SKENARIO 2 Seorang Wanita Berusia 17 Tahun Dibawa Ke IGD Rumah Sakit Dengan Keluhan Utama Sakit Perut Di Daerah Kanan Bawah
SKENARIO 2 Seorang Wanita Berusia 17 Tahun Dibawa Ke IGD Rumah Sakit Dengan Keluhan Utama Sakit Perut Di Daerah Kanan Bawah
KATA SULIT
1. Mual adalah perasaan tidak enak pada belakang tenggorok dan
epigastrium karena peningkatan asam lambung pada epigastrium sehingga
terjadi perubahan aktivitas saluran cerna.
2. Muntah adalah keadaan semua isi lambung dikeluarkan melalui mulut
akibat kontraksi kuat, peningkatan peristaltik usus, peregangan otot-otot perut
dan diafragma.
KATA KUNCI
4. Muntah
5. Menggigil
PERTANYAAN
a. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada
hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian
awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Mulut merupakan
jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh
selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di
permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin
dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih
rumit, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi
depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi
bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan
membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim
pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan
enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri
secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara
otomatis.
b. Tenggorokan
c. Kerongkongan
d. Lambuing Merupakan organ otot berongga yang besar . Terdiri dari 3
bagian yaitu
a) Kardia.
b) Fundus.
a). Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang
mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan
sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai
bakteri.
c). Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh
darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta.
Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang
membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding
usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan
lemak. Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot
melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan
serosa ( Sebelah Luar ) Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua
belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
a). Usus dua belas jari (Duodenum) Usus dua belas jari atau duodenum
adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan
menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari
merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale
dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan organ
retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum.
pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada
usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan
kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum
digitorum, yang berarti dua belas jari. Lambung melepaskan makanan ke
dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari
usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus
dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan
megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
b). Usus Kosong (jejenum) Usus kosong atau jejunum (terkadang sering
ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua
belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa,
panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus
kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh
dengan mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran
mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus.
Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni
berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan
dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit
sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara
makroskopis.
c). Usus Penyerapan (illeum) Usus penyerapan atau ileum adalah bagian
terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki
panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau
sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
f. Usus besar Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus
antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air
dari feses. Usus besar terdiri dari :Kolon asendens (kanan), Kolon
transversum, Kolon desendens (kiri), Kolon sigmoid (berhubungan dengan
rektum). Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi
mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di
dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta
antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus
besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir
dan air, dan terjadilah diare.
Usus buntu atau sekum adalah suatu kantung yang terhubung pada usus
penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus. Apendiks adalah organ
tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis.
Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk
nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi appendix adalah hujung buntu tabung yang menyambung
dengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio.
Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa
bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi
ujung umbai cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di pinggang
(pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum. Apendiks tidak memiliki fungsi
yang spesifik dan organ vestigial (sisihan), namun apendiks mempunyai
fungsi dalam sistem limfatik. Operasi membuang apendiks dikenal sebagai
appendektomi.
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena
penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi,
sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air
akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama,
konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi. Orang dewasa dan anak yang
lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda
mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk
menunda BAB. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana
bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus
diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi
(buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
j. Pancreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting
seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan
berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri
dari 2 jaringan dasar yaitu : Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan.
Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim
pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat
dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat
digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya
akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga
melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsii melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
k. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan
pencernaan. Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen,
sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksii bile,
yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati
biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati,
hepar. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya
akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler inii mengalirkan darah
ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada
akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi
pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah
diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasii umum.
