Anda di halaman 1dari 11

JURNAL INOVASI PENDIDIKAN

Nomor 1, Volume 1, Maret 2017, Halaman 75 - 85

KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF


DALAM SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Dewi Pusposari
Penulis adalah Mahasiswa S3
Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Malang
dewi.pusposari.fs@um.ac.id

Abstract: Comparative historical studies can be used to trace the history of


the beginning of the Indonesian language development. Indonesian
language development that originated from the Malay language experience
the process of a very long term. Comparative historical study of an
appropriate analytical tools used to map the development and distribution
of Indonesian language. With such studies can be understood why the
Malay language affects many languages in the archipelago so that the sound
becomes similar across languages.

Key words: study, historical, comparative, development, Indonesian


language.

Abstrak: Studi historis komparatif dapat digunakan untuk menelusuri jejak


sejarah awal perjalanan bahasa Indonesia dan perkembangannya.
Perkembangan bahasa Indonesia yang bermula dari bahasa Melayu
mengalami proses perjalanan yang sangat panjang. Kajian historis
komparatif merupakan alat analisis yang tepat dipergunakan untuk
memetakan perkembangan dan persebaran bahasa Indonesia. Dengan kajian
tersebut dapat dipahami mengapa bahasa Melayu banyak mempengaruhi
bahasa-bahasa di Nusantara sehingga bunyi antarbahasa tersebut menjadi
mirip.

Kata Kunci: studi, historis, komparatif, perkembangan, bahasa Indonesia.

PENDAHULUAN Tenggara pada zaman batu (2500 SM).


Tulisan ini menyajikan asal-usul Penyebaran orang asli di Semenanjung
dan persebaran bahasa Indonesia dalam Malaysia, Dayak di Sarawak dan Batak di
kajian linguistik historis komparatif dalam Sumatera. Pada masa-masa ini dikenal
situasi linguistik abad XIX. Bahasa Indo- sebagai kumpulan pertama dengan nama
nesia diyakini berasal dari bahasa Melayu Melayu Porto. Berikutnya kumpulan kedua
karena secara geografis penutur bahasa yang dikenal dengan nama Melayu Deutru
Indonesia termasuk dalam golongan bang- diawali dengan kepindahan mereka ke Asia
sa Melayu yang dipercaya berasal dari Tenggara pada zaman logam kira-kira
golongan Austronesia yang berada di tahun 1500 SM. Keturunan Melayu Deutro
Yunan yang kemudian berpindah ke Asia diyakini lebih bijak dan mahir bila
Dewi Pusposari - Kajian Linguistik Historis Komparatif dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

dibandingkan dengan Melayu Porto. Bijak dibutuhkan agar memahami situasi studi
dalam hal astronomi, pelayaran, dan linguistik abad XIX secara bertahap sampai
bercocok tanam. pada keadaan akhirnya.
Pada masa itu termasuk dalam
kajian atau situasi pengkajian bahasa Abad Sebelum Abad XIX
XIX. Satu era ketika ilmu pengetahuan Menurut Robins, walaupun abad
secara umum didominasi paradigma ilmu XIX disebut era linguistik historis dan
alam yang berpengaruh terhadap studi komparatif, tetapi penyebutan tidak berarti
sejarah, hubungan, dan perbandingan antara bahwa studi-studi semacam hanya terjadi
bahasa-bahasa. Pada satu abad ketika kajian pada era tersebut. Robins mengakui bahwa
historis dan komparatif terhadap dan antara studi-studi semacam itu sudah berlangsung
bahasa-bahasa bertum-buh dinamis. Oleh jauh sebelum abad XIX tetapi bersifat
karena dinamis dan dominannya studi sporadis dan belum disertai teori serta
historis komparatif terhadap dan antara metode yang tegas. Dengan demikian
bahasa-bahasa maka abad XIX disebut era Robins hendak mengemukakan argumen
linguistik historis komparatif atau filologi bahwa dasar penamaan abad XIX sebagai
atau linguistik diakronik (Sampson, era linguistik historis dan komparatif
1990:13 dan Robins, 1990:180). Persebaran adalah studi historis dan komparatif yang
bahasa pada abad tersebut didasarkan pada didasari pendekatan, teori, dan prosedur
kajian linguistik historis komparatif hingga metodologis yang jelas (Robins, 1990:180).
pertumbuhan dan perkembangannya Robins menyebutkan bahwa Dante
menjelang dan sepanjang Abad XIX serta (12665-1321) sebagai perintis kajian
krisis pada akhir abad tersebut. silsilah, hubungan dan perbandingan antara
bahasa-bahasa Indo-Eropa. Dia memulai
PEMBAHASAN menggolongkan bahasa-bahasa Indo-Eropa
Linguistik Historis Komparatif atas 3 keluarga bahasa Germanik di
Kajian atas perkembangan dan wilayah utara, keluarga bahasa Latin di
perbandingan antara bahasa-bahasa adalah bagian selatan, dan keluarga bahasa Yunani
salah satu kajian linguistik. Dalam studi di sebagian lain Eropa dan wilayah Asia
bahasa sekarang, bidang kajian ini disebut sekitar Eropa (Robins, 1990:181).
linguistik historis komparatif (Suparno, Klasifikasi yang dibuat jauh sebelum
2013:28). Dari labelnya tampak bidang ini Schleiger mengemu-kakan teori pohon
berhubungan dengan sejarah, perkembang- keluarga dalam meme-takan bahasa-bahasa.
an, dan perbandingan antara bahasa-bahasa. Dante menggolong-kan bahasa-bahasa
Dalam pertumbuhannya, linguistik tersebut dengan dasar sederhana, yaitu
historis komparatif bukanlah hasil dari bertolak dari satu kata dengan satu makna
sekelompok sarjana yang terkoordionasi dan bagaimana makna kata tersebut
secara institusional melainkan hasil temu- diungkapkan secara berbeda dalam bahasa-
an aneka sarjana dengan titik tolak dan bahasa sekitarnya. Dante menyebutnya
orientasi studi yang tidak selalu sejalan dan sentum dan satem. Divisi ini dalam sejarah
bahkan saling bertentangan. Satu-satunya linguistik diasosiasikan dengan divisi
penyatu mereka adalah gairah/jiwa bahasa binerlangue dan parole. Dante lakukan jauh
(meminjam kata-kataHumbolt dan sebelum de Sassure. Dante menyusun
Grimm,Sprachgeist/Spiritlanguage [jiwa perumpunan bahasa-bahasa Indo-Eropa
bahasa]) yang sama untuk menggali silsilah berdasar asusmi yang orientalis, sebab,
bahasa dan mengkomparasikan bahasa- Dante memandang semua bahasa berasal
bahasa demi semakin memahami peta dari satu bahasa (monogenesisme).
bahasa-bahasa dan upaya memahami satu Pandangan ini bersifat eropasentris.
bahasa untuk kebutuhan real. Semen-tara Abad berikutnya muncullah
dari sisi lain, pemahaman historis klasifikasi J.J.Scaliger (1540-1609) yang

