WEEK 8 hambatan untuk masuk ke industri, biaya tenaga kerja khusus jarang sama
CHAPTER 13 – DIRECT FOREIGN INVESTMENT di antara pasar.
A. MOTIVES FOR DIRECT FOREIGN INVESTMENT
1. Motif Terkait Pendapatan (Revenue Related Motives)
Menarik sumber permintaan baru :
Perusahaan multinasional umumnya mengejar DFI di negara-negara
yang mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga mereka dapat memperoleh
manfaat dari meningkatnya permintaan akan produk dan layanan di sana.
Meningkatnya permintaan biasanya didorong oleh tingkat pendapatan
penduduk lokal yang lebih tinggi.
Masuki pasar yang menguntungkan :
Ketika sebuah MNC memperhatikan bahwa perusahaan-perusahaan
lain dalam industri khususnya menghasilkan pendapatan tinggi di suatu
negara, ia mungkin memutuskan untuk menjual produknya sendiri di pasar-
pasar tersebut.
Memanfaatkan keunggulan monopolistic :
Perusahaan dapat menjadi perusahaan internasional jika mereka
memiliki sumber daya atau keterampilan yang tidak tersedia untuk
perusahaan pesaing.
Bereaksi terhadap pembatasan perdagangan :
Perusahaan multinasional menggunakan DFI sebagai strategi
pertahanan daripada strategi agresif.
Diversifikasi secara internasional :
Dengan melakukan diversifikasi penjualan (dan bahkan mungkin
produksi) secara internasional, suatu perusahaan dapat membuat arus kas
bersihnya lebih tidak stabil.
2. Motif Terkait Biaya (Cost-Related Motives)
Sepenuhnya mendapat manfaat dari skala ekonomi.
Korporasi yang berusaha menjual produk utamanya di pasar baru
dapat meningkatkan pendapatan dan kekayaan pemegang sahamnya karena
skala ekonomis (biaya rata-rata per unit yang lebih rendah akibat
peningkatan produksi).
Gunakan faktor-faktor produksi asing.
Perusahaan multinasional sering berupaya untuk mengatur produksi
di lokasi di mana tanah dan tenaga kerja murah. Karena ketidaksempurnaan
pasar seperti : informasi yang tidak sempurna, biaya transaksi relokasi, dan
Gunakan bahan baku asing.
Karena biaya transportasi, sebuah perusahaan dapat berusaha untuk
tidak mengimpor bahan baku dari suatu negara, terutama ketika berencana
untuk menjual produk jadi kembali ke konsumen di negara itu. Dalam
keadaan seperti itu, solusi yang lebih layak mungkin untuk mengembangkan
produk di negara tempat bahan baku berada.
Gunakan teknologi asing.
Perusahaan semakin banyak membangun pabrik di luar negeri atau
mengakuisisi pabrik di luar negeri yang ada untuk belajar tentang teknologi
unik di negara asing.
Bereaksi terhadap pergerakan nilai tukar.
Ketika suatu perusahaan menganggap bahwa mata uang asing dinilai
undervalued, perusahaan dapat mempertimbangkan DFI di negara itu
karena pengeluaran awal harus relatif rendah.
3. Membandingkan Manfaat DFI antar Negara
TAMPILAN 13.1 Ringkasan Motif untuk Investasi Asing Langsung
4. Mengukur Manfaat DFI MNC
TAMPILAN 13.2 Langkah yang Diambil oleh MNC untuk
Menentukan DFI
1. Identifikasi Motif : Tinjau motif pendapatan dan terkait biaya untuk
DFI, dan tentukan motif mana yang mungkin berlaku.
2. Penganggaran Modal : Identifikasi proyek internasional tertentu yang
mungkin dilakukan, dan perkirakan arus kas dan investasi awal yang
terkait dengan proyek itu. Terapkan analisis penganggaran modal untuk
menentukan apakah proyek yang diusulkan layak.
3. Kontrol Perusahaan Internasional : Menilai kontrol perusahaan yang
ada dalam perusahaan dan target kontrol perusahaan potensial di negara
asing yang dapat diperoleh. Terapkan analisis penganggaran modal dari
kandidat kontrol perusahaan dan untuk setiap anak perusahaan yang ada
yang dapat dijual.
4. Analisis Risiko Negara : Menganalisis risiko negara dari negara-negara
di mana MNC saat ini melakukan bisnis serta di negara-negara di mana
MNC berencana untuk berkembang. Masukkan setiap kesimpulan dari
 analisis risiko negara ke dalam analisis penganggaran modal untuk
proyek-proyek yang diusulkan di mana risiko negara dapat
memengaruhi arus kas atau biaya proyek-proyek pembiayaan.
5. Struktur Modal : Nilai struktur modal yang ada, dan tentukan apakah
itu sesuai berdasarkan operasi MNC yang ada dan kemampuannya
untuk membayar utang. Perkirakan biaya modal yang dapat diperoleh
untuk membiayai proyek-proyek internasional baru, dan memasukkan
perkiraan itu dalam analisis penganggaran modal.
6. Pembiayaan Jangka Panjang : Pertimbangkan sumber dana jangka
panjang di negara asing. Tentukan apakah akan merevisi pembiayaan
untuk melakukan lindung nilai risiko nilai tukar (mencocokkan mata
uang pembayaran pinjaman dengan mata uang arus kas masuk) atau
untuk mengurangi biaya modal.
B. BENEFITS OF INTERNATIONAL DIVERSIFICATION
1. Analisis Diversifikasi Proyek Internasional
Seperti halnya investor, MNC dengan investasi yang diposisikan di
seluruh dunia memperhatikan risiko dan karakteristik pengembalian
investasi. Portofolio semua investasi mencerminkan MNC secara agregat.
Membandingkan Portofolio di sepanjang Perbatasan
Sepanjang batas portofolio proyek yang efisien, tidak ada portofolio
yang dapat dipilih sebagai "optimal" untuk semua perusahaan
multinasional. Ini karena MNC berbeda dalam kesediaan mereka untuk
menerima risiko. Jika MNC sangat konservatif dan memiliki pilihan
portofolio apa pun yang diwakili oleh perbatasan dalam Tampilan 13.4,
MNC mungkin akan lebih memilih yang memiliki risiko rendah (dekat
bagian bawah perbatasan). Sebaliknya, strategi yang lebih agresif adalah
mengimplementasikan portofolio proyek yang menunjukkan karakteristik
risiko-pengembalian seperti yang ada di dekat bagian atas perbatasan.
Membandingkan Frontiers di antara MNC
Lokasi sebenarnya dari perbatasan portofolio proyek yang efisien
tergantung pada bisnis di mana perusahaan terlibat.
2. Diversifikasi antar Negara
Tampilan 13.6
C. HOST GOVERNMENT VIEWS OF DFI
1. Insentif untuk Mendorong DFI
DFI yang ideal memecahkan masalah seperti pengangguran dan
kurangnya teknologi tanpa mengambil bisnis dari perusahaan lokal. Dalam
beberapa kasus, pemerintah akan menawarkan insentif kepada perusahaan
multinasional yang mempertimbangkan DFI di negaranya.
2. Hambatan untuk DFI
a. Hambatan pelindung
Semua negara memiliki satu atau lebih agen pemerintah yang
memantau merger dan akuisisi. Agen-agen ini dapat mencegah perusahaan
multinasional mengakuisisi perusahaan di negara mereka jika mereka
percaya akan berusaha mem-PHK karyawan. Mereka bahkan dapat
membatasi kepemilikan asing atas perusahaan lokal mana pun.
b. "Red Tape" Hambatan
Hambatan implisit terhadap DFI di beberapa negara adalah
“birokrasi” yang terlibat, seperti persyaratan prosedural dan dokumentasi.
MNC yang mengejar DFI tunduk pada serangkaian persyaratan yang
berbeda di setiap negara.
c. Hambatan Industri
Perusahaan-perusahaan lokal dari beberapa industri di negara-negara
tertentu memiliki pengaruh substansial pada pemerintah dan kemungkinan
akan menggunakan pengaruhnya untuk mencegah persaingan dari MNC
yang mencoba DFI. Perusahaan multinasional yang mempertimbangkan
DFI perlu mengenali pengaruh yang dimiliki perusahaan lokal ini terhadap
pemerintah daerah.
d. Hambatan Lingkungan
Setiap negara memberlakukan batasan lingkungannya sendiri.
Beberapa negara mungkin memberlakukan lebih banyak pembatasan ini
pada anak perusahaan yang induknya berpusat di negara yang berbeda.
Aturan bangunan, pembuangan bahan limbah produksi, dan pengendalian
polusi adalah contoh pembatasan yang memaksa anak perusahaan untuk
mengeluarkan biaya tambahan.
e. Hambatan Pengaturan
Setiap negara juga memberlakukan batasan regulasi sendiri terkait
pajak, konversi mata uang, pengiriman uang, hak karyawan, dan kebijakan
lain yang dapat memengaruhi arus kas anak perusahaan yang didirikan di
sana. Karena peraturan ini dapat memengaruhi arus kas, manajer keuangan
harus mempertimbangkannya saat menilai kebijakan.
f. Perbedaan etis
Praktik bisnis yang dianggap tidak etis di satu negara dapat dianggap
sepenuhnya etis di negara lain. Sebagian besar MNC yang berbasis di AS
sangat menyadari bahwa praktik bisnis tertentu yang diterima di beberapa
negara kurang berkembang adalah ilegal di Amerika Serikat.
g. Ketidakstabilan politik
Pemerintah beberapa negara dapat mencegah DFI. Jika suatu negara
rentan terhadap perubahan mendadak dalam konflik pemerintah dan politik,
kelayakan DFI dapat bergantung pada hasil dari konflik tersebut.
3. Kondisi yang Ditimbulkan Pemerintah untuk Terlibat dalam DFI
Beberapa pemerintah mengizinkan akuisisi internasional
tetapi memberlakukan persyaratan khusus pada perusahaan multinasional
yang ingin mengakuisisi perusahaan lokal. Sebagai contoh, MNC mungkin
diperlukan untuk memastikan pengendalian polusi untuk pembuatannya
atau untuk struktur bisnis untuk mengekspor produk yang dihasilkannya
sehingga tidak mengancam pangsa pasar perusahaan lokal lainnya. MNC
bahkan mungkin diminta untuk mempertahankan semua karyawan
perusahaan target sehingga pengangguran dan kondisi ekonomi umum di
negara tersebut tidak terpengaruh.
CHAPTER 14 - MULTINATIONAL CAPITAL BUDGETING
A. SUBSIDIARY VERSUS PARENT PERSPECTIVE
1. Perbedaan Pajak
Jika penghasilan dari proyek suatu hari nanti akan dikirimkan ke
induk, maka MNC perlu mempertimbangkan bagaimana pemerintah induk
mengenakan pajak atas penghasilan ini. Jika pemerintah induk mengenakan
tarif pajak tinggi pada dana yang dikirimkan, proyek mungkin layak dari
sudut pandang anak perusahaan tetapi tidak dari sudut pandang induknya.
2. Pembatasan Penghasilan Remitted
Pemerintah tuan rumah dapat memberlakukan batasan pada
pendapatan yang disetorkan oleh anak perusahaan. Pertimbangkan proyek
potensial untuk dilaksanakan di negara di mana pembatasan pemerintah
setempat mengharuskan persentase penghasilan anak perusahaan tetap di
negara tersebut. Karena induk mungkin tidak pernah memiliki akses ke
dana ini, proyek ini tidak menarik bagi induk meskipun mungkin menarik
bagi anak perusahaan.
3. Pergerakan Nilai Tukar
Ketika pendapatan dikirimkan ke induk, jumlah yang diterima oleh
induk dipengaruhi oleh nilai tukar yang ada. Oleh karena itu, proyek yang
tampaknya layak untuk anak perusahaan mungkin tidak layak untuk induk
jika mata uang anak perusahaan diperkirakan melemah secara substansial
dari waktu ke waktu.
B. INPUT FOR MULTINATIONAL CAPITAL BUDGETING
1. Investasi awal.
Investasi awal induk dalam suatu proyek dapat menjadi sumber dana
utama untuk mendukung proyek tertentu. Dana yang awalnya
diinvestasikan dalam suatu proyek dapat mencakup tidak hanya apa yang
diperlukan untuk memulai proyek tetapi juga dana tambahan, seperti modal
kerja, untuk mendukung proyek dari waktu ke waktu.
2. Harga dan permintaan konsumen.
Harga di mana produk bisa dijual dapat diperkirakan menggunakan
produk kompetitif di pasar sebagai perbandingan. Harga di masa depan
kemungkinan besar akan responsif terhadap tingkat inflasi di masa depan di
negara tuan rumah (di mana proyek akan berlangsung), tetapi tingkat inflasi
di masa depan tidak diketahuI.
3. Biaya.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh permintaan
konsumen, sehingga mereka dapat diperkirakan tanpa memperkirakan
permintaan itu. Biaya sewa atau sewa adalah contoh dari biaya tetap.
Secara berkala, biaya tetap mungkin lebih mudah untuk diprediksi daripada
biaya variabel. Namun, ini sensitif terhadap perubahan tingkat inflasi negara
tuan rumah sejak perkiraan dibuat sampai saat biaya tetap dikeluarkan.
4. Undang-undang perpajakan.
Undang-undang pajak tentang penghasilan yang dihasilkan oleh
D. OTHER FACTORS TO CONSIDER
anak perusahaan asing atau yang dikirimkan ke induk MNC berbeda-beda
Contoh Spartan, Inc., mengabaikan berbagai faktor yang dapat
di setiap negara.
memengaruhi analisis perolehan modal, seperti :
5. Dana yang dikirim.
- fluktuasi nilai tukar
Kebijakan MNC untuk mengirimkan dana kepada induk adalah
- inflasi, pengaturan pembiayaan
input yang relevan karena hal itu mempengaruhi perkiraan arus kas yang
- dana yang diblokir
dihasilkan oleh proyek asing yang akan dikirimkan ke induk setiap periode.
- nilai sisa yang tidak pasti
6. Nilai tukar.
- dampak proyek pada arus kas yang berlaku
Setiap proyek internasional akan dipengaruhi oleh fluktuasi nilai
- tuan rumah insentif pemerintah, dan
tukar selama masa proyek, tetapi pergerakan ini biasanya sulit
- opsi nyata
diperkirakan..
