FORMULIR KANTOR
Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Yannar Lenggara Sekti/27 (203101052)
2. Natasya Oktavia Widodo/17 (203101114)
A. Pengertian formulir
Menurut B. Kronvall dalam buku “Approciate Forms: A Report on the Technique
of Deginning Forms, and on the Use and Control of Forms” (1953:10).
Pengertian formulir adalah “A form is a sheet of paper or card, cut to fixed format on
which entries are to be made, and usually printed with lines, text, signs and other
matter which is common or recurs frequently in the peculiar different cases for
which it is used, while what is to be the case concerned is indicated by filling in,
crossing out, marking or the like”. Yang artinya selembar kertas atau kartu yang
dipotong menurut ukuran tertentu, di mana akan dibuat pencatatan-pencatatan yang
biasanya dicetak dengan garisgaris, uraian tulisan tanda-tanda dan hal hal lain
yang umum atau sering berulang kembali dalam peristiwa – peristiwa yang
berlainan bagi yang memerlukannya, yang dinyatakan dengan cara mengisi,
mencoret menandai atau lainnya semacam itu, yang dipergunakan dalam
pekerjaan kantor.
Menurut Winardi dalam bukunya “Asas-asas Manajemen”(2000:69).
Formulir adalah sehelai kertas yang tercetak yang menyediakan ruang untuk
dimuat catatan-catatan, infromasi atau instruksi-instruksi yang akan diteruskan
kepada individu-individu, departemen-departemen atau perusahaan-perusahaan.
Jadi, dari kedua pendapat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa pengertian
formulir adalah selembar kertas yang sangat penting bagi perusahaan dimana
kertas tersebut memeiliki format dan ukuran tertentu yang berbeda-beda antara
perusahaan yang satu dengan yang lainnya, dimana informasi yang berada
ddalam formulir tersebut nantinya kana diteruskan kepada individu atau departemen
yang berada dalam suatu perusahaan.
Isi formulir pada umumnya dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu
bagian tercetak yang merupakan keterangan-keterangan yang telah tetap dan bagian
yang berubah sesuai dengan keterangan-keterangan yang diisikan dalam ruang-
ruang yang disediakan. Bagian tercetak yang merupakan keterangan-keterangan
yang bersifat tetap itu dimaksudkan agar menghemat waktu dan tenaga sehingga
pada waktu mengisi formulir tersebut tidak perlu selalu menulis uraian-uraian
yang telah tetap tersebut, tetapi hanya mengisi keteranganketerangan yang
diperlukan saja.
Prof. C.L. Littlefield dan rekannya dalam buku “Office and Administrative
Management” (1978:154)menegaskan kegunaan yang dapat diberikan oleh
formulir, sebagai berikut :
Formulir-formulir membuat jelas keterangan apa yang harus dihimpun
dan disampaikan.
Formulir-formulir menyediakan suatu letak tertentu bagi setiap butir
keterangan yang diperlukan, dengan demikian memudahkan pencatatan,
pengolahan, dan penunjukan data.
Formulir-formulir menghapuskan perlunya menyalin kembali informasi
yang bersifat pengulangan atau baku.
Formulir-formulir memudahkan pemakaian lembaran-lembaran ganda,
sebagai akibatnya secara luas menyederhanakan prosedur-prosedur.
Formulir-formulir memberi tanda pengenal kepada warkat -warkat dan
memudahkan penyimpanan serta penunjukan di kemudian hari.
G. Desain Formulir
1. Prinsip dalam pembuatan formulir meliputi :
Identitas perusahaan, ada nama dan alamat perusahaan untuk formulir ke pihak
luar perusahaan
Identitas formulir, ada nama dan id formulir
Memiliki tembusan/copy
Hindari duplikasi dalam menghimpun data
Diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
Memiliki nomor urut tercetak
2. Desain dalam pembuatan formulir dapat dipertimbangkan dari sudut berikut :
Fungsional berhubungan dengan faktor-faktor seperti cara formulir
digunakan,tujuan,keterangan yang diperiksa kepadanya, dan jumlah kopi yang
diperlukan Pentingnya pertimbangan fungsional yaitu penghematan lebih besar
melalui pertimbangan fungsional.
