Anda di halaman 1dari 9

PASAR UANG DAN PASAR MODAL

“UAS”

Dosen Pembimbing :
Dhistianti Mei Rahmawantari, SE., MM

Disusun Oleh :
Putri Nabila Ramadhani

NIM :
1834021190

KELAS :
R. 208

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JAKARTA
2021
Kerjakanlah urutan tugas di bawah ini :

1. Teori dan Konsep


Jawablah semua soal di dalam link di bawah ini :
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScRGpJeLjPuFbbziK0q9O7CyoUAF
58Tmj0D7zlyIFsls6IP-w/viewform?usp=pp_url

2. Valuasi (P/E Multiple)


Dengan menggunakan laporan keuangan PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR
Tbk. pada periode 2019/2020, jawablah pertanyaan di bawah ini :
a. Lakukan análisis SWOT pada perusahaan tersebut
b. Lakukan analisis Porter's Five Forces pada perusahaan tersebut
c. Hitunglah nilai BV, PBV, EPS dan PER dari perusahaan tersebut
d. Hitunglah nilai Gross Profit Margin, Operating Profit Margin dan Net Profit
Margin dari perusahaan tersebut
e. Hitunglah nilai P/E Multiple perusahaan tersebut jika diasumsikan Cost Of
Equity sebesar 13%.
JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

Nama : Putri Nabila Ramadhani


NIM : 1834021190
Ruang / Kelas : R. 208 / REG
Mata Kuliah : Pasar Uang dan Pasar Modal
Dosen : Dhistianti Mei Rahmawantari, SE, MM

1. Teori dan Konsep


(Sudah dikerjakan pada link)

2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2019/2020


a. Analisis SWOT PT Indofood Sukses Makmur Tbk
1) Strength (Kekuatan)
 Kondisi finansial yang kuat, dapat dilihat dari perkembangan kepemilikan
saham di berbagai perusahaan.
 Memiliki banyak anak perusahaan.
 Brand yang telah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia terutama produk
indomie.
 Kepemimpinan Direksi dan Komisaris yang matang.
 Memiliki Sumber Daya Manusia yang besar sehingga mampu produksi yang
besar pula

2) Weakness (Kelemahan)
 Tenaga kerja yang banyak membuat perusahaan rentan goncangan terhadap
penjualan produk yang menurun.
 Permintaan pasar yang belum terpenuhi

3) Opportunities (Peluang)
 Pertumbuhan pasar yang terus meningkat baik dikalangan bawah, menengah
maupun atas.
 Segmentasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang dihasilkan
terus menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik tua maupun
muda.
 Memanfaatkan e-bussiness dalam membantu mengembangkan pangsa pasar
dan memperkenalkan produk melalui internet karena pengguna internet sama
dengan masyarakat konsumen.
 Peluang pasar yang besar dalam sistem distribusi yang mencakup grup
pendistribusian produk hingga pasar tradisional dengan waktu sesingkat
mungkin.

4) Threat (Ancaman)
 Semakin ketatnya persaingan karena produk-produk sejenis dan pemasaran
yang lebih inovatif.
 Adanya substitusi (barang pengganti)

