Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH SITUS SANGIRAN

Anggota Kelompok:
Kelas : X-IIS-4
1. Alkayshah nazwa (04)
2. Amelia vega (05)
3. Anggi putri amanda (09)
4. Archelsya natalea salsa G (10)
5. Devina dwi ramadhani (13)
6. Jessica ayu rahmadhani (19)

SMA NEGERI 21 SURABAYA


TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Museum manusia purba adalah salah satu tempat wisata yang terletak di
Kebayanan II,Krikilan,Kec.Kalijambe,Kabupaten Sragen,Jawa Tengah yang
wajib dikunjungi, karena museum sangiran merupakan museum yang
memberikan informasi tentang manusia purba dan peradabannya, terlengkap
di Indonesia. Museum sangiran hingga saat ini merupakan museum dengan
berbagai fosil dan artefak terlengkap di indonesia, dengan jumlah koleksi
mencapai puluhan ribu. Sangiran juga merupakan situs terpenting untuk
berbagai ilmu pengetahuan terutama sangat penting bagi penelitian dan
pariwisata. Keberadaan situs sangiran sangat bermanfaat untuk mempelajari
kehidupan manusia prasejarah, karena situs ini dilengkapi dengan fosil
manusia purba hasil budaya,fosil fauna dan gambaran stratigrafi nya.

Ada beberapa fosil manusia purba yang disimpan dan tempat nya berada di
museum Geologi,Bandung dan laboratorium Paleoantropologi,Yogyakarta.
Dapat di lihat dari hasil temuannya, situs singaran merupakan situs
prasejarah yang memiliki peran sangat penting dalam memahami proses
edukasi dan purbakala yang lengkap di Asia ,atau bahkan di dunia.
Penemuan-penemuan fosil di dunia banyak disumbangkan oleh indonesia.
Penemuan fosil ini sangat berguna bagi perkembangan ilmu sejarah untuk
saat ini. Area ini memiliki luas 56 km kubik, 15 kilometer sebelah utara
Surakarta di lembah Sungai Bengawan Solo dan terletak di kaki gunung
lawu. Pada tahun 1977 Sangiran ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia sebagai cagar budaya. Pada tahun 1996 situs ini
terdaftar dalam Situs Warisan Dunia (UNESCO) , dan tahun 1934
antropolog Gustav Heinrich Ralph Von Koenigswald memulai penelitian di
area tersebut.

Penelitian tentang manusia purba dan binatang purba di Sangiran diawali


oleh G.H.R. von koenigswald, seorang ahli paleoanthropologi dari Jerman
yang bekerja pada pemerintahan Belanda di Bandung pada tahun1930-an.
BAB 2
ISI MAKALAH

