sekolah
Kepala sekolah yang innovatif selalu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh
sekolah dengan menggunakan gaya, karakter, cara yang khas dan selalu visioner sesuai
dengan idealisme dan pemikiran yang dimilikinya serta selalu menmgembangkan pemikiran-
pemikiran yang baru, unik dan berusaha melakukan perbaikan-perbaikan demi
penyempurnaan dari sistem atau perilaku yang diturunkan oleh pemikiran orang lain
sebelumnya (imitative inovatif), dengan kata lain Amati, Tiru, Modivikasi (ATM)

Pemikiran dan ide-ide kreatif dan inovatif itu selalu dituangkan dalam bentuk tulisan-tulisan,
gagasan, atau produk-produk, sistem, metode dan cara-cara baru yang bercirikan “Novelty”
(Baru/Pembaharuan). Karena itu seorang kepala sekolah harus memiliki kemampuan inovasi
agar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya selalu memikirkan, memperbaiki,
mengembangkan, melakukan pengayaan, memodifikasi sesuatu agar menjadi lebih baik
3. Pengorganisasian dari sebelumnya.
pelaksanaan program
inovatif berbasis Menurut Kirton (1976): Seorang dikatakan sebagai inovator bilamana: (1) dalam
peningkatan kualitas mengerjakan tugas dengan cara yang tidak konvensional; (2) menemukan masalah dan
pembelajaran memecahkannya dengan cara yang tidak biasa; (3) tertarik pada hasil daripada proses; (4)
tidak senang Latihan Kepemimpinan pada pekerjaan yang bersifat rutin; (5) kurang senang
pada kesepakatan; dan (6) kurang sensitif terhadap orang lain.
Menurut Anonim 3 (2005): Cara berpikir dan bertindak kepala sekolah/madrasah yang
inovatif, antara lain: (1) berani ke luar dari kawasan nyaman (comfort zone); (2) tidak berpikir
secara konvesional; (3) bertindak lebih cepat dibanding orang lain; (4) mendengarkan ide
stakeholders sekolah/madrasah; (5) bertanya kepada warga sekolah/madrasah dan
stakeholders apa yang perlu diubah di sekolah/madrasah ini secara berkala; (6) memotivasi
diri dan orang lain untuk cepat bergerak dengan selamat; (7) berharap untuk menang dan
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
memiliki kesehatan dan kekuatan; dan (8) “rekreasi” secukupnya untuk mendapatkan ide-ide
baru.

Sebagai kepala sekolah yang memiliki kompetensi kewirausahaan memiliki sikap: proaktif, Langkah-langkah
kreatif, inovatif, berani mengambil risiko, kerja keras, pantang menyerah, motivasi tinggi, Pelaksanaan
peka menangkap peluang, ingin selalu melakukan perbaikan dan pengembangan, tidak Program oleh kepala
pernah puas dengan apa yang dicapai, dan keinginan agar orang lain tumbuh dan Sekolah sebagai
berkembang jiwa wirausahannya, dan juga mengembangkan unit usaha sebagai sumber implementasi dalam
belajar siswa. kompetensi
kewirausahaan
Para ahli berpendapat pembelajaran kewirausahaan akan terjadi melalui proses mengalami
kejadian yang menantang dan berbeda, seperti mengenali peluang, mengatasi masalah,
dan melakukan peran yang berbeda-beda dari seorang pengusaha.
Ada 3 metode pembelajaran kepemimpinan kewirausahaan:
(1) pembelajaran berbasis pengalaman(experiential learning); (2) pembelajaran melalui
interaksi sosial (social interaction learning); dan (3) pembelajaran melalui pengenalan
peluang (opportunity recognition).

Proses pembelajaran kepemimpinan kewirausahaan memiliki tujuan utama: untuk


mengembangkan karakteristik kepemimpinan kewirausahaan (inovatif, proaktif, keberanian
mengambil risiko, manajemen waktu dan diri, mengahadapi tantangan, dan yang sejenisnya)
B. Pengelolaan Kewirausahan kepada siswa bisa berhasil bilamana dilakukan dengan pembelajaran berbasis proyek,
Sekolah pengalaman langsung, dan atau simulasi bisnis.
1. Perencanaan Program
Kewirausahaan Sekolah

Kepala Sekolah adalah Manager disekolah yang dipimpinnya. Keberhasilan lembaga


pendidikan sangat tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah sesuai peran dan
fungsinya. Karena itu kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk
memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama yang kooparatif, memberikan
kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan mendorong
keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
sekolah.

