INTELIGENSI
DAN
KEBERBAKATAN
K e l o m p o k 5
Kelompok Lima
Andrawina Syifanindita 15000120130157
Farida Saraswati 15000120130149
Jason Adam Halim 15000120130139
Muhammad Emil Al Fikri R. 15000120130175
Nisrina Luthfi Salsabilla 15000120130179
Putri Cantika Puspaningrum P. 15000120130290
Regina Widelia Nimas Goulap 15000120130246
INTELIGENSI KEBERBAKATAN
Pengertian Pengertian
Teori dan Tes Jenis dan Tes
Faktor Ciri
Ciri Bakat dan Prestasi
M a t e r i
I n t e l i g e n s i
B a h a s a I n g g r i s ; i n t e l l i g e n c e
Inteligensi emosional:
Diklasifikasikan oleh Sternberg sebagai practical intelligence, serta kemampuan
interpersonal dan intrapersonal oleh Gardner.
Tes Inteligensi
TES STANDFORD BINET
Dilakukan secara individual dengan soal yang diberikan secara lisan oleh pemberi.
Tidak cocok untuk dikenakan pada orang dewasa.
T E S W E C H S L E R
Weschler-Bellevue Intelligence Scale (WBIS) dirancang untuk digunakan pada
orang dewasa
Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC) dirancang untuk digunakan
pada anak-anak
Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) bertujuan memperluas WISC dan
ditujukan pada orang dewasa.
Tes Inteligensi
T E S R A V E N
Raven Progressive Matrices (RPM) dapat disajikan secara kelompok maupun
individual.
Standart Progressive Matrices (SPM) yang dapat dikenakan untuk semua umur.
Coloured Progressive Matrices (CPM) untuk anak-anak umur 5 – 11 tahun, yang
kemudian dapat juga digunakan pada orang tua atau lanjut usia di atas 60
tahun dengan pendidikan rendah atau menengah
Advanced Progressive Matrices (APM) untuk orang-orang yang di atas normal
(superior).
Tes Inteligensi
Wechsler (1958) mengklasifikasikan intelegensi berdasarkan WAIS:
Klasifikasi IQ WAIS
Very Superior 130 ke atas
Superior 120 - 129
Bright Normal 110 - 119
Average 90 - 109
Dull Normal 80 - 89
Borderline 70 - 79
Devective 69 ke bawah
Tes Inteligensi
Klafikasi inteligensi menurut Raven adalah:
Klasifikasi Keterangan Nilai
Grade I Intellectually Superior Persentil 95 ke atas
Grade II Above The Average in Persentil 75 - 95
Intellectual Capacity
Pembawaan Kematangan
Pembentukan Kebebasan
CIRI PERBUATAN INTELIGEN
Menurut Carl Witherington (dalam Maftuh, 2015)
To comprehend
To judge well
well
To reason well
Kriteria seseorang yang mempunyai inteligensi tinggi
(Maftuh, 2015)
Saat itu, banyak yang menyangka, Abdi akan menjadi mahasiswa brilian dengan prestasi
akademik yang bagus. Betapa tidak, sejak masih di bangku sekolah, Abdi terkenal karena
prestasi akademiknya yang memukau. Ia sering mengharumkan nama sekolahnya dengan
berbagai medali olimpiade yang dimenangkannya. Ada olimpiade fisika, matematika dan
kimia. Maka tak heran, banyak yang memprediksi dan menaruh harapan besar bahwa Abdi
nantinya akan menjadi ahli teknik yang handal ketika ia memilih teknik menjadi jurusannya.
CONTOH
yang dekat dengannya. Maka Abdi pun memilih jurusan ini.
Orang tuanya pun dari keluarga berpendidikan. Ayahnya
PEMBAWAAN PEMBENTUKAN
KEBEBASAN MINAT
Inteligensi
K e b e r b a k a t a n
Kemampuan spesifik.
Keberbakatan dan Bakat
Kebutuhan berbeda.
Anak Berbakat
Predisposisi.
Kemampuan Spesifik.
Seligman & Csikszentmihal y i (2014) mengungkapkan ba hwa keber ba ka t an a da la h
interaksi antar a kemampuan umum d an/atau spesifik, t ing ka t t anggung j awa b
terhadap tugas serta kre ativi tas y ang tinggi.
Jenis dan Tes
Kebutuhan Berbeda.
Keberbakatan akan memic u munc ul nya ke butu han t er sendir i ya ng ber beda denga n
anak normal dalam aspe k per ke mbangan atau bidang kehidupan, sepert i keseha t an
mental, pengembangan dir i, pe r ke mbangan kognit if, prest asi a ka demik, ka rir, da n
sebagainya (Sudarko, 2011; Wand ansar i, 2004).
