Data Fokus
1. Analisa Data
1. Ds : Ketidakefektifan manajemen
1. Sebanyak (28,6%) pasien TB kesehatan di kelurahan Curug
mengatakan setiap hari merokok dengan masalah regimen pengobatan
dan (42,9%) menyatakan kadang- tidak efektif dimaninfestasikan
kadang merokok dengan minum obat tidak teratur
2. Sebanyak (64,3%) pasien TB
mengatakan berolahraga seminggu
sekali
3. Pasien TB mengatakan bahwa
terlambat mengkonsumsi obat TB
tidak akan mempengaruhi
kesembuhan TB
4. 2 orang pasien TB mengatakan
pernah terlambat minum obat 1-2
hari dan terlambat mengambil obat
ke puskesmas karena sibuk bekerja
dan tidak mendapatkan izin dari
tempat bekerja ke puskesmas
5. Pasien TB mengatakan karena
merasa sudah sembuh sehingga
tidak melanjutkan kembali
pengobatannya hingga tuntas
6. Sebanyak (57,2%) warga
mengatakan batuk dan sesak nafas
7. Pasien mengatakan batuk berdarah
yang dialaminya merupakan batuk
biasa dan diatasi dengan membeli
obat diwarung
Do:
1. Jarak puskesmas dari tempat
tinggal warga kurang lebih 3 km
2. Sebanyak (28,6%) pasien TB
bekerja sebagai buruh dan pegawai
swasta
Prioritas Masalah
2. A : risiko terjadi
B : risiko parah
Risiko penyebaran C: potensial
penyakit TB pada dewasa 4 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 36 penkes
di Kelurahan Curug D : minat
dengan masalah kurang masyarakat
pengetahuan E: kemungkinan
dimaninfestasikan dengan diatasi
belum menerapkan cara F: sesuai
membuang dahak dengan program
baik, dan masih pemerintah
membuang dahak G : tempat
disembarang tempat dan H : waktu
ada pula yang tidak I : dana
menggunakan masker J: fasilitas
pada saat batuk kesehatan
K : sumber daya
3. A : risiko terjadi
B : risiko parah
Defisiensi kesehatan C: potensial
komunitas pada Dewasa penkes
Kelurahan Curug dengan D : minat
masalah kurang aktifnya 4 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 35 masyarakat
para kader kesehatan E: kemungkinan
setempat dalam diatasi
memberikan informasi F: sesuai
terkait TB di masyarakat program
pemerintah
G : tempat
H : waktu
I : dana
J: fasilitas
kesehatan
K : sumber daya
2. INTERVENSI
Prevensi Tersier
Pengembangan kesehatan
masyarakat (8500)
Mengidentifikasi masalah
kesehatan, kekuatan, dan
prioritas dengan mitra
masyarakat
Memberikan peluang untuk
partisipasi oleh semua
segmen masyarakat
Membantu anggota
masyarakat dalam
meningkatkan kesadaran
akan masalah dan masalah
kesehatan
Terlibat dalam dialog untuk
mendefinisikan masalah
kesehatan masyarakat dan
menyusun rencana aksi
Memfasilitasi implementasi
dan revisi rencana
masyarakat
Membantu anggota
masyarakat dengan
pengembangan dan
pengadaan sumber daya
Meningkatkan jaringan
dukungan masyarakat
Mengidentifikasi dan
mengembangkan pemimpin
masyarakat potensial
Menjaga komunikasi
terbuka dengan anggota
dan lembaga masyarakat
Memperkuat kontak antara
individu dan kelompok
untuk membahas
kepentingan bersama dan
bersaing untuk membahas
kepentingan bersama dan
bersaing
Prevensi Tersier
Peningkatan Kesadaran
Kesehatan (5515)
Berikan infromasi penting
terkait perilaku yang
berisiko penyebaran
penyakit
Evaluasi pemahaman
dengan meminta pasien
untuk memperagakan
kembali
Dorong penggunaan
langkah-langkah yang
diajarkan di kehidupan
sehari-hari
3. Defisiensi Prevensi Primer Prevensi Primer
Kesehatan Pengetahuan; gayahidup sehat Pendidikan kesehatan (5510)
Komunitas (1855) Targetkan kelompok
Strategi mencegah berisiko tinggi dan rentang
penyakit, skala 2 usia yang akan mendapat
menjadi 4 manfaat paling besar dari
Factor lingkungan yang pendidikan kesehatan
mempengaruhi perilaku Identifikasi faktor internal
kesehatan, skala 2 atau eksternal yang dapat
menjadi 4 meningkatkan atau
Pentingnya mengurangi motivasi untuk
meningkatkan perilaku sehat
keseimbangan hidup Menentukan konteks
skala 2 ke 4 pribadi dan sejarah sosial-
budaya perilaku kesehatan
Prevensi Sekunder individu, keluarga, atau
Kontrol Risiko (1902) masyarakat
Mencari Informasi Menentukan pengetahuan
tentang risiko kesehatan, kesehatan saat ini dan
skala 2 menjadi 4 perilaku gaya hidup
Mengenali factor risiko individu, keluarga, atau
individu, dari skala 2 ke kelompok sasaran
4 Membantu individu,
keluarga, dan masyarakat
Prevensi Tersier dalam mengklarifikasi
Perilaku Pencarian Kesehatan kepercayaan dan nilai-nilai
(1603) kesehatan.