Kandung empedu (gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10
cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan
karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan
dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu
memiliki 2 fungsi penting yaitu:
2. Mekanisme terjadinya gejala mual, muntah, dan menggigil pada kasus •
Mual Mual adalah pengenalan secara sadar terhadap eksitasi bawah sadar
pada daerah medulla yang secara erat berhubungan dengan atau merupakan
bagian dari pusat muntah, dan mual disebabkan oleh:
2. Impuls yang berasal dari otak bawah yang berhubungan dengan motion
sickness
3. Impuls dari korteks serebri untuk mencetuskana muntah • Muntah
Muntah merupakan suatu cara traktus GI membersihkan dirinya sendirii dari
isinya ketika hampir semua bagian atas traktus GI teriritasi secara luas,
sangat mengembang, atau bahkan terlalu terangsang. Distensi atau iritasi
yang berlebihan dari duodenum menyebabkan suatu rangsangan khusus
yang kuat untuk muntah. Sinyal sensoris yang mencetuskan muntah terutama
berasal dari faring, oesophagus, lambung, dan bagian atas usus halus. Impuls
syaraf kemudian ditransmisikan, baik oleh serabut syaraf afferent vagal
maupun oleh syaraf sympatis ke berbagai nucleus yang tersebar di batang
otak yang semuanya bersama-sama disebut pusat muntah. Efek yang
pertama adalah
(1) bernapas dalam
(2) naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingter esophagus bagian
atas supaya terbuka
• Tanda awal nyeri di epigastrium atau regio umbilicus disertai mual dan
anorexia. Demam biasanya ringan, dengan suhu sekitar 37,5 - 38,5C. Bila
suhu lebih tinggi, mungkin sudah terjadi perforasi.
• Nyeri rangsangan peritoneum tak langsung nyeri kanan bawah pada
tekanan kiri (Rovsing’s Sign) nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri
dilepaskan (Blumberg’s Sign) batuk atau mengedan Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi
o Penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat pada masaa atau abses
periapendikuler.
• Palpasi
o nyeri yang terbatas pada regio iliaka kanan, bisa disertai nyerii tekan
lepas.
• Perkusi
• Auskultasi
• Faktor ras dan diet Faktor ras berhubungan dengan kebiasaan dan
pola makanan sehari-hari. Epidemiologi Apendisitis akut adalah suatu
radang yang timbul secara mendadak pada apendik dan merupakan salah
satu kasus akut abdomen yang paling sering ditemui. Apendisitis akut
merupakan radang bakteri yang dicetuskan berbagai faktor, diantaranya
adalah hiperplasia jaringan limfe, fekalith, tumor apendiks dan cacing
ascaris dapat juga menimbulkan penyumbatan. Insiden apendisitis akut
lebih tinggi pada negara maju dibandingkan dengan negara berkembang.
Namun dalam tiga sampai empat dasawarsa terakhir menurun secara
bermakna, yaitu 100 kasus tiap 100.000 populasi mejadi 52 tiap 100.000
populasi. Kejadian ini mungkin disebabkan oleh perubahan pola makan.
Menurut data epidemiologi apendisitis akut jarang terjadi pada balita,
sedangkan meningkat pada pubertas, dan mencapaii puncaknya pada
saat remaja dan awal usia 20-an, dan angka inii menurun pada usia
menjelang dewasa. Insiden apendisitis memilikii rasio yang sama antara
wanita dan laki-laki pada masa prapubertas. Sedangkan pada masa
remaja dan dewasa muda rasionya menjadi 3:2.
Apendiks
Appendisitis
7. Batu empedu yang masuk ke ileus. Inflamasi yang berat dari kantong
empedu menyebabkan fistul dari saluran empedu ke duodenum atau usus
halus yang menyebabkan batu empedu masuk ke traktus gastrointestinal.
Batu empedu yang besar dapat terjepit di usus halus, umumnya pada
bagian ileum terminal atau katup ileocaecal yang menyebabkan obstruksi.
Perawatan Kegawatdaruratan
• Pertimbangkan adanya kehamilan ektopik pada wanita usia subur, dan
lakukan pengukuran kadar hCG
• Pemberian antibiotic spektrum luas untuk gram negatif dan anaerob
diindikasikan.
• Bila terjadi abses apendiks maka terlebih dahulu diobati dengan
antibiotika IV, massanya mungkin mengecil, atau abses mungkin
memerlukan drainase dalam jangka waktu beberapa hari.
Foto polos abdomen Pada appendicitis akut yang terjadi lambat dan
telah terjadii komplikasi (misalnya peritonitis) tampak : - scoliosis ke kanan
- psoas shadow tak tampak - bayangan gas usus kanan bawah tak
tampak - garis retroperitoneal fat sisi kanan tubuh tak tampak - 5% dari
penderita menunjukkan fecalith radio-opak
Laboratorium
c. Ileus obstruktif jenis gelung tertutup, dimana terjadi bila jalan masuk
dan keluar suatu gelung usu tersumbat, dimana paling sedikit terdapat
dua tempat obstruksi.
