Kemudian, dari hasil analisis tersebut diatas, maka disusun beberapa isu dan
permasalahan utama yang menghambat pembangunan perikanan tangkap
berkelanjutan berdasarkan aspek ekonomi, sosial, lingkungan dan kelembagaan,
seperti dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Isu, Permasalahan dan Dampak Potensial pada Keberlanjutan Perikanan
Tangkap
ASPEK EKONOMI
1. Daya saing produk - Usaha perikanan tangkap - Penyediaan lapangan kerja
perikanan tangkap yang belum efisien akan berkurang
masih rendah
- Kontinuitas produksi tidak - Pendapatan masyarakat akan
stabil menurun.
2. Kurang berkembangnya - Sistem logistik ikan belum - Usaha perikanan akan sangat
pasar domestik untuk tertata dengan baik dan tergantung dengan negara
ASPEK SOSIAL
4. Kualitas nelayan - Profesi nelayan masih - Sulit mewujudkan praktik-
sebagian besar masih termasuk pekerjaan informal praktik penangkapan ikan
relatif rendah dan tanpa persyaratan yang profesional dan
bertanggungjawab
- Sistem upah untuk nelayan
buruh masih bersifat harian - Tingkat kesejahteraan
dengan cara bagi hasil nelayan buruh akan sulit
ditingkatkan, karena tidak
- Sebagian besar nelayan skala
memiliki kemampuan
kecil berusaha secara sendiri-
manajemen keuangan yang
sendiri (individual).
baik
ASPEK LINGKUNGAN
5. Kegiatan Illegal, - Kurangnya sarana dan SDM - Sumber daya ikan (SDI) akan
Unregulated and penegak hukum di laut mengalami degradasi dan
Unreported (IUU) overfishing
- Belum diberdayakannya
Fishing
petugas Pengawas - Hilangnya nilai devisa dari
Sumberdaya Ikan dan sub-sektor perikanan tangkap
Pengawas Kapal lkan secara
- Berkurangnya nilai PNBP sub-
optimal
sektor perikanan tangkap
- Manipulasi ukuran GT kapal
ASPEK KELEMBAGAAN
7. Lemahnya kapasitas - Kemampuan kapasitas - Maraknya aksi IUU fishing,
kelembagaan pengawas kelembagaan pengawas baik oleh kapal ikan asing
dan penegakan hukum perikanan masih terbatas maupun kapal ikan Indonesia
Terdapat delapan isu beserta permasalahan dan dampak potensial yang terjadi
dalam kegiatan pengelolaan perikanan tangkap yang berkelanjutan di Indonesia.
Delapan isu tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
Permasalahan yang terjadi saat ini adalah sulitnya prosedur perbankan bagi
masyarakat nelayan yang sebagian besar merupakan nelayan skala kecil. Selain itu
suku bunga kredit yang relatif tinggi juga menjadi salah satu penghambat
berkembangnya usaha perikanan nelayan di Indonesia.
Selain itu, sistem upah untuk nelayan buruh masih bersifat harian dengan
cara bagi hasil. Hal ini memberikan tingkat ketidakpastian yang tinggi terhadap
kehidupan para nelayan terutama di musim panceklik.
Sementara, untuk para nelayan skala kecil yang beroperasi secara mandiri,
mereka tidak memiliki posisi tawar yang kuat untuk menentukan harga ikan hasil
tangkapannya. Hal tersebut karena mereka umumnya bekerja secara sendiri-
sendiri dan tidak bekerja dalam satu serikat usaha bersama.
Manipulasi ukuran tonage (GT) dan perijinan (SIPI dan SIKPI) kapal ikan
adalah hal yang sangat terkait dengan tidak terlaporkannya kondisi armada
penangkapan yang ril atau sesungguhnya di Indonesia. Hal ini menyebabkan
sulitnya untuk membuat kebijakan berkenaan dengan jumlah armada yang boleh
beroperasi sebagai input control dalam pengelolaan perikanan tangkap
berkelanjutan. Manipulasi ini banyak dilakukan pemilik kapal dengan alasan
sulitnya mengurus birokrasi perijinan ke tingkat lebih tinggi jika melaporkan
ukuran kapal yang sebenarnya, selain itu, hal tersebut juga dilakukan oleh pemilik
kapal untuk menghindari pajak dan sebagainya.
Isu strategis dan permasalahan yang terinventarisasi dalam kajian ini dapat
dilihat dalam Tabel 6.2. Masih banyaknya isu strategis dan permasalahan tersebut
jelas menunjukkan bahwa sektor perikanan budidaya di Indonesia masih mempunyai
banyak kendala dalam pengelolaan dan pengembangannya.
Gambar 6.2. Hasil Analisis Permasalahan Diagram Tulang Ikan untuk Perikanan
Budidaya Nasional
ASPEK EKONOMI
1. Besarnya porsi biaya - Sebagian besar bahan baku - Ongkos produksi meningkat
dan tingginya harga pakan masih harus sehingga membutuhkan
pakan didatangkan dari negara lain modal usaha yang lebih
(import) besar
- Pabrik pakan skala rumah - Keuntungan pembudidaya
tangga belum berkembang berkurang
dengan baik. - Usaha budidaya ikan skala
- Kenaikan harga ikan tidak kecil akan mengalami
seimbang dengan kenaikan degradasi hingga menuju
harga pakan kebangkrutan
- Industri penyediaan bahan
baku pakan lokal masih
sangat terbatas
ASPEK SOSIAL
ASPEK LINGKUNGAN
ASPEK KELEMBAGAAN