Menurut Handoko (2003) : Keterampilan yang harus dimiliki kepala sekolah adalah
keterampilan konseptual; keterampilan kemanusiaan;keterampilan administratif
keterampilan Teknik.

langkah perencanaan program untuk mencapai tujuan dalam manajemen dikemukakan oleh
Gorton (1976) berikut ini:
2. Pelaksanaan Program 1) Identifikasi masalah; 2) Diagnosis masalah; 3) Penetapan tujuan; 4) Pembuatan
Kewirausahaan Sekolah keputusan; 5) Perencanaan; 6) Pengorganisasian; 7) Pengkoordinasian; 8)
Pendelegasian
9) Penginisiasian; 10) Pengkomunikasian; 11) Kerja dengan kelompok-kelompok; 12)
Penilaian
a. Pengembangan Jiwa
Kewirausahaan Beban kerja kepala sekolah terkait dengan pengembangan kewirausahaan adalah sebagai
berikut: a. Merencanakan program pengembangan kewirausahaan; b. Melaksanakan
program pengembangan kewirausahaan: c..Melaksanakan Evaluasi Program Pengembangan
Kewirausahaan.

Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha
untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam
kegiatan usahanya. Kepala sekolah yang mempunyai jiwa kewirausahaan hendaknya
memiliki sifat-sifat berikut: (1) mampu menciptakan visi sekolah yang jelas; (2) menjadi
inspirator bagi warga sekolah yang dipimpinnya dan para pemangku kepentingan; (3) mampu
memberdayakan tim untuk bekerja cepat dan cerdas untuk mencapai visi dalam kondisi
lingkungan yang tak menentu.
Dalam mewujudkan Visi tersebut maka seorang kepala sekolah haruslah memiliki
karakteristik: (1) proaktif; (2) inovasi; (3) berani mengambil risiko, dan peka melihat peluang

Karakteristik kompetensi seorang kepala sekolah yang berjiwa wirausaha adalah:


a) Innovativeness (inovatif)
b) Kerja Keras dan Pantang Menyerah
c) Motivasi berprestasi tinggi
d) Risk taking (berani mengambil risiko)
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
e) Proactiveness (proaktif)

Dalam mengembangkan kewirausahaan dilakukan tahapan sebagai berikut:


a) Melakukan evaluasi diri;
b) Berdasarkan hasil evaluasi diri (profil diri jiwa kewirausahaan), selanjutnya ditempuh
melalui berbagai upaya yang disebut “belajar.”.

Proses mempribadikan karakter kewirausahaan dalam teori psikologi behavioristik, dapat


dilakukan melalui serangkaian proses pembiasaan. Proses pembiasaan dimulai dari: (1)
conditioning (pembiasan); (2) habit (kebiasaan); (3) traits (sifat); (4) internalization
(internalisasi); dan (5) personality (kepribadian).
Ada tiga metode pembelajaran kewirausahan, yaitu: (1) pembelajaran berbasis
pengalaman (experiential learning); (2) pembelajaran melalui interaksi sosial (social
3. Evaluasi Program interaction learning); dan (3) pembelajaran melalui pengenalan peluang (opportunity
Kewirausahaan Sekolah recognition).

Lingkup potensi sekolah yang dapat dikembangkan yaitu: 1). pendidik dan tenaga
kependidikan, 2). peserta didik, orang tua/wali siswa dan masyarakat, 3). sarana dan
C. Kemitraan dalam Rangka prasarana, dan 4). pembiayaan.
Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Evaluasi program kegiatan dilakukan melalui beberapa langkah atau tahapan yang
1. Konsep Kemitraan Sekolah meliputi : tahapan persiapan evaluasi program, tahap pelaksanaan, dan tahap monitoring.

Mitra kerja sekolah dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu: 1) internal, adalah semua
pihak yang berkepentingan dengan sekolah, dan berkedudukan di dalam sekolah, seperti:
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, termasuk pimpinan; 2) eksternal, adalah
2. Implementasi Kemitraan semua pihak yang berkepentingan dengan sekolah, dan berkedudukan di luar sekolah,
Sekolah seperti: orang tua peserta didik, komite sekolah, masyarakat terdekat, dunia
usaha/industri, pengguna lulusan, dan Dinas Pendidikan.
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e

Kemitraan antar lembaga dapat dilaksanakan dalam bentuk formal (resmi), informal (tidak
resmi), formal dan informal, dan formal bilateral atau multi lateral.