7. Nilai penyelamatan (likuidasi).
1. Fluktuasi Nilai Tukar
Nilai sisa setelah pajak dari sebagian besar proyek akan tergantung
Nilai Tukar Terikat dengan Mata Uang Induk
pada beberapa faktor, termasuk keberhasilan proyek dan sikap pemerintah
Beberapa perusahaan multinasional yang berbasis di A.S.
setempat terhadap proyek tersebut.
mempertimbangkan proyek-proyek di negara-negara di mana mata uang
8. Tingkat pengembalian yang dibutuhkan.
lokal terkait dengan dolar. Dapat melakukan analisis penganggaran modal
Setelah arus kas yang relevan dari proyek yang diusulkan
yang menganggap nilai tukar akan ttetap. Namun dimungkinkan bahwa
diperkirakan, mereka dapat didiskontokan pada tingkat pengembalian yang
mata uang lokal akan didevaluasi pada beberapa titik di masa depan, yang
disyaratkan proyek. MNC pertama-tama harus memperkirakan biaya
dapat berdampak besar pada arus kas yang akan diterima oleh induk. Oleh
modalnya, setelah itu dapat memperoleh tingkat pengembalian yang
karena itu, MNC dapat menguji kembali NPV proyek berdasarkan skenario
disyaratkan pada suatu proyek berdasarkan risiko proyek tersebut. Jika
devaluasi tertentu yang diyakini dapat terjadi. Jika proyek masih layak
proyek tertentu memiliki risiko lebih tinggi daripada operasi MNC lainnya,
dalam skenario ini, maka MNC mungkin lebih nyaman mengejar proyek.
maka pengembalian yang disyaratkan pada proyek tersebut harus lebih
Nilai Tukar Lindung Nilai
tinggi daripada biaya modal MNC.
Beberapa perusahaan multinasional mungkin melakukan lindung
nilai atas arus kas yang diharapkan dari suatu proyek baru. Dalam hal ini,
C. MULTINATIONAL CAPITAL BUDGETING EXAMPLE
mereka harus mengevaluasi proyek berdasarkan nilai tukar lindung nilai
yang diterapkan pada arus kas yang diharapkan yang akan dilindung nilai.
2. Inflasi
 Analisis penganggaran modal secara implisit mempertimbangkan
inflasi karena biaya variabel per unit dan harga produk pada umumnya telah
meningkat dari waktu ke waktu. Di beberapa negara, inflasi tahunan dapat
berubah-ubah dan karenanya sangat memengaruhi arus kas bersih proyek.
Di negara-negara di mana tingkat inflasi tinggi dan fluktuatif, hampir tidak
mungkin bagi anak perusahaan untuk memperkirakan inflasi secara akurat.
Prakiraan inflasi yang tidak akurat dapat menyebabkan perkiraan arus kas
bersih yang tidak akurat. Meskipun fluktuasi inflasi harus memengaruhi
baik biaya maupun pendapatan dalam arah yang sama, besarnya perubahan
mereka mungkin sangat berbeda. Efek dari inflasi dan fluktuasi nilai tukar
mungkin sebagian mengimbangi dari sudut pandang induk.
Nilai tukar negara-negara yang sangat tinggi cenderung melemah
dari waktu ke waktu. Dengan demikian, bahkan jika pendapatan anak
perusahaan meningkat, mereka akan dikempiskan ketika dikonversi ke
dalam mata uang induk perusahaan jika mata uang anak perusahaan
melemah karena inflasi yang tinggi, seperti yang disarankan oleh paritas
daya beli. Namun, perusahaan multinasional tidak dapat mengandalkan efek
nilai tukar dengan sempurna mengimbangi efek inflasi di negara tuan
rumah. Oleh karena itu, perusahaan multinasional harus berusaha untuk
secara eksplisit memperhitungkan setiap dampak pada inflasi dengan
menggunakan estimasi biaya dan harga yang tepat di masa depan serta nilai
tukar di masa depan.
3. Pengaturan Pembiayaan
4. Dana yang Diblokir
Dalam beberapa kasus, negara tuan rumah dapat memblokir dana
yang anak perusahaan coba kirim ke induknya. Beberapa negara
mengharuskan pendapatan yang dihasilkan oleh anak perusahaan dipulihkan
kembali secara lokal selama setidaknya tiga tahun sebelum dapat
dikirimkan. Pembatasan semacam itu dapat memengaruhi keputusan
menerima / menolak suatu proyek.
5. Nilai Penyelamatan Tidak Pasti
Nilai sisa dari proyek MNC biasanya memiliki dampak signifikan
pada NPV proyek. Ketika nilai sisa tidak pasti, MNC dapat menggabungkan
berbagai kemungkinan hasil untuk nilai sisa dan menguji kembali NPV
berdasarkan pada setiap hasil yang mungkin. Bahkan dapat memperkirakan
nilai sisa impas (juga disebut nilai terminal impas), yang merupakan nilai
sisa yang diperlukan untuk mencapai NPV nol untuk proyek tersebut. Jika
nilai sisa aktual diharapkan sama atau melebihi nilai titik impas, maka
proyek tersebut layak. Nilai titik impas, SVn, dapat ditentukan dengan
menetapkan NPV sama dengan 0 dan kemudian mengatur ulang persamaan
penganggaran modal :
6. Dampak Proyek terhadap Arus Kas yang Berlaku
Beberapa proyek asing mungkin memiliki dampak yang
menguntungkan pada arus kas yang berlaku. Misalnya, jika produsen
komponen komputer membentuk anak perusahaan asing untuk membuat
komputer, anak perusahaan dapat memesan komponen dari induknya.
7. Tuan Rumah Insentif Pemerintah
Setiap insentif yang ditawarkan oleh pemerintah tuan rumah
harus dimasukkan ke dalam analisis penganggaran modal. Sebagai contoh,
pinjaman pemerintah tuan rumah tingkat rendah atau pengurangan tarif
pajak yang ditawarkan kepada subsidi akan meningkatkan arus kas berkala.
Jika pemerintah mensubsidi pendirian awal anak perusahaan, investasi awal
MNC akan berkurang.
8. Opsi nyata
Opsi nyata adalah opsi pada aset nyata tertentu seperti mesin atau
fasilitas. Beberapa proyek penganggaran modal mengandung opsi nyata
sehingga memungkinkan peluang untuk mendapatkan atau menghilangkan
aset nyata. Karena peluang ini dapat menghasilkan arus kas, mereka dapat
meningkatkan nilai proyek. Nilai opsi nyata dalam suatu proyek terutama
dipengaruhi oleh dua faktor:
(1) probabilitas bahwa opsi nyata akan dilaksanakan; dan
(2) NPV yang dihasilkan dari pelaksanaan opsi nyata.
E. ADJUSTING PROJECT ASSESSMENT FOR RISK
Jika MNC tidak yakin dengan perkiraan arus kas dari proyek yang
diusulkan, maka MNC perlu memasukkan penyesuaian untuk risiko ini.
Tiga metode yang biasa digunakan untuk menyesuaikan evaluasi risiko:
- tingkat diskonto yang disesuaikan dengan risiko, semua variabel input yang diperlukan untuk penganggaran modal
- analisis sensitivitas, dan multinasional mungkin tidak pasti di masa depan. Distribusi probabilitas
- simulasi dapat dikembangkan untuk semua variabel dengan nilai masa depan yang
tidak pasti. Hasil akhirnya adalah distribusi kemungkinan NPV yang
1. Tingkat Diskonto yang Disesuaikan dengan Risiko mungkin terjadi untuk proyek. Teknik simulasi tidak menempatkan semua
Semakin besar ketidakpastian tentang perkiraan arus kas proyek, penekanannya pada salah satu perkiraan NPV tetapi sebagai gantinya
semakin besar tingkat diskonto yang diterapkan pada arus kas (hal-hal lain memberikan distribusi hasil yang mungkin terjadi. Biaya modal proyek
dianggap sama). Beberapa manajer mungkin menggunakan tingkat diskonto dapat digunakan sebagai tingkat diskonto ketika simulasi dilakukan.
yang lebih tinggi daripada manajer lain untuk proyek tertentu dengan
tingkat arus kas yang diharapkan, yang berarti bahwa proyek mungkin layak SOAL
ketika dinilai oleh beberapa manajer tetapi ditolak ketika dinilai oleh
manajer lain. Selain itu, penyesuaian yang sama terhadap tingkat diskonto CHAPTER 13
selama semua periode tidak mencerminkan perbedaan dalam ketidakpastian 1. Motif untuk DFI
dari satu periode ke periode lainnya. Jelaskan beberapa manfaat potensial bagi MNC sebagai hasil dari
Jika arus kas yang diproyeksikan di antara periode memiliki investasi asing langsung (DFI). Uraikan setiap jenis manfaat. Motif apa
tingkat ketidakpastian yang berbeda, penyesuaian risiko arus kas juga akan untuk DFI yang menurut Anda mendorong Nike untuk memperluas
bervariasi. Pertimbangkan sebuah negara di mana situasi politik perlahan- produksi alas kakinya di Amerika Latin?
lahan tidak stabil. Probabilitas dana yang diblokir, penyitaan, dan peristiwa Jawab :
buruk lainnya meningkat dari waktu ke waktu. Dengan demikian, arus kas SARANA MENGGUNAKAN DFI UNTUK
MANFAAT
yang dikirim ke induk kurang pasti di masa depan yang jauh daripada MENCAPAI MANFAAT INI
mereka dalam waktu dekat. Oleh karena itu, tingkat diskonto yang berbeda Revenue-Related Motives
harus diterapkan untuk setiap periode sesuai dengan risiko yang terkait. Menarik sumber permintaan Mendirikan anak perusahaan atau mengakuisisi
Meski begitu, penyesuaian akan bersifat subjektif dan mungkin tidak secara baru. pesaing di pasar baru.
akurat mencerminkan risiko aktual. Masuk pasar di mana Mengakuisisi pesaing yang telah mengendalikan
2. Analisis Sensitivitas keuntungan superior pasar lokalnya.
Setelah MNC memperkirakan NPV dari proyek yang diusulkan, dimungkinkan.
mungkin ingin mempertimbangkan estimasi alternatif untuk variabel Memanfaatkan keunggulan Menetapkan anak perusahaan di pasar di mana
inputnya. Dua skenario nilai tukar yang dikembangkan sebelumnya monopolistik. pesaing tidak dapat menghasilkan produk yang
merupakan bentuk analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas dapat lebih identik; menjual produk di negara itu.
berguna daripada perkiraan titik sederhana karena analisis ulang menilai Bereaksi terhadap Mendirikan anak perusahaan di pasar di mana
proyek berdasarkan berbagai keadaan yang mungkin terjadi. Paket pembatasan perdagangan. pembatasan perdagangan yang lebih keras akan
perangkat lunak komputer tersedia untuk melakukan analisis sensitivitas. berdampak buruk pada volume ekspor perusahaan.
3. Simulasi Diversifikasi secara Menetapkan anak perusahaan di pasar yang siklus
Simulasi dapat digunakan untuk berbagai tugas, termasuk internasional. bisnisnya berbeda dengan yang menjadi basis anak
pembuatan distribusi probabilitas untuk NPV berdasarkan berbagai nilai perusahaan yang ada.
yang mungkin untuk satu atau lebih variabel input. Simulasi biasanya Cost-Related Motives
dilakukan dengan bantuan paket komputer. Pada kenyataannya, banyak atau Sepenuhnya mendapat Menetapkan anak perusahaan di pasar baru yang
manfaat dari skala ekonomi. dapat menjual produk yang diproduksi di tempat
lain; ini memungkinkan peningkatan produksi dan
kemungkinan efisiensi produksi yang lebih besar.
Gunakan faktor produksi Mendirikan anak perusahaan di pasar yang
asing. memiliki biaya tenaga kerja atau tanah yang relatif
rendah; menjual produk jadi ke negara-negara di
mana biaya produksi lebih tinggi.
Gunakan bahan baku asing. Mendirikan anak perusahaan di pasar di mana
bahan baku murah dan mudah diakses; menjual
produk jadi ke negara-negara di mana bahan
bakunya lebih mahal.
Gunakan teknologi asing. Berpartisipasilah dalam usaha patungan untuk
belajar tentang proses produksi atau operasi
lainnya.
Bereaksi terhadap Membangun anak perusahaan di pasar baru di
pergerakan nilai tukar. mana mata uang lokal lemah tetapi diperkirakan
akan menguat seiring waktu.
Motif yang mendorong Nike memperluas produksinya ke Amerika latin
adalah Cost-Related Motives. . Negara-negara di Amerika Latin cenderung
memiliki biaya tanah dan tenaga kerja yang relatif rendah. Jika sebuah
MNC ingin mendirikan fasilitas produksi berbiaya rendah, itu juga akan
mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti etos kerja dan keterampilan
masyarakat setempat, ketersediaan tenaga kerja, dan sifat budaya.
2. Dampak dari Mata Uang yang Lemah pada Kelayakan DFI
Packer, Inc., produsen disk komputer AS, berencana untuk
mendirikan anak perusahaan di Meksiko untuk menembus pasar Meksiko.
Eksekutif Packer percaya bahwa nilai peso Meksiko relatif kuat dan akan
melemah terhadap dolar seiring waktu. Jika harapan mereka tentang nilai
peso sudah benar, bagaimana ini akan mempengaruhi kelayakan proyek?
Menjelaskan.
Jawab :
Berdasarkan ilustrasi diatas, menunjukkan bahwa Packer, Inc
menggunakan motif Cost-Related Motives yaitu “React to exchange rate
movements”. Sarana yang digunakan untuk mencapai manfaat ini adalah
dengan membangun anak perusahaan di pasar baru di mana mata uang lokal
lemah tetapi diperkirakan akan menguat seiring waktu. Dalam hal ini, ketika
suatu perusahaan menganggap bahwa mata uang asing dinilai undervalued,
perusahaan dapat mempertimbangkan DFI di negara itu karena pengeluaran
awal harus relatif rendah. Dan dapat disimpulkan bahwa proyek ini layak
dikerjakan, alasan laiinya adalah Meksiko memiliki biaya tenaga kerja dan
biaya produksi yang lebih murah.
CHAPTER 14
1. Perspektif MNC Parent
Mengapa penganggaran modal untuk proyek-proyek anak
perusahaan dinilai dari perspektif induk? Faktor tambahan apa yang
biasanya tidak relevan untuk proyek murni domestik yang patut
dipertimbangkan dalam penganggaran modal multinasional?
Jawab :
- Karena beberapa proyek mungkin layak untuk anak perusahaan tetapi
tidak layak untuk induk, karena arus kas bersih setelah pajak ke anak
perusahaan dapat berbeda secara substansial dari induk.
- Faktor :
a. fluktuasi nilai tukar
b. inflasi, pengaturan pembiayaan
c. dana yang diblokir
d. nilai sisa yang tidak pasti
e. dampak proyek pada arus kas yang berlaku
f. tuan rumah insentif pemerintah, dan
g. opsi nyata
2. Akuntansi untuk Risiko
Apa batasan menggunakan estimasi titik nilai tukar dalam analisis
penganggaran modal? Daftar berbagai teknik untuk menyesuaikan risiko
dalam penganggaran modal multinasional. Jelaskan setiap keuntungan
atau kerugian dari setiap teknik. Jelaskan bagaimana simulasi dapat
digunakan dalam penganggaran modal multinasional. Apa yang bisa
dilakukannya sehingga teknik penyesuaian risiko lain tidak bisa?
