Peserta membaca dan mempelajari bahan bacaan yang menjadi satu rangkaian dalam bahan pembelajaran Diklat Calon Kepala Sekolah agar dapat mendalami materi-materi
yang berkaitan dengan Pembentukan Karakter, Manajerial Sekolah, Kepemimpinan Pembelajaran Melalui Coaching dalam Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan,
Pengembangan Kewirausahaan, dan Rencana Tindak Lanjut Kepemimpinan (RTL).
Peserta dapat mengunduh format Instrumen Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran dari LMS seperti tampak dalam tabel di bawah ini:
C. Langkah-langkah Pembelajaran
Skenario Pembelajaran dinamika kelompok
Pembukaan45’
(pembukaan,tarjet kompetensi,Kontrak program,pembentukan kelompok dan penjelasan
penugasan)
Pelaksanaan 70
’(Koordinasi kelompok,pelaksaan penugasan
Penutupan 65’
(Refleksi,testimoni dari peserta terhadap pelaksanaan dinamika kelompok, Penutupan
III. Mengembangkan Kompetensi Warga Sekolah Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Murid
(Facilitating, Coaching, Mentoring
1. Hubungan Penugasan dinamika kelompok dengan konten materi
Refleksi kegiatan pada akhir penugasan. Peserta diminta mengungkapkan pengalamannya
dalam penugasan
2. Konsep Kepemimpinan Pembelajaran kepala sekolah
Bass (dalam Dhewanto 2013) menyatakan kepemimpian merupakan kemauan seseorang
mempengaruhi orang laindalam melaksanakan keinginannya.Kepala sekolah selain sebagai
pemimpin juga seorang manajer,oleh karena itu kepala sekolah akan selalu berfungsi sebagai
leader dan juga manager
Perbedaan Pemimpin dan Manajer
Pemimpin :
ü Fokus pada pencapaian visi dan misa
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
ü Menentukan arah dan memikirkan strategi menuntaskan misi
ü Memberi kebebasan kepada para staf untuk melaksanakan pekerjaan agar tetapterarah
dan menjawab vis,misi dan tujuan
ü Memotivasi dan memberi inspirasi kepada staf untuk melaksanakan visi,misi dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Manajer :
III. Mengembangkan kompetensi
warga sekolah untuk meningkatkan
ü Fokus pada pencapaian tujuan
kualitas belajar murid(Facilitating, ü Menggunakan rencana kerja
Coaching,Mentoring) ü Mengorganisasi dan mengatur staf
ü Melakukan pengawasan dan evaluasi tehadap pelaksanaan recana
Kepala sekolah sebagai pemimimpin pembelajaran harus mampu berperan sebagai educator,
,manager, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator dan entrepreneur.
Kemampuan kepala sekolah dalam facilitating, coaching, dan mentoring akan mempengaruhi
implementasi peran dalam kepemimpinan pembelajaran.
1. Konsep Coaching and Mentoring bagi Kepala Sekolah
a. Definisi Coaching
coaching merupakan kegiatan pembinaan yang membuka potensi seseorang untuk memaksimalkan
kinerja mereka sendiri, yang membantu mereka untuk belajar daripada mengajar mereka.
