Anda di halaman 1dari 12

PERBEDAAN TEORI BELAJAR

Mata Kuliah : Pembelajaran IPA SD


Dosen Pengampu : Arfilia Wijayanti, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh : Kelompok 4

Nama Anggota :

1. Lutfi Fatonah 20120069


2. Nana Hexada Dewi Pramesthi 20120080
3. Naila Hanun Badriyah 20120081
4. Andika Aji Teguh Saputra 20120090
5. Alvira Olivia Zenia 20120100
6. Mutiara Gita Saputri 20120109
7. Deviana Agustina Wulandari 20120111
8. Dhea Rahma Safitri 20120112
9. Febriyan Ika Kurnia Saputri 20120138

1
TABEL PERBEDAAN TEORI BELAJAR

ASPEK TOKOH DASAR PIKIRAN PERILAKU PEMBELAJARAN

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Edward Lee Thorndike Interaksi antara stimulus Perubahan tingkah laku Thorndike menyatakan
dan respon akibat dari kegiatan pandangan bahwa tipe
belajar itu dapat berujud pembelajaran yang
kongkrit yaitu yang paling fundamental
dapat diamati, atau tidak adalah pembentukan
kongkrit yaitu yang asosiasi-asosiasi
tidak dapat diamati. (koneksi-koneksi)
antara pengalaman
inderawi (persepsi
terhadap stimulus atau
peristiwa) dan implus-
implus saraf (respons-
respons) yang
memberikan
manifestasinya dalam
bentuk perilaku.

Clark hulk Teori evolusi yang Bagi Hull, seperti Teori Hull mengatakan
dikembangkan oleh halnya teori evolusi, bahwa kebutuhan
Charles darwin semua fungsi tingkah biologis dan pemuasan
laku bermanfaat kebutuhan biologis
terutama untuk menjaga adalah penting dan
kelangsungan hidup menempati posisi
manusia. sentral dalam seluruh
kegiatan manusia,
sehingga stimulus
dalam belajarpun

2
hampir selalu dikaitkan
dengan kebutuhan
biologis, walaupun
respon yang akan
muncul mungkin dapat
bermacam-macam
bentuknya.teori ini
masih sering
dipergunakan dalam
berbagai eksperimen di
laboratorium.

Burrhusm Frederic Hubungan antara Untuk memahami Program-program


Skinner stimulus dan respon tingkah laku seseorang pembelajaran seperti
yang terjadi melalui secara benar, perlu Teaching Machine,
interaksi dalam terlebih dahulu Pembelajaran
lingkungannya akan memahami hubungan berprogram, modul, dan
menimbulkan antara stimulus satu program-program
perubahan tingkah laku. dengan lainnya, serta pembelajaran lain yang
memahami respon yang berpijak pada konsep
mungkin dimunculkan hubungan stimulus–
dan berbagai respons serta
konsekuensi yang mementingkan faktor-
mungkin akan timbul faktor penguat
sebagai akibat dari (reinforcement),
respon tersebut. Skinner merupakan program-
juga mengemukakan program pembelajaran
bahwa dengan yang menerapkan teori
menggunakan belajar yang
perubahan-perubahan dikemukakan oleh
mental sebagai alat Skiner.

3
untuk menjelaskan
tingkah laku hanya akan
menambah rumitnya
masalah. Sebab, setiap
alat yang digunakan
perlu penjelasan lagi,
demikian seterusnya.
Albert Bandura Bandura membuka Mengamati Fokus pembelajaran
perspektif baru dalam memberikan ruang bagi adalah pengalaman-
aliran behavioristik manusia untuk belajar penglaman tak terduga
dengan menekankan tanpa berbuat apapun. (vicarious experiences).
pada aspek observasi Manusia belajar dengan Meskipun manusia
dan proses internal mengamati perilaku dapat dan sudah banyak
individu. orang lain. Vicarious belajar dari pengalaman
learning adalah langsung, namun lebih
pembelajaran dengan banyak yang mereka
mengobservasi orang pelajari dari aktivitas
lain. mengamati perilaku
orang lain

TEORI BELAJAR KOGNITIF

Jean Piaget Proses perkembangan Proses belajar seseorang Guru seharusnya


kognitif anak sangat akan mengikuti pola dan memahami tahap-tahap
berbeda dengan orang tahap-tahap perkembangan kognitif
dewasa, anak-anak perkembangan sesuai para muridnya agar
melalui 4 tahap dengan umurnya. Pola dalam merancang dan
perkembangan secara dan tahap-tahap ini melaksanakan proses
otonom dan bersifat hirarkhis, pembelajarannya sesuai
mandiri,guru harus artinya harus dilalui dengan tahap-tahap
memberikan tahapan berdasarkan urutan tersebut. Pembelajaran
yang sesuai dengan tertentu dan seseorang yang dirancang dan

4
tahapan perkembangan tidak dapat belajar dilaksanakan tidak
anak dan memelihara sesuatu yang berada di sesuai dengan
perkembangan luar tahap kognitifnya. kemampuan dan
kemandirian berfikir karakteristik siswa tidak
dan kreativitas. akan ada maknanya bagi
siswa.

