Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

“KEGIATAN POKOK DAN CONTOH KERJASAMA LINTAS


PROGRAM MAUPUN SEKTOR PUSKESMAS”

Disusun sebagai Pemenuhan Tugas Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing :
Heru Sulitijono S.Kep Ns M.Kes
NIP. 19711001 199303 1004

Disusun Oleh :
AGNESTA NUR HIDAYAH
NIM. P27820319006

TINGKAT 3 REGULER A
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN SUTOPO SURABAYA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang senantiasa
mencurahkan keridhaan dan rahmatnya kepada kami sehingga penulisan tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas yang berjudul “Kegiatan Pokok dan Contoh Kerjasama Lintas
Program maupun Sektor Puskesmas“, dapat terselesaikan dengan baik dan pada waktunya.
Tulisan ini mengulas mengenai kegiatan dan tugas pokok yang ada dipuskesmas serta
beberapa contoh kerjasama lintas program dan sektor yang ada dipuskesmas.
Makalah ini merupakan salah satu bentuk tugas mata kuliah yang wajib ditempuh. Oleh
sebab itulah, dalam proses pendalaman materi ini, kami mendapatkan banyak bimbingan,
arahan, koreksi serta saran. Untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kami
sampaikan kepada Bapak Heru Sulitijono S.Kep Ns M.Kes selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Komunitas semester 5, di Prodi D-III Keperawatan Sutopo Surabaya.
Dalam penulisan makalah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun kearah penyempurnaan makalah ini kami terima dengan sangat
terbuka.
Akhirnya, dari hasil penulisan ini kami harapkan semoga hasil evaluasi serta referensi
bahan yang menyusun makalah ini dapat membantu serta menambah wawasan para pembaca
yang membutuhkan. Kami ucapan terimakasih. Dan semoga barokah serta bermanfaat bagi
kita semua.

Surabaya, 29 Juli 2021

( Penulis )
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I Pendahuluan...............................................................................................................III
1.2 Latar Belakang......................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.4 Tujuan...................................................................................................................4
BAB II Pembahasan.................................................................................................................5
2.1 Kegiatan Pokok Puskesmas...................................................................................5
2.2 Kerjasama Lintas Sektor beserta Contohnya......................................................12
2.3 Kerjasama Lintas Program beserta Contohnya...................................................15
BAB III Penutup....................................................................................................................16
3.1Kesimpulan………………………………………………………………………16
3.2 Saran…………………………………………………………………………….17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas (Pusat Kesehatan Mayarakat) merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan. Setiap dekade fungsi puskesmas terus berkembang yang semula sebagai
tempat untuk pengobatan penyakit dan luka-luka kini berkembang ke arah kesatuan upaya
pelayanan untuk seluruh masyarakat yang mencangkup upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif.
Puskesmas adalah satu kesatuan organisasi fungsional yang berlangsung memberikan
pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu
dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.
Berdasaran sejarahnya, puskesmas dibentuk saat rakernas pada tahun 1968 dengan
kegiatan yang mulanya sendiri-sendiri tanpa ada kesatuan namun disatukan menjadi Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Melalui rakernas dibentuklah puskesmas dengan
tingkat desa, kecamatan, kawedanan dan kabupaten yang selanjutnya dibagi berdasarkan
Tipe A,B maupun C yang didalamnya memuat tenaga kesehatan.
Menurut Depkes RI (2014) upaya kesehatan di Indonesia belum terselenggara secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan
masih rendah tercatat jumlah puskesmas untuk seluruh Indonesia tercatat sebanyak 7.237
unit, puskesmas pembantu (Pustu) 21.267 unit dan puskesmas keliling (Pusling) 6.392
unit. Penyebaran sarana dan prasarana belum merata. Rasio sarana dan prasarana
kesehatan terhadap jumlah penduduk diluar jawa lebih baik dibandingkan dengan pulau
jawa hanya saja keadaan transportasi diluar pulau jawa lebih baik dibandingkan dengan
pulau jawa.
Meskipun sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah seperti puskesmas telah
terdapat disemua kecamatan dan dijangkau oleh masayarakat. Indonesia masih
menghadapi permasalahan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan,
diperkirakan hanya 30% penduduk yang memanfaatkan pelayanan puskesmas dan
puskesmas pembantu (Depkes, 2014).
Berdasarkan dara survey sosial ekonomi nasional menunjukkan sekitar 33%
penduduk yang sakit berobat ke puskesmas sedangkan layanan kesehatan lain yang dituju
adalah praktik dokter, poliklinik dan rumah sakit swasta. Rendahnya pemanfaatan