76
Jurnal Inovasi Pendidikan Volume 1 Nomor 1, Maret 2017

memperluas klasifikasi Dante. Scaliger


mengemukakan 11 keluarga (eleven Abad XIX
families) bahasa, 4 keluarga utama dan 4 Secara umum dikatakan bahwa pada
keluarga kecil. Penggolongan yang mirip era ini pendekatan studi pengetahuan
dengan pengelompokan bahasa-bahasa di dikuasai paradigma ilmu alam. Laeyan-
Eropa modern. Kontribusi lain adalah daker secara tegas menyebutkan bahwa era
pembagian Scaliger bahasa-bahasa atas ini dikuasai empirisme dan positivisme
subrumpun Indo-Eropa dan Finno-Ugrian (1983:193). Paham-paham yang mengukur
danMuttersprachen/motherlanguage/bahas validitas keilmuan berdasarkan data yang
a ibu mulai digunakan dalam literatur. observable dan quantifiable, teramati dan
Seabad kemudian, Leibniz dengan terukur. Pengetahuan atau temuan dikata-
teori monadenya mengembangkan intuisi kan valid jika dapat dibuktikan dengan
pembagian bahasa-bahasa. Menurut hasil pengamatan dan pengukuran. Robins
Leibniz segala sesuatu adalah monade- dan Sampson menyebut beberapa penga-
monade (dengan m kecil) berasal dan ruh langsung dominasi ilmu alam ini.
berorientasi pada Monade tunggal (dengan Robins menyebut klasifikasi linaean yang
M kapital). Secara asosiatif Leibniz me- dicetuskan Carolus Linaes sebagai salah
mandang bahasa-bahasa adalah monade- satu bukti pengaruh penggolongan flora
monade dari satu Bahasa (Monade utama). dan fauna dalam biologi (1990:193).
Mengembangkan klasifikasi Scaliger, Sampson menambah fisika mekanistik,
Leibniz menggolongkan bahasa-bahasa historisme linear, dan evolusi darwinian
Indo-Eropa dan menunjukkan dasar pemba- (berdasarkan teori Asal-Usul Spesies/The
gian atas Japhetik atau Kelto-Skithian dan Origin of Specieses Charles Darwin).
Aramaik. Selain itu dia menambah subrum- Bidang-bidang ini memengaruhi cara
pun Finish dan Hungaria. klasifikasi bahasa berdasarkan rumpun,
Menjelang Abad XIX, Sir William suprumpun, dan dialek sebagaimana
Jones berjasa membalikkan cara pandang Linaeus membagi flora dan fauna berda-
yang monogenetis kepada keragaman dasar sarkan ordo, kelas, subkelas, dan anggota.
pencarian silsilah bahasa-bahasa. Tendensi Demikian juga bahasa-bahasa mempunyai
eropasentris bergeser kepada sumber- silsilah, asal-usul, dan tersebar laksana
sumber lain di luar Eropa ketika Jones organisme. Laksana organisme, bahasa-
meneliti bahasa Sanskerta dan tata bahasa bahasa bertumbuh secara evolusioner dan
warisan Panini. melewati seleksi alam. Daya hidup dan
Temuan spektakuler Jones adalah daya tahan hidup menentukan ketahanan
pemakluman kemiripan bahasa Sanskerta satu bahasa (survival of the fittest). Hal ini
dengan bahasa-bahasa Indo-Eropa. berlaku juga pada bahasa Indonesia yang
Pemakluman yang memicu studi historis juga memiliki klasifikasi bahasa dan yang
dan komparatif. Jones memaklumkan itu berguguran akibat seleksi alam.
sebelum abad VIII berakhir. Picuannya Dapat pula ditambahkan bahwa
memarakkan studi-studi sejarah dan salah satu bukti dominasi ilmu alam pada
perbandingan antara bahasa-bahasa era ini adalah munculnya aksioma, dalil,
khususnya di Jerman. Sejak picuan Jones formula, dan hukum sebagai regula demi
bertumbuh studi genetis (asal-usul/silsilah) tetap terjaga citra ilmu yang terukur dan
dan kajian tipologis berdasarkan data teramati. Dalam konteks inilah para sarjana
leksikal dan morfologis bahasa-bahasa, bahasa merumuskan kaidah, aturan (order)
serta sebaran bahasa-bahasa yang berde- dan urutan serta hukum yang me-nata
katan secara rumpun. Pilahan yang menen- bahasa, seperti hukum Grimm, hukum
tukan klasifikasi bahasa-bahasa secara Verner, dan lain-lain.
genetis, tipologis, dan areal/sosiolinguis-
tik. Kajian linguistik abad XIX Periode Awal

