Anda di halaman 1dari 3

GERAKAN MUDA PEMERHATI TAMBANG

SULAWESI TENGGARA
(GMPT SULTRA)
Sekretariat ; Jln. Lumba-Lumba,Kambu kota kendari Cp :081217549390

Nomor :2/B/GMPT/V/2021

Lampiran : 1 Rangkap

Perihal :Aduan Masyarakat (Dumas)

Kepada Yang Terhormat :


Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara
Cq. Direktorat Reserse Kriminal Khusus
Jl. Haluoleo No.1, Kel. Mokoau, Kec. Kambu-Kota Kendari93111

Mengingat : Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

: Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara yang berbunyi
setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP,IPR/IUPK sebagai
mana di maksud dalam pasal 37, pasal 40 ayat(3) pasal 48, pasal 67 ayat (1) dan
(5).

Dengan Hormat,

Bersama ini kami dari Gerakan Muda Pemerhati Tambang Sulawesi Tenggara

(GMPT – SULTRA) sebagai Ormas/Lembaga Swadaya Masyarakat di Provinsi Sulawesi


Tenggara,sebagai bagian dari mitra pemerintah untuk fungsi kontrol sehingga mendapatkan
harmonisasi keseimbangan dibidang penegakan hukum dengan tujuan untuk kebaikan kita
bersama sebagai mahkluk ciptaan tuhan yang ingin hidup sejahtera yang taat pada ketentuan
perundang-undangan yang berlaku di negeri ini.

Berkaitan dengan hal diatas, kami ingin menyampaikan surat perihal : Aduan Masyarakat
disingkat Dumas terkait dugaan Ilegal Mining yang di lakukan PT. CELEBES MULTISARANA
SAKTI di singkat PT. CMS yang beroperasi di Desa Mandiodo Kecamatan Molawe Kabupaten
Konut Sultra.
Adapun penjelasannya kami uraikan sebagai berikut :
1. Bahwa PT. Celebes Multisarana Sakti di singkat CMS kami duga telah Beraktivitas
Melakukan Penambangan Oprasi Produksi Nikel tanpa dokumen pendukung sebagai
syarat untuk melaksanakan usaha pertambangan yang berlokasi di Kec. Molawe, Kab.
Konawe Utara.
2. Bahwa PT. Celebes Multisarana Sakti disingkat CSM kami duga telah Melakukan
Penambangan Illegal, serta PT CMS membuat bukaan tepat di sebelah PT.BKM yang
dimana wilayah tersebut diketahui adalah lahan koridor yangt tidak boloeh melakukan
aktivitas pertambangan.
3. Kuat dugaan kami bahwa PT, CMS tidak memiliki izin IUP dan IPPKH yang telah diatur
dalam undang-undang no 4 tahun 2009 tentang minerba dan kehutanan
4. Bahwa berdasarkan keterangan diatas kami secara kelembagaan yang terhimpun dalam
lembaga Gerakan Muda Pemerhati Tambang – Sulawesi Tenggara disingkat GMPT
Sultra menilai PT. Celebes Multisarana Sakti telah melanggar ketentuan Pasal 17 Junto
Pasal 89 UU No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan
Hutan (P3H) dengan ancaman pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp. 50.000.000.000 (Lima Puluh Miliar Rupiah).
5. Bahwa PT. Celebes Multisarana Sakti disingkat CMS tidak hanya melanggar ketentuan
pada Pasal 17 Junto Pasal 89, akan tetapi juga melanggar ketentuan Pasal 134 ayat 2 UU
No.4 Tahun 2009 yang telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara.
6. Bahwa segala bentuk pelanggaran dan kejahatan yang terjadi di wilayah Mandiodo yakni
PT CMS adalah tanggung jawab pimpinan PT CMS.

Maka berdasarkan penjelasan-penjelasan kami diatas,kami meminta kepada Kepolisian Daerah


(Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) sesuai tugas pokok dan fungsi dalam sektor pertambangan
agar kiranya melakukan tindakan pembersihan hukum terhadap kegiatan PT. Celebes
Multisarana Sakti yang beroperasi di Desa Mandiodo Kec Molawe Kab Konut.
Atas kerjasamanya sebagai mitra pemerintahKami ucapkan banyak terima kasih.

Kendari, 4,oktober,2021

GERAKAN MUDA PEMERHATI TAMBANG


SULAWESI TENGGARA
(GMPT - SULTRA)

AWALUDIN
KETUA

Anda mungkin juga menyukai