Cakupan dari coaching meliputi:
1) Mengakses potensial
2) Memfasilitasi individu untuk membuat perubahan yang diperlukan
3) Memaksimalkan kinerja
4) Membantu orang memperoleh ketrampilan dan mengembangkan
5) Menggunakan Teknik komunikasi khusus
Jenis-jenis Coaching : Menurut Homan dan Miler dalam Nadya (2012:45), membagi coaching
ke dalam 4 kategori berdasarkan tujuan dari implementasi coaching pada organisasi atau
perusahaan:
1. Coaching untuk mendukung pembelajaran
2. Coaching untuk kinerja
3. Coaching untuk pengembangan kepemimpinan
4. Coaching tim dan kelompok
b. Definisi Mentoring
Mentoring adalah proses pembelajaran yang dilakukan dari orang yang jauh lebih berpengalaman
(mentor) ke orang yang kurang berpengalaman (mentee) dalam bidang tertentu
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
Salah satu peran penting seorang pemimpin adalah melakukan mentoring
2. Strategi Implementasi Coaching and Mentoringang
Ada 9 langkah yang perlu dilakukan untuk menjadi mentor
a. Jadikan mengembangkan orang lain sebagai prioritas
b. Tetapkan prioritas siapa yang hendak anda kembangkan
c. Kembangkan hubungan terlebih dahulu sebelum memulainya
d. Bantulah tanpa syarat
e. Biarkan mereka terbang Bersama anda untuk sementara waktu
f. Isikan bahan bakar pada tangka mereka
g. Bertahanlah hingga mereka bisa bekerja sendiri dengan baik
h. Bersihkan landasannya
Beberapa hambatan yang serig diciptakan mentor:
1. Tujuan yang tidak jelas
2. Birokrasi
3. Isolasi
4. Kesibukan
Ada 4 tahapan yang perlu diterapkan dalam mentoring
1. I Do You Watch
2. I Do you Help
3. You Do I Help
4. You Do I Watch
Fungsi kegiatan mentoring
a. Fungsi remidial atau rehabilitative
b. Fungsi edukatif atau pengembangan
c. fungsi preventif atau pencegahan
3. Pemetaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi Guru, Tendik, siswa
Pemetaan kebutuhan pengembangan keprofesian dapat dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut:
a. Melaksanakan evaluasi diri guru/tendik dan analisis hsil PKG/UKG
b. Menganalisis profil guru dan analisis kebutuhan pengembangan profesi setiap guru dan tendik
c. Membuat rencana pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan
d. Membuat rencana final pengembangan profesi
4. Strategi Inovasi pengembangan kompetensi guru dan tendik yang berorientasi kepada
Peserta Didik (implementasi kepemimpinan pembelajaran)
Strategi inovasi yang dipilih kepala sekolah akan menentukan program yang paling
efektif dan efisien untuk mengembangkan kompetensi guru dan tendik yang berorientasi
kepada peserta. Pengembangan profesi dapat dilakukan secara :
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
1. Pengembangan kooperatif
2. Pengembangan mandiri
3. Pengembangan intensif
V. Mengembangkan Kematangan Diri (Self Maturity) Secara Holistik (Spiritual, Moral, Emosi,
Dan Intelektual)
1. Hubungan penugasan dinamika kelompok dengan konten pribadi
Refleksi kegiatan pada akhir penugasan
a. Mengingat Kembali pelaksanaan membuat yel suku dan koreografi
b. Menghubungkan nilai-nilai yang ditemukanselama mengikuti penugasan
c. Menarik kesimpulan tentang makna membuat yel suku dan koreografi terhadap
pembentukan karakter kepemimpinan dalam diri calon kepala sekolah
2. Konsep Kematangan diri(Self Maturity) bagi Kepala Sekolah
Menurut Wasty Soemanto perkembangan kematangan manusia (self maturity) meliputi 3 aspek berikut
a. Perkembangan Fisiologi Kematangan diri manusia secara fisiologis berkisar usia 17 sampai dengan
20 tahun.
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
b. Perkembangan psikologis Masa kematangan terlihat ketika individu berumur 20 tahun.
IV. Menggerakkan komunitas belajardi c. Perkembangan secara paedagogis Kematangan pribadi merupakan tahapan dimana intelek
lingkunagn sekoalh,organisasi memimpin perkembangan semua aspek kepribadian menuju kematangan pribadi, sehingga individu
profesidan lingkungan lain yang tersebut mempunyai kemampuan mengasihi Allah dan sesaman manusia.
community of practice 3. Karakter Kematangan Diri (Self Maturity)
Menurut Allport ada 6 karakteristik kematangan diri individu, yaitu
a. Peerluasan perasaan diri
b. Hubungan diri yang hangat dengan orang lain
c. Keamanan emosional dan penerimaan diri
d. Persepsi,ketrampilan dan tugas yang realistis
e. Obyektifitas diri
f. Filsafat hidup yang mempersatukan
Kesimpulan dari 6 karakteristik adalah diri yang sehat dan matang akan selalu memandang positif baik
terhadap kehidupan masa depan, tanggung jawab terhadap pekerjaan, dan tentu saja mempunyai
emosi yang matang yang dapat memahami orang lain yang berbeda dengan dirinya.