Pertimbangan fisik meliputi tindakan, jenis cetakan,kertas,ukuran,dan biaya
cetak
I. Pembuatan Formulir
Formulir yang benar-benar sesuai akan menunjang efisiensi kerja. Untuk
membuat formulir yang sesuai (dapat memenuhi kehendak) calon pengguna, maka
pada prinsipnya proses pembuatan formulir dapat melakukan dengan cara berikut:
1. Pembuatan formulir mengadakan diskusi (Tanya jawab) dengan pejabat
yang meminta formulir bersangkutan
2. Pembuatan formulir mencari/menggali informasi dari pihak terkait
sehubungan dengan formulir yang akan dirancang. Misal :
a. Memperhatikan pengalaman dan cara kerja merek
b. Keterangan/data yang ingin diperoleh atau akan dimasukkan pada
formulir
c. Cara pemakaian dan penyimpanan formulir, dan sebagaimananya
3. Pembuat formulir membuat konsep rancangan formulir beberapa macam
untuk diuji coba dan didiskusikan kembali dengan pihak terkait/calon
pelanggan, agar jelas kekurangannya
4. Pembuat formulir mengadakan penyempurnaan seperlunya, dan meminta
izin memberlakukannya kepada yang berwenang
N. Contoh Kasus
Sehubungan dengan formulir kantor, sering timbul berbagai masalah. Salah satu
di antaranya sering terjadi adalah pemborosan dalam penggunaan formulir. Ini dapat
terjadi jika pemakaian formulir tidak diawasi secara khusus. Misalnya saja
pengambilan formulir registrasi mahasiswa, jika tidak dilakukan pengawasan,
biasanya pemakai cenderung kurang hati-hati dalam mengisikan data. Selain itu yang
sering juga terjadi adalah pengulangan isian formulir berarti terjadi pemborosan
dalam hal biaya pencetakan formulir bukan? Guna menghindari berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan formulir kantor, perlu dilakukan pengawasan.
Pengawasan formulir adalah menjadi tanggung jawab dari manager kantor. (Ignatius
Wursanto (2006).
Dalam pelaksanaannya manajer kantor dapat membentuk tim khusus, yang terdiri
dari beberapa orang. Dalam tim ini paling tidak harus ada orang yang ahli dalam
masalah formulir. Tim pengawasan formulir harus mempunyai semua contoh formulir
yang dipergunakan oleh organisasinya. Hal ini tidak lain adalah untuk mempermudah
dalam pelaksanaan tugas dari tim itu sendiri. Semua formulir yang ada harus
didaftarkan atau diagendakan. Kemudian semua contoh formulir ini harus disimpan
dengan baik, adapun dengan teknik penyimpanan yang dipergunakan biasanya adalah
filling. Untuk keperluan ini dapat dilakukan berdasarkan nama dan nomor dari
formulir, atau kedua-duanya. Jadi dengan kata lain tim pengawas formulir harus
mempunyai file dari semua contoh formulir yang dipergunakan.
Dari pendapaat tersebut diatas dapatlah disimpulkan bahwa formulir merupakan
suatu sumber untuk mengetahui data orang lain yang ditulis/dicatat pada formulir,
kemudian formulir itu tidak boleh salah mengisinya karena akan berpengaruh pada
data yang dibutuhkan serta dapat menganalisa yang salah pula. Dipihak yang lain jika
formulir itu salah pencatatan otomatis kertas itu akan dibuang dan digantikan yang
baru, hal ini akan berpengaruh pada biaya kantor.
O. Rangkuman
Penggunaan formulir dimaksudkan untuk peningkatan efisiensi kerja dari kantor
yang bersangkutan. Oleh karena itu tepatlah apabila dalam setiap kantor, diusahakan
adanya keseragaman dalam pembuatan, penggunaan, penyimpanan, dan pemeliharaan
formulir, jadi untuk formulir yang dipergunakan guna maksud yang sama, hendaklah
dibuat seragam, baik ukuran, warna, tebal-tipisnya kertas, kolomnya, dan lain-lain.
Dalam rangka merancang (membuat formulir), maka pedoman yang perlu
diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut: Tugas pokok organisasi, Pekerjaan
dan keterangan yang dibutuhkan untuk melakukan tugas termaksud, Pelaksanaan
proses kerja secara menyeluruh sehingga dapat dibuat pengklasifikasian pekerjaan,
Mengetahui oleh siapa, atau oleh unit mana dan kapan pekerjaan termaksud masing-
masing harus dilakukan, Frekuensi pekerjaan termaksud dilakukan, dan bagaimana
hubungan kerja antar unit dalam rangka pelaksanaan tugas. Hal tersebut penting untuk
mengetahui:, Jam kerja rata-rata untuk tiap jenis pekerjaan, Nilai produktivitas
pegawai, Arah dan urus formulir yang akan dicapai, Jumlah kolom dan pertanyaan
serta instruksi yang harus dicantumkan dalam formulir, Banyaknya tembusan yang
harus dibuat.
Formulir yang benar-benar sesuai akan menunjang efisiensi kerja. Untuk
membuat formulir yang sesuai (dapat memenuhi kehendak) calon pengguna, maka
pada prinsipnya proses pembuatan formulir dapat melakukan dengan cara berikut:
Pembuatan formulir mengadakan diskusi (Tanya jawab) dengan pejabat yang
meminta formulir bersangkutan, Pembuatan formulir mencari/menggali informasi dari
pihak terkait sehubungan dengan formulir yang akan dirancang.
Pengendalian formulir adalah kegiatan secara teratur dan terus-menerus untuk:
Mencegah jangan sampai ada formulir yang digunakan tidak sebagaimana mestinya,
Mencegah jangan sampai ada formulir yang dirubah tampa persetujuan sebelumnya,
Mencegah jangan sampai ada formulir yang beredar tampa sepengetahuan/persetujuan
yang berwenang, Agar pekerjaan rutin tidak dirubah tampa rencana, sehingga formulir
tidak dirubah secara mendadak