Pada masa pandemi dan PPKM ini sedang berlaku, tentu saja kita semua
tidak dapat mengunjungi Museum Sangiran secara langsung terutama kami para
pelajar yang seharusnya pergi untuk studi tour dan mempelajari apa saja yang ada
di dalam Museum tersebut. Jaman sekarang teknologi sudah sangat canggih sekali.
Kita dapat mengunjungi, meneliti dan belajar di Museum Sangiran ini dengan cara
“ Virtual Tour “. Kami telah melaksanakan virtual tour ini dengan sangat cermat.
Meski hanya melalui virtual, kami sangat menikmatinya dan mendapat hal-hal baru
yang sebelumnya kita tidak pernah tahu.
Di Museum Sangiran ini dibagi menjadi beberapa bagian yang dapat kita
kunjungi, yaitu Bagian Entrance ( Pintu Masuk ), Ruang Pamer 1, Ruang Pamer 2,
Ruang Pamer 3, Gedung Seminar, Gedung Kantor, Perpustakaan, Ruang Audio
Visual dan Wisma Tamu. Kami telah menjelajahi dan mempelajari , beberapa
tempat yang ada di dalam Museum tersebut.
Pada bagian pertama yaitu, Entrance atau yang biasa kita sebut dengan Pintu
Masuk di bagian barat gapura masuk , terdapat parkiran timur dan barat untuk
pengunjung. Sebelum kita memasuki area dalam Museum, kita akan menemukan 2
Gazebo. Kemudian di sebelah kanan kita dapat bertemu dengan Perpustakaan.
Bagian kedua yaitu, Perpustakaan yang menjelaskan bahwa Museum
Sangiran merupakan sebuah Museum yang menggambarkan cerita tentang manusia
purba yang kita berikan sebuah nama Homeland of Java Man karena di Sangiran
inilah kita mendapatkan buktu-bukti mengenai manusia purba yang sangat
terkenal. Sekitar lebih dari 50% populasi di dunia ini menggambarkan sebagai
sebagai fungsi manusia mulai yang paling tua sekitar 1,5 juta tahun yang lalu
sampai era 150 dan ini juga dilengkapi dengan evolusi binatang fauna. Mulai dari
1,8 juta sampai 100.000 tahun. Pengaruh evolusi kebudayaan mulai dari 1,2 juta
sampai kira kira 300ribu tahun. Dalam jadi pembicaraan tentang situasi rakitan
beserta museum di situsnya, kita mendapat informasi mengenai fungsi manusia
budaya .lingkungn ,bintang.Selama tidak kurang dari satu juta tahun tinggal di sini
lah kita mendapatkan kabar mengenai manusia pertama di jawa satu setengah juta
masa bies 15.000 ton dalam sehingga konsumsi tentunya menggambarkan sejak
panjang kata di depan manusia. Dan karena ada di dalam situs kita mendapatkan
data data yang terbaru dari hari ke hari. Apa yang dipresentasikan oleh museum ini
sebetulnya hanya sekitar 30%.Yang 70% masih ada di dalam situs ini.Sehingga
kita harus menampilkan semua tempat itu yang bisa biasanya ditemukan dalam 2
Minggu sekali.dan dalam sebuah penampilan.Sangat akurat yang telah kaji, kita
akan tampilkan secara permanen juga. Inilah ciri khas dari museum sangiran ini
bukan merupakan museum yang statis, tapi ini adalah museum ini edamis ,karena
temuan itu akan ditemukan terus dari hari ke hari dari bulan dari tahun ke tahun
tidak pernah habis, sebuah cerita mengenai kehidupan manusia di masa lalu yang
tidak pernah habis karena kita masih punya banyak sekali kata kata berupa
pemerintah mulai dari tingkat .Peminatan dan juga perlapisan stratigrafi terlaksana
panggilan cerita mengenai pengendapan mulai 2,4 juta tahun lalu sampai 100.000
tahun yang lalu.
Kemudian kita masuk pada bagian yang ketiga yaitu, Ruang Pamer 1 .
Ruang Pamer 1 : Kekayaan Sangiran
Evolusi manusia purba
Kisah manusia ternyata telah ditorehkan sejak lama, setidaknya sejak sekitar 7
tahun silam, ketika muncul Australopithecus di Afrika. Ciri-ciri kemanusiaan itu