4. Fungsi Self Mutility atau kematangan diri bagi kehidupan
Antara lain :
a. Mampu mengevaluasi
b. Mengenali perubahan
c. Melalukan penyesuaian dari hasil evaluasi
d. Menjadi penasihat untuk mengambil kesimpulan
e. Menjadi kompas internal
5. Implementasi kematangan diri (self maturity dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
kepala sekolah
Dari 3 Tugas kepala sekolah (manajerial, supervise guru dan tendik, mengembangkan kewirausahaan,
V. Mengembangkan kematangan kepala sekolah dalam memenuhi beban kerjanya tersebut perlu mempunyai pribadi yang matang, yang
diri(Self Maturity) secara akan membawa kondisi sekolah yang kondusif untuk terciptanya kualitas pembelajaran yang unggul.
holistic(spiritual, Moral, Emosi, dan
Intelektual)
VI. Refleksi Akhir Pengembangan Karakter
Refleksi diri tentang kepala sekolah berkarakter dan Profesional meliputi 18 karakter yaitu :
A. Religius
B. Jujur
C. Toleransi
D. Disiplin
E. Kerja keras
F. Kreatif
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
G. Mandiri
H. Rasa ingin tahu
I. Semangat kebangsaan
J. Cinta tanah air
K. Menghargai prestasi
L. Bersahabat/komunikati
M. Cinta damai
N. Gemar membaca
O. Peduli lingkunagn.
P. Peduli sosial
Q. Tanggungjawab
Sumber daya sekolah yang dikelola dengan baik akan mendukung pencapaian visi sekolah.
Sumber daya sekolah meliputi sumber daya manusia maupun non manusia. Pengelolaan
sumber daya manusia berkaitan dengan pengelolaan guru dan tenaga kependidikan,
pengelolaan peserta didik sedangkan pengelolaan sumber daya non manusia berkaitan
1. Pengelolaan Standar Pendidik dan dengan pengelolaan sarana dan prasarana dan pengelolaan keuangan (pembiayaan).
Tenaga Pendidikan 1. Pengelolaan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ( PTK )
a.Guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, mendidik, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaliasi peserta didik dalam rangka memperbaiki anak
bangsa melalui proses pendidikan. Kepala sekolah diharapkan dapat memahami
pentingnya pengembangan kompetensi guru secara optimal yang akhirnya dapat
meningkatkan kinerja guru dengan maksimal. Beberapa upaya yang dilakukan oleh
kepala sekolah dalam rangka meningkatkan pengetahuan, ketrampilan sekaligus
profesional guru dan tenaga kependidikan lainnya melalui penataran,
pelatihan/training, pendidikan, lokakarya, coaching, mentoring, workshop, IHT,
tutor sebaya, pendampingan, magang, seminar, atau kgiatan ilmiah lainnya ataupun
secara informal melalui media massa, televisi, radio, koran, dan majalah maupun
publikasi lainnya.
b. Tenaga administrasi sekolah/madrasah terdiri atas kepala tenaga administrasi
sekolah/madrasah, pelaksana urusan, dan petugas layanan khusus.
c.Tenaga perpustakaan bertanggungjawab atas perencanaan dan pengelolaan
perpustakaan sekolah. Oleh karena itu, tenaga perpustakaan harus memiliki
kemampuan yang memadai, bermotivasi tinggi, jumlah yang mencukupi, dan dapat
2. Pengelolan Standar Sarana dan melayani pengunjung dengan baik.
Prasarana 2. Pengelolaan Standar Sarana dan Prasarana
Standar prasarana dan sarana pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan yang
berkaitan dengan persyaratan minimal tentang lahan, ruang kelas, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi, perabot, alat dan media pendidikan, buku, dan sumber belajar lain, yang diperlukan
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
Sarana sekolah terdiri dari tiga kelompok besar yaitu :
a. Perabot sekolah.
b. Alat pelajaran yang terdiri dari buku, alat-alat peraga dan perlengkapan laboratorium.
3. Pengelolaan Standar Pengelolaan c. Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audio visual yang menggunakan
alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
3. Pengelolaan Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang meliputi
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, serta
kepemimpinan sekolah, sistemi nformasi. Pengelolaan sekolah menjadi tanggung jawab
kepala sekolah yang meliputi:
1) Perencanaan Program Sekola
2) Pelaksanaan Rencana Kerja
3) Pengawasan dan Evaluasi
Pengelolaan sistem informasi manajemen sekolah
Sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengelolaan dari mulai 1).