Jawab :
Batasan : analisis penganggaran modal multinasional setidaknya bisa
memasukkan skenario lain untuk pergerakan nilai tukar, seperti skenario
pesimistis dan skenario optimis.
a. Nilai Tukar Terikat dengan Mata Uang Induk
 Dapat melakukan analisis penganggaran modal yang
menganggap nilai tukar akan ttetap. Namun dimungkinkan bahwa
mata uang lokal akan didevaluasi pada beberapa titik di masa depan,
yang dapat berdampak besar pada arus kas yang akan diterima oleh
induk. Oleh karena itu, MNC dapat menguji kembali NPV proyek
berdasarkan skenario devaluasi tertentu yang diyakini dapat terjadi.
Jika proyek masih layak dalam skenario ini, maka MNC mungkin
lebih nyaman mengejar proyek.
b. Nilai Tukar Lindung Nilai
Beberapa perusahaan multinasional mungkin melakukan
lindung nilai atas arus kas yang diharapkan dari suatu proyek baru.
Dalam hal ini, mereka harus mengevaluasi proyek berdasarkan nilai
tukar lindung nilai yang diterapkan pada arus kas yang diharapkan
yang akan dilindung nilai.
Teknik menyesuaikan risiko :
a. Tingkat Diskonto yang Disesuaikan dengan Risiko
Keunggulan : penerapan tingkat diskonto yang diseuaikan dengan
risiko mudah untuk diterapkan. Kemudahannya untuk
menyesuaikannya secara sewenang-wenang. Selain itu, tidak ada
teknik alternatif yang akan secara sempurna menyesuaikan risiko.
Kerugian : penyesuaian akan bersifat subjektif dan mungkin tidak
secara akurat mencerminkan risiko aktual.
b. Analisis Sensitivitas
Keunggulan : Analisis sensitivitas dapat lebih berguna daripada
perkiraan titik sederhana karena analisis ulang menilai proyek
berdasarkan berbagai keadaan yang mungkin terjadi. Paket
perangkat lunak komputer tersedia untuk melakukan analisis
sensitivitas.
Kerugian : hasil tergantung pada penggunaan skenario bagaimana-
jika
c. Simulasi
Keuntungan : Simulasi dapat digunakan untuk berbagai tugas,
termasuk pembuatan distribusi probabilitas untuk NPV berdasarkan
berbagai nilai yang mungkin untuk satu atau lebih variabel input.
Keuntungan utama simulasi adalah bahwa MNC dapat memeriksa
berbagai kemungkinan NPV yang mungkin terjadi.
Kerugian : Simulasi sulit dilakukan secara manual karena iterasi
yang diperlukan untuk mengembangkan distribusi NPV. Pengguna
program simulasi harus memberikan distribusi probabilitas untuk
variabel input yang akan memengaruhi NPV proyek. Seperti halnya
model apa pun, keakuratan hasil yang dihasilkan oleh simulasi akan
tergantung pada keakuratan input.
Simulasi
dapat digunakan untuk berbagai tugas, termasuk pembuatan
distribusi probabilitas untuk NPV berdasarkan berbagai nilai yang mungkin
untuk satu atau lebih variabel input. Simulasi biasanya dilakukan dengan
bantuan paket komputer. Pada kenyataannya, banyak atau semua variabel
input yang diperlukan untuk penganggaran modal multinasional mungkin
tidak pasti di masa depan.
Distribusi probabilitas dapat dikembangkan untuk semua variabel
dengan nilai masa depan yang tidak pasti. Hasil akhirnya adalah distribusi
kemungkinan NPV yang mungkin terjadi untuk proyek. Teknik simulasi
tidak menempatkan semua penekanannya pada salah satu perkiraan NPV
tetapi sebagai gantinya memberikan distribusi hasil yang mungkin terjadi.
Biaya modal proyek dapat digunakan sebagai tingkat diskonto ketika
simulasi dilakukan.
WEEK 9
Chapter 15 - International Corporate Governance And Control
INTERNATIONAL CORPORATE GOVERNANCE
1. Tata Kelola leh Anggota Dewan
Dewan direksi bertanggung jawab untuk menunjuk manajer tingkat
tinggi perusahaan, termasuk CEO dan berugas mengawasi keputusan
besar perusahaan seperti restrukturisasi dan ekspansi serta memastikan
bahwa keputusan manajemen utama adalah demi kepentingan terbaik
pemegang saham.
2. Tata Kelola oleh Investor Institusional
Kebijakan Investor Institusional adalah melakukan perubahan
terbatas. Investor Institusional dapat menjual saham mereka, tetapi itu
tidak mungkin mengubah kebijakan perusahaan.
3. Tata Kelola oleh Pemegang saham
 Beberapa investor institusi/pemegang saham individu dari MNC Estimasi NPV
yang diperdagangkan secara publik disebut blockholder karena mereka n CFa ,t SV
NPVa   IOa   
memegang proporsi besar (seperti setidaknya 5%) dari saham t 1 (1  k ) t
(1  k )n
perusahaan. Blockholder sering menjadi aktivis pemegang saham; yaitu, n (CF ) S ( SV f ) S n
mereka mengambil tindakan untuk mempengaruhi manajemen.  ( IO f ) S   f ,t t

t 1 (1  k ) (1  k ) n
t

INTERNATIONAL CORPORATE CONTROL FACTORS AFFECTING TARGET VALUATION

1. Motif untuk Akuisisi Internasional
Biasanya dimotivasi oleh keinginan untuk meningkatkan pangsa
pasar global atau memanfaatkan skala ekonomi melalui konsolidasi
global. Dapat juga karena memiliki keunggulan komparatif dalam hal
teknologi/citra mereka di pasar asing.
2. Tren Akuisisi Internasional
MNC cenderung berfokus pada wilayah geografis tertentu dan
menggunakan saham atau uang tunai untuk melakukan pembelian
tergantung pada kekuatan pemegang saham.
3. Hambatan untuk Kontrol Perusahaan Internasional
Pasar internasional untuk kendali perusahaan dibatasi oleh hambatan
yang dapat diterapkan oleh perusahaan target atau pemerintah tuan
rumah untuk melindungi dari pengambilalihan.
4. Model untuk Menilai Target Asing
Nilai sekarang bersih perusahaan dari perspektif perusahaan
pengakuisisi (NPVa)
n CFa ,t SVa
NPVa   IOa    menyebabkan beberapa target lebih diinginkan daripada yang lain.
t 1 (1  k ) t (1  k ) n
where
IOa  initial outlay needed to acquire target
CFa ,t  cash flow generated by target
k  required rate of return on acquisitio n
SVa  salvage value of target
n  time when the target wi ll be sold by acquirer
1. Faktor Target-Spesifik
 Arus Kas Sebelumnya dari Target : arus kas sebelumnya dapat
dijadikan indikator dari arus kas masa depan dan perlu
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi
jumlah dana yang dibutuhkan target.
 Bakat Manajerial dari Target : Perusahaan yang mengakuisisi
harus menilai manajemen target yang ada sehingga dapat menentukan
bagaimana perusahaan target akan dikelola setelah akuisisi.
2. Faktor Khusus Negara
 Kondisi Ekonomi Lokal Target : Kondisi ekonomi yang kuat lebih
mungkin untuk mengalami permintaan yang kuat untuk produk
mereka di masa depan dan dapat menghasilkan arus kas yang lebih
tinggi.
 Kondisi Politik Lokal Target : Kondisi politik menguntungkan
cenderung tidak mengalami guncangan buruk pada arus kas mereka.
 Kondisi Industri Target : Kondisi industri di suatu negara dapat
 Ketentuan Mata Uang Target
 Kondisi Pasar Saham Lokal Target : Perusahaan target potensial
yang dimiliki publik secara terus menerus dihargai di pasar, sehingga
harga saham mereka dapat berubah dengan cepat.
 Pajak Berlaku untuk Target : Perusahaan harus memperkirakan
arus kas setelah pajak yang diharapkan.

Memperkirakan Pengeluaran Awal EXAMPLE OF THE VALUATION PROCESS

 Proses Penyaringan Internasional
IOU .S .  IO f  S  Memperkirakan Nilai Target
Memperkirakan Arus Kas DISPARITY IN FOREIGN TARGET VALUATIONS
CFa ,t  CFf ,t  St 1. Arus Kas yang Diperkirakan dari Target Asing
 Target arus kas masa depan yang diharapkan akan bervariasi di
antara setiap perusahaan multinasional yang akan mempertimbangkan
untuk memperolehnya karena arus kas ke pengakuisisi akan tergantung
pada manajemen atau pengawasan operasi target.
2. Efek Nilai Tukar pada Penghasilan Remitted
Penilaian suatu target dapat bervariasi di antara MNC hanya karena
perbedaan dalam efek nilai tukar pada pendapatan yang dikirimkan oleh
target asing ke induk MNC.
3. Pengembalian Akuisisi yang Diperlukan
Jika MNC menargetkan perusahaan asing yang sukses dan
berencana untuk melanjutkan bisnis lokal target dengan cara yang lebih
efisien, maka risiko bisnis akan relatif rendah.
OTHER CORPORATE CONTROL DECISIONS
1. Akuisisi Parsial Internasional
MNC dapat mempertimbangkan akuisisi internasional parsial di
mana ia membeli bagian dari stok perusahaan asing yang ada. Akuisisi
parsial internasional membutuhkan lebih sedikit dana karena hanya
sebagian dari saham target asing dibeli. Dengan jenis investasi ini, target
asing biasanya terus beroperasi dan mungkin tidak mengalami pergantian
karyawan yang biasanya terjadi setelah perubahan kepemilikan target.
2. Proses Penilaian
Ketika MNC mempertimbangkan akuisisi parsial di mana ia akan
membeli cukup banyak saham untuk mengendalikan perusahaan, MNC
dapat melakukan penilaian terhadap target dengan cara yang sama seperti
ketika membeli seluruh perusahaan.
3. Akuisisi Internasional Bisnis Privatisasi
Banyak perusahaan multinasional memanfaatkan gelombang yang
disebut privatisasi ini dengan mengambil kendali bisnis yang dijual oleh
pemerintah. Namun, penilaian bisnis semacam itu sulit karena alasan :
- Arus kas masa depan tidak pasti
- Data mengenai nilai bisnis apa terbatas di beberapa negara
- Kondisi ekonomi di negara-negara ini tidak pasti selama transisi ke
ekonomi yang berorientasi pasar.
- Kondisi politik cenderung berubah-ubah selama masa transisi
- Jika pemerintah mempertahankan sebagian dari ekuitas perusahaan,
ia mungkin berusaha untuk melakukan kontrol atas perusahaan.
4. Divestasi Internasional
Perusahaan-perusahaan multinasional secara berkala menilai
kembali proyek-proyek asing yang sebelumnya mereka laksanakan untuk
menentukan apakah mereka harus dilanjutkan atau dijual (divestasi).
Beberapa kekuatan eksternal yang dapat mengurangi nilai sekarang dari
arus kas masa depan anak perusahaan asing adalah :
- melemahnya ekonomi di negara tuan rumah
- pengurangan mata uang lokal dari negara tuan rumah
- pajak yang lebih tinggi yang dikenakan oleh pemerintah tuan rumah
- peningkatan biaya modal induk MNC
CONTROL DECISIONS AS REAL OPTIONS
1. Call Option on Real Assets : mewakili proyek yang diusulkan yang
berisi opsi mengejar usaha tambahan. Beberapa kemungkinan bentuk
restrukturisasi oleh MNC berisi opsi panggilan pada aset nyata.
Penganggaran modal multinasional dapat dilakukan dengan cara yang
memperhitungkan opsi.
2. Put Option on Real Assets : proyek yang diusulkan yang berisi opsi
divestasi sebagian atau seluruh proyek. Seperti opsi panggilan pada aset
nyata, opsi put pada aset nyata dapat diperhitungkan dengan
penganggaran modal multinasional.
SOAL
1. Motif untuk Restrukturisasi Mengapa menurut Anda perusahaan
multinasional terus menilai kemungkinan bentuk restrukturisasi
multinasional, seperti akuisisi asing atau perampingan anak perusahaan
asing?
Jawab :
Alasan perusahaan multinasional melakukan restrukturisasi
multinasional adalah untuk meningkatkan pangsa pasar global. Selain itu
perusahaan juga dapat melakukan ekspansi bisnis internasionalnya
dengan cepat secara tepat sasaran dan memiliki keuntungan dari
hubungan dengan konsumen yang ada. Akuisisi internasional
membutuhkan lebih sedikit biaya dan tidak membutuhkan integrasi
dengan gaya manajemen induk perusahaan.
2. Paparan terhadap Peraturan Negara Maude, Inc., sebuah perusahaan
multinasional yang berbasis di A.S., baru-baru ini mengakuisisi sebuah
perusahaan di Singapura. Untuk menghilangkan inefisiensi, Maude
menurunkan target secara substansial, menghilangkan dua pertiga dari
tenaga kerja. Mengapa tindakan ini dapat memengaruhi peraturan yang
dikenakan pada bisnis anak perusahaan oleh pemerintah Singapura?
Jawab :
Karena anak perusahaan tersebut akan terkena hambatan dari pemerintah
Singapura. Pemerintah beberapa negara membatasi perusahaan asing dari
mengambil kendali perusahaan lokal. Hambatan tersebut seperti dapat
mempengaruhi arus kas anak perusahaan yang didirikan. pemerintah
Singapura mungkin dapat mengenakan syarat khusus, pembatasan
transfer dana dan pemblokiran transfer dana. Di mana mata uang tak
dapat ditukarkan yang meneyebabkan induk MNC perlu menukarkan
pendapatan dengan barang-barang.
WEEK 10
Chapter 16 – Country Risk Analysis
COUNTRY RISK CHARACTERISTICS
1. Karakteristik Risiko Politik
a. Sikap Konsumen di Negara Tuan Rumah
MNC yang mempertimbangkan memasuki pasar asing harus
memantau loyalitas umum konsumen terhadap produk yang
diproduksi secara lokal. Jika konsumen sangat loyal terhadap produk
lokal, maka usaha patungan lebih layak daripada strategi ekspor.
b. Tindakan Pemerintah Tuan Rumah
Pemerintah tuan rumah dapat memberlakukan standar
pengendalian polusi dan pajak perusahaan tambahan serta menahan
pajak dan pembatasan transfer dana.
c. Penyumbatan Transfer Dana
Pemerintah tuan rumah dapat memblokir transfer dana, yang
dapat memaksa anak perusahaan untuk melakukan proyek yang tidak
optimal/MNC dapat menginvestasikan dana dalam sekuritas lokal
yang memberikan pengembalian sementara dana diblokir.
d. Inkonvertibilitas Mata Uang
Beberapa pemerintah tidak mengizinkan mata uang lokal
ditukar dengan mata uang lain. Dengan demikian, pendapatan yang
dihasilkan oleh anak perusahaan di negara-negara ini tidak dapat
dikirimkan kepada induk melalui konversi mata uang.
e. Perang
Negara-negara yang dilanda ancaman perang dapat
memengaruhi keselamatan karyawan dan biasanya memiliki siklus
bisnis yang fluktuatif, yang membuat arus kas yang dihasilkan dari
negara-negara tersebut lebih tidak pasti.
f. Birokrasi yang Tidak Efisien
Birokrasi dapat menunda upaya MNC untuk mendirikan anak
perusahaan baru/ memperluas bisnis di suatu negara.
g. Korupsi
Korupsi dapat berdampak buruk pada bisnis internasional MNC
karena dapat meningkatkan biaya menjalankan bisnis atau
mengurangi pendapatan.
