Anda di halaman 1dari 10

STUDI KASUS I

History
Anjing Siberian Husky betina berumur 14 tahun bernama Britney datang
ke dokter hewan dengan keluhan lethargy, anorexia, vomit, dan diare. Pemilik
menjelaskan bahwa Britney tinggal di luar lingkungan rumah. Hasil physical
examination menunjukan lethargy, anorexia, membran mukosa pucat dan
jaundice, melena, echymosa di area abdomen, manifestasi ektoparasit caplak
Rhipicephalus sanguineus, dan kerontokan rambut yang cukup signifikan di
berbagai area tubuh. Britney sudah pernah dilakukan transfusi darah sebelumnya
karena anemia.

Hasil Pemeriksaan Hematologi

Jenis Pemeriksaan Hasil* Nilai Rujukan Satuan

Leukosit 24,2 6,0 – 17,0 x 103 µL


• Limfosit 1,8 1,0 – 4,8 x 103 µL
• Monosit 2,3 3,0 – 10,0 x 103 µL
• Granulosit 20,1 3,5 – 14,0 x 103 µL
Eritrosit 3,55 5,5 – 8,5 x 106 µL
Haemoglobin 2,2 12,0 – 18,0 g/dL
MCHC 11,4 32,0 – 36,0 g/dL
MCH 6,2 19,5 – 24,5 pg
MCV 54,6 60,0 – 77,0 fL
RDW-CV 15,9 12,0 – 16,0 %
Haematokrit 19,4 37,0 – 55,0 %
Platelet 176,0 200,0 – 500,0 x 103 µL
STUDI KASUS II

History
Seekor kucing betina berusia 18 bulan bernama Moeza datang ke dokter
hewan dengan dyspnea, lethargy, dan loss of appetite selama lima hari. Moeza
diberi obat cacing terakhir kali satu bulan yang lalu, dan vaksin 14 bulan yang
lalu. Hasil physical examination menunjukan kondisi mukosa palor, lethargy,
anorexia, hypothermia, dyspnea, dan batuk pada palpasi saluran pernafasan. Suara
auskultasi paru-paru menghasilkan suara muffled yang dicurigai akibat akumulasi
cairan di rongga thorax dan abdomen.

Hasil Pemeriksaan Hematologi

Jenis Pemeriksaan Hasil* Nilai Rujukan Satuan

Leukosit 4,2 5,5 – 19,5 x 103 µL


• Limfosit 0,7 1,5 – 7,0 x 103 µL
• Monosit 1,3 0 – 1,5 x 103 µL
• Granulosit 2,2 2,5 - 14 x 103 µL
Eritrosit 4,6 5 – 10 x 106 µL
Haemoglobin 6,0 8 – 15 g/dL
MCHC 15 30 – 36 g/dL
MCH 11,5 12,5 – 17,5 pg
MCV 69 39 - 55 fL
Haematokrit 16,4 24 – 45 %
Platelet 175,0 300 – 800 x 103 µL
STUDI KASUS III

History
Seekor anjing ras domestik betina berumur tujuh tahun bernama Debra
datang ke dokter hewan dengan tujuan check up paska operasi patah tulang
seminggu yang lalu. Operasi patah tulang minggu lalu dilakukan karena Debra
tertabrak mobil, mengakibatkan open transverse fracture pada os femur dan
humerus sebelah sinister, dan juga indikasi terjadinya trauma pada organ ginjal
karna benturan. Saat itu Debra juga mengalami perdarahan yang sangat berat.
Kini, hasil pemeriksaan fisik menunjukan tanda-tanda lethargy, mukosa palor,
serta penurunan suhu tubuh (37,5oC). Luka bekas operasi tampak baik, kering dan
tidak ada tanda-tanda perdarahan sama sekali.

Hasil Pemeriksaan Hematologi

Jenis Pemeriksaan Hasil* Nilai Rujukan Satuan

Leukosit 23,5 6,0 – 17,0 x 103 µL


• Limfosit 3,2 1,0 – 4,8 x 103 µL
• Monosit 6,4 3,0 – 10,0 x 103 µL
• Granulosit 13,8 3,5 – 14,0 x 103 µL
Eritrosit 5,1 5,5 – 8,5 x 106 µL
Haemoglobin 11,2 12,0 – 18,0 g/dL
MCHC 33,5 32,0 – 36,0 g/dL
MCH 24,4 19,5 – 24,5 pg
MCV 65,0 60,0 – 77,0 fL
RDW-CV 13,0 12,0 – 16,0 %
Haematokrit 31,6 37,0 – 55,0 %
Platelet 211 200,0 – 500,0 x 103 µL
STUDI KASUS IV

History
Seekor anjing betina ras Dachshund berumur empat tahun bernama Ruby
datang ke dokter hewan dengan keluhan vomit dan melena sejak kemarin malam.
Menurut pemilik, setahun yang lalu Ruby baru diadopsi dari sebuah shelter
dengan kondisi cukup banyak manifestasi Rhipicephalus sanguineus, namun
sekarang sudah bersih. Ruby memiliki status obat cacing lengkap, namun tidak
divaksin selama dua tahun terakhir. Hasil pemeriksaan fisik menunjukan kondisi
lethargy, anorexia, melena berwarna merah gelap, dan bau anyir pada mulut.
Karena pemilik meminta rawat inap, maka dokter segera melakukan uji test kit
Parvo namun hasilnya negatif.