3
pelayanan puskesmas dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur, pengetahuan,
status pendidikan, ekonomi, jarak, waktu tempuh, perilaku petugas kesehatan, kebutuhan
kesehatan dan stigma atau pengaruh luar terhadap pelayanan puskesmas .
Menurut Abbas dan Kristiani (2006) fakor biaya menjadi alasan masyarakat tidak
memanfaatkan pelayanan bidan didesa. Elfiatri, Kusnanto dan Lazuardi (2008)
menyebutkan bahwa faktor keterpencilan,sulit atau mahalnya transportasi merupakan
hambatan untuk menjangkau sarana kesehatan. Nurcahyani (2000) menyimpulkan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara biaya berobat, biaya transportasi, jarak dan lama
waktu terhadap pemanfaatan pelayanan.
Namun diera sekarang perkembangan semakin signifikan didukung dengan
perkembangan iptek ilmu kesehatan dan layanan. Dengan meningkatnya kemudahan
sarana dan prasaranan didukung banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
derajat kesehatan melalui puskesmas diharapkan semakin ada inovasi terbaru dalam
pengembangan puskesmas agar tetap eksis dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Oleh
karena itu penulis membuat makalah mengenai tugas pokok dan bentuk kerjasama antara
perawat dengan lintas sektor maupun program.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penulisan latar belakang makalah ini, penulis ingin mengetahui beberapa
permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini, antara lain:
a. Apa saja kegiatan pokok yang terdapat di Puskesmas ?
b. Apa yang dimaksud kerjasama lintas sektor dan contohnya yang ada di masyarakat ?
c. Apa yang dimaksud kerjasama lintas program dan contohnya yang ada di
masyarakat?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yakni :
a. Mengetahui kegiatan pokok yang terdapat di Puskesmas
b. Mengetahui kerjasama lintas sektor dan contohnya yang ada di masyarakat
c. Mengetahui kerjasama lintas program dan contohnya yang ada di masyarakat

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kegiatan Pokok Puskesmas


Puskesmas merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan yang berada digarda terdepan dan mempunya misi sebagai pusat
pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat disuatu wilayah kerja tertentu
yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak
mencangkup aspek pembiayaan (Ilham Akhsanu, 2008)
Kegiatan – kegiatan pokok puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak
berdirinya semakin berkembang, mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha pokok
kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan sekarang meningkat 20 usaha pokok kesehatan
yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap
-tiap puskesmas baik dari segi sesuai tenaga, fasilitas, dan biaya atau anggaran yag
tersedia.
Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok
kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas, dengan disesuaikan pada faktor tenaga,
sarana dan prasarana serta biaya yang tersedia sesuai kemampuan manajemen dari tiap-
tiap puskesmas.
Dua puluh kegiatan pokok puskesmas adalah :
a. Upaya kesehatan ibu dan anak
1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui serta bayi anak
balita dan anak prasekolah
2. Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk
3. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya
4. Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali, Polio 3
kali dan Campak 1 kali pada bayi
5. Penyuluhan kesehatan dalam mencapai program KIA
6. Pelayanan keluarga berencana
7. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam
penyakit ringan