Aplikasi
Predisposisi/Rawan.
K e u n g g u l a n p o t e n s i t e r s e b u t j u g a d a p a t m en j a d i p redisp o sisi t er h adap m u n c u ln y a
b e r b a g a i m a s a l a h , s e h i n g g a k eb er b a k a t a n s ek a ligu s m en j adikan an ak r en t an
t e r h a d a p m u n c u l n y a m a s a la h , t er u t a m a b i la a n a k t idak m em p er o leh akses dalam
p e m e n u h a n k e b u t u h a n s e s u a i k eb er b a k a t a n n y a ( Wa d e, 1 9 9 7 ) .
Analisis Kasus
Keberbakatan & Bakat
Keberbakatan: seseorang yang memiliki bakat.
Munandar (1990)
kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih
perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat
terwujud.
Purnomo (2019)
adalah potensi yang ada pada diri seseorang
sebagai bawaan dari bakat yang dimiliki oleh
orangtua.
J e n i s B a k a t
Akademik Khusus Kinestetik-Psikomotorik
Kreatif-Produktif Sosial
Mampu
berkonsentrasi dan
Kualitas serta
Hal yang menarik
tekun dalam jumlah
hatinya mencakup
memecahkan kosakata yang
bidang yang luas. persoalan dan
mencapai keinginan
istimewa
Mampu
mengerjakan suatu Pandai Kemampuan
pekerjaan sampai membaca s ejak mengobservasi
tuntas tanpa usia dini yang besar
bantuan
Kemampuan
Kreativitas
di atas rata-
tinggi.
rata.
Keberbakatan
Hubungan Bakat dengan
Prestasi
Perpaduan dari bakat dan kemampuan mewujudkan suatu
prestasi. Individu yang memiliki bakat pada suatu bidang dapat
diprediksi mampu mencapai suatu prestasi dalam bidang tersebut.
Prestasi yang menonjol dalam suatu bidang merupakan cerminan
dari bakat khusus yang dimiliki seorang individu. Bakat merupakan
sebuah potensi dalam diri individu. Jika ada individu yang memiliki
bakat tetapi tidak diberi dukungan maka prestasi yang diharapkan
sulit untuk didapatkan. Oleh karena itu, pentingnya dukungan
sarana dan prasarana bagi individu yang memiliki suatu bakat agar
potensi dalam dirinya dapat dikembangkan secara maksimal dan
meraih prestasi di bidang yang ditekuninya.
Tes Bakat
Bakat seseorang juga dapat diukur
menggunakan tes bakat atau Differential Aptitude Test (DAT)
aptitude test.
Tes bakat merupakan salah satu
pemeriksaan psikologis yang General Aptitude Test Battery
termasuk dalam tes kemampuan (GATB)
khusus, yang mengukur seberapa
besar kemungkinan keberhasilan
seseorang dalam suatu bidang karir Flanagan Aptitude Classification
tertentu (Daulany, 2014). Test (FACT)
Differential Aptitude Test (DAT)
Pada tahun 1948, George K. Bennett, Harold G. Seashore, & Alexander G. Wesman
membuat DAT.
9 Macam Tes
● General Learning Ability (GLA)/Kemampuan Belajar Umum
● Verbal Aptitude (VA)/Bakat Verbal
● Numerical Aptitude (NA)/Bakat Numerik
● Spasial Aptitude (SA)/Bakat Mempersepsikan Ruang
● Form Perception (FP)/Persepsi Bentuk
● Clerical Perception (CP)/ Persepsi Klerikal
● Motor Coordination (MC)/Koordinasi Motorik
● Finger Dexterity (FD)/Keterampilan Jari Tangan
● Manual Dexterity (MD)/Ketrampilan Manual
Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)
Dirancang oleh J. C. Flanagan dari USA dengan tujuan memperoleh sistem klasifikasi
dan penentuan bakat atau kemampuan dasar, kemudian sebagai alat baku untuk
memprediksi kesuksesan bekerja berdasarkan bakat, merencanakan program
latihan bimbingan karir, alat seleksi penempatan karyawan di pabrik dan kantor
administrasi serta perencanaan pendidikan berdasarkan pengembangan bakat.
●● ●●●●
Pamungkas juga sangat senang Dalam mengikuti perkuliahan, ia
menggambar dan merancang merasa malas dan serampangan
mengenai bangunan. Ia merasa dalam menjalaninya. Pamungkas
memiliki minat dan bakat yang tidak begitu memperdulikan
mumpuni dalam bidang ini prestasi akademiknya.
Rekomendasi yang Kurang
Tepat