2. Karakteristik Risiko Keuangan
Pertumbuhan Ekonomi : Pertumbuhan ekonomi suatu negara
dipengaruhi oleh suku bunga, nilai tukar, dan inflasi.
- Suku bunga : Suku bunga yang lebih tinggi cenderung
memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi
permintaan untuk produk-produk MNC.
- Nilai tukar : Nilai tukar dapat memengaruhi permintaan ekspor
negara tersebut, yang memengaruhi tingkat produksi dan
pendapatan negara tersebut.
- Inflasi : Inflasi dapat memengaruhi daya beli konsumen dan
permintaan mereka akan barang-barang MNC.
MEASURING COUNTRY RISK
1. Teknik untuk Menilai Risiko Negara
a. Pendekatan Daftar Periksa
Pendekatan checklist melibatkan membuat penilaian pada
semua faktor politik dan keuangan yang berkontribusi pada penilaian
perusahaan terhadap risiko negara. Faktor-faktor yang dianggap
memiliki pengaruh lebih besar pada risiko negara harus diberi bobot
lebih besar. Pengukuran beberapa faktor dan skema pembobotan
yang diterapkan bersifat subjektif.
b. Teknik Delphi
 Teknik Delphi melibatkan pengumpulan pendapat independen
tanpa diskusi kelompok. Perusahaan kemudian mengirimkan
ringkasan survei ini kembali ke responden survei dan meminta
umpan balik tambahan mengenai ringkasan risiko negara.
c. Analisis kuantitatif
Model analisis kuantitatif dapat berupaya mengidentifikasi
karakteristik yang memengaruhi tingkat risiko negara. Misalnya,
analisis regresi. Kekurangan : tidak dapat selalu menunjukkan
masalah suatu negara sebelum benar-benar terjadi, tidak dapat
mengevaluasi data subjektif, tren historis berbagai karakteristik
negara tidak selalu berguna untuk mengantisipasi krisis yang akan
datang.
d. Kunjungan Inspeksi
Kunjungan inspeksi melibatkan perjalanan ke suatu negara dan
bertemu dengan pejabat pemerintah, eksekutif bisnis, dan / atau
konsumen. Pertemuan semacam itu dapat membantu mengklarifikasi
pendapat tidak pasti yang dimiliki perusahaan tentang suatu negara.
e. Kombinasi Teknik
Banyak perusahaan multinasional tidak memiliki metode formal
untuk menilai risiko negara. Ini tidak berarti bahwa mereka lalai
untuk menilai risiko negara tetapi lebih karena tidak ada metode yang
terbukti yang selalu paling tepat.
2. Turunkan Peringkat Risiko Negara
Peringkat risiko negara keseluruhan menggunakan pendekatan
checklist dapat dikembangkan dari peringkat terpisah untuk risiko politik
dan keuangan.
- Faktor-faktor politik (nilai dari 1-5, di mana 5 adalah risiko terendah
dan dengan demikian merupakan nilai terbaik).
- Diberi bobot (mewakili tingkat kepentingan relatif), yang bertambah
hingga 100%
- Nilai-nilai dikalikan dengan bobotnya masing-masing kemudian dapat
dijumlahkan untuk mendapatkan peringkat risiko politik. Proses ini
kemudian diulang untuk mendapatkan peringkat risiko keuangan.
- Setelah peringkat politik dan keuangan diturunkan, peringkat risiko
negara keseluruhan negara yang terkait dengan proyek tertentu dapat
ditentukan dengan menetapkan bobot pada peringkat politik dan
keuangan keseluruhan sesuai dengan kepentingan yang dirasakannya.
MNC yang mempertimbangkan investasi asing langsung untuk
menarik permintaan di negara itu harus sangat memperhatikan risiko
keuangan. MNC yang mendirikan pabrik manufaktur asing dan
berencana untuk mengekspor barang-barang dari sana harus lebih peduli
dengan risiko politik.
3. Membandingkan Peringkat Risiko antar Negara
a. Peringkat Risiko Negara : Peringkat risiko negara berubah dari
waktu ke waktu sebagai tanggapan terhadap faktor-faktor yang
memengaruhi peringkat suatu negara. Oleh karena itu, perusahaan
multinasional perlu memperbarui penilaian mereka secara berkala di
setiap negara tempat mereka melakukan bisnis.
b. Dampak Krisis Kredit : Penurunan harga perumahan menciptakan
masalah keuangan yang parah bagi bank umum dan lembaga
keuangan lainnya.
INCORPORATING RISK IN CAPITAL BUDGETING
1. Penyesuaian Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto dapat disesuaikan untuk memperhitungkan risiko
negara. Semakin rendah peringkat risiko negara, semakin tinggi risiko
yang dirasakan dan semakin tinggi tingkat diskonto yang diterapkan pada
arus kas proyek.
2. Penyesuaian Estimasi Arus Kas
Dengan menganalisis setiap efek yang mungkin, MNC dapat
menentukan distribusi probabilitas NPV untuk proyek. Keputusan
menerima / menolak proyek akan didasarkan pada penilaian probabilitas
bahwa proyek akan menghasilkan NPV positif dan ukuran kemungkinan
hasil NPV.
3. Analisis Proyek yang Ada
MNC harus mempertimbangkan risiko negara tidak hanya ketika
menilai proyek baru tetapi juga harus meninjau risiko negara secara
berkala setelah proyek dilaksanakan. Jika MNC memiliki anak
perusahaan di negara yang mengalami kondisi politik yang merugikan,
mungkin perlu menilai kembali kelayakan mempertahankan anak
perusahaan ini.
PREVENTING HOST GOVERNMENT TAKEOVERS
Strategi yang digunakan untuk mengurangi paparan terhadap
pengambilalihan pemerintah tuan rumah:
1. Menggunakan Cakrawala Jangka Pendek
MNC dapat berkonsentrasi untuk memulihkan arus kas dengan cepat
sehingga kerugian diminimalkan pada saat pengambilalihan. MNC
mungkin hanya melakukan upaya minimum untuk mengganti peralatan
dan mesin yang aus dan mungkin menghentikan investasi di luar negeri
dengan menjual asetnya kepada investor lokal atau pemerintah secara
bertahap dari waktu ke waktu. Akibatnya, akan ada sedikit insentif bagi
pemerintah tuan rumah untuk mengambil alih anak perusahaan MNC.
2. Mengandalkan Pasokan atau Teknologi Unik
Jika anak perusahaan dapat membawa pasokan dari kantor pusatnya
yang tidak dapat diduplikasi secara lokal, maka pemerintah setempat
tidak akan dapat mengambil alih dan mengoperasikan anak perusahaan
tanpa persediaan itu. Pengambilalihan akan berhasil jika MNC akan
menyediakan teknologi yang diperlukan, dan MNC akan melakukannya
hanya di bawah kondisi pengambilalihan yang ramah yang akan
memastikan ia menerima kompensasi yang memadai.
3. Sewa Tenaga Kerja Lokal
Jika karyawan lokal dari anak perusahaan akan dipengaruhi oleh
pengambilalihan pemerintah tuan rumah, mereka dapat menekan
pemerintah mereka untuk menghindari tindakan tersebut. Namun,
pemerintah masih bisa mempertahankan karyawan tersebut setelah
mengambil alih anak perusahaan. Dengan demikian, strategi ini hanya
memiliki efektivitas terbatas dalam menghindari atau membatasi
pengambilalihan pemerintah.
4. Pinjam Dana Lokal
Jika karena alasan apa pun pengambilalihan pemerintah akan
mengurangi kemungkinan bank akan menerima pelunasan pinjaman
mereka dengan segera, mereka mungkin berupaya mencegah
pengambilalihan oleh pemerintah tuan rumah.
5. Purchase Insurance
Asuransi dapat dibeli untuk menutupi risiko penyitaan. Banyak
negara asal MNC memiliki program jaminan investasi yang menjamin
sampai batas tertentu risiko pengambilalihan, perang, atau penyumbatan
mata uang.
6. Menggunakan Pembiayaan Proyek
Banyak proyek infrastruktur terbesar di dunia disusun sebagai
"pembiayaan proyek", yang membatasi paparan perusahaan
multinasional.
 Transaksi keuangan proyek sangat dibiayai dengan kredit. Dengan
demikian, paparan MNC terbatas karena hanya berinvestasi dalam
jumlah terbatas ekuitas dalam proyek.
 Bank dapat menjamin pembayaran kepada MNC.
 Transaksi keuangan proyek unik karena dijamin dengan pendapatan
proyek di masa depan dari produksi.
SOAL
1. Bentuk Risiko Negara. Buatlah daftar beberapa bentuk risiko politik
selain pengambilalihan anak perusahaan oleh pemerintah tuan rumah,
dan uraikan secara singkat bagaimana masing-masing faktor dapat
memengaruhi risiko terhadap MNC. Identifikasi faktor-faktor keuangan
umum untuk MNC untuk dipertimbangkan ketika menilai risiko negara.
Uraikan secara singkat tentang bagaimana masing-masing faktor dapat
mempengaruhi risiko terhadap MNC.
Jawab :
Bentuk risiko politik
Sikap Konsumen di Negara Tuan Rumah : MNC yang
mempertimbangkan memasuki pasar asing harus memantau loyalitas
umum konsumen terhadap produk yang diproduksi secara lokal. Jika
konsumen sangat loyal terhadap produk lokal, maka usaha patungan
lebih layak daripada strategi ekspor.
Tindakan Pemerintah Tuan Rumah : Pemerintah tuan rumah dapat
memberlakukan standar pengendalian polusi dan pajak perusahaan
tambahan serta menahan pajak dan pembatasan transfer dana.
Penyumbatan Transfer Dana : Pemerintah tuan rumah dapat
memblokir transfer dana, yang dapat memaksa anak perusahaan untuk
melakukan proyek yang tidak optimal/MNC dapat menginvestasikan
dana dalam sekuritas lokal yang memberikan pengembalian sementara
dana diblokir.
Inkonvertibilitas Mata Uang : Beberapa pemerintah tidak
mengizinkan mata uang lokal ditukar dengan mata uang lain. Dengan
demikian, pendapatan yang dihasilkan oleh anak perusahaan di negara-
 negara ini tidak dapat dikirimkan kepada induk melalui konversi mata
uang.
Perang : Negara-negara yang dilanda ancaman perang dapat
memengaruhi keselamatan karyawan dan biasanya memiliki siklus
bisnis yang fluktuatif, yang membuat arus kas yang dihasilkan dari
negara-negara tersebut lebih tidak pasti.
Birokrasi yang Tidak Efisien : Birokrasi dapat menunda upaya MNC
untuk mendirikan anak perusahaan baru/ memperluas bisnis di suatu
negara.
Korupsi : Korupsi dapat berdampak buruk pada bisnis internasional
MNC karena dapat meningkatkan biaya menjalankan bisnis atau
mengurangi pendapatan.
Faktor-faktor Keuangan :
Karakteristik keuangan yang paling jelas adalah kondisi ekonomi
negara saat ini dan potensial. Pertumbuhan ekonomi suatu negara
dipengaruhi oleh suku bunga, nilai tukar, dan inflasi.
- Suku bunga : Suku bunga yang lebih tinggi cenderung memperlambat
pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan untuk produk-produk
MNC.
- Nilai tukar : Nilai tukar dapat memengaruhi permintaan ekspor negara
tersebut, yang memengaruhi tingkat produksi dan pendapatan negara
tersebut.
- Inflasi : Inflasi dapat memengaruhi daya beli konsumen dan permintaan
mereka akan barang-barang MNC.
2. Penilaian Risiko Negara. Jelaskan langkah-langkah yang terlibat dalam
menilai risiko negara setelah semua informasi yang relevan telah
dikumpulkan.
Jawab :
Penilaian risiko dapat menggunakan pendekatan checklist, dimana
pendekatan ini dapat dikembangkan dari peringkat terpisah untuk risiko
politik dan keuangan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Pertama, faktor-faktor politik adalah nilai-nilai yang ditetapkan
dalam beberapa rentang (nilai dari 1-5, di mana 5 adalah risiko
terendah dan dengan demikian merupakan nilai terbaik).
b. Selanjutnya, faktor-faktor politik ini diberi bobot, yang seharusnya
bertambah hingga 100%.
c. Nilai-nilai yang diberikan dikalikan dengan bobotnya masing-masing
kemudian dapat dijumlahkan untuk mendapatkan peringkat risiko
politik. Proses ini kemudian diulang untuk mendapatkan peringkat
risiko keuangan.
d. Setelah peringkat politik dan keuangan diturunkan, peringkat risiko
negara keseluruhan negara yang terkait dengan proyek tertentu dapat
ditentukan dengan menetapkan bobot pada peringkat politik dan
keuangan keseluruhan sesuai dengan kepentingan yang dirasakannya.
Pentingnya risiko politik dan risiko keuangan bervariasi dengan
maksud MNC. MNC yang mempertimbangkan investasi asing langsung
untuk menarik permintaan di negara itu harus sangat memperhatikan
risiko keuangan. MNC yang mendirikan pabrik manufaktur asing dan
berencana untuk mengekspor barang-barang dari sana harus lebih peduli
dengan risiko politik.
WEEK 11
Chapter 17 – Multinational Capital Structure and Cost of Capital
COMPONENTS OF CAPITAL
1. Sumber Utang Eksternal
a. Penawaran Obligasi Domestik
MNC menyewa bank investasi untuk membantu menentukan
jumlah penawaran dan harga di mana obligasi dapat dijual.
b. Penawaran Obligasi Global
MNC dapat terlibat dalam penawaran obligasi global di
mana MNC secara bersamaan menjual obligasi dalam mata uang
berbagai negara.
c. Penempatan Obligasi Pribadi
Penempatan utang swasta dapat mengurangi biaya transaksi
karena utang ditempatkan pada sejumlah kecil investor besar.
d. Pinjaman dari Lembaga Keuangan
MNC biasanya meminjam dana dari lembaga keuangan.
Mendapat manfaat dari akses ke dana dan membangun hubungan
bisnis dengan lembaga keuangan.
2. Sumber Ekuitas Eksternal
a. Penawaran Ekuitas Domestik
 MNC dapat terlibat dalam penawaran ekuitas domestik di
negara asal mereka di mana dana tersebut dalam mata uang lokal
mereka.
b. Penawaran Ekuitas Global
Sebagian besar MNC memperoleh pendanaan ekuitas di
negara asal mereka, tetapi beberapa perusahaan mengejar penawaran
ekuitas global di mana mereka dapat secara bersamaan mengakses
ekuitas dari berbagai negara.
c. Penempatan Modal Pribadi
Penempatan ekuitas swasta dapat mengurangi biaya
transaksi. Namun, MNC mungkin tidak dapat memperoleh semua
dana yang mereka butuhkan dengan penempatan pribadi.
