Anda di halaman 1dari 20

Analisis parameter spesifik

(identitas ekstrak  makroskopik, mikroskopik),


organoleptis ekstrak, dan kadar sari larut air dan etanol,
identifikasi biomarker/marker)

Analisis Obat Tradisional

Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt


Pendahuluan
Kadar air, kadar abu, kadar abu tidak larut
asam, resdiu pelarut, cemaran mikroba dan
aflatoksin
Standarisasi
non
parametrik

Ekstrak OHT
Fitofarmaka

terstandar
Standarisasi
parametrik
makroskopik, mikroskopik, organoleptis
ekstrak, dan kadar sari larut air dan etanol,
identifikasi biomarker/marker
Standarisasi Non Spesifik

Residu Kadar abu


Kadar air
Pelarut total

Kadar abu Cemaran


larut asam mikroba
Kadar air

• penyulingan berulang ulang kali di


dalam labu dan menggunakan
Azeotrop pendingin balik untuk mencegah
adanya penguapan berlebih

• kehilangan bobot pada pemanasan


Gravimetri 105°C yang dianggap sebagai kadar
air yang terdapat pada sampel.
Azeotrop
• Sejumlah sampel diserbuk dan mengandung kurang lebih 2-5 mL
air ditimbang secara saksama lalu dimasukkan dalam labu destilasi
dan ditambah dengan 75 mL toluen atau xilene.
• Labu destilasi dipasang pada alat destilasi khusus dengan
penampung air menguap.
• Pemanasan destilasi diatur kira-kira ada 4 tetes toluen per detik
yang jatuh dari pendingin.
• Destilasi dilanjutkan sampai semua air menguap dan air dalam
penampung tidak bertambah lagi dalam waktu ± 1 jam
Gravimetri
• 1 – 2 g sampel  botol timbang bertutup.
• Sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C
selama 3 jam lalu didinginkan dalam desikator.
• Sampel ditimbang dan pekerjaan ini diulangi hingga
diperoleh bobot tetap.
Kadar abu • suhu awal 300 oC lalu dinaikan menjadi sekitar 450-550 oC
hingga sampel terdekomposisi.
• abu dalam bahan ditetapkan dg menimbang residu hasil
total pembakaran komponen bahan organik pada suhu 550 oC

Kadar abu • Mengoksidasi komponen organik sampel menggunakan


oksidator kimiawi seperti asam kuat
• (Asam nitrat dan asam sulfat), ( Asam nitrat, asam sulfat,
larut asam dan asam perklorat), (Asam nitrat, asam sulfat, dan
hidrogen peroksid)

Cemaran • Menguji mutu simplisia dan ekstrak terhadap adanya


kontaminasi mikroorganisme

mikroba
Cemaran mikroba

Hasil Uji Angka Lempeng Total Hasil Uji adanya cemaran Escherichia coli
dengan menggunakan media TBX : 1)
kontrol positif, 2) sampel ekstrak

Penetapan parameter standarisasi non spesifik ekstrak etanol daun belimbing


wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
Hasil Uji adanya cemaran Salmonella dengan menggunakan media
Salmonella dan Shigella: 1) kontrol positif, 2) sampel ekstrak

Hasil Uji adanya cemaran S.aureus dengan menggunakan media Baird


Parker : 1) kontrol positif, 2) sampel ekstrak
Analisis parametrik spesifik
1. Identitas ekstrak
a. deskripsi tata nama,
b. nama ekstrak,
c. bagian tanaman yg digunakan, dan
d. nama indonesia tanaman
2. Makroskopik
3. Mikroskopik
4. Organoleptik  kemampuan indra untuk menilai
bau, warna, rasa, bentuk untuk pengenalan awal
5. Kandungan senyawa yang larut dalam pelarut
tertentu
6. Uji kandungan senyawa kimia dalam ekstrak
– Pola kromatogram
• bertujuan memberikan gambaran awal komposisi kandungan
kimia berdasarkan pola kromatogram yang khas (analisis finger
print)
• Metode yang biasa digunakan : KLT atau HPLC
– Kadar kandungan kimia tertentu
• suatu kandungan kimia baik berupa senyawa identitas (marker),
senyawa kimia utama, maupun kandungan kimia lainnya,
ditetapkan kadar kandungan kimianya secara instrumental dengan
metode kromatografi.
• Metode yg digunakan : densitometri, HPLC, atau GC
Contoh

Herba kemangi (Ocimum americanum L.)


1. Identitas tanaman
2. Makroskopik
No Sampel Uji Literatur
1 Batangnya tegak dengan tinggiu 60 cm Batang tegak dengan ketinggian sekitar 30 - 100
cm (Siemonsma dan Piluek, 1994)
2 Batang Batang muda berwarna hijau, setelah tua
Batang muda berwarna hijau, setelah tua berwarna kecoklatan. Batangnya persegi
berwarna kecoklatan. Batangnya persegi dengan bulu-bulu terutama pada batang muda
dengan bulu (Martono dkk., 2004) (Pitojo, 1996)
3 Daun Letak daun berhadapan (Pitojo, 1996), daun
Warna daun hijau terang, letak daun berwarna hijau terang (Martono dkk., 2004),
berhadapan, bentuk daun bulat, ujung runcing helai daun berbentuk bulat telur, ujung nya
dan bergelombang. Terdapat 3-4 pasang ruas meruncing, tampak bergelombang, terdapat 3-
tulang daun, agak bergerigi, terdapat bintik- 4 pasang ruas tulang daun, terdapat bintik-
bintik kelenjar. bintik kelenjar pada permukaan daun (Pitojo,
1996)
4 Bunga Bunga terdiri dari 1-6 karang bunga yg
Bunga terdiri dari 6 karang bunga yg berkumpul dalam satu tandam, kelopak bunga
berkumpul menjadi tandam, kelopak bunga berwarna hijau dan berambut, bagian dalam
berwarna hijau dan berambut, bagian dalam merapat dan bergigi tdk beraturan (Pitojo,
merapat dan bergigi tdk beraturan 1996)
3. Mikroskopik
4. Organoleptik
5. Kandungan senyawa yang larut dalam
pelarut tertentu
6. Uji kandungan senyawa kimia dalam ekstrak
Pola Kromatogram GCMS
Kadar kandungan kimia

Kandungan eugenol dalam ekstrak kemangi 0,0215%

Anda mungkin juga menyukai