77
Dewi Pusposari - Kajian Linguistik Historis Komparatif dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Empat sarjana pada awal abad XIX memunyai dua hal utama, yaitu energeia,
adalah Rasmus Rask (1787-18320 dari energi/kapasitas untuk berbicara dan
Denmark dan Jacob Grimm (1785-1863), mendengar, dan ergon, hasil/produk
Franz Bopp (1791-1867), dan William von berbicara dan mendengar. Dua hal yang
Humbolt (1767-1835) dari Jerman. Rask diasosiasikan dengan pasangan langue-
dan Grimm mulai memperkenalkan rum- parole-nya de Saussure dan competence-
pun Indo-Eropa untuk menyebut keluarga performance-nya Chomsky.
bahasa-bahasa di Eropa. Robins menyebut Bagi Humbolt, energei menjadi
Rask, Grimm, dan Bopp sebagai tiga semacam innere Sprachform (inner
serangkai peletak dasar studi historis dan languageform/bentuk bahasa bathin) yang
komparatif bahasa (Robins, 1990:188). menentukan bentuk lahir, ergon, seperti
Rasmus Rask mendasarkan teorinya dengan fonetik, morfologi, dan unit-unit sistem
perbandingan etimologis kata-kata antara bahasa lainnya. Berkenaan dengan silsilah
bahasa yang berkerabat. bahasa-bahasa, bahasa-bahasa yang dijum-
Nama Grimm menjadi tercatat pai kini (ergon) adalah hasil proses kogni-
dalam sejarah linguistik oleh hukum tif dan historis melalui mana sistem bahasa
Grimm yang dirumuskannya. Walaupun dibentuk energeia. Dengan rumus-an lain,
studinya terhadap bahasa Jerman tetapi bahasa-bahasa yang berkerabat dapat dike-
temuannya berpengaruh dalam perban- tahui hubungan kekerabatannya berdasar-
dingan bahasa-bahasa. Pembedaan atas kan bentuk dalam sistem dasarnya.
bunyi ablaut dan umlaut dalam fonologi Berkenaan dengan studi ini,
bahasa Jerman adalah salah satu hasil Humbolt menjadi populer karena teori
kajian Grimms. tipologi bahasa tripartitnya, yaitu isolatif,
Bopp menggunakan perspektif aglutinatif, dan flektif berdasarkan struktur
etimologi konyugatif sebagai bahasa Latin kata yang lebih dominan sebagai unit
untuk melihat perbandingan antara bahasa- gramatis (Robins, 1990:195).
bahasa. Menurut Bopp, sama seperti orga- Sarjana lain yang lebih berpengaruh
nisme, bahasa memunyai periode pertum- pada periode ini adalah August Schleicher
buhan dan pematangan, saat bertumbuh (1821-1868). Schleicher terkenal karena
cepat dan saat berkembang melambat. teori evolusi linguistiknya, yaitu teori
Pandangan historisnya tentang bahasa pohon keluarga (Stammbaum/ family tree).
menunjukkan pengaruh biologi dan fisika Laksana pohon, bahasa-bahasa memunyai
mekanik. akar, batang, cabang, dahan, ranting, dan
Nama lain yang mulai berpengaruh daunnya. Konsekuensi-nya, satu bahasa
pada periode ini adalah William von (daun) dapat dibedakan dari bahasa yang
Humbolt. Humbolt menekankan potensi lain (daun lain) berdasar-kan hubungannya
kreatif bahasa. Pengaruhnya semakin dengan ranting, dahan, cabang, batang, dan
meluas selama periode tengah abad XIX akar darimana bahasa tersebut diturunkan
dan bahkan sampai generasi Chomsky. (Sampson, 1990:18).
Dalam teori Humbolt ditemukan embrio John Schmidt mengeritik dan
teori generatif chomskyan. Pikiran ini mengoreksi pendapat Schleicher. Bagi
mempengaruhi Noam Chomsky (Sampson, Schmidt, teori pohon keluarga terlalu
1990:13). matematis menghitung pertumbuhan dan
perkembangan bahasa. Menurutnya dalam
Kajian linguistik abad XIX Periode evolusi bahasa berkemungkinan terjadi
Tengah inovasi secara geografis yang tidak secara
Robins juga mencatat bahwa pasti dampaknya mengenai bahasa yang
Humbolt berpengaruh besar pada periode sekeluarga di wilayah lain. Dapat terjadi
tengah abad XIX (Robins, 1990:191). tumpang tindih pengaruh antara yang
Humbolt menyatakan bahwa bahasa bawahan dengan yang utama dan bahasa