Pengumpulan data, 2). Pengolahan data, 3). Penyimpanan data, 4). Pengambilan data dan
5). Penyebaran informasi dengan menggunakan berbagai peralatan yang tepat, dengan
maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan dengan cepat dan
tepat, untuk dasar pembuatan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Jenis-jenis Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIMS)
a. Sistem informasi profil sekolah (Portal Sekolah)
b. Sistem informasi personalia (SDM)
c. Sistem informasi siswa
d. Sistem informasi sarana dan prasarana sekolah
e. Sistem informasi akademik
f. Sistem informasi keuangan
4. Pengelolaan Standar Pembiayaan
g. Sistem Informasi Perpustakaan Digital
h. Sistem e-Learning
4. Pengelolaan Standar Pembiayaan
Standar pembiayaan mengatur komponen dan besarnya biaya operasional satuan
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
pendidikan. Pembiayaan mencakup biaya investasi, biaya operasi dan biaya personal satuan
pendidikan. Biaya investasi mencakup pembiayaan penyediaan sarana prasarana,
pengembangan SDM, dan modal kerja tetap. Biaya operasi satuan pendidikan
adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional
satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai standar
nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan
meliputi: gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segalatunjangan yang melekatpada
gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung
seperti daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembut ,
tranportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Biaya personal meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran
secara teratur dan berkelanjutan.
3 Kepemimpinan A. PEMBELAJARAN 1. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi Setelah membaca
pembelajaran BERDIFFERENSIASI Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) materi tentang
melalui yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Kepemimpinan
coaching dalam pembelajaran
Supervisi Guru 2.MemetakanKebutuhanBelajar Murid melalui coaching
dan Tenaga Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed dalam supervisi
Kependidikan Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar Guru dan Tenaga
murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek.
Kependidikan saya
mendapatkan
Ketiga aspek tersebut adalah:
informasi tentang
1. Kesiapan belajar (readiness) murid
2. Minat murid hal yang
3. Profil belajar murid sebelumnya belum
saya ketahui antara
lain :
B.PENERAPAN COACHING DALAM 1. Definisi Coaching
SUPERVISI AKADEMIK - Pembelajara
Coaching adalah gaya pembinaan dengan cara berkomunikasi, yang lebih banyak n
mendengar secara aktif serta bertanya untuk menggali lebih banyak serta memberikan diferensiasi
umpan balik positif yang konstruktif dalam rangka menggali pencapaian potensi diri dari - Coaching
orang yang dituntunnya (coachee). Selain itu, kepala sekolah akan melibatkan guru dalam
mengambil suatu keputusan, sehingga dari keputusan yang diambil, guru akan memiliki “rasa
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
memiliki” atas keputusan tersebut dan akan bertanggungjawab dan berkomit mendalam
melakukannya.
2. Jenis-jenis Coaching
1) Coaching untuk mendukung pembelajaran
2) Coaching untuk kinerja
3) Coaching untuk pengembangan kepemimpinan
4) Coaching tim dan kelompok Jenis coaching ini melibatkan
1.Menemukan potensi
Pada tahap ini, kepala sekolah mencari kelebihan yang menjadi keunggulan dalam kinerja
guru dari hasil pengamatan nya saat supervisi.
2.Memberi apresiasi
Kepala sekolah memberikan apresiasi dengan cara memuji atau menunjukkan ekspresi
bangga dengankinerjabaik guru. Hal inipenting untuk menumbuhkan rasa percayadiri guru.
Serta menimbulkan kesadaran bahwa ada potensi-potensi kebaikan yang bisa dibangun
selanjutnya.
Inti dari kegiatan supervise adalah membantu guru dan berbeda dengan penilaian kinerja
guru, meskipun di dalam supervise akademik ada penilaian. Dalam supervise akademik
menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu
kegiatan yang tidak bias dihindarkan prosesnya (Sergiovanni, 1987).
a. Prinsip-PrinsipSupervisiAkademik
b. Pendekatan, Teknik dan Model SupervisiAkademik
c. InstrumenSupervisiAkademik
d. TahapanSupervisiAkademik
Supervisi Tenaga Kependidikan adalah supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah
kepada tenaga kependidikan yang terkait dengan pengelolaan dan administrasi pendidikan
sehingga akan menunjang proses pendidikan di sekolah.
