Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ILMIAH KEPANITERAAN KLINIK

SKILL LAB 8

LAPORAN KASUS

“Bedah Kasus 3”

PENYUSUN

1. Faizal Amin Dzikrullah ; J500160017


2. Afiq Zakie Ilhami ; J500160072

PEMBIMBING

dr. Budi Hermawan, M.Sc

PRODI PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
Skenario Kasus

Datang seorang laki-laki berusia 57 tahun datang dengan keluhan adanya benjolan pada
lipatan paha dan buah zakar sebelah kanan yang hilang timbul sejak ± 4 tahun yang lalu.
Menurut pasien benjolan timbul saat bekerja terlalu lama dan berat, kadang muncul juga saat
pasien merasa terlalu lelah. Awalnya benjolan hanya muncul di lipatan paha kemudian turun
sampai ke buah zakar sehinga buah zakar pasien terlihat membesar dan berbentuk lonjong.
Benjolan tidak dapat masuk kembali sendiri atau kadang dengan menggunakan jari benjolan
tersebut dapat masuk. Saat benjolan muncul pasien merasa nyeri namun tidak dapat masuk
kembali secara spontan. Pasien tidak mengeluhkan demam, mual, muntah. R. BAB (+)
lancar.

Riwayat tekanan darah tinggi (+), R. DM/ Riwayat operasi/trauma : disangkal. Riwayat
keluhan serupa dan keganasan di keluarga: disangkal. Pasien belum melakukan pengobatan
terhadap keluhannya Riwayat kebiasaan: olahraga jarang dilakukan. Riwayat sosial ekonomi:
pasien bekerja sebagai kuli panggul di pasar.

Pemeriksaan fisik

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital

- Tekanan Darah : 150/90 mmHg


- Frekuensi Nadi : 86x/menit
- Frekuensi Napas : 22x/menit
- Suhu Aksila : 36,7 C

Status Generalis

Kepala : Normochepali, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik

Leher : tidak ada pembesaran KGB leher, JVP tidak meningkat.

Thorax : Pergerakan dada dan bentuk dada simetris

Paru : sonor, vesikuler normal kanan=kiri, wheezing -/-, ronchi -/-,

Jantung: Bunyi jantung S1 dan S2 murni, regular, murmur (-)


Abdomen : Inspeksi : datar; Aulkultasi : BU (+) normal; Palpasi : Tegang, Hepar tidak
terdapat pembesaran, Lien tidak teraba pembesaran; Perkusi : Pekak samping (-) , Pekak
pindah (-), CVA (-)

Ekstremitas : edema -/-

KGB :Tidak teraba membesar pada aksila, supraklavikula, infraklavikula

Status lokalis

Pada regio inguinalis dextra

Inspeksi didapaknya benjolan berbentuk lonjong pada inguinal dextra berukuran ± 4


cm, warna seperti warna kulit sekitar

Palpasi dirasakan tidak teraba hangat, kenyal, batas atas tidak jelas, serta tidak ada
nyeri tekan

auskultasi terdengan bising usus dalam keadaan normal.

Pada Regio scrotalis dextra

Inspeksi adanya terdapat benjolan berbentuk lonjong pada scrotum dextra berukuran ±
10 cm x 4 cm, warna seperti warna kulit sekitar
Palpasi dirasakan tidak teraba hangat, kenyal, batas atas tidak jelas, serta tidak ada
nyeri tekan

Auskultasi bising usus dalam keadaan normal.

Hasil Analisis pemeriksaan fisik pasien.

1. Keadaan umum baik, kesadaraan kompos mentis tampak sakit sedang.


2. Tanda vital tekanan darah 150/90 mmHg menunjukan hipertensi stage 1, untuk nadi,
nafas dan suhu dalam batas normal, tidak ada demam, tidak ada mual muntah.
3. Status generalis : Dalam Batas Normal.
4. Status lokalis : Pada regio inguinalis dextra tampak benjolan daerah inguinal dextra
menandakan terjadinya hernia inguinalis, benjolan tersebut melewati regio pubis
sampai regio scrotalis dextra yang menandakan hernia ingunalis lateral dextra.

Usulan pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan darah rutin

Pemeriksaan Nilai Normal Interpretasi yang diharapkan


Hemoglobin 14-16 g/dl Normal
Leukosit 5000-10000 / µL Normal
Trombosit 150.000-450.000/ µL Normal
Bleeding Time 1-6 Menit Normal
Clotting Time 10-15 Menit Normal
2. Pemeriksaan sederhana : Finger test, Ziemen test dan tumb test
3. Pemeriksaan radiologi : pemeriksaan USG

Diagnosis dan diagnosis banding


Diagnosis : hernia inguinalis lateralis dextra

DD : hernia femuralis, hernia inguinalis medialis, hernia abdominalis, hydrocel

Terapi farmakologi dan Non farmakologi

1. Farmakologi : tidak diperlukan kecuali pasien memiliki factor perburuk, tetapi disini
pasien juga memiliki Hiprtensi Stage 1 dan nyeri maka diberikan

R/ Tab. Hydrochlorothiazide 25 mg No. V


S 1 d.d Tab l
R/ Tab. Asam Mefenamat 500 mg No. X

S 3 d.d Tab. l p.c. prn

2. Non Farmakologi : Operasi Herniorafi

Karena penanganan pada Hernia Inguinalis langsung dilakukan operasi tidak


usah terapi farmakologi kecuali pasien memiliki factor perburuk,

Herniorafi yaitu membuang kantong hernia di sertai tindakan bedah plastik


untuk memperkuat dinding perut bagian bawah di belakang kanalis inguinalis.
Herniorafi dilakukan pada orang dewasa karena adanya kelemahan otot atau fasia
dinding belakang abdomen, kami tidak memilih Herniotomi karena herniotomi
dilakukan pada anak-anak dan disebabkan karena proses kongenital.

DAFTAR PUSTAKA

Amrizal. (2015). Hernia Inguinalis: Tinjauan Pustaka. Syifa’MEDIKA, 1-12.

Muhadi. (2016). JNC 8 : Evidence-based Guidline Penanganan Pasien Hipertensi Dewasa.


CERMIN DUNIA KEDOKTERAN, 54-59.

Patel maulik s. (2011). Inguino scrotal hernia [Online] Available at https://radiopaedia.org


/cases/inguino-scrotal-hernia?lang=us [Accessed 17 april 2020].
Sabiston D, C. (2010). Buku Ajar Bedah. EGC. Jakarta. Indonesia.

Sjamsuhidajat, R. (2011). Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta. Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai