Anda di halaman 1dari 35

P S I K O L O G I P E N D I D I K A N K E L A S 1

INTELIGENSI
DAN
KEBERBAKATAN
K e l o m p o k 5
Kelompok Lima
Andrawina Syifanindita 15000120130157
Farida Saraswati 15000120130149
Jason Adam Halim 15000120130139
Muhammad Emil Al Fikri R. 15000120130175
Nisrina Luthfi Salsabilla 15000120130179
Putri Cantika Puspaningrum P. 15000120130290
Regina Widelia Nimas Goulap 15000120130246
INTELIGENSI KEBERBAKATAN
Pengertian Pengertian
Teori dan Tes Jenis dan Tes
Faktor Ciri
Ciri Bakat dan Prestasi

M a t e r i
I n t e l i g e n s i
B a h a s a I n g g r i s ; i n t e l l i g e n c e

Santrock: Kemampuan untuk memecahkan masalah, beradaptasi, dan


belajar dari pengalaman.

William Stern (Maftuh, 2017) menyebutkan bahwa inteligensi merupakan


kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan
menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuannya.
Teori Inteligensi
TEORI LUMPER TEORI SPLITTER

Inteligensi merupakan satu Inteligensi terdiri dari


kesatuan yang dimiliki beberapa kemampuan
manusia untuk mendapatkan terpisah yang tingkat
pengetahuan, berpikir, dan interdependensinya
memecahkan masalah. tidak terlalu tinggi
antara satu dengan
yang lainnya.
S P L I T T E R
Sternberg’s Triarchic Theory:
Menurut Robert Sternberg, inteligensi memiliki tiga bentuk, yaitu analytical
intelligence, creative intelligence , dan practical intelligence

Gardner’s Eight Frames of Mind:


Howard Gardner membagi kemampuan manusia menjadi delapan, yaitu verbal,
matematika, spasial, kinestetik, musikal, intrapesonal, interperseonal, dan
naturalis.

Inteligensi emosional:
Diklasifikasikan oleh Sternberg sebagai practical intelligence, serta kemampuan
interpersonal dan intrapersonal oleh Gardner.
Tes Inteligensi
TES STANDFORD BINET
Dilakukan secara individual dengan soal yang diberikan secara lisan oleh pemberi.
Tidak cocok untuk dikenakan pada orang dewasa.

T E S W E C H S L E R
Weschler-Bellevue Intelligence Scale (WBIS) dirancang untuk digunakan pada
orang dewasa
Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC) dirancang untuk digunakan
pada anak-anak
Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) bertujuan memperluas WISC dan
ditujukan pada orang dewasa.
Tes Inteligensi
T E S R A V E N
Raven Progressive Matrices (RPM) dapat disajikan secara kelompok maupun
individual.
Standart Progressive Matrices (SPM) yang dapat dikenakan untuk semua umur.
Coloured Progressive Matrices (CPM) untuk anak-anak umur 5 – 11 tahun, yang
kemudian dapat juga digunakan pada orang tua atau lanjut usia di atas 60
tahun dengan pendidikan rendah atau menengah
Advanced Progressive Matrices (APM) untuk orang-orang yang di atas normal
(superior).
Tes Inteligensi
Wechsler (1958) mengklasifikasikan intelegensi berdasarkan WAIS:

Klasifikasi IQ WAIS
Very Superior 130 ke atas
Superior 120 - 129
Bright Normal 110 - 119
Average 90 - 109
Dull Normal 80 - 89
Borderline 70 - 79
Devective 69 ke bawah
Tes Inteligensi
Klafikasi inteligensi menurut Raven adalah:
Klasifikasi Keterangan Nilai
Grade I Intellectually Superior Persentil 95 ke atas
Grade II Above The Average in Persentil 75 - 95
Intellectual Capacity

Grade III Intellectually Avarage Persentil 25 - 75


Grade IV Below Average in Di bawah persentil 25
Intellectual Capacity

Grade V Intellectually Defective Di bawah persentil 5


FAKTOR INTELIGENSI

Pembawaan Kematangan

Minat dan Pembawaan yang Khas

Pembentukan Kebebasan
CIRI PERBUATAN INTELIGEN
Menurut Carl Witherington (dalam Maftuh, 2015)

facility in the use of numbers facility in memorizing


anguage efficiency facility in relationship
speed of perception imagination
CIRI INTELIGENSI
Menurut Maftuh (2015)

To comprehend
To judge well
well

To reason well
Kriteria seseorang yang mempunyai inteligensi tinggi
(Maftuh, 2015)

Terarah kepada tujuan (purposeful behavior).