THE MNC’S CAPITAL STRUCTURE DECISION
1. Pengaruh Karakteristik Perusahaan
a. Stabilitas Arus Kas MNC
MNC dengan arus kas yang lebih stabil dapat menangani
lebih banyak utang karena terdapat aliran arus kas masuk yang
konstan untuk menutup pembayaran bunga berkala atas utang dan
sebaliknya.
b. Risiko Kredit MNC
MNC yang memiliki risiko kredit lebih rendah memiliki
lebih banyak akses ke kredit.
c. Akses MNC ke Penghasilan yang Ditahan
MNC yang sangat menguntungkan dapat membiayai
sebagian besar investasi dengan laba ditahan. Perusahaan
multinasional yang menghasilkan tingkat pendapatan kecil
bergantung terutama pada pembiayaan utang.
d. Jaminan MNC tentang Hutang
Jika induk mendukung hutang anak perusahaannya, maka
kapasitas pinjaman anak perusahaan harus ditingkatkan. Dalam hal
ini, anak perusahaan akan membutuhkan lebih sedikit pembiayaan
ekuitas.
e. Masalah Agensi MNC
Jika anak perusahaan di negara asing tidak mudah dipantau
oleh investor dari negara induk, maka biaya agensi lebih tinggi.
2. Pengaruh Karakteristik Negara Tuan Rumah
a. Suku Bunga di Negara Tuan Rumah
MNC mungkin dapat memperoleh utang dengan biaya yang
relatif rendah di negara-negara tertentu, sedangkan biaya utang di
negara lain mungkin sangat tinggi.
b. Kekuatan Mata Uang Negara Tuan Rumah
Jika MNC prihatin tentang potensi kelemahan mata uang di
negara tuan rumah anak perusahaannya, MNC dapat
menginstruksikan anak perusahaan ini untuk membiayai sebagian
besar operasi mereka dengan meminjam dalam mata uang itu alih-
alih mengandalkan pembiayaan induk.
c. Risiko Negara di Negara Tuan Rumah
Bentuk risiko negara yang relatif ringan adalah kemungkinan
bahwa pemerintah tuan rumah sementara waktu akan memblokir
dana yang akan disetorkan oleh anak perusahaan kepada induk.
d. Hukum Pajak di Negara Tuan Rumah
Anak perusahaan asing dari MNC dapat dikenakan pajak
pemotongan saat mereka mengirimkan pendapatan.
3. Tanggapan terhadap Karakteristik Negara yang Berubah
Karakteristik ini menjelaskan tidak hanya mengapa struktur modal
yang ideal dapat bervariasi di antara negara-negara tetapi juga bagaimana
struktur modal yang ideal dapat berubah dalam negara tertentu dari
waktu ke waktu.
SUBSIDIARY VERSUS PARENT CAPITAL STRUCTURE
DECISIONS
1. Dampak Peningkatan Pembiayaan Utang Anak Perusahaan
Ketika anak perusahaan sangat bergantung pada pembiayaan utang,
kebutuhannya untuk pembiayaan ekuitas internal berkurang.
2. Dampak Pengurangan Pembiayaan Utang Anak Perusahaan
Ketika kondisi global mendorong anak perusahaan untuk
menggunakan lebih sedikit pembiayaan utang, maka perlu menggunakan
lebih banyak pembiayaan internal.
3. Keterbatasan dalam Mengimbangi Leverage Anak Perusahaan
Strategi mengimbangi pergeseran leverage keuangan anak
perusahaan untuk mencapai struktur modal target global adalah rasional
selama hal itu dapat diterima oleh kreditor dan investor asing.
MULTINATIONAL COST OF CAPITAL
1. Biaya Utang MNC
Biaya utang MNC tergantung pada tingkat bunga yang dibayarkan
ketika meminjam dana. Tingkat bunga yang dibayarkannya sama dengan
tingkat bebas risiko pada saat meminjam dana bersama dengan premi
risiko kredit yang mengkompensasi kreditor untuk menerima risiko
kredit (default) ketika memberikan kredit ke MNC.
2. Biaya Ekuitas MNC
MNC menciptakan ekuitas dengan mempertahankan
laba/menerbitkan saham baru. Biaya laba ditahan perusahaan
mencerminkan biaya peluang, yang mewakili apa yang bisa diperoleh
pemegang saham yang ada jika mereka menerima pendapatan sebagai
dividen dan menginvestasikan dana itu sendiri. Biaya dari penerbitan
saham biasa juga mencerminkan biaya peluang dari apa yang bisa
diperoleh pemegang saham baru jika mereka telah menginvestasikan
dana mereka di tempat lain alih-alih dalam saham.
3. Memperkirakan Biaya Modal MNC
 D   E 
kc   k d (1  t )   ke
DE DE
4. Membandingkan Biaya Hutang dan Ekuitas
Ada keuntungan menggunakan utang daripada modal sebagai modal
karena pembayaran bunga atas utang dapat dikurangkan dari pajak.
Namun, semakin besar penggunaan hutang, semakin besar biaya bunga
dan semakin tinggi probabilitas bahwa perusahaan tidak akan mampu
memenuhi biayanya. Akibatnya, sebagai MNC meningkatkan proporsi
utangnya, tingkat pengembalian yang dibutuhkan oleh pemegang saham
baru atau kreditor akan meningkat untuk mencerminkan kemungkinan
kebangkrutan yang lebih besar. Pertukaran antara keuntungan utang
(pengurangan pajak pembayaran bunga) dan kerugiannya (peningkatan
kemungkinan kebangkrutan) diilustrasikan dalam Tampilan 17.1.
5. Biaya Modal untuk perusahaan multinasional versus Perusahaan
Domestik
a. Ukuran Perusahaan : MNC yang sering meminjam jumlah besar
dapat menerima perlakuan istimewa dari kreditor, sehingga
mengurangi biaya modalnya.
b. Akses ke Pasar Modal Internasional : Akses MNC ke pasar modal
internasional dapat memungkinkannya untuk memperoleh dana
dengan biaya lebih rendah daripada yang dibayarkan oleh perusahaan
domestik.
c. Diversifikasi Internasional : Jika arus kas masuk perusahaan
berasal dari sumber di seluruh dunia, arus kas masuk tersebut
mungkin lebih stabil karena total penjualan perusahaan tidak akan
sangat dipengaruhi oleh ekonomi tunggal.
d. Eksposur terhadap Risiko Nilai Tukar : Arus kas MNC bisa lebih
tidak stabil dibandingkan dengan perusahaan domestik di industri
yang sama jika sangat terekspos risiko nilai tukar.
e. Paparan Risiko Negara : MNC yang mendirikan anak perusahaan
asing tunduk pada kemungkinan bahwa pemerintah negara tuan
rumah dapat menyita aset anak perusahaan.
6. Perbandingan Biaya-Ekuitas Menggunakan CAPM
Untuk menilai bagaimana biaya ekuitas untuk MNC berbeda dari
biaya untuk perusahaan domestik murni, model penetapan harga aset
modal (CAPM) dapat diterapkan. Model ini mendefinisikan
pengembalian yang diperlukan (ke) pada stok sebagai
ke = Rf + B(Rm – Rf)
CAPM menyarankan bahwa pengembalian yang disyaratkan pada
saham perusahaan adalah fungsi positif dari (1) tingkat bunga bebas
risiko, (2) tingkat pengembalian pasar, dan (3) beta saham.
Implikasi CAPM untuk Risiko MNC : MNC berbasis di AS yang
meningkatkan jumlah bisnis internasionalnya mungkin dapat
 mengurangi sensitivitas pengembalian sahamnya terhadap indeks
saham, sehingga mengurangi beta sahamnya.
Implikasi CAPM untuk Proyek MNC : Beta proyek perusahaan
yang berbasis di A.S. mewakili kepekaan arus kas proyek terhadap
kondisi pasar A.S. Untuk perusahaan yang terdiversifikasi dengan
baik dengan arus kas yang dihasilkan oleh beberapa proyek, setiap
proyek mengandung dua jenis risiko: risiko sistematis dan risiko tidak
sistematis.
Menerapkan CAPM dengan Indeks Pasar Dunia : Jika investor
A.S. sebagian besar berinvestasi di Amerika Serikat, maka investasi
mereka secara sistematis dipengaruhi oleh pasar A.S.
COST OF CAPITAL ACROSS COUNTRIES
Biaya modal dapat bervariasi di antara negara-negara relevan untuk tiga
alasan :
Dapat menjelaskan mengapa MNC yang berbasis di beberapa negara
mungkin memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan yang lain.
MNC mungkin dapat menyesuaikan operasi internasional mereka dan
sumber dana untuk memanfaatkan perbedaan dalam biaya modal di
antara negara-negara.
Perbedaan dalam biaya masing-masing komponen modal dapat
membantu menjelaskan mengapa perusahaan multinasional yang
berbasis di beberapa negara cenderung menggunakan struktur modal
yang lebih padat-utang daripada perusahaan multinasional yang
berbasis di tempat lain.
1. Perbedaan Negara dalam Biaya Hutang
a. Perbedaan dalam risk-free-rate : Tingkat bebas risiko adalah
tingkat bunga yang dibebankan pada pinjaman kepada pemerintah
suatu negara yang dianggap tidak memiliki risiko gagal bayar atas
pinjaman.
b. Perbedaan dalam Premium Risiko Kredit : Sebagian besar
perusahaan multinasional harus membayar premi kredit di atas
tingkat bebas risiko yang berlaku di negara tempat mereka
memperoleh pinjaman.
c. Biaya Komparatif Utang lintas Negara : Ada beberapa korelasi
positif antara tingkat biaya hutang negara dari waktu ke waktu.
2. Perbedaan Negara dalam Biaya Ekuitas
a. Perbedaan dalam risk-free-rate : Ketika tingkat suku bunga bebas
risiko negara tinggi, investor lokal akan berinvestasi dalam ekuitas
hanya jika potensi pengembaliannya cukup tinggi daripada apa yang
dapat mereka peroleh pada tingkat bebas risiko.
b. Perbedaan dalam Premium Risiko Ekuitas : Premium risiko
ekuitas sebagian didasarkan pada peluang investasi di negara yang
menjadi perhatian. Di negara di mana perusahaan memiliki banyak
peluang investasi, potensi pengembalian mungkin relatif tinggi.
SOAL
1. Struktur Modal MNC. Sajikan argumen yang mendukung MNC yang
mendukung struktur modal yang padat-utang. Sajikan argumen yang
mendukung MNC yang mendukung struktur modal padat modal.
Jawab :
- MNC dengan Struktur modal Padat-Utang : Biaya utang MNC
tergantung pada tingkat bunga yang dibayarkan ketika meminjam
dana. Tingkat bunga yang dibayarkannya sama dengan tingkat bebas
risiko pada saat meminjam dana bersama dengan premi risiko kredit
yang mengkompensasi kreditor untuk menerima risiko kredit
(default) ketika memberikan kredit ke MNC.
- MNC dengan Struktur modal Padat-Modal : MNC menciptakan
ekuitas dengan mempertahankan laba/menerbitkan saham baru.
Biaya laba ditahan perusahaan mencerminkan biaya peluang, yang
mewakili apa yang bisa diperoleh pemegang saham yang ada jika
mereka menerima pendapatan sebagai dividen dan menginvestasikan
dana itu sendiri. Biaya dari penerbitan saham biasa juga
mencerminkan biaya peluang dari apa yang bisa diperoleh pemegang
saham baru jika mereka telah menginvestasikan dana mereka di
tempat lain alih-alih dalam saham.
2. Pembiayaan Optimal. Wizard, Inc., memiliki anak perusahaan di
negara di mana pemerintah hanya mengizinkan sejumlah kecil
pendapatan dikirimkan ke Amerika Serikat setiap tahun. Haruskah
Wizard membiayai anak perusahaan dengan pembiayaan utang oleh
induk, pembiayaan ekuitas oleh induk, atau pembiayaan oleh bank lokal
di negara asing?
Jawab :
Anak perusahaan yang dicegah dari mengirimkan pendapatan
selama periode lebih baik menggunakan pembiayaan utang lokal.
Strategi ini mengurangi jumlah dana yang diblokir karena anak
perusahaan dapat menggunakan beberapa dana untuk membayar bunga
atas hutang lokal. Jika anak perusahaan MNC terpapar pada risiko bahwa
pemerintah tuan rumah dapat menyita asetnya, maka anak perusahaan
tersebut sebagian besar bergantung pada pembiayaan utang di negara
tuan rumah itu. Oleh karena itu, mereka dapat menekan pemerintah
daerah mereka untuk menahan diri dari mengenakan pajak yang
berlebihan, kendala lingkungan, atau ketentuan lain yang akan
mengurangi laba anak perusahaan. Memiliki investor lokal memiliki
kepentingan minoritas di anak perusahaan juga dapat menawarkan
perlindungan terhadap ancaman tindakan merugikan oleh pemerintah
tuan rumah.
WEEK 12
Chapter 18 - Long-Term Debt Financing
FINANCING TO MATCH THE INFLOW CURRENCY
Anak perusahaan MNC membiayai operasi mereka dengan mata
uang di mana mereka beroperasi. Strategi pencocokan ini dapat mengurangi
eksposur anak perusahaan terhadap pergerakan nilai tukar karena
memungkinkan anak perusahaan untuk menggunakan sebagian dari arus kas
masuknya untuk menutup arus kas keluar untuk membayar utangnya.
Strategi pencocokan diinginkan ketika anak perusahaan asing berbasis di
negara-negara di mana suku bunga relatif rendah.Dengan cara ini, jumlah
dana anak perusahaan yang pada akhirnya akan dikirimkan ke induk (dan
dikonversi ke mata uang induk) dikurangi.
1. Menggunakan Swap Mata Uang untuk Menjalankan Strategi
Pencocokan
MNC mungkin tidak dapat meminjam mata uang yang cocok
dengan mata uang fakturnya untuk mengurangi risiko nilai tukar. Swap
mata uang dapat memungkinkan arus kas keluar MNC didenominasikan
dalam mata uang yang sama dengan yang menerima sebagian besar atau
seluruh pendapatannya, dan ini mengurangi paparan MNC terhadap
pergerakan nilai tukar.
2. Menggunakan Pinjaman Paralel untuk Menjalankan Strategi
Pencocokan
Jika suatu MNC tidak dapat meminjam mata uang yang cocok
dengan mata uang fakturnya, MNC juga dapat mempertimbangkan
pembiayaan dengan pinjaman paralel (atau back-to-back) sehingga dapat
cocok dengan mata uang fakturnya. Dalam pinjaman paralel, dua pihak
memberikan pinjaman simultan dengan perjanjian untuk membayar pada
waktu tertentu di masa depan.