Prosedur pelaksanaan kemitraan antar Lembaga:


1. Tahap 1 , terdiri dari proses analisis kebutuhan, analisis partnership,
perencanaan, dan presentasi,
2. Tahap 2, terdiri dari proses persetujuan, perundingan, dan penandatanganan MOU
3. Tahap 3 , tahap ini terdiri dari 3 bagian yaitu proses pelaksanaan kerjasama,
pelaporan, monitoring dan evaluasi.
5 Rencana Tindak BAB I PENDAHULUAN Pelatihan/Diklat Calon kepala sekolah adalah untuk memantapkan wawasan, pengetahuan,
Lanjut A. Latar Belakang sikap, nilai dan keterampilan dalam memimpin sekolah, sebagaimana dinyatakan dalam
B. Ruang Lingkup Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018, dengan tujuan:
1. memberikan pengalaman belajar yang terpadu antara sikap, pengetahuan, dan
keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi,
dan sosial dengan pengalaman empirik (kontekstual) sesuai karakteristik calon kepala
sekolah;
2. mengembangkan kemampuan calon kepala sekolah dalam mengidentifikasi
masalah pembelajaran untuk meningkatkan capaian belajar peserta didik;
3. mengembangkan kemampuan calon kepala sekolah dalam menentukan strategi
penyelesaian masalah sehingga dapat membangun budaya belajar sekolah dalam satu
ekosistem persekolahan; dan
4. mengembangkan kemampuan kepemimpinan calon kepala sekolah dalam
menggerakkan warga sekolah untuk membantu penyelesaian masalah pembelajaran di
sekolah, yang bermuara pada terwujudnya student wellbeing.

Diklat kepala sekolah dilaksanakan dengan 4 tahap yaitu tahap On the Job Training (OJT)
1, tahap In Service Training (IST) 1, tahap On the Job Training (OJT) 2, dan tahap In
Service Training (IST) 2.

BAB II RAMBU-RAMBU ON THE JOB


TRAINING
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
A. On The Job Training 1 (OJT 1) On The Job Training 1 (OJT 1) adalah tahap pertama Diklat Calon Kepala Sekolah yang
B. On The Job Training 2 (OJT 2) dilaksanakan dalam durasi 20 (dua puluh) jam pelajaran @ 45 menit bertempat di sekolah
masing-masing.
On-the Job Training 2 adalah pembelajaran di lapangan dalam situasi pekerjaan yang nyata.
Dilakukan di 2 (dua) sekolah, yakni di sekolah asal dan di sekolah lain (sekolah magang). Di
sekolah asal peserta diklat melaksanakan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) dan Kajian
Managerial (KM) dengan durasi waktu setara dengan 130 JP. Di sekolah magang peserta
belajar dari kepala sekolah (mentor 2) untuk peningkatan kompetensi yang masih lemah
berdasarkan hasil AKPK dan melakukan Kajian Managerial (KM), waktu pelaksanaan
setara dengan 40 JP. Peserta diklat juga wajib menyusun RTL untuk kegiatan penyusunan
laporan ini dialokasikan waktu setara 30 JP.

BAB III RENCANA PROYEK


KEPEMIMPINAN
A. Pengertian Rencana proyek Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) adalah penjabaran rencana pengembangan sekolah
Kepemimpinan secara operasional yang di dalamnya memuat tindakan-tindakan kepemimpinan calon kepala
sekolah dalam menjalankan program/kegiatan untuk memecahkan masalah pembelajaran
dalam rangka meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah dan kinerja sekolah/madrasah
serta berdampak kepada peningkatan kualitas pembelajaran dan pencapaian student
wellbeing.