5
8. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan,
memberikan pengawasan dan pendidikan tentang kesehatan
9. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para bidan bayi

b. Upaya keluarga berencana


1. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para ibu dan calon ibu yang
mengunjungi KIA
2. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akan
bekerja sebagai penggerak calon peserta keluarga berencana
3. Mengadakan berbicara- berbicara tentang keluarga berencana kapan saja ketika
ada kesempatan
4. Memberikan penyuluhan mengenai AKDR, cara-cara penggunaan pil, kondom,
dan cara-cara lain dengan memberikan saran terbaik
5. Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan
kehamilan

c. Upaya peningkatan gizi


1. Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka
2. Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program perbaikan
gizi
3. Memberikan pendidikan gizi untuk masyarakat terutama dalam rangka program
KIA
4. Melaksanakan berbagai program yakni :
a) Program perbaikan gizi keluarga melalui posyandu
b) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori untuk
balita dan ibu menyusui
c) Memberikan sebuah vitamin untuk balita dibawah 5 tahun

d. Upaya kesehatan lingkungan


Kegiatan – kegiatan utama kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas :
1. Penyehatan udara bersih
2. Penyehatan pembuangan kotoran
3. Penyehatan lingkungan rumahan
4. Penyehatan limbah
5. Penyehatan sanitasi tempat umum
6
6. Penyehatan makanan dan minuman
7. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular


1. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
2. Melaporkan kasus penyakit menular
3. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk,
untuk menemukan kasus-kasus baru serta mengetahui sumber
penyaluran/epidemiologi penyakit
4. Tindakan untuk menahan penyaluran penyakit
5. Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi
6. Pemberian teknik
7. Pemberantasan vector
8. Pendidikan kesehatan untuk masyarakat

f. Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan


1. Sebuah kegiatan untuk mendiagnosa sedini mungkin melalui :
a) Mendapatkan data riwayat penyakit
b) Mengadaan pemeriksaan fisik
c) Mengadakan pemeriksaan laboratorium
d) Membuat diagnosa
2. Melaksanakan tindakan pengobatan
3. Melakukan upaya rujukan bilia dilihat perlu, rujukan tersebut dapat berupa :
a) Rujukan diagnostik
b) Rujukan pengobatan/rehabilitasi
c) Rujukan lain

g. Upaya penyuluhan
1. Sebuah penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari tiap-tiap program puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan
dilakukan pada setiap kelompok oleh petugas, apakah diklinik, rumah dan
kelompok- kelompok masyarakat
2. Di tingkat puskesmas tidak ada penyuluhan kesehatan tersendiri, tetapi ditingkat
kabupaten dilakukan tenaga-tenaga koordinator penyuluhan kesehatan.

7
Koordinator membantu para petugas puskesmas dalam mengembangkan teknik
dan materi penyuluhan di puskesmas.

h. Upaya kesehatan sekolah


1. Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi, misalnya
kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan
2. Membina kebersihan perseorangan peserta didik
3. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan secara aktif dalam
pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil
4. Penjaringan kesehatan peserta didik
5. Pemeriksaan kesehatan periodic sekali setahun dan guru dalam pemeriksaan
kesehatan sederhana
6. Imunisasi peserta didik
7. Pengawasan terhadap keadaan air
8. Pengobatan ringan pertolongan pertama
9. Rujukan medic
10. Penanganan kasus anemia gizi
11. Pembinaan teknis dan pengawasan disekolah
12. Pencatatan dan pelaporan

i. Upaya kesehatan olahraga


1. Pemeriksaan kesehatan berkala
2. Penentuan takaran latihan
3. Pengobatan dengan teknik latihan dan rehabilitasi
4. Pengobatan akibat cedera latihan
5. Pengawasan selama pemusatan latihan
6. Dapat diadakannya senam secara bersama pada kelomopok umum maupun khusus

