Makalah Kelompok 5 Jaringan Otot - Struktur Hewan - Reg A
Makalah Kelompok 5 Jaringan Otot - Struktur Hewan - Reg A
JARINGAN OTOT
Disusun Oleh:
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-Nya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Jaringan Otot ini tepat pada waktunya. Makalah
Jaringan otot ini disusun bertujuan untuk membantu Anda mempelajari dan memahami
jaringan otot secara kompleks. Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik
lagi. Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari
aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni
didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas
di kemudian hari.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................1
1.1.Latar Belakang......................................................................................1
1.2.Rumusan
Masalah.................................................................................1
1.3.Tujuan……….......................................................................................1
BAB II..................................................................................................................2
BAB III...............................................................................................................12
3.1.Kesimpulan……….............................................................................12
3.1.Saran……..……….............................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tubuh manusia terbentuk dari banyak jaringan serta organ yang mempunyai fungsi penting
yaitu sebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh. Salah satunya adalah tulang, tanpa tulang
manusia tidak bisa berdiri dengan tegak begitupun tanpa bantuan otot maka tulang tidak bisa
berfungsi sebagaimana mestinya. Salah satu fungsi otot adalah untuk melakukan pergerakan
anggota tubuh. Walaupun di zaman ini kebanyakan bisa dikerjakan secara otomatis, manusia
tetap harus bergerak untuk melakukan aktivitasnya.
Jaringan otot membangun otot rangka, juga terdapat pada bermacam-macam organ. Sifat
utama jaringan otot dapat berkontraksi dan berkonduksi (menghantarkan impuls/rangsang).
Jaringan otot terdiri atas suatu sel yang bentuknya memanjang pipih tersusun oleh elemen-
elemen yang disebut filamen sitoplasmik (myofibril). Sel otot berasal dari lapisan mesoderm.
Pada mamalia (hewan menyusui) dibedakan 3 jenis otot berdasarkan sifat- sifat
morfologis/struktur dan fungsinya, yaitu otot polos, otot rangka bergaris melintang, dan otot
jantung.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari jaringan otot.
2. Mengetahui struktur yang dimiliki oleh jaringan otot.
3. Mengetahui jenis-jenis jaringan otot.
4. Mengetahui fungsi pada jaringan otot.
5. Mengetahui perbedaan pada jenis-jenis jaringan otot.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Jaringan Otot
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai
alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Secara embriologi, jaringan otot berasal dari
lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut
yang dapat berkontraksi karena adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal
mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos.
Otot yang dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan daging, merupakan bagian terbesar dan
tubuh vertebrata termasuk manusia. Jumlahnya ada sekitar 600 jens dan diperkirakan berat
otot adalah setengah dari berat badan.
Di samping sebagai alat gerak aktif, otot juga berperan sebagai penyimpanan
cadangan makanan, serta memberikan bentuk tubuh bersama rangka otot disebut sebagai alat
gerak aktif, karena otot merupakan pendukung keseluruhan gerak vertebrata. Contohnya
gerak pindah tempat atau lokomosi, gerak bagian-bagian tubuh, alat-alat dalam tubuh seperti
alat pernapasan, gerak makanan padi saluran pencernaan, serta gerak darah dalam jantung
dan pembuluh darah. Semua gerak tersebut terjadi karena aktivitas otot.
Sebagai alat gerak aktif, otot mempunyai tiga karakteristik, yaitu kontraktibilitas,
ekstensibilitas dan elastisitas. Kontraktibilitas, adalah kemampuan otot untuk mengadakan
perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula. Saat otot memendek, maka rangka atau
kulit dilekati akan berubah posisinya Bila otot yang berkontraksi merupakan otot lingkar atau
memanjang yang membentuk sebuah rongga, maka rongga akan menjadi lebih sempit. Hal ini
akan mengakibatkan benda yang terdapat di dalam rongga akan terdorong. Ekstensibilitas,
adalah kemampuaan otot untuk berelaksasi atau memanjang dan ukuran semula. Karakteristik
ini merupakan kebalikan dan kontraktibilitas Gerak yang timbul merupakan kebalikan dari
gerak yang ditimbulkan oleh kontraksi otot yang bersangkutan. Elastisitas, adalah
kemampuan otot untuk dapat kembali pada ukur semula setelah berkontraksi atau ekstensi.