Jerome Bruner Teori Jerome S. Bruner Dalam memandang Berpikir intuitif sangat
memandang bahwa proses belajar, Bruner penting bagi mereka
manusia sebagai menekankan adanya yang menggeluti bidang
pemproses, pemikir dan pengaruh kebudayaan matematika, biologi,
pencipta informasi. terhadap tingkah laku fisika, dan lain-lain
seseorang. Bruner sebab setiap disiplin
menyatakan bahwa mempunyai konsep-
perkembangan bahasa konsep, prinsip, dan
besar pengaruhnya prosedur yang harus
terhadap perkembangan dipahami sebelum
kognitif. seseorang dapat belajar.
Cara yang baik untuk
belajar adalah dengan
memahami konsep, arti,
dan hubungan, melalui
proses intuitif untuk
akhirnya sampai kepada
suatu kesimpulan
(discovery learning).
Brunner meyakini
bahwa proses belajar
akan berjalan dengan
optimal apabila siswa
diberikan kesempatan

5
untuk mengungkapkan
konsep, teori, aturan,
atau pemahaman
melalui contoh-contoh
yang dijumpainya
dalam kehidupannya
sehari-hari. Maka,
perkembangan bahasa
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap
perkembangan kognitif
anak.

Ausubel Memberi penekanan Ceramah/buku Bahan pelajaran itu


pada pembelajaran pelajaran, kegiatan harus cocok dengan
bermakna laboratorium,penelitian kemampuan siswa dan
rutin dan lain-lain harus relevan dengan
struktur kognitif yang
dimiliki siswa. Oleh
karena itu, pelajaran
harus dikaitkan dengan
konsep-konsep yang
sudah dimiliki siswa,
sehingga konsep-
konsep baru tersebut
benar-benar terserap
olehnya.

Robert M Gagne Robert Mills Gagne Terdapat 4 tahap yang Penerapan


berpendapat bahwa dilakukan dalam pembelajaran konsep
belajar dipengaruhi oleh pembelajaran konsep, dalam nilai karakter
pertumbuhan dan yaitu menetapkan bangsa adalah dapat

6
lingkungan, dan yang materi, menentukan menjadikan siswa yang
paling besar tujuan, memilih contoh kreatif. Karena siswa
pengaruhnya adalah non contoh, dan dapat mengembangkan
lingkungan individu mengurutkan contoh. kemampuan berfikirnya
seseorang, bersifat agar mampu
internal bagi setiap menganalisis dan
individu dan merupakan memecahkan masalah
hasil transformasi yang dihadapinya dalam
rangsangan yang berasal kegiatan belajar ataupun
dari peristiwa eksternal kegiatan sehari-hari.
di lingkungan individu
tersebut. Gagne
mengemukakan ada 8
hierarki belajar, 5
bentuk hasil belajar, dan
8 fase kejadian dalam
belajar.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Arthur Combs Belajar merupakan hal Arthur Combs Guru tidak bisa
yang bisa terjadi tatkala mengatakan bahwa memaksa seseorang
bagi seseorang ada manusia memiliki untuk mempelajari hal
artinya dan tanpa potensi yang sangat yang tidak disukai atau
penekanan penting untuk dianggap tidak relevan.
dikembangkan. Ketika muncul
Dijelaskan bahwa ada perlawanan, hal itu
lima hal yang sangat sebenarnya merupakan
berkaitan dengan bentuk perilaku buruk
pandangan psikologi yang mencerminkan
humanistik tentang ketidakmauan
pendidikan yaitu; seseorang untuk

7
keterbatasan fisik, mempelajari hal yang
kesempatan, kebutuhan bukan minatnya, karena
manusia, konsep diri, sama saja dengan
serta penolakan dan melakukan sesuatu yang
ancaman. Oleh karena baginya tidak
itu, kelima faktor mendatangkan
tersebut bisa menjadi kepuasan.
penghambat dalam
mengembangkan
potensi manusia dan
harus di temukan solusi
yang tepat untuk
mengatasinya.
Carl Rogers Pengalaman individu Dalam pembelajaran tak
merupakan fenomena harus semua dari
logika yang dialami oleh permintaan guru,
individu itu sendiri mendengarkan
Sekumpulan anggapan
pengalam siswa itu juga
ataupun konsep yang
sangat dibutuhkan.
mana berkaitan satu
Fenomena logika yang
sama lainnya tentang
dialami dalam
tingkah laku dari
kehidupan-kehidupan
manusia.
siwa sangat
berpengaruh besar
dalam berjalannya suatu
pembelajaran.