j. Upaya perawatan kesehatan masyarakat


1. Asuhan keperawatan kepada individu dipuskesmas maupun dirumah dengan
berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh kembang, dan jenis kelamin
2. Asuhan keperawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari
masyarakat (keluarga binaan)
3. Pelayanan keperawatan kepada kelompok khusu diantaranya : ibu hamil, anak
balita, usia lanjut dan sebagainya
8
k. Upaya peningkatan kesehatan kerja
1. Identifikasi masalah, meliputi :
a) Pemeriksaan kesehatan dari awal dan berkala untuk para pekerja
b) Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang datang berobat ke puskesmas
c) Peninjauan tempat kerja untuk mencetuskan bahaya akibat kerja
2. Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja,
lingkungan kerja dan peningkatan kesejahteraan pekerja
3. Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi :
a) Penyuluhan kegiatan
b) Kegiatan ergonomis yaitu kegiatan untuk mencapai sesuai antara alat kerja
agar tidak terjadi stress fisik terhadap pekerja
c) Kegiatan pemantauan bahaya kerja
d) Pemakaian alat pelindung diri
4. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
5. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit
6. Kegiatan rujukan medis dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit

l. Upaya kesehatan gigi dan mulut


1. Pembinaan / pengembangan kemampuan peran serta masyarakat dalam upaya
pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM
2. Pelayanan panti asuhan pada kelompok rawan, meliputi :
a) Anak sekolah
b) Kelompok ibu hamil, menyusui dan pra anak sekolah
3. Pelayanan medis dokter gigi dasar, meliputi :
a) Pengobatan gigi pada penderita yang berobat ke puskesmas maupun yang akan
berobat
b) Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi kesasaran yang lebih
mampu
c) Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok
d) Memelihara kebersihan (kebersihan klinik)
e) Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
4. Pencatatan dan pelaporan

9
m. Upaya kesehatan jiwa
1. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas
2. Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
3. Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat
4. Pengembangan upaya kesehatan jiwa dipuskesmas melalui pengembangan peram
serta masyarakat dan pelayanan melalui kesehatan masyarakat
n. Upaya kesehatan mata
1. Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu dengan kegiatan
kelompok lainnya
2. Upaya kesehatan mata :
a) Anamnesa
b) Pemeriksaan virus dan mata luar, tes buta warna, tes tekan bola mata, tes
saluran air mata, tes lapangan pandang, funduskopi dan pemeriksaan
laboratorium
c) Pengobatan dan pemberian kacamata
d) Operasi katarak dan glaukoma akut yang dilakukan oleh tim rujukan rumah
sakit
e) Perawatan pos operasi katarak dan glaukoma akut
f) Merujuk kasus yang tidak dapat diatasi
g) Pemberian protesa mata
3. Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, serta
menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata
4. Pencatatan dan pelaporan

o. Upaya laboratorium kesehatan sederhana


1. Diruangan laboratorium
a) Penerimaan pasien
b) Pengambilan spesimen
c) Penanganan spesimen
d) Pelaksanaan spesimen
e) Penanganan sisa spesimen
f) Pencatatan hasil pemeriksaan
g) Pengecekan hasil pemeriksaan
h) Penyampaian hasil pemeriksaan

10
2. Terhadap specimen yang akan dituju
a) Pengambilan spesimen
b) Penanganan specimen
c) Pengemasan spesimen
d) Pengiriman spesimen
e) Pengambilan hasil pemeriksaan
f) Pencatatan hasil pemeriksaan
g) Penyampaian hasil pemeriksaan
3. Diruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi :
a) Persiapan pasien
b) Pengambilan spesimen
c) Menyerahkan spesimen untuk diperiksa
4. Diluar gedung, meliputi :
a) Melakukan tes skrining Hb
b) Pengambilan specimen untuk dikirim ke laboratorium puskesmas
c) Memberikan penyuluhan
d) Pencatatan dan pelaporan

p. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan


1. Dilakukan oleh semua puskesmas (pembina, pembantu dan keliling)
2. Pencatatan dan pelaporan mencangkup :
a) Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
b) Data ketenagaan dipuskesmas
c) Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik didalam maupun diluar
gedung puskesmas
3. Laporan dilaksanakan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan dan tahunan)

q. Upaya pembinaan peran serta masyarakat


Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui :
1. Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan , pimpinan wilayah, lintas
sektoral dan berbagai organisasi kesehatan yang dilakukan melalui dialog, seminar
dan lokakarya dalam rangka komunikasi, informasi dan motivasi dengan
memanfaatkan media massa dan sistem informasi kesehatan