Tingkah laku terkoordinasi (organized behavior).
Sikap jasmaniah yang baik (physical well toned behavior).
Memiliki daya adaptasi yang tinggi (adaptable behavior).
Berorientasi kepada sukses (success oriented behavior).
Mempunyai motivasi yang tinggi (clearly motivated behavior).
Dilakukan dengan cepat (rapid behavior).
Menyangkut kegiatan yang luas (broad behavior).
Penerapan Teori Gardner

Early Childhood Elementary


School.

Middle School High School.


KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN TES BINET
KELEBIHAN KEKURANGAN
Variasi item dalam tes cukup banyak. Tes terpengaruhi oleh budaya
Dapat dilakukan pada orang dengan setempat, akan sangat terasa pada
usia 2 tahun ke atas. pembendaharaan kata.
Tes diberikan secara individu, Tes sulit untuk diterjemahkan ke
sehingga menyediakan kesempatan bahasa lain.
bagi psikolog untuk menilai perilaku Aspek yang diukur dalam tes terlalu
peserta tes dengan cukup detail. bersifat umum.
Kurang bisa digunakan pada orang
dewasa.
Putra bima (22) adalah seorang mahasiswa Teknik Sipil di sebuah Universitas Negeri di kota
S***. Ia sekarang duduk di semester 6. IPK nya cenderung meningkat dari setiap semesternya.
Semangat belajarnya pun tinggi, penuh antusias, atau dengan kata lain motivasi belajarnya
sangat tinggi karena jurusan teknik sipil adalah pilihannya. Dengan seleksi yang ketat, Ia
berhasil masuk ke sebuah Universitas bergengsi di kotanya. Ia berhasil menduduki peringkat
3 dari ratusan saingannya.

Saat itu, banyak yang menyangka, Abdi akan menjadi mahasiswa brilian dengan prestasi
akademik yang bagus. Betapa tidak, sejak masih di bangku sekolah, Abdi terkenal karena
prestasi akademiknya yang memukau. Ia sering mengharumkan nama sekolahnya dengan
berbagai medali olimpiade yang dimenangkannya. Ada olimpiade fisika, matematika dan
kimia. Maka tak heran, banyak yang memprediksi dan menaruh harapan besar bahwa Abdi
nantinya akan menjadi ahli teknik yang handal ketika ia memilih teknik menjadi jurusannya.

Jurusan teknik sipil ini adalah rekomendasi dari guru fisika

CONTOH
yang dekat dengannya. Maka Abdi pun memilih jurusan ini.
Orang tuanya pun dari keluarga berpendidikan. Ayahnya

KASUS seorang arsitek terkenal dan ibunya seorang dosen di salah


satu perguruan tinggi negeri di kota tersebut.
Analisis Kasus
Beberapa faktor yang mempengaruhi inteligensi Putra

PEMBAWAAN PEMBENTUKAN

KEBEBASAN MINAT

Inteligensi
K e b e r b a k a t a n

Kemampuan spesifik.
Keberbakatan dan Bakat

Kebutuhan berbeda.

Anak Berbakat
Predisposisi.
Kemampuan Spesifik.
Seligman & Csikszentmihal y i (2014) mengungkapkan ba hwa keber ba ka t an a da la h
interaksi antar a kemampuan umum d an/atau spesifik, t ing ka t t anggung j awa b
terhadap tugas serta kre ativi tas y ang tinggi.
Jenis dan Tes
Kebutuhan Berbeda.
Keberbakatan akan memic u munc ul nya ke butu han t er sendir i ya ng ber beda denga n
anak normal dalam aspe k per ke mbangan atau bidang kehidupan, sepert i keseha t an
mental, pengembangan dir i, pe r ke mbangan kognit if, prest asi a ka demik, ka rir, da n
sebagainya (Sudarko, 2011; Wand ansar i, 2004).
Aplikasi
Predisposisi/Rawan.
K e u n g g u l a n p o t e n s i t e r s e b u t j u g a d a p a t m en j a d i p redisp o sisi t er h adap m u n c u ln y a
b e r b a g a i m a s a l a h , s e h i n g g a k eb er b a k a t a n s ek a ligu s m en j adikan an ak r en t an
t e r h a d a p m u n c u l n y a m a s a la h , t er u t a m a b i la a n a k t idak m em p er o leh akses dalam
p e m e n u h a n k e b u t u h a n s e s u a i k eb er b a k a t a n n y a ( Wa d e, 1 9 9 7 ) .
Analisis Kasus
Keberbakatan & Bakat
Keberbakatan: seseorang yang memiliki bakat.

