Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ANALISA SCALE UP BISNIS

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah E-Commerce

DOSEN PEMBIMBING:
Misbakhul Arrezqi, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH:
Nabila Nur Maulidina
3.51.19.3.19
AB3D

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS


POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Pada kali ini saya akan menganalisa usaha Frozen Food yang sedang saya jalankan saat
ini dengan menggunakan Formula Bradley J. Sugar.

1. Calon Pelanggan = 500 orang


2. Nilai Konversi = 30%
3. Transaksi Perbulan = 3
4. Rata-Rata Pembelian = Rp 50.000,-
5. Margin = 30%
Formula:
Calon Pelanggan * Nilai Konversi = Pelanggan
Pelanggan * Transaksi Perbulan * Rata-Rata Pembelian = Omzet
Omzet * Margin = Profit

500 * 30% = 150


150 * 3 * Rp 50.000,- = Rp 22.500.000,-
Rp 22.500.000,- * 30% = Rp 6.750.000,-

Bagaimana melakukan scale up di waktu yang akan datang ?


1. Menolak Order
Ciri dari perusahaan yang sudah siap untuk scale up salah satunya adalah sudah
mampu untuk menolak order.  Artinya, jika bisnis yang anda dirikan sudah tidak mampu
lagi menghadapi permintaan produk dengan sumber daya yang ada, itu artinya memang
harus scale up.
Katakanlah meningkatkan kapasitas produk dengan cara membeli peralatan yang
lebih canggih, atau memerlukan lebih banyak customer service dan juga SDM lainnya.

2. Membutuhkan Tenaga Ahli


Ciri lain bahwa perusahaan sudah siap untuk melakukan scale up adalah
membutuhkan tenaga ahli lain. Bila mengurus seluruhnya sendiri, mulai dari hal
produksi, operasional dan juga distribusi, tapi sekarang memerlukan tenaga ahli pada
proses tertentu, maka itu adalah waktunya bagi anda untuk memasuki tahapan
selanjutnya.
Contohnya adalah bila menjual kopi, lalu anda memerlukan seorang Q Grader
agar bisa menjamin kualitas kopi karena semakin ketat persaingan. Itu artinya sudah siap
untuk melakukan scale up agar bisa memenangkan pasar yang lebih besar.

3. Penjualan yang Konsisten dan Repeat Order


Poin ini menjadi indikator yang sangat sederhana bila perusahaan sudah siap
untuk scale up, yaitu dengan cara memerhatikan alur kas perusahaan. bila memang aliran
keuangannya memang sehat, itu artinya tidak merugi dan seluruh keperluan sudah
tertutupi, itu bisa menjadi parameter utama.
Selain itu, bila order yang diterima secara berulang dari pemesanan yang sama
selama beberapa kali, itu artinya sudah mempunyai konsumen yang memang loyal.
Selain itu, perhatikan juga jumlah penjualannya. Bila penjualannya meningkat, maka bisa
mempertimbangkan untuk bisa scale up.

4. Menekan Risiko
Terakhir, harus bisa bertaruh atau mengambil lebih banyak risiko. Ketika sudah
selesai memulai bisnis, maka wajib mengambil banyak resiko, karena tidak ada
sedikitpun jaminan bahwa ide anda bisa berhasil.
Saat tidak mengambil risiko yang besar untuk setiap keputusan bisnis, itu artinya
sudah siap untuk scale up karena itu bisa diindikasikan bahwa sistem bisnis yang bangun
sudah terbukti berhasil.

Anda mungkin juga menyukai