Hasil Pemeriksaan Hematologi

Jenis Pemeriksaan Hasil* Nilai Rujukan Satuan

Leukosit 20,9 6,0 – 17,0 x 103 µL


• Limfosit 4,8 1,0 – 4,8 x 103 µL
• Monosit 4,2 3,0 – 10,0 x 103 µL
• Granulosit 19,6 3,5 – 14,0 x 103 µL
Eritrosit 3,4 5,5 – 8,5 x 106 µL
Haemoglobin 5,0 12,0 – 18,0 g/dL
MCHC 35,1 32,0 – 36,0 g/dL
MCH 20,3 19,5 – 24,5 pg
MCV 69,7 60,0 – 77,0 fL
RDW-CV 15,0 12,0 – 16,0 %
Haematokrit 26,2 37,0 – 55,0 %
Platelet 163,0 200,0 – 500,0 x 103 µL
STUDI KASUS V

History
Seekor anjing ras Collie bernama Margareth datang ke dokter hewan
dengan keluhan lethargy dan anorexia. Menurut pemilik, anjing sempat ditinggal
selama dua hari satu malam, dan pemilik lupa memberi makan. Ketika ditemukan,
anjing sempat mengalami seizure. Hasil pemeriksaan fisik menunjukan CRT>2
detik disertai hypothermia dan tidak ditemukan adanya pendarahan.

Hasil Pemeriksaan Hematologi

Jenis Pemeriksaan Hasil* Nilai Rujukan Satuan

Leukosit 18,5 6,0 – 17,0 x 103 µL


• Limfosit 4,8 1,0 – 4,8 x 103 µL
• Monosit 4,2 3,0 – 10,0 x 103 µL
• Granulosit 16,3 3,5 – 14,0 x 103 µL
Eritrosit 5,0 5,5 – 8,5 x 106 µL
Haemoglobin 24,8 12,0 – 18,0 g/dL
MCHC 35,1 32,0 – 36,0 g/dL
MCH 20,3 19,5 – 24,5 pg
MCV 69,7 60,0 – 77,0 fL
RDW-CV 15,0 12,0 – 16,0 %
Haematokrit 76,2 37,0 – 55,0 %
Platelet 335,0 200,0 – 500,0 x 103 µL
STUDI KASUS VI

History
Seekor anjing ras Golden Retriever jantan bernama Zico datang ke dokter
hewan dengan keluhan lethargy, anorexia, dan mukosa berwarna kuning. Menurut
pemilik, Zico juga sudah didiagnosa menderita gagal ginjal kronis sejak tiga bulan
lalu. Hasil pemeriksaan fisik menunjukan lethargy, anorexia, jaundice, polyuria,
polydipsia, dan adanya oedema pada ekstremitas serta penemuan spherocytes
pada ulas darah.

Hasil Pemeriksaan Hematologi

Jenis Pemeriksaan Hasil* Nilai Rujukan Satuan

Leukosit 28,3 6,0 – 17,0 x 103 µL


• Limfosit 6,1 1,0 – 4,8 x 103 µL
• Monosit 11,2 3,0 – 10,0 x 103 µL
• Granulosit 15,7 3,5 – 14,0 x 103 µL
Eritrosit 3,9 5,5 – 8,5 x 106 µL
Haemoglobin 9,8 12,0 – 18,0 g/dL
MCHC 33,1 32,0 – 36,0 g/dL
MCH 19,0 19,5 – 24,5 Pg
MCV 54,7 60,0 – 77,0 fL
RDW-CV 25,7 12,0 – 16,0 %
Haematokrit 16,2 37,0 – 55,0 %
Platelet 266,0 200,0 – 500,0 x 103 µL
STUDI KASUS VII

History
Seekor anjing bernama Gudrun berumur 15 tahun dibawa ke dokter hewan
karena mengalami keluhan berupa lesu, tidak mau makan, sangat lemas, tidak bisa
berdiri dan keluar discharge vulva. Pemeriksaan fisik menunjukkan hasil bahwa
Gudrun memiliki respon sakit saat disentuh di bagian abdomen dan juga distensi
pada abdomen tersebut, hasil pemeriksaan juga menunjukkan membran mukosa
slight rose dengan CRT>2s. Pemeriksaan USG menunjukkan Gudrun mengalami
pembesaran pada bagian uterus dengan gambaran hypoechoic.