b. Analisis Porter's Five Forces PT Indofood Sukses Makmur Tbk


1) Hambatan Bagi Pemain Baru (Barrier to Entry)
Tidak cukup banyak perusahaan baru yang dapat masuk ke industri
Indofood dikarenakan Indofood telah membangun hambatan yang tinggi untuk
para pendatang baru terjun dalam bisnis ini. Produk-produk Indofood telah
lama melekat sebagai produk unggulan di mata konsumen menjadi salah satu
hambatan bagi pemain baru untuk bersaing dalam industri ini. Indofood
memiliki skala ekonomi yang besar serta inovasi yang berkelanjutan, mampu
menghasilkan diferensiasi produk yang cukup tinggi. Selain itu, jaringan
distribusi yang luas menjadikan pasar Indofood sulit disaingi.
Hambatan bagi pemain baru yang akan memasuki industri ini yaitu pemain
baru membutuhkan investasi yang besar jika ingin memasuki industri yang sudah
diisi oleh perusahaan-perusahaan yang sudah memiliki produk yang dikenal luas
oleh masyarakat Indonesia seperti produk-produk Indofood. Selain itu, waktu
juga menjadi hambatan karena dibutuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa
masuk dan menjadi pemain besar didalam industri makanan dan minuman di
Indonesia dan pemain baru membutuhkan inovasi produk terbaru yang mungkin
lebih baik dari produk Indofood.
2) Ancaman dari Produk Substitusi (Threat of Substitute)
Produk substitusi Indofood hadir dalam berbagai jenis guna memenuhi
kebutuhan pangan konsumen. Walaupun terdapat berbagai jenis makanan dan
minuman, Indofood telah menciptakan banyak liniutama produk pangan, seperti
miinstan, produk dairy, penyedap makanan, makanan ringan, makanan khusus
& nutrisi, tepung terigu, minyak goreng dan margarin.
Semakin tinggi selera masyarakat maka semakin tinggi pula tantangan
perusahaan untuk meningkatkanhasil dan inovasi pada produknya. Namun
ketika permintaan produk menurun, hal itu terjadi ketika orang bosan dan
tidak tertarik lagi untuk membelinya dan beralih ke produk pengganti yang
dianggap lebih menarik. Hal tersebut menjadi ancaman bagi Indofood.
Contohnya adalah produk mie instan Indomie, seiring waktu masyarakat yang
awalnya antusias ingin membeli karena rasanya enak namun lama kelamaan
masyarakat merasa bosan karena produk tersebut tidak diberikan inovasi baru
untuk menarik konsumen kembali dan munculnya. produk pengganti seperti
mie instan sehat “Lemonilo” yang menawarkan produk yang serupa. Hal
berikutnya yang harus diperhatikan adalah kualitas produk, khususnya produk
mie instan. Munculnya isu mengenai kesehatan dari mengonsumsi mie instan,
Indofood harus memastikan bahwa mie yang mereka produksi merupakan
makanan sehat.

3) Kekuatan Tawar dari Konsumen (Bargaining Power of Buyers)


Sejak beberapa tahun terkahir, Indofood mampu mendominasi pasar
dengan produk-produk yang berkualitas, inovatif, dan disertai dengan
merekyang kuat. Produk-produk yang dihadirkan Indofood dianggap sebagai
pilihan utama oleh banyak konsumen.
Hal ini menyebabkan posisi Indofood terhadap daya tawar konsumen
tingkat mencengah karena switching cost yang rendah, cukup banyak produk
pesaing dan produk substitusi, dan konsumen yang cenderung sensitif
terhadap harga produk-produk Indofood. Namun Indofood memiliki
keunggulan pada kekuatan merek dan harga produk yang terjangkau dapat
mengurangi faktor daya tawar konsumen. Adanya banyak produk pesaing
dan produk subtitusi, Indofood perlu meningkatnya permintaan produk di
pasaran dengan tingkat produksi semakin tinggi. Banyaknya pesaing yang
bermunculan membuat Indofood harus mencari solusi yang tepat agar tidak
ditinggalkan konsumen. Dengan menjaga kualitas produk dan menjadikan
harga lebih murah dari yang lain akan membuat konsumen merasa puas.

4) Kekuatan Tawar dari Pemasok (Bargaining Power of Supplier)


Indofood adalah perusahaan "Total Food Solutions", dengan aktivitas
bisnis yang mencakup semua tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi, pemrosesan bahan baku hingga produk akhir yang tersedia di pasar.
Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia,
Indofood didukung dengan sistem distribusi yang luas sehingga produknya
dikenal di seluruh Indonesia.
Produk-produk Indofood antara lain mieinstan, susu, bumbu penyedap,
makanan ringan, makanan bayi, dan minuman kemasan. Merekproduk
Indofood merupakan merek terkemuka dikenal sebagai produk konsumen yang
berkualitas dengan harga terjangkau dipasar domestikdan produknya
menjangkau berbagai daerah di Indonesia. Indofood melakukan integrasi vertical
dengan anak usaha PT Indofood Sukses Makmur yaitu Bogasari Indofood
sebagai pemasok bahan baku terigu untuk produksi mie instan. Hal tersebut
sebagai langkah Indofood dapat memperoleh bahan baku tepung terigu dengan
harga yang lebih rendah. Selain itu, Indofood memiliki citra yang kuat
sebagai perusahaan besar sehingga menjadikan pemasok memiliki daya tawar
yang rendah terhadap Indofood. Dan tidak sedikit pula pemasok yang ingin
bekerja sama dengan Indofood. Sehingga Indofood memiliki daya tawar tinggi
bagi pemasok guna mendapatkan bahan input yang sesuai bagi produknya.