11
2. Persiapan petugas penyelenggaraan melalui latihan, orientasi dan sarasehan
kepemimpinan dibidang kesehatan
3. Persiapan masyarakat melalui rangkaian kegiatan untuk emningkatkan
kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah kesehatan
dengan mengenali dan menggerakkan sumber daya yang dimilikinya melalui
rangkaian kegiatan :
a) Pendekatan kepada tokoh masyarakat
b) Survey mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah kesehatannya
c) Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana pemecahan
masalah kesehatan yang dihadapi
4. Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader
kesehatan yang terlatih
5. Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masayarakat

r. Upaya pembinaan pengobatan tradisional


1. Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan
tradisional
2. Pengembangan dan pelestarian terhadap cara-cara pengobatan tradisional

s. Upaya kesehatan remaja


1. Permasalahan pada remaja
2. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan remaja sesuai dengan permasalah
dan pendataan
3. Bekerjasama dengan lintas sektor baik pihak desa maupun aparat kepolisian dalam
penanganan masalah merokok, narkoba maupun kekerasan pada remaja
4. Pencatatan dan pelaporan

t. Dana sehat
Dana sehat yang dimaksud yakni program BPJS, KIS maupun Jamsostek.

12
2.2 Kerjasama Lintas Sektor beserta Contohnya
Kerjasama lintas sektor adalah kerjasama yang dilakukan baik oleh perawat maupun
pihak yang melakukan kerjasama dengan organisasi lembaga swadaya masyarakat (LSM)
dan pemerintahan desa atau organisasi lain diluar kesehatan. Prinsip kerjasama lintas
sektor melalui pertalian dengan program didalam dan diluar sektor kesehatan untuk
mencapai kesadaran yang lebih besar terhadap konsekuensi kesehatan dari keputusan
kebijakan dan praktik organisasi sektor-sektor yang berbeda. Faktor – faktor yang
mempengaruhi kerjasama ini antara lain anggaran, peraturan, komunikasi, komitmen,
peran serta tanggung jawab. Komitmen memerlukan pembagian visi dan misi yang jelas
dan dapat dipertanggung jawabkan serta bagaimana proses pengerjaannya. Tujuan
kerjasama ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui kemitraan pemerintah
dengan non pemerintah dan masyarakat.
Berikut uraian tugas kerjasama lintas sektor :
a. Camat
1. Memberikan dukungan kepada pelayanan kesehatan di puskesmas
2. Memotivasi masyarakat yang tidak mau dirujuk ke rumah sakit
3. Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan
b. Polsek
1. Berkoordinasi dalam penanganan kecelakaan, kejadian kekerasan/kejadian lain
yang memerlukan pemeriksaan/penanganan kesehatan
2. Berkoordinasi dalam pembuatan Visum Et Repertum
3. Berkoordinasi dalam kegiatan penyuluhan dan penanganan NAPZA
4. Dukungan keamanan pada kegiatan pelayanan kesehatan
c. Koramil
1. Berkoordinasi dalam masalah keamanan dan penanggulangan bencana (siaga
bencana)
2. Loading sector dalam kegiatan KB kesehatan yaitu TNI Manunggal KB dan Safari
KB
3. Bersama-sama melaksanakan PSN (Pemberantasan sarang nyamuk) sebagai
anggota tim supervisi terpadu PSN
4. Anggota tim akselerasi penurunan AKI KB
5. Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan
13
d. Dinas pendidikan (sekolah)
1. BIAS / UKGS
2. Skreening kesehatan / penjaringan kesehatan anak sekolah
3. Berkoordinasi pada kegiatan penyuluhan : Kesehatan reproduksi, NAPZA,
HIV/AIDS dan lainnya
4. Bersama-sama melaksanakan PSN PSN (Pemberantasan sarang nyamuk) sebagai
anggota tim supervisi terpadu PSN dilingkungan sekolah
5. Koordinasi dalam upaya kesehatan sekolah (misalnya pemberian obat cacing,
kegiatan UKS, inspeksi sanitasi TU di instansi pendidikan (MI,MTS dan RA)
e. Kepala desa
1. Memberikan dukungan kepada pelayanan kesehatan dipuskesmas
2. Memotivasi masyarakat yang tidak mau dirujuk di rumah sakit
3. Bersama-sama menyusun jadwal kegiatan program kesehatan (posyandu balita,
posyandu lansia, PSN, dll)
4. Membuat surat keputusan tentang penetapan posyandu dan kader aktif
f. PKK
1. Melakukan pembinaan, memotivasi masyarakat untuk melaksanakan
pembangunan kesehatan meliputi kegiatan dibidang promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, KIA/KB, Gizi, P2M melalui kegiatan kelompok
2. Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan
g. KUA
1. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan calon jamaah haji
2. Koordinasi pelaporan pengantin setiap bulan
3. Mengirim CPW ke puskesmas untuk di imunisasi TT

