LP Hiperglikemia (Nida Nurjannah)
LP Hiperglikemia (Nida Nurjannah)
OLEH :
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERGLIKEMIA
Definisi
Hiperglikemia merupakan keadaan dimana kadar glukosa darah mengalami peningkatan diatas normal.
Peningkatan kadar glukosa darah dikatakan DM apabila hasil pengukuran kadar glukosa plasma puasa ≥140
mg/dl (SI : 7,8 mmol/L) atau kadar glukosa sewaktu ≥200 mg/dl (SI : 11,1 mmol/l) pada satu kali
pemeriksaan atau lebih. Tingginya kadar glukosa darah tersebut dapat menyebabkan berbagai komplikasi
metabolik akut maupun kronis (Smeltzer & Bare, 2008).
Etiologi
1. Predisposisi
- Disfungsi kelenjar thyroid, adrenal dan pituitary glands
- Kerusakan sel Beta
- Pengangkatan pankreas
- Penyakit intrakranial, ensefalitis, perdarahan otak, meningitis dan tumor otak (khususnya yang
berlokasi didekat pituitary glands)
- Pankreas memproduksi insulin dalam jumlah yang sedikit (tidak cukup
- Pankreas memproduksi insulin dalam batas normal, namun sel tubuh tidak dapat merespon
rangsangan dari insulin untuk mengambil glukosa dalam darah
2. Presipitasi
- Usia
- Overweight
- Hereditas (anggota keluarga yang memiliki riwayat hiperglikemia)
- Faktor imunologi (respon autoimun, dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara
bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing). (John, Ratery et al,.
2009).
Manifestasi klinis
1. Hiperglikemia sedang
Pada hiperglikemia akut belum terlihat tanda dan gejala yang bermakna, namun seseorang yang
memiliki hiperglikemia akut biasanya mengalami osmotik dieresis. Keadaan ini biasanya terjadi karena
kontrol gula darah yang rendah.
2. Hiperglikemia berat
Pada hiperglikemia kronis, biasanya seseorang sudah memiliki tanda gejala yang bermakna diantaranya:
- Polyphagia (Peningkatan frekuensi makan karena sering lapar)
- Polydipsia (Peningkatan frekuensi minum karena sering haus)
- Polyuria (Peigkatan urinary)
- Blurred vision (penglihatan kabur)
- Fatigue (sleepiness) (Kelelahan)
- Weight loss (Kehilangan berat badan tanpa alasan)
- Poor wound healing (Proses penyembuhan luka lama)
- Dry mouth (Mulut kering)
- Dry or itchy skin (Kulit kering atau gatal)
- Tingling in feet or heels (Kesemutan pada ekstremitas)
- Erectile dysfunction (Disfungsi ereksi)
- Recurrent infections, external ear infections (swimmer's ear) (Rentan terjhadap infeksi)
- Cardiac arrhythmia (Peningkatan irama jantung)
- Stupor (Kejang)
- Coma (Koma)
- Seizures (Pingsan) (Jauch Chara K, et al,. 2007)
Pathway
Komplikasi Penatalaksanaan
Hiperglikemia akan menjadi masalah yang serius jika tidak ditangani - Olahraga (namun jika gula
dengan tepat. Ketoasidosis merupakan salah satu komplikasi dari darah diatas 240 mg/dl dan
hiperglikemia jangka panjang dimana tanda gejalanya antara lain: nafas ketika diperiksa terdapat
pendek, nafas bau buah, mual muntah dan mulut kering. Selain keton dalam urin maka
ketoasidosis, hiperglikemia juga dapat meningkatkan komplikasi pada olahraga harus dihentikan)
gagal jantung dan ginjal. Jika hiperglikemia terjadi lama hal ini dapat - Diet rendah gula
menyebabkan penurunan aliran darah terutama pada kaki dan terjadi - Terapi insulin
kerusakan saraf, sehingga kaki mudah mendapat luka dan sulit sembuh - Hypoglicemic medication
(Gangren).
Klasifikasi
1. Hiperglikemia sedang
Peningkatan kadar gula dalam darah pada fase awal dimana gula darah dalam level >126 mg/dl untuk gula
darah puasa.
2. Hiperglikemia berat
Peningkatan kadar gula dalam darah pada level 200mg/dl untuk gula darah puasa setelah terjadi selama
beberapa periodik tanpa adanya hypoglikemic medication. Pada hiperglikemia kronis sudah harus dilakukan
tindakan dengan segera, karena dapat meningkatkan resiko komplikasi pada kerusakan ginjal, kerusakan
neurologi, jantung, retina, ekstremitas dan diabetic neuropathy merupakan hasil dari hiperglikemi jangka
panjang. (Frier, BM et al,. 2004).
Pemeriksaan penunjang
1. Gula darah puasa
Diperiksa untuk mengetahui kadar gula darah puasa (sebelum diberi glukosa 75 gram oral) dan nilai normalnya
antara 70- 110 mg/dl.
2. Gula darah 2 jam post prandial
Diperiksa 2 jam setelah diberi glukosa dengan nilai normal < 140 mg/dl/2 jam
3. HBA1c
Pemeriksaan dengan menggunakan bahan darah untuk memperoleh kadar gula darah yang sesungguhnya karena
pasien tidak dapat mengontrol hasil tes dalam waktu 2- 3 bulan. HBA1c menunjukkan kadar hemoglobin
terglikosilasi yang pada orang normal antara 4- 6%. Semakin tinggi maka akan menunjukkan bahwa orang
tersebut menderita DM dan beresiko terjadinya komplikasi.
4. Elektrolit, tejadi peningkatan creatinin jika fungsi ginjalnya telah terganggu
5. Leukosit, terjadi peningkatan jika sampai terjadi infeksi (Hardisman, 2014).
Perseptor Klinik