Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit dalam menjalankan pelayanan Kesehatan,tidak terlepas dari pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Kesehatan,teknologi dan sosial ekonomi. Agar
kualitas pelayanan atau mutu layanan rumah sakit tetap terjaga secara berkesinambungan,maka
pemerintah turut campur tangan dengan maksud untuk menjamin pasien mendapatkan pelayanan
Kesehatan yang bermutu aman
Salah satu cara pemerintah untuk menjamin dan meningkatkan mutu layanan Kesehatan dan
keselamatan pasien adalah mealui akreditasi rumah sakit yang dilakukan oleh Lembaga
independen. Dalam pelaksanaan akreditasi ditekankan ada unsur pembinaan dan penilaian.
Akreditasi menunjukkan komitmen nyata sebuah rumah sakit untuk meningkatkan mutu serta
keselamatan pasien, asuhan pasien yang baik,keamanan lingkungan rumah sakit, dan senantiasa
berupaya mengurangi risiko bagi para pasien dan staf rumah sakit. Dengan demikian maka
akreditasi rumah sakit dianggap merupakan cara efektif untuk mengevaluasi/menilai mutu
layanan rumah sakit.
Akreditasi internasional yaitu JCI (JointCommission International). JCI adalah suatu
organisasi yang independent, nonprofit, dan bukan lembaga pemerintahan yang berpusat di
Amerika Serikat dan merupakan divisi dari Joint Commission Resources (JCR) cabang dari The
Joint Commission. Fokusdari akreditasi JCI adalah keselamatan pasien (patient safety) yang
tertuang dalam standart 6 Sasaran Keselamatan Pasien. Standart tersebut dikembangkan untuk
mengidentifikasi masalah-masalah medik yang berpotensi menimbulkan outcome yang tidak
diharapkan. Berdasarkan JCI tahun 2001 penerapan keselamatan pasien mempunyai enam tujuan,
meliputi identifikasi pasien dengan benar, mencegah kesalahan obat, komunikasi
efektif,mencegah infeksi nosokomial, mencegah jatuh serta mencegah salah pasien, salah tempat
dan salah prosedur tindakan pembedahan (Kemenkes, 2011).
Ada pun tujuan akreditasi JCI adalah untuk menawarkan kepada masyarakat internasional
proses objektif untuk mengevaluasi organisasi pelayanan kesehatan yang berbasis standar (Frelita,
etal,2011).Tahun 2012, akreditasi rumah sakit mulai beralih dan berorientasi pada paradigma baru
dimana penilaian akreditasi didasarkan pada pelayanan berfokus pada pasien.Keselamatan pasien
menjadi indikator standar utama penilaian akreditasi baru yang dikenal dengan Akreditasi Rumah
Sakit versi 2012 ini. Sistem akreditasi ini mengacu pada JCI (Joint Commision International), hal
ini mencakup standar pelayanan berfokus pada pasien, standar manajemen rumah sakit, sasaran
keselamatan pasien di rumah sakit dan standar program MDGs. Tujuan dari JCI sendiri adalah
untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien tanpa meningkatkan biaya.
Perubahan standar yang berlaku perlu diikuti pula dengan perubahan pola pikir dan budaya di
rumah sakit dari yang berorientasi kepada provider menjadi berorientasi kepada pasien. Instrumen
penilaian Akreditasi Rumah Sakit menggunakan Versi Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
Dalam hal ini diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 428/MENKES/ SK/
XII/ 2012 tentang Penetapan Lembaga Independen Pelaksana Akreditasi Rumah Sakit di
Indonesia adalah berdasarkan Pasal 40 Ayat (3) Undang Undang Rumah Sakit dan mengingat
Permenkes Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana telah diubah
dalam Permenkes Nomor 34 tahun 2017. Dalam Surat Keputusan ini tersirat dua hal yaitu
menunjuk Lembaga Independen Pelaksana Akreditasi Rumah Sakit diIndonesia adalah KARS

1
yang berasal dari dalam negeri dan JCI (Joint Comission International) yang berasal dari luar
negeri
Dari kasus diatas akreditasi rumah sakit sangat berperan penting untuk meningkatkan
mutu serta keselamatan pasien, asuhan pasien yang baik,keamanan lingkungan rumah sakit, dan
senantiasa berupaya mengurangi risiko bagi para pasien dan staf rumah sakit
Dilihat dari temuan – temuan yang di tulis pada latar belakang diatas. Maka penulis
berkeinginan untuk mencari informasi tentang standar akreditasi yang ada di lingkungan
rumah sakit, sehingga meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

1.2 Rumusan Masalah?


1. Apa pengertian dari JCI?
2. Apa tujuan dari JCI?
3. Apa pengertian keselamatan pasien?
4. Apa tujuan dari keselamatan pasien?
5. Bagaimana standar sasaran keselamatan pasien?
6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi sasaran keselamatan pasien?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukannya literatur review ini diharapkan mahasiswa mampu
memahami bagaimana standar akreditasi rumah sakit baik nasional maupun
internasional.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui definisi mengenai JCI.
2. Mengetahui tujuan dari JCI.
3. Mengetahui definisi keselamatan pasien.
4. Mengetahui tujuan dari keselamatan pasien
5. Mengetahui standar sasaran keselamatan pasien
6. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sasaran keselamatan pasien

Anda mungkin juga menyukai