78
Jurnal Inovasi Pendidikan Volume 1 Nomor 1, Maret 2017

yang kemudian dapat menggencet penga- Sama seperti dikatakan teori


ruh bahasa terdahulu (Sampson, 1990:19). substratum: ketika sekelompok orang
Kritik dan koreksi Schmidt menunjukkan mengadopsi satu bahasa baru, mereka
krisis studi historis, khususnya pada membawa kebiasaan pengucapan bahasa
pendekatan, teori, dan metode yang lama ke dalam bahasa baru. Satu
digunakan. kemungkinan lain yang dapat mengubah
bahasa (language change).
Kajian linguistik abad XIXPeriode
Akhir: Krisis Peta Rumpun Bahasa-bahasa
Pada bagian akhir abad XIX terjadi Metode yang digunakan dalam
krisis karena kritik terhadap teori-teori memetakan rumpun-rumpun bahasa adalah
yang digunakan untuk mengkaji sejarah metode komparatif. Mengikuti rintisan
dan perbandingan antara bahasa-bahasa. Jones, pemantapan Grimm, Bopp, dan
Salah satu penyebabnya adalah krisis Neogramarian bahasa-bahasa di dunia
umum dalam paradigma ilmu pengetahuan. digolongkan berdasarkan kemiripan dan
Paradigma ilmu alam sudah mulai goyah perbedaan. Titik tolak komparasinya adalah
dan ilmu sosial sudah mengambil peran. bentuk dan struktur internal kata
Jan Baudouin de Courtenay, (morfologi) dan pergeseran, perubahannya
misalnya, lebih melihat pertumbuhan dan dalam bahasa-bahasa lain yang berkerabat.
perubahan bahasa oleh faktor manusia Parera memaparkan salah satu model
seperti bunyi dibentuk dan dilafalkan perumpunan bahasa-bahasa dengan
karena pelibatan sarana fonetis, bukan kerangka, yaitu rumpun besar (utama),
semata-mata fenomena fisik dan biologis rumpun utama dibagi ke dalam rumpun,
Baudouin mewakili kecenderungan rumpun ke sub rumpun, sub rumpun ke
pandangan humanisasi (humanizing kelas, kelas ke sub kelas, dan bahasa
tendency) dalam perubahan bahasa tertentu (Parera, 1991: 116).
Hermann Paul mempersoalkan Menurut Otto Jespersen, klasifikasi
status keilmuan linguistik sendiri. Bagi ini disusun Schlegel bersaudara, Friederich
Paul, “linguistik adalah disiplin sejarah, von Schlegel dan August Schlegel. August
bukan ilmu alam (dalam Sampson, Schlegel menempatkan bahasa-bahasa
1990:28). Atas dasar itu pengkajian bahasa inflektif pada posisi paling tinggi dan
dengan cara-cara ilmu alam melawan membaginya menjadi subkelas sintetis dan
parsimoni karena penggunaan metodenya analitis. Subkelas sintetis adalah bahasa-
salah ranah dan salah sasaran. Dengan bahasa inflektif dalam arti paling penuh,
begitu, Paul hendak meluruskan kebenaran sedangkan subkelas analitis meliputi
prosedur keilmuan studi linguistik. bahasa-bahasa yang bersifat isolatif.
Krisis lain adalah serangan terha- Analog dengan klasifikasi dalam
dap pandangan evolusioner darwinistik. biologi, para sarjana bahasa-bahasa
Sebetulnya sejak Schmidt terjadi kritik merumuskan teori pengelompokan bahasa
terhadap linearitas evolusi bahasa-bahasa berdasarkan tipe, seperti bahasa-bahasa
(Samsuri, 1988:9). Schleicher yang begitu isolatif (isolating languages) dengan ciri
kuat dipengaruhi teori Darwinis meman- setiap kata memunyai akar tunggal yang
dang bahasa-bahasa bertumbuh dan takberubah, seperti bahasa Tiongkok dan
berkembang secara fisis (pohon), biologis Vietnam; bahasa-bahasa aglutinatif
(keluarga), dan menyebar secara pasti. (agglutinating languages) dengan ciri kata-
Sementara fakta lain menunjukkan bahwa kata bahasa tersebut memunyai akar dan
bahasa, sebagaimana menurut Humbolt, afiks, seperti bahasa Turki; dan bahasa-
mempunyai energi kreatif untuk bahasa inflektif (inflecting languages) yang
berkembang dan mengembangkan diri dicirikan kata-kata ditambahi unsur-unsur
(inovasi).

79
Dewi Pusposari - Kajian Linguistik Historis Komparatif dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

lain sebagai penanda gramatikal, seperti Terbanyak yaitu kira-kira 200-300 bahasa.
bahasa Sanskrit, Latin, Yunani. Bahasa Melayu terbagi lagi dalam 16
Hal tersebut berlaku juga pada golongan besar, di antaranya (1) golongan
bahasa Melayu sebagai cikal bakal bahasa Filipina, misalnya bahasa-bahasa Tagalog,
Indonesia. Istilah Melayu diketahui Iloko, Bikol, dan Sulu, (2) golongan
pertama kali dari tulisan Cina antara tahun Sumatera, misalnya bahasa-bahasa Aceh,
644-645 masehi. Pada tulisan itu tertera Batak, Minangkabau, Melayu, Nias, dan
Mo-lo-yeu, tetapi tepatnya letak kerajaan Lampung, (3) golongan Jawa, misalnya
Mo-lo-yeu ini tidak dapat dipastikan; ada bahasa-bahasa Sunda, Jawa, dan Madura,
yang mengatakan di Semenanjung Tanah (4) golongan Kalimantan, misalnya bahasa-
Melayu dan ada juga yang mengatakan di bahasa Iban, Kenya, Kayan, dan Melanau,
Jambi, Sumatera. Menurut catatan kerajaan (5) golongan Bali-Sasak, misalnya bahasa-
Mo-lo-yeu, Mo-lo-yeu mempersembahkan bahasa Bali, Sasak, dan Sumbawa, (6)
hasil bumi pada raja Cina. Bukti nyata golongan Sulawesi Selatan, misalnya
tentang bentuk dan sifat bahasa Melayu bahasa-bahasa Makasar, Bugis, dan Seko,
ditemukan pada tahun 683 adalah empat dan (7) golongan Halmahera Selatan-Irian
buah prasasti yaitu: (1) di Kedukan Bukit, Jaya, misalnya bahasa-bahasa Halmahera
Palembang, tahun 683 Masehi, (2) di Selatan, Nufur, dan Kowiai. Menurut ahli-
Talang Tuwo, Palembang tahun 684 ahli bahasa dan sejarah, Melayu Modern
Masehi, (3) di Kota Kapur, Pulau Bangka berasal dari bahasa Melayu
tahun 686 Masehi, dan (4) di Karang Brahi, Klasik dan bahasa Melayu Klasik berasal
Meringin, daerah hulu Jambi tahun 686 dari bahasa Melayu Induk. Bahasa Melayu
Masehi. Ada pendapat yang mengatakan induk berasal dari bahasa Melayu Purba
bahwa bahasa Melayu berasal dari Asia yang juga merupakan asal Bahasa Melayu
Tengah, namun ada juga yang berpendapat Kuno.
bahasa Melayu telah lama ada di Perkembangan Bahasa Melayu
Kepulauan Melayu. Datangnya agama Hindu, Islam dan
penjajah Eropa ke Asia Tenggara telah
Bahasa Melayu berasal dari Asia Tengah menyebabkan perbedaan antara bahasa
Menurut beberapa teori penutur Melayu Kuno, bahasa Melayu Klasik, dan
bahasa Melayu berasal dari golongan bahasa Melayu Modern. Penutur bahasa
Astronesia yang datang tahun 2500 SM dari Melayu Modern kurang memahami bahasa
daerah Yunnan dalam beberapa bentuk Melayu dari zaman-zaman sebelumnya.
gelombang pergerakan manusia dan men- Para ahli bahasa membagi perkembangan
duduki wilayah Asia Tenggara. Menurut bahasa Melayu menjadi tiga tahap yakni
Pater Wilhelm Schmidt (dalam Anwar: bahasa Melayu Kuno yang mendapat
2004) Bahasa Austronesia tergolong dalam pengaruh Sansekerta dan Hindu yang kuat,
keluarga bahasa Austris yang terbagi atas bahasa Melayu Klasik yang mendapat
(1) bahasa-bahasa di kepulauan Melayu pengaruh bahasa Arab dan Islam, serta
(Nusantara), (2) bahasa-bahasa Polinesia, bahasa Melayu modern yang lebih banyak
misalnya bahasa-bahasa Hawaii, Tonga, dipengaruhi penjajah barat terutama
dan Maori, (3) bahasa-bahasa Melanesia, Inggris.
misalnya bahasa-bahasa di Kepulauan Fiki, Penulisan bahasa Melayu pun
New Caledonia, dan Irian, dan (4) bahasa- mengalami beberapa perubahan dan
bahasa Mikronesia, misalnya bahasa- menggunakan beberapa jenis huruf yang
bahasa di Kepulauan Marianna, Marshall, saling berganti. Pada awalnya tulisan yang
Carolina, dan Gilbert. digunakan adalah tulisan Pallawa dari
Bahasa Melayu tergolong dalam India. Tulisa Palawa ini kemudian
cabang bahasa Nusantara yang mempunyai mengalami perubahan dan muncul tulisan-
bahasa