telah hadir samar pada Ramapithecus yang berusia 14 juta tahun, yang akhirnya
mengkristal jelas pada Australopithecus, Homo habilis, Homo erectus dan Homo
sapiens. Teori evolusi Darwin telah meramaikan silang pendapat tentang evolusi
manusia pada paro kedua abadi 19 , yang teori itu identik dengan teori evolusi
manusia itu sendiri.
1.) Teori Darwin
Teori Darwin adalah teori mengenai evolusi biologis yang dikemukakan oleh
Charles R.Darwin, seorang naturalis berkebangsaan Inggris.
Dalam memahami asal usul manusia, Darwin memadukan dasar evolusi, yaitu
spesies, adaptasi, dan evolusi itu sendiri.
Menurut Darwin, spesies
spesies dari berbagai makhluk hidup yang ada dimuka bumi merupakan hasil
perkembangan panjang dari proses pembelahan berganda makhluk bersel satu yang
akhirnya menjadi makhluk bersel banyak seperti bentuk aktual saat ini.
2.) Perjalanan panjang manusia
* Ramapithecus
Fosil pecahan rahang beberapa gigi-geligi Ramapithecus yang ditemukan dari Kala
Miosen, berusia sekitar 14 tahun.
Reduksi gigi taring yang dianggap sebagai ciri hominid (manusia) , karena
dikalangan pongid (golongan kera), gigi taring akan berukuran besar dan panjang ,
dengan ujung yang jauh melampaui permukaan kunyah (oklusal).
* Australopithecus, Ramidus, Robustus dan Bosel
Australopithecus terdiri atas beberapa spesies, antara lain adalah ramidus,
afarensis, robustus, dan bosen ditemukan di Benua Afrika yang hidup di Afrika
Selatan dan Afrika Timur sejak tahun 7 juta sampai 2,5 juta tahun yang lalu.
* Homo habilis
Fosil fosil Homo habilis ditemukan secara sporadik di Afrika Selatan, antara lain
Koobi Fora dan Danau Turkana.
Ciri ciri fisik Homo habilis adalah kapasitas tengkorak sekitar 650cc, dengan
atap tengkorak lebih tinggi dibanding Australopithecus dengan bagian belakang
tengkorak berbentuk lebih bundar. Budaya ini terkenal dengan budaya Oldowan,
yang merupakan produk dari Homo habilis.
* Homo erectus
Menduduki posisi penting dalam evolusi manusia karena merupakan pendahulu
langsung dari manusia modern saat ini, Homo sapiens. Jejak jejak Homo erectus
ditemukan di Ethiopia, China, India, Indonesia, Perancis, Spanyol dan Jerman.
Dan sangiran adalah kontributor utama temuan Homo erectus didunia karena
telah menghasilkan sekitar 120 individu Homo erectus. Homo erectus telah
mengembangkan teknologi alat batu canggih dikenal sebagai Acheulean dan kapak
perimbas da telah mengenal api sejak 450.000 tahun yang lalu.
* Homo sapiens
Manusia modern yang muncul dibumi dengan menggantikan Homo erectus sejak
150 ribu tahun yang lalu dan kemudian menguasai seluruh permukaan bumi hingga
dunia baru. Populasi ini mampu bertahan hingga saat ini, yang ada 3 rasa modern
adalah Rasa Kaukasoid (kulit putih) , Ras Mongoloid (Kulit kuning) dan Ras
Negroid (kulit hitam) .
3.) Homo Erectus Sangiran
Selama masa hidup lebih dari 1 juta tahun di Sangiran, morfologi terhadap fosil
Homo erectus Sangiran telah mengklasifikasikan adanya 2 tingkatan evolutif
Homo erectus yaitu Homo erectus Arkaik dan Homo erectus tipik.
Homo erectus Arkaik hidup antara 1,5 hingga 1 juta tahun silam, sementara
keturunannya Homo erectus tipik hidup antara 0,9 juta hingga 0,3 juta tahun yang
lalu. Ditemukan tipe Homo erectus yang paling muda hidup pada 200.000 hingga
100.000 tahun yang lalu, yaitu Homo erectus progresif. Tipe ini ditemukan diluar
Sangiran, misalnya di Ngandong (Blora), Sambungmacan (Sragen) , dan Selopuro
(Ngawi).