Hasil Pemeriksaan Hematologi

Jenis Pemeriksaan Hasil* Nilai Rujukan Satuan

Leukosit 67,51 6,0 – 17,0 x 109 µL


• Limfosit 3,63 1,0 – 4,8 x 109 µL
• Monosit 3,29 0,2 – 1,5 x 109 µL
• Neutrofil 20,1 3,0 – 12 x 109 µL
• Eosinofil 1,23 0 – 0,8 x 109 µL
• Basofil 0,18 0 – 0,4 x 109 µL
Eritrosit 5,28 5,5 – 8,5 x 1012 µL
Haemoglobin 12,1 12,0 – 18,0 g/dL
MCHC 34,9 31,0 – 34,0 g/dL
MCH 22,9 19,5 – 24,5 Pg
MCV 66 60,0 – 77,0 fL
RDW-CV 16,1 12,0 – 16,0 %
Haematokrit 34,64 37,0 – 55,0 %
Platelet 279 200,0 – 500,0 x 109 µL
STUDI KASUS VIII

History
Seekor kucing jantan berumur 8 bulan bernama Noir datang ke dokter
hewan dengan keluhan anorexia, lethargy dan ada keluhan muntah disertai diare.
Menurut client, pasien tidak pernah dilakukan vaksinasi karena didapat dari
shelter. Pemeriksaan fisik menunjukkan suhu 40oC, mukosa slight rose, CRT 4s
serta respirasi dan ritme jantung yang normal.

Hasil Pemeriksaan Hematologi

Jenis Pemeriksaan Hasil* Nilai Rujukan Satuan

Leukosit 1,42 5,5 – 19,5 x 103 µL


• Limfosit 0,6 1,5 – 7,0 x 103 µL
• Monosit 1,3 0 – 1,5 x 103 µL
• Granulosit 0,76 2,5 - 14 x 103 µL
Eritrosit 4,2 5 – 10 x 106 µL
Haemoglobin 9,7 8 – 15 g/dL
MCHC 30,0 30 – 36 g/dL
MCH 14,7 12,5 – 17,5 pg
MCV 59 39 - 55 fL
Haematokrit 16,4 24 – 45 %
RDW-CV 19,0 13,0 – 17,0 %
Platelet 41 300 – 800 x 103 µL
STUDI KASUS IX

History
Seekor anjing jantan bernama Gord datang ke dokter hewan dengan
keluhan anorexia, lethargy dan mukosa jaundice. Menurut client, pasien pernah
menderita Chronic Kidney Failure sejak dua bulan lalu. Hasil pemeriksaan fisik
menunjukan lethargy, anorexia, jaundice, dan adanya oedema pada ekstremitas.
Gord juga mengalami gangguan saat buang air kecil. Menurut dokter hewan, uji
kualitatif menunjukkan adanya sel darah merah yang kehilangan membran luar.

Hasil Pemeriksaan Hematologi

Jenis Pemeriksaan Hasil* Nilai Rujukan Satuan

Leukosit 27,8 6,0 – 17,0 x 103 µL


• Limfosit 6,7 1,0 – 4,8 x 103 µL
• Monosit 11,2 3,0 – 10,0 x 103 µL
• Granulosit 15,7 3,5 – 14,0 x 103 µL
Eritrosit 3,9 5,5 – 8,5 x 106 µL
Haemoglobin 7,5 12,0 – 18,0 g/dL
MCHC 33,1 32,0 – 36,0 g/dL
MCH 18,0 19,5 – 24,5 Pg
MCV 52,9 60,0 – 77,0 fL
Haematokrit 13,9 37,0 – 55,0 %
Platelet 266,0 200,0 – 500,0 x 103 µL
STUDI KASUS X

History
Seekor anjing berumur 2 tahun bernama Alba dibawa ke dokter hewan
karena menglami keluhan berupa lesu, kehilangan nafsu makan, diare dan juga
muntah. Client berkata bahwa Alba dibiarkan bebas bermain dan tidak hanya di
dalam rumah. Hasil pemeriksaan fisik menunjukan membran mukosa pucat dan
jaundice, feses berdarah, diduga terjadi hemorrhagi di area abdomen, manifestasi
ektoparasit caplak, dan hotspot yang cukup signifikan di berbagai area tubuh.
Alba memiliki histori transfusi darah 2 bulan sebelumnya.

Hasil Pemeriksaan Hematologi

Jenis Pemeriksaan Hasil* Nilai Rujukan Satuan

Leukosit 25,1 6,0 – 17,0 x 103 µL


• Limfosit 2,7 1,0 – 4,8 x 103 µL
• Monosit 2,1 3,0 – 10,0 x 103 µL
• Granulosit 20,9 3,5 – 14,0 x 103 µL
Eritrosit 3,09 5,5 – 8,5 x 106 µL
Haemoglobin 4,5 12,0 – 18,0 g/dL
MCHC 12,8 32,0 – 36,0 g/dL
MCH 7,1 19,5 – 24,5 pg
MCV 55,6 60,0 – 77,0 fL
RDW-CV 14,0 12,0 – 16,0 %
Haematokrit 19,4 37,0 – 55,0 %
Platelet 176,0 200,0 – 500,0 x 103 µL

Anda mungkin juga menyukai