Tafsir Surat Al-Fatihah
Tafsir Surat Al-Fatihah
Kelompok 5:
Rizkia Nabila Nuryadin (20.02.00.011)
Siti Napisah (20.02.00.015)
Nida Ghufroniyah (20.02.00.019)
Kelas : PGMI 2
Kelompok 5
ii | T a f s i r S u r a t A l - F a t i h a h
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Surat Al-Fatihah yang merupakan surat pertama dalam Al Qur’an
dan terdiri dari tujuh ayat termasuk dalam kelompok surat Makkiyyah,
yakni surat yang diturunkan di Mekkah sebelum Rasulullah SAW hijrah ke
Madinah. Surat ini dinamakan Al-Fatihah lantaran letaknya berada pada
urutan pertama dari 114 surat dalam Al Qur’an. Para ulama bersepakat
bahwa surat yang diturunkan lengkap ini merupakan intisari dari seluruh
kandungan Al Qur’an yang kemudian dirinci oleh surat-surat sesudahnya.
Tema-tema besar Al Qur’an seperti masalah tauhid, keimanan, janji dan
kabar gembira bagi orang beriman, ancaman dan peringatan bagi orang-
orang kafir serta pelaku kejahatan, tentang ibadah, kisah orang-orang yang
beruntung karena taat kepada Allah dan sengsara karena mengingkari-Nya,
semua itu tercermin dalam surat Al-Fatihah.
Kedudukan surat Al-Fatihah di dalam Al-Qur’an adalah sebagai
sumber ajaran Islam yang mencakup semua isi Al-Qur’an. Dari Abu
Hurairah Radhiallahu ‘Anhu berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW:
“Al-Hamdulillah (Al-Fatihah) adalah Ummul Qur’an, Ummul Kitab, As-
Sab’ul Matsaani dan Al-Qur’anul Azhim.” (HR. At-Tirmidzi dengan sanad
shahih). Surat Al-Fatihah disebut sebagai Ummul Kitab atau Ummul
Qur’an, yaitu induk Al-Qur’an, karena di dalamnya mencakup inti ajaran
Al Qur’an.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang menjadi
fokus makalah ini adalah:
1|Tafsir Surat Al-Fatihah
1. Bagaimana bunyi dan terjemah surat Al-Fatihah?
2. Apa saja penjelasan umum mengenai surat Al-Fatihah?
3. Apa isi tafsir surat Al-Fatihah?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang menjadi fokus
makalah ini adalah untuk mengetahui isi tafsir dari surat Al-Fatihah.
)4( ِين
ِ ) َما ِل ِك َي ْو ِم الد3( الر ِح ِيم الرحْ َم ِن ه) ه2( َب ْال َعالَ ِمين ِ ) ْال َح ْمد ُ ِ هّلِلِ َر1( الر ِح ِيم
الرحْ َم ِن ه ِبس ِْم ه
َّللاِ ه
ِ ط الهذِينَ أَ ْنعَ ْمتَ َعلَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْال َم ْغضُو
ب َ ص َرا َ ط ْال ُم ْست َ ِق
ِ )6( يم َ الص َرا
ِ ) ا ْه ِدنَا5( ُإِيهاكَ نَ ْعبُدُ َوإِيهاكَ نَ ْستَ ِعين
]7 - 1 : ) [الفاتحة7( ََعلَ ْي ِه ْم َو ََل الضهالِين
Kedua kata tersebut adalah kata sifat yang berakar pada satu
kata, yaitu Ar-Rahmah. Secara bahasa, kata “rahmat” berarti kasih di
dalam hati yang mendorong timbulnya perbuatan baik. Makna bahasa
ini kurang tepat untuk menggambarkan sifat Allah. Karena itulah, para
ulama lantas lebih sepakat untuk menyatakan bahwa kasih sayang
5|Tafsir Surat Al-Fatihah
adalah sifat yang ada dalam Dzat Allah. Kita tidak mengetahui
bagaimana hakikatnya. Kita hanya menyadari efek dari sifat kasih
sayang-Nya, yaitu berupa kebaikan.12
Banyak ulama yang membedakan antara makna Ar-Rahman
dan Ar-Rahim. Sifat Ar-Rahman merupakan sifat kasih sayang Allah
yang memberikan kenikmatan kepada seluruh makhluk-Nya.