80
Jurnal Inovasi Pendidikan Volume 1 Nomor 1, Maret 2017

tulisan seperti tulisan Rencong, tulisan melayu modern hilang, contoh semua –
Kawi, Tulisan Jawi, dan tulisan Rumi. samuha, saya – sahaya.

Bahasa Melayu Kuno Peralihan Bahasa Melayu Kuno ke


Bahasa Melayu Kuno termasuk Bahasa Melayu Klasik
keluarga bahasa Nusantara. Puncak Peralihan Bahasa Melayu Kuno ke
kejayaan bahasa Melayu Kuno adalah abad Bahasa Melayu Klasik bermula pada
ke-7 hingga abad ke-13. Bahasa Melayu pengaruh Islam yang semakin kuat di Asia
Kuno pada zaman kerajaan Sriwijaya Tenggara pada abad ke-13. Beberapa
berkembang sebagai lingua franca karena contoh kata Arab yang dipinjam adalah
(1) sederhana dan bersifat terbuka dan sebagai berikut.
mudah menerima pengaruh dari luar, (2) Bahasa Arab Bahasa Melayu
tidak terikat pada perbedaan lapisan Abun Abah
masyarakat, dan (3) mempunyai sistem Kursiyyun Kerusi
yang lebih mudah daripada bahasa Jawa. Shukran Syukur
Bukti bahasa Melayu Kuno yang lain Jadwal Jadual
tampak pada prasasti di Gandasuli Jawa Bahasa Melayu mengalami banyak
Tengah 632 M yang ditulis dalam huruf perubahan dari segi kosa kata, bunyi, dan
Nagiri. tulisan. Pada masa ini ditemukan tiga batu
Bahasa Melayu Kuno banyak prasasti penting, yaitu: (1) prasasti yang
dipengaruhi oleh bahasa Sansekerta. Pada ditemukan di Pagar Ruyung, Minangkabau
masa itu bahasa Sansekerta dianggap (1356) dengan ciri-ciri:(a) ditulis dalam
sebagai ‘bahasa tinggi’ oleh sebab itu huruf India, (b) mengandung prosa Melayu
dengan banyak menyerap bahasa Kuno dan beberapa sajak dalam bahasa
Sansekerta maka dianggap bahasa Melayu Sansekerta, dan (c) bahasa sedikit berbeda
menjadi lebih bergengsi dan memperoleh dengan bahasa batu prasasti abad ke-7; (2)
‘kemegahan’. Dalam bahasa Melayu prasasti yang ditemukan di Minye Tujuh,
terdapat 677 kosa kata yang berasal dari Aceh (1380) dengan ciri-ciri: (a) masih
bahasa Sansekerta. Berikut beberapa menggunakan huruf India, (b) untuk
contohnya. pertama kalinya terdapat penggunaan kata-
kata Arab seperti Nabi, Allah, dan rahmat;
Bahasa Sansekerta Bahasa Malayu (3) prasasti yang ditemukan di Kuala
Dosa Dosa Berang, Terengganu (1303-1387) dengan
Dukkha Duka ciri-ciri:(a) ditulis dalam huruf Jawi, dan
Deva Dewa (b) membuktikan bahwa tulisan Arab telah
Rupa Rupa digunakan dalam bahasa Melayu pada abad
Samsara Sengsara itu.Ketiga prasasti tersebut merupakan
bukti tertulis perkembangan bahasa Melayu
Ciri-ciri bahasa Melayu Kuno dapat bahwa selepas abad ke-14 muncul
dirumuskan sebagai berikut (1) terdapat kesusastraan Melayu dalam bentuk tulis.
kata-kata pinjaman dari bahasa Sansekerta,
(2) bunyi b berubah menjadi w contoh Bahasa Melayu Klasik
bulan – wulan, (3) tidak ada bunyi e pepet Kejayaan zaman bahasa Melayu
contoh dengan – dingan atau dangan, (4) Klasik ini dapat digolongkan menjadi tiga
awalan mar menggantikan awalan ber, yaitu (1) zaman kerajaan Malaka, (2)
contoh berlepas – marlapas, (5) awalan ni zaman kerajaan Aceh, dan (3) zaman
menggantikan awalan di, contoh diperbuat kerajaan Johor-Riau. Pada masa ini terdapat
– niparwuat, (6) ada beberapa konsonan penulis-penulis penting, diantaranya
yang diaspirasikan seperti bh, th, ph, dh, kh, Hamzah Fansuri, Syamsuddin al-
h contoh sukhatshitta, dan (7) huruf h pada Sumaterani, Syeikh Nuruddin al-Raniri,