Coaching dilaksanakan setelah kepala sekolah melaksanakan supervisi. Hasil supervise akan
dianalisis mana yang menjadi potensi guru dan mana yang menjadi kelemahan guru dalam
mengajar. Dalam pelaksanaan coaching kepala sekolah focus kepada kelemahan guru, dan
mengubah kelemahan tersebut menjadi komitmen yang akan dikembangkan guru pada
pembelajaran berikutnya, melalui kesadaran yang timbul dari dalam diri guru sendiri.
Seorang calo n kepala sekolah harus memahami Model kompetensi kepemimpinan sekolah
yang baru. Model ini menyebutkan bahwa Kompetensi kepemimpinan sekolah memiliki 4
kategoriyakni (1). Kategorime ngembangkan diri dan orang lain, (2) memimpin pembelajaran,
(3).memimpin managemen sekolah dan (4) memimpin pengembangaan sekolah. Sebagai
calon pemimpin pembelajaran, calon kepala sekolah harus memiliki kompetensi dalam upaya
membangun lingkungan belajar yang kondusif, nyaman dan aman
4 Pengembangan A. Pengembangan Sekolah Melalui .
Kewirausahaan Pendekatan Pengembangan
Komunitas Berbasis Aset (PKBA)
1. Pendekatan Pengembangan Pendekatan PKBA ini melihat komunitas sebagai pencipta dari kesehatan dan Pengertian Istilah
Komunitas Berbasis Aset kesejahteraan, bukan sebagai sekedar penerima bantuan. Pendekatan ini PKBA
(PKBA) menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan
tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di
dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan.
Pendekatan ini mampu mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang
dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya
guna. Karen itu pendekatan ini berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh
sebuah komunitas.
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
2. Ekosistem sekolah Kualitas pembelajaran di sekolah ditentukan oleh interrelasi antara kepala sekolah, guru dan
siswa. Kondisi ekologis sekolah mencakup antara lain sumber daya alam, sumber daya
manusia, lokasi geografis, historis, dan daya dukung pemerintah. Kondisi sosial mencakup
antara lain peserta didik, pendidik, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan daya dukung
komite sekolah. Sedangkan kondisi spiritual mencakup antara lain agama dan budaya.
3. Aset-aset dalam sebuah Ada tiga tujuan tertinggi dalam mengembangkan sekolah (ultimate concern):
komunitas 1. Menjalankan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan di sekolah.
2. Mengelola sekolah agar tumbuh berkembang harmonis bersama dengan kehidupan
politik, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat di sekitarnya
3. Menjaga dan membudayakan nilai-nilai karakter dan moral agar bisa hidup tumbuh dan
berkembang di dalam dunia pendidikan, yakni di lingkungan sekolah diantara guru, siswa,
orang tua, masyarakat dan lingkungan menjadi aspek penting dalam pengelolaan
sekolah.
Pengembangan sekolah oleh seorang kepala sekolah dilakukan melalui pengalaman baik
(Best Practice) secara berkesinambungan dan konsistten terhadap prinsip-prinsip
kepemimpinan dan kemampuan kewirusahaan yang dimilikinya.
