Anda di halaman 1dari 11

BUSANA ADAT JAWA

KANGGO KAKUNG
Nami Kelompok 3:
1. Aziz Nugroho (07)
2. Desi Alfiah N.B (10)
3. Devi Wahyuni (12)
4. Dina Septiarini (14)
5. Luthfianti Karimah (27)
6. Rohfi Khosolituth R (29)
FILOSOFI BUSANA PRIA JAWA
 

Busana adat Jawa biasa disebut karo busana kejawen kang nduweni
perlambang tartemtu kanggo wong Jawa. Busana Jawa kebak karo
piwulang sinandhi (ajaran tersamar) kebak ajaran ajaran Jawa.

Ing njero busana Jawa kui tersirat piwulang kanggo nglaksanaake


sakkabehe hal ing donya iki secara harmoni sing ndue kaitane karo
aktivitas saben ndinane sing kaitane karo manungsa, awak dhewe
utawa Tuhan ingkang Maha Kuaos Pencipta sekabehing.
Pakaian adat kang dienggo ing bagian ndhuwur yaiku iket, udheng.
Ing bagian tengah ana rasukan (klambi): jarik, sabuk, epek, timang.
Ing bagian mburi yaiku keris.
Dienggo ing bagian ngisor utawa bagian sikil yaiku canela.
Busana Jawi saking Nginggil
mangandhap antawisipun :
• Udheng (Blangkon, dhestar)
• Kulambi (Rasukan krowok wingking)
• Setagen (paningset) Sabuk (paningset)
• Epek - Timang - Lerep Sinjang
(nyamping)
• Keris ( Dhuwung, Wangkingan)
• Cenela utawi selop (namung kagem
sanjawining Keraton)
 
UDHENG

• Maksudnya agar manusia mempunyai


pemikiran yang kukuh, mengerti dan
memahami tujuan hidup dan kehidupan atau
sangkan paraning dumadi. Selain itu udheng
juga mempunyai arti bahwa manusia
seharusnya mempunyai ketrampilan dapat
menjalankan pekerjaannya dengan dasar
pengetahuan yang mantap atau mudheng.
Dengan kata lain hendaklah manusia mempunyai
ketrampilan yang profesional.
GAMBAR UDHENG
Kulambi (Rasukan krowok wingking)

• Busana kejawen seperti beskap selalu dilengkapi dengan :


• Benik (kancing baju) disebelah kiri dan kanan. Lambang yang
tersirat dalam benik itu adalah agar orang (jawa) dalam
melakukan semua tindakannya apapun selalu diniknik,
diperhitungkan dengan cermat. Apapun yang akan dilakukan
hendaklah jangan sampai merugikan orang lain, dapat, menjaga
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
• Sabuk (ikat pinggang) dikenakan dengan cara dilingkarkan
(diubetkan) ke badan. Ajaran ini tersirat dari sabuk tersebut
adalah bahwa harus bersedia untuk tekun berkarya guna
memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah manusia harus
ubed (bekerja dengan sungguh-sungguh) dan jangan sampai
kerjanya tidak ada hasil atau buk (impas/tidak ada keuntungan).
Kata sabuk berarti usahakanlah agar segala yang dilakukan
tidak ngebukne. Jadi harus ubed atau gigih.
Busana pria jawa

• Panutup Kepala kanggo bagian kepala biasanya orang Jawa kuna


(tradisional) mengenakan iket yaitu ikat kepala yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga menjadi penutup kepala. Cara
mengenakan iket harus kenceng (kuat) supaya ikatan tidak
mudah terlepas. Makna iket dimaksudkan manusia seyogyanya
mempunyai pemikiran yang kenceng, tidak mudah terombang-
ambing hanya karena situasi atau orang lain tanpa
pertimbangan yang matang.

• Hampir sama penggunaannya yaitu udheng juga, dikenakan di


bagian kepala dengan cara mengenakan seperti mengenakan
sebuah topi. Jika sudah dikenakan di atas kepala, iket dan
udheng sulit dibedakan karena ujud dan fungsinya sama.
Udheng dari kata kerja Mudheng atau mengerti dengan jelas,
faham.
BESKAP

BESKAP ATELA
BESKAP LANDHUNG
BESKAP

BESKAP SIKEPAN
BLANGKON

BLANGKON JOGJA BLANGKON SOLO

Anda mungkin juga menyukai