Munandar (1990)
kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih
perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat
terwujud.

Purnomo (2019)
adalah potensi yang ada pada diri seseorang
sebagai bawaan dari bakat yang dimiliki oleh
orangtua.
J e n i s B a k a t
Akademik Khusus Kinestetik-Psikomotorik

Kreatif-Produktif Sosial

Seni Munandar dan Semiaw an


(Warni, 2018)
Ciri Anak
Berbakat

MENURUT VIKTOR SEREBRIAK OFF


DAN DR. STEVEN LANG GER,
Mempelajari
Istimewa dalam Memiliki keinginan
sesuatu dengan
kemampuan intelektual yang
mudah dan
berpikir besar
menyukainya

Mampu
berkonsentrasi dan
Kualitas serta
Hal yang menarik
tekun dalam jumlah
hatinya mencakup
memecahkan kosakata yang
bidang yang luas. persoalan dan
mencapai keinginan
istimewa
Mampu
mengerjakan suatu Pandai Kemampuan
pekerjaan sampai membaca s ejak mengobservasi
tuntas tanpa usia dini yang besar
bantuan

Penuh inisiatif Cepat dalam Memiliki


dan ide-ide menghafal imajinasi yang
orisinil sesuatu luar biasa
Konsep Tiga Ciri atau
Komitmen
Three-Ring Conception
terhadap
oleh Ranzulli (1992)
tugas.

Kemampuan
Kreativitas
di atas rata-
tinggi.
rata.

Keberbakatan
Hubungan Bakat dengan
Prestasi
Perpaduan dari bakat dan kemampuan mewujudkan suatu
prestasi. Individu yang memiliki bakat pada suatu bidang dapat
diprediksi mampu mencapai suatu prestasi dalam bidang tersebut.
Prestasi yang menonjol dalam suatu bidang merupakan cerminan
dari bakat khusus yang dimiliki seorang individu. Bakat merupakan
sebuah potensi dalam diri individu. Jika ada individu yang memiliki
bakat tetapi tidak diberi dukungan maka prestasi yang diharapkan
sulit untuk didapatkan. Oleh karena itu, pentingnya dukungan
sarana dan prasarana bagi individu yang memiliki suatu bakat agar
potensi dalam dirinya dapat dikembangkan secara maksimal dan
meraih prestasi di bidang yang ditekuninya.
Tes Bakat
Bakat seseorang juga dapat diukur
menggunakan tes bakat atau Differential Aptitude Test (DAT)
aptitude test.
Tes bakat merupakan salah satu
pemeriksaan psikologis yang General Aptitude Test Battery
termasuk dalam tes kemampuan (GATB)
khusus, yang mengukur seberapa
besar kemungkinan keberhasilan
seseorang dalam suatu bidang karir Flanagan Aptitude Classification
tertentu (Daulany, 2014). Test (FACT)
Differential Aptitude Test (DAT)
Pada tahun 1948, George K. Bennett, Harold G. Seashore, & Alexander G. Wesman
membuat DAT.

INSTRUMEN TES BAKAT CONTOH KOMBINASI SUB TES

Verbal reasoning (vr), Kombinasi sub tes verbal reasoning dan


Numerical ability (na), numerical ability dikenal sebagai tes bakat
Abstract reasoning (ar), skolastik (Scholastic Aptitude Test atau SAT).
Clerical speed and accuracy
(csa), Tes ini bermanfaat sebagai sarana akademik
Mechanical reasoning (mr), untuk mendapatkan prosedur penilaian yang
Space relations (sr), ilmiah, terintegrasi, dan standar bagi murid–
Language usage. murid.
General Aptitude Test Battery (GATB)
GATB dikembangkan oleh The United State Employment Services (USES)
pada tahun 1947.