Lev Vygotsky Setiap Individu Interaksi antara siswa Pelaksanaan


berkembang dalam dengan siswa dan antara pembelajaran di kelas,
konteks sosial siswa dengan guru guru hendaknya
mengorganisasi situasi

8
kelas dan menerapkan
strategi pembelajaran
yang memungkinkan
siswa saling berinteraksi
dengan teman dan
gurunya, serta
menstimulus
keterlibatan siswa
melalui pemecahan
masalah yang
membutuhkan
kehadiran orang lain
(guru atau teman sebaya
yang lebih memahami
masalah) dan
memberikan bantuan
disaat mereka
mengalami kesulitan.)

Abraham maslow Seseorang berperilaku Manusia bergerak untuk Potensi peserta didik
pada dasarnya ditujukan memahami dan dalam proses tumbuh
untuk memenuhi menerima dirinya sebisa kembang, kebebasan
kebutuhan yang bersifat mungkin dan Abraham menemukan jalan
hirarkis Malow menjelaskan hidupnya. Dalam
bahwa manusia prospektif humanistik
termotivasi untuk menuntut potensi
memenuhi kebutuhan- peserta didik dalam
kebutuhan hidupnya. proses tumbuh kembang
Kebutuhan tersebut bebas dalam
bertingkat dari yang menemukan jalan
paling rendah (bersifat hidupnya. Humanistic

9
dasar/fisiologi) sampai menganggap peserta
dengan yang tertinggi didik sebagai subjek
(aktualisasi diri) yang merdeka guna
menetapkan tujuan
hidup dirinya. Peserta
didik dituntun agar
memiliki sifat tanggung
jawab terhadap
kehidupannya dan orang
di sekitarnya.

TEORI BELAJAR KONSTRUKTISTIK

Jerome Bruner Mendorong agar Dengan mengenal Siswa harus dapat


Pendidikan konsep dan struktur menemukan keteraturan
mengutamakan pada yang tercakup dalam dengan cara mengotak-
pengembangan berpikir. tema yang dibicarakan, atik bahan-bahan yang
maka anak akan berhubungan dengan
memahami materi yang keteraturan intuitif yang
akan dikuasainya sudah dimilikinya.Di
tersebut. Anak juga alam belajar, siswa
akan mencari hubungan haruslah terlibat secara
antar konsep dan aktif mentalnya agar
struktur tersebut. Hal ini dapat mengenal konsep
menunjukkan bahwa dan struktur dalam
materi yang mempunyai materi yang
suatu pola atau struktur dibicarakan. Menurut
tertentu akan lebih Bruner, di dalam belajar
mudah dipahami dan haruslah melibatkan tiga
diingat oleh anak. proses yang terjadi
hampir selalu
bersamaan.

10
Ketiga proses belajar
tersebut, yaitu : (1)
Memperoleh informasi
baru; (2) Transformasi
informasi; dan (3)
Menguji relevansi
informasi dengan
ketepatan pengetahuan.

Vygotsky Perkembangan Vygotsky menghendaki Vygotsky menghendaki


intelektual dapat adanya setting kelas adanya setting kelas
ditinjau dari konteks berbentuk kooperatif berbentuk kooperatif
historis dan budaya antar kelompok siswa antar kelompok siswa
pengalaman anak. dengan kemampuan dengan kemampuan
berbeda-beda, sehingga berbeda-beda, sehingga
mereka dapat mereka
berinteraksi dan dapat berinteraksi dan
memunculkan strategi memunculkan strategi
dalam memecahkan dalam memecahkan
masalah. masalah.

Jean Piaget Proses untuk Manusia cenderung


menemukan teori atau mengorganisasikan Peran guru dalam
pengetahuan yang dari tingkah laku dan pembelajaran menurut
realita pikirannya. Pikiran Piaget adalah sebagai
harus memiliki struktur fasilitator atau
yaitu skema yang moderator. Piaget
berfungsi melakukan menyatakan bahwa ilmu
adaptasi dengan pengetahuan dibangun
lingkungan dan menata dalam pikiran anak
lingkungan itu secara dengan kegiatan
intelektual. asimilasi dan akomodasi

11
sesuai skemata yang
dimilikinya.

John Dewey Belajar tergantung pada Guru bertindak sebagai Belajar harus bersifat
pengalaman dan minat fasilitator, mengambil aktif, langsung terlibat,
siswa sendiri dan topik bagian sebagai anggota berpusat pada siswa
dalam kurikulum kelompok dan diadakan SCL = Student-
seharusnya saling kegiatan diskusi dan Centered Learning
terintegrasi bukan reviu teman. Dewey dalam konteks
terpisah atau tidak juga menyarankan pengalaman sosial
mempunyai kaitan satu pnggunaan media Kesadaran sosial
sama lain. teknologi sebagai sarana menjadi tujuan dari
belajar. Konsep-konsep semua pendidikan.
Dewey ini sudah banyak Belajar membutuhkan
dipakai di Indonesia keterlibatan siswa dan
terutama untuk kerjasama tim dalam
pembelajaran di mengerjakan tugas
perguruan tinggi.

12

Anda mungkin juga menyukai