4.) Teori migrasi Out of Africa


Kedatangan Homo erectus dipulau Jawa terjadi pada zaman Es selama kala
Plestosen, dengan melewati jembatan darat yang terbentuk saat itu. Jaman Es
merupakan siklus terjadi dalam waktu tertentu akibat penurunan suhu di daerah
altitude tinggi, misalnya di Eropa atau Amerika Utara. Penurunan suhu
menyebabkan berubahnya air laut menjadi gumpalan es, dan kondisi akan
membuat permukaan laut turun secara global, rata rata 100 meter setiap kali terjadi
jaman Es.
Di Indonesia berada di daerah katulistiwa beriklim tropis dan tidak pernah
mengalami jaman Es, maka daerah Indonesia pun mengalami implikasi secara
signifikan: pada jaman Es, Laut Jawa dan Laut China Selatan yang berkedalaman
kurang dari 100 meter akan menjadi daratan. Paparan Sunda, Jembatan darat yang
menghubungkan Jawa , Sumatra, dan Kalimantan menjadi satu dengan Asia
Tenggara daratan.
Jembatan darat yang dipakai oleh Homo erectus dalam melakukan migrasi
dari daerah asalnya di Afrika sejak 1,8 juta tahun yang lalu, hingga tiba di Pulau
Jawa pada sekitar 1,5 juta silam. Mereka hidup di sini selama lebih dari 1 juta
tahun, hingga mereka punah pada sekitar 150 ribu tahun yang lalu.

Binatang dan Tumbuhan Sangiran


Pada sekitar 500.000 tahun yang lampau Sangiran merupakan lingkungan hutan
terbuka di sebuah lembaga di antara dua gunung api dengan aliran sungai dan
danau didalamnya. Manusia, gajah purba, kuda air, badak, babi, macan, rusa,
kerbau, banteng, kijang, buaya, Kira-kira, dan tumbuhan hidup berdamping. Inilah
masa jaman keemasan Sangiran.
Di Sangiran ditemukan fosil reptilia dan famili .Jenis buaya dari famili yang
ada di Sangiran adalah Govialis bengawanensis ukuran tubuhnya 3,5 - 6,2 m
dengan berat 159 - 181 kg. Sedangkan dari famili adalah crocodylus sp,
panjangnya mencapai 6,2 m dan berat lebih dari 1200 kg.