2. Muntah
3. Distensi
3. Penyebabnya
Penegakan diagnosis
Diagnosis ileus obstruktif tidak sulit; salah satu yang hampir selalu harus
ditegakkan atas dasar klinik dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik,
kepercayaan atas pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan laboraorium
harus dilihat sebagai konfirmasi dan bukan menunda mulainya terapi yang
segera (Sabiston, 1995). Diagnosa ileus obstruksi diperoleh dari :
2. Pada strangulasi yang mengancam, nyeri tidak pernah hilang total
4. Kemunculan dan adanya gejala nyeri tekan lokal merupakan tanda
yang sangat penting, tetapi, nyeri tekan yang tidak jelas memerlukan
penilaian rutin. Pada ileus obstruktif tanpa strangulasi kemungkinan bisa
terdapat area dengan nyeri tekan lokal pada tempat yang mengalami
obstruksi; pada srangulasi selalu ada nyeri tekan lokal yang berhubungan
dengan kekakuan abdomen.
6. Pada kasus ileus obstruktif dimana nyeri tetap asa walaupun telah
diterapi konservatif, walaupun tanpa gejala-gejala di atas, strangulasi
tetap harus didiagnosa.
Pada ileus obstruksi usus besar juga menimbulkan sakit kolik abdomen
yang sama kualitasnya dengan sakit ileus obstruktif usus halus, tetapi
intensitasnya lebih rendah. Keluhan rasa sakit kadang-kadang tidak ada
pada penderita lanjut usia yang pandai menahan nafsu. Muntah-muntah
terjadi lambat, khususnya bila katup ileocaecal kompeten. Muntah-muntah
fekulen paradoks sangat jarang. Riwayat perubahan kebiasaan
berdefekasi dan darah dalam feses yang baru terjadi sering terjadi karena
karsinoma dan divertikulitis adalah penyebab yang paling sering.
Konstipasi menjadi progresif, dan obstipasi dengan ketidakmampuan
mengeluarkan gas terjadi. Gejala-gejala akut dapat timbul setelah satu
minggu (Harrison’s, 2001). &
Pipa yang digunakan untuk tujuan demikian dibagi dalam dua kelompok
(Sabiston, 1995) :
1. Strangulasi
2. Pemeriksaan Fisik
3. Radiologi
4. Laboratorium
Pengobatan
1. Anemia
Gejala
Gejala awal yang paling sering ditemukan adalah diare menahun, nyeri
kram perut, demam, nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan atau rasa penuh pada perut
bagian bawah, lebih sering di sisi kanan. Komplikasi yang sering terjadi
dari peradangan ini adalah penyumbatan usus, saluran penghubung yang
abnormal (fistula) dan kantong berisi nanah(abses). Fistula bisa
menghubungkan dua bagian usus yang berbeda. Fistula juga bisa
menghubungkan usus dengan kandung kemih atau usus dengan
permukaan kulit, terutama kulit di sekitar anus. Adanya lobang pada usus
halus (perforasi usus halus) merupakan komplikasi yang jarang terjadi.
Jika mengenai usus besar, sering terjadi perdarahan rektum. Setelah
beberapa tahun, resiko menderita kanker usus besar meningkat. Sekitar
sepertiga penderita penyakit Crohn memiliki masalah di sekitar anus,
terutama fistula dan lecet (fissura) pada lapisan selaput lendir anus.
4. nodul kulit yang meradang pada tangan dan kaki (eritema nodosum)
dan
1. Peradangan : nyeri dan nyeri tekan di perut bawah sebelah kanan
Etiologi
2. Infeksi
Definisi
Pengobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam hal cairan dan
elektrolit. Kita harus mencegah terjadinya gagal ginjal dan harus
memberikan kalori yang cukup. Perlu diingat bahwa pasca bedah usus
pasien masih dalam keadaan paralitik (Sabara, 2007) Terapi Terapi
endometriosis tergantung pada keparahan penyakit dan kebutuhan
pasien. Terapi dengan obat maupun operasi dapat dilakukan. Pilihan
terapi mempertimbangkan penghentian masalah kesuburan, mengurangi
nyeri hebat dan mempertahankan kesuburan, atau manajemen
penanganan terapi nyeri sendiri.
Pemeriksaan penunjang
2. Dismenorea
3. Infertilitas
Etiologi
Definisi
Prognosis
Arthritis.
Patogenesis