Contoh kerjasama ini yakni :


a. Kerjasama antara perawat puskesmas dengan ketua RT 01 RW 03 di kecamatan sedati
dalam melakukan penyuluhan kesehatan mengenai Diit Hipertensi pada kelompok
Dewasa dan Lansia yang mengalami Hipertensi. Dengan melibatkan ketua RT dapat
dikumpulkan anggota masyarakatnya diwilayah tersebut agar kegiatan ini diikuti
dengan baik.
b. Kerjasama antara perawat puskesmas dengan ketua RT maupun RW di kecamatan
sedati dan polsek terdekat dalam melakukan vaksinasi covid 19. Dalam hal ini ketua
14
RT maupun ketua RW membantu dalam proses penyebaran informasi, dapat
menghimbau warganya mengikuti kegiatan vaksinasi covid 19 didukung adanya surat
edaran yang berlaku. Kegiatan ini dapat dibantu kerjasama dengan pihak polsek
terdekat saat dilakukannya vaksinasi dengan hal penjagaan ketat protokol kesehatan
yang ada.
c. Kerjasama antara perawat dengan pihak susu pada lansia untuk mencegah
osteoporosis. Dalam hal ini perawat dalam memberikan penyuluhan kesehatan juga
perusahaan sama-sama memberikan benefit bagi kedua belah pihak.
d. Kerjasama antara pihak puskesmas dengan sekolah yang ada diwilayah tersebut untuk
pelayanan UKS dan pengecekan kesehatan sederhana secara berkala.

