Hubungan Sosial Ekonomi Dan Jarak Kelahiran Dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas
Hubungan Sosial Ekonomi Dan Jarak Kelahiran Dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas
Proposal Skripsi
Diajukan Oleh:
MAULIDIA
NIM: 18010021
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan pada periode 2015 s/d 2019 adalah program Indonesia sehat dengan
kesehatan, dan kelangsungan hidup generasi sekarang dan yang akan datang.
Gizi yang sehat secara khusus penting bagi perempuan selama hamil dan
sehat baik secara fisik maupun mental (LPEM, dalam Susanti, 2019).
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Pada
kreativitas, kesadaran social, emosional, dan intelegensi anak pada masa ini
selanjutnya.
mandiri. Dalam hal makanan pun anak balita bersifat sebagai konsumen aktif.
Artinya mereka dapat memilih dan menentukan sendiri makanan yang ingin
dikonsumsi Banyak dijumpai anak-anak yang terlalu kurus dan gemuk. Sekitar
dan sekitar 12% gemuk. ini merupakan rnasalah gizi yang harus mendapat
wanita mengurus dirinya sehingga berdampak pada status nutrisi dan kesehatan
dan kemungkinan melahirkan anak dengan status bayi berat lahir rendah. Faktor-
faktor yang yang berhubungan dengan status gizi me1iputi jarak kelahiran,
status gizi meliputi jarak kelahiran, pendidikan ibu dan sosial ekonomi.
Dampak negatif dari jarak kelahiran dengan kesehatan dan status nutrisi
malnutrisi pada anak dan menderita gangguan pertumbuhan dan berat badan
status nutrisi balita. Hal ini dapat dijelaskan melalui mekanisme biologi dan
mengurangi 50% prevalansi underweight pada balita antara tahun 1990 sampai
2015. Sasaran nasional pembangunan di bidang pangan dan gizi tahun 2008 -
2012 adalah menurunnya prevalansi underweight pada balita dari 26,4 % tahun
2008 menjadi 20 % tahun 2012 dan gizi buruk dan 8,1 % menjadi 5 %
anak balita dari 13,6% menjadi 13,3% dan menurun 12,1% Sedangkan
Pada tabun 2012 proporsi status gizi balita di Aceh didapatkan bahwa
jumlah balita dengan gizi baik yaitu 85%, jumlah balita gizi kurang yaitu 13%
sedangkan jumlah balita gizi buruk yaitu 1% (Prokes, 2012). Data tahun 2015
33.085 orang. jumlah balita yang mengalami gizi buruk yaitu sebanyak 15 orang
sedangkan jurnlah balita yang mengalami gizi kurang yaitu sebanyak 653 orang
jumlah balita yaitu sebanyak 1.950 balita, jumlah balita gizi kurang yaitu
sebanyak 256 orang dan gizi buruk yaitu sebanyak 2 orang. Jumlah balita
periode Januari-Maret tahun 2021 yairu sebanyak 103 orang, Jumlah balita
yang mengalami gizi kurang yaitu sebanyak 27 orang dimana 18 orang jarak
kelahiran yaitu <2 tahun sedangkan 9 orang jarak kelahiran yaitu >2 tahun dan
jumlah gizi buruk yaitu sebanyak 1 orang (KIA Puskesmas Padang Tiji, 2016).
memiliki gizi balita yang kurang dan 3 diantaranya gizi balita baik sedangkan 4
diantaranya memiliki jarak kelahiran >2 tahun dengan status gizi baik.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2021.
2. Tujuan Khusus
C. Kerangka Konsep
Jarak kelahiran dengan status gizi balita terdiri dari jarak kelahiran, pendidikan
ibu, sosial ekonomi dan jenis kelamin. Kerangka konsep dapat diamati dan diukur,
Jarak Kelahiran
Status Gizi Balita
Sosial Ekonomi
D. Desain Penelitian
Susanti, 2019).
DAFTAR PUSTAKA
Susanti. (2019). Hubungan Jarak Kelahiran Dan Sosial Ekonomi Dengan Status
Gizi Balita Di Puskesmas Padang Tiji Kabupaten Pidie. Lhokseumawe.
Skripsi.