9 Macam Tes
● General Learning Ability (GLA)/Kemampuan Belajar Umum
● Verbal Aptitude (VA)/Bakat Verbal
● Numerical Aptitude (NA)/Bakat Numerik
● Spasial Aptitude (SA)/Bakat Mempersepsikan Ruang
● Form Perception (FP)/Persepsi Bentuk
● Clerical Perception (CP)/ Persepsi Klerikal
● Motor Coordination (MC)/Koordinasi Motorik
● Finger Dexterity (FD)/Keterampilan Jari Tangan
● Manual Dexterity (MD)/Ketrampilan Manual
Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)
Dirancang oleh J. C. Flanagan dari USA dengan tujuan memperoleh sistem klasifikasi
dan penentuan bakat atau kemampuan dasar, kemudian sebagai alat baku untuk
memprediksi kesuksesan bekerja berdasarkan bakat, merencanakan program
latihan bimbingan karir, alat seleksi penempatan karyawan di pabrik dan kantor
administrasi serta perencanaan pendidikan berdasarkan pengembangan bakat.

Terdapat 14 Sub Tes FACT


Inspeksi, coding, memory, precision, assembly, scales, coordination, judgment and
comprehension, arithmetic, patterns, components, tables mechanics, serta
expression.
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN TES BAKAT
Kelebihan Kekurangan
1. Tes bakat dapat digunakan 1. Tidak menentukan secara
untuk membantu memprediksi mutlak atas karier apa yang
keberhasilan dalam bidang harus dijalani; dan
pendidikan atau karier; 2. Tidak memberi jawaban atas
2. Tes bakat mencakup area yang pertanyaan yang sangat khusus.
lebih luas;
3. Tes bakat memiliki indeks
heritabilitas yang tinggi; dan
4. Tes bakat mengukur
kemampuan khusus yang sudah
terakumulasi.
CONTOH KASUS: BAKAT
● ●●●
Pamungkas adalah seorang Guru BK meminta untuk
siswa kelas XII di SMAN 50 menuliskan program studi
Semarang. Ia merupakan siswa perkuliahan yang ingin diambil
dengan prestasi akademik dan di lembar kuesioner. Pamungkas
non akademik yang juga diberi saran untuk memilih
memukau. jurusan yang dilihat sesuai oleh
gurunya.

●● ●●●●
Pamungkas juga sangat senang Dalam mengikuti perkuliahan, ia
menggambar dan merancang merasa malas dan serampangan
mengenai bangunan. Ia merasa dalam menjalaninya. Pamungkas
memiliki minat dan bakat yang tidak begitu memperdulikan
mumpuni dalam bidang ini prestasi akademiknya.
Rekomendasi yang Kurang
Tepat

ANALISIS KASUS: Ketika memberi rekomendasi, seseorang tidak bisa


hanya mempertimbangkan dari sudut pandang

BAKAT pribadinya. Karena sesuatu yang dianggap tepat,


mungkin tidak dirasa tepat oleh orang lain.

Pamungkas cenderung dilihat sebagai siswa dengan


Salah Memilih Prodi
bakat numerikal dan linguistik. Namun, di sisi lain ia
memiliki bakat abstrak, yaitu dalam hal pola, Pamungkas memiliki keinginan untuk
rancangan, diagram, posisi, dsb yang tidak semua mengembangkan serta mengasah bakatnya dalam
orang tahu akan hal tersebut. Dalam kasus ini, menggambar dan merancang bangunan. Tetapi
Pamungkas yang memiliki keunggulan dalam dengan adanya rekomendasi maupun pandangan
beberapa bidang mengalami permasalahan dalam dari orang lain, ia memutuskan untuk
pemilihan prodi meninggalkan keinginan tersebut.
perkuliahan
Kurang Terbuka dan Per ca ya
Diri
Pamungkas terlihat kurang terbuka akan bakat lain
yang dimilikinya

Anda mungkin juga menyukai