Sedangkan sifat Ar-Rahim adalah sifat kasih sayang-Nya yang
memberikan kenikmatan secara khusus untuk orang-orang mukmin
saja. Sebagian ulama lain menyatakan bahwa sifat Ar-Rahman
merupakan sifat kasih sayang Allah yang memberikan kenikmatan
yang bersifat umum. Sedangkan sifat Ar-Rahim merupakan sifat kasih
Allah yang memberikan kenikmatan yang bersifat khusus.13
Menurut Syekh Thanthawi Jauhari, kata Ar-
Rahman merupakan sifat kasih sayang Allah yang berkaitan dengan
Dzat-Nya. Allah merupakan sumber kasih sayang dan kebaikan.
Sedangkan kata Ar-Rahim adalah sifat kasih sayang Allah yang
berkaitan dengan perbuatan, yaitu bagaimana sampainya kasih sayang
dan kebaikan Allah kepada para hamba-Nya yang diberi kenikmatan.14
]4 : ) [الفاتحة4( ِين
ِ َما ِل ِك يَ ْو ِم الد
Yang menguasai di hari Pembalasan.
10 | T a f s i r S u r a t A l - F a t i h a h
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kedudukan surat Al-Fatihah di dalam Al-Qur’an adalah sebagai
sumber ajaran Islam yang mencakup semua isi Al-Qur’an. Para ulama
bersepakat bahwa surat yang diturunkan lengkap ini merupakan intisari
dari seluruh kandungan Al Qur’an yang kemudian dirinci oleh surat-surat
sesudahnya. Tema-tema besar Al Qur’an seperti masalah tauhid,
keimanan, janji dan kabar gembira bagi orang beriman, ancaman dan
peringatan bagi orang-orang kafir serta pelaku kejahatan, tentang ibadah,
kisah orang-orang yang beruntung karena taat kepada Allah dan sengsara
karena mengingkari-Nya, semua itu tercermin dalam surat Al-Fatihah.
11 | T a f s i r S u r a t A l - F a t i h a h
DAFTAR PUSTAKA
iv | T a f s i r S u r a t A l - F a t i h a h
1. [1] Fakhruddin Ar-Razi, Mafatih al-Ghaib, (Beirut: Dar al-Kutub al-
Ilmiyyah, 2000), juz 1, hal. 17.
2. [2] ‘Alauddin Ali bin Muhammad bin Ibrahim al-Baghdadi (al-
Khazin), Lubab at-Ta’wil fi Ma’ani at-Tanzil, (Beirut: Dar al-Fikr, 1979),
juz 1, hal. 15.
3. [3] Muhammad bin Bahadur bin Abdullah az-Zarkasyi, Al-Burhan fi Ulum
al-Qur’an, (Beirut: Dar al-Ma’rifah, 1391 H), juz 1, hal. 206.
4. [4] Ismail bin Umar bin Katsir al-Qarsyi ad-Damsyiqi, Tafsir al-Qur’an al-
Azhim,(Beirut: Dar al-Fikr, 1994), juz 1, hal. 101.
5. [5] Ibid.
6. [6] Jalaludin as-Suyuthi, al-Itqan fi Ulum al-Qur’an, (Mesir: al-Hai’ah al-
Mishriyyah al-‘Ammah li al-Kitab, 1974), juz 1, hal. 190.
7. [7] Ibnu Jazi, at-Tashil fi Ulum at-Tanzil, juz 1, hal. 61.
8. [8] Muhammad al-Amin bin Muhammad al-Mukhtar, Adhwa al-Bayan fi
Idhah al-Qur’an bi al-Qur’an, (Beirut: Dar al-Fikr, 1995), juz 2, ha. 315.
9. [9] Abdurrahman bin Nashir bin as-Sa’di, Taisir al-Lathif al-Mannan fi
Khulash Tafsir al-Qur’an, (Saudi Arabia: Wizarah asy-Syu’un al-
Islamiyah wa al-Auqaf wa ad-Da’wah wa al-Irsyad al-Mamlakah al-
Arabiyyah as-Su’udiyyah, 1422 H), hal. 10.
10. [10] Ibid.
11. [11] Abdullah bin Abdul Muhsin at-Turki, et.al, at-Tafsir al-
Muyassar, hal. 8.
12. [12] Muhammad Sayyid Thanthawi, at-Tafsir al-Wasith, juz 1, hal. 1.
13. [13] Ibid.
14. [14] Ibid.
vi | T a f s i r S u r a t A l - F a t i h a h