A. Gagasan Inovasi Pengembangan
Sekolah
1. Identifikasi Permasalahan
Pembelajaran Di sekolah Berbagai
Secara Internal EDS digunakan untuk mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangannya, pandangan
memiliki data dasar yang akurat, mengidentifikasi peluang, memberikan laporan formal mengenai konsep
kepada pemangku kepentingan, sedangkkan untuk lingkungan Eksternal digunakan untuk kepemimpinan
menyediakan data dan informasi, pembuatan keputusan, perencanaan anggaran kewirausahaan dan
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
pendidikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, mengidentifikasi kebutuhan metode-metode
sarana dan prasarana, mengidentifikasi pelatihan serta kebutuhan program pengembangan, pembelajaran
mengidentifikasi keberhasilan sekolah. kewirausahaan yang
efektif untuk
Selain melalui EDS kepala sekolah dapat melakukan identifikasi masalah melalui kegiatan pengembangan
supervisi pembelajaran yang dilakukan secara periodik dengan menggunakan instrumen kepemimpinan
supervisi. kewirausahaan para
2. Pendekatan Inovatif dalam siswa
pengembangan sekolah
Kepala sekolah yang innovatif selalu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh
sekolah dengan menggunakan gaya, karakter, cara yang khas dan selalu visioner sesuai
dengan idealisme dan pemikiran yang dimilikinya serta selalu menmgembangkan pemikiran-
pemikiran yang baru, unik dan berusaha melakukan perbaikan-perbaikan demi
penyempurnaan dari sistem atau perilaku yang diturunkan oleh pemikiran orang lain
sebelumnya (imitative inovatif), dengan kata lain Amati, Tiru, Modivikasi (ATM)
Pemikiran dan ide-ide kreatif dan inovatif itu selalu dituangkan dalam bentuk tulisan-tulisan,
gagasan, atau produk-produk, sistem, metode dan cara-cara baru yang bercirikan “Novelty”
(Baru/Pembaharuan). Karena itu seorang kepala sekolah harus memiliki kemampuan inovasi
agar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya selalu memikirkan, memperbaiki,
mengembangkan, melakukan pengayaan, memodifikasi sesuatu agar menjadi lebih baik
3. Pengorganisasian dari sebelumnya.
pelaksanaan program
inovatif berbasis Menurut Kirton (1976): Seorang dikatakan sebagai inovator bilamana: (1) dalam
peningkatan kualitas mengerjakan tugas dengan cara yang tidak konvensional; (2) menemukan masalah dan
pembelajaran memecahkannya dengan cara yang tidak biasa; (3) tertarik pada hasil daripada proses; (4)
tidak senang Latihan Kepemimpinan pada pekerjaan yang bersifat rutin; (5) kurang senang
pada kesepakatan; dan (6) kurang sensitif terhadap orang lain.
Menurut Anonim 3 (2005): Cara berpikir dan bertindak kepala sekolah/madrasah yang
inovatif, antara lain: (1) berani ke luar dari kawasan nyaman (comfort zone); (2) tidak berpikir
secara konvesional; (3) bertindak lebih cepat dibanding orang lain; (4) mendengarkan ide
stakeholders sekolah/madrasah; (5) bertanya kepada warga sekolah/madrasah dan
stakeholders apa yang perlu diubah di sekolah/madrasah ini secara berkala; (6) memotivasi
diri dan orang lain untuk cepat bergerak dengan selamat; (7) berharap untuk menang dan
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
memiliki kesehatan dan kekuatan; dan (8) “rekreasi” secukupnya untuk mendapatkan ide-ide
baru.
Sebagai kepala sekolah yang memiliki kompetensi kewirausahaan memiliki sikap: proaktif, Langkah-langkah
kreatif, inovatif, berani mengambil risiko, kerja keras, pantang menyerah, motivasi tinggi, Pelaksanaan
peka menangkap peluang, ingin selalu melakukan perbaikan dan pengembangan, tidak Program oleh kepala
pernah puas dengan apa yang dicapai, dan keinginan agar orang lain tumbuh dan Sekolah sebagai
berkembang jiwa wirausahannya, dan juga mengembangkan unit usaha sebagai sumber implementasi dalam
belajar siswa. kompetensi
kewirausahaan
Para ahli berpendapat pembelajaran kewirausahaan akan terjadi melalui proses mengalami
kejadian yang menantang dan berbeda, seperti mengenali peluang, mengatasi masalah,
dan melakukan peran yang berbeda-beda dari seorang pengusaha.
Ada 3 metode pembelajaran kepemimpinan kewirausahaan:
(1) pembelajaran berbasis pengalaman(experiential learning); (2) pembelajaran melalui
interaksi sosial (social interaction learning); dan (3) pembelajaran melalui pengenalan
peluang (opportunity recognition).