Currency Swap dan Parallel Loan
DEBT DENOMINATION DECISION BY SUBSIDIARIES
Jika anak perusahaan MNC cocok dengan mata uang yang mereka
pinjam dengan mata uang yang mereka gunakan untuk menagih produk,
maka biaya hutang mereka akan tergantung pada tingkat bunga lokal dari
negara tuan rumah mereka. Anak perusahaan di negara tuan rumah di mana
suku bunga tinggi mungkin mempertimbangkan untuk meminjam dalam
mata uang yang berbeda untuk menghindari tingginya biaya utang lokal.
1. Keputusan Utang di Negara Tuan Rumah dengan Tingkat Bunga
Tinggi
Ketika anak perusahaan MNC berbasis di negara-negara
berkembang mereka mungkin akan dikenakan tingkat bunga yang relatif
tinggi. Jadi, meskipun strategi pencocokan mengurangi risiko nilai tukar,
itu akan memaksa anak perusahaan MNC di negara-negara berkembang
untuk menimbulkan biaya utang yang tinggi. MNC yang berbasis di A.S.
dapat mempertimbangkan untuk memberikan pinjaman dalam dolar
sehingga anak perusahaan dapat menghindari tingginya biaya utang
lokal. Namun, hal itu akan memaksa anak perusahaan untuk
 mengkonversi sebagian dananya ke dolar untuk membayar kembali
pinjaman.
Menggabungkan Pembiayaan Hutang dengan Lindung Nilai
Maju
Ketika anak perusahaan menjadi lebih terekspos terhadap
risiko nilai tukar dengan meminjam mata uang selain dari negara tuan
rumah, mungkin ada baiknya mempertimbangkan lindung nilai risiko
itu. Kontrak berjangka mungkin tersedia pada beberapa mata uang
selama 5 tahun/lebih, yang memungkinkan anak perusahaan untuk
melakukan lindung nilai atas pembayaran pinjaman masa depan
dalam mata uang tertentu. Namun, strategi lindung nilai ini mungkin
tidak cukup bagi anak perusahaan untuk mencapai tingkat
pembiayaan utang yang lebih rendah daripada yang bisa dengan
meminjam mata uang negara tuan rumah.
Membandingkan Biaya Pendanaan antara Denominasi Utang
Jika perusahaan multinasional mempertimbangkan operasi
pembiayaan anak perusahaan di negara tuan rumah di mana suku
bunga tinggi, maka harus memperkirakan biaya pembiayaan untuk
kedua alternatif pembiayaan.
Akuntansi untuk Ketidakpastian Biaya Pendanaan
Anak perusahaan dapat menghitung ketidakpastian estimasi
titik nilai tukar dengan menggunakan analisis sensitivitas, di mana
perkiraan alternatif nilai tukar diuji untuk setiap periode di mana
pembayaran pinjaman akan diberikan. MNC dapat menggunakan
simulasi, ini akan mengembangkan distribusi probabilitas untuk setiap
rangkaian perkiraan nilai tukar, proses ini menghasilkan perkiraan
biaya pembiayaan.
2. Denominasi Hutang untuk Membiayai Proyek
Input Diperlukan untuk Melakukan Analisis : Kebutuhan investasi
awal, Tarif spot, Suku bunga setiap mata uang tersedia, Pendapatan
dan biaya operasi yang diharapkan.
Analisis Alternatif Pembiayaan untuk Proyek : Dengan
menerapkan analisis penganggaran modal untuk setiap bauran
pembiayaan yang memungkinkan, dapat menentukan bauran
pembiayaan mana yang akan menghasilkan NPV yang lebih tinggi.
Menyesuaikan Analisis untuk Kondisi Lain : Analisis dapat dengan
mudah disesuaikan untuk memperhitungkan kondisi yang lebih rumit.
DEBT MATURITY DECISION
MNC harus memutuskan jatuh tempo yang harus digunakan untuk
utangnya. MNC biasanya menggunakan jatuh tempo jangka panjang ketika
membiayai operasi anak perusahaan yang akan berlanjut untuk jangka
panjang. Tetapi perusahaan mungkin mempertimbangkan jatuh tempo yang
lebih pendek dari periode di mana ia akan membutuhkan dana, terutama
ketika tingkat bunga tahunan atas utang relatif rendah untuk jangka waktu
tertentu.
1. Penilaian Kurva Hasil
Bentuk kurva hasil, yang menggambarkan hubungan antara hasil
tahunan dan jatuh tempo utang, dapat bervariasi di antara negara-negara.
Beberapa negara cenderung memiliki kurva hasil yang miring ke atas,
yang berarti bahwa imbal hasil tahunan lebih rendah untuk jatuh tempo
utang jangka pendek daripada untuk jatuh tempo utang jangka panjang.
Satu penjelasan yang diberikan untuk kemiringan ke atas adalah bahwa
investor mungkin memerlukan tingkat pengembalian yang lebih tinggi
atas utang jangka panjang sebagai kompensasi untuk likuiditas yang
lebih rendah (mengikat dana mereka untuk jangka waktu yang lebih
lama). Dengan kata lain, kurva hasil miring ke atas menunjukkan bahwa
lebih banyak kreditor lebih suka dana pinjaman untuk jatuh tempo
pinjaman yang lebih pendek dan karena itu membebankan tingkat bunga
tahunan yang lebih rendah untuk jatuh tempo ini.
2. Biaya Keuangan Pinjaman dengan Jatuh Tempo yang Berbeda
MNC harus memutuskan apakah akan memperoleh pinjaman
dengan jatuh tempo yang sangat sesuai dengan kebutuhannya atau
pinjaman dengan jatuh tempo yang lebih pendek dan tingkat bunga yang
lebih menguntungkan dan kemudian mencari pembiayaan tambahan
ketika pinjaman ini jatuh tempo.
FIXED VERSUS FLOATING RATE DEBT DECISION
MNC yang ingin menggunakan jatuh tempo jangka panjang tetapi
ingin menghindari pembayaran kurs tetap pada obligasi jangka panjang
dapat mempertimbangkan obligasi atau pinjaman dengan suku bunga
mengambang.
1. Biaya Pendanaan dari Pinjaman Tingkat Bunga Tetap versus
Mengambang
Jika suatu MNC mempertimbangkan pembiayaan dengan pinjaman
dengan suku bunga mengambang yang kursnya terkait dengan LIBOR,
maka ia dapat memperkirakan LIBOR untuk setiap tahun untuk
memperkirakan suku bunga tahunannya. Hal ini memungkinkan
perusahaan untuk meramalkan pembayaran bunga untuk semua tahun
pinjaman. Kemudian dapat memperkirakan biaya pembiayaan tahunan
berdasarkan pembayaran bunga pinjaman yang diantisipasi dan
pembayaran pokok pinjaman.
2. Pembayaran Bunga Lindung Nilai dengan Swap Suku Bunga
Jika MNC khawatir bahwa suku bunga akan naik dari waktu ke
waktu, mereka dapat menyelesaikan hutang suku bunga mengambang
mereka dengan swap suku bunga untuk melindungi risiko kenaikan suku
bunga. Lembaga keuangan seperti bank komersial dan investasi dan
perusahaan asuransi sering bertindak sebagai dealer dalam pertukaran
suku bunga. Dalam swap suku bunga “vanilla biasa”, satu perusahaan
yang berpartisipasi melakukan pembayaran dengan suku bunga tetap
secara berkala (setiap 6/12 bulan) sebagai imbalan untuk pembayaran
dengan suku bunga mengambang. Pembayaran dalam swap suku bunga
biasanya ditentukan dengan menggunakan beberapa nilai nosional yang
disepakati oleh para pihak dalam swap untuk menentukan pembayaran
swap.
Keterbatasan Swap Suku Bunga :
a. Ada biaya waktu dan sumber daya yang terkait dengan pencarian
kandidat swap yang sesuai dan negosiasi persyaratan swap.
b. Setiap peserta swap menghadapi risiko bahwa mitra kerjanya dapat
gagal bayar untuk pembayaran.
Jenis-Jenis Swap Suku Bunga Lainnya :
a. Accretion swap : Swap di mana nilai nosional meningkat dari
waktu ke waktu.
b. Amortizing swap : Swap di mana nilai nosional berkurang dari
waktu ke waktu.
c. Basis (floating-for-floating) swap : Melibatkan pertukaran dua
pembayaran suku bunga mengambang. Misalnya, swap antara
LIBOR satu tahun dan LIBOR enam bulan adalah swap dasar.
SOAL
d. Callable swap : Memberi pembayar kurs tetap hak untuk
mengakhiri swap. Pembayar tingkat bunga tetap akan
menggunakan hak ini jika suku bunga turun secara substansial.
e. Forward swap : Swap suku bunga yang dimasukkan hari ini.
Namun, pembayaran swap tidak dimulai sampai waktu mendatang
yang ditentukan.
f. Putable swap : Memberi pembayar kurs mengambang hak untuk
mengakhiri swap. Pembayar tingkat bunga mengambang akan
menggunakan hak ini jika suku bunga naik secara substansial.
g. Zero-coupon swap : Semua pembayaran bunga tetap ditunda
hingga jatuh tempo dan dibayarkan secara sekaligus ketika swap
jatuh tempo. Namun, pembayaran suku bunga mengambang akan
dilakukan secara berkala.
h. Swaption : Memberi pemiliknya hak untuk masuk ke dalam
swap. Harga pelaksanaan suatu swaption adalah tingkat bunga
tetap tertentu di mana pemilik swaption dapat memasukkan swap
pada tanggal yang akan datang.
Standarisasi Pasar Swap
International Swaps and Derivatives Association (ISDA)
adalah asosiasi perdagangan global yang mewakili peserta terkemuka
dalam derivatif yang dinegosiasikan secara pribadi, seperti suku
bunga, mata uang, komoditas, kredit, dan pertukaran ekuitas serta
produk terkait. Dua tujuan utama ISDA :
a. Mengembangkan dan memelihara dokumentasi derivatif untuk
mempromosikan praktik perilaku bisnis yang efisien
b. Mendorong pengembangan praktik manajemen risiko yang sehat.
Salah satu prestasi ISDA yang paling terkenal adalah
pengembangan dari Perjanjian Induk ISDA. Perjanjian ini
memberikan para peserta di pasar derivatif swasta peluang untuk
menetapkan persyaratan hukum dan kredit di antara mereka untuk
hubungan bisnis yang berkelanjutan. Keuntungan utama dari
perjanjian semacam itu adalah bahwa persyaratan hukum dan kredit
umum tidak harus diperbarui setiap kali para pihak melakukan
transaksi. Akibatnya, Perjanjian Induk ISDA telah memberikan
kontribusi besar terhadap standardisasi pasar derivatif.
1. Obligasi Suku Bunga Mengambang.
a. Faktor-faktor apa yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan A.S.
yang berencana menerbitkan obligasi kurs mengambang dalam mata
uang asing?
b. Apakah risiko menerbitkan obligasi dengan suku bunga mengambang
lebih tinggi atau lebih rendah dari risiko menerbitkan obligasi dengan
suku bunga tetap? Menjelaskan.
c. Bagaimana sebuah perusahaan investasi berbeda dari perusahaan
yang bergerak di bidang fitur (misalnya, suku bunga dan nilai tukar
saat ini di masa depan) yang akan dipamerkan oleh obligasi
berdenominasi mata uang asing untuk dipamerkan?
Jawab :
a. Mempertimbangkan tingkat bunga untuk setiap mata uang yang
memungkinkan, perkiraan nilai tukar relatif terhadap mata uang asal
perusahaan, menentukan apakah memiliki arus kas masuk di masa
depan dalam mata uang asing apa pun yang dapat menjadi
denominasi obligasi.
b. Risiko dari penerbitan obligasi suku bunga mengambang adalah
bahwa suku bunga dapat naik dari waktu ke waktu. Sedangkan risiko
mengeluarkan obligasi dengan tingkat bunga tetap adalah bahwa
perusahaan wajib membayar tingkat kupon itu meskipun suku bunga
turun. Beberapa perusahaan mungkin merasa bahwa obligasi dengan
suku bunga tetap kurang berisiko karena setidaknya mereka tahu
dengan pasti tingkat kupon yang harus mereka bayar di masa depan.
c. Perusahaan investasi lebih suka obligasi dalam mata uang yang
diperkirakan terapresiasi dan dengan tingkat bunga yang tinggi dan
diperkirakan akan meningkat. Perusahaan peminjam lebih suka
obligasi dalam mata uang yang diperkirakan akan terdepresiasi dan
dengan tingkat bunga yang rendah dan diperkirakan akan menurun.
2. Risiko dari Penerbitan Obligasi dalam Mata Uang Asing. Apa
keuntungan menggunakan simulasi untuk menilai posisi pembiayaan
obligasi?
Jawab :
Simulasi menghasilkan distribusi probabilitas biaya pembiayaan
tahunan yang kemudian dapat dibandingkan dengan biaya pembiayaan
yang diketahui jika anak perusahaan meminjam mata uang lokalnya.
Melalui perbandingan ini, MNC dapat menentukan probabilitas bahwa
meminjam mata uang asing selain mata uang lokalnya (dari negara tuan
rumah) akan mencapai biaya pendanaan tahunan yang lebih rendah
daripada jika meminjam mata uang lokalnya.
WEEK 13
Chapter 19 - Financing International Trade
PAYMENT METHODS FOR INTERNATIONAL TRADE
1. Prepayment : eksportir tidak akan mengirimkan barang sampai pembeli
telah mengirimkan pembayaran kepada eksportir. Pembayaran biasanya
dilakukan dalam bentuk transfer internasional ke rekening bank
eksportir/konsep bank asing.
2. Letter of credit (L / C) : instrumen yang dikeluarkan oleh bank atas
nama importir (pembeli) yang berjanji untuk membayar eksportir
(penerima manfaat) setelah penyajian dokumen pengiriman sesuai
dengan ketentuan yang ditentukan di dalamnya.
3. Draf (bill of exchange) : janji tanpa syarat yang ditarik oleh satu pihak,
biasanya eksportir, yang menginstruksikan pembeli untuk membayar
jumlah nominal draf saat presentasi.
4. Consignment : eksportir mengirimkan barang ke importir sambil tetap
mempertahankan hak kepemilikan sebenarnya atas barang dagangan.
Importir memiliki akses ke inventaris tetapi tidak harus membayar
barang sampai mereka dijual kepada pihak ketiga.
5. Oppen Account : eksportir mengirimkan barang dagangan dan
mengharapkan pembeli untuk mengirimkan pembayaran sesuai dengan
ketentuan yang disepakati. Eksportir sepenuhnya bergantung pada
kelayakan kredit keuangan, integritas, dan reputasi pembeli.
Dampak Krisis Kredit terhadap Metode Pembayaran
Ketika krisis kredit meningkat pada musim gugur 2008, transaksi
perdagangan internasional terhenti. Selama krisis kredit, banyak lembaga
keuangan mengalami masalah keuangan. Akibatnya, eksportir kehilangan
kepercayaan pada bank komersial.
TRADE FINANCE METHODS
1. Pembiayaan Piutang Usaha : Dapat berupa pengiriman rekening
terbuka atau draft waktu bank akan memberikan pinjaman kepada
eksportir yang dijamin dengan penugasan piutang dagang.
