Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS

STRUKTUR MODAL II

Disusun Oleh :

I Gede Chaitanya Indra Supraptha (195020201111040)

…………………………..

Dosen Pengampu

Yuni Kusuma Arumsari SE.,MM.,AK

KELAS BA

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
Studi Kasus Struktur Modal PT. H.M Sampoerna

Berikut adalah struktur modal PT. H.M Sampoerna

 Rasio Profitabilitas

2015 2016 2017 2018 2019 2020


GPM 24,44 24,99 24,44 23,88 24,30 21,77
NPM 11,64 13,37 12,79 12,68 13,35 10,92

GPM : (Gross Profit Margin) = Laba Buto : Pendapatan Bersih


NPM : (Net Profit Margin) = Earning After Tax (EAT) : Pendapatan Bersih

Menurut Fahmi dan Kasmir, GPM adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
besarnya persentase laba kotor dan penjualan bersih. Dalam hal ini terlihat jika GPM
HMSP mengalami stagnan dan relative terjadi penurunan selama periode 2015-2020. Hal
ini menunjukan jika perusahaan kurang mampu mengendalikan biaya produksi dan harga
pokok penjualan. Selain itu, penurunan GPM menurut asumsi kelompok kami merupakan
imbas dari adanya pandemic Covid-19 yang masuk ke Indonesia awal 2020.
NPM adalah rasio yang membandingkan keuntungan perusahaan dengan jumlah
total pendapatan yang dihasilkan. Semakin tinggi NPM menggambarkan tingginya
penghasilan yang didapat oleh perusahaan. Dalam hal ini, HMSP mengalami peningkatan
NPM pada periode 2015-2019. Namun mengalami penurunan drastis pada tahun 2020
dengan NPM 10,92. Perusahaan mengalami penurunan penjualan pada periode
bersangkutan.

 Rasio Aktivitas

2015 2016 2017 2018 2019 2020


ROA 0,31 0,32 0,30 0,30 0,14 0,11
ROE 27,26 37,34 37,14 38,29 18,97 18,36
TAT 28,12 26,95 27,56 27,49 11,96 12,81

ROA (Return On Assets) = Net Income : Total Asset


ROE (Return Of Equity) = Earning After Tax (EAT) : Ekuitas
TAT (Total Asset Turnover) = Penjualan Bersih : Rata-Rata Asset 12 Bulan

ROA adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba
bersih. ROA pada HMSP mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini menunjukan
kurang kontribusi asset dalam menghasilkan laba bersih perusahaan. ROE
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari modal
sendiri. Dalam struktur modal terlihat jika ROE HMSP mengalami penurunan yang
signifikan. Hal ini menggambarkan menurunnya nilai jual perusahaan dan menurunnya
nilai saham. TAT pada perusahaan HMSP mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini
menunjukan jika perusahaan kurang mampu dalam menghasilkan laba melalui asset yang
dimiliki.

 Rasio Leverage

2015 2016 2017 2018 2019 2020


DER 18,7 24,3 26,4 31,8 42,6 57,4
DAR 15,7 19,6 20,9 24,1 29,9 36,4

DAR (Debt to Assets Ratio) = Total Asset : Total Hutang


DER (Debt to Equity Ratio) = Total Hutang : Ekuitas

Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa
besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. (Kasmir, 2010, hal. 156). Nilai DAR
HMSP sebagian besar kurang dari 0,5 kali yang artinya sebagian besar asset
perusahaan adalah pembiayaan dari hutang. Dalam penilaian DER, HMSP berada
pada area aman karena memiliki rentang angka dibawah 100% yang berarti modal
lebih besar dari hutang yang dimiliki.

2. WACC H.M Sampoerna


2015 2016 2017 2018 2019 2020
WACC 0,2781 0,3027 0,2955 0,2987 0,2763 0,1777

WACC adalah tingkat keuntungan minimal yang harus diperoleh perusahaan dari suatu
investasi agar nilai perusahaan tidak berkurang atau turun. Biaya ini merupakan biaya
nyata yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan dana, baik dalam bentuk
utang, saham biasa, saham preferen atau laba ditahan untuk membiayai projek investasi
3. ..
4. …
5. …
6. …
7. Berdasarkan kasus yang ada, teori struktur modal yang paling relevan adalah teori
Pendekatan Tradisional. Teori ini lebih relevan karena struktur modal perusahaan
mempengaruhi nilai, kinerja dan harga saham perusahaan yang tak lepas dari pengaruh
internal maupun eksternal.
8. Menurut kelompok kami, teori struktur modal MM kurang relevan apabila digunakan.
Pertama yaitu tentang tidak adanya pajak pada struktur modal. Menurut kami, adanya
pajak pada struktur modal akan mempengaruhi tingkat pendapatan yang didapat
perusahaan, sehingga akan mempengaruhi laba dan nilai perusahaan. Kedua yaitu
penggunaan utang guna mengurangi pajak menurut kami tidak relvan digunaka.
Berdasarkan perhitungan DAR diatas, komposisi yang baik dalam kegiatan bisnis
perusahaan terjadi apabila kegiatan bisnis lebih besar ditopang oleh modal ketimbang
utang. Yang tentunya dalam hal ini akan meningkatkan kinerja Aset perusahaan dalam
mengahsilkan laba.

Anda mungkin juga menyukai