B. Rambu-rambu Pelaksanaan Komponen-komponen RPK terdiri dari : a. Judul; b. Tujuan; c. Indikator; d.


Rencana Proyek Kepemimpinan Program/Kegiatan; e. Skenario/langkah-langkah kegiatan f. Sumber daya;g. Metode
pengumpulan data; h. Student wellbeing

BAB IV KAJIAN MANAGERIA Sebagai tuga Diklat Kepala Sekolah Menyusun Kajian Managerial dengan cara melakukan
A. Pengertian Kajian Managerial pemetaan capaian SNP yang didasarkan pada kondisi nyata dan raport mutu sekolah untuk
B. Rambu-rambu Kajian Managerial menemukan potensi dan tantangan yang dipertimbangkan dalam menyusun
rancangan peningkatan layanan pembelajaran berorientasi pada peserta didik

Rambu-rambu Kajian Managerial:


1.a.c.1.a.i.1. Peserta diklat menyusun aspek-aspek atau komponen kajian untuk
masing-masing stadar nasional pendidikan.
BAB V PENINGKATAN 2. Peserta memasukkan aspek-aspek atau komponen kajian untuk masing-masing
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
KOMPETENSI standar nasional pendidikan ke dalam matrik kajian (matrik terlampir).
A. Pengertian Peningkatan 3. Peserta diklat menyusun kondisi ideal dari semua aspek-aspek atau komponen
Kompetensi masing-masing standar nasional pendidikan berdasarkan regulasi yang berlaku, dan
B. Rambu-rambu Kegiatan dimasukan ke dalam matrik kajian.
Peningkatan Kompetensi
4. Peserta diklat menentukan kondisi semua aspek atau komponen SNP yang telah
ditetapkan berdasarkan rapor mutu sekolah terakhir yang dimiliki, dan dituliskan
dalam matrik kajian.
BAB VI MONITORING DAN 5. Peserta diklat menentukan kondisi nyata semua aspek atau komponen yang telah
EVALUASI ditetapkan berdasarkan bukti nyata yang ada di sekolah, sewaktu peserta diklat
A. Pengertian Monitoring dan melakukan pengamatan, wawancara, dan juga studi dokumentasi, dan dimasukan
Evaluasi dalam matrik kajian.
B. Rambu-rambu Monitoring dan
Evaluasi 6. Peserta diklat menentukan potensi yaitu kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh
sekolah masing-masing standar nasional pendidikan, dengan mempertimbangkan
kondisi nyata dan raport mutu yang sudah melampaui kondisi ideal, selanjutnya
dituliskan dalam matrik kajian.
7. Peserta diklat menentukan kelemahan dan tantangan yang ada pada masing-
BAB VII JADWAL RTL masing standar nasional pendidikan dengan memperhatikan kondisi nyata dan
A. Tujuan Penyusunan Jadwal RTL
raport mutu yang masih dibawah kondisi ideal, selanjutnya dimasukan ke dalam
B. Rambu-rambu Penyusunan
jadwal RTL matrik kajian. Dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki dan tantangan
yang dihadapi sekolah, peserta diklat memberikan rekomendasi strategi dalam
upaya peningkatan capaian masing-masing SNP untuk meraih student wellbeing

BAB VIII LAPORAN RENCANA


TINDAK LANJUT (RTL)
A. Sistematika Laporan Rencana
Tindak Lanjut
B. Tatacara Penulisan
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e

BAB IX KEGIATAN GELAR KARYA


A. Pengertian Gelar Karya
B. Rambu-rambu Penyiapan Gelar
karya

Petunjuk pengisian hasil refleksi pendalaman bahan pembelajaran:


1. Kolom “a” diisi dengan nomor urut;
2. Kolom “b” diisi dengan nama Mata Diklat;
3. Kolom “c” diisi dengan materi yang ada dalam bahan pembelajaran
4. Kolom “d” diisi dengan resume hasil eksplorasi materi secara garis besar;
5. Kolom “e” diisi dengan hal-hal baru yang diperoleh setelah mendalami materi.

Catatan:
Peserta mengunggah hasil refleksi pendalaman bahan pembelajaran ke LMS yang telah disediakan apabila moda daring.
Peserta mempresentasikan hasil pengisian instrument refleksi bahan pembelajaran dan mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada pengajar diklat.

KELOMPOK A:
1. Hamdan, S.Kom. : SMPN 10 Madiun
2. Emi Munawaroh, S.Pd. : SMPN 7 Madiun
3. Puspa Riini Sucahyo, S.Pd., M.Pd. : SMPN 13 Madiun
4. Eny Widiningsih, S.Pd. : SMPN 7 Madiun

Anda mungkin juga menyukai