Tengkorak Sangiran 17
Sangiran 17 (S17) merupakan temuan sisa manusia jenis Homo erectus dari situs
Sangiran. S17 merupakan fosil tengkorak yang memiliki kelengkapan baik
dibagian wajahnya. Ditemukan oleh Towikromo, Dayu tahun 1969. Dua tahun
kemudian fosil dipublikasikan sebagai He, oleh Sartono. S17 terselip dalam lapisan
batu pasir berstruktur silang siur, 7 meter dibawah batas antara formasi Kabuh dan
Formasi Notopura. Ciri fisik tengkorak dan wajah S17, individu pemilik S17
diduga adalah figure He tipikal, yang hidup di kala Pleistosen Tengah. Fosil asli
S17 di konservasi di Bandung.

Gajah Sangiran
Terdapat 3 jenis gajah pernah hidup di Sangiran antara 1 juta sampai 200,000
tahun yang lalu, yaitu Mastodon, Stegodon dan Elephas. Ciri fisik yang
membedakan ketiganya adalah tipe gigi dan bentuk gadingnya.
* Mastodon adalah jenis gajah paling primitif di Sangiran. Gigi geraham Mastodon
bertipe bunodont.
* Stegodon memiliki gading berbentuk membulat dan agak melengkung. Jenis gigi
yang sesuai untuk melumat dedaunan yang lembut.
* Elephas adalah jenis gajah yang paling modern. Bentuk gading Elephas relatif
lurus dan digunakan untuk menumbangkan pepohonan yang akarr dan cabangnya
menjadi makanan. Gigi elephas bertipe hypsodont untuk mengunyah makanan
yang keras seperti rumput kering dan biji bijian.
Bagian-Bagian Kerangka Gajah
1.Gading
2.Tengkorak
3.Rahang bawah
4.Tulang hasta
5.Tulang pengumpulan
6.Tulang lengan
7.Tulang paha
8.Tulang kering
9.Tulang jari
10.Tulang belakang
11.Tulang rusuk
12.Tulang panggul

Kuda Sungai
Hippopotamus Kuda Sungai
Ada dua spesies Kuda Sungai yaitu Hippopotamus dan Hexaprotodon.
Taksonomi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Superordo : Cetartiodactyla
Ordo : Artiodactyla
Famili : Hippopotamidae
Genus : Hippopotamus
*Asal Hippopotamus
Hippopotamus berasal dari Afrika pada masa Miosen awal, bermigrasi ke Eropa
dan Asia pada akhir Miosen. Di Sangiran mereka hidup sejak 1,2 juta tahun yang
lalu ketika Sangiran masih didominasi oleh rawa rawa dan dialiri berbagai aliran
sungai.
*Ciri fisik dan Kebiasaan
Hippopotamus memiliki tubuh yang besar, mulut dan gigi yang sangat besar dan
empat buah kaki yang pendek dan gemuk. Gigi seri dan taringnya tumbuh besar
menyerupai tanduk. Pada siang hari Hippopotamus berendam di air atau lumpur
untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap dingin.
*Tentang Hippopotamus
Hippopotamus dewasa bisa mempunyai berat 1,5 hingga 3 ton. Hippopotamus
berjalan dengan menapak pada kukunya, sehingga termasuk hewan unguligrade.
Hippopotamus termasuk hewan herbivora. Pada Petang dan malam hari, mereka
keluar dari air dan memakan rerumputan.
Hippopotamus memiliki kulit yang tipis dengan sedikit kelenjar minyak dan
keringat sehingga rentan terhadap dehidrasi.
*Fosil Hippopotamus di Sangiran
Fosil Hippopotamus akhir ini ditemukan 80% dibukuran oleh tim gabungan
Indonesia dan Perancis. Diperkirakan fosil tersebut hidup pada 1,2 juta tahun yang
lalu.
*Rekontruksi Individu
Rekontruksi Hippopotamus berasal dari Bukuran sangat akrab dinamai "POPO"
pekerjaan yang sangat rumit tetapi mengasyikan. Individu ini dibangun
berdasarkan temuan fosil anggota badan sejumlah 119 potong yang dirangkai
menjadi individu utuh, bagian yang tidak ditemukan dibuat dengan cara mencetak.
Homo Erectus dibagi menjadi 3 yaitu
1.) Homo erectus progresif
2.) Homo erectus Tipik
Tipe ini lebih maju dibandingkan dengan tipe arkaik, merupakan bagian terbanyak
dari Homo erectus di Indonesia, sebagian besar ditemukan di Sangiran, dan
ditemukan di Trinil (Ngawi) , Patiayam (Kudus), Kedungbrubus (Madiun), dan
sejak tahun 2011 ditemukan pula di Semedo (Tegal) . Kontruksi tengkorak lebih
ramping, meskipun dahi masih landai dan agak tonggos. Kapasitas otak sekitar
1.000cc.
3.) Homo erectus Arkaik
Homo erectus Arkaik merupakan tipe yang paling tua, ditemukan pada lapisan
lempung hitam formasi pucangan di SangiranSangiran, serta pasir vulkanik di utara
perning. Tipe ini menunjukkan tipe yang paling arkaik dan kekar dengan volume
otak sekitar 870cc.
Kekayaan Sangiran
1.) Homo erectus
Temuan sisa sisa manusia mulai tampak sejak koeningswaldd menemukan fragmen
fosil rahang manusia di Ngebung pada tahun 1936. Dan hingga tahun 1938 tidak
kurang dari 8 individu sisa sisa manusia ditemukan di Sangiran. Hingga pada saat
ini tidak kurang dari 100 individu telah ditemukan di Sangiran. Jumlah tersebut
mewakili lebih dari separo populasi Homo erectus di dunia, satu tingkatan evolutif
manusia sebelum mencapai manusia modern.
2.) Alat batu Sangiran
Budaya alat serpih Sangiran, Sangiran flakes industry merupakan budaya
pembuatan alat serpih paling tua di Indonesia. Budaya ini telah ada sejak 1,2 juta
tahun yang lalu di Sangiran dan terus berkembang hingga 250.000 tahun silam.
Lebih kurang 220 buah serpih dari bahan rijang dan kalsedon dengan ukuran antara
2-5 cm ditemukan pada lapisan pasir vulkanik dibawah lempung hitam formasi
pucangan dari kala Plestosen bawah kira kira 1,2 juta tahun yang lalu, juga
berkembang pembuatan alat batu besar seperti kapak genggam, kapak penetak,
kapak perimbas, dan bola batu.
3.) Kehidupan Fauna
Selain potensi prima akan kandungan fosil manusia dan alat batu Homo erectus,
Situs Sangiran menyimpan fosil fosil fauna tersimpan di lapisan lapisan
stratigrafinya. Jenis binatang sangat beragam, mulai binatang air, reptil, maupun
vertebrata. Binatang yang paling sering ditemukan antara lain jenis gajah purba,
rusa, kerbau, banteng, sapi, badak. Di Sangiran manusia telah berdampingan
dengan binatang secara harmonis selama kurang lebih 1 juta tahun dan hampir
pasti, sebagian telah menjadi sasaran perburuan Homo erectus.

