Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SISTEM IMUN

D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H

Guru Pembimbing:
Buk Uci

Tentang : SISTEM IMUN

KELOMPOK : 6
- NAJIYA MAHARANI
- SHERLIN
- ROSARI
- SISC
SISTEM IMUN
Sistem pertahanan tubuh (sistem imun) adalah sistem pertahanan yang
berperan dalam mengenal, menghancurkan serta menetralkan benda-
benda asing atau sel abnormal yang berpotensi merugikan bagi tubuh.
Mekanisme pertahanan tubuh manusia meliputi pertahanan tubuh bawaan
(pertahanan non spesifik) dan pertahanan adaptif (pertahanan spesifik).

A. Pertahanan Tubuh Bawaan (Pertahanan nonspesifik)


Pertahanan tubuh bawaan sejak lahir ini disebut nonspesifik karena tidak
ditujukan untuk melawan antigen tertentu tetapi memberikan respon
langsung terhadap berbagai antigen untuk melindungi tubuh. Setiap
benda asing yang memasuki tubuh pertama kali akan dihadapi oleh
mekanisme pertahanan nonspesifik. Mekanisme ini memiliki dua garis
pertahanan yaitu :
1. Garis pertahanan pertama oleh bagian eksternal (terluar) tubuh seperti
kulit, membran mukosa dan zat kimia antimikroba.

a. Kulit

Gambar : Permukaan kulit


Kulit ditutupi sel-sel epitel yang sangat rapat. Kulit yang normal tidak
dapat ditembus oleh bakteri dan virus. Mikroorganisme hanya dapat
masuk melalui kulit jika sudah terluka. Kulit memiliki kondisi sedikit asam
dengan pH 5 dan suhu kurang dari 37oC.Kondisi ini menyulitkan bakteri
dan virus untuk dapat tetap hidup di permukaan kulit. Selain itu, lapisan
sel-sel yang mati membuat permukaan kulit selalu berganti sehingga
bakteri yang berada di permukaan kulit tersebut juga selalu terbuang
dengan sel yang mati.
b. Membran Mukosa

Membran mukosa melapisi saluran pencernaan, saluran respirasi, saluran


kelamin dan saluran ekskresi. Sama seperti kulit, membran mukosa tidak
dapat ditembus oleh bakteri dan virus karena antara satu membran dan
membran lain sangat rapat.Selain itu, membran mukosa juga melawan
bakteri dengan pertahanan kimiawi. Membran mukosa menghasilkan
mukus / lendir yang merupakan cairan kental untuk mengikat dan
menggumpalkan bakteri atau benda asing yang masuk kedalam tubuh.
Gumpalan ini kemudian akan dibuang oleh tubuh dalam bentuk cairan
kental melalui mekanisme bersin atau batuk.

c. Zat Kimia Antimikroba

Gambar : Kulit berkeringat


Kulit mampu mensekresikan protein anti mikroba seperti lisozim yang
terkandung pada keringat, air ludah, air mata, dan air susu ibu (ASI). Zat
kimia tersebut dapat menghancurkan lapisan peptidoglikan dinding sel
bakteri. Interferon yang merupakan protein antivirus yang dapat
disintesis oleh sebagian besar sel tubuh sebagai respon terhadap
kehadiran virus. Interferon berfungsi untuk menghentikan reproduksi dari
virus.Selain interferon juga terdapat sistem komplemen yang tadinya
tidak aktif namun akan diaktifkan oleh kehadiran antigen tertentu dan
akan menghancurkan antigen tersebut.
2. Garis pertahanan kedua terjadi di bagian dalam tubuh berupa
fagositosis oleh sel fagosit, reaksi inflamasi dan interferon.
a. Fagositosis

Gambar : Sel makrofag


Sel-sel fagosistosis menelan dan mencerna (fagositosis) benda asing yang
masuk ke dalam tubuh. Fagositosis dilakukan oleh sel darah putih. Jenis-
jenis sel darah putih yang dapat melakukan fagositosis adalah neutrofil,
monosit, eosinofil, dan sel pembuluh alami. Jika sel telah dirusak oleh
antigen maka sel tersebut akan mengirimkan sinyal kimiawi yang menarik
sel fagosit untuk datang. Sel fagosit akan memasuki jaringan yang
terinfeksi lalu menelan dan mencerna semua mikroba yang ada.

b. Reaksi Inflamasi
Jika mikroba telah merusak jaringan, sel-sel jaringan yang telah rusak
tersebut kemudian akan mengirimkan sinyal. Sinyal pertama adalah
histamin yang mengakibatkan peradangan (pelebaran pembuluh darah),
sedangkan yang kedua adalah interferon yang akan menyiagakan sel-sel
lain.
1) Histamin
Sinyal yang diberikan oleh sel terinfeksi akan ditangkap oleh sel darah
putih jenis basofil yang kemudian akan melepaskan histamin ke jaringan.
Histamin menyebabkan pembuluh darah membesar dan meningkatkan
migrasi sel-sel fagosit ke jaringan. Sel-sel fagosit segera akan menelan
semua sel bakteri atau mikroba dan juga membersihkan jaringan tersebut
dari senyawa yang berbahaya.
Peradangan juga mengakibatkan demam karena sel-sel leukosit
melepaskan senyawa pirogen. Senyawa ini akan merangsang tubuh untuk
menaikkan suhu dengan demikian meningkatkan pertahanan tubuh,
menghambat pertumbuhan beberapa jenis mikroba, memudahkan
fagositosis, mempercepat reaksi tubuh, dan mempercepat perbaikan
jaringan.
2) Interferon
Interferon adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel yang terkena virus.
Interferon berfungsi menghalangi perbanyakan virus dan mengaktifkan
sel-sel yang dekat dengan sel yang telah terkena virus untuk bersiap
melawan virus. Dengan adanya sinyal interferon ini sel yang telah
dihubungi akan melawan semua serangan virus.

