Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan Rsud Kelet 1605753681
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan Rsud Kelet 1605753681
DAFTAR ISI
HALAMAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………… 3
B. Tujuan Pedoman ………………………………………………………. 3
C. Ruang Lingkup ………………………………………………………… 4
D. Batasan Operasional ………………………………………….………. 5
E. Landasan Hukum ……………………………………………………… 5
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
Tujuan Umum:
Sebagai panduan/acuan yang jelas dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan di rawat jalan sehingga keselamatan pasien dan peningkatan mutu
di Rumah Sakit Umum Daerah Kelet dapat tercapai.
Tujuan Khusus:
1. Sebagai pedoman pelayanan yang baku yang dapat dipakai dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan pasien di rawat jalan
2. Mempermudah admistrasi pelayanan di rawat jalan
3. Tercapainya indikator mutu dan keselamatan pasien di rawat jalan
4. Tersedianya Sumber Daya Manusia/ petugas baik Medis, Tenaga
Keperawatan, Penunjang sesuai standar
5. Tersedianya sarana prasarana baik medis maupun non medis untuk
menunjang kelancaran pelayanan
6. Meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan
7. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar yang berlaku di rumah sakit:
Pedoman Praktik Klinik (PPK), Standard Pelayanan Minimal (SPM), Indikator
Mutu Klinik, Indikator Pelayanan, Standard Prosedur Operasional ( SPO )
8. Meningkatkan keselamatan pasien
9. Meningkatkan keselamatan kerja
10. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
D. Batasan Operasional
1. Pelayanan poliklinik
a) Klinik Dalam dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan antropometri, terapi oksigen portable, perekaman EKG,
pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS stik), pemeriksaan spirometri, tes
kesehatan dan MCU. Dokter yang melayani adalah Spesialis penyakit
dalam.
b) Klinik Bedah umum dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan fisik, rawat luka, angkat jahitan, pemasangan kateter,
pemeriksaan colok dubur, pemasangan dan pengangkatan gips,
pemeriksaan GDS (Gluco DR) dan bedah minor. Dokter yang melayani
adalah dokter Spesialis bedah umum.
c) Klinik Anak dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan fisik,
pemasangan NGT anak, Nebulizer dan pelayanan imunisasi. Dokter yang
melayani adalah Spesialis anak.
d) Klinik Obgyn dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan
kehamilan, konsultasi kandungan / alat kontrasepsi, USG kandungan 2D
dan 4D, inspekulo, biopsy servix ringan, papsmear, tindakan
pemasangan dan lepas alat kontrasepsi iud, implant, dan pesasrium,
serta rawat luka. Dokter yang melayani adalah dokter Spesialis Obgyn.
e) Klinik Gigi dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan gigi,
scalling, tambal sinar, ordontectomy, tambal GIC, perawatan saluran
akar, orthodontia, insisi mucokel, dan ekso . Dokter yang melayani adalah
dokter gigi.
f) Klinik Mata dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan mata,
ekstraksi korpal, ekstraksi korpal dengan gram, insisi granuloma, visus,
slidelamp, insisi hordeolum, epilasi bulu mata, spolling bola mata, USG
mata, aff heacting dan ganti balut. Dokter yang melayani adalah Spesialis
Mata
16. PERMENKES No.008 Tahun 2012 tentang Kode Etik PNS di Lingkungan
Kementerian Kesehatan;
17. PERGUB JATENG No. 95 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok,
Fungsi dan Tata Kerja RSUD Kelet;
18. PERDA Provinsi Jawa Tengah No.8 Tahun 2008 tentang Pembentukan ,
Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah;
19. Peraturan Direktur RSUD Kelet No. 001 Tahun 2018 tentang Kebijakan
pelayanan RSUD Kelet.
20. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kelet Provinsi Jawa Tengah
Nomor :440/327/lll/2020 tentang Penunjukan Tim Penanganan Covid-19 Pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kelet ProvinsiJawaTengah.
STANDAR KETENAGAAN
Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di instalasi rawat jalan adalah :
1. Tenaga medis
Tenaga medis yang ada di instalasi rawat jalan adalah tenaga medis yang
bersertifikat,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan
kedokteran dokter spesialis serta lulus dalam kredensial yang di lakukan oleh
komite medik.
