DOSEN PENGAMPU:
Hj. Dahniar,SE,M.Si
Gt. Rina Fariany, SE, MM
Disusun Oleh:
Dhea Marchita Putri 1810312320047
Tasya Rahmatika 1810312320057
Salwa Mellenia Medina 1810312320041
M. Maulana Akbar 1810312210027
M. Abdil Akbar Syahidsaddin 1810312210029
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Hidayat-Nya lah sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Di
Dan harapan Kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca tentang “Mengelola Manajemen Perubahan” dan semoga untuk kedepannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
1.3 Tujuan
2. Dorongan Internal
Faktor internal organisasi yang mempengaruhi terdiri dari faktor sasaran organisasi, strategi
dam kebijakan, karyawan dan teknologi baru yang terserap ke dalam organisasi. Perubahan
organisasi yang mempengaruhi faktor ini bisa dalam bentuk mengganti tujuan atau sasaran
dari pertumbuhan jangka panjang menjadi pencapaian laba jangka pendek yang akan
mempengaruhi perubahan tujuan jangka pendek departemen lain. Jika manajer puncak
memilih strategi pertumbuhan cepat, maka tindakan-tindakan internal harus dirubah untuk
meraih sasaran tersebut, seperti melakukan pengenalan proses produksi dengan teknologi
baru yang akan mempengaruhi sistem kerja.
Perubahan bersifat reaktif , yaitu perubahan yang dilakukan sebagai reaksi terhadap
tanda-tanda bahwa perubahan diperlukan melalui pelaksanaan modifikasi sedikit demi
sedikit untuk menangani masalah tertentu yang timbul. Organisasi membuat perubahan
struktural kecil sebagai reaksi terhadap perubahan dalam lingkungan mikro dan makro.
Perubahan reaktif lebih ditekankam pada perubahan yang bersifat rutin dengan
cakupan yang lebih sempit.
Perubahan bersifat proaktif, yaitu perubahan yang diarahkan melalui inovasi struktural,
kebijakan atau sasaran baru atau perubahan filosofi operasi yang dengan sengaja
didesain dan diimplementasikan. Proses proaktif dilakukan melalui pelaksanaan
berbagai investasi waktu dan sumber daya lainnya yang berarti untuk mengubah cara-
cara operasi organisasi. Perubahan ini disebut juga sebagai perubahan yang
direncanakan (planned change). Yang mana secara umum perubahan yang
direncanakan ini adalah usaha sistematik untuk mendesain ulang suatu organisasi
dengan cara tertentu yang akan membantunya melakukan adaptasi pada perubahan
yang terjadi dilingkungan eksternal dan internal.
Perubahan organisasi dapar difokuskan pada setiap komponen dari stuktur organisasi atau
pada keseluruhan rancangan organisasi. Oleh karena itu organisasi mengubah cara merancang
pekerjaannya atau dasar departementalisasinya.
Organisasi juga mungkin mengubah hubungan pelaporan atau distribusi wewnang.
Mekanisme koordinasi dan konfigurasi lini dan staf juga merupakan sasaran perubahan. Pada
skala yang besar, organisasi mungkin mengubah keseluruhan rancangannya. Contoh, suatu
bisnis yang tumbuh dapat memutuskan untuk menghentikan rancangan funsionalnya dan
mengadopsi suatu rancangan divisonal. Atau bisnis tersebut mungkin mengubah dirinya
sendiri menjadi suatu matriks. Terakhir, orgnisasi mungkin mengubah suatu bagian dari
sistem mamjemen sumber daya manusianya. Seperti kriteria pemilihannya, metode penilaian
kinerjanya. Toyota telah melaksanakan suatu rangkaian perubahan stuktural organisasi dan
rancangan yang bertujuan menjadi Toyota suatu perusahaan yang lebih datar dan lebih
terdesentralisasi dan oleh karena itu lebih reponsif terhadap lingkungan eksternalnya.
3.2 Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas, Penulis menyarankan setiap Mahasiswa/i dapat
memahami makalah Mengelola perubahan Organisasi dan Inovasi
DAFTAR PUSTAKA