81
Dewi Pusposari - Kajian Linguistik Historis Komparatif dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

dan Abdul Rauf al-Singkel. Adapun ciri- menghubungkan antara Asia Tenggara,
ciri bahasa Melayu Klasik adalah (1) Asia Timur, Asia Selatan, Asia Barat Daya,
panjang, berulang-ulang dan berbelit-belit, Afrika dan Eropa (Moehadi, 1986:195).
(2) istanasentris, (3) terdapat kosa kata Perkembangan bahasa Indone-sia diawali
klasik, misalnya ratna mutu manikam, edan dari perdagangan melalui laut oleh
kesmaran (mabuk asmara), sahaya, pedagang-pedagang Nusantara sejak abad
masygul (bersedih). VII M yang ditandai tumbuhnya kerajaan-
kerajaan Hindu-Budha hingga berkembang
Bahasa Melayu Modern sampai abad XVII saat periode perkem-
Tulisan Munsyi Abdullah pada abad bangan agama dan kerajaan Islam hingga
ke-19 dianggap sebagai permulaan zaman menjelang datangnya bangsa-bangsa
bahasa Melayu Modern. Sebelum zaman Imperalis Eropa di Nusantara. Pada periode
penjajahan negara-negara Eropa bahasa itu bahasa Melayu digunakan sebagai
Melayu mencapai puncak kejayaan. Pada bahasa pengantar dalam perdagangan,
masa ini terdapat banyak pengaruh bahasa politik, dan budaya.
Jawa. Bahasa Jawa dan bahasa Melayu Aktivitas perdagangan yang
merupakan bahasa serumpun. Penyebaran semakin berkembang menguntungkan
pengaruh bahasa Jawa dalam bahasa perkembangan bahasa Indonesia yang
Melayu melalui penyebaran cerita panji dan mengakar pada bahasa Melayu. Para
melalui interaksi sosial. Migrasi orang Jawa pelayar niaga yang melakukan perdagangan
ke tanah Melayu telah ada sejak zaman di daerah tersebut dituntut untuk
kesultanan Melayu Malaka. Orang Jawa memahami bahasa Melayu sebagai
menempati area secara berkelompok yang pengantar dalam transaksi dagang, maka
kemudian dikenal dengan sebutan tumbuh dan berkembanglah bahasa Melayu
Kampung Jawa dan Parit Jawa. Berikut sebagai bahasa bisnis. Selanjutnya para
beberapa contoh serapan bahasa Jawa. pedagang tersebut dalam perjalanan dan
Kosa kata Arti transaksi di daerah lain Nusantara termasuk
Andong Kereta kuda daerah-daerah pesisir Jawa, Kalimantan,
Batok Tempurung Sulawesi, dan pulau-pulau di kawasan
Berangasan Mudah naik darah Timur Nusantara sampai di Philipina
Wedana Ketua daerah Selatan tetap menggunakan bahasa
Adipati Raja Indonesia. Selain itu ekspansi kerajaan-
kerajaan besar seperti Sriwijaya yang
Bahasa Melayu Hingga Bahasa menguasai sebagian besar wilayah
Indonesia Nusantara bagian barat dan Semenanjung
Perkembangan bahasa Melayu Melayu secara tidak langsung juga
menjadi bahasa Indonesia diawali dengan menyebarkan pemakaian bahasa Indonesia
bahasa perdagangan di daerah-daerah di wilayah-wilayah taklukannya.
pelabuhan Nusantara yang juga digunakan Pada masa pergerakan nasional
sebagai penyebaran agama Islam organisasi-organisasi pergerakan seperti
(Anwar:2007). Peran pelayar niaga antar Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische
pulau tersebut mulai tumbuh di Asia Partij dalam kongres dan publikasinya
Tenggara sejak abad pertama Masehi. Pada menggunakan bahasa Melayu, Jawa, dan
abad itu telah dikenal dua jalur Belanda. Pada awal pendudukan Jepang
perdagangan, yaitu (1) jalur sutera atau dalam usahanya mempercepat penguasaan
jalur darat yang sudah ada sejak abad V Asia Timur Raya mereka membawa bahasa
SM, yang menghubungkan Asia Timur, Indonesia sampai ke desa-desa (Alisjah-
Asia Barat Daya, Asia Selatan dan Eropa, bana, 1988:206) melakukan perubahan
(2) jalur rempah-rempah atau jalur laut istilah dari bahasa Belanda ke bahasa
yang mulai berkembang sejak abad I M,

