adaptasi
Oleh:
Zulian Effendi, S.Kep., Ns., M.Kep
• Seksualitas adalah kebutuhan dasar manusia
dalam manifestasi kehidupan yang
berhubungan dengan alat reproduksi. (Stevens:
1999).
• Seksualitas adalah suatu aspek inti manusia
sepanjang kehidupannya yang meliputi seks,
identitas dan peran gender, orientasi seksual,
erotisme, kenikmatan, kemesraan dan
reproduksi. (WHO dalam Mardiana, 2012)
• Integritas aspek somatik, emosional,
intelektual dan sosial dari kesejahteraan
seksual dengan cara yang mampu
memperkaya dan memperkuat
kepribadian, komunikasi dan kasih
sayang” (WHO, 1975)
• Kesehatan seksual menurut WHO meliputi
aspek: fisik, emosi, intelektual dan sosial
FREUD DALAM TEORI PSYCHOSEXUALNYA
MEMBAGI PERKEMBANGAN SEKSUAL
SESEORANG DALAM BEBERAPA TAHAP,
YAITU:
Oral stage (0-2 tahun)
Anal stage (3-4 tahun)
Phallic or Oediphal stage (4-6 tahun)
Latency stage (6-11 tahun)
Puberty (Genital Stage)
• Pada Fase ini kepuasan seksual manusia berada
pada aktivitas mulut.
• Tingkat kepuasan seks dengan menghisap
puting susu ibu, dot botol, menghisap jari
tangan
• Dengan bayi baru dapat tidur setelah disusui
ibu, menghisap botol atau tidur sambil
menghisap jarinya. Oleh karena itu perilaku
demikian tidak perlu dilarang
• Pada Fase ini kepuasan seksual manusia
berada pada aktivitas anus.
• Kepuasan seks anak didapat melalui
rangsangan anus saat buang air besar,
antara umur 3-4 tahun sering duduk lama
ditoilet, sehingga kepuasannya tercapai.
• Pada Fase ini manusia akan mencoba
mengenali identitas kelaminnya.
• Terjadi sekitar umur 4-5 tahun, dengan jalan
mempermainkan alat kelaminnya.
Tingkat perkembangan
Budaya
Nilai-nilai agama
Etika
Status kesehatan
KONSEP STRES DAN ADAPTASI
definisi
•
Manifestasi stress
Seseorang yang mengalami stres dapat mengalami perubahan-
perubahan yang terjadi pada tubuhnya, antara lain :
1. Perubahan warna rambut kusam, ubanan, kerontokan
2. Wajah tegang, dahi berkerut, mimik nampak serius, tidak santai, bicara
berat, sulit tersenyum/tertawa dan kulit muka kedutan (ticfacialis)
3. Nafas terasa berat dan sesak, timbul asma
4. Jantung berdebar-debar, pembuluh darah melebar atau menyempit
(constriksi) sehingga mukanya nampak merah atau pucat. Pembuluh
darah tepi (perifer) terutama ujung-ujung jari juga menyempit sehingga
terasa dingin dan kesemutan.
5. Lambung mual, kembung, pedih, mules, sembelit atau diare.
6. Sering berkemih.
Lanjutan
7. Otot sakit seperti ditusuk-tusuk, pegal dan tegang pada
tulang terasa linu atau kaku bila digerakkan.
8. Kadar gula meningkat, pada wanita mens tidak teratur
dan sakit (dysmenorhea).
9. Libido menurun atau bisa juga meningkat.
10.Gangguan makan bisa nafsu makan meningkat atau
tidak ada nafsu makan.
11.Tidak bisa tidur.
12.Sakit mental-histeris.
Stresor
adalah stimulus yang mengawali atau mencetus
perubahan (tidak terpenuhinya kebutuhan)
Dimensi adapatasi :
fisik,perkembangan,emosional,intelektual,
sosil &spiritual
Kemampuan seseorang menghadapi
stres ditentukan oleh faktor
1. Pengalaman dengan stresor yang
serupa,sistem dukungan,persepsi
keseluruhan terhadap stresor
2. Yang berkenaan dengan praktik &
norma kelompok sebaya individu
3. Dampak lingkungan sosial yang
membantu individu beradaptasi
terhadap stresor
4. Sumber yang dapat digunakan untuk
mengatasi stresor
Tahapan Stres
(Dr.Robert J.Van Amberg, 1979)
1. Stres tahap 1
Semangat bekerja besar,berlebihan (overacting)
Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana
biasanya
Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebi
dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan
energi dihabiskan disertai rasa gugup yang
berlebihan
Merasa senang dg pekerjaanya & semakin
bersemangat namun tanpa disadari cadangan
energi menipis
2. Stres tahap II
stres yang semula menyenangkan mulai
menghilang & timbul keluhan-keluhan sbb