Melakukan skrining diri, Prevensi Sekunder
skala 2 menjadi 4 Identifikasi Resiko (6610)
Mengajukan pertanyaan Tinjau riwayat kesehatan
yang berhubungan masa lalu dan dokumen
dengan kesehatan, skala untuk bukti diagnosa dan
2 menjadi 4 perawatan medis dan
keperawatan yang ada atau
sebelumnya
Tinjau data yang berasal
dari tindakan penilaian
risiko rutin
Menentukan ketersediaan
dan kualitas sumber daya
(misalnya, psikologis,
keuangan, tingkat
pendidikan, keluarga dan
sosial lainnya, dan
masyarakat)
Mengidentifikasi sumber
daya agen untuk membantu
mengurangi faktor-faktor
risiko
Mengidentifikasi risiko
biologis, lingkungan, dan
perilaku dan
keterkaitannya.
Menentukan tingkat fungsi
di masa lalu dan saat ini
Prevensi Tersier
Konsultasi (7910)
Identifikasi tujuan untuk
konsultasi
Kumpulkan data dan
identifikasi masalah yang
menjadi fokus konsultasi
Identifikasi dan perjelas
harapan semua pihak yang
terlibat
Berikan pengetahuan ahli
untuk mereka yang mencari
bantuan
Libatkan mereka yang
mencari bantuan selama
proses konsultasi
Identifikasi struktur
akuntabilitas
Tentukan model konsultasi
yang tepat untuk digunakan
(mis., pembelian model
keahlian, model konsultasi
proses)
Mengidentifikasi harapan
biaya, yang sesuai
Mengembangkan kontrak
tertulis untuk
mendefinisikan perjanjian
dan menghindari
kesalahpahaman
Mempromosikan
kemampuan mereka yang
mencari bantuan untuk
maju dengan lebih mandiri
-direksi dan tanggung
jawab
3. PERAN DAN FUNGSI PERAWAT
PERAN PERAWAT
FUNGSI PERAWAT
1. Fungsi Independent
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam
melakukan tindakan keperawatan. Didalam fungsi ini seperti: memberikan pendidikan
kesehatan, promosi kesehatan maupun penyuluhan terkait dengan TB, memberikan
layanan konsultasi mengenai tanda dan gejala yang dirasakan oleh klien, melakukan
pengkajian komprehensif sehingga menghasilkan intervensi keperawatan dengan tujuan
yang ingin diwujudkan, memenuhi kebutuhan dasar klien.
2. Fungsi Dependent
Fungsi ini dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang perawat atas instruksi dari tim
kesehatan lainnya, seperti dokter, ahli gizi, dll. Fungsi ini dapat dilakukan jika adanya
instruksi dari dokter mengenai pengonsumsian obat TB secara berkala, tentanf waktu,
dosis, maupun rute pemberian obat.
3. Fungsi Interdependent
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara
tim kesehatan satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk
pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan kesehatan. Fungsi
ini dapat dicontohkan dengan, perawat bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk
saling bahu membahu dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat sehingga
dapat meningkatkan pencegahan terhadap penularan TB, perawat dapat bekerjasama
dengan puskesmas setempat untuk mengadakan program pencegahan TB secara berkala
sehingga dapat meminimalisir penularan TB di masyarakat.
Koordinasi oleh pemerintah dengan peta jalan eliminasi yang jelas dan diperkuat
dengan regulasi.
Kolaborasi multisektoral dan koalisi yang kuat dengan organisasi masyarakat
Peningkatan pembiayaan, terutama dari pendanaan bersumber dalam negeri
Koordinasi, harmonisasi, sinkronisasi dan sinergi untuk mencapai kinerja program
yang terbaik.