82
Jurnal Inovasi Pendidikan Volume 1 Nomor 1, Maret 2017

Indonesia. Kondisi tersebut menguntung- diatur penulisannya agar sama atau


kan perkembangan bahasa Indonesia. seragam. Sistem pengaturan tersebut
meliputi ketentuan atau kaidah yang
Perkembangan Bahasa Indonesia mengatur penulisan huruf menjadi satuan-
Dalam perjalanannya bahasa Indo- satuan kata, kelompok kata, atau kalimat,
nesia mengalami banyak perubahan dan beserta penggunaan tanda baca.
perkembangan. Di antaranya berkembang- Ejaan yang pernah berlaku di
nya sebagai Bahasa Nasional yang juga Indonesia adalah (1) Ejaan Van Ophuysen
berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan (1901), (2) Ejaan Republik atau Ejaan
nasional, (2) lambang jati diri atau identitas Soewandi (1947), *(3) Ejaan Pembaharuan
bangsa, dan (3) sebagai alat pemersatu (1957), *(4) Ejaan Melaju Indonesia /
bangsa, serta sebagai Bahasa Negara yang Melindo (1959), *(5) Ejaan Lembaga
berfungsi sebagai (1) bahasa resmi dalam Bahasa Kesusasteraan/LBK (1966), 6)
penyelenggaraan negara/ pemerintahan, (2) Ejaan Yang Disempurnakan/EYD (1972).
bahasa resmi dalam penyelenggaraan (* = ejaan yang tidak sempat disahkan oleh
pendidikan, (3) bahasa resmi dalam admi- Pemerintah Indonesia).
nistrasi pembangunan dan bisnis, dan (4) 1. Ejaan Van Ophuysen (1901)
bahasa resmi dalam pengembangan Ejaan ini mulai berlaku pada tahun
kebudayaan dan ipteks. 1901 dan dapat dibaca dalam kitab Logat
Berdasarkan fungsi bahasa negara Melayu yang berisi juga tata bahasa untuk
itu kedudukan atau status bahasa Indonesia bahasa Melayu. Sistem ejaan Latin untuk
sebagai media pengembang IPTEKS bahasa Melayu ini digagas oleh Ch.A.van
(keilmuan) dan budaya dikukuhkan, dibina, Ophuysen, dan merupakan ejaan Latin
dan dikembangkan. Pembinaan dan resmi pertama di negeri ini. Buku Kitab
pengembangan bahasa Indonesia sebagai Logat Melayoe (1901) dikerjakan bersama-
bahasa IPTEKS diorientasikan pada dua sama dengan Engku Nawawi gl.St.
hal, yakni (1) terbentuknya bahasa Makmur dan M.Taib St. Ibrahim. Beberapa
Indonesia (BI) yang memiliki daya ungkap hal yang penting dalam ejaan ini misalnya:
terhadap berbagai konsep IPTEKS, dan (2) 1) U ditulis oe
terbentuknya rasa bangga berbahasa 2) Bila terdapat kata berakhiran a
Indonesia sebagai representasi tumbuhnya mendapat akhiran i, maka di atas
kepribadian nasional. Dengan kata lain akhiran itu diberi tanda trema (“)
kedudukan bahasa Indonesia sebagai 3) Koma hamzah atau apostrop (‘)
bahasa IPTEKS adalah sebagai ditulis sebagai pengganti k pada akhir
pengembang misi bahasa Indonesia sebagai kata, misalnya: bapa’, ta’
bahasa negara. Misi di sini adalah misi 4) Kata berulang boleh memakai tanda
prestasi agar Bahasa Indonesia Keilmuan angka 2, jika kata yang mendahului
(BIK) mampu merespon dan mewadahi tanda angka 2 itu berulang
berbagai konsep keilmuan baik lokal, seluruhnya: misalnya laki-laki atau
regional, maupun global. Apabila misi ini laki2. Kata berulang yang tidak
berhasil diharapkan akan menumbuhkan diulang seluruhnya harus memakai
prestise berupa kebanggaan pengguna tanda (-) misalnya tanam-tanaman.
bahasa Indonesia terhadap Bahasa 5) Kata majemuk ditulis dengan tiga
Indonesia Keilmuan sebagai bahasa cara:
modern. a. dihubungkan saja: hoeloebalang,
Selain berkembang berdasarkan apabila, dsb
fungsinya, bahasa Indonesia juga mengala- b. dengan tanda penghubung: anak-
mi perkembangan dalam ejaan. Ejaan negeri, batoe-bara, dsb
merupakan pengaturan sistem penulisan c. dipisahkan: anak negeri, jeroek
bunyi bahasa. Setiap bunyi atau kata perlu manis, dsb

83
Dewi Pusposari - Kajian Linguistik Historis Komparatif dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

2. Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi masya-rakat bahasa Indonesia. Isinya