B. Pertahanan Tubuh Spesifik


Imunitas dihasilkan dari produksi antibodi spesifik yang dikhususkan
untuk antigen tertentu. Antigen singkatan dari antibodi-generators,
merupakan suatu molekul penanda yang terdapat pada permukaan sel
yang dapat merangsang produksi antibodi. Sedangkan antibodi adalah
protein plasma yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respon
terhadap keberadaan suatu antigen dan akan bereaksi dengan antigen
tersebut.Pertahanan spesifik dapat mengenal benda asing atau antigen
yang sama pada pertemuan berikutnya. Hal ini karena terdapat
kemampuan mengingat kembali antigen tertentu. Hal ini dapat
diaplikasikan pada konsep imunisasi. Imunisasi adalah pemberian
perlindungan pada tubuh dari serangan penyakit dengan memberikan
vaksin. Vaksin adalah suatu cairan yang berisi bakteri atau virus yang
telah dilemahkan atau dimatikan sehingga dapat menimbulkan kekebalan
(imunitas) oleh antibodi. Jika kekebalan muncul karena respon dari
adanya infeksi dan dapat sembuh, disebut kekebalan alamiah. Bila
kekebalan timbul karena dibuat, contohnya karena vaksin maka disebut
kekebalan buatan.Jenis kekebalan dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu:

1. Kekebalan aktif terjadi apabila tubuh berkontak langsung dengan


toksin atau patogen sehingga mampu antibodinya sendiri. Kekebalan aktif
didapat secara alami atau buatan.

Gambar : Suntik dan Faksin


•Kekebalan aktif alami diperoleh jika tubuh terpapar patogen sehingga
antibodi diproduksi. Kekebalan ini akan bertahan seumur hidup.
•Kekebalan aktif buatan diperoleh karena pemberian vaksin. Dengan
pemberian vaksin, memicu tumbuhnya sistem kekebalan tubuh terhadap
jenis antigen yang diberikan dalam vaksin.
2. Kekebalan pasif terjadi jika antibodi satu dipindahkan kepada antibodi
yang lain. Terdapat dua kekebalan pasif diantaranya :

Gambar : Suntik dan Faksin


•Kekebalan pasif alami diperoleh dari pemberian ASI Ibu kepada bayi
sehingga bayi memiliki sistem kekebalan sementara.
•Kekebalan pasif buatan diperoleh dari injeksi antibodi manusia atau
hewan lain yang tahan terhadap antigen tertentu. Contoh lainnya adalah
pada pemberian serum antibisa ular dan immunoglobulin lainnya dari
orang yang telah kebal. Hal ini hanya bertahan beberapa minggu.
Daftar Pustaka
Abin Syamsuddin Makmun, (1996), Psikologi Kependidikan, Bandung, Penerbit Rosda
Karya.
Bandura, A. 1969, Principles of Behavior Modification.
Havighurst, Robert J.(1960), Human Development and Education, New York,
Longmans Green and co.
Santrok, J.W. and Yussen, S,R. 1992 Wm, C Brown Pub. Dubuque. Sumadi
Suryabrata, (1988), Psikologi Kependidikan, Jakarta: CV Rajawali. Sudarwan danim,
Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2010)
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Cet 1, Jakarta: CV Misaka
Galiza, 2003)
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2008)
Wina Sanjaya, Perkembangan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:
KencanaPrenada Media Group, 2011)
George Boeree, Metode Pembelajaran dan Pengajaran, terjemah oleh Abdul Qadir
Shaleh, (Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2010)
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Kencana Prenada Media Group,
Jakarta, 2009)
Moh Zaen Fuadi, “Identifikasi Perilaku Dan Karakteristik Awal Siswa”, diakses dari
http://moh-zaen-fuadi.blogspot.com/2011/11/identifikasi-prilaku-dan-karakter-
awal.html, pada tanggal 4 Oktober 2013, pukul 19:30 WIB
Materi Fisika, “Kemampuan Awal Siswa”, diakses dari http://dasar-
teori.blogspot.com/2011/09/kemampuan-awal-siswa.html, pada tanggal 5 Oktober 2013
pukul 15:30
http://www.nordanglia.com/warsaw/images/doc_library/curriculum/overview/Jere
my_Ready_Set_Go_Final.pdf
Research Spotlight on Academic Ability grouping http://www.nea.org/tools/16899.htm

Karakteristik Peserta Didik


163

Anda mungkin juga menyukai