2. Anjak piutang : Eksportir menjual piutang tanpa jaminan.
3. Letters of Credit (L / C)
- Jenis-jenis Surat Kredit - Dikenal sebagai surat kredit komersial
atau surat kredit impor / ekspor.
- Penggunaan Draf - janji tanpa syarat yang ditarik oleh satu pihak,
biasanya eksportir, meminta importir untuk membayar jumlah
nominal draf yang terlihat atau pada tanggal mendatang yang
ditentukan.
- Bill of Lading (B / L) - berfungsi sebagai tanda terima untuk
pengiriman dan ringkasan biaya pengiriman
- Faktur Komersial (mata uang) - deskripsi eksportir (penjual)
tentang barang dagangan yang dijual kepada pembeli adalah faktur
komersial
- Variasi L / C - Standby letter of credit, transferable letter of credit,
assignment of proceeds.
4. Penerimaan Bankir : Bill of exchange/draft waktu, ditarik dan diterima
oleh bank. Merupakan kewajiban bank penerima untuk membayar
pemegang wesel pada saat jatuh tempo.
5. Pembiayaan Modal Kerja : Bank dapat memberikan pinjaman jangka
pendek di luar periode penerimaan bankir.
6. Pembiayaan Barang Modal Jangka Menengah (Forfaiting) :
mengasumsikan tanggung jawab untuk pengumpulan pembayaran dari
pembeli, risiko kredit yang mendasarinya, dan risiko yang berkaitan
dengan negara-negara yang terlibat.
7. Countertrade : Menunjukkan semua jenis transaksi perdagangan luar
negeri di mana penjualan barang ke satu negara terkait dengan pembelian
atau pertukaran barang dari negara yang sama.
AGENCIES THAT FACILITATE INTERNATIONAL TRADE
1. Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat : Didirikan pada tahun 1934
dengan tujuan memfasilitasi perdagangan Soviet-Amerika.
2. Private Exporting Funding Co. (PEFCO) : Dimiliki oleh konsorsium
bank umum dan perusahaan industri.
3. Perusahaan Investasi Swasta Luar Negeri (OPIC) : Agen federal
mandiri yang bertanggung jawab untuk mengasuransikan investasi
langsung A.S. di negara-negara asing terhadap risiko mata uang yang
tidak dapat dipertukarkan, pengambil-alihan, dan risiko politik lainnya.
SOAL CHAPTER 19
1. Penerimaan Bankir
a. Jelaskan bagaimana perdagangan luar negeri akan terpengaruh jika
bank tidak menyediakan layanan terkait perdagangan.
b. Bagaimana penerimaan seorang bankir dapat bermanfaat bagi
eksportir, importir, dan bank?
Jawab :
a. Bank di kedua sisi transaksi antara eksportir dan importir memainkan
peran integral dalam pembiayaan perdagangan karena biasanya
dipercaya untuk menjamin pembayaran atas nama pembeli. Jika bank
tidak menyediakan layanan terkait perdagangan, dampaknya adalah
akan ada masalah antara eksportir dan importir.
b. Manfaat bagi Eksportir : tidak perlu khawatir tentang risiko kredit
importir dan karenanya dapat menembus pasar asing baru tanpa
khawatir tentang risiko kredit pelanggan potensial. Eksportir dapat
menjual penerimaan bankir dengan diskon sebelum pembayaran jatuh
tempo dan karenanya mendapatkan dana di muka dari bank penerbit.
Manfaat bagi Importir : memperoleh akses yang lebih besar ke pasar
luar negeri ketika membeli persediaan dan produk lainnya. Tanpa
penerimaan bankir, expor mungkin tidak mau menerima risiko kredit
importir. Selain itu, dokumen yang disajikan bersama dengan
penerimaan meyakinkan importir bahwa barang telah dikirim.
Manfaat bagi Bank : menerima manfaat dari konsep komisi. Komisi
yang dibebankan bank kepada pelanggan mencerminkan kelayakan
kredit yang dirasakan pelanggan.
2. Pembiayaan Ekspor
a. Mengapa eksportir menyediakan pembiayaan untuk importir?
b. Apakah ada banyak risiko dalam kegiatan ini? Menjelaskan.
Jawab :
a. Alasannya : Pertama, eksportir mungkin mempertanyakan kemampuan
importir untuk melakukan pembayaran. Kedua, bahkan jika importir
layak kredit, pemerintahnya mungkin memberlakukan kontrol pertukaran
yang mencegah pembayaran kepada eksportir. Ketiga, importir mungkin
tidak mempercayai eksportir untuk mengirimkan barang yang dipesan.
Keempat, bahkan jika eksportir mengirimkan barang, hambatan
perdagangan atau jeda waktu dalam transportasi internasional dapat
menunda waktu kedatangan. Oleh karena itu dibutuhkan metode
pembayaran antara eksportir dan importir.
b. Ada. Tiap metode pembayaran memiliki risiko antara lain :
- Prepayment : bagi eksportir tidak ada risiko, sedangkan importir
mengandalkan sepenuhnya pada eksportir untuk mengirimkan barang
sesuai pesanan
- Letter of credit : risiko bagi eksportir sangat sedikit atau tidak ada,
tergantung persyaratan kredit. Sedangkan importir yakin bahwa
pengiriman telah dilakukan, tetapi bergantung pada eksportir untuk
mengirimkan barang yang dijelaskan dalam dokumen.
- Draft : risiko bagi eksportir jika draft belum dibayar harus
membuang barang, sedangkan bagi eksportir sama seperti risiko
dalam letter of credit kecuali jika importir dapat memeriksa barang
sebelum pembayaran.
- Consignment : risiko bagi eksportir yaitu importir menjual
inventaris sebelum membayar eksportir. Sedangkan risiko bagi
importir tidak ada.
- Open account : risiko bagi eksportir yaitu bergantung sepenuhnya
pada pembeli untuk membayar akun yang disepakati. Sedangkan
risiko bagi importir tidak ada.
Chapter 20 - Short-Term Financing
SOURCES OF FOREIGN FINANCING
1. Pendanaan Jangka Pendek Internal : MNC atau anak perusahaan
harus memeriksa posisi arus kas anak perusahaan lainnya untuk
menentukan apakah ada dana internal yang tersedia.
- Pengendalian Internal atas Dana : MNC harus memiliki sistem
internal yang secara konsisten memonitor jumlah pembiayaan jangka
pendek oleh semua anak perusahaannya. Hal ini memungkinkannya
untuk mengenali anak perusahaan mana yang memiliki uang tunai
dalam mata uang yang sama dengan yang harus dipinjam anak
perusahaan lain.
2. Pendanaan Jangka Pendek Eksternal : Perusahaan multinasional dan
anak perusahaannya dapat menggunakan sumber eksternal jangka
pendek berikut untuk memenuhi kebutuhan likuiditas mereka.
- Short-Term Notes : biasanya memiliki jangka waktu 1,3/6 bulan.
- Commercial Paper : Dealer mengeluarkan kertas komersial untuk
MNC tanpa dukungan sindikat penjaminan emisi, sehingga harga jual
tidak dijamin kepada emiten.
- Bank Loans : Jika sumber alternatif dana jangka pendek menjadi
tidak tersedia, perusahaan multinasional lebih bergantung pada
pinjaman langsung dari bank.
Akses ke Pendanaan selama Krisis Kredit
Selama krisis kredit 2008-2009, pasar uang kertas jangka pendek,
surat berharga, dan pinjaman bank kurang likuid.
FINANCING WITH A FOREIGN CURRENCY
Ketika perusahaan multinasional mendapatkan pembiayaan jangka
pendek, mereka biasanya meminjam mata uang yang cocok dengan arus kas
masuk masa depan mereka. Jika sebagian besar arus masuk tersebut dalam
dolar, maka MNC dapat mengandalkan pembiayaan jangka pendek dalam
dolar. Karena tingkat bunga bervariasi antar mata uang, biaya pinjaman
dapat bervariasi secara substansial antar negara. Perusahaan multinasional
yang melakukan bisnis di negara-negara dengan tingkat suku bunga tinggi
dikenakan biaya tinggi pada pembiayaan jangka pendek jika mereka
membiayai dalam mata uang lokal. Mereka dapat mempertimbangkan
pembiayaan dengan mata uang lain yang memiliki tingkat bunga lebih
rendah.
DETERMINING THE EFFECTIVE FINANCING RATE
Ketika suatu MNC meminjam suatu mata uang yang berbeda dari
mata uang lokalnya, biaya aktual dari pembiayaannya akan tergantung pada
(1) tingkat bunga yang dibebankan oleh bank yang memberikan pinjaman
dan (2) pergerakan nilai mata uang yang dipinjam selama umur pinjaman.
Dengan demikian, tingkat pembiayaan aktual atau "efektif" dapat berbeda
dari suku bunga yang dikutip. Tingkat pembiayaan efektif (rf) dirumuskan
sebagai berikut :
CRITERIA CONSIDERED IN THE FINANCING DECISION
1. Interest Rate Parity (IRR)
Untuk menentukan tingkat pembiayaan yang efektif ketika
mencakup di pasar forward dalam kondisi paritas suku bunga :
2. Forward Rate sebagai prakiraan
Asumsikan kurs forward (F) dari mata uang asing yang dipinjam
digunakan oleh perusahaan sebagai prediktor kurs spot yang akan ada
pada akhir periode pembiayaan. Maka tingkat pembiayaan efektif tak
terduga dari meminjam mata uang asing dapat diperkirakan dengan
mengganti F untuk St+1 dalam persamaan berikut :
3. Prakiraan Nilai Tukar
Perusahaan dapat menggunakan pergerakan terbaru sebagai
perkiraan pergerakan di masa depan untuk menentukan apakah mereka
harus meminjam mata uang asing. Untuk menentukan nilai ef, dapat
menggunakan rumus berikut :
ACTUAL RESULTS FROM FOREIGN FINANCING
Penggunaan pembiayaan asing oleh beberapa perusahaan
menunjukkan bahwa mereka percaya pengurangan biaya keuangan dapat
dicapai.
FINANCING WITH A PORTFOLIO OF CURRENCIES
1. Efek Diversifikasi Portofolio
Ketika kedua mata uang asing dipinjam, satu-satunya cara portofolio
akan menunjukkan tingkat pembiayaan efektif yang lebih tinggi daripada
tingkat domestik adalah jika kedua mata uang mengalami tingkat
apresiasi maksimum yang mungkin. Jika hanya satu yang melakukannya,
keparahan apresiasinya akan agak diimbangi oleh mata uang lain yang
tidak terapresiasi sedemikian besar.
2. Pembiayaan Berulang dengan Portofolio Mata Uang
Varian tingkat pembiayaan portofolio dua mata uang yang efektif
dari waktu ke waktu, VAR (rp), dihitung sebagai :
SOAL CHAPTER 20
1. Pembiayaan dari Entitas Anak. Jelaskan mengapa induk MNC akan
mempertimbangkan pembiayaan dari anak perusahaannya.
Jawab :
MNC pertama-tama dapat mempertimbangkan sumber dana internal
untuk pembiayaan jangka pendek, termasuk anak perusahaan asing yang
mungkin memiliki kelebihan dana. MNC harus memiliki sistem internal
yang secara konsisten memonitor jumlah pembiayaan jangka pendek oleh
semua anak perusahaannya. Hal ini memungkinkannya untuk mengenali
anak perusahaan mana yang memiliki uang tunai dalam mata uang yang
sama dengan yang harus dipinjam anak perusahaan lain. Mereka juga
umumnya mengandalkan sumber-sumber eksternal seperti catatan jangka
pendek, surat berharga, atau pinjaman bank. MNC dapat menggunakan
pembiayaan luar negeri dalam upaya untuk mengurangi biaya pembiayaan
mereka. Mereka dapat menentukan apakah akan menggunakan pembiayaan
luar negeri dengan memperkirakan tingkat pembiayaan efektif untuk setiap
mata uang asing selama periode di mana pembiayaan akan dilakukan
dibutuhkan.
2. Pembiayaan Asing
a. Jelaskan bagaimana tingkat penghindaran risiko perusahaan masuk
ke dalam keputusan apakah akan membiayai dalam mata uang asing
atau mata uang lokal.
 b. Diskusikan penggunaan menentukan titik impas saat pembiayaan
dalam mata uang asing.
Jawab :
a. Ketika MNC mendapatkan pembiayaan jangka pendek, mereka biasanya
meminjam mata uang yang cocok dengan arus kas masuk masa depan
mereka. Jika sebagian besar arus masuk tersebut dalam dolar, maka
MNC dapat mengandalkan pembiayaan jangka pendek dalam dolar.
Karena tingkat bunga bervariasi antar mata uang, biaya pinjaman dapat
bervariasi secara substansial antar negara. Perusahaan multinasional
yang melakukan bisnis di negara-negara dengan tingkat suku bunga
tinggi dikenakan biaya tinggi pada pembiayaan jangka pendek jika
mereka membiayai dalam mata uang lokal. Mereka dapat
mempertimbangkan pembiayaan dengan mata uang lain yang memiliki
tingkat bunga lebih rendah.
b. Ketika paritas suku bunga berlaku, kurs forward dapat digunakan sebagai
titik impas untuk menilai keputusan pembiayaan. Ketika suatu
perusahaan membiayai dengan mata uang asing (dan tidak mencakup
posisi mata uang asing), tingkat pembiayaan efektif akan lebih rendah
dari nilai domestik jika kurs spot masa depan dari mata uang asing (kurs
spot pada saat pelunasan pinjaman) adalah kurang dari nilai tukar (pada
saat pinjaman diberikan). Sebaliknya, kurs pembiayaan efektif dalam
pinjaman luar negeri akan lebih besar dari kurs domestik jika kurs spot
mata uang asing ternyata lebih besar dari kurs forward.Jika nilai tukar
maju merupakan prediktor yang tidak bias dari nilai tukar spot masa
depan, maka tingkat pembiayaan efektif mata uang asing akan (rata-rata)
sama dengan tingkat pembiayaan domestik.
Dalam hal ini, perusahaan yang secara konsisten meminjam mata
uang asing tidak akan mencapai biaya pembiayaan yang lebih rendah.
Meskipun tingkat pembiayaan yang efektif dapat berubah menjadi lebih
rendah dari tingkat domestik di beberapa periode, itu akan lebih tinggi di
periode lain, menyebabkan efek pengimbang. Perusahaan-perusahaan
yang percaya bahwa nilai tukar kedepan merupakan prediktor yang tidak
bias dari nilai tukar spot di masa depan akan lebih suka meminjam mata
uang lokal mereka, di mana tingkat pembiayaan diketahui dengan pasti
dan tidak diharapkan lebih tinggi rata-rata daripada pembiayaan asing.
WEEK 14
Chapter 21 - International Cash Management
MULTINATIONAL WORKING CAPITAL MANAGEMENT
1. Beban Anak Perusahaan
Anak perusahaan biasanya akan memiliki waktu yang lebih sulit
meramalkan pembayaran arus keluar di masa depan jika pembeliannya
bersifat internasional daripada domestik karena fluktuasi nilai tukar.