Alat batu dibagi menjadi 2 yaitu


1.) Alat batu masif adalah alat batu dengan ukuran besar dan tebal.
2.) Alat batu non masif adalah alat batu dengan ukuran kecil dan tipis.
Teknik Pemangkasan dalam Pembuatan Alat Batu
1.) Pemangkasan langsung dengan cara memukul atau menekan secara langsung
terhadap material bahan dengan batu, kayu, atau tulang.
2.) Pemangkasan tidak langsung dengan cara menggunakan alat perantara seperti
seperti tulang, tanduk, atau kayu .
Setelah kita mengunjungi Ruang Pamer 1 , kita akan pindah menjelajahi Ruang
Pamer 2 .
Selanjutnya, kita akan mengunjungi Ruang Pamer 3.
Ruang Pamer 3 : Masa Keemasan Homo Erectus.
Pada Ruang Pamer 3, kita dapat belajar mengenai tentang ap aitu Sangiran
17, Kehidupan Homo Erectus dan Homo Floriensis. Pada bagian Sangiran 17 :
Dari Fosil Tengkorak Menjadi Figur Lengkap, terdapat patung manusia purba
Sangiran ( Homo Erectus ). Bersama dengan ratusan patung anthropologis,
Elisabeth Daynes telah menjadi seorang ahli terkemuka dalam proses rekontruksi
hominid yang cermat. Dikenal sebagai seorang pelukis,pematung dan sekaligus
ahli dalam anatomi komparatif, dia menggabungkan penelitian ilmiah inovasi
teknologi dan seni, sebagai upaya menghidupkan kembali nenek moyang kita.
Elisabeth bekerja keras untuk menciptakan manusia purba atau manusia
prasejarah yang unik dan spesifik dengan menggunakan informasi yang sedikit dari
tinggalan fosil manusia, ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu. Patung
rekontruksinya telah mendunia dan studionya, The Fiteller Daynes telah
dimanfaatakan oleh berbagai negara di Eropa,seperti Jerman, Swedia, Portugal dan
Spanyol, serta banyak negara lainnya seperti Afrika Selatan, Jepang, Pplynesia
Perancis, Mexico dan sekarang adalah Indonesia, untuk Museum Sangiran ini.
Pada tahun 2011, Elisabeth merealisasikan tengkorak Sangiran 17 menjadi
rekontruksi secara utuh dengan melibatkan tulang paha kiri dari Trinil,
bekerjasama secara ilmiah dengan Dominique Grimaud-Herve dan Harri Widianto.
Elisabeth mendapat anugerah The Lanzendorf Paleoart Price untuk kategori Seni 3
Dimensi pada tahun 2011.
Selanjutnya, untuk di bagian kehidupan Homo Erectus terdapat beberapa
contoh patung manusia purba. Tidak hanya itu saja, disini juga menjelaskan
tentang Homo Floresiensis.
Homo Floresiensis adalah nama yang diberikan oleh Peneliti untuk spesies
dari Genus Homo, yang memiliki tubuh dan volume otak kecil. Berdasarkan serial
subfossil dari 9 individu, yang di temukan di Liang Bua,Pulau Flores, pada tahun
2002. Kita jug dapat melihat video yang disajikan di Museum tersebut.
Ukurannya yang lebih kecil dari ukuran manusia pada umumnya, Homo
Floresieinsis juga sering mendapat julukan sebagai “ Hobbit Dari Liang Bua “.
Mereka diduga hidup di kepulauan Flores pada 18.000 tahun yang lalu, bersama
dengan gajah-gajah pigmi ( gajah kerdil ) dan kadal raksasa ( Komodo ). Th.
Verhoeven yang lebih dulu menemukan beberapa fragmen tulang iga manusia di
Liang Bua yang berasosiasi dengan berbagai alat serpih dan gerabah.
Di bagian Kehidupan Homo Erectus ini juga terdapat adanya Masa
Keemasan Sangiran. Masa Keemasan Sangiran ini ada para periode 500.000 tahun
yang lalu, tatkala lingkungan berupa hutan terbuka,sungai dan danau. Mereka dari
Afrika dan menggantikan Homo Erectus yang punah.
Manusia Flores merupakan salah satu karya Elisabeth Daynes yang paling
akhir, yang telah dia kerjakan dalam 2 versi. Karya pertama Homo Floresiensis
dilakukan pada tahun 2007 bersama dengan ahli-ahli Paleoanthropology Harry
Widianto dan Dominique Grimaud-Herve, yang saat ini dipajang di Museum
Nasional D’histore Naturelle,Paris,Perancis.
Perbedaan dengan versi pertama tahun 2007 adalah bahu yang sedikit ditarik
ke depan,pinggul yang lebih sempit,dan telapak kaki yang lebih panjang. Karya
Flores ini dan Homo Erectus Sangiran 17, sering dideskripsikan sebagai karya
terbaiknya,bagian dari ratusan patung Anthropology yang tersebar di Museum-
museum terkemuka di dunia
Anies baswedan atau yang kita kenal sebagai Bapak Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan berkata, Di tanah ini sejarah di torehkan perjalanan panjang Nusantara
terpampang jelas. Karya para Peneliti yang didedikasikan hidupnya,kini harus jari
pelajaran bagi anak-anak indonesia dan dunia. ( 26/02/2015 )
Sekarang kita beralih pada bagian Gedung Seminar. Informasi yang kita
dapat dari Ruang Gedung Seminar ini adalah tentang Pengertian dari Homo
erectus. Sebelumnya kita sudah tahu apa itu Homo Erectus, tetapi disini informasi
yang kita dapat lebih jelas dan rinci.
Homo erectus (bahasa Latin, berarti "manusia yang berdiri tegak") adalah
jenis manusia yang telah punah dari genus Homo. Pakar anatomi asal Belanda,
Eugene Dubois, pada tahun 1890-an menggambarkannya sebagai Pithecanthropus
erectus atau "Manusia Jawa" berdasarkan fosil tempurung kepala dan tulang paha
yang ditemukan timnya di Trinil, Ngawi, Jawa Timur.
Sepanjang abad ke-20, antropolog berdebat tentang peranan H. erectus
dalam rantai evolusi manusia. Pada awal abad tersebut, setelah ditemukannya fosil
di Jawa dan Zhoukoudian, Tiongkok, para ilmuwan mempercayai bahwa manusia
modern berevolusi di Asia. Hal ini bertentangan dengan teori Charles Darwin yang
mengatakan bahwa manusia modern berasal dari Afrika. Namun demikian, pada
tahun 1950-an dan 1970-an, beberapa fosil yang ditemukan di Kenya, Afrika
Timur, ternyata menunjukkan bahwa hominin (Hominidae yang berjalan dengan
kaki, atau manusia minus kera besar lainnya) memang berasal dari benua Afrika.
Sampai saat ini para ilmuwan mempercayai bahwa H. erectus adalah keturunan
dari makhluk mirip manusia era awal seperti Australopithecus dan keturunan
spesies Homo awal seperti Homo habilis.