5) Tingkat Persaingan diantara Pemain yang Ada (Rivalry Among Existing


Competitor)
Persaingan Indofood dengan kompetitor lainnya termasuk dalam
perfect competition dimana perusahaan lain dipaksa untuk menjadi
pengikut termasuk dalam penentuan harga produk. Hal tersebut mungkin
terjadi karena Indofood sudah sangat populer di setiap daerah, pangsa pasar
Indofood juga sudah cukup luas. Sebagai contoh pasar mie instan, Indofood
memimpin dengan merek andalannya, yaitu Indomie. Kekuatan merek
Indomiesudah sangat kuat di masyarakat dimana masyarakat terbiasa
menyebut semua jenis mie instan dengan “indomie”. Kompetitor utamanya
adalah Mie Sedap yang memiliki kesamaan mengejar ceruk pasar yang sama
namun memiliki kekuatan merek yang lebih lemah dibandingkan merek
Indomie. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat persaingan dengan
kompetitor antara lain:
 Jumlah pesaing produk Indofood di berbagai lini produk cukup banyak.
Contohnya produk mie instan Indomie memiliki sejumlah pesaing di
indutri mie instan seperti Mie Sedap dari Wings Grup dan mie instan
produk Mayora.
 Laju pertumbuhan industri mempengaruhi posisi perusahaan dimana
Indofood harus mampu bersaing dengan kompetitornya yang dapat
menimbulkan perang harga dan kompetisi dalam promosi produk.
 Produk yang dihasilkan harus mampu menjamin keamanan dan
memberikan rasa kepuasan pada konsumen.

Berdasarkan tingkat persaingan diantara pemain yang ada, bagi Indofood


tidak cukup banyak perusahaan baru yang dapat masuk keindustri ini karena
Indofood telah membangun hambatan yang tinggi untuk para pemain baru untuk
terjun dalam bisnis ini. Hambatan terhadap tingkat persaingan bagi existing
competitor diantaranya produk-produk Indofood telah lama melekat sebagai
produk unggulan dimata konsumen dan didukung oleh skala ekonomi yang besar
untuk menghasilkan diferensiasi produk. Selain itu, Indofood memiliki
keunggulan lain yaitu jaringan distribusi luas yang mampu menjangkau seluruh
wilayah di Indonesia bahkan hingga menembus pasar ekspor. Keunggulan ini
juga didukung oleh pengembangan produk dan inovasi yang dilakukan secara
terus menerus dan berkelanjutan disegala produk dan bidang teknologi yang
mendukung peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produk yang dihasilkan

c. Nilai BV, PBV, EPS dan PER PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Book Value (BV) = Total ekuitas / Jumlah lembar saham beredar
= 79.138.044.000.000 / 8.780.426.500
= Rp 9.013
Price to Book Value (PBV) = Harga saham / Book value
= 6.850 / 9.013
= 0,76 kali

Earning Per Share (EPS) = Laba bersih / Jumlah saham yang beredar
= 8.752.066.000.000 / 8.780.426.500
= Rp 997

Price to Earning Ratio (PER) = Harga saham / Earning per share


= 6.850 / 997
= 6,87 kali

d. Nilai Gross Profit Margin, Operating Profit Margin dan Net Profit Margin
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Gross Profit Margin = Laba kotor / Penjualan bersih
= 26.752.044.000.000 / 81.731.469.000.000
= 0,327 atau 32,7%

Operating Profit Margin = Laba usaha / Penjualan bersih


= 12.889.087.000.000 / 81.731.469.000.000
= 0,158 atau 15,8%

Net Profit Margin = Laba bersih / Penjualan bersih


= 8.752.066.000.000 / 81.731.469.000.000
= 0,108 atau 10,8%

e. Nilai P/E Multiple PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Cost Of Equity


sebesar 13%)
Dividend Per Share = Dividen / Jumlah lembar saham yang beredar
= 2.440.959.000.000 / 8.780.426.500
= Rp 278
Dividend Payout ratio (1 – b) = Dividend per share / Earning per share
= 278 / 997
= 0,28 kali

Rasio Laba Ditahan (b) = 1 – b


= 1 – 0,28
= 0,72 kali

Return Of Equity (ROE) = Laba bersih / Ekuitas


= 8.752.066.000.000 / 79.138.044.000.000
= 0,11 kali

P/E = (1 – b) / Ke – ROE x b
= (0,28) / 0,13 – 0,11 x 0,72
= 0,28 / 0,13 – 0,0792
= 0,28 / 0,0508
= 5,51 kali

Anda mungkin juga menyukai