IDENTIFIKASI RESIKO KLINIS DENGAN FMEA PADA RAWAT INAP

FREKWENSI KEMUDAHAN
NO TAHAPAN PROSES FAILURE MODE KEGAWATAN (SV) RPN (OOC x SV x DT)
TERJADINYA (OOC) TERDEKTEKSI (DT)
- Pengukuran data dasar tidak 8 2 7 112
tepat
- Tulisan dokter sulit dibaca 8 6 2 96
- Advice dokter via UGD (07.00
- 14.00)
1 - Advice tidak tertulis jelas 8 4 3 96
- Advice dokter via WA (14.01 – - Obat kosong 8 2 6 96
06.59)
- Respon kurang cepat via WA 8 4 3 96
- Pelaporan data pasien tidak 8 3 3 72
sistematis
- Tetesan infus salah 8 4 3 96

- Look alike sound alike 8 3 3 72

Advice dilaksanakan perawat
2
sampai visite besok pagi
-
- Jam memasukkan obat kurang 8 4 3 96
tepat
- Cara memasukkan obat kurang 8 3 4 96
tepat
- Bed pasien tanpa pengaman 9 3 2 54
tepi
 OUTPUT RAWAT INAP
NO MODUS KESALAHAN REKOMENDASI
 1. Bed pasien tanpa pengaman tepi Melakukan skrining resiko pasien jatuh pada semua pasien rawat inap dan
sosialisasi penetapan SOP

2. Look alike sound alike Penggunaan tabel obat LASA dan sosialisasi penetapan SOP obat LASA untuk
rawat inap

3. Pelaporan data pasien tidak sistematis Sosialisasi tentang Standarisasi Cara Pelaporan Pasien via WA

ANALISIS RESIKO KLINIS DENGAN FMEA UNIT LABORATORIUM

NO FAILURE MODE RPN ( OOC x SV x DT ) AKUMULASI PROSENTASE URUTAN PRIORITAS
1 Bed pasien tanpa pengaman 54 54 5% 1
tepi
2 Pelaporan data pasien tidak 72 126 13 % 2 Cut Off Point
sistematis
3 Look alike sound alike 72 198 20 % 2
4 Tulisan dokter sulit dibaca 96 294 30 % 3
5 Advice tidak tertulis jelas 96 390 40 % 3
6 Obat kosong 96 486 49 % 3
7 Respon kurang cepat via 96 582 59 % 3
WA
8 Tetesan infus salah 96 678 69 % 3
9 Jam memasukkan obat 96 774 79 % 3
kurang tepat
10 Cara memasukkan obat 96 870 88 % 3
kurang tepat
11 Pengukuran data dasar tidak 112 982 100 % 4
tepat