(1947) terutama bertujuan untuk menyeragamkan
Ejaan ini adalah sistem ejaan latin penulisan bahasa Indonesia menuju arah
untuk bahasa Indonesia setelah proklamasi pembakuan atau standardisasi ejaan.
kemerdekaan yang dimuat dalam surat Dalam sistem ejaan ini diatur
keputusan Menteri P dan K Mr. Soewardi pemakaian huruf, penulisan huruf,
No. 264/Bhg. A tanggal 19 Maret 1947. penulisan kata, penulisan unsur sera-pan,
Pada umumnya ejaan ini sama dengan dan pemakaian tanda baca.
ejaan van Ophuysen, hanya terdapat Isinya antara lain:
beberapa perubahan dengan tujuan untuk 1) Perubahan huruf j, dj, nj, ch, tj, sj,
penyederhanaan. Beberapa hal penting di dalam ejaan republik menjadi y, j, ny,
antaranya adalah: kh, c, dan sy dalam EYD.
1) Huruf oe dalam Ejaan van Ophuysen 2) Kata ulang ditulis dengan satu cara,
berubah menjadi u yaitu mempergunakan tanda hu-bung,
2) Tanda trema di atas huruf a dan i bukan dengan angka dua (2): dilebih-
dihilangkan lebihkan, kupu-kupu, tukar-menukar;
3) Koma ain dan koma hamzah di- kecuali dalam menulis cepat atau untuk
hilangkan; koma hamzah ditulis kepentingan pribadi.
dengan huruf k, misalnya bapa’ 3) Kata majemuk ditulis dipisahkan tanpa
menjadi bapak tanda hubung: duta besar, tata usaha,
4) Semua kata berulang boleh memakai kereta api cepat.
angka-angka, tetapi bagian yang tidak 4) Gabungan kata yang sudah dianggap
diulang diberi tanda hubung. Dengan satu kata (senyawa) ditulis serangkai;
demikian penulisan tanda hubung ada akhirulkalam, matahari, hulubalang,
dua macam: dan sebagainya.
a. berkejar-kejaran 5) Kata ganti ku, kau, mu, dan nya ditulis
b. ber-kejar2-an serangkai dengan kata yang
5) Kata majemuk boleh ditulis dengan mengikutinya; kujumpai, kaumiliki,
tiga cara, yaitu: bukumu, uangnya.
a. kedua kata dipisahkan: tata laksana 6) Kata depan di dan ke ditulis terpisah
b. kedua kata disambung: tatalaksana dengan kata yang mengikutinya; ke
c. kadua kata memakai tanda hubung: luar negeri, di sini, ke sini, ke mari,
tata-laksana dan sebagainya.
6) Kata yang berasal dari bahasa asing 7) Partikel pun terpisah dari kata yang
yang dalam bahasa asing tersebut mendahuluinya, kecuali pun yang
tidak menggunakan e lemah (e pepet) sudah menjadi kelompok kata.
maka dalam penulisan bahasa Indo- 8) Sungguhpun orang itu terpandang, jika
nesia tidak menggunakan e lemah: lalai akan dihukum juga.
praktek, putra, administrasi bukan 9) Siapa pun akan dikenai sanksi jika
peraktek, putera, atau adminis-terasi. melanggar hukum.
10) Kata si dan sang dipisahkan dari kata
3. Ejaan Yang Disempurnakan/ EYD yang mengikutinya; si penerima, sang
(1972) pahlawan.
Ejaan ini merupakan pe- 11) Partikel per yang berarti tiap-tiap
nyempurnaan dari ejaan-ejaan sebe-lumnya dipisahkan dari kata yang mengikuti-
yang termuat dalam Surat Keputusan nya; per lembar, satu per satu.
Presiden No. 57 tanggal 16 Agustus 1972 12) Terdapat beberapa istilah yang
dan sampai sekarang menjadi ejaan resmi dibakukan, misalnya Huruf konso-nan
di Indonesia. Ejaan ini mulai berlaku pada (huruf mati), vokal (huruf hidup),
tanggal 17 Agustus 1972 dipakai oleh

84
Jurnal Inovasi Pendidikan Volume 1 Nomor 1, Maret 2017

kluster (ng, ny, sy, kh), dan diftong Anonim. 2007. Asal Usul Bahasa Melayu.
(au, ai, oi). (http://www.tutor/stpm/asal_usul_bah
asa_melayu.htm)
Hingga kini EYD merupakan ejaan Arifin, Zaenal dan Tasai S. Amran, 2003.
resmi yang dibakukan penggunaannya. Cermat Berbahasa Indonesia: Untuk
Masih banyak perubahan dan perkem- Perguruan Tinggi. Jakarta: Penerbit
bangan yang selanjutnya dapat dibaca di Akademika Pressindo.
buku pedoman EYD. Azhari, Samlawi dan Suyitno Imam, 2001.
Cermat Berbahasa Indonesia.
SIMPULAN DAN SARAN Malang: STIE Malangkucecwara.
Studi historis komparatif dapat Chaer, Abdul, 1998. Tata Bahasa Praktis
digunakan untuk menelusuri jejak sejarah Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit
awal perjalanan bahasa Indonesia dan PT Rineka Cipta.
perkembangannya. Perkembangan bahasa Departeman Pendidikan Dan Kebudayaan
Indonesia yang bermula dari bahasa Republik Indonesia, 2001. Kamus
Melayu mengalami proses perjalanan yang Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
sangat panjang. Kajian historis komparatif Balai Pustaka.
merupakan alat analisis yang tepat Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
dipergunakan untuk memetakan perkem- Republik Indonesia, 1988. Tata
bangan dan persebaran bahasa Indonesia. Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Dengan kajian tersebut dapat dipahami Jakarta: Balai Pustaka.
mengapa bahasa Melayu banyak mempe- Dinnen, Frabcis P..1967. An Introduction to
ngaruhi bahasa-bahasa di Nusantara General Linguistics. New York: Holt,
sehingga bunyi antarbahasa tersebut Rinehart and Winston, INC.
menjadi mirip. Terdapat tiga pembagian Keraf, Gorys. 1990. Linguistik Bandingan
besar bahasa Melayu yakni Melayu Kuno, Tipologis. Jakarta: Gramedia.
Melayu Klasik, dan Melayu Modern. Layendecker, L..1983. Tata, Perubahan,
Bahasa Melayu Modernlah yang kemudian dan Ketimpangan, Suatu Pengan-tar
melahirkan bahasa Indoesia yang tetap Sejarah Sosiologi. Jakarta: Gramedia
dipergunakan di seluruh kepulauan Lehmann, Winfref P..1976. Descriptiove
Indonesia sebagai bahasa pemersatu hingga Linguitics, An Introduction. Newyor:
kini. Random House.
Parera, Jos Daniel. 1991. Kajian Linguistik
Umum, Historis Komparatif, dan
DAFTAR RUJUKAN Tipologi Struktural. Jakarta: Erlangga
Robins, R.H..1990. A Short Histroy of
Alisjahbana, S.T. 1988. Dari Perjuangan Linguistics. London dan Newyork:
dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Longman.
Jakarta: Dian Rakyat Sampson, Geoffrey. 1980. Schools of
Anwar. 2004. Konsistensi Penggunaan Linguistics. Stanford dan California:
Bahasa Indonesia. Laman Pusat Stanford University Press.
Bahasa.Htm Samsuri, 1985. Tata Kalimat Bahasa
Anonim. 2007. Bahasa Melayu. Indonesia. Jakarta: Sastra Hudaya.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Bahasa_ Samsuri. 1988. Berbagai Aliran Linguistik
Melayu Abad XX. Jakarta: Depdikbud
Anonim. 2007. Bahasa Indonesia.
(http://groups.or.id/wikipedia/id/b/a/h
/Bahasa_Indonesia_htm)

85

Anda mungkin juga menyukai