Pada saat otot kembali ukuran semula, otot disebut dalam keadaan relaksasi. Otot
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot
menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme
tersebut.
1. Otot bergaris melintang /otot lurik/striated muscle. yang termasuk jenis ini adalah otot
skelet dan otot jantung.
2. Otot polos/smooth muscle, termasuk otot-otot yang menyusun organ-organ visceral
(dalam).
Otot polos terdiri atas sel-sel seperti kumparan, panjangnya 30 - 200 mikron, dalam
penampang melintang berbentuk bundar. Setiap sel memiliki satu uan inti pipih terletak pada
bagian sel yang paling tebal, letak agak eksentris (tepi). Sitoplasma untuk sel otot disebut
sarcoplasma. Apabila sel otot tersebut berkontraksi inti sering terlipat hampir berbentuk
spiral. Membran sel halus dan sarcoplasmanya sedikit. Myofibril (benang-benang halus)
polos tersusun menurut kepanjangan sel.
Otot polos adalah jenis jaringan otot yang digunakan oleh berbagai sistem untuk
memberikan tekanan pada pembuluh dan organ. Otot polos terdiri dari lembaran atau
untaian sel otot polos. Sel-sel ini memiliki serat aktin dan miosin yang berjalan melalui sel
dan didukung oleh kerangka kerja protein lain. Otot polos berkontraksi dengan rangsangan
tertentu karena ATP dibebaskan untuk digunakan oleh myosin. Jumlah ATP yang dilepaskan
tergantung pada intensitas rangsangan, memungkinkan otot polos untuk memiliki kontraksi
bertingkat yang berlawanan dengan kontraksi otot kerangka yang “hidup atau mati”. Otot
polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada: Dinding saluran pencernaan,
saluran-saluran pernapasan, pembuluh darah, saluran kemih dan kelamin.
Otot jantung merupakan otot bergaris melintang seperti halnya otot rangka tetapi bersifat
involunter (tidak dipengaruhi kehendak),terdiri atas otot-otot yang bercabang-cabang
/beranastomosa. Celah-celah diantara anyaman serabut-serabut otot jantung diisi oleh
jaringan ikat sebagai endomysium. Diameter otot jantung 9 – 22 mikron, inti lonjong
ditengah dan bewarna pucat, sebelah luar dibatasi oleh sarcolemma, pada otot jantung sel-sel
otot tidak bersatu menjadi satu sel sinsitium dan adanya garis-garis transversal berwarna
gelap
Sebagai organ yang mengkhususkan diri untuk memompa aliran darah maka struktur otot
jantung mengalami pengkhususan dengan adanya sistem penerus implus. Sistem Penerus
Implus pada jantung terdiri atas serabut purkenye, yakni serabut yang telah bermodifikasi dan
berfungsi sebagai pengantar stimulus keseluruh rongga jantung untuk memompa darah.
Penampang dari serabut purkinye lebih besar dari pada serabut otot jantung biasa. Serabut ini
memiliki satu atau dua inti sentral,seperti sel-sel otot jantung tetapi sitoplasmanya penuh
dengan endapan-endapan glikogen yang diterobos oleh myofibril yang jarak letaknya pada
pinggir sitoplasma atau sarkoplasma. Pada otot jantung biasa, myofibril tersusun oleh radier.
Otot jantung mempunyai kemampuan autostimulasi,tidak terlalu tergantung pada implus
saraf.