2. Kepala Instalasi
a. Pendidikan : Dokter Spesialis,Dokter Umum, Magister
Keperawatan, S2 Kesehatan.
b. Pelatihan : 1. Pelatihan Manajemen Rumah Sakit
2. Pelatihan dasar: K3, PPI, PS, BLS
c. Pengalaman Kerja dan : 1. Dokter Spesialis dan Dokter umum
jenjang karir minimal 1 tahun
2. Magister Keperawatan dan S2
Kesehatan menjadi Kepala Ruang
minimal 5 tahun
d. Syarat lain : 1. Memiliki kemampuan dalam
kepemimpinan
2. Berdedikasi tinggi
3. Dapat bekerja sama dengan bagian
lain
4. Cepat dan tanggap
5. Bertanggung jawab
6. Usia 25-56 tahun
7. Sehat jasmani dan rohani
3. Kepala Ruang
a. Pendidikan : SI Keperawatan + Ners/DIII Keperawatan dan
menduduki jenjang karir PK III Medikal Bedah
b. Pelatihan : 1. Manajemen Kepala Ruang
2. Pelatihan CI
3. Pelatihan dasar: K3, PPI, PS, BLS
c. Pengalaman Kerja dan : Menjadi Pelaksana perawatan medikal bedah
jenjang karir minimal 3 tahun
4. Perawat Pelaksana
Pendidikan : Minimal DIII Keperawatan
Pelatihan : 1. Pelatihan dasar: K3, PPI, PS, BLS
2. Pelatihan BTCLS
Pengalaman Kerja : Menjadi perawat Pelaksana Medikal Bedah
minimal PK II
Syarat lain : 1. Berdedikasi tinggi
2. Dapat bekerja sama dengan pelaksana
perawat lain
3. Cepat dan tanggap
4. Bertanggung jawab
5. Sehat jasmani dan rohani
C. Distribusi Ketenagaan
Jumlah tenaga ruang poliklinik adalah 19 orang yang meliputi:
NO PENDIDIKAN JML DISTRIBUSI JABATAN
1 S1 Kep + Ners 1 1 Kepala Ruang
2 S1 Kep + Ners 1 1 Perawat Pelaksana
3 D III Keperawatan 12 12 Perawat Pelaksana
5 SMA 1 1 Administrasi
D. Pengaturan Jaga
➢ Jam Kerja Poliklinik dan Posko
Jam kerja pegawai dalam satu minggu minimal 37,5 jam, terdistribusi sebagai berikut:
1. Senin s/d Kamis : dari jam 07.00-15.30 WIB
2. Jum’at : dari jam 07.00-14.00 WIB
➢ Jam Kerja Hemodialisa
Jam kerja pegawai dalam satu minggu minimal 37,5 jam, terdistribusi sebagai berikut:
1. Pagi : dari jam 07.00-13.30 WIB
2. Siang : dari jam 11.30-19.00 WIB
A. Denah Ruang
Lokasi
Lokasi ruang Poliklinik terletak di gedung Instalasi Rawat Jalan satu gedung dengan
Instalasi Rekam Medis, Instalasi Farmasi dan Kantor. Ruang Hemodialisa terletak di
dekat Ruang Radiologi dan ICU sedangkan Posko terletak di dekat ruang IGD.
Desain
Ruang Poliklinik merupakan ruang pelayanan pasien dengan penyakit dalam,
bedah, anak, mata, THT, Obsgyn, Gigi, TB-DOTS, Psikologi, VCT, Kulit, Jiwa, Posko
dan pelayanan Hemodialisa
➢ Ruangan Poliklinik dibagi menjadi beberapa area yang terdiri dari :
1. Area pasien :
BAB V
LOGISTIK
C. Ruang lingkup
1. Perencanaan logistik
a. Tujuannya agar barang yang diterima sesuai dengan standar kebutuhan
ruangan rawat inap baik kualitas maupun kuantitasnya
b. Perencanaan barang di ruang rawat adalah Kepala Ruang Rawat.
c. Cara:
1. Rencana kebutuhan disusun berdasarkan jenis, prioritas, standart, jumlah
dan kualitas
2. Permintaan ditulis pada formulir yang tersedia
3. Waktu: barang rutin direncanakan tiap akhir bulan dan barang non rutin
direncanakan setiap akhir tahun anggaran
d. Alur Perencanaan
Bidang Pelayanan
Direktur
2. Pengadaan Barang
Pengadaan barang dilaksanakan oleh Panitia yang ditunjuk dengan Surat
Keputusan Direktur
3. Pendistribusian
a. Dilaksanakan oleh gudang farmasi dan atau gudang umum/ laundry
b. Pelaksanaan pendistribusian dilakukan setelah barang ada.
c. Cara :
1) Barang datang diterima oleh:
- Gudang farmasi: berupa alat kesehatan
- Gudang umum: alat rumah tangga/ kantor
- Instalasi Laoundry: alat tenun/ linen
2) Setelah barang diterima oleh ketiga tempat tersebut maka barang
didistribusikan ke instalasi rawat jalan.