Selain itu, ada kemungkinan bahwa pembayaran akan jauh lebih tinggi
karena penghargaan mata uang faktur. Oleh karena itu perusahaan
mungkin ingin mempertahankan persediaan besar persediaan dan bahan
baku sehingga dapat menarik dari persediaan dan mengurangi pembelian
jika mata uang faktur apresiasi.
2. Pendapatan Anak Perusahaan
Jika anak perusahaan mengekspor produk mereka, volume penjualan
mereka mungkin lebih tidak stabil daripada jika barang hanya dijual di
dalam negeri. Volatilitas ini dapat disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar
mata uang faktur. Permintaan importir untuk barang jadi kemungkinan
besar akan berkurang jika mata uang faktur apresiasi. Volume penjualan
ekspor juga rentan terhadap siklus bisnis negara-negara pengimpor.
3. Pembayaran Dividen Anak Perusahaan
Anak perusahaan diharapkan untuk secara berkala mengirimkan
pembayaran dividen dan biaya lainnya kepada induk. Biaya ini dapat
mewakili royalti atau biaya untuk biaya overhead yang dikeluarkan oleh
induk yang menguntungkan anak perusahaan. Contohnya adalah biaya
penelitian dan pengembangan yang dikeluarkan oleh induk, yang
meningkatkan kualitas barang yang diproduksi oleh anak perusahaan.
4. Manajemen Likuiditas Anak Perusahaan
Setelah memperhitungkan semua pembayaran keluar dan masuk,
anak perusahaan mungkin memiliki kelebihan atau kekurangan uang
tunai. Ia menggunakan manajemen likuiditas untuk menginvestasikan
kelebihan uang tunai atau meminjam untuk menutupi kekurangan
kasnya. Jika mengantisipasi kekurangan uang tunai maka pembiayaan
jangka pendek diperlukan. Jika mengantisipasi kelebihan uang tunai, itu
harus menentukan bagaimana kelebihan uang tunai harus digunakan.

CENTRALIZED CASH MANAGEMENT
Komponen utama dari manajemen modal kerja adalah manajemen
kas. Perusahaan multinasional memiliki arus kas masuk dan keluar yang
besar dalam berbagai mata uang, dan arus kas masuk dan keluar tidak akan
menyeimbangkan dalam mata uang apa pun pada bulan tertentu. MNC
biasanya menggunakan manajemen kas terpusat untuk memantau dan
mengelola arus kas induk-anak perusahaan dan antar-anak perusahaan.
Gambar berikut menggambarkan bagaimana aliran dana antara induk dan
anak perusahaannya.
Mengakomodasi Kekurangan Uang Tunai
Peran kunci dari divisi manajemen kas terpusat adalah untuk
memfasilitasi transfer dana dari anak perusahaan dengan kelebihan dana
kepada mereka yang membutuhkan dana.
- Teknologi Digunakan untuk Memfasilitasi Transfer Dana :
Sistem pengelolaan kas terpusat memerlukan aliran informasi yang
terus-menerus tentang posisi mata uang sehingga dapat menentukan
apakah kekurangan uang tunai anak perusahaan dapat ditanggung
oleh kelebihan uang tunai anak perusahaan lain dalam mata uang itu.
- Pemantauan Posisi Kas : Divisi manajemen kas terpusat juga
berfungsi untuk memantau anak perusahaan karena dapat mendeteksi
potensi masalah keuangan dengan melacak saldo kas anak
perusahaan. Bentuk pemantauan ini dapat mencegah manajer dari
anak perusahaan asing dari membuang-buang dana berlebih untuk
melayani diri mereka sendiri karena sistem akan mendeteksi
kekurangan dana.
OPTIMIZING CASH FLOWS
1. Mempercepat Arus Kas
Semakin cepat arus masuk diterima, semakin cepat dapat
diinvestasikan atau digunakan untuk tujuan lain. Pertama, suatu
perusahaan dapat membuat kotak kunci di seluruh dunia, yang
merupakan kotak pos tempat pelanggan diperintahkan untuk mengirim
pembayaran. Saat disiapkan di lokasi yang sesuai, kotak kunci dapat
membantu mengurangi waktu pengiriman (float mail). Bank biasanya
memproses cek masuk di kotak kunci setiap hari. Kedua, arus kas masuk
dapat dipercepat dengan menggunakan pembayaran yang diotorisasi,
yang memungkinkan perusahaan untuk menagih rekening bank
pelanggan hingga batas tertentu.
2. Meminimalkan Biaya Konversi Mata Uang
Teknik lain untuk mengoptimalkan pergerakan arus kas, netting,
dapat diterapkan dengan upaya bersama dari anak perusahaan atau oleh
kelompok manajemen kas terpusat. Teknik ini mengoptimalkan arus kas
dengan mengurangi biaya administrasi dan transaksi yang dihasilkan dari
konversi mata uang.
3. Mengelola Dana yang Diblokir
Arus kas juga dapat dipengaruhi oleh penyumbatan dana pemerintah
tuan rumah, yang mungkin terjadi jika pemerintah mewajibkan semua
dana tetap berada di dalam negeri untuk menciptakan lapangan kerja dan
mengurangi pengangguran. Untuk menangani penyumbatan dana, MNC
dapat menerapkan strategi yang sama yang digunakan ketika pemerintah
negara tuan rumah mengenakan pajak tinggi. Untuk menggunakan dana
ini secara efisien, MNC dapat menginstruksikan anak perusahaan untuk
membentuk divisi penelitian dan pengembangan, yang menimbulkan
biaya dan mungkin menghasilkan pendapatan untuk anak perusahaan
lainnya. Strategi lain adalah menggunakan transfer pricing dengan cara
yang akan meningkatkan biaya yang dikeluarkan oleh anak perusahaan.
4. Mengelola Transfer Tunai Intersubsidiary
Manajemen arus kas yang tepat juga dapat bermanfaat bagi anak
perusahaan yang membutuhkan dana.
Komplikasi dalam Mengoptimalkan Arus Kas
- Karakteristik Terkait Perusahaan : Jika salah satu anak perusahaan
menunda pembayaran ke anak perusahaan lain untuk persediaan yang
diterima, maka anak perusahaan lain mungkin terpaksa meminjam
sampai pembayaran tiba.
- Batasan Pemerintah : Beberapa pemerintah melarang penggunaan
sistem netting. Selain itu, beberapa negara secara berkala mencegah uang
tunai meninggalkan negara tersebut, sehingga mencegah pembayaran
netto dilakukan.
- Keterbatasan Sistem Perbankan : Kemampuan bank untuk
memfasilitasi transfer tunai untuk perusahaan multinasional bervariasi di
setiap negara. Perusahaan multinasional lebih menyukai suatu bentuk
akun tanpa saldo, di mana kelebihan dana dapat digunakan untuk
melakukan pembayaran tetapi menghasilkan bunga sampai digunakan.
INVESTING EXCESS CASH
1. Menentukan Yield Efektif
Hasil efektif dari setoran bank mempertimbangkan tingkat bunga
dan tingkat apresiasi (atau depresiasi) dari mata uang yang
mendepositkan setoran dan karena itu dapat sangat berbeda dari tingkat
bunga yang dikutip pada setoran yang didenominasikan dalam mata uang
asing.
r  (1  i f )(1  e f )  1
2. Implikasi dari Paritas Suku Bunga
Arbitrase bunga tertutup digambarkan sebagai investasi asing jangka
pendek dengan penjualan valuta asing simultan dalam denominasi
investasi asing. Hubungan ini didasarkan pada teori paritas tingkat
bunga. Investor tidak dapat mengunci pengembalian yang lebih tinggi
ketika mencoba arbitrase bunga tertutup jika paritas suku bunga berlaku.
3. Menggunakan forward rate sebagai Prakiraan
Jika paritas suku bunga berlaku, maka forward rate berfungsi
sebagai titik impas untuk menilai keputusan investasi jangka pendek.
- Hubungan dengan Efek Fisher Internasional : Jika paritas suku
bunga bertahan dan jika kurs forward merupakan prediktor yang
tidak bias dari kurs spot masa depan, maka kita dapat mengharapkan
IFE untuk bertahan.
4. Menggunakan Prakiraan Nilai Tukar
Memperoleh ef Yang Menyamakan Hasil Asing dan Domestik
1 r
1  e f
1 i f
Menggunakan Distribusi Probabilitas : Karena bahkan perkiraan
pakar tidak selalu akurat, terkadang berguna untuk mengembangkan
distribusi probabilitas alih-alih mengandalkan prediksi tunggal.
5. Diversifikasi Uang Tunai lintas Mata Uang
Karena MNC tidak yakin bagaimana nilai tukar akan berubah dari
waktu ke waktu, MNC mungkin lebih suka mendiversifikasi uang tunai
di antara sekuritas dalam mata uang yang berbeda. Membatasi persentase
kelebihan kas yang diinvestasikan dalam setiap mata uang akan
mengurangi paparan MNC terhadap risiko nilai tukar.
6. Lindung Nilai Dinamis
Beberapa perusahaan multinasional terus menerus menyesuaikan
posisi jangka pendek mereka dalam mata uang sebagai tanggapan
terhadap harapan yang direvisi dari setiap pergerakan mata uang di masa
depan. Ini adalah strategi lindung nilai dinamis, yang melibatkan
penerapan lindung nilai ketika mata uang yang dipegang diharapkan
akan terdepresiasi dan menghilangkan lindung nilai saat mata uang yang
dipegang diharapkan akan terapresiasi. Intinya, tujuannya adalah untuk
melindungi dari risiko penurunan sementara masih diuntungkan dari
pergerakan nilai tukar yang menguntungkan.
SOAL
1. Manajemen Kas Internasional. Diskusikan fungsi umum yang terlibat
dalam manajemen kas internasional. Jelaskan bagaimana optimalisasi
arus kas MNC dapat mendistorsi keuntungan masing-masing anak
perusahaan.
Jawab :
Fungsi umum dalam manajemen kas internasional :
a. Beban Anak Perusahaan : Perusahaan mungkin ingin
mempertahankan persediaan besar dan bahan baku sehingga dapat
menarik dari persediaan dan mengurangi pembelian jika mata uang
faktur apresiasi.
b. Pendapatan Anak Perusahaan : Jika anak perusahaan mengekspor
produk mereka, volume penjualan mereka mungkin lebih tidak stabil
daripada jika barang hanya dijual di dalam negeri. Volatilitas ini
dapat disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang faktur.
c. Pembayaran Dividen Anak Perusahaan : Anak perusahaan
diharapkan untuk secara berkala mengirimkan pembayaran dividen
dan biaya lainnya kepada induk. Biaya ini dapat mewakili royalti
atau biaya untuk biaya overhead yang dikeluarkan oleh induk yang
menguntungkan anak perusahaan.
d. Manajemen Likuiditas Anak Perusahaan : Penggunaan
manajemen likuiditas untuk menginvestasikan kelebihan uang tunai
atau meminjam untuk menutupi kekurangan kasnya. Jika
mengantisipasi kekurangan uang tunai maka pembiayaan jangka
pendek diperlukan. Jika mengantisipasi kelebihan uang tunai, itu
harus menentukan bagaimana kelebihan uang tunai harus digunakan.
Optimalisasi Arus Kas :
a. Mempercepat Arus Kas : Semakin cepat arus masuk diterima,
semakin cepat dapat diinvestasikan atau digunakan untuk tujuan lain.
Pertama, suatu perusahaan dapat membuat kotak kunci di seluruh
dunia, yang merupakan kotak pos tempat pelanggan diperintahkan
untuk mengirim pembayaran. Kedua, arus kas masuk dapat
dipercepat dengan menggunakan pembayaran yang diotorisasi, yang
memungkinkan perusahaan untuk menagih rekening bank pelanggan
hingga batas tertentu.
b. Meminimalkan Biaya Konversi Mata Uang : Netting, dapat
diterapkan dengan upaya bersama dari anak perusahaan atau oleh
kelompok manajemen kas terpusat. Teknik ini mengoptimalkan arus
kas dengan mengurangi biaya administrasi dan transaksi yang
dihasilkan dari konversi mata uang.
c. Mengelola Dana yang Diblokir : Untuk menangani penyumbatan
dana, MNC dapat menerapkan strategi yang sama yang digunakan
ketika pemerintah negara tuan rumah mengenakan pajak tinggi.
Untuk menggunakan dana ini secara efisien, MNC dapat
menginstruksikan anak perusahaan untuk membentuk divisi
penelitian dan pengembangan, yang menimbulkan biaya dan
mungkin menghasilkan pendapatan untuk anak perusahaan lainnya.
Strategi lain adalah menggunakan transfer pricing dengan cara yang
akan meningkatkan biaya yang dikeluarkan oleh anak perusahaan.
d. Mengelola Transfer Tunai Intersubsidiary : Manajemen arus kas
yang tepat juga dapat bermanfaat bagi anak perusahaan yang
membutuhkan dana.
2. Netting. Jelaskan manfaat netting. Bagaimana sistem manajemen kas
terpusat dapat bermanfaat bagi MNC?
Jawab :
Manfaat Netting :
a. Pertama, mengurangi jumlah transaksi lintas batas antara anak
perusahaan, sehingga mengurangi biaya administrasi keseluruhan
dari transfer tunai tersebut.
b. Kedua, mengurangi kebutuhan untuk konversi mata uang asing
karena transaksi terjadi lebih jarang, sehingga mengurangi biaya
transaksi yang terkait dengan konversi mata uang asing.
c. Ketiga, proses penjaringan memberlakukan kontrol ketat atas
informasi transaksi antar anak perusahaan. Dengan demikian, semua
anak perusahaan terlibat dalam upaya yang lebih terkoordinasi untuk
secara akurat melaporkan dan menyelesaikan berbagai akun mereka.
d. Akhirnya, peramalan arus kas lebih mudah karena hanya transfer
tunai bersih dilakukan pada akhir setiap periode, daripada transfer
tunai individu selama periode tersebut.
Manfaat sistem manajemen kas terpusat : Peran kunci dari divisi
manajemen kas terpusat adalah untuk memfasilitasi transfer dana dari
anak perusahaan dengan kelebihan dana kepada mereka yang
membutuhkan dana.
- Teknologi Digunakan untuk Memfasilitasi Transfer Dana :
Sistem pengelolaan kas terpusat memerlukan aliran informasi yang
terus-menerus tentang posisi mata uang sehingga dapat menentukan
apakah kekurangan uang tunai anak perusahaan dapat ditanggung
oleh kelebihan uang tunai anak perusahaan lain dalam mata uang itu.
- Pemantauan Posisi Kas : Divisi manajemen kas terpusat juga
berfungsi untuk memantau anak perusahaan karena dapat mendeteksi
potensi masalah keuangan dengan melacak saldo kas anak
perusahaan. Bentuk pemantauan ini dapat mencegah manajer dari
anak perusahaan asing dari membuang-buang dana berlebih untuk
melayani diri mereka sendiri karena sistem akan mendeteksi
kekurangan dana.