3. Otot Lurik
Otot lurik adalah jenis otot yang menempel pada rangka tubuh manusia dan membantu dalam
pergerakan. Sehingga otot ini juga disebut dengan otot otonom. Disebut otot lurik karena otot
ini memiliki daerah dengan pola gelap (aktif) dan terang (miosin) yang saling berselang-
seling. Selain itu, karena melekat pada rangka dan otot sadar karena bekerja secara volunter
atau dibawah kesadaran, otot lurik disebut juga otot rangka.
Berikut ini anatomi bagian otot lurik atau otot rangka, diantaranya yaitu:
1. Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi sel otot yang berperan melindungi otot.
2. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang berfungsi sebagai tempat miofibril dan
miofilamen.
3. Miofibril
Miofibril adalah serat pada otot.
4. Miofilamen
Miofilamen merupakan benang atau filamen halus dari miofibril. Ada 2 jenis
miofilamen, diantaranya: Miofilamen homogen (ada pada otot polos) dan Miofilamen
heterogen (ada pada otot jantung dan otot lurik)
Fungsi otot lurik atau otot rangka pada manusia adalah sebagai penggerak rangka tubuh
manusia maupun hewan. Dengan adanya otot lurik ini maka membantu manusia maupun
hewan bergerak sesuai kehendak sehingga membantu pekerjaan dengan baik dan cepat.
Keberadaan otot lurik ada dihampir seluruh bagian tubuh manusia dan mempunyai
mekanisme kerja dengan kontraksi dan relaksasi. Kontraksi terjadi saat melakukan
pergerakan yang memerlukan kekuatan dan kerja lebih keras, seperti menaiki tangga atau
berlari. Sedangkan, relaksasi terjadi setelah melakukan tugas yang berat dengan cara
melenturkan bagian tubuhnya seperti merenggangkan tubuh pada manusia.
Hal ini dilakukan sebagai pencegahan terjadinya kram atau tekanan juga memberi
waktu istirahat. Hal tersebut harus dilakukan sebab setelah melakukan aktivitas seperti berlari
dan aktivitas berat lainnya, manusia akan selalu membutuhkan waktu beristirahat meski
hanya sebentar untuk mengembalikan kekuatan sehingga terhindar dari kram otot atau
kelelahan yang dapat berpengaruh pada fungsi tubuh lain.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai
alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Secara embriologi, jaringan otot berasal dari
lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut
yang dapat berkontraksi karena adanya molekul myofibril. Di samping sebagai alat gerak
aktif, otot juga berperan sebagai penyimpanan cadangan makanan, serta memberikan bentuk
tubuh bersama rangka otot disebut sebagai alat gerak aktif, karena otot merupakan
pendukung keseluruhan gerak vertebrata. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot
lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun
pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.
Otot polos adalah jenis jaringan otot yang digunakan oleh berbagai sistem untuk
memberikan tekanan pada pembuluh dan organ. Otot polos terdiri dari lembaran atau untaian
sel otot polos. Sel-sel ini memiliki serat aktin dan miosin yang berjalan melalui sel dan
didukung oleh kerangka kerja protein lain. Otot jantung merupakan otot bergaris melintang
seperti halnya otot rangka tetapi bersifat involunter (tidak dipengaruhi kehendak),terdiri atas
otot-otot yang bercabang-cabang /beranastomosa. Otot lurik adalah jenis otot yang menempel
pada rangka tubuh manusia dan membantu dalam pergerakan. Sehingga otot ini juga disebut
dengan otot otonom. Disebut otot lurik karena otot ini memiliki daerah dengan pola gelap
(aktif) dan terang (miosin) yang saling berselang-seling. Selain itu, karena melekat pada
rangka dan otot sadar karena bekerja secara volunter atau dibawah kesadaran, otot lurik
disebut juga otot rangka.
3.2. Saran
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari
oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran
kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di
kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Susatyo, Priyo dkk.2019.Struktur Hewan.Tanggerang Selatan: CV. Karya Indonesia