KLASIFIKASI ILMIAH

Kejaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Mammalia
Ordo Primata
Famili Hominidae
Genius Homo
Spesies
H.erectus

POPPO (HIPPOPOTAMUS)
Kuda nil atau badak air atau hipopotamus (nama ilmiah Hippopotamus
amphibius) adalah mamalia dari keluarga Hippopotamidae yang berukuran besar,
omnivora, dan berasal dari Afrika sub-Sahara. Kuda nil adalah hewan darat
terbesar ketiga setelah gajah dan badak putih.
Kuda nil merupakan serapan dari Bahasa Belanda, nijlpaard, yang
merupakan gabungan dari kata Nijl yang berarti "sungai Nil" dan kata paard yang
berarti "kuda". Hipopotamus berasal dari bahasa Latin: hippopotamus, yang
berasal dari bahasa Yunani: ἱπποπόταμος translit. hippopótamos, yang merupakan
gabungan kata dari ίππος íppos "kuda" dan ποταμός potamós "sungai", sehingga
secara harfiah berarti "kuda sungai".

KLASIFIKASI ILMIAH
Kerjaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Mammalia
Ordon Artiodactyla
Falimi Hippopotamidae
Geniuas Hippoptamus
Spesies H.amphibius

BUDAYA HOMO ERECTUS


Sangiran diketahui sebagai situs yang berkaitan dengan kehidupan manusia
purba, bermula dari kiprah G.H.R. von Koenigswald di perbukitan Ngebung. Pada
salah satu punggung bukitnya ditemukan sejumlah alat- alat batu berupa serpih-
bilah yang dibuat dari kalsedon maupun jasper. Meskipun alat-alat tersebut
mempakan temuan permukaan, tetapi berdasarkan asosiasi artefak dangan fauna
Trinil, Koenigswald menyatakan bahwa temuan tersebut berasal dari Kala
Plestosen Tengah yang berusia sekitar 400.000 tahun yang lalu. Pernyataan ini
mengundang perdebatan diantara para ahli. G.J. Barstra mengatakan bahwa alat-
alat tersebut paling tua berusia 50.000 tahun. Pada tahun 1990 dilakukan
penggalian secara sistematis untuk mendapatkan usia pasti kebudayaan Homo
erectus di Sangiran. Ekskavasi ini menghasilkan temuan spektakuler berupa sisa
manusia, sisa fauna, dan artefak batu secara in-situ, termasuk beberapa alat serpih
yang sama dengan temuan Koenigswald. Semua temuan ini berada pada endapan
pasir fluvio-volkanik anggota Formasi Kabuh bagian bawah, sehingga usianya
sekitar 700.000 tahun yang lalu.
Selain di Ngebung, penggalian juga dilakukan di tempat lain, diantaranya di
pinggir Kali Dayu, Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo. Di pinggir sungai
tersebut tersingkap suatu lapisan tanah yang terdiri atas lempung hitam Formasi
Pucangan, grenzbank, pasir volkanik Formasi Kabuh, dan endapan teras yang
terletak di atas erosi Formasi Kabuh. Ketika penggalian mencapai endapan
grenzbank, ditemukan tidak kurang 15 buah alat-alat batu berupa serpih, serut,
bilah, dan gurdi maupun alat tulang secara in-situ. Inilah artefak pertama yang
ditemukan pada lapisan grenzbank, sehingga alat-alat tersebut ditafsirkan paling
tidak berusia 800.000 tahun, sesuai dengan lapisan pengendapnya. Sangat pasti
bahwa budaya tersebut milik Homo erectus tipik yang hidup antara 0,9 juta – 0,3
juta tahun yang lalu. Kemudian muncul pertanyaan, di manakah budaya Homo
erectus arkaik, jenis manusia paling tua di Sangiran? Pada endapan lempung hitam
Formasi Pucangan yang berusia 1,2 juta tahun yang lalu, di bawah grenzbank
ditemukan alat-alat serpih dalam jumlah besar. Dari kotak galian berukuran 3×3 m
ditemukan artefak Sangiran flake industry sejumlah 220 buah. Inilah himpunan
alat-alat Homo erectus paling tua di Indonesia.
Selanjutnya,kita ke bagian Ruang Gedung Kantor yang ada di Museum
Sangiran tersebut. Pada ruang tersebut dijelaskan bahwa Ruang Gedung Kantor
biasanya memiliki fungsi umum berupa tempat bekerja bagi karyawan, dan fungsi
khusus berupa tempat pengumpulan dan penyebaran informasi terkait dengan
museum, serta sebagai tempat penyimpanan dokumen penting yang aman. Kantor
juga adalah tempat utama berjalannya meseum ini. Karena sebelum dipamerkan
kantor harus mengetahui, menyeleksi, dan mendiskusikan. Di dalam kantor
terdapat banyak berkas yang sangat penting. Selain di kantor juga tempat
berjalannya tata kelola keuangan meseum. Kantor memiliki banyak peran, Jika
tidak ada kantor maka semua akan berjalan dengan tidak teratur. Fungsi Kantor
pada museum Sangiran adalah;