Menurut Handoko (2003) : Keterampilan yang harus dimiliki kepala sekolah adalah
keterampilan konseptual; keterampilan kemanusiaan;keterampilan administratif
keterampilan Teknik.
langkah perencanaan program untuk mencapai tujuan dalam manajemen dikemukakan oleh
Gorton (1976) berikut ini:
2. Pelaksanaan Program 1) Identifikasi masalah; 2) Diagnosis masalah; 3) Penetapan tujuan; 4) Pembuatan
Kewirausahaan Sekolah keputusan; 5) Perencanaan; 6) Pengorganisasian; 7) Pengkoordinasian; 8)
Pendelegasian
9) Penginisiasian; 10) Pengkomunikasian; 11) Kerja dengan kelompok-kelompok; 12)
Penilaian
a. Pengembangan Jiwa
Kewirausahaan Beban kerja kepala sekolah terkait dengan pengembangan kewirausahaan adalah sebagai
berikut: a. Merencanakan program pengembangan kewirausahaan; b. Melaksanakan
program pengembangan kewirausahaan: c..Melaksanakan Evaluasi Program Pengembangan
Kewirausahaan.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha
untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam
kegiatan usahanya. Kepala sekolah yang mempunyai jiwa kewirausahaan hendaknya
memiliki sifat-sifat berikut: (1) mampu menciptakan visi sekolah yang jelas; (2) menjadi
inspirator bagi warga sekolah yang dipimpinnya dan para pemangku kepentingan; (3) mampu
memberdayakan tim untuk bekerja cepat dan cerdas untuk mencapai visi dalam kondisi
lingkungan yang tak menentu.
Dalam mewujudkan Visi tersebut maka seorang kepala sekolah haruslah memiliki
karakteristik: (1) proaktif; (2) inovasi; (3) berani mengambil risiko, dan peka melihat peluang
Lingkup potensi sekolah yang dapat dikembangkan yaitu: 1). pendidik dan tenaga
kependidikan, 2). peserta didik, orang tua/wali siswa dan masyarakat, 3). sarana dan
C. Kemitraan dalam Rangka prasarana, dan 4). pembiayaan.
Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Evaluasi program kegiatan dilakukan melalui beberapa langkah atau tahapan yang
1. Konsep Kemitraan Sekolah meliputi : tahapan persiapan evaluasi program, tahap pelaksanaan, dan tahap monitoring.
Mitra kerja sekolah dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu: 1) internal, adalah semua
pihak yang berkepentingan dengan sekolah, dan berkedudukan di dalam sekolah, seperti:
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, termasuk pimpinan; 2) eksternal, adalah
2. Implementasi Kemitraan semua pihak yang berkepentingan dengan sekolah, dan berkedudukan di luar sekolah,
Sekolah seperti: orang tua peserta didik, komite sekolah, masyarakat terdekat, dunia
usaha/industri, pengguna lulusan, dan Dinas Pendidikan.
Nama Mata Materi Hal Baru yang
No Resume Hasil Eksplorasi Materi
Diklat Diperoleh
a b c d e
Kemitraan antar lembaga dapat dilaksanakan dalam bentuk formal (resmi), informal (tidak
resmi), formal dan informal, dan formal bilateral atau multi lateral.
Diklat kepala sekolah dilaksanakan dengan 4 tahap yaitu tahap On the Job Training (OJT)
1, tahap In Service Training (IST) 1, tahap On the Job Training (OJT) 2, dan tahap In
Service Training (IST) 2.
BAB IV KAJIAN MANAGERIA Sebagai tuga Diklat Kepala Sekolah Menyusun Kajian Managerial dengan cara melakukan
A. Pengertian Kajian Managerial pemetaan capaian SNP yang didasarkan pada kondisi nyata dan raport mutu sekolah untuk
B. Rambu-rambu Kajian Managerial menemukan potensi dan tantangan yang dipertimbangkan dalam menyusun
rancangan peningkatan layanan pembelajaran berorientasi pada peserta didik
Catatan:
Peserta mengunggah hasil refleksi pendalaman bahan pembelajaran ke LMS yang telah disediakan apabila moda daring.
Peserta mempresentasikan hasil pengisian instrument refleksi bahan pembelajaran dan mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada pengajar diklat.
KELOMPOK A:
1. Hamdan, S.Kom. : SMPN 10 Madiun
2. Emi Munawaroh, S.Pd. : SMPN 7 Madiun
3. Puspa Riini Sucahyo, S.Pd., M.Pd. : SMPN 13 Madiun
4. Eny Widiningsih, S.Pd. : SMPN 7 Madiun