OLEH
AGUSTINUS NGATIRAN
195140177P
Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan hidayah-NYA serta keluasan ilmu-NYA sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Keperawatan Kritis ini dengan baik.
Makalah yang berjudul “GAGAL JANTUNG KONGESTIF” disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kritis yang diampu oleh Bapak Ns.
Tuhbagus Erwin Nurdiansyah, M.Kep. Makalah ini telah kami susun dengan baik dan
saksama berdasarkan landasan teori dari seluruh referensi yang terkumpul sehingga
dari beberapa refrensi tersebut kami pilih untuk dijadikan referensi utama. Tidak pula
dipungkiri bahwa bantuan dari banyak pihak yang dengan sukarela membantu kami
sehingga mempermudah proses penyusunan makalah ini.
Kami sebagai penyusun menyadari akan adanya beberapa kekurangan dalam
susunan makalah kami, sehingga saran dan masukan dari pembaca kami harapkan
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam susunan makalah ini di
penyusunan makalah berikutnya.
Besar harapan kami bahwa makalah ini bisa bermanfaat bagia siapapun yang
membacanya, serta dapat menjadi sumber kontribusi penambahan pengetahuan bagi
para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Etiologi
C. Patofisiologi
D. Tanda dan gejala
E. Pemeriksaan diagnostik
F. Penatalaksanaan
BAB III KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN (GJK)
A. Pengkajian
B. Diagnosa dan intervensi keperawatan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah gagal jantung di Amerika Serikat kira-kira 5,7 juta orang dewasa
kematian per tahun. Sekitar setengah dari orang yang mengalami gagal
gejala yang di diagnosis oleh dokter yaitu sebesar 530.068 orang. Provinsi
sebanyak 43.361 orang, setelah Jawa Timur dengan jumlah 54.826 orang
dan Jawa Barat dengan jumlah 45.027 orang dari 33 provinsi yang ada di
kongestif disebabkan oleh anemia, diet natrium, infeksi, gaya hidup, dan
kelelahan fisik.
aktivitas fisik, diabetes melilitus, dan stres emosi (Aspiani, 2015). Faktor
pengaruh penyakit CHF terhadap emosi atau psikologis pasien. Hal ini
dengan
ciri tidak berpendirian tetap, histeris, acuh, tidak teliti, cepat, tidak
2016).
yang dapat mengakibatkan stres dan tertekan (Feist & Feist, 2010).
1. Tujuan Umum
jantung kongestif.
2. Tujuan Khusus
kongestif.
C. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
A. PENGERTIAN
disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri (Smeltzer & Bare, 2001).
B. ETIOLOGI
Grade gagal jantung menurut New York Heart Association, terbagi dalam
4 kelainan fungsional :
peningkatan volume
d. Respon terhadap serum sodium dan regulasi ADH dan reabsorbsi terhadap
cairan.
Tanda dominan :
Meningkatnya volume intravaskuler
Kongestif jaringan akibat tekanan arteri dan vena meningkat akibat penurunan
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tak
mampu memompa darah yang dating dari paru. Manifestasi klinis yang
terjadi yaitu :
Dispnea.
Batuk.
Mudah lelah.
dengan baik.
terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam rongga abdomen.
Nokturia.
Kelemahan
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK.
1. Foto toraks
2. EKG
3. Pemeriksaan Laboratorium.
F. PENATALAKSANAAN.
Oksigenasi.
Dukungan diit.
oedema.
2. Terapi Farmakologis :
Glikosida jantung.
oedema.
Terapi diuretic.
hipokalemia.
KONGESTIF (GJK)
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer.
a. Airway :
oksigen, dll
b. Breathing :
Dispnea saat aktifitas, tidur sambil duduk atau dengan beberapa bantal
c. Circulation :
jantung, nadi apical, bunyi jantung S3, gallop, nadi perifer berkurang,
2. Pengkajian Sekunder.
a. Aktifitas/istirahat.
saat beraktifitas.
b. Integritas ego.
c. Eliminasi.
d. Makanan/cairan.
e. Hygiene :
f. Neurosensori.
tersinggung.
g. Nyeri/kenyamanan.
Nyeri dada akut- kronik, nyeri abdomen, sakit pada otot, gelisah.
h. Interaksi sosial.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN.
emboli.
Ditandai :
100X/menit.
Tujuan :
Kriteria :
Rencana Tindakan :
sekret.
Tujuan :
RS.
Kriteria hasil :
Tidak sesak nafas, RR normal (16-24 X/menit) , tidak ada sekret, suara
nafas normal.
Intervensi :
pernafasan.
kerja.
3. Resiko penumpukkan cairan ekstravaskuler berhubungan dengan
Tujuan :
Kriteria :
darah dalam batas normal, tidak ada distensi vena perifer/vena dan
100 )
Intervensi :
kardiovaskuler.
hepatomegali, splenomegali.
Ditandai :
Tujuan :
RS, RR normal, tidak ada bunyi nafas tambahan dan penggunaan otot
Intervensi :
c. Auskultasi bunyi nafas dan catat bila ada bunyi nafas tambahan.
mungkin.
miokard.
Ditandai :
tindakan keperawatan.
Kriteria :
Intervensi :
sesudah aktifitas.
c. Batasi aktifitas pada dasar nyeri dan berikan aktifitas sensori yang
tidak berat.
bangun dari kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi dan istirahat
A. Kesimpulan
B. Saran
untuk kita.
DAFTAR PUSTAKA