Menerima Informasi
Fungsi kantor yang pertama adalah sebagai wadah yang digunakan untuk
menerima dan mengumpulkan informasi. setiap pihak terkait yang memiliki
kepentingan dalam museum akan melaporkan informasi apapun yang terkait
dengan museum secara langsung ke kantor.

Memberikan Informasi
Fungsi kantor yang kedua adalah sebagai bagian yang berfungsi sebagai
pemberi atau pun penyebar informasi. museum ini biasanya menjadikan kantor
sebagai wadah atau pun central informasi yang valid dan tepercaya bagi setiap
personel perusahaan.

Pelindung Aset
Fungsi kantor yang ketiga adalah sebagai tempat atau pun wadah yang
digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan melindungi aset berupa
dokumen – dokumen penting mudeum. Seperti yang kita ketahui bersama, setiap
perusahaan atau pun organisasi, pasti memiliki banyak sekali berkas penting yang
berbentuk file – file dan dokumen – dokumen. Nah, agar file dan dokumen ini
tidak tercecer kemana – mana dan lebih mudah untuk ditemukan, maka seluruh
berkas ini biasanya disimpan di dalam braknas kantor.

Tata kelola keuangan


Kantor juga memiliki fungsi sebagai tata kelola keuangan, semua keuangan
akan di kelola dibagian kantor administrasi. Hal ini bertujuan agar tidak
menyebabkan kesalahan, dan data keuangan yang ganda atau tidak tersusun rapi.
Kemudian bagian akhir dari Museum ini adalah Ruang Audio Visual dan
Wisma Tamu. Pada Ruang Audio Visual, terdapat banyak sekali patung-patung
manusia purba. Tidak hanya sekedar replica patung manusia purba, disana kita
juga dapat mendengarkan audio visual , namun sayangnya karena kita hanya dapat
menjelajahi Museum ini secara virtual kita tidak dapat mendengarkan audio
tersebut.
Wisma Tamu, seperti yang kita ketahui dari nama nya bahwa Wisma Tamu
ini adalah sebagai tempat menginap para Peneliti atau tamu Museum.
BAB 3
KESIMPULAN

Dengan adanya “ Virtual Tour “ ini , kami sebagai pelajar dapat mengetahui,
sekaligus belajar tentang prasejarah yang ada di Indonesia , salah satunya yang
berada di Museum Sangiran ini. Kita juga sangat senang dapat menjelajahi satu-
persatu sudut yang ada di Museum tersebut. Meski hanya melalui virtual, tentu
kami tidak akan menyerah untuk selalu mencari tahu dan mempelajari prasejarah
apa saja yang ada di Indonesia atau bahkan yang ada di dunia.
Menurut kelompok kami, Museum Sangiran ini memberi banyak pengetahuan
yang belum banyak di ketahui oleh kalangan anak remaja. Museum ini sangat
wajib sekali untuk di kunjungi. Di Museum ini, kita tidak hanya membaca artikel
yang disediakan disana. Namun,kita juga bisa mendengar dan melihat audio/video
yang dapat kita putar pada setiap bagian yang ada di Museum tersebut.
Museum Sangiran ini mempunyai banyak sekali keunggulan yang tidak di museum
lainya. Keunggulan dari Museum Sangiran, yaitu tentang pemahaman evolusi
manusia, budaya, dan lingkungan nya selama 2 juta tahun tanpa putus, serta
dikuatkan dengan adanya empat tanah yang setiap tanah masing masing
mempunyai sejarah tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai