Oleh :
Kelompok 7
Adiyatma Nur Hidayat (202121052)
Nabila Nur Amanah (202121016)
Zakiatun Nisa Ardila (202121034)
Daftar Isi...............................................................................................................................................i
BAB I....................................................................................................................................................1
Pembahasan.........................................................................................................................................1
1.1 Pelafalan Vokoid Bahasa Indonesia...................................................................................1
1.2 Pelafalan Konsoid Bahasa Indonesia..................................................................................4
Daftar Pustaka...................................................................................................................................11
BAB I
Pembahasan
1.1 Pelafalan Vokoid Bahasa Indonesia
Dalam bahasa Indonesia terdapat sebelas jenis Vokoid, yaitu: [a], [α], [I]. [i], [U],
[u], [e], [],[ә], [o], [σ]. Dalam menghasilkan vokoid-vokoid ini alat ucap yang berfungsi
yaitu paru-paru, pita suara, bibir, uvula, dan lidah. Paru-paru berfungsi mengeluarkan
udara, pita suara berfungsi menghasilkan suara, bibir berfungsi mengatur pola (bundar
dan tak bundar), uvula berfungsi mengatur jalan keluar udara antara ke hidung atau ke
mulut, dan lidah berfungsi mebentuk ruang resonansi.
Dari beberapa alat ucap yang terlibat dalam menghasilkan vokoid, yang menjadi
perhatian dalam pelafalan vokoid adalah posisi bibir, posisi lidah (maju-mundur dan
naik-turunnya lidah) dan turun naiknya uvula. Untuk fungsi paru-paru dan pita suara
tidak menjadi perhatian karena kedua alat ucap tersebut saat menghasilkan bunyi vokoid
relative dalam kondisi yang sama yakni Paru-paru menghembuskan udara dan pita suara
selalu dalam kondisi bergetar ketika menghasilkan setiap bunyi vokid
Posis bibir dalam menghasilkan vokoid dapat berbentuk bundar, dan dapat pula
berbentuk tak bundar. Posisi bibir dalam bentuk bundar terjadi ketika menghasilkan
vokoid [a], [α], [o], [ο], [U], [u]. sedangkan posisi tidak bundar terjadi ketika
menghasilkan bunyi [e], [],[I]. [i], [ә].
Posisi naik turunnya lidah dilihat dari segi bergeraknya bagian-bagian lidah.
Lidah terbagi tiga bagian yaitu bagian depan, bagian tengah dan bagian belakang.Lidah
merupakan bagian alat ucap yang sangat elastis sehingga bagian-bagian lidah itu mudah
sekali digerakan, jika dalam menghasilkan vokoid bagian depan dinaikkan maka vokoid
itu disebut vokoid depan [I], [i], [e], dan []. Jika dalam menghasilkan vokoid bagian
belakang yang dinaikan maka vokoid itu disebut vokoid belakang yakni [U], [u], [o], [σ].
Jika dalam menghasilkan vokoid bagian depan, bagian tengah atau bagian belakang
dalam posisi sejajar maka vokoid itu disebut vokoid pusat yakni [a], [α] dan [ə]
Posisi maju mundurnya lidah dari jarak antara lidah dengan alveolum (lengkung
kaki gigi) manakala lidah maju maka dekat dengan alveolum dan manakala mundur maka
lidah menjauh dari alveolum. Jika dalam menghasilkan vokoid lidah dekat pada alveolum
maka vokoid itu dinamakan vokoid atas [I], [i]. [u], [U]. jika dalam menghasilkan vokoid
lidah dimundurkan agak jauh dari alveolum maka vokoid itu disebut vokoid tengah [e],
[], [ə] dan jika dalam menghasilkan vokoid lidah dimundurkan lagi dan lebih jauh lagi
dari alveolum maka vokoid itu disebut vokoid bawah [a], [α], [o] dan [σ].
Posisi uvula dalam menghasilkan vokoid dapat dilihat dari segi fungsinya dalam
mengatur jalan udara yang dilalui. Manakala uvula turun maka udara sebagian atau
seluruhnya keluar melalui hidung dan manakala uvula naik maka udara seluruhnya keluar
melalui mulut. Jika dalam menghasilkan vokoid uvula naik sehingga udara seluruhnya
keluar melalui mulut maka vokoid itu disebut vokoid oral [a], [I], [U], [e], [o] dan [ə].
Jika dalam menghasilkan vokoid uvula turun dan sebagian udara keluar melalui hidung
maka vokoid itu disebut vokoid nasal [α], [i], [] dan [σ] [u].
Dari penjelasan tersebu kita daxpat mendeskripsikan cara melafalkan vokoid-
vokoid tersebut seperti berikut ini.
1. Vokoid [a] dihasilkan atas keserempakan antara udara yang dikeluarkan dari paru-
paru disertai bergetarnya pita suara, posisi bibir bundar, lidah jauh dari alveolum,
bagian belakang diangkat dan uvula menutup udara kehidung sehingga semua udara
keluar melalui mulut.
2. Vokoid [α] dihasilkan atas keserempakan antara udara yang keluar dari paru-paru,
disertai bergetarnya pita suara, possi bibir bundar, lidah jauh dari alveolum, bagian
belakang diangkat dan uvula membuka celah udara keluar melalui hdung sehingga
sebagian udara keluar melalui mulut dan sebagain lagi keluar dari hidung.
3. Vokoid [U] dihasilkan atas keserempakan antara udara yang keluar dari paru-paru,
disertai bergetarnya pita suara, posisi bibir bundar, lidah dekat dengan alveolum,
bagian belakang diangkat dan uvula menutup celah udara ke hidung sehingga semua
udara keluar melalui mutlut.
4. Vokoid [u] dihasilkan atas keserempakan antara udara yang keluar dari paru-paru
disertai bergetarnya pita suara, posisi bibir bundar, lidah dekat kepada alveolum,
bagian belakang diangkat dan uvula membuka celah udara ke hidung sehingga
sebagian udara keluar melalui mulut dan sebagian lagi keluar melalui hidung.
5. Vokoid [I] dihasilkan atas keserempakan antara udara yang keluar dari paru-paru
disertai pita suara bergetar, posisi bibir bundar, lidah dekat alveolum disertai bagian
depan dan belakang diangkat, uvula menutup celah udara keluar melalui hidung
sehingga dudara secara keseluruhan keluar melalui mulut.
6. Vokoid [i] dihasilkan atas keserempakan antara udara yang keluar dari paru-paru,
disertai pita suara bergetar, posisi bibir bundar, lidah dekat pada alveolum disertai
bagian depan dan belakang diangkat. Uvula membuka celah udara hidung sehingga
sebagian udara keluar melalui mulut dan sebagian lagi keluar melalui hidung.
7. Vokoid [o] dihasilkan atas keserempakan antara udara yang keluar dari paru-paru
disertai bergetarnya pita suara, posisi bibir bundar, lidah agak jauh dari alveolum,
bagian belakang lidah diangkat dan uvula menutup udara ke hidung sehingga secara
kseluruhan udara keluar melalui mulut.
8. Vokoid [σ] dihasilkan atas keserempakan antara udara yang keluar dari paru-paru
disertai bergetarnya pita suara, posisi bibir bundar, lidah agak jauh dari alveolum,
bagian belakang lidah diangkat dan uvula membuka celah udara ke hidung sehingga
sebagian udara keluar melalui mulut dan sebagian lagi keluar melalui hidung
9. Vokoid [e] dihasilkan atas keserempakan antara udara yang keluar dari paru-paru
disertai pita suara bergetar, posisi bibir tidak bundar, lidah agak jauh dari alveolum,
bagian depan dan belakang lidah diagkat, dan uvula menutup celah udara ke hidung
sehingga secara kseluruhan udara keluar melalui mulut.
10. Vokoid [€] dihasilkan atas keserempakan antara udara yang keluar dari paru-paru
disertai pita suara yang bergetar, posisi bibir tidak bundar, lidah agak jauh dari
alveolum, bagian depan dan belakang lidah diangkat dan uvula membuka celah
udara ke hidung sehingga sebagian udara keluar melalui mulut dan sebagian lagi
keluar dari hidung
11. Vokoid [ə] dihasilkan atas keserempakan antara udara yang keluar dari paru-paru
disertai bergetarnya pita suara, posisi bibir tidak bundar, lidah agak jauh dari
alveolum disertai bagan depan dan belakang diangkat. Uvula menutup celah udara
ke hidung sehingga secara keseluruhan udara keluar melalui mulut.
1.2 Pelafalan Konsoid Bahasa Indonesia
Konsoid dalam bahasa Indonesia ada sebanyak dua puluh lima buah. Dari
sebanyak itu diantaranya ada beberapa buah yang merupakan hasil serapan dari bahasa
asing. Dengan adanya konsonan-konsonan hasil serapan bahasa asing, konsosnan bahasa
Indonesia diantaranya ada yang hampir mirip bunyinya sehingga dalam pemakaiannya
sering tertukar, yang berakibat salah pelafalan. Berikut ini cara-cara melafalkan konsoid-
konsoid yang dimaksud.
Untuk mengetahui cara melafalkan konsoid bahasa Indonesia dengan tepat kita
perlu menelusurinya dari berbagai segi. Yang perlu menjadi perhatian kita dalam
menghasilkan konsoid ada empat segi yaiti:
1. terjadinya persentuhan antara titik articulator dan titik artikulasi
2. bentuk alangan udara yang dijumpai ketika keluar melewati alat ucap
3. kondisi pita suara
4. jalan udara yang dilalui ketika keluar melalui rongga-rongga ujaran.
Berdasarkan jenis alangan yang dijumpai udara ketika keluar dari paru-paru
konsoid dapat ditelusuri menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Konsoid hambatan (plosif) yaitu konsoid yang dihasilkan dengan cara
menghambat udara yang keluar dari paru-paru secara penuh. Yang termasuk
hambatan konsoid ini adalah [c], [b], [k], [d], [t], [j], [p], [g], dan [?]. konsoid-
konsoid plosif jika terdapat pada awal suku kata disebut konsoid implosif,
sedangkan jika berada di akhir suku kata disebut konsoid eksplosif.
2. Konsoid frikarif yaitu konsoid yang dihasilkan bila udara yang keluar dari
paru-paru digserkan hingga terjadi bunyi geser. Yang termasuk konsoid ini
adalah [f], [v], [q], [□], [y], [w] dan [h]
3. Konsoid spiran atau desis yaitu konsoid yang terjadi bila udara dari paru-paru
mendapat alangan berupa pengaduan hingga menghasilkan bunyi desis yang
termasuk konsoid ini adalah [s], [S], [z].
4. Konsoid lateral atau likwida yaitu konsoid yang dihasilkan dengan
mengangkat lidah kelangit-langit sehingga udara keluar melalui kedua sisi
yang termasuk dalam konsoid ini adalah [l]
5. Konsoid getar yaitu konsoid yang dihasilkan dengan mendekatkan lidah
kepada alveolum atau pangkal gigi kemudian lidah menjauh lalu mendekat
lagi dan seterusnya secara berulang dengan cepat sehingga menghasilkan
bunyi gatar. Yang termasuk dalam konsoid ini adalah [r].
Heryadi, Dedi. 2016. Fonologi Bahasa Indonesia dalam Nuansa Pembelajaran. Tasikmalaya:
Universitas Siliwangi Tasikmalaya.