2.3 Kerjasama Lintas Program beserta Contohnya


Kerjasama lintas program adalah kerjasama yang dilakukan baik oleh perawat
maupun pihak yang melakukan kerjasama dengan lingkup puskesmas atau dinas itu
sendiri maupun pihak lain dibidang kesehatan. Bila kerjasama program ini diterapkan
dipuskesmas berarti melibatkan beberapa program yang ada dipuskesmas. Tujuan khusus
dari program kerja lintas program adalah untuk menggalang kerjasama dalam waktu dan
selanjutnya menggalang kerjasama lintas sektoral.
Contoh kerjasama ini yakni :
a. Kerjasama antara perawat dengan fisioterapi dan ahli gizi pada pasien yang
mengalami stroke. Kerjasama ini untuk membantu penyembuhan pasien dengan
didukung asupan yang tepat dan dilakukan mengembalian fungsi-fungsi tubuh pasien.
b. Kerjasama antara perawat dengan ahli kesehatan lingkungan dalam menerapkan
sanitasi lingkungan di RT 01 RW 03 kecamatan gedangan
c. Kerjasama antara perawat puskesmas dengan pihak laboratorium (analis medic)
dalam melakukan pemeriksaan dahak dikecamatan sedati Sidoarjo untuk selanjutnya
dilakukan pemeriksaan TB Paru.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan pokok puskesmas antara lain : upaya kesehatan ibu dan anak, upaya
keluarga berencana, upaya peningkatan gizi, upaya kesehatan lingkungan , upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, upaya pengobatan termasuk pelayanan
darurat karena kecelakaan, upaya penyuluhan, upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan
olahraga, upaya perawatan kesehatan masyarakat , upaya peningkatan kesehatan kerja,
upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya
laboratorium kesehatan sederhana, upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem
informasi kesehatan, upaya pembinaan peran serta masyarakat, upaya pembinaan
pengobatan tradisional, upaya kesehatan remaja, dana sehat
Kerjasama lintas sektor adalah kerjasama yang dilakukan baik oleh perawat maupun
pihak yang melakukan kerjasama dengan organisasi lembaga swadaya masyarakat (LSM)
dan pemerintahan desa atau organisasi lain diluar kesehatan. Contoh kerjasama ini yakni :
Kerjasama antara perawat puskesmas dengan ketua RT dalam melakukan penyuluhan
kesehatan mengenai diit hipertensi pada kelompok dewasa dan lansia yang mengalami
Hipertensi, Kerjasama antara perawat puskesmas dengan ketua RT maupun RW di
kecamatan sedati dan polsek terdekat dalam melakukan vaksinasi covid 19, kerjasama
antara perawat dengan pihak susu pada lansia untuk mencegah osteoporosis, kerjasama
antara pihak puskesmas dengan sekolah yang ada diwilayah tersebut untuk pelayanan
UKS dan pengecekan kesehatan sederhana secara berkala.
Kerjasama lintas program adalah kerjasama yang dilakukan baik oleh perawat
maupun pihak yang melakukan kerjasama dengan lingkup puskesmas maupun pihak lain
dibidang kesehatan. Contoh kerjasama ini yakni : kerjasama antara perawat dengan
fisioterapi dan ahli gizi pada pasien yang mengalami stroke, kerjasama antara perawat
dengan ahli kesehatan lingkungan dalam menerapkan sanitasi lingkungan, kerjasama
antara perawat puskesmas dengan pihak laboratorium (analis medic) dalam melakukan
pemeriksaan dahak.

16
3.2 Saran
Melalui makalah ini dapat diharapkan agar menambah wawasan baru mengenai :
a. Kegiatan pokok di puskesmas
b. Kerjasama lintas sektor beserta contohnya
c. Kerjasama lintas program beserta contohnya
Semoga makalah ini dapat bermanfaat, adapun saran penulis terhadap pemaparan
materi yang telah dijabarkan semoga kita semua dapat menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan dimasayarakat atau puskesmas dengan manfaat dan tugas nya yang besar
mengenai kesehatan masyarakat dan berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat
menuju tingkat derajat kesehatan yang optimal.

17
DAFTAR PUSTAKA

DepKes RI, 2004. Sistem Kesehatan Nasional 2004. Jakarta

Elfiatri M, V., Kusnanto, H & Lazuardi, Luthfan .(2008). Analisis Spasial Perilaku Hidup
bersih dan sehat. Tesis bagian ilmu kesehatan masyarakat Universitas Gajah Mada
Surabaya. Yogjakarta

Departemen kesehatan R.I 1987. Peran Serta Masyarakat. Jakarta : Depkes RI, Pusat
Pembinaan dan Pelatihan Mayarakat

Mubarak, Wahit Iqbal. 2014. Ilmu Kesehatan Mayarakat. Jakarta : Salemba Medika

Entjang Indari. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT Citra Aditya Bakti. Bandung

Kuswidanti. Gambaran Kemitraan dan Organisasi di bidang Kesehatan. Diakses pada 29


Juli 2021

18

Anda mungkin juga menyukai