3) Prosedur permintaan dari ruangan – ruangan di instalasi rawat jalan
diketahui oleh kepala ruang masing – masing.
4) Barang didistribusikan ke ruang rawat jalan kemudian dicatat dalam buku
inventaris ruangan, selanjutnya dapat digunakan untuk pelayanan sesuai
kebutuhan.
d. Untuk barang- barang non rutin/ tertentu.
Pengalokasian barang dibuat bersama yaitu oleh Pengurus Barang (asset) /
Bidang Perencanaan bersama Bidang Pelayanan.
4. logistik keperawatan
a. Barang yang telah diterima disimpan dan dicatat dengan baik menurut
kelompok dan jenisnya.
b. Barang ditempatkan sedemikian rupa sehingga memudahkan pengecekan
setiap waktu dan pengeluaran jika dibutuhkan.
c. Peralatan yang dibutuhkan sehari-hari tiap pagi disiapkan.
d. Selesai pemakaian, alat dibersihkan kemudian di simpan sesuai tempatnya.
1. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut
meliputi : assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko, Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
2. Tujuan :
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
b. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat c.
Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
3. Programme WHO, World Alliance for Patient Safety
Pada Januari 2002 Executive Board WHO menyusun usulan resolusi,
dan kemudian diajukan pada World Health Assembly ke 55 Mei 2002, dan
diterbitkan sebagai Resolusi WHA55.18. Selanjutnya pada World Health
Assembly ke 57 Mei 2004, diputuskan membentuk aliansi International untuk
peningkatan keselamatan pasien dengan sebutan World Alliance for Patient
Safety, dan ditunjuk Sir Liam Donaldson sebagai Ketua.
World Alliance for patient safety pada tahun 2004 menerbitkan 6
program keselamatan pasien, dan tahun 2005 menambah 4 program lagi,
keseluruhan 10 program WHO untuk keselamatan pasien adalah sbb :
a. Global Patient Safety Challenge
b. Ist Challenge : 2005-2006 : Clean Care is Safer Care,
c. 2nd Challenge : 2007-2008 : Safe Surgery Safe Lives
d. Patient for Patient Safety
e. Taxonomy for Patient Safety
f. Research for Patient Safety
g. Solutions for Patient Safety
h. Reporting and Learning
i. Safety in action
Keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja di rumah sakit dan fasilitas medis
lainnya perlu di perhatikan. Demikian pula penanganan faktor potensi berbahaya yang
ada di rumah sakit serta metode pengembangan program keselamatan dan kesehatan
kerja disana perlu dilaksanakan, seperti misalnya perlindungan baik terhadap penyakit
infeksi maupun non-infeksi, penanganan limbah medis, penggunaan alat pelindung diri
dan lain sebagainya. Selain terhadap pekerja di fasilitas medis/klinik maupun rumah
sakit, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah sakit juga “concern” keselamatan dan
hak-hak pasien, yang masuk kedalam program patient safety.
1. Keselamatan dan keamanan
a. Menyusun rencana perbaikan fasilitas di ruangan
b. Pemasangan kamera pada daerah yang dianggap rawan
c. Semua staf, pengunjung, vendor diiedntifikasi dan diberi tanda pengenal
sementara atau permanen.
2. Bahan-bahan berbahaya
a. Melakukan inventarisasi bahan-bahan dan limbah berbahaya
b. Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
c. Pelaporan dan penyelidikan tumpahan, paparan terhadap bahan/limbah
berbahaya
d. Peralatan pelindung dan prosedur yang benar dalam penanganan tumpahan
bahan berbahaya
e. Pemberian label bahan dan limbah berbahaya secara tepat
3. Kesiapan menghadapi bencana
a. Menentukan jenis, kemungkinan terjadi, konsekuensi bahaya, ancaman dan
kejadian
b. Mengidentifikasi dan penugasan terhadap staf bila terjadi bencana
c. Mengelola kegiatan selama kejadian bencana
4. Penanganan kebakaran
a. Mencegah kebakaran melalui pengurangan risiko, penyimpanan dan penanganan
bahan-berbahaya
b. Menyediakan jalan keluar yang aman dan tidak terhalang apabila terjadi
kebakaran
c. Menyediakan system peringatan dini, deteksi dini, alarm kebakaran